Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori Pohan (2006) kepuasaan pasien dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara peran petugas, mutu informasi yang diterima, prosedur

perjanjian, waktu tunggu, fasilitas umum yang tersedia, dan outcome terapi

dengan alasan variabel yang diteliti tersebut merupakan fenomena yang

ditemukan di lapangan. Namun, karena keterbatasan kemampuan peneliti dan

waktu penelitian, maka tidak semua faktor tersebut dilakukan penelitian dan

hanya faktor peran petugas, informasi dan fasilitas yang menjadi objek

penelitian. Secara konsep dalam penelitian dapat dilihat bagan berikut :

Bagan 3.1
Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Peran Petugas

Informasi Kepuasan Pasien Stoke


Dalam Menjalani Fisioterapi

Fasilitas

37
38

B. Variabel dan Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini peneliti membuat batasan pengertian dari variabel

penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.1
Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala


operasional ukur
Dependen
Kepuasaan Suatu pernyataan Kuesioner Wawancara 1. Tidak puas, Ordinal
Pasien pasien tentang jika nilai
Stroke kualitas jawaban <
Dalam pelayanan mean (10,24)
Menjalani fisioterapi 2. Puas, jika nilai
Fisioterapi jawaban >
mean (10,24)

Independen Ordinal
Peran Tugas atau Kuesioner Wawancara 1. Kurang Baik,
Petugas fungsi peran jika nilai
petugas dalam jawaban <
memberikan mean (12,32)
pelayanan 2. Baik, jika nilai
fisioterapi jawaban >
mean (12,32)

Informasi Data yang Kuesioner Wawamcara 1. Kurang Baik, Ordinal


diterima oleh jika nilai
responden jawaban <
mengenai mean (7,52)
pelayanan 2. Baik, jika
fisioterapi nilai jawaban
> mean (7,52)

Fasilitas Pelayanan Kuesioner Wawancara 1. Tersedia, jika Ordinal


sarana/alat-alat nilai jawaban
yang tersedia < mean
saat menjalani (10,24)
fisioterapi 2. Tidak tersedia,
jika nilai
jawaban >
mean (10,24)
39

C. Hipotesis

Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas

pertanyaan penelitian yang dirumuskan didalam perencanaan penelitian. Untuk

mengarahkan kepada hasil penelitian ini, maka didalam perencanaan penelitian

perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. Jadi, hipotesis dapat

diartikan sebagai jawaban sementara dari suatu penelitian (Notoatmodjo,

2010).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada hubungan yang bermakna antara peran petugas dengan kepuasan pasie

stroke dalam menjalani fisioterapi di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun

2014.

2. Ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kepuasan pasie

stroke dalam menjalani fisioterapi di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun

2014.

3. Ada hubungan yang bermakna antara fasilitas dengan kepuasan pasie stroke

dalam menjalani fisioterapi di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2014.

D. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang

berhubungan dengan kepuasan pasien stroke dalam menjalani fisioterapi

dengan variabel independen (peran petugas, informasi, dan fasilitas) dengan

variabel dependen (kepuasan pasien stroke dalam menjalani fisioterapi) pada

waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).


40

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Fisioterapi RSUD Raden Mattaher

Jambi yang dilaksanakan pada tanggal 03-28 Juni 2014.

F. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pasien stroke yang menjalani fisioterapi di RSUD Raden Mattaher Jambi

pada tahun 2013 yaitu sebanyak 571 pasien.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Untuk mengukur besar sampel pada penelitian ini maka digunakan rumus

estimasi proporsi (Lameshow, 1997) sebagai berikut:


2
Z (1 / 2) xpx (1 p ) xN
N= 2 2
d ( N 1) Z (1 ) xp (1 p)
2

Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi = 571 orang

Z1 - /2 = derajat kepercayaan 95% = 1,96

P = proposi kejadian (0,5)


d = besar penyimpangan (0,15)
41

2
Z (1 / 2) xpx (1 p ) xN
n= 2 2
d ( N 1) Z (1 ) xp (1 p)
2

(1,96) 2 X 0,5(1 0,5)571


n=
(0,15) 2 (571 1) (1,96) 2 (0,5)(1 0,5)

548,16
n= = 39,77 dibulatkan menjadi 40 responden.
13,78

Berdasarkan penghitungan sampel di atas maka diperoleh jumlah

sampel sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah accidental sampling, yaitu subjek diambil secara kebetulan, bertemu

dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti (Sugiyono, 2005).

