Anda di halaman 1dari 3

َ ‫ا‬

Makhsyar untuk menjalani hisab yang akan menentukan apakah seseorang akan
‫ش َه ُد َأنْ اَل اِلَ هَ ِإاَّل‬ ْ ‫ َأ‬،‫ريم‬
ِ ‫ش ِر ْي َع ِة النَّبِ ّي ال َك‬ َ ِ‫ َوَأ ْف َه َمنَا ب‬،‫سالَ ِم‬ ُ ‫لح ْم ُد هللِ الّذي َهدَانَا‬
ّ ‫سبُ َل ال‬ َ ‫لح ْم ُد هللِ ْا‬ masuk surga atau neraka. 
،‫س يِّ َدنَا َونَبِيَّنَ ا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ولُه‬ ‫َأ‬
َ ّ‫ش َه ُد ن‬ ‫َأ‬
ْ ‫ َو‬،‫لجال ِل َواإل ْك رام‬ ُ
َ ‫ ذو ْا‬،‫ش ِريك لَ ه‬ َ ‫هللا َو ْح َدهُ ال‬
‫ان إلَى يَ ْو ِم‬ ِ ‫إحس‬ ْ ِ‫أص حابِ ِه َوالتَّابِعينَ ب‬ ْ ‫س يِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى الِه َو‬ َ ‫س لِّ ْم َوب ا ِركْ َعلَى‬ َ ‫ص ِّل و‬ َ ‫اللّ ُه َّم‬ Jamaah Jumát hafidhakumullâh, 
َ ْ َ
ُ‫ ق ا َل هللا‬، ْ‫س ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطاعَتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُفلِ ُح ْون‬ ْ
ِ ‫ص ْي ُك ْم َو نَف‬ ْ ،‫ فيَايُّ َها اِإل ْخ َوان‬:ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬،‫الدِّين‬
ُ ‫أو‬ َ Dengan perhitungan seperti itu, dapat diketahui apakah seseorang akan termasuk
‫ يَ ا َأيُّ َه ا‬:‫ان ال َّر ِح ْي ْم‬ ِ ‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم‬ ْ ِ‫ ب‬،}‫ َأع ُْو ُذ بِاهللِ ِمنَ الَّش ْيطَا ِن ال َّر ِج ْيم‬:‫ان ْال َك ِري ْم‬ ِ ‫تَ َعال َى فِي ْالقُ ْر‬ orang beruntung atau justru orang bangkrut di akherat kelak. Adapaun yang dimaksud
ُ
‫فِر لَ ُك ْم ذنُ وبَ ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هللا‬ ‫َأ‬
ْ ‫ص لِ ْح لَ ُك ْم ْع َم الَ ُك ْم َويَ ْغ‬ َ ‫الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هللا َوقولُوا قَ ْواًل‬
ْ ُ‫ ي‬،‫س ِديدًا‬ ُ bangkrut dalam agama adalah sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam lanjutan
hadits berikut:
َّ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُنَّ ِإال‬ َّ ‫سولَهُ فَقَ ْد فَازَ فَ ْوزًا ع َِظي ًما وقال تعالى يَا اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح‬ ُ ‫َو َر‬
ْ ‫َوَأ ْنتُ ْم ُم‬
. َ‫سلِ ُم ْون‬ ،‫ َوقَ َذفَ ٰه َذا‬،‫ َويَْأتِي قَ ْد َشتَ َم ٰه َذا‬،‫صيَ ٍام َو َز َكا ٍة‬ ِ ‫صالَ ٍة َو‬َ ِ‫ يَْأتِي يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ب‬،‫س ِم ْن ُأ َّمتِي‬ َ ِ‫فَقَا َل “ِإ َّن ْال ُم ْفل‬
‫ق هللاُ ال َع ِظي ْم‬ َ ‫ص َد‬ َ ‫ت‬ْ َ‫ فَِإ ْن فَنِي‬.‫ ٰه َذا ِم ْن َح َسنَاتِ ِه َو ٰه َذا ِم ٰن َح َسنَاتِ ِه‬6‫ فَيُ ْع ِطى‬.‫ب ٰه َذا‬ َ ‫ض َر‬ َ ‫ َو‬،‫ك َد َم ٰه َذا‬ َ َ‫ َو َسف‬،‫َوَأ َك َل َما َل ٰه َذا‬
Jamaah Jumát hafidzallâh,  ِ َّ‫ ثُ َّم طُ ِر َح فِي الن‬.‫ت َعلَ ْي ِه‬
‫ار‬ 6ْ ‫م فَطُ ِر َح‬6ُْ‫ ُأ ِخ َذ ِم ْن َخطَايَاه‬،‫ضى َما َعلَ ْي ِه‬ َ ‫ قَ ْب َل َأ ْن يَ ْق‬،ُ‫” َح َسنَاتُه‬
Pada suatu kesempatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para Nabi menjelaskan: “Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku ialah mereka yang
sahabat apakah mereka tahu yang disebut orang bangkrut. Hal ini sebagaimana datang pada hari kiamat dengan membawa amal kebaikan dari shalat, puasa, dan
dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu zakat. Tetapi mereka dahulu pernah mencaci maki orang lain, menuduh orang lain,
‘anh sebagai berikut: memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang lain dan memukul orang lain.
Maka kepada orang yang mereka salahi itu diberikan pahala amal baik mereka; dan
‫ َأ َت ْدر ُْو َن َما ْال ُم ْفلِسُ ؟‬:‫هللا صلى هللا عليه وسلم َقا َل‬
ِ ‫َأنَّ َرس ُْو َل‬  kepada orang yang lain lagi diberikan pula amal baik mereka. Apabila amal baik mereka
telah habis sebelum hutangnya lunas, maka diambillah kesalahan orang yang disalahi
Sesungguhnya Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Tahukah kalian itu dan diberikan kepada mereka; Sesudah itu, mereka akan dilemparkan ke dalam
siapakah yang dinamakan orang bangkrut?” neraka.”

