Anda di halaman 1dari 19

BIOFAR

1) Seorang apoteker penanggung jawab bagian QC/QA di PT Herbal Jaya melakukan sampling pada
batch produksi no 23 produksi kapsul ekstrak kencur. Pada penimbangan 20 buah kapsul. Didapatkan
bobot kapsul pada tabel. Kadar EPMS pada kapsul kemudian dianalisis menggunakan metode KLT
densitometri dan didapatkan persamaan regresi y = 4,4054x + 82,4226 dengan r = 0,9993.
Kromatogram KLT densitometri dapat dilihat pada gambar
Bobot kapsul (g) Bobot kapsul
kosong (g)

0,6466 0,0944

0,6373 0,0965

0,6143 0,0966

0,5843 0,0963

0,0690 0,0982

0,6223 0,0976

0,5901 0,0983

0,5685 0,0983

0,6024 0,0943

0,6264 0,0901

0,5564 0,0985

0,5846 0,0972

0,5850 0,0963

0,5690 0,0984

0,5742 0,0982

0,5895 0,0986

0,5280 0,0996

0,5851 0,0952

0,6234 0,0983

0,6190 0,0988
a. Dari data penimbangan bobot kapsul ekstrak kencur tersebut, hitung apakah batch no 23 dapat
diterima
b. Jelaskan apakah persamaan regresi tersebut dapat diterima
c. Hitung berapa kadar EPMS dalam kapsul tersebut (satuan ppm)
JAWABAN:
Bobot kapsul (g) Bobot kapsul kosong (g) bobot isi % penyimpangan
0.6466 0.0944 0.5522 9.824980111
0.6373 0.0965 0.5408 7.557677009
0.6143 0.0966 0.5177 2.963404932
0.5843 0.0963 0.4880 2.943516309
0.6900 0.0982 0.5918 17.7008751
0.6223 0.0976 0.5247 4.355608592
0.5901 0.0983 0.4918 2.187748608
0.5685 0.0983 0.4702 6.483691329
0.6024 0.0943 0.5081 1.054097056
0.6264 0.0901 0.5363 6.662688942
0.5564 0.0985 0.4579 8.929992045
0.5846 0.0972 0.4874 3.062848051
0.5850 0.0963 0.4887 2.804295943
0.5690 0.0984 0.4706 6.404136834
0.5742 0.0982 0.4760 5.330151154
0.5895 0.0986 0.4909 2.366746221
0.5280 0.0996 0.4284 14.79713604
0.5851 0.0952 0.4899 2.565632458
0.6234 0.0983 0.5251 4.435163087
0.6190 0.0988 0.5202 3.460620525
Jumlah =11.9964 Jumlah = 1.9397 Jumlah = 10.0567
Rata-rata = 0.5998 Rata-rata = 0.0970 Rata-rata = 0.5028
total rata rata cangkang dan isi kapsul 0.5998 g

A B
10 20
7.5 15
Dari data penimbangan, batch no 23 dapat diterima. Karena hanya ada 2 kapsul yang menyimpang dari
kolom A dan tidak satupun kapsul yang menyimpang dari kolom B

persamaan regresi y = 4,4054x + 82,4226


- Replikasi 1
49.8929 = 4.4054x + 82.4226
X = -7.384721907
- Replikasi 2
107,643 = 4.4054x + 82.4226
X = 5.724928497
- Replikasi 3
223,3476 = 4.4054x + 82.4226
X = 31.98914968

Rata-rata replikasi = 10.10978542 g


Kadar epms = rata-rata konsentrasi / total rata rata cangkang dan isi kapsul
Kadar epms = 10.10978542 g/0.5998 g = 16.85469878%

2) Pada pengujian beberapa ekstrak tanaman berikut, dilakukan analisis kandungan total flavonoid
menggunakan standar rutin pada masing-masing ekstrak.
kadar total flavonoid % kadar total
berat
sampel A1 A2 A3 rerata A equivalen rutin (mcg) flavonoid
(mcg)
dalam ekstrak dalam ekstrak
daun sirih
1000 0.751 0.753 0.764 0.756 60.58 6.06
merah
kulit
1080 1.624 2.242 1.858 1.098 159.89 14.8
manggis
keladi
6144 0.424 0.415 0.477 0.439 33.22 0.54
tikus
daun
1683 1.925 1.926 1.052 1.634 136.3 8.2
sirsak
a. menurut anda apakah metode analisis tersebut valid? mengingat tujuan standarisasi adalah
menghitung kadar total flavonoid dalam sampel, sedangkan standar yang digunakan adalah rutin
b. menurut anda, manakah ekstrak yang paling berkhasiat sebagai antioksidan?
JAWABAN:
a. Valid, karena karena kebanyakan flavonoid yang ditemukan dalam bentuk glikosida (seperti rutin)
Larutan pembanding selain rutin : eugenol, kuersetin, kaempferol, alilsistein, kuersitrin, sineol,
kurkumin, brusin, tinokrisposida, dll
b. Kulit manggis

