Disusun Oleh :
Sunarti (2213111041)
2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Kamus Bahasa Melayu ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan dari tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera, M.Hum
dan Ibu Yuliana Sari, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Semantik.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahasa melayu yang ada
Indonesia bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Abdurahman Adisaputera,
M.Hum dan Ibu Yuliana Sari, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Semantik yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah memberikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Kami menyadari,
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, mohon untuk kritik dan saran yang nanti nya
akan membangun makalah ini agar lebih sempurna.
Keompok 5
iii
A
Aban : abang (dipakai dikalangan keluarga istana)
Abah : abang
Aer : air
Andam, berandam : memotong sedikit rambut pengantin bahagian muka sepanjang dahi
perempuan
Andong : nenek
B
1
Baek : baik; baek bene hati anak tu.
kayu yang dilukis dengan cat perak atau cat emas (mis, bunga
perempuan
Berpakean : berpakaian
Berpelaminan : berpelaminan
Beromas : beremas
Berpantis : bercelak
Bilik : kamar
Bunga berkat : sebutir telur yangt ditaruh di dalam suatu tempat yang bermacam-
pengantin
C
Cacah : diaduk
Cawan : cangkir
2
Celoteh : mengobrol
Cempol : perkakas tapak (peralatan yang terdapat di dalam tapak, tempat pinang,
kapur, gambir, dan sebagamnya) yang terbuat dan tembaga, perak, atau
emas
Cocok : sesuai
D
Dabal : berlapis
Dalih : alasan
Damping : berdampingan
Dekar : beruntung
Delaki : lelaki
Dikau : engkau
Dimbar : sanding
3
E
Ebang : memanggil (azan)
Ebeng : menari
Elok : cantik
Embai : emak
Empuan : istri
F
Fataratna : kain tenun Melayu songket berbentuk panjang yang dipakaikan di bahu
pengantin laki-laki
G
Gaba-Gaba : hiasan pada gapura dan sebagainya
Gagah : tampan
Gandeng : gandeng
4
H
Hadiah : pemberian, hadiah
Hajad : maksud
Hala : tujuan
I
Iboto : saudara laki-laki dari seorang perempuan
suaminya meninggal
Inai Pacar : sejenis tanaman yang daunnya ditumbuk untuk dijadikan pemerah
Kuku
5
J
Jalin : berhubungan, berangkai-rangkai.
Perkawinan
Jasa : budi
Jasad : badan
Jelas : nyata
K
Kelangkahan : melangkahi kakak/abang yang belum menikah
Kenduri : kenduri
Keomasan : keemasan
L
Lulun : lulur, berbedak agar wajah bertambah cantik, bersih, putih, dan wangi
6
yang dilakukan wanita saat akan menjadi pengantin
M
Mahar : uang atau benda antaran yang dibayarkan kepada pihak pengantin
wanita
Memandang : memandang
Memake : memakai
Memingit : memingit
Meminang : meminang
Mengantar belanja : hantaran bisa berupa sandang, sejumlah uang, dan benda istimewa
lainnya
Menikah : menikah
Menikahi : menikahi
Menikahkan : menikahkan
7
N
Naek mas : bertunangan
Naib : penghulu
Nasi Adap-Adapan : nasi yang dihiasi dengan berbagai macam kue dan bunga berwarna-warni
disaji dihadapan kedua mempelai
Ngembah : menggiring
Nikah : nikah
O
Omak : emak
Omas : emas
Onak : duri
Onti : henti
8
P
Pakat : mufakat
Pandang : pandang
Pangkin : balai-balai
Pantis : celak
Pelaminan : pelaminan
Peminang : peminang
Peminangan : peminangan
Pepulut : tumbuhan sejenis rumput, salah satu bahan perincis tepung tawar yang
melambangkan kekekalan
Persada : pelaminan
Pernikahan : pernikahan
Pinangan : pinangan
Pingit : pingit
9
Q
Qashar : pemdendekatn (tentang sholat)
Quran : Quran.
R
Rantai serati : rantai untuk dipakai penganti
S
Samborit : kain tenun seragam dengan fataratna untuk tempat duduk pengantin
Sampin : kain samping yang dipakai antara baju dengan celana pada busana
teluk belanga
Sanggup : mampu
10
Sari : sehari
Seradi : hiasan kamar pengantin terbuat dari kertas kilat dan tekad (perada)
T
Tajuk sunting : hiasan kepala pengantin perempuan yang berjuntai-juntai di depan
Tepak meminang : tepak yang diajukan untuk meminang gadis yang dimaksud
Tepak mengikat
janji : tepak yang diajukan untuk mengikat janji antara kedua belah pihak
setelah peminangan
Tepak pengiring : tepak yang diajukan setelah tepak merisik, tepak meminang, dan
U
Uang : antaran mahar kawin
11
Uang antaran : uang antaran;
Usah : Jangan.
