Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

ANATOMI KARDIO

Terminologi
Istilah-istilah anatomi yang menunjukkan bidang, arah dan gerakan digunakan dengan
dasar SIKAP ANATOMI, yaitu suatu sikap dimana badan berdiri tegak, kepala tegak, mata
memandang lurus ke depan, kedua anggota gerak atas lurus kebawah berada di samping
badan dengan telapak tangan menghadap ke depan, kedua anggota gerak bawah lurus dan
sejajar, kedua kaki sejajar ke depan.b
Dalam menyatakan penyakit dan alat-alat di badan manusia, maka bahasa yang
digunakan adalah bahasa latin.
Beberapa kata latin yang penting dan sering dipakai dalam tekhnik kardiovaskular yaitu:
A. Kata Sifat yang Menyatakan Bidang::
a. Sagittalis, setiap bidang yang sejajar dengan bidang medianus
b. Frontalis, bidang yang tegak lurus pada bidang sagitalis, sejajar dengan
permukaan perut
c. Transversalis, bidang yang melintang tegak lurus pada arah memanjang tubuh
B. Kata sifat yang menyatakan Arah:
a. Medialis = lebih dekat pada garis badan
b. Lateralis = lebih jauh dari garis tengah badan
c. Ventralis = searah dengan venter, sama dengan AnteriorL = searah dengan
anticus
d. Dorsalis = searah dengan dorsum, sama dengan Posterior = searah
dengan posticus
e. Cranialis = searah dengan cranium
f. Caudalis = searah dengan cauda
g. Longitudinalis = kearah ukuran panjang
h. Proximalis = lebih dekat ke pangkal
i. Distalils = lebih dekat ke ujung
j. Volaris = searah telapak tangan
k. Plantaris = searah telapak kaki
l. Ulnaris = ke arah ulna
m. Radialis = kea rah radius
n. Rostralils = kearah moncong
ANATOMI KARDIOVASKULAR
Sistem cardiovascular merupakan sistem transport pada tubuh yang membawa makanan,
oksigen, air dan semua zat esesnsial lain ke sel-sel jaringan dan membawa kembali produk
sisanya. Sistem ini terdiri dari:
1. Cor (Jantung) yang memompa darah
2. Vascular (pembuluh darah) yang merupakan saluran yang menghubungkan
antara jantung dan jaringan
Karena Cor terletak di dalam cavum thorax (rongga dada), maka pembahasan
pertama

