Anda di halaman 1dari 310

JURISPRUDENSI WTO

Persetujuan tentang Pengamanan ( Agreement on Safeguards)

(Terjemahan Bebas oleh Paustinus Siburian dari: WTO’s Analytical Index Agreement on Safeguards (Jurisprudence)

Versi Juni 2020, terbitan Sekretariat WTO, teks dalam Bahasa resmi WTO tersedia untuk public di situs web WTO)

Jakarta, Juni 2022


SEKEDAR PENGANTAR

Dokumenini berisi terjemahan bebas


dari Analytical Index untuk ketentuan-ketentaun mengenai
Persetujuan WTO tentang Pengamanan (Agreement on Safeguards) dan
ketentuan Pasal XIX GATT 1994 sebagaimana ditafsirkan oleh Panel
dan Banding dalam system penyelesaian sengketa WTO. Dalam edii ini
saya menambahkan kasus-kasus di bidang pengamanan untuk studi
kasus, yang diterjemahkan secara bebas dari situs web WTO.

Untuk keperluan publikasi ini, Saya menggunakan istilah


Jurisprudensi WTO. Dalam dokumen-dokumen yang tersedia secara
public di situs web WTO, masing-masing ketentuan ditafsirkan oleh
Panel dan Banding dalam system penyelesaian sengketa WTO dan
disusun sedemikian rupa oleh Sekretariat WTO dan dibuat tersedia
untuk public di situs web WTO di http://www.wto.org . Teks yang
tersedia di situs web WTO, Analytical Index dibuat per pasal, tetapi
dalam publikasi ini saya satukan semua dalam satu dokumen.

Teks yang diterjemahkan disini dari Bahasa Inggris adalah versi Desember
2020. Berdasarkan pengamatan saya, Sekretariat WTO per semester melakukan
pemutakhiran terhadap WTO Analytical Index. Sebelumnya saya sudah
menempatkan versi 2018 di laman ini.

Persetujuan WTO, sebagaimana semua Persetujuan perdagangan,


dimaksudkan untuk mempromosikan perdagangan internasional dan karena
itu juga diharapkan untuk meningkatkan arus impor dengan konsesi yang
saling menguntungkan. Namun demikian, mengherankan juga bahwa
Persetujuan WTO, dalam hal ini Persetujuan Pengamanan, menyediakan
Langkah yang kontradiktif bahwa Persetujuan yang sama memungkinkan
Anggota WTO untuk "mundur" dan menempatkan pembatasan pada impor
dalam bentuk tindakan-tindakan pengamanan jika impor tersebut meningkat.

Peningkatan impor merupakan akibat alamiah dari liberalisasi perdagangan.


Namun diakui juga bahwa praktek Persetujuan perdagangan menunjukkan
bahwa dalam keadaan-keadaan tertentu liberalisasi perdagangan tidak dapat
dipertahankan sepenuhnya. Dalam masa GATT 1947, Persetujuan perdagangan
bilateral biasanya menyediakan "katup pengaman" dalam bentuk TINDAKAN-
TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari keadaan di mana pihak- pihak penandatangan Persetujuan,
dihadapkan pada dilema apakah pasar domestik mereka sangat terganggu atau
menarik diri dari Persetujuan mereka, memilih opsi yang terakhir, sehingga
pada akhirnya mengurangi tingkat keseluruhan liberalisasi.

Berbeda dengan dalam kasus, misalnya, tindakan-tindakan anti banting harga,


tindakan-tindakan pengamanan tidak membahas perilaku penetapan harga
i | @paustinus, 2021
khusus perusahaan-perusahaan ekspor, tetapi peningkatan yang lebih umum
dalam impor yang terjadi dalam keadaan khusus tertentu. Selain itu, umumnya
dianggap bahwa tindakan-tindakan pengamanan mengatasi apa yang disebut
“perdagangan yang adil”, yaitu ekspor yang terjadi dalam kondisi persaingan
normal. Mengingat hal ini, Badan Banding telah menyimpulkan bahwa
“penerapan tindakan pengamanan tidak tergantung pada tindakan
perdagangan “tidak adil”, seperti halnya dengan tindakan anti-banting harga
(anti-dumping) atau tindakan penyeimbang (countervailing measures). Dengan
demikian, pembatasan impor yang dikenakan pada produk Anggota pengekspor
ketika tindakan pengamanan diambil harus dilihat sebagai tindakan luar biasa.
Dan, ketika menafsirkan prasyarat untuk mengambil tindakan seperti itu, sifat
luar biasa mereka harus diperhitungkan.

Persetujuan Pengamanan adalah teks yang agak pendek, sebagian


mengonfirmasi atau membangun ketentuan Pasal XIX GATT 1994 dan sebagian
mengembangkan aturan yang sama sekali baru. Ini mencakup tiga bidang.
Bersama dengan Pasal XIX: 1 GATT 1994, Pasal 2 dan 4 Persetujuan
Pengamanan menetapkan persyaratan substantif yang harus ditunjukkan
untuk dipenuhi agar dapat mengadopsi tindakan pengamanan. Pemenuhan
persyaratan tersebut harus dinilai melalui prosedur penyelidikan yang
dilakukan oleh pihak berwenang di negara tersebut, dalam hal Indonesia,
dilakukan oleh Komisi Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI), yang ingin
menerapkan tindakan. Lebih jauh, prosedur ini harus diperhitungkan dalam
dokumen tertulis yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di akhir proses.
Kedua aspek tersebut dibahas dalam Pasal 3. Pasal 5 sampai 9 menetapkan
berbagai kondisi yang berkaitan dengan tindakan yang dapat diambil untuk
mencegah atau memperbaiki kerugian serius atau ancamannya. Mereka harus
diterapkan bersama dengan Pasal XIII GATT 1994. Selain itu, Pasal 8 mengatur
kompensasi perdagangan yang disepakati bersama oleh Anggota WTO yang
mengambil tindakan untuk mereka yang terkena dampak oleh langkah tersebut.
Pasal 12 menetapkan persyaratan prosedural yang harus dipenuhi oleh Anggota
WTO yang ingin mengambil tindakan pengamanan. Pasal 13 menetapkan
pengawasan multilateral atas implementasi Persetujuan dengan membentuk
Komite Pengaman di bawah wewenang Dewan Perdagangan Barang (Goods
Council). Pasal 14 mengatur mengenai penyelesaian sengketa di bawah
Persetujuan Pengamanan.

Belum semua ketentuan dalam Persetujuan Pengamanan ditafsirkan dalam


system penyelesaian sengketa WTO. Hanya yang sudah ditafsikan yang
dihadirkan disini.

Untuk sekedar melihat pada perundang-undangan Indonesia. Indonesia telah


menerbitkan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34
TAHUN 2011 2010 TENTANG TINDAKAN ANTIDUMPING, TINDAKAN IMBALAN,
DAN TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN mengatur mengenai prosedur-
prosedur pengenaan tindakan pengamanan. Namun sebagaimana dapat dibaca,
ii | @paustinus, 2021
ketentuan-ketentuan dalam PP No. 34 tahun 2011 ini masih sangat longgar dan
banyak hal yang belum di atur di dalamnya mengenai subsidi dan tindakan
penyeimbang.

Setelah mempelajari Jurisprudensi WTO mengenai Persetujuan Anti Banting


Harga maka dapat dimengerti bahwa PP No. 34 tahun 2011, sepanjang
mengenai ketentuanpengamanan masih banyak bolong-bolongnya yang
membuat pelaksanaan ketentuan pengamanan dalam Persetujuan Pengamanan
belumlah memadai. Boleh jadi dengan membaca dan menyimak mengenai
penafsiran Panel dan Badan Banding dalam perkara tindakan pengamanan, PP
No. 34 tahun 2011 dapat dimutakhirkan dan dilengkapi sehingga tindakan
pengamanan yang hendak diambil dapat dipertangungjawabkan dan membawa
manfaat bagi pembangunan Indonesia.

Sejauh ini, Indonesia tidak banyak menggugat tindakan otoritas yang


berwenang di negara Angota WTO yang lain mengenai subsidi. Perkara Argentina
– Footwear dulu sempat diinisiasi Indonesia di WTO tetapi kemudian karena
negosiasi tidak dilanjutkan.

Sejauh saya mengamati, Indonesia digugat di WTO dalam perkara pengamanan


oleh Taiwan dan Vietnam dalam Indonesia – Iron or Steel Products. Dalam
perkara itu yang menjadi persoalan adalah bea spesifik yang diterapkan oleh
Indonesia atas impor galvalume, setelah penyelidikan yang dilakukan oleh
otoritas yang berwenang Indonesia di bawah perundang-undangan pengamanan
dalam negeri Indonesia. Otoritas Penyelidikan Indonesia (KPPI) melakukan
penyelidikan di bawah Persetujuan Pengamanan, sesuatu yang menurut Panel
dan diamini oleh Badan Banding WTO, tidak perlu dilakukan KPPI karena
Indonesia tidak menyertakan Galvalume dalam Daftar Konsesinya ke WTO.
Penyelidikan KPPI, sebagaimana diputuskan oleh Panel dan Badan Banding
WTO, menunjukkan pemahaman yang masih kurang di sisi Indonesia atas
Persetujuan Pengamanan.

Selanjutnya, dokumen ini hanyalah terjemahan bebas. Tujuannya adalah


membuat peminat Persetujuan Pengamanan di Indonesia menjadi lebih akrab
dengan persoalan-persoalan pengamanan. Sebagaimana pembelajaran yang
baik maka akan tetap diutamakan membaca teks aslinya. Dengan adanya
terjemahan dalam Bahasa Indonesia, pembaca berbahasa Indonesia akan lebih
mudah memahami teks dalam salah satu Bahasa asli, yaitu Inggris, Perancis
dan Spanyol (Bahasa Resmi WTO). Terakhir, yang dapat saya katakan adalah
dalam hal ada keraguan mengenai teks terjemahan ini sebaiknya berkonsultasi
dengan teks aslinya.

