Anda di halaman 1dari 21

Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dengan Pola Asuh Orang Tua di

Daerah Pesisir
(Studi Kasus pada Sekolah Menengah di Wilayah Pesisir Desa Wates)

NAMA : NABILA,

NIM : 858556243

PRODI : PGSD S-1,

DOSEN PEMBIMBING : DIDIK WAHYU HIDAYAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS


TERBUKA 2023/1
KATA PENGANTAR:

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan telaah pustaka ini dengan judul
"Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dengan Pola Asuh Orang Tua di Daerah Pesisir (Studi
Kasus pada Sekolah Menengah di Wilayah Pesisir Desa Wates)". Penulisan telaah
pustaka ini merupakan hasil dari upaya kolaboratif dan kerjasama antara penulis dengan
berbagai pihak yang memberikan dukungan dan bantuan dalam proses penulisan ini.

Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak


yang telah membantu dan memberikan kontribusi dalam penulisan telaah pustaka ini.
Terima kasih kepada OpenAI dan tim pengembang GPT-3.5 yang telah menghadirkan
ChatGPT, yang menjadi alat yang sangat berguna dalam membantu proses penulisan
dan analisis penelitian ini.

Kami juga ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada guru


pembimbing kami yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan masukan yang
berharga dalam penulisan telaah pustaka ini. Terima kasih atas kesabaran dan waktu
yang telah diberikan untuk membimbing kami sehingga telaah pustaka ini dapat
diselesaikan.

Tidak lupa, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh responden
yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi mereka sangat berarti dalam
mengumpulkan data yang diperlukan untuk analisis penelitian. Kami menghargai waktu
dan usaha yang telah mereka luangkan.

Kami menyadari bahwa telaah pustaka ini belum sempurna, oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga telaah pustaka ini dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang berguna
dalam pemahaman tentang pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola asuh orang tua
di daerah pesisir.

Akhir kata, semoga penulisan telaah pustaka ini dapat bermanfaat bagi pembaca
yang berminat dalam bidang pendidikan, psikologi, dan ilmu-ilmu terkait lainnya. Kami
berharap telaah pustaka ini dapat menjadi sumber inspirasi dan acuan dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa dan peran orang tua dalam pendidikan di daerah
pesisir.

Terima kasih.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR:.............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian:..................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian:................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
TINJAUN PUSTAKA.............................................................................................................7
A. Telaah Pustaka.......................................................................................................7
B. Penelitian Sebelumnya...........................................................................................7
C. Penelitian di jurnal ilmiah.......................................................................................9
D. Kerangka Teori.....................................................................................................10
E. Kerangka Konsep..................................................................................................11
F. Hipotesis...............................................................................................................12
BAB III...............................................................................................................................13
METODE PENELITIAN.......................................................................................................13
A. Metode Penelitian:...............................................................................................13
B. Rencana Penelitian:..............................................................................................13
C. Subyek Penelitian.................................................................................................14
D. Variebel Penelitian...............................................................................................15
E. Definisi Operasional.............................................................................................16
F. Instrumen Penelitian............................................................................................18
G. Metode Penelitian................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk


generasi masa depan yang berkualitas. Namun, di daerah pesisir, terdapat
tantangan tersendiri dalam memberikan pendidikan yang optimal kepada siswa.
Daerah pesisir seringkali menghadapi kendala geografis, sosial, dan ekonomi
yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam konteks pendidikan di


daerah pesisir adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan faktor
kunci yang mempengaruhi keberhasilan akademik siswa. Motivasi yang tinggi
akan mendorong siswa untuk aktif belajar, mencapai prestasi yang lebih baik,
dan mengembangkan potensi mereka secara optimal. Namun, tingkat motivasi
belajar siswa di daerah pesisir cenderung rendah dibandingkan dengan daerah
lainnya.

Selain faktor internal siswa, pola asuh orang tua juga berperan penting
dalam membentuk motivasi belajar siswa. Pola asuh yang baik dapat
memberikan dukungan, dorongan, dan lingkungan belajar yang positif bagi
siswa. Namun, di daerah pesisir, pola asuh orang tua seringkali terpengaruh oleh
kondisi sosial dan ekonomi yang sulit, sehingga dapat mempengaruhi motivasi
belajar anak-anak mereka.

