Anda di halaman 1dari 7

SEMAI TEKNOLOGI ISSN : 1907 - 3259

PENJADWALAN PERALATAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA


SISTEM MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN
SIMULASI SISTEM DISKRIT

Kamil Mustafa(1) dan Abdurrozzaq Hasibuan (2)


Program Studi Teknik Industri Universitas Medan Area (1), Program Studi Teknik Industri
Universitas Islam Sumatera Utara – Medan

ABSTRACT
Facing the thight business competition era, the manufacturing companies have to development their
industrial system preformances to the high productivity level. This paper explain three manufacturing
system indicator; amount of standart output in a periode of time, product cycle time, and the amount of
work in process (unfinish) product. Those three indicators will be viewed as a result of tools and
production machine resources allocation in each work station.
The Discrete system simulation was used to represent the real system that is examined. This method can
give a details information about the characteristic of each system variables when try to make an
experiment to improve the system performances without bothering and interrupt the real system it self.
This situation will exactly reduce the unpredictable risk when implement the development strategy in the
real system.

Key words : Dicrete System Simulation, Manufacturing

PENDAHULUAN pengembangan yang ada yaitu dengan metode


trial and error langsung pada sistem nyata
Sebuah Perusahaan “X” yang memproduksi yang ada, sehingga menyebabkan adanya
Kopel Kenderaan Bermotor bergerak dalam implikasi yang negatif pada sistem rill yang
bidang permesinan dan perakitan berbagai ada. Oleh karena itu diperlukan sebuah
produk yang menggunakan bahan dasar baja. mekanisme pengembangan sistem yang
Seperti halnya perusahaan lain yang bergerak memungkinkan setiap skenario yang ada
dalam bidang manufaktur, memiliki berbagai dapat diuji validitasinya sebelum di
masalah yang berkaitan dengan sistem implementasikan pada setiap produksi rill
pruduksinya. Salah satu masalah yang dihadapi yang ada guna meminimasi efek negatif
oleh Perusahaan “X” adalah masalah efektifitas sebagaimana diatas, dan model hal tersebut
dan efisiensi yang ada di lini pemesinan dan dapat dilakukan dengan menggunakan model
perakitan. Masalah tersebut tidak hanya simulasi sistem. Usaha-usaha pengembangan
memiliki pengaruh di lingkungan produksi saja, usahanya ternyata membuahkan hasil dimana
melainkan juga memberikan implikasi yang ada beberapa perusahaan industri lain yang
besar pada kinerja perusahaan secara kolektif. ingin meningkatkan jumlah permintaannya
Ketidak seimbangan kapasits sumer daya yang pada perusahaan ini untuk produksi tahun
dimiliki membuat proses produksi yang ada 2006. Oleh karenanya pihak manjemen perlu
tidak optimal. Selain dari itu, peningkatan menyusun ulang alokasi sumber produksinya
performasi sistem produksi yang ada agaknya (khususnya mesin pruduksi) guna memenuhi
sudah tidak bisa di tawar lagi, terutama karena permintaan tersebut dengan efektif dan
semakin meluasnya permintaan pasar dan efesien. Penelitian sejenis dengan
persaingan yang semakin ketat. Berbagai menggunakan simulasi sistem di perusahaan
perbaikan dan usaha untuk meningkatkan ini telah dilakukan. Pada penelitian terdahulu
performasi sistem kemungkinan tidak tujuan yang ingin di capai adalah penentuan
memberikan hasil yang optimal pada fase kebijakan sistem produksi yang ditempuh
implementasi. Hal itu diakibatkan oleh sistem

