PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui karakteristik berbagai jenis gula.
2. Dapat mengetahui berbagai jenis gula tersebut untuk diolah
menjadi sirup jahe.
3. Dapat mengetahui karakteristik sirup jahe yang menggunakan
berbagai jenis gula.
TINJAUAN PUSTAKA
a) Pemanis alami
b) Pemanis sintetis
2. 1 Pemanis Alami
Pemanis alami merupakan bahan pemberi rasa manis yang
diperoleh dari bahan-bahan nabati maupun hewani. Contoh pemanis alami
:
a. Gula Pasir
Gula pasir merupakan bahan baku masakan yang terbuat dari sari tebu
dan dikristalkan membentuk serbuk-serbuk seperti pasir. Berbeda dengan gula
halus, gula pasir mempunyai butiran-butiran yang lebih kasar. Gula pasir
memiliki rasa yang manis dan mudah larut dalam air terutama air panas. Gula
pasir umumnya berwarna putih kekuningan atau sedikit coklat. Gula pasir
didapatkan dari ekstraksi sari tebu yang dikristalkan. Gula pasir tidak
mempunyai aroma tetapi berbau harum ketika diolah menjad karamel. Gula
pasir banyak ditemui di manapun dalam bentuk kemasan. Gula pasir menjadi
salah satu dari sembilan bahan pokok yang tidak bisa terpisahkan dari
kehidupan masyarakat Indonesia. Gula pasir termasuk rentan terhadap
kelembaban karena bisa mengubah tekstur dari gula tersebut.
1) Gula pasir dimasak dengan air hingga larut dan mendidih. Kemudian gula
pasir didinginkan lalu disimpan dalam botol tertutup. Anda mendapatkan
sirup gula alami dengaan cara ini.
2) Gula pasir dimasak dengan sedikit air dan mentega hingga gosong tanpa
diaduk. Gula pasir menjadi karamel dengan cara ini namun tidak bisa
disimpan harus langsung digunakan.
b. Gula merah
c. Gula batu
Gula batu (disebut juga Rock Sugar) adalah gula yang dibuat dari gula
pasir, yang dikristalkan, melalui bantuan air yang dipanaskan hingga
mencapai kondisi jenuh dan lalu menjadi dingin. Kristal gula ketika itu dibuat
dengan melarutkan gula dengan air, lalu dipanaskan hingga menjadi jenuh dan
lalu kristalisasi terjadi seiring penurunan temperatur. Kristalisasi menjadi
lebih cepat ketika setangkai ranting pohon dimasukkan ke dalam larutan dan
kristal gula tersusun di sekitar ranting, membentuk batu.
d. Gula semut
Gula semut merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut
orang sebagai Gula Kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini
mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula
semut adalah nira dari pohon Kelapa atau pohon Aren]] (enau). Karena kedua
pohon ini masuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara
umum gula semut hanya disebut sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker.
e. Gula fruktosa
c. Sakarin
d. Sukralosa
e. Asesulfam K
f. Sorbitol
Sorbotil merupakan alcohol polihidrik degan rumus molekul C6H11O6.
Banyak ditemukan pada ganggang laut serta buah-buahan. Mempunyai sifat
larut dalam air dan tidak mudah dimetabolisme oleh mikroorganisme.
Fungsinya sebagai humektan zat teksturizing. Bertahan pada temperature
tinggi dan ikut serta dalam reaksi mailllard. Intensitas kemanisan 0,6 kali gula
dan memberi energi 3,994 kalori per gram.
g. Xylitol
k. Manitol
10 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
2.5 Ciri-ciri Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan
Pemanis buatan memiliki aftertaste yang khas antara lain :
a. Memiliki rasa yang manis pekat
b. Ada rasa pahit yang tertinggal
c. Membuat tenggorokan menjadi kering
11 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
12 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
3.3 Prosedur Kerja
13 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Keterangan :
a. Warna c. Aroma
Skala : Skala :
1. Coklat bening 1. Sangat tidak kuat
2. Coklat kehijauan 2. Tidak kuat
3. Coklat kemerahan 3. Agak lunak
4. Coklat kehitaman 4. Kuat
5. Hitam 5. Sangat kuat
14 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
b. Tingkat kemanisan
Skala :
1. Pahit
2. Tidak manis
3. Agak manis
4. Manis
5. Sangat manis
UJI
KELOMPOK SIRUP
KESUKAAN
Jahe + gulaku 4
I
Jahe + gula merah 4
Jahe + gula lokal 4
II
Jahe + gula batu 3
Jahe + gula semut 5
III
Jahe + fruktosa 1
IV Jahe + sintetis (Tropicana Slim) 4
Keterangan :
Skala hedonik :
15 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
BAB V
PEMBAHASAN
16 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Gula tebu atau pasir adalah kristal-kristal gula putih
berukuran kecil yang pada umumnya dijumpai dan digunakan di
rumah (gula pasir) yang diperoleh dari batang tanaman tebu.