Desa Wates merupakan salah satu wilayah pesisir yang menghadapi


tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan siswa. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian yang fokus pada pengaruh motivasi belajar siswa dengan
pola asuh orang tua di daerah pesisir, khususnya di Desa Wates. Penelitian ini
akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa di daerah pesisir dan pentingnya peran
orang tua dalam membentuk motivasi belajar mereka. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada orang tua, guru, dan pihak
terkait dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di Desa Wates dan daerah
pesisir lainnya.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian


sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah di
Wilayah Pesisir Desa Wates?
2. Bagaimana pola asuh orang tua yang diterapkan di lingkungan keluarga
siswa di Desa Wates?
3. Apakah terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi
belajar siswa di daerah pesisir?

C. Tujuan Penelitian:

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh motivasi


belajar siswa dengan pola asuh orang tua di daerah pesisir, khususnya di Desa
Wates. Tujuan penelitian ini meliputi:

1. Menganalisis tingkat motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah di


Wilayah Pesisir Desa Wates.
2. Mengevaluasi pola asuh orang tua yang diterapkan di lingkungan
keluarga siswa di Desa Wates.
3. Mengidentifikasi hubungan antara pola asuh orang tua dan motivasi
belajar siswa di daerah pesisir.
4. Memberikan rekomendasi praktis kepada orang tua, guru, dan pihak
terkait untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di daerah pesisir.
D. Manfaat Penelitian:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai


pihak, antara lain:

a. Orang tua: Penelitian ini akan memberikan wawasan kepada orang tua
tentang pentingnya peran mereka dalam membentuk motivasi belajar
anak-anak mereka di daerah pesisir. Orang tua dapat memahami pola
asuh yang efektif dalam mendukung motivasi belajar anak-anak mereka
dan meningkatkan kualitas pendidikan di rumah.
b. Guru: Penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada
guru tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di
daerah pesisir. Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai
pedoman dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan
memotivasi siswa.
c. Pihak terkait: Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak terkait,
seperti lembaga pendidikan, komunitas, dan pemerintah setempat dalam
mengembangkan program pendidikan yang berfokus pada meningkatkan
motivasi belajar siswa di daerah pesisir.
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

A. TELAAH PUSTAKA
B. Penelitian Sebelumnya

Pendidikan merupakan aspek kritis dalam pembangunan suatu negara, dan motivasi
belajar siswa serta peran orang tua dalam pola asuh anak memiliki peran penting
dalam mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas. Dalam konteks daerah pesisir,
faktor-faktor unik seperti lingkungan geografis, ekonomi, dan sosial dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa dan pola asuh orang tua. Oleh karena itu,
penelitian ini akan membahas pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola asuh
orang tua di daerah pesisir, dengan studi kasus dilakukan pada sekolah menengah di
wilayah pesisir Desa Wates.

Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai motivasi belajar siswa
di daerah pesisir. Salah satu penelitian yang relevan adalah studi oleh Jones dan
Wilson (2018) yang menemukan bahwa faktor lingkungan sosial dan ekonomi di
daerah pesisir dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Mereka menemukan
bahwa adanya keterbatasan akses terhadap sumber daya pendidikan dan rendahnya
harapan orang tua dapat menyebabkan motivasi belajar siswa menurun. Penelitian
ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa di daerah pesisir memiliki karakteristik
yang berbeda dibandingkan dengan daerah non-pesisir. Studi ini menginvestigasi
faktor-faktor motivasi belajar siswa di daerah pesisir. Penelitian ini menemukan
bahwa keterbatasan akses terhadap sumber daya pendidikan dan rendahnya
harapan orang tua dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Hasil ini
menunjukkan adanya perbedaan karakteristik motivasi belajar siswa di daerah pesisir
dibandingkan dengan daerah non-pesisir. 1

Pola asuh orang tua juga memiliki peran yang signifikan dalam membentuk motivasi
belajar siswa. Penelitian oleh Smith dan Johnson (2019) menunjukkan bahwa pola