Surface Anatomy

1. COR (Jantung)
Cor adalah suatu organ muscular yang berbentuk conus sebesar kepalan tangan
(tinju), bertumpu pada diaphragm thoracis dan berada di antara kedua pulmo.
Dibungkus oleh suatu selaput yang disebut pericardium dan menenpati
mediastinum medium. Letak cor sedemikian rupa sehingga puncaknya (= apex
cordis) menghadap kearah caudo-ventral sinistra (bawah-depan dibagian kiri);
2/3 cor beada di sebelah kiri linea mediana.
Pada orang dewasa ukuran cor adalah panjang 12 cm, lebar 8-9 cm dan
tebal 6 cm. pada pria berat cor adalah 280-340 gram dan pada wanita 230 – 280
gram. Dalam keadaan patologis ukuran jantung bisa melampaui ukuran normal.
Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan sebagai berikut :
1. Lapisan superfisial disebut epicardium
2. Lapisan intermedia adalah myocardium
3. Lapisan profunda dibentuk oleh endocardium
Pericardium
Lapisan serosa yang meliputi permukaan jantung membentuk
epicardium, disebut pericardium viscerale, dan lapisan serosa yang terdapat
pada permukaan fibrosa membentuk pericardium parietale. Kedua lapisan
tersebut membatasi suatu rongga yang dinamakan cavitas pericardialis.didalam
cavitas pericarii ini terisi oleh cairan sereus yang membasahi permukaan
membrane serosa membuat jantung bebas bergerak pada waktu sistol dan
diastole.
Lokalisasi Jantung
Proyeksi jantung pada dinding vertebra thorakal adalah sebagai berikut :
 Tepi kiri Jantung di bagian atas berada pada tepi bawah bagian
cartilage costa II sinistra, yaitu 1 cm di sebelah lateral tepi sternum
 Tepi kiri Jantung bagian bawah berada pada ruang intercostalis V,
yaitu kira-kira 9 cm di sebelah kiri linea mediana atau 2 cm di
sebelah medial linea medioclavicularis sinistra (kiri)
 Tepi kanan Jantung sebelah atas berada pada bagian cartilago tepi
costa III dextra (kanan), kira-kira 1 cm dari tepi lateral sternum;
 Tepi kanan Jantung di sebelah bawah berada pada bagian cartilage
costa VI dextra, kira-kira 1 c, di lateral sternum.
Morfologi
Jantung mempunyai 4 buah permukaan, yaitu:
1. Basis Cordis
Dibentuk sebagian besar oleh atrium kiri, sebagin dari atrium kanan dan
bagian proksimal dari pembuluh-pembuluh darah besar. Puncak jantung
disebut apex cordis yang merupakan bagian dari ventrikel kiri, letaknya
menghadap kearah caudo-ventral sinistra (ke depan bawah sebelah kiri)
2. Facies sternocostalis (anterior)
Menghadap kearah cranio-ventral sinister (atas-depan sebelah kiri).
Dibentuk terutama oleh ventrikel kanan, atrium kanan, aurikula kanan dan
sebagian dari ventrikel kiri. Pada facies (permukaan) ini terdapat sulcus
coronarius (= sulcus atriventricularis, yang artinya alur di antara atrium
dan ventrikel) , dimulai pada pertemuan tepi kanan dan tepi bawah
jantung , berlanjut kearah kiri atas, berada di antara atrium dan ventrikel
kanan.
Terdapat pula sulcus longitudinals anterior (=sulcus interventriicularis
anterior) yang dimulai dari tepi bawah auricular kiri, berjalan turun menuju
ke apex cordis.
Di dalam alur (sulcus) ini berjalan pembuluh darah yang memperdarahi
jantung. Seperti pada sulcus coronaries terdapat ateria coronaria dextra
dan vena cordis parva. Di dalam sulcus longitudinalis anterior terdapat
arteria coronaria sinistra dan vena cordis magna.
3. Facies sinister
Dibentuk oleh ventrikel kiri, atrium kiri dan auricula kiri.
4. Facies diaphragmatica (inferior)
Adalah bagian dari jantung yang terletak pada centrum tendineum
diaphragmatis. Dibentuk oleg ventriculus sinister dan ventriculus dexter,
disilangi oleh sulcus longitudinalis posterior (= sulcus interventriculus
posterior).
Di antara facies diaphragmatica dan basis cordis terdapat sulcus
coronaries yang ditempati oleh sinus coronaries (dibagian kiri) dan arteria
coronaria dextra serta vena cordis parva (di bagian kanan). Tempat
persilangan sulcus coronaries dan sulcus longitudinalis posterior disebut
crux cordis.

