1.

Berpikir Kreatif
Setelah mengetahui sub-bab tujuan yang akan dicapai, bertanya pada diri
sendiri “hambatan apa yang menghalangi diri saya dalam mencapainya?”. Buat daftar
hambatan yang dapat diperkirakan akan ditemukan di jalan dan solusi untuk
mengatasinya. Lakukan beberapa pemikiran kreatif seperti terlibat dalam sesi
brainstorming, yakni membiarkan pikiran berputar bebas tanpa kendala sebelumnya.
Tuliskan semua ide yang muncul dalam benak. Jika tidak berhasil dalam langkah
pertama, teruslah mencoba. Semakin kreatif berpikir (autogenic conditioning) yang
dilakukan, semakin banyak pula ide yang dihasilkan. Langkah lain dengan meminta
nasihat orang lain tentang masalah ini,tetapi pastikan untuk meminta hanya mereka
yang memiliki jawaban berdasarkan pengalaman profesional di masa lalu dan yang
bersedia membantu. Dalam mempersiapkan rencana, pasti selalu ada hambatan.
Identifikasi hambatan yang menghambat kemajuan dan tentukan cara untuk
mengatasinya. Pada tahap ini dapat berguna secara mental dengan mengubah kata
‘hambatan’ menjadi ‘tantangan’. Begitu melihat tantangan sebagai peluang untuk
tumbuh dan menyadari bahwa semakin banyak tantangan yang dihadapi dalam hidup,
semakin kuat dan semakin siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.

2. Tujuan dan Rencana Tertulis

Setelah memiliki solusi alternatif untuk mengatasi hambatan yang tercantum,
putuskan salah satu yang dapat memiliki peluang sukses terbaik dan tuliskan sebagai
bagian dari rencana. Proses ini memusatkan perhatian sepenuhnya dan mencegah
ketidakjelasan tujuan yang dimiliki banyak orang. Memutuskan tujuan dan rencana di
atas kertas sangatlah penting, awalnya mungkin tampak memberatkan, tetapi setelah
beberapa saat ketika melihat manfaat luar biasa yang dihasilkan, maka akan
menghargai alasannya. Penetapan tujuan menengah atau sub-tujuan dan tenggat waktu
untuk pencapaiannya harus dilakukan sampai ke tujuan mingguan dan bahkan harian.
Dengan kata lain menetapkan tujuan jangka pendek. Jika fokus pada yang dikerjakan
saat ini dan berkonsentrasi untuk berhasil dalam tindakan apapun, maka akan
membuat kemajuan pesat menuju tujuan. Di sisi lain, bekerja untuk tujuan jangka
panjang sering membuat frustasi karena terlalu seringnya gagal. Saat mengahdapi
hambatan yang solusinya tidak segera ditemukan, kecenderungannya membuat
kehilangan minat pada tujuan dan mulai merasionalisasi bahwa sebenarnya tidak
 benar-benar menginginkannya. Alih-alih perlakukan ‘kegagalan’ tersebut sebagai
umpan balik negatif dan jadikan pelajaran untuk rencana tindakan selanjutnya.
Dalam pertengahan perjalanan juga akan menghadapi rintangan yang tidak
terprediksi sebelumnya. Pertimbangan terpenting di sini adalah sikap dalam
menghadapinya. Orang-orang sukses menerima rintangan sebagai hal yang tak
terhindarkan tetapi menganggapnya sebagai tantangan yang harus dihadapi, sebagai
kesempatan untuk berkembang. Mereka membutuhkan hambatan untuk memberinya
kesempatan tumbuh, menggunakan bakat dan kemampuan yang dimilikinya dan
menentukan kreativitasnya dalam mengatasinya. Jadi bersyukur atas masalah apa pun
yang muncul dan atasi dengan keyakinan kuta, maka akan segera melihat bahwa
ketakutan yang dimiliki pada awalnya berubah menjadi kepuasan dari pencapaian.
Ciri utama orang sukses adalah ketekunan. Rencana apa pun dapat memiliki
kekurangannya dan akan menemukan kendala yang tidak dapat diselesaikan dengan
mudah, namun bukan berarti tidak dapat menyisatinya. Orang yang gigih mengingat
tujuannya dan terus mencari cara untuk mengatasi hambatan dalam dirinya pasti akan
menemukan jalannya. Napoleon Hill menuliskannya dengan sangat baik dalam
kutipannya: 'Orang yang menyerah tidak pernah menang – pemenang tidak pernah
berhenti.’

Rumusan Masalah

1. Bagaimana mencari solusi dalam mengatasi hambatan ketika merencakan sebuah

tujuan?
2. Mengapa harus menuliskan tujuan dan rencana yang akan dilakukan?

Tujuan

1. Mengetahui cara mencari solusi dalam mengatasi hambatan ketika merencanakan

sebuah tujuan
2. Mengetahui pentingnya menuliskan tujuan dan rencana yang akan dilakukan