Versi sebelum ini atau versi pertama dibuat pada Juni 2021.

Saran-saran dan komentar untuk perbaikannya disambut dengan baik.

iii | @paustinus, 2021


Jakarta Juni 2022.

Paustinus Siburian

iv | @paustinus, 2021
DAFTAR ISI

SEKEDAR PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………..i-iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………….iv-viii

BAB I PERKEMBANGAN-PERKEMBANGAN TAK TERDUGA ..……………………………………………………..1

1 PASAL XIX GATT 1994 …………………………………………………………………………………………………………..1


1.1 Teks Pasal XIX …………………………………………………………………………………………………………………….1
1.2 Umum ………………………………………………………………………………………………………………………………….3
1.2.1 Penerapan Pasal XIX ………………………………………………………………………………………………………. 3
1.2.2 Standar Peninjauan ………………………………………………………………………………………………………..5
1.3 Pasal XIX: 1: "sebagai hasil dari perkembangan yang tidak terduga" …………………………….7
1.3.1 Konsep perkembangan-perkembangan yang tidak terduga ………………………………………….7
1.3.2 Persyaratan untuk menunjukkan "perkembangan yang tidak terduga" ……………………….8
1.3.2.1 Umum ……………………………………………………………………………………………………………………………8
1.3.2.2 Perkembangan yang tidak terduga sebagaimana menggambarkan serangkaian
keadaan ……………………………………………………………………………………………………………………..16
1.3.2.3 Pertemuan perkembangan-perkembangan untuk membentuk dasar dari
perkembangan yang tidak terduga …………………………………………………………………………..18
1.3.3 Hubungan logis antara "perkembangan yang tidak terduga" dan "persyaratan-
persyaratan untuk pengenaan tindakan pengamanan" …………………………………………..19
1.3.3.1 Umum ………………………………………………………………………………………………………………………….19
1.3.3.2 Titik waktu di mana perkembangan itu tidak terduga ……………………………………………..22
1.3.3.3 Ekonomi Judisial ………………………………………………………………………………………………………..23
1.3.4 "sebagai akibat ... dari pengaruh kewajiban yang ditimbulkan oleh Anggota" …………..24
1.3.5 "diimpor dalam jumlah yang demikian meningkat ..." ………………………………………………..26
1.3.6 "dalam kondisi-kondisi demikian itu" ……………………………………………………………………………26
1.3.7 "menyebabkan atau mengancam kerugian serius pada produsen dalam negeri" ……..26
1.3.8 "menangguhkan kewajiban secara keseluruhan atau sebagian" ………………………………..26
1.4 Pasal XIX: 2 ……………………………………………………………………………………………………………………….28
1.4.1 Umum …………………………………………………………………………………………………………………………….28
1.4.2 "harus memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Para Pihak sejauh
mungkin di muka" ……………………………………………………………………………………………………..29
1.4.3 "kesempatan untuk berkonsultasi" ……………………………………………………………………………….29
1.5 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya
……………………………………………………………………..29
1.5.1 Persetujuan Pengamanan
…………………………………………………………………………………………………29

BAB II PEMBUKAAN PERSETUJUAN PENGAMANAN


………………………………………………………………..….34

1 PEMBUKAAN …………………………………………………………………………………………………………………………34
1.1 Teks Pembukaan ………………………………………………………………………………………………………………34
1.2 Umum ……………………………………………………………………………………………………………………………….34

BAB III TINDAKAN PENGAMANAN …………………………………………………………………………………………37

1 Pasal 1………………………………………………………………………………………………………………………………….37
1.1 Teks Pasal 1 ………………………………………………………………………………………………………………..37

iv | @ p a u s t i n u s , 2 0 2 1
1.2 Apa yang merupakan tindakan pengamanan ………………………………………………………………….37
1.3 Hubungan dengan Pasal XIX GATT 1994 ………………………………………………………………………..46
1.3.1 Umum …………………………………………………………………………………………………………………………….46
1.3.1.1 "perkembangan yang tidak terduga" ……………………………………………………………..50

BAB IV PERSYARATAN-PERSYARATAN …………………………………………………………………………………..51

1 Pasal 2 ………………………………………………………………………………………………………………………………….51
1.1 Teks Pasal 2 ………………………………………………………………………………………………………………………51
1.2 Umum ………………………………………………………………………………………………………………………………..51
1.2.1 Dua pertanyaan dasar …………………………………………………………………………………………………..51
1.2.2 Paralelisme …………………………………………………………………………………………………………………….53
1.2.3 Lingkup penerapan tindakan Pengamanan dalam kasus Persetujuan perdagangan
regional .…………………………………………………………………………………………………………………….64
1.2.4 Hubungan dengan Pasal 4 Persetujuan Pengamanan
…………………………………………………….67
1.3. Pasal 2.1 ………………………………………………………………………………………………………………………….69
1.3.1 "bahwa produk tersebut diimpor ... dalam jumlah yang meningkat" …………………………69
1.3.1.1 Sifat dan waktu peningkatan impor …………………………………………………………………………69
1.3.1.2 Peningkatan impor absolut atau relative ………………………………………………………………….85
1.3.1.3 Penentuan peningkatan impor di mana produk yang diselidiki mengandung
banyak produk ………………………………………………………………………………………………………….86
1.3.1.4 Relevansi kuantitas versus nilai impor ..…………………………………………………………………..87
1.3.2 "dan dalam kondisi-kondisi demikian itu" ……………………………………………………………………87
1.3.3 “menyebabkan atau mengancam kerugian serius” …………………………………………………….95
1.3.4 Hubungan dengan Ketentuan-ketentuan lain dalam Persetujuan Pengamanan ………….97
1.3.5 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya ………………………………………………………………..98
1.3.5.1 GATT 1994 ……………………………………………………………………………………………………………..98
1.4 Pasal 2.2 ……………………………………………………………………………………………………………………….99
1.4.1 Hubungan dengan ketentuan-ketentuan lain dari Persetujuan Pengamanan …………….99
1.4.2 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya ………………………………………………………………..99
1.4.2.1 GATT 1994 ………………………………………………………………………………………………………………99

BAB V PENYELIDIKAN …………………………………………………………………………………………………………100

1 PASAL 3 ……………………………………………………………………………………………………………………………100
1.1 Teks Pasal 3 ………………………………………………………………………………………………………………….100
1.2 Umum ……………………………………………………………………………………………………………………………100
1.3 Pasal 3.1 ……………………………………………………………………………………………………………………….101
1.3.1 penyelidikan ………………………………………………………………………………………………………………101
1.3.1.1 "penyelidikan" ……………….………………………………………………………………………………………101
1.3.1.2 " Kewajiban untuk memberikan pemberitahuan publik yang wajar …………………..103
1.3.1.3 "Dengar pendapat atau sarana lain yang sesuai untuk menyajikan bukti” ……….104
1.3.1.4 "pihak-pihak yang berkepentingan" …………………………………………………………………….106
1.3.2 Laporan yang diterbitkan ………………………………………………………………………………………….107
1.3.2.1 "Menerbitkan" …………………………………………………………………………………………………….…107
1.3.2.2 Kesimpulan-kesimpulan yang beralasan ……………………………………………………………...108
1.3.2.3 "tentang semua masalah hukum dan fakta terkait" …………………………………………….110
1.3.2.4 Format dan Waktu laporan …………………………………………………………………………………….111
1.3.3 Hubungan dengan ketentuan-ketentuan lain dari Persetujuan Pengamanan …………. 113
1.3.3.1 Pasal 2 dan 4 …………………………………………………………………………………………………………..113

v|@ paust inus, 2 02 1


1.3.4 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya
……………………………………………………………….115
1.3.4.1 Pasal XIX GATT 1994 ……………………………………………………………………………………………….115
1.3.4.2 Pasal 11 DSU …………………………………………………………………………………………………………….116
1.4 Pasal 3.2 ………………………………………………………………………………………………………………………….116
1.4.1 Informasi rahasia ………………………………………………………………………………………………………..116
1.4.2 Hubungan dengan ayat-ayat lain dari Pasal 3 …………………………………………………………..118
1.4.2.1 Pasal 3.1 …………………………………………………………………………………………………………………..118
1.4.3 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya
………………………………………………………………..120
1.4.3.1 Pasal 11 dan 13 DSU ………………………………………………………………………………………………..120