VOLUME 4, NOMOR 1, JUNI 2010 22


SEMAI TEKNOLOGI ISSN : 1907 - 3259

oleh perusahaan untuk mencapai target merupakan alat analitis numeris terhadap
produksi tertentu. Sehingga pengembangan model untuk melihat sejauh mana input
yang dilakukan di batasi oleh jumlah output mempengaruhi output atas performasi sistem.
yang akan dihasilkan. Hasil akhir penelitian Klasifikasi model simulasi terdiri atas tiga
dijumpai, bahwa ternyata sistem masih dimensi yang berbeda, yaitu :
memiliki peluang yang cukup besar untuk di
1. Menurut kejadian perubahan sistem
kembangkan. Sedangkan penelitian ini
yang berlangsung :
membahas berbagai kemungkinan
Model Simulasi Statis vs Dinamis.
pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan
Model statis merupakan representasi dari
terhadap sistem produksinya dengan cara
sebuah sistem pada waktu tertentu
menambah dan mengalokasikan mesin-mesin
sedangkan model dinamis menggambarkan
produksi yang lain pada stuasi kerja yang tepat.
suatu sistem yang lambatlaun terjadi tanpa
Dengan melakukan berbagai skenario alokasi
batas waktu.
penambahan berbagai mesin produksi pada
2. Menurut kepastian dari probabilitas
berbagai stasiun kerja, akan dipilih satu
perubahan sistem ;
skenario yang memberikan kenaikan jumlah
Model Simulasi Deterministik vs Stokastik
output terbesar.
Model simulasi dikatakan deterministik jika
dalam model tersebut mengandung
Tujuan Penelitian komponen probabilitas yang pasti.
1. Meningkatkan kapasitas produksi dari Kebalikannya model simulasi stokastik
sistem manufaktur yang di amati melalui adalah model yang kemungkinan
penambahan alokasi sumberdaya peralatan. perubahannya sangat acak.
2. Meningkatkan produktifitas proses dengan 3. Menurut sifat perubahannya ;
cara memperpendek waktu siklus produksi Model Simulasi Kontinu vs Diskrit
dan mengurangi jumlah barang dalam Dalam simulasi sistem kontinu, maka
proses. perubahan keadaan suatu sistem akan
berlangsung terus menerus seiring dengan
Model Simulasi Sistem perubahan waktu, sebagai contoh adalah
perubahan debit air dalam sebuah tangki
Sistem merupakan kesatuan dari elemen- reservoir yang dilubang bagian bawahnya.
elemen yang terhubung melalui mekanisme Akan tetapi untuk simulasi sistem dikrit,
tertentu dan terikat dalam hubungannya perubahan keadaan sistem hanya akan
interdependensi. Sistem memiliki sesuatu yang berlangsung pada sebagian titik perubahan
menjadi tujuan bersama. Dan lingkungan suatu waktu, seperti perubahan sistem yang
sistem memiliki batas dengan sistem lain yang terjadi pada suatu sistem manufaktur dan
berada disekitarnya. Sistem juga memiliki penanganan material.
hubungan bersifat umpan balik yang
menyebabkan sistem senantiasa dinamis. METODOLOGI PENELITIAN
Model merupakan suatu refresentesi atau Objek penelitian
formulasi dalam bahasa tertentu dari suatu Objek penelitian ini merupakan studi kasus
sistem nyata. Dalam melakukan studi sistem, pada proses produksi produk Kopel
bahwa sebenarnya simulasi merupakan turunan Kenderaan Bermotor pada perusahaan ” X ”
dari model matematika dimana sistem, Sumber Data
berdasarkan sifat perubahannya sendiri Data-data yang diambil dan digunakan dalam
dikatagorikan menjadi dua yaitu sistem diskrit penelitian ini adalah :
dan sistem kontinu. Sistem diskrit mempunyai 1. Kemampuan Produksi Perusahaan.
maksud bahwa jika keadaan variabel-variabel 2. Data performansi manufaktur
dan sistem berubah seketika itu juga pada poin perusahaan: Cycle time/take time produk,
waktu terpisah. Sedangkan sistem kontinu waktu proses tiap stasiun kerja, waktu
mempunyai arti jika keadaan variabel-variabel transportasi material dalam lini produksi,
dalam sistem berubah secara terus menerus jumlah resource yang dimiliki, rentang
(kontinu) mengikuti jalannya waktu. Simulasi

