Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PKWU

PENGOLAHAN MAKANAN KHAS DAERAH


“ES PISANG IJO”
KHAS MAKASSAR

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Ayumi Dwi Subakri (7)
2. Danendra Ezar Rahardika (11)
3. Igana Jumey Pasewon (21)
4. Kaela Wulan Nazahra (22)
5. Rofif Ardiyanta (33)
6. Shyva Alvadia Naysha PS (34)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 WANADADI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan prakarya dan kewirausahaan hasil
pratikum pengelolahan makan khas daerah kami. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan laporan hasil pengelolahan ini adalah untuk menyelesaikan tugas PKWU yaitu
pengolahan makana khas daerah "ES PISANG IJO". Laporan ini disusun berdasarkan Praktik
yang kami lakukan secara langsung.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat laporan prakarya dan
kewirausahaan pengolahan makanan khas daerah.

Satu harapan yang kami inginkan semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca
dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam laporan
hasil praktik kami. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan sederhana ini masih
jauh dari sempurna. Seperti peribahasa, tak ada gading yang tak retak. Laporan ini tentu
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan yang akan datang.

Banjarnegara, 18 September 2023

Penyusun
LATAR BELAKANG
Es pisang ijo adalah kudapan khas dari Makassar, Sulawesi Selatan. Hidangan ini
diolah dari buah pisang raja, saba, ambon, atau kepok yang sudah matang. Pisang dibalut
dengan adonan tepung beras bercampur santan dan air daun pandan yang memberi warna
hijau dan aroma pandan. Lalu, diberi tambahan tepung terigu rebus yang kenyal atau bubur
sum-sum, disiram dengan sirop warna merah khas Makassar, dan lelehan susu kental.
Setumpuk es serut atau bongkahan-bongkahan kecil es akan melengkapi penyajiannya.
Minuman yang mengenyangkan ini disajikan di mangkuk atau piring yang agak ceper.
Biasanya ditemani makanan ringan seperti jalangkote (mirip pastel) dan lumpia. Sajiannya
memang sederhana, tetapi terasa nikmat sebagai pelepas dahaga.

Tak sulit untuk membuat es pisang ijo. Bahan-bahannya mudah diperoleh dari
warung-warung sekitar rumah. Yang sulit adalah melacak jejak sejarah dan filosofis kudapan
ini. Catatan utuh dan fragmen tentangnya hampir tak ada di naskah dan lontara kuno
Sulawesi Selatan. Hanya nama pisang yang beberapa kali muncul dalam sumber sejarah
tradisional itu. Meski sulit memastikan kapan dan bagaimana es pisang ijo dibuat dan mulai
dinikmati, orang tetap bisa menyelisik tiap bahan pembuatannya. Dalam sesuap sendok es
pisang ijo, ada kisah yang jalin-menjalin. Sebab, semua ada sejarahnya.
A. SEJARAH ES PISANG IJO

Es pisang ijo adalah salah satu menu takjil favorit untuk berbuka puasa, bukan hanya
masyarakat dari daerah asalnya makassar, namun makanan satu ini sudah menghipnotis
seluruh masyarakat diseluru indonesia, tidak terkecuali masyarakat kota jakarta. Es
pisang ijo sangat populer di Makassar, bahkan es pisang ijo sampai dinobatkan sebagai
salah satu ikon kuliner Makassar, berdampingan dengan coto Makassar.