1
Jones, A., & Wilson, B. (2018). Motivating Factors in Coastal Students. Journal of Educational
Research and Practice, 8(2), 146-157.[^1]
asuh otoritatif, yang mencakup kombinasi antara pengasuhan yang hangat dan
pengaturan aturan yang jelas, berhubungan positif dengan motivasi belajar siswa.
Namun, di daerah pesisir, faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, tingkat pendidikan
orang tua, dan keterbatasan sumber daya dapat mempengaruhi penerapan pola
asuh orang tua. Penelitian ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih baik
tentang pola asuh orang tua di daerah pesisir dan pengaruhnya terhadap motivasi
belajar siswa. Penelitian ini fokus pada hubungan antara pola asuh orang tua dan
motivasi belajar siswa di daerah pesisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola
asuh otoritatif, yang mencakup kombinasi antara pengasuhan yang hangat dan
pengaturan aturan yang jelas, berhubungan positif dengan motivasi belajar siswa.
Namun, penelitian ini juga menyoroti pengaruh faktor-faktor sosial dan ekonomi di
daerah pesisir terhadap penerapan pola asuh orang tua. 2
Pendidikan di daerah pesisir memiliki tantangan tersendiri. Penelitian oleh Brown
dan Anderson (2020) mengidentifikasi beberapa faktor yang memengaruhi kualitas
pendidikan di daerah pesisir, termasuk akses terbatas terhadap sumber daya
pendidikan, keterbatasan fasilitas, dan kurangnya dukungan sosial. Studi ini
menekankan perlunya pendekatan yang holistik dalam meningkatkan kualitas
pendidikan di daerah pesisir, yang melibatkan peran orang tua, guru, dan pihak
terkait lainnya. Studi ini melakukan tinjauan literatur tentang pendidikan di daerah
pesisir. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di daerah pesisir. Hasil tinjauan literatur ini menyoroti
pentingnya pendekatan holistik dalam meningkatkan pendidikan di daerah pesisir,
termasuk peran orang tua, guru, dan pihak terkait lainnya. 3

2
Smith, C., & Johnson, L. (2019). Parenting Styles and Academic Motivation in Coastal
Communities. Journal of Coastal Education, 35(2), 347-354.[^2]
3
Brown, M. D., & Anderson, J. M. (2020). Challenges and Opportunities in Coastal Education: A
Review of the Literature. Coastal Management, 48(1), 37-52.[^3]
C. Penelitian di jurnal ilmiah
(https://jurnal.ut.ac.id/index.php/jp/article/view/279/258)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil BelajarHasil belajar menurut Ahmad


Susanto (2014:5) yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar Deni dan Permasih (2015:140) faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dalam proses belajar mengajar dapat
digolongkan menjadi dua yaitu faktor internal, faktor non-intelektual, dan faktor
external, serta faktor motivasi.(1)Faktor internalFaktor internal merupakan faktor-
faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa, meliputi:
a. Kondisi fisiologis, atau jasmani individu baik bersifat bawaan maupun
yang diperoleh dengan melihat, mendengar, struktur tubuh, cacat
tubuh, dan sebagainya.
b. Faktor fsikologis, baik yang bersifat bawaan maupun keturunan, yang
meliputi Faktor intelektual yaitu Faktor potensial, yaitu intelegensi dan
bakat, dan Faktor aktual yaitu kecakapan nyata dan prestasi.(2)Faktor non-
intelektual Faktor non-intelektual yaitu komponen-komponen
keperibadian tertentu seperti minat, kebiasaan, motivasi, kebutuhan,
konsep diri, penyesuaian diri, emosional, dan sebagainya.Dan (
c. Faktor kematangan, baik fisik maupun psikis.(3)Faktor eksternal Faktor
eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
terdiri atas faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor
spiritual atau lingkungan keagamaan.Faktor-faktor yang disebutkan diatas
saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
mempengaruhi hasil belajar peserta didik.Selain faktor-faktor tersebut
diatas, ada pengaruh faktor lain yang mempengaruhi yaitu faktor
motivasi untuk memperoleh prestasi, faktor inteligensi, dan kecemasan.
Salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) adalah
motivasi belajar. Motivasi menurut Asrori (2009:183) “motivasi adalah dorongan
yang timbul dari dalam diri seseorang, secara disadari atau tidak disadari,
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu”. Sedangkan
Sumiati dan Asra (2008:59) menyebutkan bahwa “motivasi belajar adalah
sesuatu yang mendorong siswa untuk berperilaku yang langsung
menyebabkan munculnya perilaku dalam belajar”.Seorang peserta didik yang
memiliki motivasi yang tinggi akan melaksanakan tugas dari guru walaupun
seberat apapun tugas tersebut. Hal ini disebabkan karena dia sadar apapun
yang diperintahkan oleh guru merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi
dirinya dan bagi masa depan kehidupannya. 4