VOLUME 4, NOMOR 1, JUNI 2010 23


SEMAI TEKNOLOGI ISSN : 1907 - 3259

waktu line stop/Downtime dan failure,


jumlah output setiap satuan waktu tertentu, Uji Statistik
waktu tunggu tiap stasiun kerja, kecepatan Uji statistik atau yang biasa disebut dengan
alat pemindah material (AGV, Converyor, uji hipotesis adalah sebuah proses untuk
Crame Hoist, trolli, dll ), dan berbagai data pengambilan keputusan tentang bagaimana
mengenai ukuran kinerja proses produksi. harga parameter suatu populasi. Hipotesis
3. Data pendukung yang secara tidak adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu
langsung mempengaruhi kinerja hal yang dibuat. Untuk menjelaskan hal itu
produksinya, seperti : keberadaan prusahaan sering dituntut untuk melakukan pengujian.
sub-kontrak dan kemampuannya yang Uji Statistik yang digunakan dalam penelitian
meliputi jumlah produk yang mampu meliputi Goodness of Fit (Chi-square Tes), uji
dipasok pada waktu tertentu, ketepatan rata-rata, uji variansi, uji kesamaan dua rata-
waktu pengiriman, dan lain-lain. rata dan uji kesamaan dua variasi.

Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain observasi, wawancara, dan
studi pustaka.

Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Distribusi Data Sampel


Data sampel Distribusi Parameter Distribusi
Waktu proses Mesin Bubut -1 Normal NORM (15.2, 1.27)
Waktu proses Mesin Bubut -2 Normal NORM (14.3, 0.961)
Waktu proses Mesin Bubut Bor/Drill Triangular TRIA (6.74, 7.16, 7.47)
Waktu proses Mesin Bubut Frais/Mill Uniform UNIF (4.62, 5.58)
Waktu proses Inspeksi-1 Triangular TRIA (0.39, 0.477, 0.6)
Waktu proses Inspeksi-2 Normal NORM (7.13, 0.93)
Waktu Tranper part ke Dept. Produksi Triangular TRIA (2.26, 3.22, 3.91)
Waktu Transper Antar Proses Uniform UNIF (0.76, 1.3)
sistem nyata yang diamati. Guna menentukan
ukuran kuantitatif validitas model digunakan
Validasi Model Simulasi alat uji statistik. Adapun uji yang dilakukan
Validasi model adalah merupakan langkah meliputi uji keseragaman data uotput, uji
untuk menguji apakah model yang telah keseragaman dua rata-rata, uji kesamaan dua
disusun dapat mereprersentasikan sistem nyata variansi, dan uji kecocokan (dua sisi). Tabel
yang diamati secara benar. Model dikatakan 2, ringkasan hasil proses pengujian Validitas
valid jika tidak memiliki karakteristik dan model :
perilaku yang berbeda secara signifikan dari

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Validitas Model


Batas Kritis Nilai
No Model Validasi Keterangan
Kiri-Kanan Statistik Uji
1. Keseragaman output/data 61.4-52.6 Mean =57 Valid
2. Kesamaan rata-rata. (t-tes) -2.04-2.04 T Valid
3. Kesamaan variansi. (f-tes) 0.476-2.101 F Valid
4. Kecocokan Distribusi
X X Valid
Frekuensi. (x-Tes)