Awal mula pembuatan Es Pisang Ijo, menurut cerita rakyat. Dahulu hidup seorang
raja yang bengis dan kejam. Dia tidak segan-segan membunuh rakyat yang berani
melawan perintahnya. Suatu hari, seorang juru masak kerajaan bernama Ijo melakukan
kesalahan fatal. Makanan yang dia sajikan dianggap tidak enak oleh sang raja. Raja itu
pun marah besar dan mengancam Ijo dengan hukuman mati. Karena takut
membayangkan akan menerima sanksi Hukuman mati dari sang Raja, Ijo mencari cara
menyelamatkan diri. Sebuah ide muncul ketika dia mengingat buah kesukaan raja, yakni
pisang. Ijo lalu mengajukan penawaran dengan berjanji membuat olahan pisang terlezat
untuk raja. Ijo pun mendapatkan kesempatan kedua dan berhasil meracik kudapan
pisang berbalut adonan tepung hijau yang disajikan dengan kuah kental nan gurih itu.
Ternyata, olahan pisang ini sangat pas dengan selera raja. Hukuman mati pun dibatalkan.
Menu baru itu kemudian dinamai "pisang ijo" oleh sang raja. Selain memiliki cerita
menarik dibalik awal mula tercipta, es pisang ijo juga memiliki filosofi dan makna yang
mendalam bagi masyarakat Makassar. Sesuai dengan namanya, es pisang ijo memiliki
adonan berwarna hijau pada balutan pisang. Warna hijau tersebut melambangkan
malabbiri atau keanggunan, sopan santun, dan bertutur elok. Tak hanya itu, warna hijau
juga merupakan salah satu warna yang dianggap sakral dan suci bagi masyarakat
Makassar.
B. ALAT & BAHAN
BAHAN PISANG IJO:
1. 10 buah pisang saba
2. 600 ml air
3. 150 gram tepung beras
4. 150 gram tepung terigu
5. 60 gram gula pasir
6. 65 ml santan kental instan
7. ½ sdt garam
8. Secukupnya pasta pandan
BAHAN BUBUR SUMSUM
1. 750 ml air
2. 100 gram tepung beras
3. 65 ml santan kental instan
4. ½ sdt garam
5. 2 lembar daun pandan
BAHAN SAUS SANTAN
1. 65 ml satan kental instan
2. 500 ml air
3. 2 lembar daun pandan
4. 2 sdm tepung maizena
5. ½ sdt garam
BAHAN PELENGKAP
1. Secukupnya sirup marjan cocopandan
2. Secukupnya susu kental manis vanila
3. Daun pisang
ALAT
1. Pisau
2. Piring
3. Panci
4. Sendok makan
5. Sendok teh
6. Baskom
7. Saringan
8. kompor
C. CARA PEMBUATAN
Berikut adalah tata cara pengolahan Es Pisang Ijo
1. Kukus pisang dengan kulitnya selama 15 menit, angkat, dinginkan

2. Campur di dalam wadah, tepung terigu, tepung beras, gula pasir, garam, santan
kental, dan air, aduk merata, lalu beri pasta pandan secukupnya

3. Saring adonan kulit agar halus, lalu masak dengan api kecil hingga matang, selama
proses pemasakan harus terus di aduk, matang, angkat

4. Siapkan plastik, olesi tipis dengan minyak sayur, lalu ambil adonan kulit sekitar 1-2
sdm, pipihkan
5. Beri 1 buah pisang, lalu tutup semua permukaan pisang dengan adonan kulit,
lakukan hingga adonan habis, kukus dengan api sedang cenderung kecil selama 20
menit, jika takut menempel, bisa di bungkus terlebih dahulu dengan daun pisang,
angkat, dinginkan
6. Membuat bubur sumsum, masukkan semua bahan bubur sumsum ke panci, aduk
rata, lalu masak dengan api kecil hingga matang (harus terus di aduk selama di
masak). Cirinya sudah matang mengental dan banyak letupan. Angkat, dinginkan

7. Membuat saus santan, masukkan semua bahan saus santan ke dalam panci, lalu
masak dengan api sedang hingga mendidih. Angkat, dinginkan
8. Jika semua bahan sudah dingin, siap untuk penyajian, potong pisang ijo sesuai selera,
siapkan mangkuk saji, tuang es batu/es serut secukupnya
9. Lalu beri bubur sumsum secukupnya, tata pisang ijo di atas bubur sumsum,
tambahkan saus santan