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

a. Pasien stroke yang menjalani tindakan fisioterapi di RSUD Raden

Mattaher Jambi

b. Kondisi pasien dalam keadaan stabil dan baik

c. Bersedia menjadi responden

G. Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer didapat dengan mengadakan wawancara langsung

terhadap responden dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan

data tentang peran petugas, informasi dan fasilitas serta tingkat kepuasan

pasien.
42

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari rekam medik

RSUD Raden Mattaher Jambi.

2. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner, untuk mendapatkan data tentang hubungan peran petugas,

informasi dan fasilitas terhadap kepuasan pasien stroke dalam menjalani

fisioterapi di RSUD Raden Mattaher Jambi. Untuk mempermudah analisis

data dilakukan pemberian skor pada setiap pertanyaan sebagai berikut :

a. Kepuasan Pasien

Pada variabel kepuasan pasien terdiri dari 7 pertanyaan, jika

responden menjawab Ya diberi nilai 2 dan jika responden menjawab

Tidak diberi nilai 1.

Kriteria nilai :

1) Tidak puas, jika nilai jawaban mean (10,24)

2) Puas, jika nilai jawaban > mean (10,24)

b. Peran Petugas

Pada variabel peran petugas terdiri dari 10 pertanyaan. Jika

responden menjawab Ya diberi nilai 2 dan jika responden menjawab

Tidak diberi nilai 1.

Kriteria nilai :

1) Kurang baik, jika nilai jawaban mean (12,32)

2) Baik, jika nilai jawaban > mean (12,32)


43

c. Informasi

Pada variabel informasi terdiri dari 5 pertanyaan. Jika responden

menjawab Ya diberi nilai 2 dan jika responden menjawab Tidak

diberi nilai 1.

Kriteria nilai :

1) Kurang baik, jika nilai jawaban mean (7,52)

2) Baik, jika nilai jawaban > mean (7,52)

d. Fasilitas

Pada variabel fasilitas umum terdiri dari 7 pertanyaan, untuk

pertanyaan no 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 jika responden menjawab Ya diberi

nilai 2 dan jika responden menjawab Tidak diberi nilai 1.

Kriteria nilai :

1) Tidak tersedia, jika nilai jawaban mean (10.16)

2) Tersedia, jika nilai jawaban > mean (10.16)

Kuesioner penelitian dibuat untuk dikembangkan oleh peneliti, maka

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas yang hasilnya diuraikan berikut

ini:

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2002). Kuesioner

telah diujicobakan terhadap 10 responden di RSUD Abdul Manap Kota

Jambi dan dianalisis validitasnya menggunakan korelasi product moment.


44

Apabila diperoleh nilai corrected item-total correlation melebihi r-tabel,

dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut valid.

Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan dengan

membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hasil dengan ketentuan jika r

hasil> r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. r tabel dilihat dengan

tabel dengan menggunakan rumus df=n-2. karena responden pada uji

coba kuesioner ini sebanyak 10 orang maka df=10-2=8. Pada tingkat

kemaknaan 5%, didapat angka r tabel=0,632.

Nilai r hasil dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

Correlation. Terlihat dari 10 pertanyaan tentang kepuasan pasien,

semua pertanyaan dinyatakan valid karena memiliki r hitung (0,674-

0,868) > dari r tabel (0,632).

Untuk variabel peran petugas, pertanyaan ptgs1 (0,541) dan ptgs8

(0,498) dinyatakan tidak valid karena < dari r hitung (0,632). Sedangkat

pernyataan yang lainnya dinyatakan valid. Sedangkan variabel informasi

memiliki r hitung (0,678-0,837) sehingga r hitung > r tabel (0,632), maka

kuesioner tersebut valid. Variabel fasilitas memiliki r hitung (0,690-

0,810) sehingga r hitung > r tabel (0,514), maka kuesioner tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui

apakah instrumen yang digunakan telah reliable. Suatu alat ukur yang

dikatakan reliable alat itu dalam mengukur suatu gejala dalam waktu

berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama (Notoatmodjo, 2010).


45

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal

konsistensi yaitu melakukan uji coba kuesioner satu kali saja, kemudian

hasil yang diperoleh dianalisa dengan teknik tertentu (Sugiono, 2005).

Hasil uji reliabilitas, kuesioner dianggap reliabel jika nilai alpha

>r tabel (0,632). Berdasarkan hasil uji coba diperoleh bahwa variabel

kepuasan memiliki nilai alpha (0,932) > r tabel, maka kuesioner tersebut

reliabel. Variabel peran petugas memiliki nilai alpha (0,969) > r tabel,

maka kuesioner peran petugas juga reliabel. Variabel informasi memiliki

nilai alpha (0,903)> r tabel, maka kuesioner tersebut juga reliable,

sedangkan variabel fasilitas umum memiliki nilai alpha (0,922) )> r tabel,

maka kuesioner tersebut juga reliabel.

3. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Meminta izin pada kepala ruangan Fisioterapi RSUD Raden Mattaher

Jambi.

b. Mengidentifikasi pasien stroke dari status pasien

c. Melakukan informed consent pada pasien stroke

d. Melakukan wawancara

1) Wawancara dilakukan saat pasien menunggu giliran untuk konsul, dan

juga pada pasien yang telah selesai konsul.

2) Wawancara dilakukan dengan bantuan kuisioner dimana peneliti

menbacakan pertanyaan dan responden diminta untuk menjawab

sesuai dengan kondisi pasien.


46

3) Waktu yang diperlukan untuk satu responden sekitar 10-20 menit

H. Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah data yang didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan

kuesioner dan seluruh responden terkumpul, selanjutnnya dengan bantuan

fasilitas komputer data tersebut diolah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Editing

Mengecek kembali kuesioner yang telah dikumpulkan dengan meneliti

jawaban kuesioner yang diisi oleh responden, apakah data yang terkumpul

lengkap, jelas, konsisten dan keseragaman satuan data dapat dibaca. Jika

kuesioner yang terkumpul tidak memenuhi syarat seperti kelengkapan

pengisian atau kewajaran pengisian, maka kuesioner tersebut disisihkan dan

kemudian diklasifikasikan kembali ke lapangan.

b. Coding

Coding adalah kegiatan mengklasifikasikan data dan memberi kode

untuk masing-masing kelas secara mutually exclusive (pengukuran tidak

tumpang tindih) dan exhausive (pengukuran harus meliputi seluruh

kemungkinan ukuran) sesuai dengan tujuan dikumpulkan data.

c. Scoring

Scoring dilakukan dengan menetapkan skor (nilai) pada

setiap pertanyaan atas pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dan pada

saat pengkategorian setiap variabel.


47

d. Entry Data

Pada tahap ini setelah dilakukan pengkodean dan skoring maka data

yang telah dilakukan ke dalam komputer dengan menggunakan program

komputer.

e. Cleaning data

Dilakukan untuk memastikan bahwa semua data sudah entry dan tidak

ada kesalahan dalam memasukkan data tersebut siap untuk dianalisis.

2. Analisis Data

Setelah data didapat dari hasil pengisian kuesioner oleh responden diolah

dengan menggunakan fasilitas komputer selanjutnya dianalisis ke

dalam dua bentuk analisis yaitu analisis univariat dan analisis bivariat

sebagai berikut:

a. Analisis Univariat

Dilakukan untuk menyederhanakan, untuk memudahkan

interpretasi data ke dalam bentuk penyajian baik bentuk textuler (narasi)

maupun bentuk tabuler (tabel) dari tampilan distribusi frekuensi

responden menurut variabel yang diteliti. Selain itu analisis univariat

juga bertujuan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari

setiap variabel yang diteliti meliputi variabel dependen dan variabel

independen.

b. Analisis Bivariat

Bertujuan untuk mempelajari hubungan antara 2 variabel yaitu :

variabel independen dengan variabel dependen. Uji statistik yang


48

digunakan adalah uji chi-square. Uji ini digunakan untuk melihat adanya

hubungan antara variabel independen (peran petugas, informasi, dan

fasilitas) dengan variabel dependen (kepuasan pasien stroke dalam

menjalani fisioterapi). Apabila p-value 0,05 artinya terdapat hubungan

yang bermakna (Ho ditolak). Sedangkan apabila p-value 0,05 berarti

tidak terdapat hubungan (Ho diterima).

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada

Direktur Utama RSUD Raden Mattaher Jambi c.q bagian koordinator

pendidikan untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian kuesioner dibagikan

kepada pasien stroke yang menjalani fisioterapi di RSUD Raden Mattaher

Jambi Jambi dengan memperhatikan masalah etika yang meliputi:

1. Lembar persetujuan menjadi responden

Lembar persetujuan diserahkan kepada responden supaya subyek

penelitian mengerti maksud dan tujuan penelitian. Apabila subyek penelitian

setuju maka harus menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, maka peneliti tidak

mencantumkan nama subyek pada lembar kuesioner yang diisi subyek.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh

peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil

riset.

Anda mungkin juga menyukai