3) Senyawa X merupakan marker aktif golongan isoflavon yang diisolasi dari camelia sinensis.
Senyawa X bersifat termolabil dan memiliki khasiat antiinflamasi. Metode isolasi senyawa X baku
belum ditemukan, sehingga dilakukan uji coba metode isolasi berikut. Jelaskan apakah
masing-masing dari poin a-d tersebut benar/salah beserta alasannya
a. ekstraksi dengan etanol 70-96%
b. ekstraksi dengan metode MAE
c. fraksinasi dengan metode kromatografi lambat kolom terbuka
d. identifikasi dan karakterisasi isolat dengan liquid chromatography (LC)
JAWABAN:
a. Salah, karena isoflavon bersifat nonpolar sedangkan etanol bersifat polar
b. Salah, karena MAE menggunakan radiasi gelombang untuk memanaskan sehingga terjadi
pemanasan sedangkan senyawa X bersifat termolabil
c. Salah, karena kromatografi menggunakan pelarut metanol yang bersifat polar
d. Benar, karena prinsip kerja LC adalah memisahkan analit sesuai kepolarannya

4)
KIMFAR
1) Anda adalah seorang apoteker yang bekerja pada divisi quality control dalam suatu perusahaan
farmasi yang akan melakukan penetapan kadar tablet ampisilin dnegan menggunakkan instrumen
HPLC. tablet dipreparasi sebelumnya, ditimbang 20 kaplet ampisilin, kemudian digerus, ditimbang
seksama sejumlah serbuk ampisilin setara dengan 100 mg ampisilin anhidrat, dimasukkan dalam labu
tentukur 100 ml, dilarutkan dengan pengencer sampai larut sempurna, dan ditambahkan pengencer
sampai garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000μ/ml, disaring filtratnya
digunakan sebagai larutan uji. Kemudian dari larutan ini dipipet 5,0 ml dimasukkan dalam labu
tentukur 10 ml dan ditambahkan pengencer sampai garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan
konsentrasi 500μ/ml. Hasil penentuan linieritas kurva kalibrasi dar ampisilin BPFI didapat hubungan
yang linear antara konsentrasi versus luas puncak dengan koefisien korelasi (r) = 0,9699 dengan
persamaan regresi Y = 249,89X - 4305,15. Hasil pengujian sampel didapat nilai luas puncak rata-rata
sebesar 121010.
a. Berapakah kadar ampisilin dalam satuan ppm? (tulis perhitungan)
b. Apakah persentase kadar sampel memenuhi rentang kadar persyaratan tablet ampisilin
berdasarkan farmakope? (cantum rentang kadar)
JAWABAN:
1000µ/𝑚𝐿
Faktor pengenceran (FP) : 500 µ/𝑚𝐿
= 2 kali
Y = 249,89X - 4305,15
121010 = 249,89X - 4305,15
121010 + 4305,15 = 249,89X
501,4813 mg/L = X

Kadar ampisilin → 501,4813 mg/L x 2 (FP) = 1002,963 mg/L = 1002,963 ppm


= 1002,963 mg/1000 mL = 100,296 mg/100 mL

Ampisilin sampel → 100 mg dilarutkan dalam 100 ml → 100 mg/100 mL

% kadar : kadar pengenceran/kadar awal x100%


100,296 𝑚𝑔/100 𝑚𝐿
% kadar : 100 𝑚𝑔/100 𝑚𝐿
x 100% = 100,296% → memenuhi syarat, karena syarat kadar ampisilin dalam
farmakope adalah tidak kurang dari 90% & tidak lebih dari 120%