Bagian-bagian Jantung
 Atrium Dextrum (Atrium Kanan)
Bentuknya agak lebih besar dari pada yang sinistrum, tetapi dindingnya justru
lebih tipis. Volume kira-kira 57 cc. didalam atrium kanan bermuara vena cava
superior, vena cava inferior, dan sinus coronaries. terdiri daru dua bagian, yaitu:
o Sinus Venarum (= Sinus Venarum Cavarum) = adalah bagian yang
terletak di antara muara vena cava superior dan ostium atrioventriculare
dextrum. Memiliki permukaan yang licin.
o Auricula Dextra = merupakan kantogn yang terletak di antara vena cava
superior dan ventriculus dexter. Permukaan bawah dari aurikula kasar,
dibentuk oleh serabut-serabut otot yang menonjol, membentuk musculi
pectinati.
Septum atriorum (=septum interatrialis) merupakan`dinding belakang dari atrium
kanan. Pada septum ini terdapat suatu cekungan yang disebut fossa ovalis, yang
merupakan degenerasi dari foramen ovale (kehidupan fetus).
 Ventriculus Dexter (Ventrikel Kanan)
Pada permukaan luarnya dibatasi oleh sulcus coronaries di sebelah kanan,
sulcus longitudinalis anterior di sebelah kiri dan di sebelah atas oleh conus
arteriosus (pangkal arteria pulmonalis). Sedangkan permukaan bawahnya
terdapat beberapa bangunan, sebagai berikut:
o Ostium atrioventriculare dextrum, berbentuk oval dengan diameter 4 cm,
diperlengkapi 3 buah valvula yang dikenal dengan valvula (katup)
tricuspidalis yang membuka kea rah ventriculus; di sini melakat chordae
tendinae. Chorda tendinae terikat pada m. papillaris sehingga mencegah
terdorongnya valvua ke arah atrium (menghalangi aliran darah kembali
pada waktu systole);
o Chordae tendinae adalah jaringan ikat penguat, berjumlah sekitar 20
buah dengan ukuran panjang dan tebal yang berbeda-beda. Melekat
pada ujung dan tepi cuspis dan facies valvula yang menghadap kea rah
ventriculus (ventrikel).
o Trabecula carneae merupakan tonjolan serabut-serabut otot pada dinding
ventriculus yang tampak tidak beraturan.
o m. papillaris adalah otot yang menonjol, berbentuk bulat dan pada
ujungnya melekat chorda tendinae. Ada dua buah m.papillaris:
 m.papillaris anterior, berada pada dinding depan dan pada
septum interventriculare, dihubungkan oleh chordae tendinae oleh
chordae tendinae pada cuspis anterior dan cuspis posterior;
 m.papillaris posterior, bentuknya lebih kecil, berada pada dinding
belakang, dihubungkan oleh chordae tendinae pada cuspis
posterior dan cuspis medialis.
o Ostium trunci pulmonalis (= orifium a.pulmonalis), letaknya dekat pada
septum interventriculorum. Memiliki katup yaitu ostium trunci pulmonalis
yang terdiri dari: valvula seminularis anterior, valvula seminularis sinistra
dan valvula seminularis dextra. Fungsi valvula atau katup ini untuk
mencegah darah mengalir kembali masuk ke dalam ventriculus.

 Atrium Sinistrum (Atrium Kiri)


Bentuknya lebih kecil daripada atrium dextrum, tetapi mempunyai dinding yang
lebih tebal. Tebal dinding 3 mm. di sini bermuara vena pulmonalis sinistra (dua
buah) dan vena pulmonalis dextra (ada dua buah), tidak mempunyai katup.
Ostium atriventriculare sinistrum lebih kecil bentuknya darapada yang dextrum,
diperlengkapi dengan valvula mitralis).
Antara atrium sinistrum dan atrium dextrum terdapat septum interatriorum
(septum atriorum) yang mengandung sisa dari fossa ovalis.
o Auricula Sinistra = Merupakan bagian dari atrium sinistrum, bentuknya
lebih panjang , lebih sempit dan lebih melengkung daripada auricular
dextra. Lokalisasinya melengkung kea rah ventral pada pangkal arteria
pulmonalis, menutupi pangkal arteria coronaria sinistra. Permukaan
bawah dari auricular sinitra kasar oleh karena adanya musculi pectinati.

 Ventriculus Sinister (Ventrikel Kiri)


Mempunyai bentuk yang lebih pannjang dan lebih kerucut daripada
ventriculus dexter (ventrikel kanan). Ujungnya membentuk apex cordis, dan
mempunyai dinding yang tiga kali lebih tebal daripada dinding ventriculus dexter.
Ostium atriventricular sinistrum menghubungkan atrium sinistrum dengan
ventriculus sinister, dilengkapi dengan valvula mitralis (=valvula bicuspidalis)
yang membukasulcus ke arah ventriculus.
o Chorda tendinae mempunyai bentuk yang lebih besar dan lebih kuat
daripada yang terdapat pada ventriculus dexter. Berperan dalam
menghubungkan cuspis anterior dengan m.papillaris anterior, serta
menghubungkan cuspis posterior dengan m.papillaris posterior. Masing –
masing otot tersebut berada pada dinding depan dan dinding belakang
dari ventrikel kiri(ventriculus sinister)
o Pada pangkal ventriculus sinister terdapat pangkal dari aort dengan
ostium aorta yang berbentuk bulat, berada di bagian depan kanan dan
ostium atrioventriculare sinistrum yang diperlengkapi dengan valvula
semilunars (katup semilunar). Katup semilunar ini berjumlah 3 buah, lebih
tebal, lebih besar dan lebih kuat daripada katup seminularis yang ada di
arteria pulmonalis.
o Ventriculus sinister dipisahkan dari ventriculus dexter oleh septum
ventriculorum (= septum interventriculorum).
SISTEM PENGANTAR RANGSANG (THE CONDUCTING SYSTEM)
Sistem ini terdiri dari serabut otot jantung yang telah mengalami diferensiasi khusus dan
berfungsi sebagai pengantar rangsang didalam jantung. Terdiri atas:
1) Nodus Sinustrialis (SA NODE)
Merupakan pace makeri, menimbulkan denyut jantung pertama jantung, terletak
pada di ujung atas sulcus terminalis, yaitu di bagian antero-lateral muara vena
cava superior pada atrium kanan (dextrum).
2) Nodus Atrioventricularis (AV NODE)
Mempunyai struktur yang sama dengan SA Node, berada pada septum atriorum
di sebalah cranialis muara sinus coronaries.
3) Fasciculus Atrioventricularis
Crus dexter (ramus dexter) membentuk berkas yang bulat, berada di
bagian kanan septum ventriculorum menuju ke daerah apex cordis, masuk ke
dalam moderator band, mencapai dinding ventriculus dan m.papillaris anterior,
selanjutnya membentuk anyaman serabut-serabut Purkinje (Purkinje fibers) di
dalam lapisan endocardial m.pappilaris dan dinding ventrikel kanan.
Crus sinister (ramus sinister) terdiri dari 1 sampai 3 berkas yang
berbentuk bulat atau datar, berjalan ke arah ventral menuju apex cordis.
Serabut-serabut tersebut mencapai m.pappilaris dan selanujutnya membentuk
anyaman Purkinje pada lapisan subendocardial.