VOLUME 4, NOMOR 1, JUNI 2010 24


SEMAI TEKNOLOGI ISSN : 1907 - 3259

Jumlah antrian pada proses Bor 0.418


Analisa Hasil Simulasi (unit)
Pada analisa output hasil simulasi, harus Desain pengembangan model
ditentukan terlebih dahulu metode yang tepat Proses pengembangan sistem dilakukan
untuk menganalisanya. Pendekatan untuk dengan dasar indentifikasi stasiun-stasiun
menentukan metode analisa yang tepat dari proses yang menjadi titik hambatan. Pada
suatu model simulasi adalah dengan menilai stasiun-stasiun proses yang menjadi titik
tipe simulasi yang ada. Berkenaan dengan hambatan akan dilakukan penambahan
metode yang analisa, maka simulasi dibedakan alokasi sumberdaya peralatan guna
menjadi dua jenis yaitu ”Terminating meningkatkan kinerjanya. Akan tetapi,
Simulation” dan ”Non-Terminating penambahan pada satu stasiun kerja belum
Simulation”. tentu akan meningkatkan kinerja secara
Simulasi yang merepresentasikan sebuah keseluruhan, bisa jadi hanya akan
mekanisme kejadian yang memiliki ”initial meningkatkan kinerja pada stasiun proses
condition”dapat dikatakan sebagai sebuah tersebut dan memindahkan titik hambat yang
simulasi yang bertipe ”Terminating”. Kondisi ada. Oleh karenanya penambahan jumlah
inisial dapat dipahami sebagai sebuah kondisi alokasi sumberdaya peralatan didasarkan pada
dimana keadaan sistem akan di ”Set-up” seperti pandangan kolektifitas sistem. Hal tersebut
keadaan semula setiap akan melakukan akan membuat proses penambahan alokasi
simulasi. sumberdaya tidak bisa dilakukan dengan
Dua hal yang biasanya menjadi perhatian sekaligus, akan tetapi harus dengan proses
dalam mengamati sebuah sistem selain ciri iterarif sampai diperoleh hasil yang
”Terminating” dan ”Non-Terminating” adalah diharapkan.
fase perubahannya yaitu fase ”Transient” dan Pada Tabel 4 terjadi antrian barang dalam
fase ”Steady-State”. Dalam menganalisa hasil proses yang cukup besar pada stasiun
simulasi perlu membedakan pengambilan data pembuatan. Maka untuk proses
antar sistem yang masih berada dalam fase pengembangan iterasi pertama dilakukan
”Transient” dan fase ”Steady-State”. penambahan satu unit mesin bubut pada
Untuk menganalisis output hasil simulasi stasiun tersebut. Dari skenario ini, melakukan
sistem nyata dipilih metode analisis modifikasi pada model perogram simulasi
pengelompokan nilai rata-rata atau Batching yang telah disusun. Dan setelah program
Mean methods. Pertimbangan memilih metode tersebut dimodifikasi, maka dilakukan
ini karena metode Batching Mean Methods kembali analisa terhadap hasilnya, yang
lebih cocok dan dapat menghilangkan dihasilkan pada Tabel 5.
kecenderungan bias yang dimiliki oleh metode- Dari Tabel 5 tersebut ternyata diperoleh hasil
metode lain seperti metode replikasi, metode bahwa stasiun yang menjadi titik hambat
Squential Batch ataupun metode Regeneresi berpindah dari stasiun pembuatan kestasiun
Sistem. pengeboran, dengan demikian dilakukan
penambahan sumberdaya peralatan pada
Tabel 3. Ringkasan Ukuran Kinerja Model stasiun tersebut.
simulasi awal
Ukuran Kinerja Rata-rata
Output/jam (unit) 5.12
Produktifitas rata-rata 51.12%
(output/input)
Waktu Siklus Produk Jadi-1 6.547
(jam)
Waktu Siklus Produk Jadi-2 8.49
(jam)
Jumlah antrian pada stasiun 5
pembubutan (unit)
Utilitas rata-rata Mesin Bubut 1