Jadi setiap orang dari umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan pahala


 ‫اع‬
َ ‫الَ دِرْ َه َم لَ ُه َوالَ َم َت‬ ْ‫ اَ ْل ُم ْفلِسُ ِف ْي َنا َمن‬:‫َقالُ ْوا‬ dari ibadah-ibadah yang mereka lakukan semasa hidupnya seperti shalat, puasa, dan
zakat. Namun pahala-pahala yang didapat dari ibadah-ibadah wajib itu akan dikonfrontir
Mereka (para sahabat) menjawab: “Orang bangkrut menurut pendapat kami ialah dengan dosa-dosa sosialnya akibat berbuat zalim kepada sesama manusia seperti
mereka yang tidak mempunyai uang dan tidak pula mempunyai harta benda.” mencaci maki, menuduh, memfitnah, memakan harta orang lain seperti mencuri atau
korupsi, membunuh secara tidak sah, melukai atau menyakiti orang lain baik secara
Jawaban seperti itu ternyata bukan sebagaimana yang dimaksudkan fisik maupun non-fisik, dan sebagainya.
Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam. Beliau tidak bertanya tentang ekonomi. Beliau
ingin mengajak para sahabat mengetahui bahwa kebangkrutan bisa terjadi tidak hanya Apabila besarnya dosa-dosa sosial akibat kezaliman tidak sebanding dengan
dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang agama. Jadi di dalam agama juga ada kesalehan-kekesalehan yang dilakukannya karena banyaknya orang yang dizalimi atau
perhitungan matematis terkait pahala dan dosa, seperti penambahan dan pengurangan tingginya tingkat kezaliman kepada orang tertentu, maka dosa-dosa dari orang-orang
di antara sesama manusia. Hal ini terjadi pada saat semua manusia berada di Padang yang dizalimi akan diberikan kepada orang yang menzalimi hingga mencapai titik
impas. Apabila titik impas tidak tercapai, maka Allah subhanahu wata'ala akan