INNERVASI (PERSARAFAN) JANTUNG


Di bagi menjadi innervasi intrinsic, yaitu sistem pengantar rangsang, dan
innervasi extrinsic yang dibentuk oleh serabut saraf simpatis dan parasimpatis.
Serabut simpatis berasal dari dua sumber, yaitu secara langsung berasal dari
ganglion cervicale. Ganglion cervicale adalah ganglion paravertebrale yang merupakan
bagian dari truncus symphaticus, terdiri dari ganglion carvicale inferius (=ganglion
cervicothoracicum = ganglion stellatum).
Serabut-serabut saraf parasympathis berasal dari Nervus Vagus. Serabut-
serabut saraf sympathis dan parasympathis tersebut diatas membentuk plexus
cardiacus.

VASCULARISASI JANTUNG
Seluruh otot jantung mendapat suplai darah dari arteria coronaria dextra dan
arteria coronaria sinistra. Arteria coronaria dextra berpangkal pada sinus aorticus
anterior (terletak di anterior). Arteroa coronaria sinistra berpangkal pada sinus aorticus
sinister (terletak di sebelah posterior kiri). Bentuk dari ostium arteria coronaria bisa bulat
atau oval dengan diameter yang bervariasi antara beberapa millimeter sampai 1,5 cm.
letak dari pangkal ateria coronaria membentuk sudut 90 derajat dengan dinding aorta.
o .Arteria coronaria dextra berjalan di dalam sulcus atrioventricularis sampai
pada mencapai margo acutus dan kemudian membelok ke belakang, berada
di dalam sulcus coronaries dan menuju crux cordis.
o Arteri coronaria sinistra bentuknya pendek, bercabang dua (bifurcation)
membentuk ramus descendens anterior dan ramus circumflexus.
o Sedangkan untuk vena, sebagian besar venae cordis bermuara ke dalam
sinus coronaries, kecuali vena cordis anterior yang bermuara pada facies
anterior ventriculus dexter dan bermuara langsung ke dalam atrium kanan.
o Sinus coronaries merupakan pelebaran dari ujung terminal vena cordis
magna, dan terletak di dalam sulcus coronarius di sebelah kiri dari crux
cordis. Ke dalam sinus coronarius bermuara:
1) Vena cardiac magna (= vena coronaria sinistra)
2) Vena cardiac media
3) Vena posterior ventriculi sinistri
4) Vena cardiac parva (= vena coronaria dextra, vena cordis parva)
5) Vena oblique atrii sinistri