BAB VI PENENTUAN KERUGIAN SERIUS ATAU ANCAMANNYA …………………………………………..122

1 PASAL 4 ……………………………………………………………………………………………………………………………..122
1.1 Teks Pasal 4 …………………………………………………………………………………………………………………….122
1.2 Pasal 4.1 (a) ……………………………………………………………………………………………………………………123
1.2.1 "kerugian serius" sebagai "penurunan signifikan secara keseluruhan" di posisi industri
dalam negeri …………………………………………………………………………………………………………..123
1.2.1.1 "kerugian serius" sebagai standar kerugian yang tinggi ……………………………………….123
1.2.2 kerugian serius "terkini" ……………………………………………………………………………………………..124
1.3 Pasal 4.1(b) ………………………………………………………………………………………………………………….. 125
1.3.1 "kerugian serius yang secara jelas segera " ……………………………………………………………….125
1.3.2 "didasarkan pada fakta-fakta dan tidak semata-mata pada dugaan, ramalan,
atau keungkinan jauh” ……………………………………………………………………………………………126
1.3.3 Hubungan antara kerugian serius dan ancaman kerugian serius …….……………………..129
1.3.4 Hubungan dengan ayat-ayat lain dari Pasal 4 ……………………………….………………………… 131
1.3.4.1 Pasal 4.1(c) ..………………………………………………………………………………….…………………………131
1.3.4.2 Pasal 4.2 (a) ……………………………………………………………………………………………………………..132
1.4 Pasal 4.1 (c) ……………………………………………………………………………………………………………………132
1.4.1 "industri dalam negeri" - "produsen secara keseluruhan ... dari produk sejenis
atau yang secara langsung bersaing" ……………………………………………………………………132
1.4.2 "mereka yang output kolektifnya ... merupakan proporsi utama" …………………………. 136
1.4.3 Hubungan dengan Pasal-pasal lain …………………………………………………………………………..139
1.5 Pasal 4.2 (a) …………………………………………………………………………………………………………………..139
1.5.1 "Standar Peninjauan " ………………………………………………………………………………………………..139
1.5.2 "semua factor yang relevan" ..……………………………………………………………………………………142
1.5.2.1 Umum ……………………………………………………………………………………………………………………..142
1.5.2.2 Faktor-faktor yang terdaftar dalam Pasal 4.2(a) ….……………………………………………….146
1.5.2.2.1 Umum ……………………………………………………………………………………………………………………146
1.5.2.2.2 "pangsa pasar domestic yang diambil impor yang meningkat " ………………………..147
1.5.2.2.3 "Tingkat dan jumlah" kenaikan; "perubahan" di tingkat penjualan …………………..149
1.5.2.2.4 "produktivitas" ………………………………………………………………………………………………………151
1.5.2.3 Faktor-faktor yang tidak tercantum dalam Pasal 4.2 (a) ………………………………………152
1.5.2.4 Pertimbangan tren …………………………………………………………………………………………………..154
1.5.2.5 Pertimbangan "semua faktor yang relevan" dalam hal industri domestik
tersegmentasi …………………………………………………………………………………………………………155
1.5.3 " Tentang sifat objektif dan terukur" …………………………………………………………………………158
1.5.3.1 Umum ………………………………………………………………………………………………………………………158
1.5.3.2 Sifat dan temporal fokus data dalam suatu analisis ancaman ……………………………..159
1.5.3.3 Metodologi alokasi …………………………………………………………………………………………………..161
1.5.4 Hubungan dengan Pasal 4.2 (b) ………………………………………………………………………………..162

vi | @ p a u s t i n u s , 2 0 2 1
1.5.5 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya
……………………………………………………………….162
1.5.5.1 Persetujuan Anti-Banting Harga
……………………………………………………………………………….162
1.5.5.2 Persetujuan SCM
………………………………………………………………………………………………………..163
1.6 Pasal 4.2 (b) …………………………………………………………………………………………………………………...163
1.6.1 Hubungan Kausal ………………………………………………………………………………………………………..163
1.6.1.1Umum …………………………………………………………………………………………………...................163
1.6.1.2 Koinsidensi antara Impor dan tren factor kerugian ……………………………………………….170
1.6.1.3 Persyaratan-persyaratan persaingan antara produk-produk impor dan domestik .. 178
1.6.1.4 Faktor-faktor selain peningkatan impor (persyaratan non-atribusi) ……………………..181
1.6.1.5 Kuantifikasi Sebab - Akibat …………………………………………………………………………………….188
1.6.2 Hubungan dengan Ketentuan-ketentuan lain Persetujuan Pengamanan
…………………….190
1.6.3 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya ………………………………………………………………191
1.6.3.1 Persetujuan Anti-Banting Harga………………………………………………………………………………. 191
1.7 Artikel 4.2 (c) ………………………………………………………………………………………………………………..191
1.7.2 Hubungan dengan Ketentuan-ketentuan lain Persetujuan Pengamanan ………………….192

BAB VII PENERAPAN TINDAKAN PENGAMANAN ……………………………………………………………….194

1 PASAL 5 …………………………………………………………………………………………………………………………….194
1.1 Teks Pasal 5 …………………………………………………………………………………………………………………..194
1.2 Pasal 5.1 ………………………………………………………………………………………………………………………..195
1.2.1 Lingkup persyaratan untuk menjelaskan perlunya tindakan pengamanan ……………. 195
1.2.2 Rencana penyesuaian …………………………………………………………………………………………………200
1.2.3 Hubungan dengan Pasal-pasal lain …………………………………………………………………………..201
1.2.4 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya
……………………………………………………………….201
1.2.4.1 GATT 1994 ……………………………………………………………………………………………………………….201
1.3 Pasal 5.2 ………………………………………………………………………………………………………………………..203
1.3.1 Pasal 5.2 (b) ……………………………………………………………………………………………………………….203
1.3.1.1 "penyimpangan sebagaimana dimaksud di atas tidak akan diizinkan dalam
kasus ancaman kerugian serius" ………………………………………………………………………….203

BAB VIII TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA ………………………………………………………………204

1 Pasal 6 ……………………………………………………………………………………………………………………………..204
1.1 Teks Pasal 6 ………………………………………………………………………………………………………………….204
1.2 Hubungan dengan Artikel lain ……………………………………………………………………………………..204

BAB IX TINGKAT KONSESI-KONSESI DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN ……………………205

1. Pasal 8 ……………………………………………………………………………………………………………………………205
1.1 Teks Pasal 8 …………………………………………………………………………………………………………………205
1.2 Pasal 8.1……………………………………………………………………………………………………………………… 205
1.2.1 "sesuai dengan ketentuan ayat 3 Pasal 12" ……………………………………………………………205
1.2.2 Hubungan dengan Pasal lain …………………………………………………………………………………..207
1.2.3 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya …………………………………………………………….208
1.3 Pasal 8.3 ………………………………………………………………………………………………………………………208
1.3.1 "peningkatan mutlak dalam impor" ………………………………………………………………………..208

vii | @ p a u s t i n u s , 2 0 2 1
BAB X ANGGOTA NEGARA SEDANG BERKEMBANG ………………………………………………………..209

1 PASAL 9 …………………………………………………………………………………………………………………………..209
1.1 Teks Pasal 9 …………………………………………………………………………………………………………………209
1.2 Pasal 9.1 ………………………………………………………………………………………………………………………209
1.2.1 Pengecualian ekspor negara berkembang kurang dari tingkat "de minimis" ……….209

BAB XI PEMBERITAHUAN DAN KONSULTASI …………………………………………………………………..213

1 Pasal 12 …………………………………………………………………………………………………………………………..213
1.1 Teks Pasal 12 ……………………………………………………………………………………………………………….213
1.2 Umum …………………………………………………………………………………………………………………………..214
1.3 Pasal 12.1 ……………………………………………………………………………………………………………………..215
1.3.1 Umum …………………………………………………………………………………………………………………………215
1.3.2 "harus segera memberi tahu" …………………………………………………………………………………..215
1.3.3 Pemberitahuan "Segera" berdasarkan Pasal 12.1 (a) ……………………………………………..218
1.3.4 Pemberitahuan "Segera" berdasarkan Pasal 12.1 (b) ……………………………………………..220
1.3.5 Pemberitahuan "Segera" berdasarkan Pasal 12.1 (c) ………………………………………………221
1.4 Pasal 12.2 ……………………………………………………………………………………………………………………..224
1.4.1 "semua informasi terkait" ………………………………………………………………………………………….224
1.5 Pasal 12.3……………………………………………………………………………………………………………………… 228
1.5.1 "kesempatan yang memadai untuk konsultasi sebelumnya"………………………………….. 228
1.6 Hubungan dengan Pasal-pasal lain ……………………………………………………………………………….234
1.6.1 Pasal 2 dan 4 ………………………………………………………………………………………………………………234
1.6.2 Pasal 7 ………………………………………………………………………………………………………………………..234

BAB XII PENYELESAIAN SENGKETA ……………………………………………………………………………………236

1 PASAL 14……………………………………………………………………………………………………………………………236
1.1 Teks Pasal 14………………………………………………………………………………………………………………….236
1.1.1 Standar tinjauan …………………………………………………………………………………………………………236

Kasus-kasus

viii | @ p a u s t i n u s , 2 0 2 1
BAB I

PERKEMBANGAN-PERKEMBANGAN TAK TERDUGA


Catatan: Dalam teks Pasal XIX GATT 1994 di bawah terdapat
istilah yang mungkin membingungkan yaitu “PIHAK-PIHAK
PENANDATANGAN PERSETUJUAN” (semua huruf kapital),
“pihak penandatangan Persetujuan”, dan “pihak-pihak
penandatangan Persetujuan”.

Pada masa GATT 1947, sebelum adanya WTO, PIHAK-


PIHAK PENANDATANGAN PERSETUJUAN (CONTRACTING
PARTIES) berarti semua penandatangan GATT 1947 sebagai
suatu kesatuan yang berwenang membuat Keputusan.
Setelah adanya WTO maka PIHAK-PIHAK PENANDATANGAN
PERSETUJUAN berarti WTO sebagai suatu organisasi.
“pihak penandatangan Persetujuan” dan “pihak-pihak
penandatangan Persetujuan” merujuk satu atau lebih dari
satu Anggota WTO, tergantung konteksnya.

