Anda di halaman 1dari 14

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Menurut Robert Kreitner (2005:185) yang dimaksud dengan

kemampuan adalah karakteristik stabil yang berkaitan dengan kemampuan

maksimum phisik mental seseorang. Menurut Stephen P. Robins (2006,46)

Kemampuan (ability) adalah kapasitas individu untuk melaksanakan

berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu.Seluruh kemampuan seorang

individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat factor yaitu

kemampuan intelektual dan kemampuan phisik. Sedangkan menurut Mc

Shane dan Glinow dalam Buyung (2007:37) ability the natural aptitudes and

learned capabilities required to successfully complete a task (kemampuan

adalah kecerdasan-kecerdasan alami dan kapabilitas dipelajari yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas). Kecerdasan adalah bakat

alami yang membantu para karyawan mempelajari tugas-tugas tertentu lebih

cepat dan mengerjakannya lebih baik.

Kapasitas individu untuk melaksanakan Manajemen Terpadu Balita

Sakit (MTBS) dengan menggunakan lembar standar operasional minimum

tatalaksana balita sakit.

Dalam proposal penelitian ini kerangka konsep yang diambil adalah

faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perawat puskesmas dalam


47

penerapan MTBS. Untuk memudahkan pemahaman, maka secara sederhana

hubungan antara variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan. 3.1
Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Faktor-faktor yang
Kemampuan Perawat
mempengaruhi
Puskesmas dalam
 Pengetahuan
Penerapan MTBS
 Sikap
 Pelatihan

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu pekerjaan untuk membatasi ruang

lingkup atau pengetahuan variabel – variabel yang diamati atau diteliti.

Tabel. 3.1
Definisi Operasional
Sub Definisi
Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala
variabel Operasional
Variabel

Dependent

Kemampuan Kapasitas individu Wawancara / Kuesioner Dikategorikan Ordinal


perawat untuk Pengisian menjadi :

melaksanakan Kuesioner dengan 1= Baik, bila

Manajemen pilihan jawaban : nilai ≥ mean

Terpadu Balita 1. Selalu (Sll) 0=Kurang,

Sakit (MTBS) 2. Sering (Srg) bila nilai ˂


48

dengan 3. Kadang- mean/median

menggunakan kadang (Kdg) (Irianto, 2007)

lembar standar 4. Tidak pernah

operasional (Tp)

minimum

tatalaksana balita

sakit

Variabel

Independent

Pengetahuan Pengetahuan yang Wawancara/ Kuesioner Dikategorikan Ordinal

dimiliki sebagai Pengisian menjadi

hasil pendidikan, Kuesioner 0 = Kurang

pengalaman, dan Baik (Nilai

pelatihan di bidang <56%)

MTBS 1 = Cukup

(Nilai 56%-

76%)

2 =Baik (Nilai

76-100%)

(Arikunto,

2006) Ordinal

Dikategorikan
Merupakan reaksi menjadi
Sikap Wawancara/ Kuesioner
atau respon 1= Favorable,
Pengisian
emosional petugas jika skor
Kuesioner
MTBS terhadap jawaban
49

pelaksanaan MTBS >mean/median

yang lebih bersifat 0= Kavabel,

penilaian pribadi jika skor

dan dapat jawaban

dilanjutkan dengan <mean

kecenderungan (Novita Sari,

untuk melakukan 2014)

suatu Tindakan
Ordinal

Dikategorikan

Pendidikan khusus menjadi

yang telah diikuti 1= Pernah,

Pelatihan petugas Wawancara/ Kuesioner jika pernah

berhubungan Pengisian mengikuti

dengan MTBS Kuesioner pelatihan

dalam kurun waktu MTBS

3 tahun terakhir 0=Tidak

pernah, jika

belum pernah

mengikuti

pelatihan

MTBS

(Notoatmodjo,

2009)
50

3.3 Hipotesis

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kemampuan perawat

puskesmas dalam penerapan MTBS di UPTD Puskesmas Pabuaran

Kabupaten Cirebon.

2. Ada hubungan antara sikap dengan kemampuan perawat puskesmas

dalam penerapan MTBS di UPTD Puskesmas Pabuaran Kabupaten

Cirebon.

3. Ada hubungan antara pelatihan dengan kemampuan perawat puskesmas

dalam penerapan MTBS di UPTD Puskesmas Pabuaran Kabupaten

Cirebon.