10. Kemudian beri sirup cocopandan secukupnya dan susu kental manis. Es pisang ijo
siap di nikmati
D. ANALISIS SWOT
• STRENGTHS (KEKUATAN}
1. Rasa unik dan lezat
Salah satu kekuatan utama es pisang ijo adalah rasanya yang unik dan lezat.
Gabungan antara pisang, santan, gula, dan tape membuat es pisang ini memiliki
cita rasa yang khas dan membuat lidah siapa pun yang mencobanya terpuaskan.
2. Bahan baku yang mudah didapatkan
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es pisang ijo, seperti pisang,
santan, dan tape, mudah didapatkan di daerah-daerah Sumatera Selatan. Hal ini
memudahkan produsen es pisang ijo untuk menjaga ketersediaan bahan baku dan
menjaga kualitas produk mereka.
3. Nilai gizi yang tinggi
Pisang adalah sumber energi yang baik dan mengandung banyak nutrisi penting
seperti karbohidrat, vitamin C, dan kalium. Dalam kombinasi dengan santan yang
juga kaya nutrisi, es pisang ijo memberikan nilai gizi yang tinggi bagi konsumennya.
4. Berpotensi sebagai makanan tradisional yang dijadikan oleh-oleh
Es pisang ijo memiliki nilai historis dan tradisional yang kuat di Sumatera
Selatan. Hal ini membuatnya berpotensi sebagai makanan khas daerah yang
dijadikan oleh-oleh bagi para wisatawan atau pekerja migran yang berkunjung ke
Sumatera Selatan.
5. Mudah dalam proses produksi
Proses produksi es pisang ijo tidak membutuhkan peralatan atau teknologi yang
rumit. Hal ini memudahkan produsen kecil untuk memproduksi es pisang ijo dalam
skala kecil tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
• WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. Ketergantungan pada bahan-bahan segar
Salah satu kelemahan utama es pisang ijo adalah ketergantungan pada bahan-
bahan segar seperti pisang. Jika pasokan bahan-bahan ini terganggu atau tidak
stabil, akan sulit bagi produsen untuk menjaga kualitas dan konsistensi produk
mereka.
2. Proses produksi yang memakan waktu
Proses pembuatan es pisang ijo membutuhkan waktu yang cukup lama karena
melibatkan tahapan pengolahan pisang, santan, dan tape yang cukup rumit. Hal ini
bisa menjadi kendala dalam produksi skala besar yang membutuhkan pengolahan
pisang dalam jumlah yang besar.
3. Keterbatasan pemasaran
Es pisang ijo masih terbatas dalam hal pemasaran karena kurangnya promosi
dan distribusi yang mencakup seluruh wilayah. Hal ini menghambat
berkembangnya pasar es pisang ijo di luar daerah Sumatera Selatan.
4. Risiko perubahan cita rasa dan kualitas
Kualitas dan cita rasa es pisang ijo sangat bergantung pada keahlian dan
pengalaman pembuatnya. Jika ada perubahan yang dilakukan oleh pembuat baru,
ada risiko terjadinya perubahan dalam cita rasa dan kualitas es pisang ijo yang bisa
mengurangi minat konsumen.
5. Tingkat persaingan yang tinggi
Bisnis es pisang ijo cukup kompetitif di daerah Sumatera selatan. Banyak
produsen lokal dan usaha kecil keciln yang juga menghasilkan es pisang ijo. Hal ini
menimbulkan persaingan yang ketat dan membuat sulit untuk mempertahankan
pangsan pasar.
• Opportunities (Peluang)
1. Peningkatan pariwisata
Sumatera Selatan memiliki potensi pariwisata yang besar dengan banyaknya
tempat wisata menarik seperti Danau Ranau, Gunung Dempo, dan Taman Nasional
Bukit Barisan Selatan. Peningkatan jumlah wisatawan mengunjungi daerah ini
memberikan peluang untuk meningkatkan penjualan es pisang ijo sebagai
makanan khas daerah.
2. Pasar online
Dengan perkembangan teknologi dan popularitas belanja online, produsen es
pisang ijo dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk memasarkan produk
mereka ke seluruh Indonesia dan bahkan ke luar negeri. Ini membuka potensi
pasar yang lebih luas bagi es pisang ijo.
3. Kemitraan dengan hotel dan restoran
Es pisang ijo dapat menjalin kemitraan dengan hotel dan restoran di Sumatera
Selatan untuk menawarkan produk mereka sebagai hidangan penutup khas.
Kerjasama ini dapat membantu meningkatkan penjualan dan eksposur es pisang
ijo kepada wisatawan dan pelanggan yang datang ke hotel dan restoran tersebut.
4. Ekspor ke luar negeri
Dengan citra makanan Indonesia yang semakin populer di dunia, es pisang ijo
memiliki potensi untuk diekspor ke luar negeri. Pemasaran es pisang ijo sebagai
makanan tradisional Indonesia yang unik dan lezat dapat menarik minat konsumen
internasional.
5. Inovasi dalam proses produksi dan rasa
Produsen es pisang ijo dapat melakukan inovasi dalam proses produksi, seperti
penggunaan teknologi modern untuk mempercepat proses produksi, atau
pengembangan rasa baru yang lebih variatif. Inovasi ini dapat membantu
membedakan es pisang ijo dari pesaingnya dan membuatnya lebih menarik bagi
konsumen.
• Threats (Ancaman)
1. Persaingan pasar yang tinggi
Seiring dengan popularitas es pisang ijo yang meningkat, persaingan di pasar
juga semakin ketat. Banyak produsen lokal dan usaha kecil-kecilan yang berlomba-
lomba menghasilkan es pisang ijo, sehingga membuat sulit untuk
mempertahankan pangsa pasar.
2. Harga bahan baku yang tidak stabil
Harga bahan-bahan utama untuk membuat es pisang ijo, seperti pisang, santan,
dan tape, bisa mengalami fluktuasi harga yang tidak terduga. Kenaikan harga
tersebut dapat mengurangi keuntungan produsen dan mempengaruhi harga jual
es pisang ijo.
3. Persoalan kualitas dan kebersihan
Es pisang ijo yang tidak dibuat dengan baik atau tidak memenuhi standar
kebersihan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi konsumennya. Hal ini
dapat merusak reputasi es pisang ijo dan menyebabkan penurunan penjualan.
4. Perubahan tren makanan
Masyarakat selalu mencari hal baru dan berbeda dalam hal makanan. Jika
muncul tren baru atau masyarakat beralih ke makanan lain, popularitas es pisang
ijo bisa menurun dan mengurangi permintaan.
5. Pengaruh kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi cara konsumen membeli makanan.
Jika konsumen lebih cenderung membeli makanan siap saji atau makanan instan,
permintaan untuk es pisang ijo bisa menurun.
E. ANALISIS BIAYA
1. Pisang Saba = Rp 15.000