1 PASAL XIX GATT 1994

1.1 Teks Pasal XIX

Pasal XIX

Tindakan Darurat pada Impor Produk Tertentu

1. (a) Jika, sebagai akibat dari perkembangan-perkembangan yang tidak terduga


dan dampak dari kewajiban yang ditimbulkan oleh satu pihak penandatangan
di bawah Persetujuan ini, termasuk konsesi tarif, produk apapun yang sedang
diimpor ke wilayah pihak penandatangan Persetujuan itu dalam jumlah yang
demikian meningkat dan dalam kondisi sedemikian rupa menyebabkan atau
mengancam kerugian serius bagi produsen dalam negeri di wilayah itu atas
produk-produk sejenis atau yang secara langsung bersaing, pihak
penandatangan Persetujuan itu harus bebas, berkenaan dengan produk
tersebut, dan sejauh dan selama waktu yang diperlukan untuk mencegah atau
memperbaiki kerugian tersebut, untuk menangguhkan kewajiban secara
keseluruhan atau sebagian atau untuk menarik atau mengubah konsesi.

(b) Jika ada produk, yang merupakan subjek dari konsesi sehubungan dengan
preferensi, sedang diimpor ke wilayah pihak penandatangan Persetujuan dalam
keadaan yang ditentukan dalam sub ayat (a) ayat ini, sehingga dapat
menyebabkan atau mengancam kerugian serius bagi produsen dalam negeri
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 1 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
atas produk-produk sejenis atau yang secara langsung bersaing di wilayah
suatu pihak yang menerima atau menerima preferensi tersebut, pihak
penandatamgan Persetujuan yang mengimpor harus bebas, jika pihak pihak
penandatangan Persetujuan lainnya meminta, untuk menangguhkan kewajiban
terkait yang relevan secara keseluruhan atau sebagian atau untuk menarik atau
memodifikasi konsesi berkenaan dengan produk, sejauh dan selama waktu yang
diperlukan untuk mencegah atau memperbaiki kerugian tersebut.

2. Sebelum setiap pihak penandatangan Persetujuan harus mengambil


tindakan sesuai dengan ketentuan ayat 1 Pasal ini, ia harus memberikan
pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK-PIHAK PENANDATANGAN
PERSETUJUAN sejauh mungkin di muka dan harus memberikan PIHAK-PIHAK
PENANDATANGAN PERSETUJUAN dan pihak-pihak penandatangan
Persetujuan yang memiliki kepentingan substansial sebagai eksportir produk
yang bersangkutan berkesempatan untuk berkonsultasi dengannya berkenaan
dengan rancangan tindakan. Dalam hal pemberitahuan tersebut diberikan
sehubungan dengan konsesi berkenaan dengan preferensi, pemberitahuan
tersebut harus menyebutkan pihak penandatangan Persetujuan melakukan
tindakan. Dalam keadaan kritis, di mana keterlambatan akan menyebabkan
kerusakan yang sulit diperbaiki, tindakan berdasarkan ayat 1 Pasal ini dapat
diambil sementara tanpa konsultasi sebelumnya, dengan syarat bahwa
konsultasi harus dilakukan segera setelah mengambil tindakan tersebut.

3. (a) Jika kesepakatan di antara pihak-pihak penandatangan Persetujuan yang


berkepentingan sehubungan dengan tindakan tersebut tidak tercapai, pihak
penandatangan Persetujuan yang mengusulkan untuk mengambil atau
melanjutkan tindakan harus, bagaimanapun, bebas untuk melakukannya, dan
jika tindakan tersebut diambil atau dilanjutkan , pihak-pihak penandatangan
Persetujuan yang terkena dampak harus kemudian bebas, tidak lebih dari
sembilan puluh hari setelah tindakan tersebut diambil, untuk menangguhkan,
setelah berakhirnya tiga puluh hari dari hari di mana pemberitahuan tertulis
dari penangguhan tersebut diterima oleh PIHAK-PIHAK PENANDATANGAN
PERSETUJUAN, penerapan pada perdagangan pihak penandatangan
Persetujuan yan mengambil tindakan tersebut, atau, dalam kasus yang
disebutkan dalam ayat 1 (b) Pasal ini, pada perdagangan pihak penandatangan
Persetujuan yang mengambil tindakan tersebut, atas konsesi-konsesi atau
kewajiban-kewajiban lain yang secara substansial sepadan di bawah
Persetujuan ini penangguhan mana PIHAK-PIHAK PENANDATANGAN
PERSETUJUAN menandatangani Persetujuan tersebut, dari konsesi yang secara
substansial setara atau kewajiban lain tidak menyetujui.

(b) Menyimpang dari ketentuan sub ayat (a) ayat ini, di mana tindakan diambil
berdasarkan ayat 2 Pasal ini tanpa konsultasi sebelumnya dan menyebabkan
atau mengancam kerugian serius di wilayah pihak penandatangan Persetujuan
pada produsen dalam negeri atas produk-produk yang terkena dampak oleh
tindakan itu, pihak penandatangan Persetujuan harus, di mana penundaan
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 2 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
akan menyebabkan kerusakan yang sulit untuk diperbaiki, bebas untuk
menangguhkan, pada saat pengambilan tindakan dan selama periode
konsultasi, konsesi-konsesi atau kewajiban-kewajiban lain yang mungkin
diperlukan untuk mencegah atau memperbaiki kerugian.

1.2 Umum

1.2.1 Penerapan Pasal XIX

1. Dalam Argentina – Footwear (EC) dan Korea – Dairy1, Badan Banding


menyatakan bahwa "segala tindakan Pengamanan2 yang diberlakukan setelah
berlakunya Persetujuan WTO harus mematuhi ketentuan-ketentuan dari
keduanya Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX GATT 1994 "3

2. Dalam Korea – Dairy, Badan Banding menyimpulkan bahwa tindakan-


tindakan Pengamanan "dimaksudkan oleh para perancang GATT sebagai
masalah yang tidak biasa, dan menjadi masalah yang mendesak, singkatnya,
'tindakan-tindakan darurat'".4

3. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) mencatat bahwa remedy


yang disediakan oleh Pasal XIX bersifat darurat dan harus "digunakan hanya
dalam situasi ketika, sebagai akibat dari kewajiban yang dikeluarkan
berdasarkan GATT 1994, anggota menemukan sendiri dihadapkan dengan
perkembangan yang tidak "diramalkan" atau "diharapkan" ketika kewajiban itu
timbul ":

"Sebagai bagian dari konteks ayat 1 (a) dari Pasal XIX, kami
mencatat bahwa judul Pasal XIX adalah: 'Tindakan Darurat
pada Impor Produk Tertentu'. Kata-kata 'tindakan darurat' juga
muncul dalam Pasal 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan. Kami
mencatat sekali lagi, bahwa Pasal XIX: 1 (a) mensyaratkan
bahwa produk yang diimpor 'dalam jumlah yang sedemikian
meningkat dan di bawah persyaratan-persyaratan demikian itu
menyebabkan atau mengancam kerugian serius bagi produsen
dalam negeri' (penekanan ditambahkan). Jelas, ini bukan
bahasa peristiwa biasa dalam perdagangan rutin. Dalam
pandangan kami, teks Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994, yang dibaca
dalam arti biasa dan dalam konteksnya, menunjukkan bahwa
tindakan pengamanan dimaksudkan oleh para perancang

1 Kedua Laporan diadopsi pada tanggal yang sama, 12 Juli 2000.


2 (catatan kaki asli) Dengan pengecualian tindakan-tindakan Pengamanan khusus yang diambil sesuai
dengan Pasal 5 Persetujuan Pertanian atau Pasal 6 Persetujuan Tekstil dan Pakaian.
3 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 84 dan Appellate Body Report, Korea – Dairy,

paras. 76-77.
4 Appellate Body Report, Korea – Dairy, para. 86.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 3 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
GATT menjadi hal-hal yang tidak biasa, menjadi hal-hal yang
mendesak, untuk menjadi, singkatnya, 'tindakan darurat.'
Dan, 'tindakan darurat' semacam itu harus dilakukan hanya
dalam situasi ketika, sebagai akibat dari kewajiban yang
dikeluarkan berdasarkan GATT 1994, satu Anggota
menemukan dirinya dihadapkan dengan perkembangan yang
tidak 'diramalkan' atau 'diharapkan' ketika itu menimbulkan
kewajiban itu. Remedi yang Pasal XIX: 1 (a) memungkinkan
dalam situasi ini untuk sementara waktu 'menangguhkan
kewajiban secara keseluruhan atau sebagian atau untuk
menarik atau mengubah konsesi'. Dengan demikian, Pasal XIX
jelas, dan dalam segala hal, remedi luar biasa. "5

4. Setelah menemukan dukungan untuk pendekatannya dalam konteks


ketentuan yang relevan, Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC)
menyatakan bahwa maksud dan tujuan Pasal XIX juga mengkonfirmasi
penafsirannya:

"Pembacaan frasa ini juga dikonfirmasi oleh maksud dan


tujuan dari Pasal XIX GATT 1994. Maksud dan tujuan dari
Pasal XIX adalah, secara sederhana, untuk memungkinkan
Anggota untuk menyesuaikan kembali sementara
keseimbangan di tingkat konsesi antara Anggota tersebut dan
Anggota pengekspor lainnya ketika dihadapkan dengan
keadaan 'tidak terduga' dan, dengan demikian, keadaan-
keadaan 'tidak terduga' yang menyebabkan produk 'diimpor'
dalam 'jumlah yang meningkat dan dalam kondisi sedemikian
itu menyebabkan atau mengancam menyebabkan kerugian
serius bagi produsen domestik produk sejenis atau yang secara
langsung bersaing '. Dalam memahami dan menerapkan
maksud dan tujuan ini untuk menafsirkan ketentuan
Persetujuan WTO ini, penting untuk diingat bahwa tindakan
Pengamanan adalah remedi perdagangan yang' adil '. tindakan
pengamanan tidak tergantung pada tindakan perdagangan
'tidak adil', seperti halnya dengan tindakan anti-banting harga
atau countervailing. Dengan demikian, pembatasan impor yang
dikenakan pada produk Anggota pengekspor ketika suatu
tindakan pengamanan diambil harus dilihat, sebagaimana
yang telah kami katakan, sebagai luar biasa. Dan, ketika
menafsirkan prasyarat untuk mengambil tindakan seperti itu,
sifat luar biasa mereka harus diperhitungkan. "6

5 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 93. Lihat juga Appellate Body Report, Korea –

Dairy, para. 86.


