Anda di halaman 1dari 7

IKA MARLINA

044710751

Manajemen EKMA4116

1.

a.

 Perencanaan Operasional, Tipe yang pertama yaitu perencanaan


operasional. Tipe rencana bisnis satu ini merupakan rencana bisnis yang
bisa memberikan gambaran jelas tentang bagaimana sebuah perusahaan
berjalan. Anda tetap bisa mengganti perencanaan ini apabila hasil yang
diberikan kurang efektif.

 Perencanaan Strategik, Tipe perencanaan yang kedua yaitu perencanaan


strategik, yakni sebuah rencana bisnis yang terdiri dari langkah-langkah
strategis yang disusun untuk mencapai tujuan perusahaan. Tipe
perencanaan ini juga krusial karena bisa menentukan keputusan untuk
jangka panjang.

 Perencanaan Taktis, Tipe perencanaan taktis berguna untuk


merealisasikan strategi usaha yang telah Anda rencanakan sebelumnya.

 Perencanaan Jangka Panjang, Sebagaimana namanya, tipe perencanaan


ini berguna untuk rencana usaha untuk jangka waktu yang lebih dari 1
tahun. Tujuannya adalah untuk memproyeksikan keberhasilan dari sebuah
perusahaan dalam skala lebih besar.

b.

 Perencanaan Operasional : Contoh perencanaan manajemen operasional


adalah SOP (Standar Operasional Prosedur).

 Perencanaan Strategik :Contohnya nilai-nilai perusahaan, visi misi


perusahaan, dan lain sebagainya.

 Perencanaan Taktis : contohnya yaitu strategi pemasaran.

 Perencanaan Jangka Panjang : contohnya dapat merambah ke dunia


IKA MARLINA

044710751

Internasional.

2.

a. Struktur Sederhana, Sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar


departemantalisasi yang rendah,rentang kendali yang luas,wewenang yang
terpusat pada sescorang saja. dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana
paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil dimana manajer dan
pemilik adalah orang yang satu dan sama.

b. Sisi positif dari desain organisasi ini antara lain:

 Sederhana.

 Cepat.

 Fleksibel.

 Tidak mahal untuk dikelola.

 Akuntabilitasnya jelas.

Sisi negatif dari desain organisasi ini sebagai berikut:

 Sulit dijalankan dimana pun selain di organisasi kecil

 Formalisasinya rendah dan sentralisasinya tinggi cenderung menciptakan


kelebihan beban informasi di puncak.

 Berisiko,segalanya bergantung pada satu orang saja.

 Birokrasi, Sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin


yang dicapai melalui spesialisasi,aturan dan ketentuan yang sangat
formal,tugas-tugus yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional. wewenang terpusat,rentang kendali yang sempit, dan
pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.

c. Sisi positif desain organisasi ini antara lain:


IKA MARLINA

044710751

 Mampu menjalankan kegiatan-kegiatan yang lerstandar secara sangat


efisien.

 Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen


fungsional menghasilkan skala ekonomi.

 Duplikasi yang minim pada personel dan peralatan.

 Karyawan yang memiliki kesempatan untuk berbicara "dengan bahasa


yang sama"diantara rekan-rekan sejawat mereka.

Sisi negatif dalam desain organisasi ini sebagai berikut:

 Spesialisasi dalam birokrasi bisa menciptakan konflik-konflik sub unit.

 Tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keselutuhan organisasi.

 Birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah-


masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan
keputusan terprogram yang mapan.

3.

a. Pendekatan Tradisional (traditional approach)

Karakter : Dalam model ini yang menjadi titik beratnya adalah pengawasan
dan pengarahan.

Cara melakukan motivasi : Manajer menentukan cara yang paling efisien


untuk pekerjaan berulang dan memotivasi karyawan dengan sistem insentif
upah, semakin banyak yang dihasilkan maka semakin besar upah yang
diterima.

b. Pendekatan Hubungan Manusia (human relation model)

Karakter : Pendekatan ini selalu dikaitkan dengan pendapat Elton Mayo. Mayo
mengemukakan bahwa kebosanan dan pengulangan berbagai tugas
merupakan faktor yang dapat menurunkan motivasi, sedangkan kontak sosial
IKA MARLINA

044710751

membantu dalam menciptakan dan mempertahankan motivasi.