2) Pada Suatu kontrol kualitas sediaan tablet cimetidine, dipilih metode spektrofotometri UV untuk
penetapan kadar sediaan tablet. Struktur senyawa cimetidine mengandung gugus kromofor yang
dapat dideteksi menggunakan spektrofotometri UV panjang gelombang maksimum 219 nm. Nilai
persamaan regresi linear antara absorbansi dan kadar (ppm) sebesar Y = 0,055X + 0,096 dengan r =
0,9980. Hasil pengujian sampel didapat absorbansi rata-rata sebesar 0,557

a. Tentukan gugus kromofor dari cimetidin


b. Tentukan kadar dari pengujian sampel, beserta perhitungannya
JAWABAN:
a. Gugus kromofor
● Kromofor : bertanggung jawab terhadap penyerapan sinar
Struktur : memiliki ikatan rangkap terkonjugasi (tak jenuh), transisi π → π*
Contoh :
Gugus azo (-N=N-), karbonil (- C=O-), karbon (-C=C-), karbon-nitrogen (-C=NH- atau -CH=N-), nitroso
(-NO atau N-OH), nitro (-NO2 atau =NO-OH), dan sulfur (C=S)

● Auksokrom : gugus jenuh dengan elektron sunyi yang tidak menyerap pada UV-Vis, tetapi jika terikat
pada kromofor akan mengubah panjang gelombang dan intensitas serapan kromofor
Contoh : senyawa organik dengan gugus fungsi
–OH (alkohol), –NH2 (amina), –CHO (aldehid), –OR, –NHR, –NR2
● Cimetidin

b. Kadar pengujian sampel


Y = 0,055x + 0,096
0,557 = 0,055x + 0,096
0,557 - 0,096 = 0,055x
8,87 ppm = x

3) sebanyak 207,28 mg ambroxol HCl ditimbang dengan penimbangan tidak langsung menggunakan
botol timbang.
a. Tuliskan langkah penimbngan secara singkat dan jelas
b. Sejumlah ambroxol HCl yang telah ditimbang kemudian diencerkan ad 100 mL dengan aquades.
Tuliskan langkah pembuatan larutan secara singkat dan tentukan konsentrasinya dalam satuan
normalitas (BM ambroxol HCl : 414,56)
c. Dari labu ukur tersebut, larutan dipipet 5 mL, kemudian diencerkan dengan labu ukur ad 50 mL.
Tentukan konsentrasi pengenceran dalam satuan normalitas
JAWABAN:
a. masukkan botol timbang dalam neraca analitik dan ditara agar bobot botol menjadi nol. Kemudian
masukkan ambroxol HCl secara perlahan hingga bobot mencapai 207,28 mg dengan
penyimpangan bobot tidak lebih dar 0,05%. Setelah selesai menimbang, neraca analitik
dibersihkan
𝑚 (𝑔𝑟𝑎𝑚) 1 0,20728 𝑔 1
b. N = 𝑀𝑟
𝑥 𝑉 (𝐿)
x valensi = 414,56
𝑥 0,1 𝐿
= 0,005 N
ambroxol HCL yang telah ditimbang dilarutkan dengan aquades dalam labu ukur hingga 100 mL
lalu digoyangkan labu hingga homogen
c. V1 x M1 = V2 x M2
5 ml x 0,005 N = 50 ml x M2
0,0005 N = M2
4) 50 mg sampel rhodamine B dilarutkan ke dalam 100 ml air, lalu diambil 2 ml dan diencerkan ke dalam
labu ukur 10 ml. Kemudian dianalisis menggunakan spektrofotometri UV-VIs menghasilkan nilai
absorbansi sebesar 0,4627. Diketahui hasil dari kurva kalibrasi Y = 0,1824x - 0,0059. Berapakah
konsentrasi atau kadar rhodamine B dalam sampel?
JAWABAN:
Y = 0,1824x - 0,0059
0,4627 = 0,1824x - 0,0059
2,569 ppm = x

Kadar awal : 50 mg/100 mL = 500 mg/1000 mL = 500 mg/L = 500 ppm


10 𝑚𝐿
Faktor pengenceran (FP) : 2 𝑚𝐿
= 5 kali
Kadar rhodamine : 2,569 ppm x 5 (FP) = 12,845 ppm
% kadar : (kadar setelah pengenceran / kadar awal) x 100% = (12,845 ppm/500 ppm) x 100% = 2,569%