1
melemparkan orang yang menzalimi itu ke neraka. Orang seperti inilah yang disebut “Ketahuilah bahwa di antara hal-hal berat dan sangat diperhitungkan pada hari kiamat
orang bangkrut dalam agama sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam hadits di adalah perbuatan zalim terhadap sesama manusia sebab hal ini merupakan kezaliman
atas.  yang tidak akan dibiarkan oleh Allah.” 
Jamaah Jumát hafidhakumullâh, 
Oleh karena itu apabila kita benar-benar sayang pada diri sendiri, maka hal-hal yang
Jamaah Jumát hafidhakumullâh,  harus kita lakukan dalam rangka mencegah kebangkrutan amal adalah menjaga agar
pahala dari ibadah-ibadah yang kita lakukan tidak ludes oleh dosa-dosa sosial akibat
Kezaliman manusia terhadap manusia lainnya pada dasarnya merupakan urusan kezaliman-kezaliman kita kepada orang lain. Jadi memang pahala-pahala dari berbagai
manusia karena termasuk wilayah muamalah. Namun demikian, Allah tidak ibadah saja seperti shalat, puasa, haji dan bahkan zakat sekalipun belum cukup
membiarkannya hingga pihak yang melakukan kezaliman menyelesaikan masalahnya, menjadi bekal kita di akherat hingga ada kepastian bahwa orang-orang lain selamat dari
misalnya dengan konpensasi tertentu dan/atau meminta maaf kepada pihak yang lisan dan tangan kita melakukan kezaliman-kezaliman kepada mereka. 
dizalimi semasa hidupnya. Apabila hal ini tidak dilakukan hingga masing-masing
meninggal dunia, maka Allah akan memperhitungkannya di akherat kelak.  Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kekuatan oleh Allah subhanahu
wata’ala untuk mampu menjaga lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya dari
Jadi melakukan kezaliman terhadap sesama manusia bukanlah persoalan sepele melakukan perbuatan-perbuatan yang menzalimi sesama manusia seperti: menyakiti
karena urusannya bisa sampai ke akhirat. Allah memang memperhatikan dan hati orang lain, mencaci maki, memfitnah dan menuduh tanpa bukti, mengambil hak
memperhitungkan setiap kezaliman seperti itu sebagaimana juga disebutkan dalam orang lain seperti mencuri dan korupsi, membunuh secara tidak sah, menyakiti secara
sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh sebagai fisik, dan sebagainya. Dengan cara ini semoga kita semua selamat dari predikat orang-
berikut: orang bangkrut di akherat. Amin… amin ya rabbal ‘alamin.

ِ ‫الظ ْل ُم الَّ ِذي ال يَ ْت ُر ُكهُ هللا فَظُ ْل ُم ْال ِعبَا ِد بَع‬


ِ ‫م بَ ْعضًا َحتَّى يُ َدبِّ ُر لِبَع‬6ْ ‫ْض ِه‬
ٍ ‫ْض ِه ْم ِم ْن بَع‬
‫ْض‬ ُّ ‫َوَأ َّما‬ َ 6‫ا وِإيَّاكم فِي ُز ْم‬66َ‫ َوأ ْد َخلَن‬،‫اِئ ِزين اآل ِمنِين‬66َ‫ا هللاُ َوإيَّاكم ِمنَ الف‬66‫َج َعلَن‬
: َ‫ا ِد ِه المُ ْؤ ِمنِ ْين‬66َ‫ر ِة ِعب‬6
“Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا‬:‫َّحي ْم‬
ِ ‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ ما ِن الر‬،‫َّجي ْم‬ ِ ‫أ ُعو ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّشي‬
ِ ‫ْطان الر‬
atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”  ‫َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬
Oleh karena itu siapa pun hendaknya bersikap hati-hati kepada orang lain dengan
menjaga lisan, tangan dan anggota badan lainnya agar terhindar dari dosa-dosa sosial
akibat berbuat kezaliman kepada mereka. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-
َ ‫ت و ِذ ْك ِر‬
‫اَلَى‬6 ‫ إنّهُ تَع‬.‫الح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيّا ُك ْم بِاآليا‬،‫آن ال َع ِظي ِْم‬ ِ ْ‫با َ َركَ هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُر‬
Haddad dalam kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa ‫ف َر ِح ْي ٌم‬ٌ ْ‫ك بَرٌّ َرُؤ و‬
ٌ ِ‫َج ّوا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬
Yanqadli Lahu minal A’mâr (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal.100), juga menjelaskan
bahwa di antara hal-hal yang amat diperhitungkan oleh Allah pada hari kiamat adalah
perbuatan zalim manusia terhadap manusia lainnya sebagaimana kutipan berikut ini:

ُ‫ي اَل يَ ْت ُر ُكهُ هللا‬ ُّ ‫ فَِإنَّهُ اَل‬،‫ ظُ ْل ُم ْا ِلعبَا ِد‬:‫ف ْالقِيَا َم ِة‬
ْ ‫ظ ْل ُم الَّ ِذ‬ َ ‫شيَا ِء َوَأ‬
ِ ِ‫شقِّ َها فِ ْي َم ْوق‬ ْ ‫ش ِّد اَأْل‬
َ ‫َوا ْعلَ ْم َأنَّ ِمنْ َأ‬