6 Appellate Body Report in Argentina – Footwear (EC), para. 94. Lihat juga Appellate Body Report, Korea –

Dairy, para. 87.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 4 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
5. Dalam US - Line Pipe, Badan Banding menekankan bahwa keseimbangan
yang dicapai oleh Anggota WTO dalam merekonsiliasi ketegangan alami yang
berkaitan dengan tindakan pengamanan ditemukan dalam ketentuan
Persetujuan Pengamanan. Badan Banding lebih lanjut mengartikulasikan
ketegangan ini:

"[B]agian dari raison d'être dari Pasal XIX GATT 1994 dan
Persetujuan Pengamanan, tidak diragukan lagi, yang
memberikan Anggota WTO kemungkinan, saat perdagangan
diliberalisasi, menggunakan solusi efektif dalam upaya luar
biasa. situasi darurat yang, menurut penilaian Anggota tersebut,
membuat perlu untuk melindungi industri dalam negeri
sementara waktu.7 (penekanan ditambahkan)

Oleh karena itu, ada ketegangan alami antara, di satu sisi,


mendefinisikan ruang lingkup yang tepat dan sah dari hak
untuk menerapkan tindakan-tindakan Pengamanan dan, di sisi
lain, memastikan bahwa tindakan-tindakan Pengamanan tidak
diterapkan terhadap 'perdagangan adil' di luar apa yang
diperlukan untuk memberikan bantuan luar biasa dan
sementara. Anggota WTO yang ingin menerapkan tindakan
Pengamanan akan berpendapat, dengan benar, bahwa hak
untuk menerapkan tindakan tersebut harus dihormati untuk
menjaga momentum domestik dan motivasi untuk liberalisasi
perdagangan yang sedang berlangsung. Pada gilirannya,
Anggota WTO yang perdagangannya dipengaruhi oleh tindakan
pengamanan akan berpendapat, dengan benar, bahwa
penerapan tindakan-tindakan tersebut harus dibatasi untuk
menjaga integritas multilateral konsesi perdagangan yang
sedang berlangsung. Keseimbangan yang dicapai oleh Anggota
WTO dalam merekonsiliasi ketegangan alami yang berkaitan
dengan tindakan pengamanan ini ditemukan dalam ketentuan-
ketentuan Persetujuan tentang Pengamanan. "(Penekanan
ditambahkan)8

1.2.2 Standar Peninjauan

6. Dalam US – Steel Safeguards, Panel, dalam sebuah temuan yang dkuatkan


oleh Badan Banding,9 mengigatkan kembali standar peninjauan atas klaim-
klaim pelanggaran terhadap perkembangan yang tidak terduga seperti

7 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para 82.


8 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 83.
9 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 280.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 5 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
persyaratan Pasal XIX GATT 1994 adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 11
DSU. Panel mengartikulasikan standar dalam ketentuan berikut:

"Peran Panel ini dalam perselisihan saat ini bukan untuk


melakukan tinjauan de novo atas penentuan USITC.
Sebaliknya, Panel harus memeriksa apakah Amerika Serikat
menghormati ketentuan Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan
Pengamanan, termasuk Pasal 3.1. Sebagaimana dikembangkan
lebih lanjut di bawah ini, Panel harus memeriksa apakah
Amerika Serikat menunjukkan dalam laporannya yang
dipublikasikan, melalui penjelasan yang masuk akal dan
memadai, bahwa perkembangan yang tidak terduga dan
dampak konsesi tarif mengakibatkan peningkatan impor yang
menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan kerugian
serius pada produsen dalam negeri yang relevan. "10

7. Badan Banding dalam US – Steel Safeguards menolak argumen Amerika


Serikat bahwa Pasal 11 DSU tidak berlaku untuk klaim-klaim pelanggaran Pasal
XIX GATT 1994 dan menambahkan:

"Kami menjelaskan dalam US – Lamb, dalam konteks klaim


berdasarkan Pasal 4.2 (a) Persetujuan Pengamanan, bahwa
pihak yang berwenang harus memberikan 'penjelasan yang
masuk akal dan memadai tentang bagaimana fakta-fakta
mendukung penentuan mereka'. Baru-baru ini, dalam US - Line
Pipe, dalam konteks klaim-klaim berdasarkan Pasal 4.2 (b)
Persetujuan Pengamanan, kami mengatakan bahwa pihak yang
berwenang harus, secara sama, memberikan penjelasan yang
beralasan dan memadai, bahwa kerugian yang disebabkan oleh
faktor selain peningkatan impor tidak dikaitkan dengan
peningkatan impor. Temuan kami dalam kasus-kasus tersebut
tidak dimaksudkan untuk hanya membahas standar
peninjauan yang sesuai untuk klaim-klaim yang timbul
berdasarkan Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan. Kami tidak
melihat alasan untuk tidak menerapkan standar yang sama
secara umum untuk kewajiban berdasarkan Persetujuan
Pengamanan serta kewajiban dalam Pasal XIX GATT 1994. "11

8. Badan Banding dalam US – Steel Safeguards menekankan bahwa "sejauh


Panel mencari 'penjelasan yang masuk akal dan memadai' yang 'eksplisit' dalam
arti bahwa itu 'jelas dan tidak ambigu' dan 'tidak hanya menyiratkan atau
menyarankan penjelasan ', Panel, dalam pandangan kami, dengan benar
mengartikulasikan standar peninjauan yang tepat untuk diterapkan dalam

10 Panel Report, US – Steel Safeguards, para. 10.38.


11 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 276.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 6 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
menilai kepatuhan dengan Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan.
"12

1.3 Pasal XIX: 1: "sebagai hasil dari perkembangan yang tidak terduga"

1.3.1 Konsep perkembangan-perkembangan yang tidak terduga

9. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding menafsirkan makna frasa


"sebagai hasil dari perkembangan-perkembangan yang tidak terduga" yang,
meskipun tidak termasuk dalam Persetujuan Pengamanan, diatur dalam Pasal
XIX: 1 (a). Badan Banding berpendapat bahwa "perkembangan-perkembangan
yang menyebabkan produk diimpor dalam jumlah yang demikian meningkat
dan di bawah persyaratan-persyaratan tersebut menyebabkan atau
mengancam kerugian serius bagi produsen dalam negeri pasti 'tidak terduga'":

"Untuk menentukan makna klausa - 'sebagai hasil dari


perkembangan-perkembangan yang tidak terduga dan dampak
dari kewajiban yang ditimbulkan oleh Anggota berdasarkan
Persetujuan ini, termasuk konsesi tarif ...' - dalam sub-ayat (a)
Pasal XIX: 1, kami harus memeriksa kata-kata ini dalam
maknanya yang biasa, dalam konteksnya dan dari segi maksud
dan tujuan Pasal XIX. Kami pertama-tama melihat arti biasa
dari kata-kata ini. Mengenai arti dari 'perkembangan yang tak
terduga', kami mencatat bahwa definisi kamus dari 'tidak
terduga', terutama yang berkaitan dengan kata
'perkembangan', identik dengan 'tidak diperkirakan'. 'Tidak
terduga', di sisi lain, didefinisikan dalam kamus sebagai makna
'tidak dapat diprediksi' atau 'tidak dapat diramalkan,
diramalkan atau diantisipasi'. Dengan demikian, tampak bagi
kami bahwa makna umum dari frasa 'sebagai hasil dari
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga'
mensyaratkan bahwa perkembangan yang menyebabkan suatu
produk diimpor dalam jumlah yang demikian meningkat dan
dalam kondisi-kondisi demikian itu menyebabkan atau
mengancam untuk menyebabkan kerugian serius pada
produsen dalam negeri pasti 'tidak diperkirakan ' ".13

10. Panel dalam Argentina – Preserved Peaches menekankan bahwa peningkatan


jumlah impor tidak boleh disamakan dengan perkembangan yang tidak
terduga.14 Panel mempertimbangkan bahwa otoritas yang berwenang telah
mengindikasikan bahwa "masuknya impor, atau cara dalam mana mereka
masuk, tidak terduga, tetapi tidak disebutkan bahwa dugaan perkembangan itu
12 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 297.
13 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 91. Lihat juga Appellate Body Report, Korea –
Dairy, para. 84.
14 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, para. 7.18.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 7 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
sendiri yang tidak terduga. " Oleh karena itu Panel menyimpulkan bahwa
"pernyataan bahwa peningkatan impor, atau cara mereka diimpor, tidak
terduga, bukan merupakan demonstrasi karena fakta keberadaan
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga." 15

11. Demikian pula, Panel dalam Ukraine – Passenger Cars berpendapat bahwa:

"Lebih jauh, sebagaimana yang diuraikan di atas, ada


perbedaan yang jelas antara keadaan yang terkandung dalam
klausa pertama Pasal XIX: 1 (a) dan kondisi yang terkandung
dalam klausa kedua. Peningkatan impor adalah salah satu dari
persyaratan-persyaratan ini. Jika kami harus menerima bahwa
peningkatan impor mungkin pada saat yang sama merupakan
keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi yang relevan, kami akan
mengabaikan perbedaan antara keduanya dan mengacaukan
dua persyaratan hukum yang berbeda berdasarkan Pasal XIX:
1 (a).