5) Sebanyak 100 mg NaCL ditimbang dengan penimbangan tidak langsung menggunakan botol
timbang. Tuliskan langkah penimbangan secara singkat dan jelas
a. NaCl yang telah ditimbang kemudian dilarutkan ke dalam labu ukur 50 ml dengan aquades.
Tuliskan langkah pembuatan larutan secara singkat dan tentukan konsentrasinya (Mr NaCl 58,5)
b. Dari labu ukur tersebut, larutan dipipet 2 ml kemudian diencerkan sampai 50 ml. Tentukan
konsentrasi pengenceran
JAWABAN:
a. N = 0,1 g/58,5 x 1/0,05 = 0,034 N
b. V1xM1 = V2xM2 → 2 ml x 0,034 N = 50 ml x M2
M2 = 0,0136 N
6)
INDUSTRI
1) Apoteker di bagian R&D di PT UIN Maliki pharmaceuticals akan megembangkan produk obat baru.
Produk yang akan dikembangkan adalah eliksir non-alkoholik dengan bahan aktif paracetamol.
Adapun produk ini akan ditujukan untuk anak dengan usia 1-5 tahun sebagai target konsumen
a. Carilah data dan informasi tentang penggunaan parasetamol untuk anak usia 1-5 tahun
b. Hitunglah dosis parasetamol yang dibutuhkan untuk pembuatan eliksir non-alkoholik guna
pemakaian 3 hari
c. Tentukan dosis per takaran terkecil (5ml) sediaan
d. Lakukan analisa dan tuliskan simpulan data usulan dosis parasetamol untuk produk eliksir non
alkoholik
JAWABAN:
a. Dosis parasetamol 120-250 mg
b. Dosis untuk 3 hari : 120 mg x 3 hari = 360 mg
c. Dosis per takaran terkecil : 120 mg/5mL
d. Dosis minimum 120mg/hari
Kekuatan sediaan 120mg/5mL
Dosis untuk 3 hari : 360 mg

2) Apoteker departemen R&D melakukan optimasi pembuatan suspensi kloramfenikol palmitat dengan
formula
Bahan Jumlah

Kloramfenikol palmitat 1,5 g

Sirupus simpleks 5 ml

Mucilago CMC Na 0,5% 3 gram

Na benzoat 60 mg

aquadest 20 ml
Diketahui bahwa kloramfenikol palmitat adalah senyawa praktis tidak larut dalam air dan harus
terlindungi dari cahaya. Sementara itu, natrium benzoat merupakan bahan berbentuk granul putih
yang mudah larut dalam air
a. Gambarkan bagan alir sederhana pembuatan sediaan tersebut pada lembar kerja yang tersedia
b. Sebutkan dan jelaskan titik kritis dalam pembuatan suspensi
JAWABAN:
a. Kloramfenikol dicampurkan dengan mucilago CMC Na 0,5% ad homogen
Tambahkan Na benzoat dan sirupus simpleks, aduk ad homogen
Tambahkan aquades, aduk ad homogen
Masukkan suspensi kedalam botol
b. Zat aktif kloramfenikol harus dicampurkan dengan mucilago CMC Na terlebih dahulu sampai
homogen. Pengadukan harus dengan kekuatan yang stabil\ agar sediaan dapat homogen

3) Apoteker di QC sedang melakukan pengujian untuk penetapan kadar uji disolusi tablet ofloksasin.
Pada pengujian dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 294 nm diperoleh serapan /
absorbansi (A) 1,2 dengan larutan uji disolusi. Lakukan pengenceran larutan agar serapan (A) yang
terbaca pada spektrofotometer UV menjadi (A) 0,6
JAWABAN:
Konsentrasi sampel = absorbansi sampel/absorbansi standar x konsentrasi standar
Konsentrasi sampel = 0,6/1,2 x 10 mL = 5 mL
1,2 10 𝑚𝐿
0,6
= 𝑥 𝑚𝐿
X = 5 mL

4) Seorang operator produksi datang kepada apoteker supervisor produksi unit produksi tablet non
betalaktam dengan laporan terjadi penyimpangan pada saat produksi tablet allopurinol 100 mg
a. lakukan penggalian data dan informasi terkait penyimpangan yang terjadi
b. lakukan pencatatan dan pelaporan terhadap penyimpangan yang terjadi pada lembar kerja
c. laporkan pada atasan dan minta persetujuan
JAWABAN:
Tindakan penyimpangan, misal
- Bobot tidak seimbang : dibuat ulang
- Cracking : ditambah pengikat
- Sticking : ditambah lubrikan
- Penyimpangan bahan aktif : dibuat ulang

5) Sebuah industri farmasi memiliki lini produksi yang khusus membuat obat berbentuk tablet.industri
farmasi tersebut memproduksi 50 ribu tablet ibuprofen dalam 1 siklus produksi. Formula tablet
ibuprofen yang akan diproduksi sebagai berikut
a. Lakukan analisis kebutuhan jumlah bahan aktif yang diperlukan untuk membuat 50000 tablet
ibuprofen
b. Lakukan analisis pada item bahan no 2,3,4. Jelaskan perbedaan fungsi nya dalam formula
tersebut