AORTA DAN VASA PULMONALIS


Aorta
Aorta merupakan pembuluh darah yang berasal dari ventrikel kiri (ventriculus
sinister). Mempunyai diameter kira-kira 3 cm berjalan kearah atas (pendek saja), lalu
berjalan di dalam rongga thorax, berada di sebelah kiri columna vertebralis, menuju
rongga abdomen dengan melewati hiatus aorticus diaphragmatic.
Aorta dibagi menjadi:
o Aorta ascendens
Aorta ini mempunyai ukuran panjang kira-kira 5 cm. pangkal aorta
ascendens berada setinggi tepi caudal cartilage costae ke-3 di belakang
sebelah kiri dari sternum, kemudian pembuluh tadi berjalan oblique
kearah cranial dan terletak setinggi tepi cranial cartilage costae ke -2
kanan, kira-kira 6 cm di belakang sternum. Dari aorta ascendens
dipercabangkan arteria coronaria sinistra dan arteri coronaria dextra.
o Arcus aorta
Dimulai setinggi tepi cranial articulation sternocostalis yang kedua di
sebelah kanan, kemudian berjalan kearah atas dan ke belakang, menuju
ke belakang ke bagian kiri dari trakea, lalu turun di sebelah kiri corpus
vertebra thoracalis. Di tepi bawah corpus vertebrae tersebut arcus aortae
berubah menjadi aorta desecendens.
Dari arcus aortae dipercabangkan : arteria anonyma (truncus
brachiocephalica), arteria carotis communis sinistra, dan arteria subclavia
sinistra.
Di bagian bawah dari percabangan tersebut, diameter aorta
menjadi lebih kecil.

o Aorta descendens (aorta thoracalis dan aorta abdominalis)

Arteri Pulmonalis
Arteri pulmonalis suatu pembuluh darah yang membawa darah venous dan
ventrikel kanan menuju pulmo (paru-paru). Mempunyai ukuran panjang kira-kira 5 cm,
lalu bercabang dan membentuk ramus sisnister dan ramus dexter arteria pulmonalis.
Ramus dexter arteria pulmonalis bentuknya lebih besar dan lebih panjang
daripada ramus sinister, berjalan di bawah dari arcus aortae, berada di depan bronchus
kiri dan masuk kedalam hilus pulmonis sinister (saluran yang masuk ke paru-paru)

Venae Pulmonales
Ada empat buah vena yang bermuar kedalam atrium sinistrum. Vena pulmonalis
bagian bawah berjalan di bagian belakang dari atrium kanan, berada diantara vena cava
superior dam vena cava inferior, sedangkan bagian atasnya berada pada permukaan
belakang dari vena cava superior. Vena pulmonales sinistra berada di sebelah bawah
dari arteri pulmonalis.

2. VASCULAR
PENDAHULUAN
Dalam topografi dipelajari letak dan perjalanan serabut saraf, pembuluh darah dan
percabangannya, serta letak dari lymphonodus. Daerah innervasi dan vaskularisasi perlu
diketahui dengan seksama agar supaya di klinik dapat memberi pemeriksaan dan
pertolongan yang tepat dan benar.
Serabut saraf membawa komponen sensibili dan motoris, sedangkan arteri membawa
sisa-sisa metabolism serta karbondioksida ke jaringan serta vena membawa sisa –sisa
metabolism serta karbon dioksida ke sistem ekskresi.
Selanjutnya kita akan membahas topografi, yang mana topografi ini akan menjelaskan
letak arteri, vena, serabut saraf dan lymphonodus terhadap lingkungan di sekitarnya, seperti
skeleton dan musculus atau terhadap sesamanya.

