Anda di halaman 1dari 5

WEDANG RONDE

A. GAMBARAN WEDANG RONDE Wedang Ronde (atau sering disingkat hanya "ronde") merupakan minuman tradisional asli dari Jawa selain jamu dan dawet. "Wedang" dalam Bahasa Jawa berarti "minuman". Sedangkan Ronde adalah adonan khusus yang terdiri dari campuran tepung ketan berbentuk bulatan-bulatan dan dibagian dalamnya berisi kacang yang dihancurkan. Untuk membentuk Wedang Ronde, adonan ronde ini diberi kuah air jahe yang masih panas Dua komponen tersebut (air jahe dan ronde) adalah bahan utama pembentuk Wedang Ronde. Air jahe dibuat dengan cara merebus jahe yang dihancurkan, gula pasir (atau gula kelapa) dan daun sereh hingga mendidih Setelah itu, adonan Ronde dicelupkan dalam air jahe tersebut hingga mengapung. Wedang Ronde biasanya disajikan dalam mangkuk kecil berukuran kurang lebih 250500 ml. Ronde sendiri terbuat dari tepung ketan yang berisi kacang tanah dan gula merah atau gula pasir. Konturnya kenyal ketika digigit. Dan bagian dalamnya akan meleleh di dalam mulut kita. Komponen utama dalam wedang ronde ada 2. Yaitu wedang jahe dan ronde itu sendiri. Jika wedang ronde tidak memiliki ronde, maka minuman itu disebut wedang jahe. Minuman yang menggunakan bahan dasar jahe dipercaya bisa menyembuhkan penyakit tenggorokan, mengatasi mual atau mabuk darat, meningkatkan stamina, dan memberikan kehangatan pada tubuh. B. BAHAN DASAR Bahan dasar dalam pembutan wedang ronde adalah sebagai berikut: a. Tepung ketan Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan ronde adalah tepung ketan. Sama seperti tepung beras, tepung ketan dapat dibeli dalam bentk siap pakai. Tepung

ketan memiliki amilopektin yang lebih besar dibandingkan dengan tepung-tepung lainnya. Amilopektin inilah yang menyebabkan tepung ketan (beras ketan) lebih pulen dibandingkan dengan tepung lainnya. Makin tinggi kandungan amilopektin pada pati maka makin pulen pati tersebut Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan tepung ketan adalah: Pilih tepung ketan yang murni tidak berasal dari beras ketan yang tercampur dengan beras, halus dan sebaiknya baru ditumbuk untuk kue-kue tertentu. Tepung ketan yang tidak murni akan menghasilkan kue yang keras atau kaku dan kurang mengembang bila digoreng. Pembuatan adonan dari tepung ketan sebaiknya menggunakan air yang suamsuam kuku agar adonan mudah dibentuk tetapi tidak melengket pada jari-jari, misalnya pada waktu membentuk ronde. Kue yang terbuat dari tepung ketan tidak boleh dimasak terlalu lama untuk menghindari agar kue jangan sampai pecah dan bentuknya tidak berubah kerena sifat ketan cepat masak seperti pada pembuatan kelepon dan kue ku dan juga ronde. Dalam penyimpanannya tepung ketan jangan disimpan terlalu lama.

b.

Bahan pewarna dan pewangi untuk makanan Daun pandan pemberi warna hijau yang tidak terlalu pekat namun aroma wanginya sangat kuat. Daun suji member warna hijau lebih pekat dari daun pandan, caranya iris daun suji tumbuk halus, dan tambahkan kurang lebih 50 ml air dan tambahnkan air kapur sirih, lalu saring. Bunga telang member warna biru pada makanan. Caranya sama seperti daun pandan dan suji. Jahe, sebagai penambah aroma dan rasa hangat pada saus wedang. Sereh yang digunakan sebagai penambah aroma.

c. Bahan pendamping Air kapur sirih biasa digunakan agar adonan lebih kencang ketika direbus atau dikukus. Juga agar wrna hijau dari daun suji lebih cerah. Caaranya, campur 2 sdm kapur sirih dengan 150 ml air, aduk sampai larut. Biarkan kapur sirih mengendap dan dan air bagian atasnya menjadi jernih bagian inilah yuang digunakan. Dapa pula kapur sirih ini digunakan berkali-kali. Kacang tanah. Dalam pembuatan wedang ronde ini sebagai pendamping dan isi dari rondenya adalah kacang tanah yang disangrai dan ditumbuk bersama gula pasir. Vanili digunakan berbentuk bubuk, cairan atau dalam bentuk biji untuk menambah aroma.

d. Bahan pemanis

gula pasir, dapat dipakai dalam bentuk butiran bubuk atau dapat dicairkan gula merah atau gula palm mebuat kue berwarna kecoklatan dan berasa manis tapi tidak sepekat gula pasir. Gula merah terbuat dari air nira pohon kelapa, arena tau lontar.

e. Tips hasil ronde yang sempurna Menguleni: mengaduk bahan dengan remasan dan tekanan tangan, maksudnya agar udara dapat masuk pada adonan hingga menjadi tekstur yang halus dan dapat dibentuk. Dalam proses menuleni adonan diaduk denag tangan sambil ditekan dengan telapak tangan, jika sudah tidak menempel ditangan dikatakan sudah kalis. Dan dalam pembuatan ronde dalam menguleninya dicampurkan air hangat. Merebus: gunakan air yang cukup banyak agar dan tunggu hingga mendidihsebelum memasukan adonan. Dengan demikian bagian luar ronde menjadi cepat matang, tidak mudah hancur, dan menempel pada panci. Setelah masak, biasanya kue akan mengapung, biarkan 1-2 menit agar benar-benar matang.

Resep Wedang Ronde Bahan kulit: 75 gr tepung ketan 1 sdt tepung sagu

50 cc air hangat 1 sdt air kapur sirih

5 tetes Pewarna merah Air pewarna hijau dari daun pandan dan suji Bahan Isi: 25 gr kacang tanah, sangria,kupas, tumbuk kasar dengan 1 sdm gula pasir

Saus jahe: 500Cc air

1 1 2 100

sdm jahe cincang btng sereh, memarkan lmbr daun pandan gr gula pasir

Cara membuat : 1. kulit: campur tepung ketan, sagu, garam, tuangi air kapur sirih dan air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis. Bagi 2-3 bagian, masing-masing beri pewarna. 2. Buat bulatan sebesar telur puyuh, tipiskan lalu isi dengan bahan isi , rapatkan dan bulatkan 3. Msukan bulatan ronde kadalam air mendidih sampai matang dan terapung. Angkat dan tiriskan. 4. Saus jahe: didihkan air dan bahan untuk saus jahe dalam panci tertutup dengan api kecil hingga aroma cukup kuat. Angkat dan saring 5. Masukan bulatan ronde kedalam saus jahe. Hidangkan.

DAFTAR PUSTAKA YasaBoga. Kue-kue nusantara. Gramedia Pustaka Utama : 1999. Jakarta. http://novierecipes.blogspot.com/2009/04/wedang-ronde.html diunduh: 26 februari 2012 Pukul : 21.00

Anda mungkin juga menyukai