JAWABAN:
50.000
a. 1000
x 200 g = 10.000 g = 10 kg
b. Maize starch 88 → pengisi
Maize starch 30 → pengikat, karena konsentrasi sebagai pengikat (binder) adalah 5-25% w/w
Maize starch dried → penghancur, karena konsentrasi sebagai penghancur (disintegran) adalah
3-15% w/w

6) Industri farmasi akan membuat sediaan sirup parasetamol dengan formula sebagai berikut

a. Lakukan analisa urutan pencampuran dari bahan-bahan tersebut dengan benar


b. Lakukan analisa apa saja yang menjadi parameter kritis pada saat produksi (in process control)
untuk menjamin mutu sirup paracetamol yang sedang diproduksi
JAWABAN:
a. 1,2,3,5,6,7 dicampur hingga homogen tambahkan 4,8 aduk hingga homogen
b. Memastikan pencampuran acetaminophen dengan propilen glikol homogen
7)
KLINIS
1) Wanita 30 tahun hamil, mengeluh nyeri di tengkuk kepala bagian belakang dan kaki bengkak disertai
pusing, Tekanan darah 160/100 mmHg, Hasil lab GDP 120 mg/dl, Gula darah sesaat 130, HDL 45,
LDL 85, Kolesterol 145, Berdasarkan hasil pemeriksaan, janin normal. Diberi kalsium 500 mg dan
asam folat 400 mg. Tentukan obat hipertensi yang tepat
JAWABAN: (SOAP)
● Subjektif
Wanita 30 tahun hamil
Nyeri tengkuk kepala bagian belakang, kaki bengkak, dan pusing
Riwayat obat : kalsium 500 mg dan asam folat 400 mg
● Objektif
Tekanan darah 160/100 mmHg (normal 120/90), Hasil lab GDP 120 mg/dl (normal 80 - 125), Gula
darah sesaat 130 (normal < 200), HDL 45 (normal < 45), LDL 85 (normal 100-129), Kolesterol 145
(normal < 200), janin normal
● Assessment
Obat yang digunakan aman untuk ibu hamil
Ada indikasi tidak diterapi,yakni hipertensi karena tekanan darah tinggi, GDP tinggi, LDL rendah
● Plan
Terapi non farmakologi (target penurunan tekanan darah 140/90) : olahraga, melakukan aktifitas fisik,
kurangi konsumsi alkohol dan merokok, kurangi faktor stress
Terapi farmakologi : metildopa 250 mg dikonsumsi 2x1

2) Pasien bapak sardi usia 48 tahun kontrol ke dokter dengan hasil cek tekanan darah 145/92 mmHg.
Pasien baru pertama kali menggunakan obat tersebut. Pasien seorang pekerja kasar. Sering merokok
dan mengkonsumsi kopi
a. Galilah informasi yang anda perlukan kepada pasien
b. Berikan KIE kepada pasien meliputi terapi obat secara farmakologi dan non farmakologi

JAWABAN:
Apoteker : selamat siang, dengan saya apoteker X ada yang bisa saya bantu?
Pasien : selamat siang, saya mau beli obat yang ada di resep ini
Apoteker : baik pak, boleh saya lihat resepnya?
Pasien : ini pak
Apoteker : baik pak sebentar saya ambilkan obatnya. apakah dokter sudah menjelaskan obat ini untuk
apa?
Pasien : sudah pak, obatnya untuk menurunkan tekanan darah saya pak
Apoteker : baik pak, untuk aturan minumnya apa sudah dijelaskan oleh dokter pak?
Pasien : sudah pak, kaptopril 1 kali sehari 1 tablet dan hydrochlorothiazide 1 kali sehari tablet
Apoteker : benar sekali pak. Kaptopril dan hidroklortiazid dikonsumsi 1 kali sehari 1 tablet. Apakah bapak
memiliki kebiasaan lain?
Pasien : ada pak, saya pekerja kasar. Sering merokok dan mengkonsumsi kopi
Apoteker : baik pak. agar obat ini memberikan efek pada bapak dengan lebih baik, saran saya bapak
mengurangi kebiasaan merokok dan mengkonsumsi kopi. Lebih baik lagi jika bapak dapat mengehntikan
kebiasaan tersebut. Dan jangan lupa untuk selalu olahraga dan minum air putih yang banyak pak
Pasien : baik pak, terimakasih atas sarannya
Apoteker : iya pak, semoga cepat sembuh

