Anda di halaman 1dari 25

i

KAMUS BAHASA MELAYU

BAHASA – BAHASA MELAYU DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Atikah Supiyah Ansoriyah (2211111015)

Khanaya Shalsabilla (221411011)

Rindy Antikah (2211111033)

Sunarti (2213111041)

Vina Agustina (2213311007)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Kamus Bahasa Melayu ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan dari tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum
dan Ibu Yuliana Sari, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Semantik.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahasa melayu yang ada
Indonesia bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera,
M.Hum dan Ibu Yuliana Sari, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Semantik yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Kami menyadari,
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, mohon untuk kritik dan saran yang nanti nya
akan membangun makalah ini agar lebih sempurna.

Medan, 15 Mei 2023

Keompok 5

iii
A
Aban : abang (dipakai dikalangan keluarga istana)

Abah : abang

Acaram : cincin kawin

Acuan : tempat masak kue

Adat : Adat, sifat

Adat pertunang : upacara pertunangan

Ade : Ada, sedia

Aer : air

Afdal : lebih jelas, lebih baik, sah.

Afiat : sehat, pulih.

Akang : kakak perempuan (dipakai di alangan keluarga bangsawan)

Akoi : kakak (panggilan kepada saudara perempuan tertua)

Alat solek : riasan

Anak beru : anak perempuan saudara laki-laki atau menantu

Anak dara : gadis

Andam, berandam : memotong sedikit rambut pengantin bahagian muka sepanjang dahi

perempuan

Andong : nenek

Andung : nenek perempuan

B
1
Baek : baik; baek bene hati anak tu.

Bahat, Sebahat : sepakat.

Bangking : tempat wangi-wangian berbentuk bulat memakai tutup terbuat dari

kayu yang dilukis dengan cat perak atau cat emas (mis, bunga

rampai, setanggi yang dibakar, agar kamar menjadi wangi)

Berandam : memotong sedikit rambut pengantin bahagian muka sepanjang dahi

perempuan

Berpakean : berpakaian

Berpelaminan : berpelaminan

Bersanding : upacara pernikahan

Beromas : beremas

Berpantis : bercelak

Bilik : kamar

Biras : pertalian persaudaraan antara dua orang karena mereka mempunyai

mertua yang sama

Bular : perhiasan pengantin yan dipakai di atas rambut

Bunga berkat : sebutir telur yangt ditaruh di dalam suatu tempat yang bermacam-

macam bentuknya dan dibrikan kepada orang yang menepungtawari

pengantin

C
Cacah : diaduk

Cawan : cangkir

2
Celoteh : mengobrol

Cembul : tempat 'penalatan untuk makan sirih

Cemetok : hadiah berupa kain, uang, gelang, cincin, dan sebagalnya

Cempol : perkakas tapak (peralatan yang terdapat di dalam tapak, tempat pinang,

kapur, gambir, dan sebagamnya) yang terbuat dan tembaga, perak, atau
emas

Cermen : kaca muka

Cerpu : alas kaki

Ciau : tikar perhiasan berlapis tujuh atau tiga

Cincin genta : cincin yang dipakai pengantin di ibu jari

Cocok : sesuai

D
Dabal : berlapis
Dalih : alasan

Damping : berdampingan

Dekar : beruntung

Delaki : lelaki

Detar destar; : pakaian untuk pengantin sebagai hiasan kepala

Dikau : engkau

Dimbar : sanding

Dijulang : menyambut pengantin pria

3
E
Ebang : memanggil (azan)

Ebeng : menari

Elok : cantik

Emang-emang : diucapkan doa (atas):

Embai : emak

Empuan : istri

F
Fataratna : kain tenun Melayu songket berbentuk panjang yang dipakaikan di bahu
pengantin laki-laki