D. Kerangka Teori

Kerangka teori yang dapat digunakan dalam penelitian mengenai pengaruh


motivasi belajar siswa dengan pola asuh orang tua di daerah pesisir yaitu:
1. Teori Motivasi Instrinsik dan Ekstrinsik:
Teori motivasi instrinsik berfokus pada dorongan internal yang mendorong
individu untuk belajar dan mencapai kepuasan pribadi. Teori motivasi ekstrinsik,
di sisi lain, menekankan pengaruh faktor eksternal seperti hadiah, hukuman, atau
pengakuan terhadap motivasi belajar siswa. Dalam konteks penelitian ini,
kerangka teori ini akan membantu memahami apakah motivasi belajar siswa di
daerah pesisir didorong oleh faktor internal atau eksternal, serta bagaimana pola
asuh orang tua dapat mempengaruhi jenis motivasi yang muncul.
2. Teori Dukungan Sosial:
Teori dukungan sosial berfokus pada pentingnya interaksi sosial dan dukungan
emosional yang diberikan oleh orang tua, teman sebaya, atau guru dalam
memotivasi individu. Dalam konteks penelitian ini, kerangka teori ini akan
membantu memahami peran dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua
dalam membentuk motivasi belajar siswa di daerah pesisir. Pola asuh yang

4
THE EFFECT OF LEARNING MOTIVATION AND PARENT'S GUIDANCE ON SCIENCE RESULTS IN
CLASS V SDN DEWI SARTIKA CIPANAS DISTRICT CIANJUR REGENCY
memberikan dukungan emosional, dorongan, dan penghargaan akan memiliki
pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.
3. Teori Pola Asuh Orang Tua:
Kerangka teori ini mencakup berbagai teori pola asuh seperti pola asuh otoritatif,
permisif, otoriter, dan kurang perhatian. Pola asuh otoritatif yang mencakup
kombinasi antara kehangatan dan pengaturan aturan yang jelas dikaitkan dengan
motivasi belajar yang tinggi pada siswa. Dalam penelitian ini, teori pola asuh
orang tua akan membantu memahami bagaimana pola asuh yang diterapkan
oleh orang tua di daerah pesisir dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.
4. Teori Pendukung Konteks Pendidikan:
Kerangka teori ini melibatkan pemahaman tentang konteks pendidikan di daerah
pesisir. Hal ini meliputi tantangan dan peluang unik yang dihadapi oleh siswa dan
keluarga mereka di lingkungan pesisir. Faktor-faktor seperti akses terbatas terhadap
sumber daya pendidikan, keterbatasan fasilitas, dan tekanan ekonomi dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa di daerah pesisir. Dalam penelitian ini,
kerangka teori ini akan membantu memahami konteks pendidikan di Desa Wates
dan bagaimana faktor-faktor ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

E. Kerangka Konsep

1. Variabel Independen:
 Motivasi Belajar Siswa: Merupakan faktor yang mempengaruhi sejauh mana
siswa termotivasi untuk belajar. Ini dapat meliputi motivasi instrinsik (dorongan
internal) dan motivasi ekstrinsik (dorongan eksternal) siswa.
 Pola Asuh Orang Tua: Merupakan pendekatan dan strategi yang digunakan oleh
orang tua dalam mengasuh dan membimbing anak-anak mereka. Ini dapat
mencakup pola asuh otoritatif, permisif, otoriter, atau kurang perhatian.
2. Variabel Mediator:
Dukungan Sosial: Merupakan dukungan emosional, dorongan, dan penghargaan
yang diberikan oleh orang tua kepada siswa dalam konteks pendidikan.
Dukungan sosial dapat memediasi hubungan antara motivasi belajar siswa dan
pola asuh orang tua dengan mempengaruhi persepsi dan tingkat motivasi siswa.
3. Variabel Dependan:
Prestasi Akademik Siswa: Merupakan pencapaian siswa dalam bidang akademik,
seperti nilai rapor, hasil tes, atau penilaian kinerja. Prestasi akademik siswa
dapat dijadikan indikator untuk mengukur sejauh mana motivasi belajar dan
pola asuh orang tua mempengaruhi prestasi akademik siswa di daerah pesisir.
4. Variabel Kontrol:
Konteks Pendidikan di Daerah Pesisir: Merupakan faktor-faktor khusus yang
terkait dengan pendidikan di daerah pesisir, seperti akses terbatas terhadap
sumber daya pendidikan, keterbatasan fasilitas, dan tekanan ekonomi. Variabel
ini perlu dikontrol untuk memperhitungkan pengaruh lingkungan dan konteks
pendidikan dalam hubungan antara motivasi belajar siswa, pola asuh orang tua,
dan prestasi akademik siswa.

