Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Habibah Meiranti

NIM : 1222913011
Judul : Alternative Strategies for Dealing with Idle Capacity in Global Supply Chains

Latar Belakang
Penelitian ini mempertimbangkan strategi rantai pasokan global yang terdiri dari strategi
pasar tuan rumah (host market strategy) di mana tiga pabrik berlokasi di tiga wilayah dan
masing-masing pabrik mencakup permintaan di suatu wilayah. Kasus yang dipertimbangkan
adalah perusahaan manufaktur strip gula darah global. Pabrik manufaktur dirancang dengan
mempertimbangkan pendekatan desain manufaktur seluler berlapis di bawah permintaan
stokastik. Penelitian membandingkan pemanfaatan sel yang meningkat dengan keuntungan
yang meningkat. Tiga fasilitas manufaktur diasumsikan untuk memenuhi permintaan di
wilayah masing-masing. Menggunakan konsep manufaktur seluler, jumlah sel dibuat untuk
setiap fasilitas berdasarkan data permintaan yang diberikan. Nantinya, rantai pasokan ini
dibandingkan dengan satu sistem gabungan di mana satu fasilitas manufaktur akan mencakup
seluruh permintaan. Pendekatan manufaktur seluler ini memungkinkan tiga jenis sel; a) sel
khusus di mana setiap sel khusus hanya dapat digunakan oleh one product family, b) sel
bersama di mana sel dapat digunakan bersama oleh two product families, dan c) sel sisa di
mana sel dapat digunakan oleh three or more product families.
Permasalahan
Permasalahan terletak pada bagaimana mengisi kapasitas menganggur (idle) di fasilitas
manufaktur berdasarkan permintaan dan pasar potensial di masa depan. Meningkatkan
pemanfaatan sumber daya penting selama memberikan pengaruh positif terhadap keuntungan.
Ada dua opsi yang dapat dipertimbangkan, yaitu:
1) Menurunkan harga jual produk untuk meningkatkan permintaan keseluruhan,
2) Mencari pasar potensial baru untuk produk itu sendiri.
Dengan mempertimbangkan produk domestik bruto dan atribut ekonomi lainnya dari wilayah
baru, dalam penelitian ini diselidiki apakah memperkenalkan produk ke pasar baru akan
bermanfaat bagi kebaikan perusahaan secara keseluruhan. Fokus utama dari penelitian ini
adalah untuk membandingkan kedua strategi di atas dengan mempertimbangkan biaya tenaga
kerja, investasi mesin, dan transportasi produk menggunakan heuristik dan hasilnya
kemudian diterjemahkan menjadi keuntungan potensial yang dapat dicapai perusahaan di
bawah dua strategi rantai pasokan.
Metode
Di setiap produk fasilitas manufaktur dibagi menjadi lima family products berdasarkan
kesamaan keluarga produk dalam proses manufaktur. Dalam penelitian ini, diasumsikan
bahwa keluarga produk telah diidentifikasi. Pemanfaatan sel telah dihitung dengan
menggunakan kapasitas sel, permintaan produk, dll. Setiap kapasitas sel diasumsikan 2.000
jam per tahun. Pemanfaatan sel menangkap penggunaan setiap sel. Dengan
mempertimbangkan penggunaan, sel yang berbeda dapat digabungkan menjadi satu selama
kapasitas tersedia, “Sel Bersama dan Sisa”.
Hasil dan Pembahasan
Melalui trial and error, diketahui bahwa setiap fasilitas akan memiliki perubahan harga yang
berbeda terkait dengan perubahan permintaan. Arah terbaik untuk mengambil penelitian ini
adalah melanjutkan dengan peningkatan family 1 dan 5 di setiap wilayah. Kurangnya
pemanfaatan sel-sel ini dapat berdampak besar jika ditingkatkan. Nilai-nilai baru ini dihitung
dengan memodifikasi harga dan permintaan, dan menemukan pemanfaatan optimal dari
setiap keluarga dan sel yang akan memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan. Tuntutan
baru dan STDEV ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel di bawah ini menunjukkan biaya tenaga kerja, biaya mesin untuk setiap fasilitas, dan
Biaya Total sistem. Waktu kerja diasumsikan selama 2.000 jam. Dengan menggunakan biaya
tersebut, didapatkan modifikasi harga produk untuk mencapai tingkat permintaan dan
keuntungan optimal untuk setiap keluarga di setiap wilayah.

Hasil yang diperoleh dari studi ini telah memungkinkan dapat menggunakan sistem
manufaktur secara keseluruhan dengan lebih efisien. Bahkan menggabungkan kedua keluarga
ke dalam sel bersama akan meningkatkan kinerja dan pemanfaatan sel.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari menggunakan fasilitas manufaktur tunggal
seperti ini. Manfaatnya adalah memiliki kontrol lebih besar atas seluruh sistem dengan berada
di satu lokasi. Cukup membayar satu harga untuk setiap aspek rantai pasokan alih-alih harga
yang berbeda di berbagai wilayah di dunia. Kelemahan memiliki fasilitas tunggal ini adalah
memasukkan biaya transportasi yang tinggi. Biaya tersebut ditunjukkan di bawah pada Tabel.
Kesimpulan
Perbandingan antara dua hasil dari data yang sama menunjukkan bahwa memanfaatkan
sistem lebih banyak tidak hanya akan menguntungkan perusahaan secara finansial, tetapi juga
akan dapat memperoleh lebih banyak dari tenaga kerja dan mesin. Menurunkan harga terlalu
banyak bukanlah hal yang ingin dilakukan, tetapi melihat sejauh mana tepatnya harga
tersebut harus diturunkan untuk memberikan keuntungan yang optimal dalam sistem.
Melakukan hal ini juga meningkatkan pemanfaatan untuk setiap keluarga dan sel di setiap
pabrik.
Tanggapan
Dari segi tulisan, menurut saya jurnal ini memiliki penjelasan yang kurang detail mengenai
latar belakang, tidak dijelaskan metode apa yang digunakan dan hanya menuliskan
bagaimana perhitungan akan dilakukan. Selain itu, tidak ada detail bagaimana angka yang
ada di tabel tersebut didapatkan termasuk pada saat memberikan prioritas kapasitas dalam
pembahasan Expected Cell Utilizations. Begitu juga dengan kesimpulan yang menurut saya
tidak terlalu menekankan korelasinya dengan tujuan atau permasalahan yang disebutkan pada
bagian abstract atau introduction. Kekurangan tersebut menjadi kendala saya untuk
memberikan tanggapan mengenai substansinya karena dikhawatirkan akan terjadi
kesalahpahaman.

Anda mungkin juga menyukai