G
Gaba-Gaba : hiasan pada gapura dan sebagainya

Gading-Gading : pendamping pengantin

Gagah : tampan

Gaharu : sejenis kayu yang wangi jika dibakar

Gambus : alat musik petik mirip kecapi

Gandeng : gandeng

Gupuh : mau cepat saja

4
H
Hadiah : pemberian, hadiah

Hajad : maksud

Hal : hal, urusan

Hala : tujuan

Handai : bercakap-cakap, ngomong – ngomong

Hasta : standar ukuran

I
Iboto : saudara laki-laki dari seorang perempuan

Iddah : masa larangan kawinbagi perempuan setelah bercerai atau Setelah

suaminya meninggal

Ijab : penyerahan, ucapan pada akad nikah

Inai Pacar : sejenis tanaman yang daunnya ditumbuk untuk dijadikan pemerah

Kuku

5
J
Jalin : berhubungan, berangkai-rangkai.

Jamin : tanggung jawab, jamin.

Jamu : memanggil sanak saudara yang terdekat untuk merudingkan suatu

Perkawinan

Jasa : budi

Jasad : badan

Jelas : nyata

Jerumus : terdorong sampai jatuh

K
Kelangkahan : melangkahi kakak/abang yang belum menikah

Kenduri : kenduri

Keomasan : keemasan

Khatam Qur’an : wujud syukur terlaksananya proses adat pernikahan

L
Lulun : lulur, berbedak agar wajah bertambah cantik, bersih, putih, dan wangi

6
yang dilakukan wanita saat akan menjadi pengantin

M
Mahar : uang atau benda antaran yang dibayarkan kepada pihak pengantin

wanita

Majlis bertandang : resepsi kedua

Makan berhadap : makan Bersama pengantin

Malam berinai : malam pacar

Mandi staman : mandi bunga

Memandang : memandang

Memake : memakai

Memingit : memingit

Meminang : meminang

Meminang : rombongan pihak pria berkunjung ke kediaman calon wanita dengan

niat untuk melamar

Mengantar belanja : hantaran bisa berupa sandang, sejumlah uang, dan benda istimewa

lainnya

Mengantar tanda : pihak lelaki datang sambil membawa seserahan

Menikah : menikah

Menikahi : menikahi

Menikahkan : menikahkan

Menyembah : berkunjung ke rumah-rumah kerabat setelah pesta perkawinan;

Merisik : perkenalan dua belah pihak

7
N
Naek mas : bertunangan

Naib : penghulu

Nasi Adap-Adapan : nasi yang dihiasi dengan berbagai macam kue dan bunga berwarna-warni
disaji dihadapan kedua mempelai

Ngembah : menggiring

Nikah : nikah

O
Omak : emak

Omas : emas

Omo; mengomo : mencari nafkah, memperoleh hasil

Onak : duri

Onar : ribut, kacau, rusuh, huru-hara

Ondop : tekun (mengerjakan satu pekerjaan)

Onti : henti

8
P
Pakat : mufakat

Pandang : pandang

Panggelan : panggilan; undangan

Pangkin : balai-balai

Pantis : celak

Pantun : pantun, bentuk puisi Melayu

Pelaminan : pelaminan

Peminang : peminang

Peminangan : peminangan

Pepulut : tumbuhan sejenis rumput, salah satu bahan perincis tepung tawar yang
melambangkan kekekalan

Persada : pelaminan

Pernikahan : pernikahan

Petaratna : tempat duduk pengantin bangsawan

Pinangan : pinangan

Pingit : pingit

9
Q
Qashar : pemdendekatn (tentang sholat)

Quran : Quran.

R
Rantai serati : rantai untuk dipakai penganti

Resek : menanyai orang tua calon pengantin perempuan

Renda : hiasan bertekat benang emas

Rujuk : nikah kembali

S
Samborit : kain tenun seragam dengan fataratna untuk tempat duduk pengantin

laki-Iaki saat ijab Kabul

Sampin : kain samping yang dipakai antara baju dengan celana pada busana

teluk belanga

Sadunduri : baju Panjang satu sod.