Cara melakukan motivasi : Manajer dapat memotivasi karyawan dengan


memberikan kebutuhan sosial serta dengan membuat mereka berguna dan
lebih penting.

c. Pendekatan Sumber Daya Manusia (McGregor)

Karakter : Dalam pendekatan ini dinyatakan bahwa para karyawan dimotivasi


oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai
kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh
pekerjaan yang berarti.

Cara melakukan motivasi : Manajer memberikan reward prestasi.

4.

a.

 Izin lingkungan

Pasal 40 UU PPLH

(1) Izin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh izin usaha


dan/atau kegiatan.

(2) Dalam hal izin lingkungan dicabut, izin usaha dan/atau kegiatan
dibatalkan.

(3) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami perubahan,


penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib memperbarui izin
lingkungan Pasal 40 dalam UU Cipta Kerja dihapus

 Pelibatan penyusunan Amdal

Pada UU Cipta Kerja penyusunan dokumen Amdal hanya melibatkan


masyarakat yang terdampak. Sementara, pada UU PPLH sebelumnya
dilibatkan juga pemerhati lingkungan.
IKA MARLINA

044710751

Pasal 26 UU PPLH

(1) Dokumen amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 disusun oleh


pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat

(2) Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian


informasi yang transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum
kegiatan dilaksanakan.

(3) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

1. Yang terkena dampak;

2. Pemerhati lingkungan hidup; dan/atau

3. Yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal.

(4) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan


keberatan terhadap dokumen amdal.

UU Cipta Kerja

(1) Dokumen Amdal sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 disusun oleh


pemrakarsa dengan melibatkan masyarakat.

(2) Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan melibatkan masyarakat


yang terkena dampak langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai proses pelibatan masyarakat


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan pemerintah.

 Tanggungjawab Limbah B3

Pada pasal 88 UU Cipta Kerja dihapus bagian bertanggung jawab mutlak


atas kerugian terjadi tanpa pembuktian unsur kesalahan.

Pasal 88 UU PPLH

Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya


menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau
IKA MARLINA

044710751

yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup


bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu
pembuktian unsur kesalahan.

UU Cipta Kerja

Pasal 88

Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/atau kegiatannya


menggunakan B3, menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3, dan/atau
yang menimbulkan ancaman serius terhadap lingkungan hidup
bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi dari usaha dan/atau
kegiatannya.

 Pembekuan atau Pencabutan Izin

Pasal yang mengatur soal pembekuan dan pencabutan izin lingkungan,


dihapus di UU Cipta Kerja Omnibus Law.

Pasal 79 UU PPLH

Pengenaan sanksi administratif berupa pembekuan atau pencabutan izin


lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (2) huruf c dan
huruf d dilakukan apabila penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
tidak melaksanakan paksaan pemerintah. Pasal 79 dihapus di UU Cipta
Kerja.

b. Motivasi yang muncul pada wirausahawan pada UU Cipta Kerja membuat


usaha kecil mereka makin maju dan mereka tak bingung lagi untuk melamar
kerja. Karena dari bisnis itu sudah mendapatkan uang yang cukup untuk
kebutuhan sehari-hari. Para pengusaha kecil bisa naik level jadi pebisnis kelas
menengah, bahkan kelas kakap. Dengan syarat mereka tekun dan ulet dalam
berusaha. Jika pengusaha tersebut mampu memperbesar bisnisnya, maka
juga bisa mengurangi jumlah pengangguran. Karena usahanya butuh
karyawan baru, misalnya di bagian kasir, administrasi, dan kurir. Mereka jadi
menolong orang lain dan akibatnya keadaan ekonomi di Indonesia membaik.
IKA MARLINA

044710751

Karena semua orang punya pekerjaan dan daya beli di pasar jadi naik.

Anda mungkin juga menyukai