3.4 Desain Penelitian

3.4.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskripsi

korelasi dengan pendekatan cross sectional study, dimana pengukuran

variabel subjek dilakukan secara bersamaan dalam satu populasi, yang

bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi

kemampuan perawat puskesmas dalam penerapan MTBS di UPTD

Puskesmas Pabuaran Kabupaten Cirebon.


51

3.4.2 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi secara umum dapat diartikan wilayah generalisasi yang

terdiri atas, subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perawat yang bertindak sebagai case manager

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) UPTD Puskesmas

Pabuaran Kabupaten Cirebon yang berjumlah 30 perawat.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi,sedangkan teknik pengambilan sampel

disebut dengan sampling (Sugiyono, 2009). Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling

adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama

dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena jumlah

populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah sebanyak 30 orang.


52

3.4.3 Variabel Penelitian

Untuk dapat menjelaskan tentang pengertian dari seluruh yang

ada penelitian ini maka perlu batasan mengenai variabel – variabel

tersebut :

1. Variabel Bebas

Variabel Bebas (independent) adalah variabel yang menjadi

sebab timbulnya variabel dependent. Yang menjadi variabel

independen dalam penelitian ini adalah, Pengetahuan, Sikap dan

Pelatihan

2. Variabel Terkait

Variabel terkait (Dependent) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel bebas .Yang

menjadi variabel dependent dalam penelitian ini adalah

Kemampuan perawat

3.4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitiannya adalah Kuesioner tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi kemampuan perawat dalam penerapan

MTBS di Puskesmas Pabuaran, instrumen penelitian tentang

kemampuan petugas diperoleh dari instrumen penelitian yang telah

digunakan oleh Tri Handayani tahun 2012 sedangkan instrumen

penelitian tentang pengetahuan, sikap, dan penelitian MTBS


53

diperoleh dari instrumen penelitian yang telah digunakan oleh

Agita Maris Nurhidayati tahun 2010.

Dalam proposal penelitian ini tidak dilakukan uji validasi

atau uji reliabilitas karena mengunakan instrument penelitian yang

sudah dilakukan oleh Tri Handayani dengan judul faktor-faktor

yang berhubungan dengan kinerja petugas MTBS di puskesmas

kabupaten kulon progo tahun 2012 dan Agita Maris Nurhidayati

dengan judul faktor yang berhubungan dengan implementasi

MTBS di puskesmas kota semarang tahun 2011. Hasil uji validasi

valid dan uji reabilitas dengan mengunakan uji setatistik chi square

didapatkan P. Value = 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05.

Menurut Ghozali (2011:32) untuk mendeteksi normalitas

dapat dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Analisis hasil

uji Kolmogorov-Smirnovdilakukan dengan menentukan terlebih

dahulu hipotesis pengujian yaitu :

H0 : Data terdistribusi secara normal.

H1 : Data tidak terdistribusi secara normal.

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut Ghozali (2011:34) :

 Probabilitas signifikansi >0,05, maka hipotesis nol diterima

yang berarti data terdistribusi secara normal.

 Probabilitas signifikansi <0,05, maka hipotesis nol ditolak

yang berarti data tidak terdistribusi secara normal.


54

3.4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang digunakan adalah UPTD UPTD Puskesmas Pabuaran

Kabupaten Cirebon. Adapun waktu penelitiannya direncanakan Bulan

Agustus 2022.

3.4.6 Teknik Pengambilan Data

Untuk melakukan penelitian, alur yang ditempuh peneliti

dijabarkan sebagai berikut:

1. Meminta surat pengantar dari kampus untuk melakukan proses

perizinan penelitian ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

(KESBANGPOL) Kabupaten Cirebon

2. Melakukan proses perizinan penelitian ke KESBANGPOL

Kabupaten Cirebon

3. Meneruskan izin penelitian dari KESBANGPOL ke Dinas

Kesehatan Kabupaten Cirebon, yang akan diteruskan ke UPTD

Puskesmas Pabuaran Kabupaten Cirebon

4. Setelah mendapat izin, peneliti kemuadian melakukan Study

Pendahuluan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan,

sikap dan pelatihan yang pernah diikuti perawat dalam penerapan

Menagemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

5. Setelah ditemukan masalah maka diteruskan ke tahap penelitian


55

6. Proses pengambilan data dilakukan pada pertemuan rutin bulanan

perawat Puskesmas dimana semua perawat berkumpul dalam satu

tempat, peneliti kemudian menjelaskan tujuan, manfaat dan

prosedur penelitian yang akan dilakukan.

7. Jika subjek penelitian setuju maka informed concent yang sudah

disediakan oleh peneliti harus ditandatangani serta mengisi

identitas diri dengan inisial.