Segantang : ukuran takaran.

Sumbi : semacarn perhiasan lengkung ditelinga

Sanggup : mampu

10
Sari : sehari

Sari suntok : sepanjang hari

Seradi : hiasan kamar pengantin terbuat dari kertas kilat dan tekad (perada)

yang diletakkan di setiap sisi langit-langit

T
Tajuk sunting : hiasan kepala pengantin perempuan yang berjuntai-juntai di depan

Tepak meminang : tepak yang diajukan untuk meminang gadis yang dimaksud

Tepak mengikat

janji : tepak yang diajukan untuk mengikat janji antara kedua belah pihak

setelah peminangan

Tepak merisik : tepak yangdiajukan dengan menjelaskan maksud dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan segala sesuatu mengenai wanita yang dimaksud

Tepak pengiring : tepak yang diajukan setelah tepak merisik, tepak meminang, dan

tepak mengikat janji dengan fungsi sebagai penyaksi dan pengiring

tiga tepak terlebih dahulu.

U
Uang : antaran mahar kawin

Ucap, mengucapkan : mengutarakan, mengemukakan, mengungakpak dengan kata.

11
Uang antaran : uang antaran;

Uang angus : uang hangus;

Ugas-ugasan : barang keperluan, peralatan

Ujud : bentuk, tujuan

Ujur : umur yag sudah lanjut.

Ulah : Tingkah Laku.

Umpama : misalnya, contohnya, ibarat, seperti.

Usah : Jangan.

W
Was-was : sangsi, bimbang khawatir

Walhal : walhasil

Wallahu a’lam : hanya Allah yang Maha Mengetahi

Wali : wakil, mewakili sesuatu; wali nikah.

Wak : panggilan untuk seseorang yang lebih tua dari ibu atau ayah.

Y
Yakin : yakni

Yong : Lk Sd panggilan anak tertua

Yuran : iuran

12
Z
Zahir : yang tampak dari luar

Zakat : zakat

Zaman : zaman

13
1. Rumah Adat Melayu

Rumah Belah Bubung adalah rumah adat dari kepulauan Riau yang berada di Indonesia. Rumah
Belah Bubung juga dikenal dengan nama rumah rabung atau rumah bubung melayu.

2. Dekorasi Adat Pernikahan Melayu

Dekorasi pernikahan adat melayu memiliki 4 ciri khas yaitu :

• Memiliki tema warna keemasan


• Ukiran – ukiran khas
• Perpaduan warna hangat
• Memiliki kesan yang mewah

14
3. Tarian Pernikahan Adat Melayu

Tari Cecah Inai merupakan tarian yang digunakan pada upacara perkawinan. Tarian ini
ditampilkan sebagai petuah dan pengenalan seluruh anggota keluarga untuk kedua mempelai. Dapat
diartikan bahwa Tari Cecah Inai sebagai dari budaya masyarakat tradisional (Melayu) masih dipelihara
sampai sekarang.

15
4. Pakaian Pernikahan Adat Melayu

Baju pengantin pria Melayu memang selalu identik dengan pasangan baju kurung dengan celana
yang dilengkapi oleh kain penutup dan penutup kepala. Pakaian seperti ini juga sering digunakan di negara
tetangga yang juga memiliki adat Melayu. Secara umum jenis pakaian ini terdiri dari tiga jenis. .