Pertama bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya
dikumpulkan dan disaring, cairan yang terbentuk kemudian
ditambahkan bahan tambahan (biasanya digunakan kalsium oksida)
untuk menghilangkan ketidakmurnian, campuran tersebut
kemudian dimurnikan dengan balerang dioksida. Campuran yang
terbentuk kemudian dididihkan, endapan dan sampah yang
mengambang kemudian dapat dipisahkan. Setelah cukup murni
cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil duduk) untuk
memproduksi gula yang dapat dituangkan ke cetakan. Sebuah
mesin sentrifugal juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.
2) Gula bit
Gula bit adalah kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari
tanaman bit. Setelah dicuci, bit kemudian dipotong-potong dan
gulanya kemudian diekstraksi dengan air panas pada sebuah
diffuse. Permurnian kemudian ditangani dengan menambahkan
larutan kalsium oksida dan karbon dioksida. Setelah penyaringan
campuran yang terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air
yang tersisa hanya tinggal 30% saja. Gula kemudian diekstrasikan
dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula pertama-tama
dipisahkan dengan mesin sentrifugal dan cairan yang tersisa
digunakan untuk tambahan pada proses kristalisasi selanjutya.
Ampas yang tersisa (dimana sudah tidak bisa lagi diambil gula
darinya) digunakan untuk makanan ternak dan dengan itu
terbentuklah gula putih yang kemudian disaring kedalam tingkat
kualitas tertentu untuk kemudian dijual.
3) Gula merah (gula Jawa)
Iistilah gula jawa biasanya diasosiasikan dengan segala
jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari
17 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan
siwalan. Secara umum cara pengambilan sebagai berikut : bunga
(mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres
dengan kedua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga
proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang
seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi
cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembekakkan
berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula
secara bertahap. Cairannya biasanya ditampung dengan timba yang
terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung
diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian
dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar-benar kental,
cairan dituangkan ke mangkok-mangkok yang terbuat dari daun
palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai
sebagai bahan baku kecap manis.
4) Gula semut
Merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut
orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk
gula ini mirip rumah semut karena bentuk gula ini mirip rumah
semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula
semut adalah nira dari pohon kelapa atau pohon aren (enau).
Karena kedua jenis pohon ini termasuk jenis tumbuhan palmae
maka dalam bahasa asing, secara umum gula semut hanya disebut
sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker.
5) Gula batu
Gula batu (disebut juga rock sugar), adalah jenis gula yang
dibuat dari gula pasir, yang dikristalkan, melalui bantuan air yang
dipanaskan. Biasanya ditambahkan ke dalam teh, harum dan manis
rasanya. Gula batu tidak semanis gula granulasi biasa, gula batu
diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau
kuning kecoklatan. Kristal bening atau putih dibuat dari gula jenuh
18 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
yang mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih
memiliki rekahan-rekahan putih yang memantulkan cahaya. Kristal
berwarna kuning kecoklatan mengandung berbagai karamel. Gula
ini kurang manis karena adanya air di dalam kristal.
6) Gula bubuk
Gula granulasi (gula pasir) bubuk, juga dikenal sebagai
gula ‘convectionary’. Gula ini didapat dari penghancuran secara
mekanis sehingga tidak ada kristal-kristal yang tertinggal.
Terkadang gula ini dicampur dengan sedikit pati atau bahan anti
kempal untuk mencegah penggumpalan.
7) Fruktosa
Fruktosa adalah gula buah dan masih termasuk di dalam
monosakarida yang bisa kita temukan pada banyak jenis tanaman.
Bersama dengan galaktosa dan glukosa, ketiganya adalah gula
darah penting yang penyerapan ke aliran darah dapat terjadi dengan
cepat selama proses pencernaan. Fruktosa tak sulit untuk larut ke
dalam air, karena proses pelarutannya benar-benar mudah meski
berbentuk kristal padat. Berwarna putih, fruktosa mempunyai rasa
yang amat manis dan biasanya bisa dijumpai pada sayuran, bunga,
pohon buah, madu dan beri. Pada tanaman, bentuk fruktosa dapat
berupa monosakarida yang merupakan komponen sukrosa. Bagi
yang belum tahu, sukrosa sendiri adalah molekul disakarida dan
dikenal sebagai gabungan dari 1 molekul fruktosa dan 1 molekul
glukosa.
8) Pemanis buatan adalah senyawa hasil sintetis laboratorium yang
merupakan bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan
rasa manis pada makanan. Pemanis buatan tidak atau hampir tidak
mempunyai nilai gizi. Sebagaimana pemanis alami, pemanis
buatan juga mudah larut dalam air. Kebanyakan pemanis buatan
yang diijinkan digunakan pada makanan adalah pemanis sintesis.