3) Anda adalah seorang apoteker RS yang akan melakukan analisis DRP pasien rawat jalan Ny. S (45
tahun) mengeluh pusing, dada berdebar dan leher terasa kaku sejak 3 hari yang lalu. Pusing tidak
reda meskipun pasien telah minum analgesik. Saat periksa di poli, tekanan darah pasien 165/900
mmHg dan nadi 100x/menit. Pasien mendapatkan resep. Tiga hari kemudian pasien kembali ke poli
dan tekanan darah Ny. S sebesar 160/90 mmHg dan nadi 95x/menit. Hasil laboratorium pasien K 6
mmol/l (normal 3,5 - 5,1 mmol/L), Cl 100 mmol/l (normal 98-107 mmol/L), Na 120 mmol/L (normal
136-145 mmol/L). Setelah dicek di rak obat yang diresepkan tersedia dan tersimpan di lemari obat
a. Berdasarkan skenario tersebut apakah terjadi permasalah terkait obat (DRP)? Iya atau tidak
b. Tuliskan jenis DRP dan kondisi klinis yang berkaitan berdasarkan skenrio tersebut
c. Tuliskan penyelesaian DRP berdasarkan skenario tersebut

Pengkajian DRP Ada/tidak Kondisi klinis pasien

Adanya indikasi tanpa terapi

Ada terapi tanpa indikasi

Pemilihan obat tidak sesuai

Kegagalan mendapatkan obat

Dosis terlalu tinggi

Dosis terlalu rendah

Adverse drug reaction

Drug interaction
JAWABAN:
● Subjektif
Ny. S, 45 tahun, perempuan
pusing, dada berdebar dan leher terasa kaku sejak 3 hari yang lalu
Riwayat penyakit : hipertensi
Riwayat obat : analgesik
● Objektif
tekanan darah Ny. S sebesar 160/90 mmHg dan nadi 95x/menit, K 6 mmol/l (normal 3,5 - 5,1
mmol/L), Cl 100 mmol/l (normal 98-107 mmol/L), Na 120 mmol/L (normal 136-145 mmol/L)
● Assessment
Pemilihan obat tidak sesuai, sehingga menyebabkan kadar kalium dalam tubuh meningkat sehingga
dapat memicu terjadinya hiperkalemia
Drug interaction
● Plan
Mengubah salah satu obat dengan golongan yang lain,

4) Seorang nenek datang ke apotek. Anda adalah apoteker dan siap sedia melakukan monitoring efek
samping obat. Sebelum saya beli obat glimepiride 4 mg. Saya mau cerita mba/mas. Nama saya surti
65 tahun mengelola refleksiologi di malang. Saya Mengalami diabetes melitus sejak 15 tahun yang
lali dna keluarga saya juga ada kondisi tersebut. Sudah 3 hari ini saya rasa pusing (nggliyeng) dan
tidak nafsu makan, padahal sebelumnya tidak pernah. Saya rutin minum glimepiride sehari sekali dan
olahraga teratur. Tadi pagi saya cek gula darah 70 mg/dl.
a. Berdasarkan skenario diatas, apa respon anda sebagai apoteker? Apa yang anda sampaikan?
b. Berdasarkan skenario bagaimana pelaporan efek samping obat pasien? Apa saja yang dicatat?
c. Berdasarkan skenario diatas, apa yang apoteker sampaikan dan laporkan dalam laporan
monitoring efek samping obat (MESO)?
Sumber data : pasien / keluarga pasien / pelapor langsung (pilih satu)

Informasi tentang penderita

Informasi tentang KTD / ESO

obat

Informasi pelapor

Penerima laporan pelapor


JAWABAN:
a. Selamat pagi, dengan intan disini ….. ada yang bisa dibantu bu?
Dengan ibu siapa, usianya berapa bu?
Apakah ibu membeli untuk dikonsumsi sendiri?
Apakah sebenarnya pernah diperiksa dan mendapatkan resep dari dokter bu?
Selain penyakit gula mungkin ada keluhan lain bu?
Apakah ibu sudah mengerti penggunaan obat ini?
b. Mohon maaf sebelumnya bu, glimepirid memang merupakan obat yang digunakan untuk
menurunkan kadar gula darah namun ada beberapa efek samping yang ditimbulkan
Efek samping : kepala terasa berat dan pusing, nafsu makan berkurang, dna hingga terjadinya
darah rendah
Ibu Tidak perlu khawatir karena ini merupakan tanda bahwa obat sedang bereaksi di dalam tubuh.
Yang perlu dilakukan adalah menurunkan dosis obat glimepiride yang dikonsumsi ibu. Terjadi
pusing dan seperti lemas juga dikarenakan ibu melakukan olahraga. Tetapi tidak papa asalkan
diimbangi dengan makanan yang bergizi