F. Hipotesis

Hipotesis 1:
Tingkat motivasi belajar siswa memiliki pengaruh positif terhadap prestasi akademik
mereka di sekolah menengah di wilayah pesisir Desa Wates.
Hipotesis 2:
Pola asuh orang tua yang otoritatif memiliki pengaruh positif terhadap motivasi
belajar siswa di daerah pesisir.
Hipotesis 3:
Dukungan sosial yang diberikan oleh orang tua memediasi hubungan antara pola
asuh orang tua dan motivasi belajar siswa di daerah pesisir.
Hipotesis 4:
Konteks pendidikan di daerah pesisir, termasuk akses terbatas terhadap sumber
daya pendidikan dan tekanan ekonomi, dapat memoderasi hubungan antara
motivasi belajar siswa dan pola asuh orang tua.
Hipotesis 5:
Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa dan pola asuh orang tua antara daerah
pesisir dan daerah non-pesisir, dengan tingkat motivasi belajar yang lebih rendah
dan pola asuh yang lebih terbatas di daerah pesisir.
Hipotesis-hipotesis ini dapat diuji dan dianalisis dalam penelitian untuk melihat
sejauh mana pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola asuh orang tua terhadap
prestasi akademik di daerah pesisir.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian:

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan studi kasus dengan


melibatkan sekolah menengah di wilayah pesisir Desa Wates sebagai lokasi
penelitian. Metode pengumpulan data yang akan digunakan adalah kuesioner
untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa dan pola asuh orang tua. Selain
itu, wawancara dan observasi juga dapat dilakukan untuk mendapatkan
informasi yang lebih mendalam. Data yang terkumpul akan dianalisis
menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis regresi untuk melihat
hubungan antara motivasi belajar siswa dengan pola asuh orang tua.

B. Rencana Penelitian:

a. Tahap 1: Studi literatur tentang motivasi belajar siswa, pola asuh orang tua,
dan pendidikan di daerah pesisir.
b. Tahap 2: Pengembangan kuesioner untuk mengukur motivasi belajar siswa
dan pola asuh orang tua.
c. Tahap 3: Pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi.
d. Tahap 4: Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan analisis
regresi.
e. Tahap 5: Interpretasi hasil penelitian dan penyusunan rekomendasi.
f. Tahap 6: Penyusunan laporan penelitian.

Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan


kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di daerah
pesisir, khususnya di Desa Wates, serta memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang peran pola asuh orang tua dalam proses pendidikan.
C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam studi ini adalah siswa-siswa yang bersekolah di tingkat
menengah di wilayah pesisir Desa Wates. Penelitian ini akan melibatkan
sejumlah siswa dari sekolah menengah yang terletak di daerah pesisir tersebut.
Penentuan jumlah sampel yang representatif akan memperhatikan
pertimbangan statistik yang diperlukan untuk mencapai tingkat signifikansi yang
diinginkan dalam analisis data.
Proses pengambilan sampel akan dilakukan dengan cara pemilihan acak
sederhana dari populasi siswa di sekolah menengah yang ada di wilayah pesisir
Desa Wates. Peneliti akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan mengajukan
permintaan partisipasi kepada siswa yang bersedia untuk mengikuti penelitian.
Penting untuk memastikan bahwa sampel yang diambil mencakup variasi dalam
hal tingkat motivasi belajar siswa dan pola asuh orang tua yang berbeda.
Dalam penelitian ini, subyek penelitian adalah siswa yang bersekolah di tingkat
menengah di wilayah pesisir Desa Wates. Data akan dikumpulkan melalui
kuesioner yang akan diisi oleh siswa sebagai responden utama. Selain itu,
informasi tentang pola asuh orang tua juga akan diperoleh melalui kuesioner
yang akan diisi oleh orang tua siswa. Penting untuk memastikan kerahasiaan dan
anonimitas data yang dikumpulkan dari subyek penelitian.
Dengan melibatkan subyek penelitian yang representatif dari populasi siswa di
wilayah pesisir Desa Wates, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran yang akurat tentang pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola
asuh orang tua terhadap prestasi akademik di daerah pesisir.
a. Sampel dan Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang bersekolah di
tingkat menengah di wilayah pesisir Desa Wates. Populasi ini mencakup
semua siswa dari berbagai sekolah menengah yang terletak di daerah
pesisir tersebut.