Walaupun demikian, banyak pula pengganti gula yang berasal dari
19 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
tumbuhan. Sebagai contoh adalah xilitol dan sorbitol yang banyak
ditemukan pada beri, buah, sayuran dan jamur. Sangat sulit untuk
mengekstrak pemanis alami, sehingga upaya untuk membuat kedua
zat ini dilakukan melalui sintesis yaitu dengan hidrogenasi gula
reduksi. Sebagai contoh, xilosa diubah menjadi xilitol, laktosa
menjadi laktitol, dan glukosa menjadi sorbitol.
Gula juga dibedakan atas bahan pembuatnya, ada gula sebagai bahan
pemanis alami dan gula sebagai bahan pemanis buatan (sintetis). Contoh pemanis
alami yaitu gula tebu, gula merah, madu, dan kayu manis. Sedangkan pemanis
sintetis contohnya yaitu aspartam, sakarin, siklamat, sorbitol, dan asesulfam K.
Pemanis sintetis ini boleh digunakan asalkan sesuai dengan aturan pemakaian
karena dapat menyebabkan efek negatif yang cukup berbahaya. Pada kadar yang
rendah atau tertentu, pemanis buatan masih diijinkan untuk digunakan sebagai
bahan tambahan makanan, tetapi pada kadar yang tinggi bahan ini akan
menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
20 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
sirup yang beredar di pasaran dari berbagai macam merk, baik yang
generik maupun paten. Biasanya, orang-orang menggunakan sediaan
sirup karena di samping mudah penggunaannya, sirup mempunyai rasa
yang manis dan aroma yang harum serta warna yang menarik,
sehingga disukai berbagai kalangan, terutama anak-anak dan orang
yang susah menelan obat dalam bentuk sediaan oral lainnya.
Menurut Farmakope Indonesia III, sirup didefinisikan sebagai
sediaan cair yang mengandung sakarosa. Kecuali dinyatakan lain,
kadar sakarosa tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.
Secara umum, sirup dibagi menjadi dua macam yaitu non
medicated syrup/flavored vehicle syrup (seperti cerry syrup, cocoa
syrup, orange syrup) dan medicated syrup/sirup obat (seperti sirup
piperazina sitrat, sirup isoniazid).
Non medicated syrup adalah sediaan sirup yang tidak mengandung
bahan obat, melainkan hanya mengandung gula, perasa, pengawet dan
pewarna sedangkan sirup obat mengandung bahan obat atau zat
berkhasiat.
Termasuk dalam kategori non medicated syrup adalah sirup yang
dibuat dari berbagai jenis buah (sirup buah) yang umumnya digunakan
sebagai minuman rumah tangga. Buah-buahan yang sering diolah
menjadi sari buah atau sirup antara lain : pala, pisang, jambu biji,
mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe, asam,
hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain. Di pasaran ada sirup kental
dan ada yang encer (squash). Selain itu, juga ada sirup buatan atau
sintetis yang dibuat dari larutan gula dengan aroma buah sintetis
(essence), dan sirup yang menggunakan gula sintetis (siklamat) yang
secara spesifik diperuntukkan bagi penderita diabetes.
b. Contoh-contoh Sirup :
1. Sirup Maple atau Maple Syrup : dibuat dari getah pohon maple
dengan cara merebusnya hingga kental. Bentuknya menyerupai
madu tapi aromanya berbeda dan sedikit agak tajam. Sirup ini
21 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
banyak dipakai sebagai tambahan citarasa pada kue atau makanan,
misalnya disiramkan pada ice cream atau pancake. Sirup ini masih
jarang dijumpai di Indonesia.
2. Corn Syrup atau Sirup Jagung : yaitu merupakan produk samping
dari pengolahan jagung. Rasanya tidak semanis sirup gula. Dibuat
dari pati jagung yang diolah dengan sejenis enzim sehingga
berubah menjadi bentuk sirup kental. Corn syrup akan memberikan
efek moist pada cookies. Ada 2 jenis corn syrup : Light Corn Syrup
yang berwarna kuning muda, bening dan beraroma lembut serta
Dark Corn Syrup yang agak kehitaman seperti molases. Dark Corn
Syrup, pada pembuatannya ditambahkan citarasa dan pewarna
caramel sehingga warna dan rasanya sedikit berbeda. Sirup jenis ini
banyak digunakan untuk minuman, roti, cookies dan ice cream.
3. Golden Syrup : sirup berwarna kuning keemasan yang terbuat dari
ampas molases, dijual dalam kemasan botol di pasar-pasar
swalayan.
4. Simple Syrup : adalah sirup atau larutan gula yang dibuat dengan
mencampur air dan gula dengan perbandingan 1 : 1. Biasanya
digunakan sebagai olesan untuk memberikan efek lembab atau
tidak kering pada cake-cake seperti Black Forest dll.