VOLUME 4, NOMOR 1, JUNI 2010 25


SEMAI TEKNOLOGI ISSN : 1907 - 3259

Tabel 4. Ringkasan Hasil Simulasi dan Uji ”Sign Tes” pada metode ”Batch Mean”
Waktu Prpduk Jadi Data
Rata-rata
Batch Akhir Rill Data Rill Square Absolut
Produk Sign R
ke- Sim 1 2 Total Per Per Jam Error Error
Jam
(menit) Hari
1 240 15 12 27 6.75 + 1 53 6.63 0.02 0.13
2 480 36 18 54 6.75 + 0 55 6.88 0.02 0.13
3 720 59 25 84 7.00 + 0 54 6.75 0.06 0.25
4 960 81 35 116 7.25 + 0 54 6.75 0.25 0.50
5 1200 105 42 147 7.35 + 0 56 7.00 0.12 0.35
6 1440 124 52 176 7.33 - 1 54 6.75 0.34 0.58
7 1680 142 63 205 7.32 - 0 56 7.00 0.10 0.32
8 1920 153 76 229 7.16 - 0 60 7.50 0.12 0.34
9 2160 187 83 270 7.50 + 1 59 7.38 0.02 0.13
10 2400 217 73 290 7.25 - 1 56 7.00 0.06 0.25
11 2640 210 93 303 6.89 - 0 52 6.50 0.15 0.39
12 2880 247 54 301 6.27 - 0 59 7.38 1.22 1.10
13 3120 265 67 332 6.38 + 1 59 7.38 0.98 0.99
14 3360 276 73 349 6.23 - 1 56 7.00 0.59 0.77
15 3600 287 114 401 6.68 + 1 55 6.88 0.04 0.19
16 3840 350 123 473 7.39 + 0 57 7.13 0.07 0.27
17 4080 338 127 465 6.84 - 1 57 7.13 0.08 0.29
18 4320 261 119 380 5.28 - 0 58 7.25 3.89 1.97
19 4560 405 147 552 7.26 + 1 55 6.88 0.15 0.39
20 4800 418 161 579 7.24 - 1 57 7.13 0.01 0.11
10 8.29 9.44
Rata-rata produk per jam total 20 batch 6.906
Standar deviasi Produk Per jam 20 batch 5.541
Variasi Produk Per jam 20 batch 0.278
n= 20
R= 10

Runs Test :
E (R) = (2n – 1) / 3 13 Mean Square 0.41
Var (R) = (16n-29)/ 90 3.233 Mean Absulute Error 0.47
Stdev (R) = sqrt (Var ) 1. 798 T(0.975,19) (3,233/sqr (20)) 1.513

Tabel 5. Ringkasan Ukuran Kinerja Model Tabel 6. Ringkasan Ukuran Kinerja


Pengembangan -1 Model Pengembangan -2
Ukuran Kinerja Rata-rata Ukuran Kinerja Rata-rata
Output/jam (unit) 4,99 Output/jam (unit) 5.98
Produktifitas rata-rata Produktifitas rata-rata 59.8%
49.99%
(output/imput) (output/imput)
Waktu Siklus Pruduk Jadi-2 Waktu Siklus Pruduk Jadi-2 (jam) 2.41
5.43
(jam) Waktu Siklus Pruduk Jadi-1 (jam) 2.21
Waktu Siklus Pruduk Jadi-1 Jumlah Antrian Pada Stasiun 6.63
5.49
(jam) Pembubutan (unit)
Jumlah Antrian Pada Stasiun Jumlah Antrian pada proses Bor 0
6.85
Pembubutan (unit) (unit)
Jumlah Antrian pada proses Bor
42.74
(unit)