Oleh karena itu, kami menemukan bahwa Ukraina telah gagal


untuk membuat keputusan yang tepat mengenai
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga, karena
otoritas yang berwenang dalam laporan mereka yang
diterbitkan mengidentifikasi peningkatan relatif impor sebagai
perkembangan yang tidak terduga daripada mengidentifikasi
dan menjelaskan setiap perkembangan yang tidak terduga yang
mengakibatkan peningkatan relatif pada impor. Setelah gagal
membuat penentuan yang tepat sehubungan dengan salah
satu keadaan yang relevan, kami menyimpulkan bahwa
Ukraina, sejauh itu, telah bertindak tidak konsisten dengan
Pasal XIX: 1 (a). "16

1.3.2 Persyaratan untuk menunjukkan "perkembangan yang tidak terduga"

1.3.2.1 Umum

15 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, para. 7.24. Selain itu Panel tidak sependapat dengan
"pernyataan oleh Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) bahwa 'peningkatan jumlah impor
seharusnya' tidak terduga 'atau' tidak diperkirakan '.' (Lihat catatan kaki asli 484) .Panel berpendapat
bahwa "teks Pasal XIX: 1 (a), bersama dengan diskusi Badan Banding sendiri dan kesimpulan sebelumnya
mengenai hubungan logis antara keadaan dalam klausa pertama Pasal. XIX: 1 (a) - termasuk
perkembangan yang tidak terduga - dan kondisi dalam klausa kedua - termasuk peningkatan impor -
menunjukkan bahwa ini bukan persyaratan untuk pengenaan tindakan pengamanan. " Panel Report,
Argentina – Preserved Peaches, para. 7.24.. Namun, perlu dicatat di sini bahwa dalam US – Steel
Safeguards, Badan Banding menegaskan kembali pernyataannya dan menyimpulkan bahwa "karena
'peningkatan impor' harus 'sebagai hasil' dari suatu peristiwa yang 'tidak terduga' atau 'tidak diperkirakan',
berarti peningkatan impor juga harus 'tidak terduga' atau 'tidak diperkirakan'. Lihat Appellate Body Report,
US – Steel Safeguards, para. 350.
16 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.83-7.84.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 8 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
12. Dalam Argentina – Footwear (EC) dan Korea – Dairy, salah satu masalah
yang dipertimbangkan oleh Panel adalah penghilangan kriteria "perkembangan
–perkembangan tak terduga", sebuah elemen dari Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994,
dari Persetujuan Pengamanan, terutama dari Pasal 2.1. Panel dalam Argentina
– Footwear (EC) menemukan bahwa "penghilangan tegas dari kriteria
perkembangan yang tidak terduga dalam [Persetujuan Pengamanan], (yang
sebaliknya mentransformasikan, merefleksikan dan memurnikan dengan
sangat terperinci kondisi penting untuk pengenaan tindakan Pengamanan yang
ditentukan dalam Pasal XIX GATT), harus ... memiliki makna "17 Panel, dalam
sebuah temuan yang ditolak oleh Badan Banding, menyimpulkan bahwa"
investigasi tindakan Pengamanan yang dilakukan dan tindakan Pengamanan
diberlakukan setelah berlakunya Persetujuan WTO yang memenuhi persyaratan
Persetujuan Pengamanan yang baru memenuhi persyaratan Pasal XIX GATT."18
Panel dalam Korea - Dairy mencapai kesimpulan yang sama.19 Badan Banding
berpendapat bahwa pandangan Panel tidak konsisten dengan prinsip-prinsip
penafsiran Persetujuan yang efektif dan dengan makna biasa. Pasal 1 dan 11.1
(a) dari Persetujuan Pengamanan. Lihat paragraf 60 di bawah ini.

13. Dalam US – Lamb, Badan Banding memutuskan bahwa keberadaan


"perkembangan-perkembangan yang tidak terduga" adalah "masalah fakta dan
hukum yang terkait" di bawah Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan, dan "itu
mengikuti bahwa laporan yang diterbitkan oleh otoritas yang berwenang, di
bawah Pasal itu, harus mengandung 'temuan' atau 'kesimpulan beralasan'
tentang perkembangan-perkembangan yang tidak terduga "20:

"[Kami] mengamati bahwa Pasal 3.1 mewajibkan otoritas yang


berwenang untuk mengemukakan temuan dan kesimpulan
yang beralasan tentang 'semua masalah terkait fakta dan
hukum' dalam laporan mereka yang diterbitkan. Sebagaimana
Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 mensyaratkan bahwa
'perkembangan tak terduga 'harus diperlihatkan' sebagai fakta
'agar tindakan Pengamanan diterapkan' keberadaan
'perkembangan yang tidak terduga', dalam pandangan kami,
merupakan 'masalah terkait [] fakta dan hukum', berdasarkan
Pasal 3.1, untuk penerapan tindakan Pengamanan, dan oleh
karena itu laporan yang diterbitkan oleh otoritas yang
berwenang, berdasarkan Pasal itu, harus mengandung
'temuan' atau 'kesimpulan beralasan' tentang 'perkembangan-
perkembangan yang tidak terduga.' "21

17 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.58.


18 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.69.
19 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.48.
20 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 76.
21 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 76. Lihat juga Panel Report, Dominican Republic – Safeguard

Measures, para. 7.141.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 9 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
14. Dalam Chile – Price Band System, Panel merujuk pada kesimpulan Badan
Banding dalam US-Lamb bahwa "perkembangan-perkembangan yang tidak
terduga" adalah keadaan-keadaan yang keberadaannya harus ditunjukkan
sebagai fakta dan harus ditampilkan dalam laporan yang diterbitkan oleh
otoritas penyelidik.22 Panel juga memutuskan bahwa penjelasan ex post facto
tidak dapat menyembuhkan kegagalan Anggota pengimpor untuk memenuhi
persyaratan untuk menunjukkan "perkembangan-perkembangan yang tidak
terduga" .23

15. Dalam Argentina - Preserved Peaches, Panel menyimpulkan bahwa untuk


memenuhi persyaratan untuk menunjukkan "perkembangan-perkembangan
yang tidak terduga", "sebagai minimum, beberapa diskusi harus dilakukan oleh
pihak yang berwenang tentang mengapa mereka tidak terduga pada waktu yang
tepat, dan mengapa kondisi-kondisi dalam klausa kedua Pasal XIX: 1 (a) terjadi
'sebagai akibat' dari keadaan-keadaan pada klausa pertama."24

16. Dalam Argentina - Preserved Peaches, otoritas penyelidik yang berwenang


hanya merujuk pada perkembangan-perkembangan yang tidak terduga dalam
kesimpulan akhirnya, Panel berpendapat bahwa ini tidak cukup:

"Ungkapan belaka dalam kesimpulan, tanpa didukung analisis


keberadaan perkembangan-perkembangan yang tidak terduga,
bukan pengganti demonstrasi fakta. Kegagalan pihak
berwenang untuk menunjukkan bahwa dugaan
perkembangan-perkembangan tertentu tidak terduga di bagian
sebelumnya dari laporan mereka adalah tidak disembuhkan
dengan kalimat penutup. "25

17. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menolak untuk mempertimbangkan


perkembangan-perkembangan tak terduga yang dituduhkan oleh penggugat
selama proses Panel, dengan alasan bahwa itu merupakan penjelasan ex post
facto:

"Jadi, tampaknya Ukraina telah mengajukan beberapa versi


tentang perkembangan-perkembangan yang tidak terduga
dalam kasus saat ini: (i) kontraksi simultan dalam permintaan
dan peningkatan impor; (ii) pertemuan kontraksi dalam
permintaan, liberalisasi tarif, dan peningkatan relatif dalam
impor; (iii) krisis keuangan dan ekonomi global; (iv)
peningkatan impor; dan (v) kombinasi dari krisis keuangan dan
ekonomi global dan liberalisasi tarif. Ada perbedaan yang
mencolok antara pengajuan Ukraina pada Panel, yang sebagian
22 Panel Report, Chile – Price Band System, para. 7.134.
23 Panel Report, Chile – Price Band System, para. 7.139.
24 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, para. 7.23.
25 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, para. 7.33.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 10 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
besar menunjukkan bahwa perkembangan-perkembangan
yang tidak terduga adalah peristiwa yang disebabkan oleh,
bertepatan dengan, atau termasuk, krisis keuangan dan
ekonomi global, dan teks aktual Pemberitahuan 14 Maret 2013,
yang mengidentifikasi hanya peningkatan impor relatif sebagai
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga.

Panel meminta Ukraina untuk mengklarifikasi apakah


Pemberitahuan 14 Maret 2013 berisi referensi terhadap krisis
keuangan dan ekonomi global di bagian Pemberitahuan 14
Maret 2013 yang berkaitan dengan perkembangan yang tidak
terduga. Dalam tanggapannya, Ukraina menyatakan bahwa
pihak yang berwenang mempertimbangkan dampak krisis
keuangan dan ekonomi global di bagian non-atribusi dari
Temuan Utama. Untuk bagian kami, kami tidak melihat apa
pun dalam Pemberitahuan 14 Maret 2013 yang dapat dipahami
untuk mengidentifikasi krisis keuangan dan ekonomi global
sebagai perkembangan yang tidak terduga atau bagian integral
daripadanya.