5. Glucose : adalah cairan bening yang bentuknya sangat pekat dan
lengket. Sehingga untuk menakarnya, agar jumlah yang ditakar
akurat, alat penakarnya harus dioles dengan minyak (bisa minyak
zaitun atau mentega atau margarin). Glucose ini akan mencair bila
dipanaskan. Biasanya digunakan untuk membuat Florentine
cookies dan praline. Dijual kiloan di TBK tertentu.
Pada praktikum kali ini, kami menggunakan sampel jahe sebagai bahan
baku utama. Berikut merupakan penjelasan dari jahe :
22 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
a. Pengertian Jahe
Jahe atau zingiber officinale merupakan salah satu tanaman berupa
tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe adalah tanaman rimpang yang
sangat populer dikalangan masyarakat baik sebagai bahan rempah
dapur ataupun bahan obat.
Jahe dipekirakan berasal dari Asia Pasifik yang penyebarannya
mulai dari India hingga wilayah Cina. Dari India, jahe mulai dijadikan
sebagai bahan rempah untuk diperjualbelikan yang jangkauan
pemasarannya hingga wilayah Asia Tenggara, Jepang, Tiongkok,
hingga wilayah Timur Tengah.
Jahe masuk kedalam suku temu-temuan (Zingiberancae), nama
imiah jahe berasal dari bahasa Yunani Zingiberi yang diberikan oleh
seorang bernama William Roxburgh. Tanaman ini masih satu famili
dengan temu-temuan lainnya semisal temu hitam (curcuma
aeruginosa), kencur (Kaempferia galanga), temu lawak (Cucuma
xanthorrizha), lengkuas (Languas galangal), dan sebagainya.
b. Macam-macam Jahe
1. Jahe putih atau kuning besar
Atau sering di sebut juga jahe gajah atau jahe badak, bentuknya
besar dan gemuk, ruasnya lebih mengembung di bandingkan
dengan jahe jenis lain dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging
rimpang berwarna kuning hingga putih.
2. Jahe putih atau kuning
Atau sering di sebut juga jahe sunti atau jahe emprit merupakan
jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, ruasnya lebih
kecil, agak rata, sedikit agak sedikit mengembung, rasa lebih
pedas, seratnya tinggi dan aromanya cukup tajam. Ukuran
rimpang sedang dengan warna kuning.
3. Jahe merah
23 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Jahe jenis ini memiliki kandungan gingerol-zat antiradang dalam
jahe merah lebih tinggi dibanding dua macam jahe lainnya dan
rasa paling pedas, ukuran rimpangnya paling kecil dengan kulit
warna merah, serat lebih besar dibandingkan dengan jahe biasa.
d. Ciri Umum
Ciri umum tanaman jahe adalah : tanaman yang bisa bertahan
hidup di daerah tropis dan dikenal memiliki rasa pedas dan hangat
pada rimpangnya ini, memiliki beberapa ciri umum yang mudah
dikenali, yaitu :
Tanaman sejenis herba, tumbuh tegak dengan ketinggian pohon
antara 30-60 cm.
Batang pohon semu, beralur dan memiliki warna hijau.
Daun tunggal dan berwarna hijau tua, tangkai daun berbulu
halus, helai daun berbentuk lanset, bagian tepi rata dan bagian
ujung runcing serta pangkal daun tumpul. Panjang daun antara
20-40 cm dan lebar antara 2-4 cm.
24 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Bunga berupa mulai tumbuh dari dalam tanah berbentuk
tongkat atau bundar telur, panjang malai berkisar antara 3,5-5
cm dengan lebar 1,5-1,75 cm. Gagang bunga hampir tidak
berbulu dengan panjang sekitar 25 cm, sisik pada bunga
berjumlah 5-7 buah, berbentuk lanset. Letaknya berdekatan,
panjang sisik 3-5 cm. mahkota bunga berbentuk tabung 2-2,5
cm dengan helai agak sempit, memiliki bentuk tajam, warna
kuning kehijauan, panjang sekitar 1,5-2,5 mm dengan lebar 3-
3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik-bintik berwarna
putih kekuningan, panjang 12-15 mm ; kepala sari berwarna
ungu, dengan panjang 9 mm, tangkai putik berjumlah 2.
Buah berbentuk bulat hingga bulat panjang, berwarna coklat
sedang biji berbentuk bulat dengan warna hitam.