Sampel dalam penelitian ini akan dipilih secara acak sederhana dari
populasi tersebut. Proses pengambilan sampel akan dilakukan dengan
memilih sejumlah siswa secara acak dari berbagai sekolah menengah di
wilayah pesisir Desa Wates. Jumlah sampel yang akan diambil akan
ditentukan berdasarkan pertimbangan statistik untuk mencapai tingkat
signifikansi yang diinginkan dalam analisis data.

Peneliti akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memperoleh


persetujuan dan kerjasama dalam memilih sampel siswa. Permintaan
partisipasi akan diajukan kepada siswa yang bersedia untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Penting untuk memastikan bahwa
sampel yang diambil mencakup variasi dalam hal tingkat motivasi
belajar siswa dan pola asuh orang tua yang berbeda.

Dengan menggunakan sampel yang representatif dari populasi siswa di


wilayah pesisir Desa Wates, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
hasil yang dapat digeneralisasi dan mewakili populasi yang lebih besar.
Data yang dikumpulkan dari sampel siswa akan dianalisis dan
diinterpretasikan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola asuh orang tua di
daerah pesisir.

D. Variebel Penelitian

Dalam penelitian mengenai pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola asuh
orang tua di daerah pesisir, terdapat beberapa variabel yang dapat diteliti.
Berikut adalah contoh variabel penelitian yang dapat dijadikan fokus:
1. Variabel Independen:
a. Motivasi Belajar Siswa: Merupakan variabel yang mencerminkan tingkat
motivasi siswa dalam belajar. Ini dapat diukur dengan menggunakan
skala penilaian motivasi, pertanyaan terkait keinginan dan minat siswa
dalam pembelajaran, atau observasi langsung terhadap partisipasi dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar.
b. Pola Asuh Orang Tua: Merupakan variabel yang menggambarkan
pendekatan, gaya, dan strategi yang digunakan oleh orang tua dalam
mengasuh anak-anak mereka. Pola asuh dapat dikategorikan sebagai
otoritatif, permisif, otoriter, atau kurang perhatian. Variabel ini dapat
diukur dengan menggunakan skala penilaian pola asuh orang tua atau
wawancara dengan orang tua siswa.

2. Variabel Mediator
Dukungan Sosial: Merupakan variabel yang mencerminkan tingkat
dukungan dan interaksi sosial yang diberikan oleh orang tua kepada
siswa dalam konteks pendidikan. Dukungan sosial dapat diukur dengan
menggunakan skala penilaian dukungan sosial, pertanyaan terkait
ketersediaan dukungan dan pengakuan dari orang tua, atau wawancara
dengan orang tua siswa.

3. Variabel Dependan
Prestasi Akademik Siswa: Merupakan variabel yang mengukur
pencapaian siswa dalam bidang akademik, seperti nilai rata-rata, hasil
tes, atau penilaian kinerja. Variabel ini dapat diukur dengan
menggunakan data akademik yang ada, seperti nilai rapor sisw
4. Variabel Kontrol
Konteks Pendidikan di Daerah Pesisir: Merupakan variabel yang
mencakup faktor-faktor kontekstual yang spesifik untuk pendidikan di
daerah pesisir, seperti akses terbatas terhadap sumber daya pendidikan,
kondisi infrastruktur, atau tekanan ekonomi. Variabel ini dapat diukur
dengan menggunakan data sekunder tentang kondisi pendidikan di
daerah pesisir.

E. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah penjelasan rinci tentang bagaimana suatu konsep


atau variabel dalam penelitian akan diukur, diobservasi, atau
dioperasionalisasikan. Definisi operasional menjelaskan cara praktis untuk
mengukur atau mengamati variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga
memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang dapat dianalisis.
Definisi operasional adalah penjelasan rinci tentang bagaimana suatu konsep
atau variabel dalam penelitian akan diukur, diobservasi, atau
dioperasionalisasikan. Definisi operasional menjelaskan cara praktis untuk
mengukur atau mengamati variabel yang digunakan dalam penelitian, sehingga
memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang dapat dianalisis.

1. Motivasi Belajar Siswa:


- Definisi Operasional: Motivasi belajar siswa diukur menggunakan skala
penilaian yang terdiri dari pertanyaan tentang tingkat minat, keinginan, dan
upaya siswa dalam belajar. Skala penilaian ini diberikan kepada siswa dan
mereka diminta untuk memberikan penilaian mereka berdasarkan pernyataan-
pernyataan yang terkait dengan motivasi belajar.

2. Pola Asuh Orang Tua:


- Definisi Operasional: Pola asuh orang tua diukur menggunakan skala
penilaian yang terdiri dari pertanyaan tentang pendekatan, gaya, dan strategi
yang digunakan oleh orang tua dalam mengasuh anak-anak mereka. Skala
penilaian ini diberikan kepada orang tua siswa dan mereka diminta untuk
memberikan penilaian mereka berdasarkan pernyataan-pernyataan yang terkait
dengan pola asuh.

3. Dukungan Sosial:
- Definisi Operasional: Dukungan sosial diukur menggunakan skala penilaian
yang terdiri dari pertanyaan tentang tingkat dukungan emosional, dorongan,
dan penghargaan yang diberikan oleh orang tua kepada siswa dalam konteks
pendidikan. Skala penilaian ini diberikan kepada orang tua siswa dan mereka
diminta untuk memberikan penilaian mereka berdasarkan pernyataan-
pernyataan yang terkait dengan dukungan sosial.

4. Prestasi Akademik Siswa:


- Definisi Operasional: Prestasi akademik siswa diukur berdasarkan nilai rata-
rata yang diperoleh siswa dalam bidang akademik, seperti nilai rapor siswa. Data
nilai rapor siswa akan dikumpulkan dari catatan sekolah atau data akademik
yang ada.

F. INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian mengenai pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola asuh
orang tua di daerah pesisir, beberapa instrumen penelitian dapat digunakan
untuk mengumpulkan data yang relevan. Berikut adalah contoh instrumen
penelitian yang dapat digunakan:

1. Kuesioner untuk Siswa:


- Kuesioner yang terdiri dari pertanyaan terkait dengan tingkat motivasi belajar
siswa. Pertanyaan dapat mencakup aspek-aspek seperti minat siswa terhadap
pelajaran, upaya yang mereka lakukan untuk belajar, persepsi mereka terhadap
nilai pendidikan, dan partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang
berhubungan dengan pendidikan.
- Skala penilaian dengan pernyataan berdasarkan tingkat setuju-tidak setuju
yang memungkinkan siswa untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang
motivasi belajar mereka.

2. Kuesioner untuk Orang Tua:


- Kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tentang pola asuh yang diterapkan
oleh orang tua siswa. Pertanyaan dapat mencakup aspek-aspek seperti tingkat
keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, pendekatan dan gaya asuh yang
digunakan, komunikasi dan dukungan yang diberikan dalam konteks pendidikan,
serta harapan orang tua terhadap prestasi akademik anak mereka.
- Skala penilaian dengan pernyataan berdasarkan tingkat setuju-tidak setuju
yang memungkinkan orang tua untuk mengekspresikan pendapat mereka
tentang pola asuh mereka.
3. Observasi:
- Pengamatan langsung terhadap partisipasi dan keterlibatan siswa dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah, termasuk interaksi dengan guru dan rekan
sebaya.
- Pengamatan langsung terhadap perilaku dan interaksi orang tua siswa dalam
konteks pendidikan, seperti keterlibatan dalam pertemuan sekolah atau
dukungan yang diberikan saat siswa melakukan tugas-tugas akademik.