Dalam hal ini, kami tidak setuju dengan saran Ukraina bahwa
identifikasi eksplisit dari krisis keuangan dan ekonomi global
2008 dalam hal apapun tidak diperlukan, karena
keberadaannya adalah fakta yang diketahui dan diterima
secara luas. Bahkan jika peristiwa yang diduga tak terduga
diketahui dan diterima secara luas, ini tidak membebaskan
otoritas yang berwenang dari kewajiban mereka untuk secara
eksplisit mengidentifikasi dalam laporan yang dipublikasikan
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga yang telah
ditentukan untuk ada.

Berkenaan dengan Temuan-Temuan Utama, yang dalam hal


apapun bukan laporan yang diterbitkan dalam arti Pasal 3.1,
tidak ada gunanya bahwa dampak dari krisis keuangan dan
ekonomi global disebutkan dalam bagian non-atribusi dari
Temuan-Temuan Utama. Masalah non-atribusi berkaitan
dengan salah satu kondisi yang harus ditunjukkan - sebab-
akibat - dan bukan keadaan di sini. Juga, bagian yang relevan
dalam Temuan Utama yang berhubungan dengan
perkembangan yang tidak terduga tidak mengacu pada bagian
non-atribusi. Lebih jauh, kami mengingatkan bahwa menurut
Badan Banding, bukan bagi panel untuk membaca laporan dari
pertalian otoritas yang berwenang yang gagal mereka buat.
Konsekuensinya, bahkan jika Panel menerima Temuan-
Temuan Utama sebagai bagian dari laporan yang diterbitkan
berdasarkan Pasal 3.1, rujukan umum terhadap krisis
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 11 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
keuangan dan ekonomi global di bagian berbeda dari Temuan-
Temuan Utama itu dalam pandangan kami tidak cukup untuk
dengan jelas mengidentifikasinya. sebagai perkembangan yang
tidak terduga dalam hal ini.

Mengingat hal tersebut di atas, kami menemukan bahwa


karena tidak adanya referensi dalam Pemberitahuan 14 Maret
2013 untuk perkembangan selain peningkatan relatif dalam
impor, perkembangan tambahan, atau kombinasi dari
perkembangan, diidentifikasi oleh Ukraina di hadapan Panel
membentuk penjelasan ex post facto tentang apa
perkembangan yang tidak terduga itu. Dengan demikian, dan
untuk tujuan peninjauan kami, mereka tidak perlu
diperhitungkan. "26

18. Badan Banding dalam US - Lamb menemukan bahwa demonstrasi mengenai


perkembangan yang tidak terduga harus dilakukan sebelum penerapan
tindakan Pengamanan:

"Dalam melakukan pemeriksaan seperti sekarang, kami


mencatat bahwa teks Pasal XIX tidak memberikan panduan
tegas tentang masalah ini. Namun, karena keberadaan
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga adalah
prasyarat yang harus ditunjukkan, seperti yang telah kami
nyatakan, 'agar tindakan pengamanan diterapkan 'secara
konsisten dengan Pasal XIX i GATT 1994, berarti bahwa
demonstrasi ini harus dilakukan sebelum tindakan
pengamanan diterapkan. Jika tidak, dasar hukum untuk
tindakan tersebut cacat. Kami menemukan panduan instruktif
untuk di mana dan kapan 'demonstrasi' harus terjadi dalam
'koneksi logis' yang kami amati sebelumnya antara dua klausa
Pasal XIX: 1 (a). "27

19. Mempertimbangkan temuan Badan Banding bahwa otoritas investigasi


harus menunjukkan keberadaan perkembangan yang tidak terduga sebelum
tindakan tersebut diterapkan, Panel dalam Ukraine – Passenger Cars
selanjutnya menemukan bahwa:

"Badan Banding menyimpulkan bahwa keadaan-keadaan yang


dipermasalahkan harus didemonstrasikan sebelum tindakan
pengamanan diberlakukan. Dalam pandangan kami, ini
menyiratkan bahwa setiap demonstrasi keberadaan kondisi ini
yang diberikan setelah pengenaan tindakan pengamanan tidak

26 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.78-7.82.


27 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 72.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 12 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
akan cukup untuk memenuhi persyaratan Pasal XIX: 1 (a)
.Dalam konteks ini, kami mengamati bahwa Badan Banding
telah memiliki kesempatan untuk membahas masalah ini dan
menyimpulkan bahwa analisis masalah terkait fakta dan
hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.1, dan
ditetapkan dalam laporan yang diterbitkan oleh otoritas yang
berwenang, tidak dapat ditambahkan oleh Anggota yang
bersangkutan selama prosedur penyelesaian sengketa WTO
atau dalam dokumen selain dari laporan otoritas yang
berwenang (misalnya laporan yang tidak dipublikasikan).
Dengan demikian, jelas bagi bahwa penjelasan ex post facto
yang dimaksudkan untuk menunjukkan keberadaan keadaan
yang dipersyaratkan oleh klausa pertama Pasal XIX: 1 (a) tidak
dapat menyembuhkan kekurangan tersebut dalam
demonstrasi seperti itu dalam laporan yang diterbitkan otoritas
yang berwenang. "28

20. Badan Banding dalam US - Steel Safeguards menunjukkan bahwa otoritas


yang berwenang harus memberikan "penjelasan yang masuk akal dan memadai"
tentang bagaimana fakta-fakta mendukung penentuannya untuk prasyarat
tersebut, termasuk 'perkembangan-perkembangan yang tidak terduga'
berdasarkan Pasal XIX: 1 (a):

"Kami tidak melihat bagaimana sebuah panel dapat memeriksa


secara objektif konsistensi penentuan dengan Pasal XIX GATT
1994 jika otoritas yang berwenang tidak menetapkan
penjelasan yang mendukung kesimpulannya tentang
'perkembangan yang tidak terduga'. Memang, untuk
memungkinkan sebuah panel menentukan apakah ada
kepatuhan dengan prasyarat yang harus ditunjukkan sebelum
penerapan tindakan Pengamanan, otoritas yang berwenang
harus memberikan 'penjelasan yang masuk akal dan memadai'
tentang bagaimana fakta-fakta mendukung penetuannya
untuk prasyarat tersebut, termasuk 'perkembangan yang tidak
terduga' berdasarkan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994. "29

21. Badan Banding dalam US - Steel Safeguards menguatkan temuan Panel


bahwa setiap tindakan yang ditentang harus menjadi objek demonstrasi
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga dan juga bahwa demonstrasi
faktual dari perkembangan yang tidak terduga juga harus terkait dengan
produk spesifik yang dicakup tindakan spesifik yang dipermasalahkan:

28 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.55.


29 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 279.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 13 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Untuk memicu hak untuk menerapkan tindakan
Pengamanan, perkembangan harus sedemikian rupa sehingga
menghasilkan peningkatan impor produk ('produk tersebut')
yang tunduk pada tindakan Pengamanan. Selain itu, produk
apa pun, sebagaimana Pasal XIX: 1 (a) menentukan, mungkin,
secara potensial, tunduk pada tindakan pengamanan tersebut,
dengan ketentuan bahwa 'perkembangan yang tak terduga'
menghasilkan peningkatan impor produk spesifik ('produk
tersebut'). Oleh karena itu, kami sependapat dengan Panel
bahwa, berkenaan dengan produk-produk tertentu yang
tunduk pada penentuan masing-masing, pihak yang
berwenang diwajibkan oleh Pasal XIX: 1 (a) dari GATT 1994
untuk menunjukkan bahwa 'perkembangan tak terduga yang
diidentifikasi ... telah menghasilkan peningkatan impor [dari
produk spesifik yang tunduk pada] ... setiap tindakan
pengamanan yang dipermasalahkan. '"30

"Karena alasan ini, ketika Anggota pengimpor yang ingin


menerapkan tindakan-tindakan pengamanan pada impor
beberapa produk, tidak cukup hanya dengan menunjukkan
bahwa 'perkembangan yang tidak terduga' mengakibatkan
peningkatan impor dari kategori produk yang luas yang
mencakup produk spesifik yang tunduk pada penentuan
masing-masing oleh otoritas yang berwenang. Jika itu dapat
dilakukan, Anggota dapat membuat penentuan dan
menerapkan tindakan pengamanan untuk kategori produk
yang luas bahkan jika impor satu atau lebih dari produk-
produk itu tidak meningkat dan tidak dihasilkan dari '
perkembangan yang tidak terduga 'yang dipermasalahkan.
Oleh karena itu, kami sependapat dengan Panel bahwa
pendekatan semacam itu tidak memenuhi persyaratan Pasal
XIX: 1 (a), dan bahwa demonstrasi 'perkembangan yang tidak
terduga' harus dilakukan untuk setiap produk yang tunduk
pada tindakan Pengamanan. "31

22. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding sependapat dengan Panel


bahwa "sehubungan dengan produk spesifik yang tunduk pada penentuan
masing-masing, otoritas yang berwenang diharuskan oleh Pasal XIX: 1 (a) GATT
1994 untuk menunjukkan bahwa 'perkembangan tak terduga yang
diidentifikasi ... telah menghasilkan peningkatan impor [dari produk-produk
spesifik yang tunduk pada] ... setiap tindakan pengamanan yang
dipermasalahkan.' "32 Badan Banding selanjutnya menyimpulkan:

30 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 316.