Akar berbentuk serabut dengan warna putih kotor. Rimpang
tebal dan agak melebar, tumbuh bercabang-cabang. Warna
rimpang kuning pucat. Bagian dalam berserat agak kasar,
warna kuning muda dengan bagian ujung berwarna merah
muda. Rimpang memiliki aroma khas dan rasa pedas. Rimpang
dapat dibedakan menjadi tiga bagian sesuai dengan ukuran dan
warna yang dimiliki yaitu : jahe besar (jahe gajah/jahe badak),
jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti).\
25 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan komposisi unsur-
unsur didalam 100 g jahe :
Kandungan Jumlah
Protein 8.6%
Karbohidrat 66.5%
Lemak 6.4%
Serat 5.9%
Abu 5.7%
Kalsium 0.1%
Fosfor 0.15%
Zat besi 0.011%
Sodium 0.3%
Potasium 1.4%
Vitamin A 175 IU
Vitamin B1 0.05 mg
Vitamin B2 0.13 mg
Vitamin C 12 mg
Niasin 1.9%
26 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
1. Menurunkan tekanan darah (hipertensi)
Hal ini karena jahe merangsang pelepasan hormon
adrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah
mengalir lebih cepat dan lancar dan meringankan kerja jantung
dalam memompa darah.
2. Membantu pencernaan
Karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease
dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak.
3. Melancarkan peredaran darah
Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah
penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh
darah, penyebab utama stroke, dan serangan jantung.
4. Obat mual & masuk angin
Karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa
kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga
timbul rasa mual. Termasuk mual akibat mabuk perjalanan.
Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut
dan membantu mengeluarkan angin.
Manfaat lain, yakni jahe terbukti berkhasiat menurunkan
kadar kolesterol, selain bersifat membersihkan darah. Dengan
demikian serangan jantung dan pembekuan darah dapat dicegah.
5. Sebagai obat jerawat
Salah satu penelitian yang dilakukan di Universitas
Maryland Midical Center, jahe juga berkhasiat untuk membantu
mencegah timbulnya jerawat dianjurkan untuk mengkonsumsi
jahe maksimal 4 gram per hari.
6. Menurunkan Berat Badan
Jahe berfungsi melebarkan pembuluh darah membakar
kalori menjadi panas tubuh. Selain itu, jahe hanya mengandung
sedikit kalori sehingga tidak berkontribusi menaikkan berat
27 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
badan anda. Seduhan wedang jahe sangat baik bagi kesehatan
dan metabolisme tubuh.
7. Membersihkan kotoran di dalam tubuh
Jika kita sering mengkonsumsi jahe dengan cara diseduh,
biasanya kita akan berkeringat. Melalui keringat itulah
dikeluarkan berbagai kotoran jahat yang ada di dalam tubuh.
28 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
umur 4-7 tahun Dari sudutbotanis, tanaman cengkeh adalah termasuk
famili Myrtacea dan sekerabat dengan jambu air(Eugenia Jambos).
b. Daun Pandan
Daun pandan adalah salah satu tanaman yang termasuk ke dalam
tumbuhan monokotil yang dalam satu genus padanus. Tanaman daun
pandan ini berasal dari tropika yang menyebar luas keberbagai daerah
seperti Afrika Timur, Asia Tenggara, Australia hingga Kepulauan Pasifik.
Tanaman daun pandan ini pada umumnya memiliki daun
memanjang, dengan bagian tepi bergerigi, perakaran tunjang dan
menopang, buah pandan tersusun dalam satu karangan yang berbentuk
bulat. Berdasarkan pakar botani tanaman daun pandan wangi ini dapat
diklasifikasi dan morfologi sebagai berikut:
Klasifikasi daun pandan wangi
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Liliopsida ( berkeping satu / monokotil )
Sub kelas : Arecidae
Ordo : Pandales
Famili : Pandanaceae
29 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb.
c. Garam Dapur
Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia.
Bentuknya kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut. Biasanya
garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida dengan
simbol kimia NaCl. Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila
dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit,
termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi. Selain itu, garam juga
digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk
mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi yodium.
Begitu seringnya kita membubuhi garam pada masakan atau
menambah bahan makanan tertentu pada garam, sampai-sampai kita tidak
memperhatikan ada banyak pilihan garam di depan kita, diantaranya :
1. Garam kasar : adalah garam bentuk bentuk kristal kasar, berbutir-
butir. Garam ini lebih asin, kelihatan kotor dan tidak seputih garam
yang selama ini kita pakai.
2. Garam halus : adalah garam yang bentuknya halus, warnanya putih.
Umumnya para ibu memakai garam jenis ini untuk memasak di
dapur.
3. Garam meja : adalah garam yang lebih halus dari garam halus.
Karena fungsinya hanya untuk menambah rasa asin di makanan
kita saat bersantap. Garam sengaja dibuat halus supaya mudah larut
dalam air karena tidak perlu dimasak atau dipanaskan saat
digunakan, rasanya juga tidak terlalu asin.
4. Garam gurih : adalah garam yang bukan cuma menimbulkan rasa
asin ketika dilarutkan, tetapi juga rasa gurih, sehingga ketika
membubuhi garam ini, tidak dibutuhkan bumbu lainnya.
30 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
5. Garam berbumbu : adalah garam yang ditambah cukup lengkap
bumbu. Sudah asin, gurih, berbumbu pula. Biasanya mengandung
kaldu ayam atau kaldu daging.