• Baju Cekak Musang, berikutnya terdapat cekak musang yang terdiri dari baju, celana, kain dan
songkok atau tanjak. Bentuknya hampir sama dengan jenis baju akad pria sebelumnya namun
lehernya tidak berkerah. Kancingnya pun hanya satu buah. Bagian depan dari leher berbelah ke
bawah dengan panjang kurang lebih 5 jari. Baju pengantin pria Melayu seperti ini menggunakan
belahan dengan ukuran 5 jari tersebut agar lebih mudah dimasukkan dari arah atas kepala. Bagian
lengannya berukuran cukup lebar dan terdapat kocek 1 di bagian atas kiri dan 2 buah dibagian
bawah kiri dan kanan.baju ini juga sering disebut dengan baju Kurung Tulang Belut. Kain yang
dimaksud tadi merupakan sebuah kain samping yang bisa digunakan pada bagian lutut hingga batas
sedikit di bawah lutut. penggunaan kain ini harus dilengkapi dengan celana panjang agar terlihat
lebih sopan dan. Bajunya bisa digunakan diluar kain penutup tadi. Seorang pengantin tetap bisa
menggunakan kain seperti ini sehingga terlihat lebih berbeda.
• Baju Teluk Belanga, baju Teluk Belanga yang terdiri dari celana, baju dan kain samping serta
penutup kepala. Bagian lehernya memiliki kerah dan kancing penutup. Kancingnya biasanya
berjumlah 5 buah karena melambangkan rukun Islam. Bagian kocek yang digunakan sama dengan
baju Cekak Musang. Bagian lengannya berukuran panjang agak menutupi pergelangan tangan
sehingga terlihat lebih sopan dan cocok digunakan seorang pengantin. Kain samping yang bisa
digunakan cukup bervariasi. Umumnya kain yang digunakan ialah kain songket khas Melayu yang
akan dipasang pada bagian paha hingga batas lutut.

Baju Cekak Musang Baju Teluk Belanga

16
Baju mempelai wanita

• Baju Kurung, Baju kurung merupakan baju pengantin yang digunakan oleh mempelai wanita saat
pesta pernikahan. Baju kurung punya desain unik berupa ukurannya yang dibuat longgar hingga
tidak membentuk lekukan tubuh. Selain itu, panjang baju kurung yang mencapai lutut juga
membuat baju ini aman digunakan bagi muslimah.
• Baju Kebaya Labuh, berbeda dengan baju kurung yang mempunyai panjang dari pinggang hingga
lutut, kebaya labuh justru memiliki ukuran yang lebih panjang yaitu dari lutut hingga betis. Namun
untuk ukuran lengan, kebaya labuh memiliki lengan yang lebih pendek yaitu dua jari dari
pergelangan tangan. Tujuan dibuatnya hal tersebut adalah agar gelang yang digunakan oleh
pengantin terlihat oleh para tamu. Meskipun begitu, kebaya labuh tetap didesain mempunyai
ukuran longgar yang tidak memperlihatkan aurat penggunanya. Untuk lebih mendukung
penampilan, biasanya pengantin akan mengenakan tudung atau selendang.

Baju Kurung

5. Makanan Khas Perkawinan Adat Melayu

Pada tahapan makan berhadap pengantin akan disuguhkan makanan oleh Mak Inang. Pada saat
makan biasanya pengantin laki-laki diperbolehkan ditemani oleh satu atau dua orang teman dekatnya.
Setelah makan nasi, barulah kemudian mak inang akan membuka hidangan beberapa kue-mueh dan
mempersilahkan pengantin untuk mencicipi hidangan tersebut.

17
Kue-mueh pengantin sangat penting dalam prosesi makan berhadap yang dihidangkan sebagai
pencuci mulut bagi pengantin laki-laki. Tidak saja sebagai pencuci mulut kue-mueh pengantin juga
mempunyai makna bagi kedua mempelai dalam menuju kehidupan rumah tangga yang Sakinah,
Mawaddah, dan Warahmah.

Kue pengantin ini terdiri dari :

• Kue khasidah,

• Kue rumput surga,

• Kue pasir neraka,

• Kue telur belangkas,

• Kue anta kesukma,

• Kue tahi burung,

• Kue ganti susu,

• Kue sango,

• Kue penganan bakar,

• Kue bahulu berendam,

• Kue telur labah-labah

18
6. Perkawinan Adat Melayu

Pada proses prosesi sebelum perkawinan adat istiadat perkawinan di Kerajaan Siak Sri Indrapura
melalui 4 tahapan. Dan beberapa tahapan adat tersebut masih di ikuti sampai sekarang oleh masyarakat
melayu.