VOLUME 4, NOMOR 1, JUNI 2010 26


SEMAI TEKNOLOGI ISSN : 1907 - 3259

unit mesin pada stasiun pembubutan, 2


unit mesin pada stasiun pengeboran dan 1
unit mesin pada stasiun frais.
Proses pengembangan seperti itu harus alokasi sumberdaya peralatan, kinerja sistem
dilakukan terus-menerus secara iteratif sampai yang di wakili oleh parameter jumlah output
hasil yang dikehendaki. Tabel 7 menunjukkan per hari (8 jam). Sedangkan alokasi tempat
ringkasan hasil proses desain pengembangan penambahan sumberdaya peralatan sesuai
model sistem yang di dasari pada penambahan dengan pergerakan titik hambat disajikan
dalam Tabel 8.
Tabel 7. Ringkasan Hasil Pengembangan Sistem dalam 4 Iterasi
Output standar (unit)
Iterasi Kenaikan
Skenario Pengembangan Per Hari Per bulan
Ke - Inkremental
(8 Jam) (25 Hari)
0 Model Awal 5,12 919,2 0
1 Penambahan 1 uinit mesin 4,99 798,4 -120,8
2 Penambahan 2 uinit mesin 5,98 956,8 37,6
3 Penambahan 3 uinit mesin 6,68 1068,8 112
4 Penambahan 4 uinit mesin 7,98 1272,8 208
5 Penambahan 5 uinit mesin 8,42 1347.2 71,4
6 Penambahan 6 uinit mesin 10,51 1681 334,6

Tabel 8. Skenario Alokasi Penambahan Sumberdaya Peralatan


Stasiun Proses yang di Tambah
Penambahan Mesin Ke Stasiun Proses Titik Hambat
Alokasinya
0 (model awal) Tidak ada Pembubutan (Lathing)
1 Pembubutan (Lathing) Pengeboran (Drilling)
2 Pengeboran (Drilling) Pembubutan (Lathing)
3 Pembubutan (Lathing) Frais (Milling)
4 Frais (Milling) Pembubutan (Lathing)
5 Pembubutan (Lathing) Pengeboran (Drilling)
6 Pengeboran (Drilling) Pembubutan (Lathing)

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


1. Penambahan Mesin tidak selalu Arya Wirabhuana Desain Peningkatan
mengakibatkan bertambahnya output Kinerja Sitem Manufaktur dengan
standart. Dengan penambahan satu unit, Pendekatan Simulasi Sistem Diskrit,
output standart menurun 5,12 unit per jam Skripsi, 2000.
menjadi 4,99 unit per jam. Hal tersebut ----------, Sistem Modelin Corp, ARENA
mengindentifikasikan bahwa peningkatan User’s Guide 1995.
kinerja pada satu stasiun proses tidak selalu Banks, J, JS. Carson, and B.L. Nelson,
mengakibatkan kenaikan kinerja sistem Discreate-Event System Simulation,
secara kolektif Prentice Hall, New Jersey, 1996
2. Alternatif terpilih adalah alternatif 6 Hoover, Steawart V. & Ronald F Perry,
dengan penambahan 6 unit mesin. Simulation, Problem Solving
Alternatif pengembangan ini Approach, Addison Wesley, USA
mengakibatkan kenaikan output sebesar Kelton, D.W., Averill m Law, Deborah A
100%. Alternatif ini juga memiliki tingkat Sadowsky, Simulation With Arena,
kenaikan inkremental paling besar yaitu WCB McGraw-Hill, 1998
334,6 unit dalam satu bulan Law, A.M, and David W Kelton, Simulation
3. Alokasi penambahan mesin produksi Modeling and Analysis, McGraw-Hill,
sesuai dengan alternatif terbaik adalah 3 New York, 1991.

VOLUME 4, NOMOR 1, JUNI 2010 27


SEMAI TEKNOLOGI ISSN : 1907 - 3259

Laboratorium Perancangan dan Optimasi Sistem


Industri (POSI), Prosiding Lokakarya
Pemodelan Sistem, Tiori, Metodologi
dan Aplikasi Dalam Industri, ITB,
Bandung, 1997.
Simatupang, Togar, Pemodelan Sistem,
Nindita, Klaten, 1996.
Sudjana, Metode Statistika Tarsito, Bandung,
1996.

VOLUME 4, NOMOR 1, JUNI 2010 28

Anda mungkin juga menyukai