6. Garam nutrisalin : adalah garam yang digunakan untuk diet alias
pengganti garam dapur. Rasa asinnya memang sama dengan garam
dapur. Tetapi sebenarnya garam ini hanya mengandung separuh
natrium garam biasa. Sangat baik untuk penderita darah tinggi yang
dianjurkan tidak menyantap banyak natrium.
d. CMC
CMC adalah ester polimer selulosa yang larut dalam air dibuat
dengan mereaksikan Natrium Monoklorasetat dengan selulosa basa
(Fardiaz, 1987). Menurut Winarno (1991), Natrium karboxymethyl
selulosa merupakan turunan selulosa yang digunakan secara luas oleh
industri makanan adalah garam Na karboxyl methyl selulosa murni
kemudian ditambahkan Na kloroasetat untuk mendapatkan tekstur yang
baik. Selain itu juga digunakan untuk mencegah terjadinya retrogradasi
dan sineresis pada bahan makanan. Adapun reaksi pembuatan CMC
adalah sebagai berikut:
ROH + NaOH R-Ona + HOH
R-ONa + Cl CH2COONa RCH2COONa + NaCl
Carboxy Methyl Cellulose (CMC) merupakan turunan selulosa
yang mudah larut dalam air. Oleh karena itu, CMC mudah dihidrolisis
menjadi gula-gula sederhana oleh enzim selulase dan selanjutnya
difermentasi menjadi etanol oleh bakteri (Masfufatun, 2010).
Carboxy Methyl Cellulose (CMC) adalah turunan dari selulosa dan
ini sering dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur
yang baik. Fungsi CMC ada beberapa terpenting, yaitu sebagai pengental,
stabilisator, pembentuk gel, sebagai pengemulsi, dan dalam beberapa hal
dapat merekatkan penyebaran antibiotik (Winarno, 1985).
Penggunaan CMC di Indonesia sebagai bahan penstabil, pengental,
pengembang, pengemulsi dan pembentuk gel dalam produk pangan
31 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
khususnya sejenis sirup yang diijinkan oleh Menteri Kesehatan RI, diatur
menurut PP. No. 235/ MENKES/ PER/ VI/ 1979 adalah 1-2%.
Sebagai pengemulsi, CMC sangat baik digunakan untuk
memperbaiki kenampakan tekstur dari produk berkadar gula tinggi.
Sebagai pengental, CMC mampu mengikat air sehingga molekul-molekul
air terperangkap dalam struktur gel yang dibentuk oleh CMC (Manifie,
1989).
Untuk industri-industri makanan biasanya digunakan sukrosa
dalam bentuk kristal halus atau kasar dan dalam jumlah yang banyak
dipergunakan dalam bentuk cairan sukrosa (sirup). Pada pembuatan sirup
gula pasir (sukrosa) dilarutkan dalam air dan dipanaskan, sebagian
sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan sukrosa yang disebut gula invert
(Winarno, 1995).
Ciri-ciri bentuk CMC :
berbentuk kental
berbentuk cair
mengembang bila di larutkan di dalam air
Fungsi CMC (Carboxymethyl cellulose) :
32 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Berfungsi dalam pembuatan pasta gigi.
33 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam
penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
Adapun syarat-syarat yang harus ada dalam uji organoleptik adalah
adanya contoh (sampel), adanya panelis, dan pernyataan respon yang
jujur. Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima
atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini
ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan,
mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan
yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk
tersebut.
Dalam uji organoleptik harus dilakukan dengan cermat karena
memiliki kelebihan dan kelemahan. Uji organoleptik memiliki
relevansi yang tinggi dengan mutu produk karena berhubungan
langsung dengan selera konsumen. Selain itu, metode ini cukup mudah
dan cepat untuk dilakukan, hasil pengukuran dan pengamatannya juga
cepat diperoleh. Dengan demikian, uji organoleptik dapat membantu
analisis usaha untuk meningkatkan produksi atau pemasarannya. Uji
organoleptik juga memiliki kelemahan dan keterbatasan akibat
beberapa sifat indrawi tidak dapat dideskripsikan. Manusia merupakan
panelis yang terkadang dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan
mental, sehingga panelis dapat menjadi jenuh dan menurun
kepekaannya. Selain itu, dapat terjadi pula salah komunikasi antara
manajer dan panelis. Uji organoleptik mencakup tentang penilaian
terhadap rasa, aroma, tingkat kemanisan, dan lain sebagainya.
5.6 Pengukuran Brix dengan Indeks Bias
Brix adalah jumlah zat padat semu yang larut (dalam gr) setiap 100 gr
larutan. Jadi, misalnya brix nira = 16, artinya bahwa dari 100 gram nira, 16
gram merupakan zat padat terlarut dan 84 gram adalah air. Untuk
mengetahui banyaknya zat padat yang terlarut dalam larutan (brix)
diperlukan suatu alat ukur.