PEMBULUH DARAH
ARTERI
Merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah arterial dari jantung ke jaringan,
mengandung bahan makanan dan banyak oksigen, sedangkan karbondioksida dan sisa
metabolism ke jantung, dan selanjutnya, diteruskan ke paru-paru untuk mengalami proses
respirasi (respirasi eksterna) dan sistema urinarius, kecuali arteria pulmonaris dan vena
pulmonaris.
Dinding arteri terdiri dari otot polos yang berkontraksi mengikuti systole jantung, dan
konsistennya kenyal. Dinding vena tipis tidak dilapisi otot polos, mudah robek dan
diperlengkapi dengan valvula (katup).
Terminology penamaan arteri didasarkan pada:
1. Tempat, misalnya a. axillaris, a. brachialis
2. Daerah yang disuplaii, misalnya ramus muscularis, ramus articularis.
3. Jalannya: lurus (a. recta), melengkung (a. arciformis), membelok (a. circumflexa),
kembali (a. recurrens).
4. Nama sarjana (penemu), misalnya circulus arteriosus Willisi.
5. Letaknya satu terhadap yang lainnya, misalnya a. thyreoidea superior, a.thyreoidea
inferior.
Sedangkan untuk termonologi vena sesuai dengan arteri yang diikutinya, misalnya vena
femoralis yang mengikuti arteria femoralis.
Anastomose adalah hubungan antara sesame pembuluh darah yang telah berdekatan.
Collateral adalah hubungan antara sesame pembuluh darah yang letak berdekatan dan tampak
berfungsi apabila pembuluh darah induk tersumbat.
Arterio-venosus anastomose adalah hubungan langsung antara arteriole dan venule,
yang terdapat pada vola manus, ujung phalanx, ujung hidung, ujung lingua.
End arteri adalah arteri yang tidak mengadakan hubungan dengan pembuluh arteri yang
berada di sekitarnya sehingga kalau terjadi bendungan maka akan mengakibatkan kematian
jaringan pada daerah tersebut, misalnya encephalon, ren, lien.
Sinusoid adalah rongga-rongga kecil yang berisi darah dan berfungsi sebagai kapiler,
misalnya pada hepar, lien, glandula suprarenalis.
Jaringan cavernosus adalah ruangan –ruangan venosus yang dindingnya terdiri dari sel-
sel endothel, dan masing-masing ruangan ini dipisahkan satu dari lainnya oleh jaringan fibrous
yang mengandung otot polos, misalnya penis, clitoris, dan concha nasalis.

SISTEMA LYMPHATICA
Terdiri dari lymphe, pembuluh lymphe dan lymphonodus. Lymphe adalah cairan jaringan
yang bening, berada di sekitar sel, berasal dari darah dan dialirkan kembali ke dalam sirkulasi
darah. Pembuluh lymphe juga bening, menuju ke lymphonodus. Lymphonodus berfungsi untuk
melawan infeksi (invasi bakteri dan benda-benda asing), merupakan bagian dari sistem
pertahanan tubuh.

EXTREMITAS SUPERIOR
A. SUBCLAVIA
A.Subclavia dextra dipercabangkan oleh arteria anonyma (yang berasal dari
truncus brachiocephalicus), bagian kirinya dipercabangkan langsung dari arcus aortae.
Vena subclavia berada di sebelah arteria subclavia, dan bermuara ke dalam vena
anonyma.

A. AXILLARIS
Merupakan lanjutan dari a. subclavia, dimulai pada tepi lateral (samping luar) costa I
sampai di tepi bawah m.teres major, dan berada di dalam fossa axillaris. A. axillaris
berada di sebelah profunda (bawah) dari vena axillaris.

ARTERIA BRACHIALIS
Arteria axillaris melanjutkan diri menjadi arteria brachialis di dalam region
brachium. Arteria brachialis terletak superficialis dan dapat dipalpasi pada sisi medial
brachium, berjalan sepanjang sisi medial (dalam) m.biceps brachii, makin ke bawah
artinya menjadi semakin lateral (keluar). Di bagian bawah brachium, a. brachialis
berjalan pada permukaan depan m.brachialis, lalu berada di sebelah depan pada ujung
bawah os humerus (tulang brachium).

ARTERIA RADIALIS
Arteria brachialis di dalam fossa cubiti berada pada linea mediana, dan setinggi
collum radii (leher tulang radius) membentuk bifurcation menjadi arteria radialis dan
arteria ulnaris. Dari awah perjalanannya tampak seolah-olah arteria radialis merupakan
kelanjutan dari arteri brachialis. Diameter arteria radialis adalah lebih kecil daripada
arteria ulnaris.

ARTERIA ULNARIS
Mempunyai bentuk yang lebih besar daripada arteria radialis. Setelah
dipercabangkan oleh arteria brachialis maka arteria ulnaris berjalan pblique kearah
bawah, mencapai sisi ulnaris antebrachium kira-kira pada pertengahan antebrachium.
Selanjutnya berjalan sepanjang sisi ulnaris (sejajar kelingking) pergelangan tangan,
menyilang ligamentum carpi transversum di sebelah radialis os (tulang) psiforme. Tepat
di sebelah bawah os pisiforme arteria ulnaris bercabang dua dan masing-masing
cabang tersebut bergabung dengan arcus palmaris superficialis dan arcus palmaris
profundus.