1. Merisik, Pada masa Kesultanan Melayu Siak Sri Indrapura, merisik adalah kegiatan yang harus
dilaksanakan karena hal ini sangat penting dalam pemilihan seorang calon permaisuri. Merisik
dilakukan karena biasanya perkawinan dilaksanakan karena perjodohan. Begitu juga dalam hal
pemilihan seorang Permaisuri nantinya akan mendampingi raja maka bebet, bibit, dan bobot
harus diperhatikan. Merisik merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam proses
perkawinan yang bertujuan untuk menyelidiki keberadaan seorang calon pengantin. Merisik
biasanya dilakukan pada malam hari setelah maghrib. Rombongan merisik didominasi oleh
perempuan, seorang atau dua orang laki-laki. Merisik lebih banyak dilakukan tanpa
memberitahu terlebih dahulu kepada pihak perempuan. Rombongan merisik datang ke rumah
pihak perempuan berdasarkan petunjuk perlangkahan yang baik.
2. Meminang, Meminang adalah meminta seorang perempuan untuk dijadikan isteri atau melamar
seseorang. Upacara meminang dilaksanakan setelah mendapat kepastian dari seorang gadis
maupun pihak keluarganya bahwa gadis tersebut belum mempunyai ikatan dengan laki-laki
lain.Pemberitahuan tentang kedatangan rombongan meminang diberitahukan, maka keluarga
perempuan mengadakan persiapan menanti kedatangan bersama keluarga serta mempersiapkan
perangkat adat diantaranya tepak sirih. Isi tepak sirih adalah sirih, gambir, kapur, tembakau,
pinang dikupas dengan ukirannya serta kacip berkepala naga. Tepak ditutup dengan kain
beludru hijau bertata sulam kelingkan bunga Cina bertabur bunga cengkeh, pertanda hati ikhlas
menanti dan mengharapkan perundingan berjalan lancar.
3. Antar Tanda atau Tunangan, Pada masa Kesultanan Siak mengantar tanda tidak sama dengan
bertunangan. Karena dalam Islam tidak mengenal tunangan. Mengantar tanda merupakan suatu
ikatan janji diantara kedua calon pengantin. Dalam acara antar tanda ini, hanya pihak laki-laki
yang membawa sebuah cincin emas belah rotan. Diiringi dengan bermacam keperluan
perempuan seperti bahan kain, tenunan danlainnya yang sesuai dengan kemampuan laki-laki".
Waktu pelaksanaannya ber- dasarkan kepada kesepakatan kedua belah pihak. Tanda ini
hakikatnya menjadi wujud dari persetujuan penerimaan pinangan dan sebagai pengikat bagi
kedua belah pihak.
4. Mengantar Belanja, Antar belanja pada masa kesultanan Siak hakikatnya menyerahkan uang
belanja dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai lambang gotong royong dan

19
kebersamaan untuk membantu pihak perempuan dalam melak- sanakan perhelatan perkawinan
kedua anak mereka. Besarnya uang antaran diatur pihak kerajaan berdasarkan status sosial dari
pihak perempuan

20
Identitas Narasumber

Narasumber bernama Ibu Elva Juliana yang dilahirkan pada tanggal 29 Juli 1982 di Stabat,
Langkat. Beliau sekarang berumur 40 tahun. Beliau merupakan ibu rumah tangga dengan tiga
orang anak. Beliau merupakan orang bersuku melayu. Beliau lahir di stabat dan dibesarkan hingga
menikah tetap tinggal disana, yang mana mayoritas etnis disana adalah suku melayu. Dengan
lamanya tinggal disana maka beliau dapat memahami adat istiadat dalam pernikahan di Melayu.

21
22

Anda mungkin juga menyukai