W
Was-was : sangsi, bimbang khawatir
Walhal : walhasil
Wak : panggilan untuk seseorang yang lebih tua dari ibu atau ayah.
Y
Yakin : yakni
Yuran : iuran
12
Z
Zahir : yang tampak dari luar
Zakat : zakat
Zaman : zaman
13
1. Rumah Adat Melayu
Rumah Belah Bubung adalah rumah adat dari kepulauan Riau yang berada di Indonesia. Rumah
Belah Bubung juga dikenal dengan nama rumah rabung atau rumah bubung melayu.
14
3. Tarian Pernikahan Adat Melayu
Tari Cecah Inai merupakan tarian yang digunakan pada upacara perkawinan. Tarian ini
ditampilkan sebagai petuah dan pengenalan seluruh anggota keluarga untuk kedua mempelai. Dapat
diartikan bahwa Tari Cecah Inai sebagai dari budaya masyarakat tradisional (Melayu) masih dipelihara
sampai sekarang.
15
4. Pakaian Pernikahan Adat Melayu
Baju pengantin pria Melayu memang selalu identik dengan pasangan baju kurung dengan celana
yang dilengkapi oleh kain penutup dan penutup kepala. Pakaian seperti ini juga sering digunakan di negara
tetangga yang juga memiliki adat Melayu. Secara umum jenis pakaian ini terdiri dari tiga jenis. .
• Baju Cekak Musang, berikutnya terdapat cekak musang yang terdiri dari baju, celana, kain dan
songkok atau tanjak. Bentuknya hampir sama dengan jenis baju akad pria sebelumnya namun
lehernya tidak berkerah. Kancingnya pun hanya satu buah. Bagian depan dari leher berbelah ke
bawah dengan panjang kurang lebih 5 jari. Baju pengantin pria Melayu seperti ini menggunakan
belahan dengan ukuran 5 jari tersebut agar lebih mudah dimasukkan dari arah atas kepala. Bagian
lengannya berukuran cukup lebar dan terdapat kocek 1 di bagian atas kiri dan 2 buah dibagian
bawah kiri dan kanan.baju ini juga sering disebut dengan baju Kurung Tulang Belut. Kain yang
dimaksud tadi merupakan sebuah kain samping yang bisa digunakan pada bagian lutut hingga batas
sedikit di bawah lutut. penggunaan kain ini harus dilengkapi dengan celana panjang agar terlihat
lebih sopan dan. Bajunya bisa digunakan diluar kain penutup tadi. Seorang pengantin tetap bisa
menggunakan kain seperti ini sehingga terlihat lebih berbeda.
• Baju Teluk Belanga, baju Teluk Belanga yang terdiri dari celana, baju dan kain samping serta
penutup kepala. Bagian lehernya memiliki kerah dan kancing penutup. Kancingnya biasanya
berjumlah 5 buah karena melambangkan rukun Islam. Bagian kocek yang digunakan sama dengan
baju Cekak Musang. Bagian lengannya berukuran panjang agak menutupi pergelangan tangan
sehingga terlihat lebih sopan dan cocok digunakan seorang pengantin. Kain samping yang bisa
digunakan cukup bervariasi. Umumnya kain yang digunakan ialah kain songket khas Melayu yang
akan dipasang pada bagian paha hingga batas lutut.
16
Baju mempelai wanita
• Baju Kurung, Baju kurung merupakan baju pengantin yang digunakan oleh mempelai wanita saat
pesta pernikahan. Baju kurung punya desain unik berupa ukurannya yang dibuat longgar hingga
tidak membentuk lekukan tubuh. Selain itu, panjang baju kurung yang mencapai lutut juga
membuat baju ini aman digunakan bagi muslimah.
• Baju Kebaya Labuh, berbeda dengan baju kurung yang mempunyai panjang dari pinggang hingga
lutut, kebaya labuh justru memiliki ukuran yang lebih panjang yaitu dari lutut hingga betis. Namun
untuk ukuran lengan, kebaya labuh memiliki lengan yang lebih pendek yaitu dua jari dari
pergelangan tangan. Tujuan dibuatnya hal tersebut adalah agar gelang yang digunakan oleh
pengantin terlihat oleh para tamu. Meskipun begitu, kebaya labuh tetap didesain mempunyai
ukuran longgar yang tidak memperlihatkan aurat penggunanya. Untuk lebih mendukung
penampilan, biasanya pengantin akan mengenakan tudung atau selendang.