2. ½ kg tepung beras = Rp 7000

3. ½ kg tepung terigu = Rp 8000

4. Tepung maizena = Rp 4000

5. 4 bungkus santan kental instan = Rp 12.000

6. 4 bungkus susu kental manis =Rp 6000

Total = Rp. 66.000

Biaya yang diperlukan dalam kegiatan pembuatan Es Pisang Ijo adalah sebesar Rp. 66,000.
Dalam pembuatan Es Pisang Ijo, didapat hasil produksinya mencukupi untuk sebesar 17
porsi. Untuk itu, dapat diperhitungkan harga produk per porsi tanpa keuntungan adalah
sebesar :

Harga Produk: Rp. 66.000/17 = Rp. 3.800

Setelah diketahui besaran harga produk tanpa keuntungan, maka dapat dicari harga jual per
kemasan jika diambil persentasi keuntungan sebesar 35% dari harga produk.

Keuntungan per porsi: 35% x Rp. 3.800 = Rp. 1.300

Harga Jual Rp. 3.800+ Rp. 1.300 = Rp. 5.100 = Rp. 5.000

F. KEMASAN DAN LABEL


Kemasan es pisang ijo kami menggunakan cup plastik berukuran 400 ml.
G. ANALISA KONSINYASI

Sistem konsinyasi adalah sistem kerjasama pemasaran, antara pemilik barang (produsen)
dengan pemilik warung/toko/outlet (pemasar), atau sering disebut sistem titip jual. Sistem
konsinyasi ini tidak rumit, produsen hanya perlu mencari warung/toko/ outlet yang bersedia
menerima produknya, dengan membuat kesepakatan kerjasama dengan maksud menitipkan
barang dagangan di warung atau toko tersebut. Jika sudah sepakat maka kita hanya perlu
memasok barang dagangan, menunggu beberapa hari, dan kembali untuk mengambil
bayaran dan mengganti barang dagangan yang sudah lama.

Pada umumnya es pisang ijo tidak menggunakan sistem konsinyasi, karena biasanya es
pisang ijo dijual sendiri menggunakan gerobak. Walaupun sistem konsinyasi dapat
diterapkan pada produk kami, tetapi kami juga harus mempertimbangkan risiko yang ada,
seperti es yang mudah mencair dan bercampur dengan bubur sehingga membuat tatanan
pisang ijo dan bahan bahan lain menjadi bercampur dan tidak enak untuk dilihat. Lalu
biasanya konsumen es pisang ijo mempunyai permintaan tidak ingin menggunakan bahan
bahan tertentu, maka sistem konsinyasi kurang cocok untuk produk kami.

Anda mungkin juga menyukai