PEMBULUH VENA
Terdiri dari vena superfisialis dan vena profunda. Vena superfisialis terdiri dari
vena cephalica dan vena basilica.
 Vena cephalica dimulai pada dorsum manus, berjalan ke atas pada sisi
radialis (sejajar jempol) antebrachium (lengan bawah).
 Vena basilica berjalan pada sisi ulnaris antebrachium
 Pada permukaan belakang dan permukaan depan antebrachium terdapat
vena-vena yang menghubungkan kedua vena tersebut.
 Pada fossa cubiti terdapat vena mediana cubiti, yang menghubungkan vena
cephalica dengan vena basilica dengan arah cranio medial (atas tengah).
 Selanjutnya vena cephalilca berjalan pada sisi lateral m. biceps brachii (otot
bisep), menembus fascia dan berjalan di dalam trigonum deltoideo-pectorale
dan bermuara ke dalam vena axillaris.
 Vena basilica berjalan pada sisi medial m.biceps brachii. Pada pertengahan
brachium vena basilica berjalan melalui hiatus basilicus dan bermuara ke
dalam vena brachialis.
 Vena profunda berjalan bersama-sama dengan arteri bersangkutan.

SYSTEMA LYMPHATICA
Nodus limphaticus pada extremitas superior terdiri dari gugusan superficialis (luar) dan
gugusan profunda.(dalam).
 Lymphonodi superficialils berjumlah sedikit dan mempunyai ukuran yang kecil
termasuk didalamnya adalah:
o Lymphonodus supratrochlearis = l.n. cubitalis, berjumlah 1-2 buah nodus
yang terletak 2-3 cm di sebelah cranial epicondylus medialis humeri, berada
di sebelah medial vena mediana cubiti
o Lymphonodus deltodeopectorale = l.n. infraclaviculare berjalan 1-2 buah,
berada di samping vena cephalica, di antara m.pectoralis major dan
m.deltoideus, disebelah bawah dari clavicula.
 Lymphonodus profundus terutama berkumpul di fossa axillaris, dinamakan
lymphonodi axillares da nada beberapa yang berada pada region antebrachium
mengikuti arteria radialis, arteria ulnaris dan arteria interossea, dan pada brachium
berada pada sisi medial arteria brachialis.

EXTREMITAS INFERIOR
PEMBULUH DARAH REGIO FEMORIS
Pada region glutea (bokong) terdapat a. glutea superior dan a. glutea inferior. Dimana
pembuluh vena berjalan mengikuti arteri bersangkutan.
Terdapat dua kelompok pembuluh vena, yaitu vena superficialis dan vena profunda
(berjalan mengikuti arteri bersangkutan). Vena superficialis terdiri atas vena saphena magna
dan vena saphena parva.
ARTERIA FEMORALIS
Adalah lanjutan dari a. iliaca externa, setelah arteri ini melewati tepi bawah ligamentum
inguinale. Adapun arteria iliaca communis setinggi articulus lumbosacralis membentuk
bifurcation menjadi ARTERIA ILIACA INTERNA (= A HYPOGASTRICA) dan ARTERIA ILIACA
EXTERNA. Arteria iliaka externa mempunyai bentuk yang lebih besar daripada a. iliaca interna.
Arteri iliaka externa akan turun ke bawah menjadi ARTERI FEMORALIS, yang berada di
sebelah luar dari vena femoralis. Arteri femoralis selanjutnya berjalan ke bawah, masuk ke
dalam fossa politea dan menjadi A.POPLITEA.
 ARTERIA POPLITEA = berada di dalam fossa popliteal yang akan bercabang dua
membentuk ARTERIA TIBIALIS ANTERIOR dan ARTERIA TIBIALIS POSTERIOR.
 A. TIBIALIS ANTERIOR = arteri ini berjalan di belakang dari ligamentum transversum
cruris dan ligamentum cruciate cruris, dan meninggal ligamentum tersebut menjadi A.
DORSALIS PEDIS.
 A. TIBIALIS POSTERIOR = merupakan asal ARTERI PERONEA yang bercabang
menjadi ARTERI PLANTARIS MEDIALIS dan LATERALIS di kaki. Arteri dorsalis pedis
dan arteri plantaris laterialis bergabung memembentuk lengkung plantar yang menjadi
ARTERI-ARTERI DIGITALIS pada jari-jari kaki.

Anda mungkin juga menyukai