Baju Kurung
Pada tahapan makan berhadap pengantin akan disuguhkan makanan oleh Mak Inang. Pada saat
makan biasanya pengantin laki-laki diperbolehkan ditemani oleh satu atau dua orang teman dekatnya.
Setelah makan nasi, barulah kemudian mak inang akan membuka hidangan beberapa kue-mueh dan
mempersilahkan pengantin untuk mencicipi hidangan tersebut.
17
Kue-mueh pengantin sangat penting dalam prosesi makan berhadap yang dihidangkan sebagai
pencuci mulut bagi pengantin laki-laki. Tidak saja sebagai pencuci mulut kue-mueh pengantin juga
mempunyai makna bagi kedua mempelai dalam menuju kehidupan rumah tangga yang Sakinah,
Mawaddah, dan Warahmah.
• Kue khasidah,
• Kue sango,
18
6. Perkawinan Adat Melayu
Pada proses prosesi sebelum perkawinan adat istiadat perkawinan di Kerajaan Siak Sri Indrapura
melalui 4 tahapan. Dan beberapa tahapan adat tersebut masih di ikuti sampai sekarang oleh masyarakat
melayu.
1. Merisik, Pada masa Kesultanan Melayu Siak Sri Indrapura, merisik adalah kegiatan yang harus
dilaksanakan karena hal ini sangat penting dalam pemilihan seorang calon permaisuri. Merisik
dilakukan karena biasanya perkawinan dilaksanakan karena perjodohan. Begitu juga dalam hal
pemilihan seorang Permaisuri nantinya akan mendampingi raja maka bebet, bibit, dan bobot
harus diperhatikan. Merisik merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam proses
perkawinan yang bertujuan untuk menyelidiki keberadaan seorang calon pengantin. Merisik
biasanya dilakukan pada malam hari setelah maghrib. Rombongan merisik didominasi oleh
perempuan, seorang atau dua orang laki-laki. Merisik lebih banyak dilakukan tanpa
memberitahu terlebih dahulu kepada pihak perempuan. Rombongan merisik datang ke rumah
pihak perempuan berdasarkan petunjuk perlangkahan yang baik.
2. Meminang, Meminang adalah meminta seorang perempuan untuk dijadikan isteri atau melamar
seseorang. Upacara meminang dilaksanakan setelah mendapat kepastian dari seorang gadis
maupun pihak keluarganya bahwa gadis tersebut belum mempunyai ikatan dengan laki-laki
lain.Pemberitahuan tentang kedatangan rombongan meminang diberitahukan, maka keluarga
perempuan mengadakan persiapan menanti kedatangan bersama keluarga serta mempersiapkan
perangkat adat diantaranya tepak sirih. Isi tepak sirih adalah sirih, gambir, kapur, tembakau,
pinang dikupas dengan ukirannya serta kacip berkepala naga. Tepak ditutup dengan kain
beludru hijau bertata sulam kelingkan bunga Cina bertabur bunga cengkeh, pertanda hati ikhlas
menanti dan mengharapkan perundingan berjalan lancar.
3. Antar Tanda atau Tunangan, Pada masa Kesultanan Siak mengantar tanda tidak sama dengan
bertunangan. Karena dalam Islam tidak mengenal tunangan. Mengantar tanda merupakan suatu
ikatan janji diantara kedua calon pengantin. Dalam acara antar tanda ini, hanya pihak laki-laki
yang membawa sebuah cincin emas belah rotan. Diiringi dengan bermacam keperluan
perempuan seperti bahan kain, tenunan danlainnya yang sesuai dengan kemampuan laki-laki".
Waktu pelaksanaannya ber- dasarkan kepada kesepakatan kedua belah pihak. Tanda ini
hakikatnya menjadi wujud dari persetujuan penerimaan pinangan dan sebagai pengikat bagi
kedua belah pihak.
4. Mengantar Belanja, Antar belanja pada masa kesultanan Siak hakikatnya menyerahkan uang
belanja dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai lambang gotong royong dan
19
kebersamaan untuk membantu pihak perempuan dalam melak- sanakan perhelatan perkawinan
kedua anak mereka. Besarnya uang antaran diatur pihak kerajaan berdasarkan status sosial dari
pihak perempuan
20
Identitas Narasumber
Narasumber bernama Ibu Elva Juliana yang dilahirkan pada tanggal 29 Juli 1982 di Stabat,
Langkat. Beliau sekarang berumur 40 tahun. Beliau merupakan ibu rumah tangga dengan tiga
orang anak. Beliau merupakan orang bersuku melayu. Beliau lahir di stabat dan dibesarkan hingga
menikah tetap tinggal disana, yang mana mayoritas etnis disana adalah suku melayu. Dengan
lamanya tinggal disana maka beliau dapat memahami adat istiadat dalam pernikahan di Melayu.
21
22