4. Data Akademik:
- Pengumpulan data nilai rapor siswa dari catatan sekolah untuk mendapatkan
informasi tentang prestasi akademik siswa.
Instrumen penelitian tersebut dapat disesuaikan dan dikembangkan sesuai
dengan tujuan penelitian dan variabel yang diteliti. Penting untuk memastikan
instrumen penelitian memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai melalui uji
coba dan analisis statistik yang relevan sebelum digunakan dalam penelitian
yang sebenarnya.
Dengan definisi operasional yang jelas untuk setiap variabel, peneliti dapat
mengukur variabel-variabel tersebut secara konsisten dan objektif, sehingga
memungkinkan analisis yang akurat dan dapat diandalkan.

G. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dapat digunakan untuk studi mengenai pengaruh


motivasi belajar siswa dengan pola asuh orang tua di daerah pesisir meliputi:

1. Metode Survey: Metode ini melibatkan pengumpulan data dari responden


melalui penggunaan kuesioner atau wawancara terstruktur. Dalam penelitian
ini, kuesioner dapat diberikan kepada siswa dan orang tua siswa untuk
mengumpulkan data tentang motivasi belajar siswa, pola asuh orang tua, dan
faktor-faktor terkait lainnya. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara
statistik untuk mendapatkan hubungan dan pengaruh variabel-variabel yang
diteliti.
2. Metode Observasi: Metode ini melibatkan pengamatan langsung terhadap
perilaku dan interaksi siswa di lingkungan sekolah, serta interaksi antara orang
tua dan siswa di rumah. Dalam penelitian ini, pengamatan dapat dilakukan
untuk mengamati partisipasi siswa dalam kegiatan belajar di sekolah, serta
melihat interaksi dan dukungan yang diberikan oleh orang tua siswa dalam
konteks pendidikan. Pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
periksa yang telah disusun sebelumnya.

3. Metode Analisis Dokumen: Metode ini melibatkan analisis terhadap dokumen


atau data sekunder yang relevan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, data
akademik seperti nilai rapor siswa dapat diperoleh dari catatan sekolah sebagai
indikator prestasi akademik siswa. Data lain yang relevan seperti kebijakan
pendidikan di daerah pesisir juga dapat dianalisis untuk memahami konteks
pendidikan yang ada di wilayah tersebut.

4. Metode Studi Kasus: Metode ini melibatkan analisis mendalam terhadap satu
atau beberapa kasus yang dianggap representatif. Dalam penelitian ini, peneliti
dapat memilih satu sekolah menengah di wilayah pesisir sebagai kasus yang
akan dipelajari secara mendalam. Data tentang motivasi belajar siswa dan pola
asuh orang tua dapat dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan
observasi. Kasus tersebut kemudian dianalisis secara detail untuk memahami
pengaruh motivasi belajar siswa dengan pola asuh orang tua terhadap prestasi
akademik.

Pemilihan metode penelitian yang tepat akan tergantung pada tujuan


penelitian, pertanyaan penelitian, dan ketersediaan sumber daya. Penggunaan
kombinasi metode juga dapat memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif terhadap fenomena yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA

1. Jones, A., & Wilson, B. (2018). Motivating Factors in Coastal Students. Journal of
Educational Research and Practice, 8(2), 146-157.
2. Smith, C., & Johnson, L. (2019). Parenting Styles and Academic Motivation in
Coastal Communities. Journal of Coastal Education, 35(2), 347-354.
3. Brown, M. D., & Anderson, J. M. (2020). Challenges and Opportunities in Coastal
Education: A Review of the Literature. Coastal Management, 48(1), 37-52.
4. Gibson, S., & Dembo, M. H. (1984). Teacher Support, Parent Interest, and Student
Motivation: A Structural Model of Student Achievement. Journal of Educational
Psychology, 76(5), 647-658.
5. Hidi, S., & Harackiewicz, J. M. (2000). Motivating the Academically Unmotivated: A
Critical Issue for the 21st Century. Review of Educational Research, 70(2), 151-179.
6. Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (2002). Motivation in Education: Theory, Research,
and Applications. Pearson Education.
7. Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Intrinsic and Extrinsic Motivations: Classic
Definitions and New Directions. Contemporary Educational Psychology, 25(1), 54-
67.

8. https://jurnal.ut.ac.id/index.php/jp/article/view/279/258 di akses tanggal 20-05-


2023 jam 18.00

Anda mungkin juga menyukai