8. Selanjutnya Kuesioner dibagikan dan diisi oleh subjek penelitian

9. Setelah selesai diisi kemuan data dikumpulkan untuk diolah.

3.4.7 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tahapan sebagai

berikut (Notoatmodjo, 2012) :

1. Editing

Hasil wawancara yang sudah terkumpul dilakukan penyuntingan

dengan cara dicek dan perbaikan isian kuesioner tersebut. Kegiatan

editing dilakukan dengan meneliti pertanyaan sudah diisi lengkap,

kejelasan jawaban dari pertanyaan, jawaban relevan dan konsisten.

Apabila jawaban tidak lengkap, dilakukan pengambilan data ulang

untuk melengkapinya atau kalau tidak memungkinkan maka tidak

diolah dan masuk dalam pengolahan data missing

2. Coding
56

Setelah semua kuesioner diedit selanjutnya dilakukan pengkodean

yaitu mengubah data berbentuk kalimat menjadi data angka atau

bilangan. Coding data dilakukan dengan mengklasifikasikan

jawaban dan memberi data pada masing- masing jawaban sesuai

dalam buku kode. Daftar yang telah dilengkapi dengan kode

jawaban kemudian dipindahkan dalam program SPSS disoftware

computer.

3. Data Entry (memasukan data)

Kuesioner yang sudah diklasifikasikan dan diberi kode kemudian

dimasukan ke dalam master tabel atau data base computer.

Gambar 3.1 Contoh Master Tabel

4. Tabulasi

Kegiatan mengelompokkan data sesuai dengan variabel yang akan

diteliti guna memudahkan analisis data. Tabulasi data yang

dilakukan meliputi variabel faktor yang berhubungan dengan

implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

5. Cleanning (pembersihan data)


57

Setelah data dari responden di masukkan semua, harus dicek

kembali untuk melihat kemungkinan kesalahan kode atau mungkin

tidak lengkap dan di lakukan pembetulan atau koreksi,misalnya

dengan mengetahui data yang hilang, mengetahui variasi data, dan

mengetahui konsistensi data.

3.4.8 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan secara deskriptif terhadap

setiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan

distribusi dan presentasi dari tiap variabel yang diteliti dan untuk

mengolah data menggunakan komputer SPSS versi 17.

x
P= x 100%
n
Dimana :

P = Prosentase ( % )

x = Jumlah jawaban yang benar

n = Jumlah soal

No % Interpretasi
1 0 Tidak satupun responden
2 1-25 Sebagian kecil responden
3 26-49 Kurang dari setengah responden
4 50 Setengah responden
5 51-75 Lebih dari setengah responden
58

6 76-99 Sebagian besar responden


7 100 Seluruh responden
Tabel 3.2 Tabel Interpretasi Hasil Presentasi, Arikunto (2016)

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel

berhubungan atau berkorelasi dengan menggunakan rumus : Chi

kuadrat dengan program SPSS versi 17

( fo - fn )²
X² = Σ
fn
Dimana :

X² = Chi kuadrat

fo = Frekuensi yang diobsevasi

fn = Frekuensi yang diharapkan

3.4.9 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia. Penelitian ini menekankan pada masalah

etika yang meliputi informed consent, anonymity, dan confidentiality

(Hidayat, 2007)
59

1. Informed Consent (Lembar persetujuan)

Informed Consent adalah lembar persetujuan yang

diberikan kepada subjek penelitian. Peneliti menjelaskan manfaat,

tujuan, prosedur, dan dampak dari penelitian yang akan

dilakukan. Setelah dijelaskan, lembar informed consent diberikan

ke subjek penelitian, jika setuju maka informed concent harus

ditandatangani oleh subjek penelitian.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Anonimity adalah tindakan menjaga kerahasiaan subjek

penelitian dengan tidak mencantumkan nama pada informed

consent dan kuesioner, cukup dengan inisial dan memberi nomor

atau kode pada masing-masing lembar tersebut yang kemudian

dimasukan dalam Master Tabel dengan akses terbatas.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality adalah menjaga semua kerahasiaan semua

informasi yang didapat dari subjek penelitian. Beberapa kelompok

data yang diperlukan akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Data

yang dilaporkan berupa data yang menunjang hasil penelitian.

Selain itu, semua data dan informasi yang telah terkumpul dijamin

kerahasiaanya oleh peneliti, dengan memasukan hasil kuesioner

ke dalam lemari dokumen yang terkunci.

Anda mungkin juga menyukai