34 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Indeks bias suatu larutan gula atau nira mempunyai hubungan yang
erat dengan brix. Artinya, bahwa jika indeks bias nira bisa diukur, maka brix
nira dapat dihitung berdasarkan indeks bias tersebut. Alat untuk mengukur
brix dengan indeks bias dinamanakan Refraktometer. Dengan menggunakan
alat ini contoh nira yang digunakan sedikit dan alatnya tidak mudah rusak.
Refraktometer ditemukan oleh Dr. ernest Abbe seorang ilmuan dan
German pada permulaan abad 20. Refraktometer Abbe adalah refraktometer
untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan atau serbuk
dengan indeks bias dan 1.300 sampai 1,700 dan persentase padatan 0 sampai
95 %. Ciri khas refraktometer yaltu dapat dipakai untuk mengukur secara
tepat dan sederhana karena hanya memerlukan zat yang sedikit yaitu 0,1 ml
dan ketelitiannya sangat tinggi.
35 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Adapun pembagian sampel pada masing-masing kelompok
berdasarkan jenis gula yaitu : kelompok 1 membuat sirup jahe dengan bahan
pemanis gulaku dan gula merah, kelompok 2 membuat sirup jahe dengan
bahan pemanis gula lokal dan gula batu, kelompok 3 membuat sirup jahe
dengan bahan pemanis gula semut dan fruktosa, sedangkan kelompok 4
membuat sirup jahe dengan bahan pemanis gula sintetis (Tropicana Slim).
Cara pembuatan sirup jahe yaitu dengan menimbang jahe yang telah
dikupas terlebih dahulu, kemudian mengiris kecil-kecil, memblender dengan
menambahkan air sebanyak 250 ml, dipanaskan menggunakan panci.
Setelah itu, diperas dengan kain saring, menambahkan larutan gula dan
menambahkan bahan tambahan lainnya seperti cengkeh, daun pandan, dan
garam. Larutan gula yaitu gula yang telah dilarutkan dengan air sehingga
sudah dalam bentuk cair dan tidak berupa padatan. Kemudian panaskan
kembali hingga mendidih, saring untuk kedua kalinya untuk mengambil
sirup jahe, ukur volume, tambahkan CMC. Panaskan CMC apabila tidak
larut, kemudian masukkan ke dalam botol, dan lakukan uji organoleptik.
36 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Pada saat menyaring jahe halus yang telah dipanaskan, tangan terasa
panas. Panas yang dirasakan bukan panas seperti disiram air mendidih,
tetapi seperti panas pedas, dalam hal lain disebut wedangen. Hal ini
disebabkan bukan karena setelah perebusan, melainkan disebabkan dari
kandungan senyawa yang teradapat pada jahe.
Jahe merupakan tanaman yang kaya akan khasiat bagi kesehatan.
Misalnya senyawa phenol, terbukti memiliki efek anti-radang dan diketahui
ampuh mengusir penyakit sendi juga ketegangan yang dialami otot. Selain
phenol, rimpang jahe juga mengandung zingilberene dan shogol. Senyawa
ini dikenal baik sebagai anti-oksidan dan juga efektif melawan penyakit
kanker pun jantung.
Senyawa penting lainnya yang dijumpai pada rimpang jahe adalah
minyak atsiri. Minyak ini bermanfaat untuk mereduksi nyeri, sebagai anti-
imflamasi dan juga pembasmi bakteri yang baik. Selain bermanfaat untuk
kesehatan, minyak atsiri ini juga diketahui menyumbang aroma yang khas
pada jahe. Sementara itu, sensasi pedas jahe berasal dari zingiberen dan
zingiberol yang juga dijumpai dalam minyak atsiri tadi. Minyak atsiri ini
juga dapat menyebabkan sensasi panas pedas pada kulit.
37 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
berwarna cokelat tua. Sirup jahe dengan gula merah ini juga memiliki
tingkat kemanisan yang sangat manis. Rasa manis dominan dari gula merah
dan aroma jahe hampir sama dengan aroma gula merah.
5.9 Jahe dengan Gula Lokal oleh Kelompok 2
Pengamatan uji yang pertama yaitu mutu dedonik, pada pembuatan
sirup jahe dengan gula lokal didapatkan warna coklat kehijauan yaitu
dengan skala 2, tingkat kemanisan yaitu manis dengan skala 4, aromanya
kuat yaitu dengan skala 4, besarnya nilai kadar gula (Brix) yaitu 58.
Kedua ialah pengamatan pada mutu hedonik yaitu uji kesukaan.
Didapatkan hasil pada sirup jahe + gula lokal dengan skala 4 yang artinya
suka.
Gula lokal yang digunakan yaitu gula pasir. Gula lokal memiliki kadar
gula lebih tinggi dari gula batu karena berasal dari proses pembuatannya.