5) Seorang pasien ibu hamil (24 tahun, 165 cm, 43 kg) didiagnosis diabete melitus sejak 3 bulan awal
kehamilannya. Pasien ini sering datang ke klinik untuk mengecek kadar gula darahnya. Diketahui
hasil pemeriksaan laboratorium terbaru miliknya, GDS 300 mg/dl, GDP 200 mg/dl, OGTT 320 mg/dl,
HbA1c 10. Selain itu, pasien mengeluhkan sering berkemih dan sering makan tetapi berat badannya
tidak mengalami perubahan yang signifikan. Riwayat penyakit keluarga ayah mengalami diabetes
mellitus tipe 1. Pasien ini merupakan anak tunggal. Diketahui bahwa pasien ini selalu menjaga pola
makannya (diet) dikarenakan pekerjaan sebagai model, tidak mengkonsumsi alkohol maupun
merokok. Pasien telah mengkonsumsi metformin 500 mg tablet 2x sehari selama 1 bulan dan
mengeluhkan tidak ada penurunan kadar gula darahnya. Selain itu, pasien mengeluhkan rasa tidak
nyaman pada perutnya selama mengkonsumsi metformin. Oleh karena itu, pasien datang ke apotek
bermaksud untuk mengganti sendiri obatnya tanpa sepengetahuan dokter.
JAWABAN:
● Subjektif
ibu hamil (24 tahun, 165 cm, 43 kg)
Riwayat penyakit : diabete melitus sejak 3 bulan awal kehamilannya (diabetes gestasional)
Riwayat obat : metformin 500 mg tablet 2x sehari selama 1 bulan
sering berkemih dan sering makan tetapi berat badannya tidak mengalami perubahan yang signifikan
rasa tidak nyaman pada perutnya selama mengkonsumsi metformin
● Objektif
GDS 300 mg/dl, GDP 200 mg/dl, OGTT 320 mg/dl, HbA1c 10
● Assessment
Terapi tidak efektif
● Plan
Menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter
Mengganti metformin dengan insulin
Memperbanyak aktivitas fisik

6) Tn RM (66 th, 82 kg, 170 cm) datang mengambil obat di instalasi rawat jalan. Pasien tiba-tiba
mengeluh mual, muntah, lemas, berkeringat dingin,kaki gemetar, dan pusing. Kemudian pasien
dilarikan ke IGD. pasien sudah menderita diabetes melitus sejak 5 tahun terakhir. Pasien mengaku
patuh minum obat, diet makanan dan olahraga tiap 2 kali seminggu. Namun, hasil pemeriksaan GDP
185 mg/dl dan GD2PP 212 mg/dl sebulan yang lalu. Dokter memberikan glibenclamide 5 mg 1-1-0
dan vitamin B kompleks 2x1 tab sejak sebulan yang lalu karena mengeluhkan kaki kesemutan.
Pasien memiliki riwayat alergi antibiotik golongan betalaktam. Hasil laboratorium saat di IGD
GDA/GDS 58 mg/dl, Na 137 mmol/L (normal 136-145), HDL 45 mg/dl (normal ≤ 35 mg/dl), K 4,2
mmol/L (normal 3,5-5,), LDL 85 mg/dl (normal < 100), Cl 99 mmol/L (normal 98-107), kolesterol 145
mg/dl (normal < 200), proteinuria (-), TG 120 mg/dl (normal < 250), HbA1c 6%
JAWABAN:
● Subjektif
Tn RM (66 th, 82 kg, 170 cm)
mual, muntah, lemas, berkeringat dingin,kaki gemetar, dan pusing
Riwayat penyakit : diabetes melitus sejak 5 tahun terakhir
Riwayat obat : glibenclamide 5 mg 1-1-0 dan vitamin B kompleks 2x1 tab sejak sebulan yang lalu
● Objektif
GDA/GDS 58 mg/dl, Na 137 mmol/L (normal 136-145), HDL 45 mg/dl (normal ≤ 35 mg/dl), K 4,2
mmol/L (normal 3,5-5,), LDL 85 mg/dl (normal < 100), Cl 99 mmol/L (normal 98-107), kolesterol 145
mg/dl (normal < 200), proteinuria (-), TG 120 mg/dl (normal < 250), HbA1c 6%
● Assessment
Obesitas
Adanya adverse drug effect, glibenklamid menyebabkan kenaikan berat badan
Dosis terlalu tinggi
● Plan
Mengganti glibenklamid dengan terapi tunggal metformin 500 mg 2x1 (metformin digunakan pada
pasien obese yang gagal diet) dengan efek samping rasa tidak nyaman pada perut
Memperbanyak aktivitas fisik, olahraga, diet