2
‫‪Khutbah II‬‬

‫َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ‪ِ 6‬ه‪َ .‬وَأ ْش ‪6‬هَ ُد َأ ْن الَ اِلَ ‪6‬هَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ع َ‬
‫َلى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع َ‬
‫ض ‪َ 6‬وانِ ِه‪ .‬اللهُ َّم‬‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال ‪َّ 6‬دا ِعى إل َى ِر ْ‬ ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّ‬ ‫َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‬ ‫َ‬

‫‪6‬ر ُك ْم بِ ‪َ6‬أ ْم ٍر‬


‫َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم‪َ 6‬‬
‫َلى النَّبِى‬ ‫ُص‪6‬لُّوْ نَ ع َ‬ ‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَ‪6‬هُ ي َ‬ ‫بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَ َ‬
‫ص ‪6‬لَّى هللاُ‬ ‫ص ِّل َعلَى َس ‪6‬يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َ‬
‫يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬
‫ض‬ ‫ك َو َمآلِئ َك‪ِ 6‬ة ْال ُمقَ ‪َّ 6‬ربِ ْينَ َوارْ َ‬ ‫آل َس ‪6‬يِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئكَ َور ُ‬
‫ُس ‪6‬لِ َ‬ ‫َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِ‬
‫الص‪َ 66‬حابَ ِة‬ ‫‪66‬ر َو ُع َم‪66‬ر َو ُع ْث َم‪66‬ان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة َّ‬ ‫َّاش‪ِ 66‬د ْينَ َأبِى بَ ْك ٍ‬ ‫اللّهُ َّم ع َِن ْال ُخلَفَ‪66‬ا ِء الر ِ‬
‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ‪66‬كَ يَ‪66‬ا‬ ‫َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَ‪66‬ابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس ‪ٍ 6‬‬
‫ان اِلَ‪66‬ىيَوْ ِم ال ‪ِّ 6‬د ْي ِن َوارْ َ‬
‫َأرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ‬

‫ت اللهُ َّم‬ ‫‪66‬وا ِ‬‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َ‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬ ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫ص ‪6‬رْ‬‫ك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ص ‪6‬رْ ِعبَ‪66‬ا َد َ‬‫َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْن ُ‬
‫ك ِإلَى يَ‪66‬وْ َم‬ ‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ‪َ 6‬‬ ‫َص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬ ‫َم ْن ن َ‬
‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َم‪66‬ا ظَهَ ‪َ 6‬ر‬ ‫ال ِّد ْي ِن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫خآص ‪6‬ةً َو َس ‪6‬اِئ ِر ْالب ُْل‪6‬دَا ِن ْال ُم ْس ‪6‬لِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَ‪66‬ا َربَّ‬‫َّ‬ ‫ِم ْنهَ‪66‬ا َو َم‪66‬ا بَطَنَ ع َْن بَلَ ‪ِ 6‬دنَا اِ ْن ُدونِي ِْس ‪6‬يَّا‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَ‪66‬ا ظَلَ ْمنَ‪66‬ا‬ ‫اب النَّ ِ‬ ‫آلخ َر ِة َح َس‪6‬نَةً َوقِنَ‪66‬ا َع‪َ 6‬ذ َ‬ ‫ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫اس ‪ِ 6‬ر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُرنَ‪66‬ا‬ ‫اإن لَ ْم تَ ْغفِ‪66‬رْ لَنَ‪66‬ا َوتَرْ َح ْمنَ‪66‬ا لَنَكُوْ ن ََّن ِمنَ ْال َخ ِ‬ ‫اَ ْنفُ َس ‪6‬نَا َو ْ‬
‫‪6‬ر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم‬ ‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ ش‪66‬آ ِء َو ْال ُم ْن َك‪ِ 6‬‬ ‫ان َوِإيْت‪66‬آ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬ ‫بِاْل َع‪ْ 6‬د ِل َو ْاِإل حْ َس ‪ِ 6‬‬
‫‪6‬ز ْد ُك ْم َولَ‪ِ 6‬ذ ْك ُر هللاِ‬ ‫اش‪ُ 6‬كرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم‪ِ 6‬ه يَ ِ‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ‪َ 6‬ذ َّكرُوْ نَ َو ْاذكُ رُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ‪6ْ 6‬ذ ُكرْ ُك ْم َو ْ‬
‫َأ ْكبَرْ‬

‫‪3‬‬

Anda mungkin juga menyukai