Proses pembuatan gula batu hampir sama dengan gula pasir, namun suhu
yang diperlukan untuk memprosesnya tidak setinggi pada gula pasir.
Sedangkan proses pembuatan gula pasir dipanaskan sampai dengan 400°C.
Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan gula lokal dimulai dari
penanaman tebu, proses ektraksi, pembersihan kotoran, penguapan,
kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses
pengepakan sehingga sampai ketangan konsumen.
5.10 Jahe dengan Gula Batu oleh Kelompok 2
Pengamatan uji yang pertama yaitu mutu dedonik, pada pembuatan
sirup jahe dengan gula batu didapatkan warna hitam yaitu dengan skala 5,
tingkat kemanisan yaitu manis dengan skala 4, aromanya agak lunak yaitu
dengan skala 3, besarnya nilai kadar gula (Brix) yaitu 54.
Kedua ialah pengamatan pada mutu hedonik yaitu uji kesukaan.
Didapatkan hasil pada sirup jahe + gula batu dengan skala 3 yang artinya
netral.
Warna yang dihasilkan pada sirup jahe dengan gula batu yaitu hitam
karena adanya reaksi antara kandungan senyawa pada jahe dengan
kejenuhan pada gula batu. Gula batu tidak semanis gula granulasi biasa,
38 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
gula batu diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau
kuning kecoklatan. Kristal bening atau putih dibuat dari gula jenuh yang
mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki rekahan-
rekahan putih yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning
kecoklatan mengandung berbagai karamel. Oleh sebab itu, gula ini kurang
manis karena adanya air di dalam kristal.
39 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
5.12 Jahe dengan Fruktosa oleh Kelompok 4
Pengamatan uji yang pertama yaitu mutu dedonik, pada pembuatan
sirup jahe dengan fruktosa didapatkan warna coklat bening yaitu dengan
skala 1, tingkat kemanisan yaitu pahit dengan skala 1, aromanya kuat yaitu
dengan skala 4, besarnya nilai kadar gula (Brix) yaitu 31,5.
Kedua ialah pengamatan pada mutu hedonik yaitu uji kesukaan.
Didapatkan hasil pada sirup jahe + fruktosa dengan skala 1 yang artinya
sangat tidak suka.
Fruktosa memiliki kadar gula paling rendah karena fruktosa
merupakan monosakarida atau gula sederhana. Sehingga kadar gula pada
fruktosa rendah sebab fruktosa tidak bergabung dengan monosakarida
lainnya seperti glukosa.
40 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
dagang aspartam sebagai pemanis buatan antara lain adalah Equal,
Nutrasweet dan Tropicana.
41 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Sirup jahe adalah salah satu olahan jahe yang terbuat dari sari jahe yang
kemudian dimasak dengan gula dan air hingga mendidih dan mengental. Tujuan
dari pemanasan hingga terjadi pengentalan yaitu sebagai salah satu cara
pengawetan.
Jahe gajah adalah salah satu dari varietas jahe yang ada, mempunyai
rimpang yang besar dan serat yang sedikit dan halus sedangkan jahe emprit
merupakan jenis jahe yang paling sesuai untuk dijadikan bahan baku dalam
penggunaan sirup jahe, jahe emprit biasa disebut jahe putih kecil lebih bewarna
putih bentuknya agak pipih, berserat lembut.
Pada hasil yang terdapat pada pengamatan mutu hedonik sirup jahe
+ gulaku yaitu berwarna coklat bening, tingkat kemanisan manis, aroma kuat,
sirup jahe + gula merah berwarna coklat kehitaman, tingkat pemanisan sangat
manis, aroma kuat, sirup jahe + gula lokal berwarna coklat kehijauan, tingkat
pemanisan manis, aroma kuat, sirup jahe + gula semut berwarna hitam, tingkat
pemanisan manis, aroma netral, sirup jahe + gula batu berwarna coklat bening,
tingkat pemanisan manis, aroma kuat, sirup jahe + fruktosa berwarna coklat
bening, tingkat kemanisan pahit, aroma kuat dan untuk sirup jahe + sintesis
(tropicana slim) berwarna coklat kehijauan, tingkat kemanisan manis, aroma kuat.
Pada kadar gula yang paling tinggi tedapat pada jahe + gula lokal yaitu 58 dan
pada jahe + gula batu yaitu 63.
6.2 Saran
42 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
diinginkan. Dan lebih teliti lagi dalam membaca prosedur kerja agar hasil lebih
maksimal.
43 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G., Fardiaz, S., dan Fardiaz D. (1980). Pengantar Teknologi Pangan.
Jakarta: Gramedia.
44 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
LAMPIRAN
45 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t
Gambar 3. Sirup Gula Fruktosa dan Gula Semut
46 | I l m u B a h a n M a k a n a n L a n j u t