7) Tn M 50 tahun dengan DM tipe 2 dirujuk ke poli untuk assessment mixed hyperlipidemia yang
ditemukan dalam pemeriksaan rutinnya. Riwayat keluarga ada yang menderita diabetes mellitus tipe
2. Riwayat pengobatan sebelumnya yaitu glyburide.
Hasil laboratorium :
Kolesterol total 356,34 mg/dL (normal 146,94 - 201,08)
Total trigliserida 220,5 mg/dL (normal 31,15 - 151.3)
GDA 321 mg/dl (normal 90-180)
HbA1c 9.5% (normal < 6.5%)

Empat minggu kemudian hasil laboratorium


Kolesterol total 213,45 mg/dL (normal 146,94 - 201,08)
Total trigliserida 825,5 mg/dL (normal 31,15 - 151.3)
GDA 221 mg/dl (normal 90-180)
HbA1c 9.5% (normal < 6.5%)

JAWABAN:
- Subjektif
- Objektif
- Assessment
Terapi kurang efektif
- Plan
Meningkatkan dosis glyburide menjadi 5 mg dan dosis rosuvastatin menjadi 30 mg
Melakukan pemantauan kadar gula darah, HbA1c, kolesterol, dll
8)
KOMUNITAS
1) Hitung pengambilan bahan

JAWABAN:
a. Pengambilan bahan
- Resep pertama : 90 - 15 = 75
CTM : 2 mg x 75 = 150 mg
Ephedrine : 5 mg x 75 = 375 mg
Aminophylline : 150 mg x 75 = 11.250 mg
Lactas calcium : 300 mg x 75 = 22.500 mg
GG : 75 tab
- Resep kedua : 45 - 8 = 37
Salbutamol : 2 mg x 37 = 74 mg
- Resep ketiga : 30 - 10 = 20
Interhistin : 20 tab
b.
2) Perintah pengerjaan
a. Kerjakan sisa obat yang belum diambil bila pasien ingin obat digunakan untuk 5 hari
b. Tuliskan jumlah masing-masing obat yang diambil
c. Tuliskan cara pembuatan
d. Tuliskan etiket dan salinan resep
JAWABAN:
a. Sisa untuk 5 hari
- Metformin : sudah diambil 20, sisa 10.
Sehari butuh 2 tablet
Untuk 5 hari butuh : 2 x 5 = 10 tablet
Di copy resep ditulis det, karena sisanya 10 tablet dan habis diambil
- Resep kedua
Di resep butuh 50 racikan, diambil 20, sisa 30 racikan
Sehari butuh 3 racikan pulveres
Untuk 5 hari butuh : 3 x 5 = 15 pulveres
Di copy resep ditulis det xv, karena dari keseluruhan sisa hanya diambil 15 pulveres
b. Obat yang diambil
Aminophylline diambil 15 tablet
Dexamethason 0,5 mg diambil 15 tablet
CTM 3 mg diambil 15 tablet, jadi total 3mg x 15 tablet = 45 mg. Karena di pasaran kekuatan CTM
adalah 4 mg, maka 45 mg/4 mg = 11,25 tablet, jadi diambil 12 tablet 4 mg
c. Cara pembuatan
Aminophylline 15 tablet, dexamethasone 15 tablet, CTM 4 mg 11 tablet, dan CTM 4 mg ¼ tablet,
digerus satu persatu
d. Etiket dan salinan resep
3) Seorang pasien datang membawa resep
a. Hitunglah jumlah pengambilan tablet dan bahan obat jika pasien menghendaki obat diambil untuk
pemakaian 3 hari (jika sediaan yang terdapat di apotek anda adalah ambroxol 30 mg, CTM 4 mg,
dan vit C 500 mg)
b. Dari resep buatlah etiketnya
c. Buatlah copy resep

JAWABAN:
a. Bahan untuk 3 hari
- Resep pertama
S.t.dd 1 pc : 3 kali sehari 1 bungkus setelah makan
Racikan diresep butuh 12. Sehari butuh 3 bungkus, jadi untuk 3 hari butuh 9 bungkus
Ambroxol 20 mg : 9x20 mg = 180 mg, sediaan ambroxol yang tersedia 30 mg. Jadi 180 mg/30 mg
= 6 tablet
CTM 4 mg : 9 tablet
SL :
- Resep kedua
S.s.dd tab ½ pc : tandailah satu kali sehari setengah tablet setelah makan
Vit C 500 mg : sehari butuh ½ tablet, jadi untuk 3 hari butuh 1 ½ tablet
b. Etiket

c. Copy resep

Anda mungkin juga menyukai