31 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 319.
32 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 316.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 14 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Ketika satu anggota pengimpor ingin menerapkan tindakan-
tindakan pengamanan atas impor beberapa produk, tidak
cukup hanya dengan menunjukkan bahwa 'perkembangan
yang tidak terduga' mengakibatkan peningkatan impor dari
kategori produk yang luas yang mencakup produk spesifik yang
tunduk pada masing-masing penentuan produk. oleh otoritas
yang berwenang. Jika itu bisa dilakukan, Anggota dapat
membuat penentuan dan menerapkan tindakan pengamanan
untuk kategori produk yang luas bahkan jika impor satu atau
lebih dari produk-produk itu tidak meningkat dan tidak
dihasilkan dari 'perkembangan-perkembangan tidak terduga'
tersebut dengan demikian, kami sependapat dengan Panel
bahwa pendekatan semacam itu tidak memenuhi persyaratan
Pasal XIX: 1 (a), dan bahwa demonstrasi 'perkembangan tak
terduga' harus dilakukan untuk masing-masing produk yang
tunduk pada tindakan Pengamanan. . (Penekanan asli) "33

23. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding berpandangan bahwa pihak


berwenang yang kompeten bukan untuk panel untuk memberikan "kesimpulan
beralasan" pada "perkembangan yang tidak terduga":

"'Kesimpulan yang beralasan bukanlah kesimpulan yang


bahkan tidak merujuk pada fakta-fakta yang dapat mendukung
kesimpulan itu. Seperti Amerika Serikat sendiri mengakui,
'Pasal 3.1 dengan demikian menetapkan otoritas yang
berwenang - bukan panel - kewajiban untuk' mempublikasikan
sebuah laporan yang mengemukakan temuan mereka dan
kesimpulan beralasan yang dicapai pada semua masalah
terkait fakta dan hukum." Otoritas yang berwenang memiliki
kewajiban berdasarkan Pasal 3.1 untuk memberikan
kesimpulan yang beralasan; bukan bagi panel untuk
menemukan dukungan untuk kesimpulan seperti itu dengan
bersusah payah memperbaiki bersama-sama referensi
terputus-putus yang tersebar di seluruh laporan otoritas yang
kompeten. "34

24. Mengikuti temuan Badan Banding dalam US – Steel Safeguards, Panel dalam
Ukraine - Passenger Cars menunjukkan bahwa, seperti perkembangan yang
tidak terduga, "efek dari kewajiban GATT 1994 juga merupakan 'masalah fakta
dan hukum yang terkait' dalam arti dari Pasal 3.1, dan otoritas yang berwenang

33Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 319.


34 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 319.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 15 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
juga harus memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai mengenai
hal itu dalam laporan mereka yang diterbitkan. "35

1.3.2.2 Perkembangan yang tidak terduga sebagaimana menggambarkan


serangkaian keadaan

25. Badan Banding, dalam Argentina – Footwear (EC), kemudian menyatakan


bahwa persyaratan "perkembangan-perkembangan tak terduga" tidak
menetapkan "kondisi-kondisi" terpisah untuk pengenaan tindakan
pengamanan, tetapi menggambarkan serangkaian "keadaan" tertentu:

"Ketika kami memeriksa klausul ini - 'sebagai hasil dari


perkembangan yang tidak terduga dan dampak kewajiban yang
ditimbulkan oleh Anggota berdasarkan Persetujuan ini,
termasuk konsesi tarif ...' - dalam konteks langsungnya dalam
Pasal XIX: 1 (a), kami melihat bahwa hal itu berkaitan langsung
dengan klausa kedua dalam ayat itu - 'Jika, ..., produk apa pun
diimpor ke dalam wilayah Anggota tersebut dalam jumlah yang
meningkat dan dalam kondisi seperti itu menyebabkan atau
mengancam kerugian serius bagi produsen dalam negeri di
wilayah tersebut. Produk sejenis yang bersaing secara langsung
.... 'Yang terakhir, atau kedua, klausa dalam Pasal XIX: 1 (a)
memuat tiga syarat untuk penerapan tindakan-tindakan
Pengamanan. Ketentuan-ketentuan ini, yang ditegaskan
kembali dalam Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan36, adalah
bahwa: (1) suatu produk sedang diimpor 'dalam jumlah
sedemikian dan di bawah persyaratan-persyaratan demikian';
(2) 'menyebabkan'; (3) kerugian serius atau mengancam
kerugian serius bagi produsen dalam negeri. Klausa pertama
dalam Pasal XIX: 1 (a) - 'sebagai akibat dari perkembangan yang
tidak terduga dan kewajiban yang ditimbulkan oleh Anggota
berdasarkan Persetujuan, termasuk konsesi tarif ...' - adalah
klausa dependen yang, dalam pandangan kami, terkait secara
tata bahasa untuk frasa kata kerja 'sedang diimpor' dalam
klausa kedua ayat itu. Meskipun kami tidak melihat klausa
pertama dalam Pasal XIX: 1 (a) sebagai penetapan kondisi
independen untuk penerapan tindakan Pengamanan,
tambahan untuk ketentuan yang ditetapkan dalam klausa
kedua ayat itu, kami yakin klausa pertama menjelaskan
keadaan tertentu yang harus diperlihatkan sebagai fakta agar
tindakan pengamanan diterapkan secara konsisten dengan
ketentuan Pasal XIX GATT 1994. Dalam hal ini, kami percaya

35Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.56.


36 (catatan kaki asli) Kami mencatat bahwa judul Pasal 2 Persetujuan Pengamanan adalah: "Persyaratan-
perssyaratan".
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 16 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bahwa ada hubungan logis antara keadaan yang dijelaskan
dalam klausa pertama - 'sebagai akibat dari perkembangan
yang tidak terduga dan dampak kewajiban yang ditimbulkan
oleh Anggota berdasarkan Persetujuan ini, termasuk konsesi
tarif ...' - dan ketentuan yang ditetapkan dalam klausa kedua
Pasal XIX: 1 (a) untuk pengenaan tindakan pengamanan."37

26. Panel dalam US – Steel Safeguards, dalam sebuah temuan yang tidak
ditinjau oleh Badan Banding, menyimpulkan bahwa standar hukum yang
digunakan untuk menentukan apa yang merupakan perkembangan-
perkembangan yang tidak terduga dapat bersifat subyektif dan objektif:

"Standar hukum yang digunakan untuk menentukan apa yang


merupakan perkembangan yang tidak terduga, sebagaimana
disepakati oleh para pihak, setidaknya sebagian, subyektif. Ini
didukung oleh Badan Banding, yang menyatakan dalam Korea
- Dairy bahwa tindakan pengamanan 'harus diajukan hanya
dalam situasi –situasi ketika ... Anggota pengimpor
menemukan dirinya dihadapkan dengan perkembangan-
perkembangan yang ia tidak 'menduga' atau 'memperkirakan'
ketika pihaknya mengeluarkan kewajibannya [berdasarkan
GATT 1994]. ' (penekanan ditambahkan)

Apa yang 'tidak terduga' ketika para pihak yang bernegosiasi


menegosiasikan konsesi tarif pertama mereka dalam semua
kemungkinan berbeda dari apa yang dapat dianggap tidak
terduga hari ini. Panel mencatat bahwa setelah 50 tahun GATT,
tarif, untuk banyak produk, menghilang atau mencapai tingkat
yang sangat rendah. Lebih jauh, apa yang merupakan
'perkembangan tak terduga' untuk Anggota pengimpor akan
bervariasi tergantung pada konteks dan keadaan. Namun
demikian, subjektivitas standar tidak menghilangkan fakta
bahwa tidak terduganya perkembangan38 bagi Anggota
pengimpor adalah sesuatu yang harus ditunjukkan melalui
penjelasan yang masuk akal dan memadai.

Selain itu, standar untuk perkembangan yang tidak terduga


juga dapat dikatakan memiliki elemen objektif. Fokus yang
tepat adalah pada apa yang seharusnya atau bisa diramalkan
sehubungan dengan keadaan. Standar ini bukanlah apa yang
ada dalam pikiran negosiator tertentu, melainkan apa yang
dapat mereka pikirkan (secara wajar). Hal ini diakui pada awal
37 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 92. See also Appellate Body Report, Korea –

Dairy, para. 85.


38Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 91; Appellate Body Report, Korea – Dairy, para.

84.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 17 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
GATT dengan putusan US – Fur Felt Hats, yang menandai
perkembangan yang tidak terduga sebagai 'perkembangan [...]
yang tidak masuk akal untuk mengharapkan bahwa negosiator
negara yang membuat konsesi dapat dan seharusnya telah
meramalkan pada saat itu ketika konsesi dinegosiasikan '. "39

1.3.2.3 Pertemuan perkembangan-perkembangan untuk membentuk dasar


dari perkembangan yang tidak terduga

27. Panel dalam US – Steel Safeguards, dalam sebuah temuan yang tidak
ditinjau oleh Badan Banding, menyimpulkan bahwa pertemuan beberapa
peristiwa dapat bersatu untuk membentuk dasar dari perkembangan-
perkembangan yang tidak terduga:

"Amerika Serikat berpendapat bahwa kekokohan dolar AS


adalah perkembangan yang dikombinasikan dengan
perkembangan lain, yaitu, krisis mata uang di Asia dan bekas
Uni Soviet dan berlanjutnya pertumbuhan permintaan baja di
pasar Amerika Serikat karena pasar lain menurun,
menyebabkan peningkatan impor.

Panel telah menerima bahwa krisis keuangan Rusia dan Asia


Tenggara, setidaknya secara konseptual, dapat dianggap
sebagai perkembangan yang tidak terduga yang tidak ada pada
akhir Putaran Uruguay. Kami juga menemukan bahwa USITC
tidak mempertimbangkan kekuatan ekonomi Amerika Serikat
dan apresiasi dolar AS sebagai perkembangan yang tak terduga
per se; ia merujuk pada faktor-faktor ini sehubungan dengan
perkembangan lain yang tidak terduga, yang bersama-sama
telah mengakibatkan peningkatan impor yang menyebabkan
atau mengancam akan menyebabkan kerugian.

Pasal XIX tidak menghalangi pertimbangan pertemuan


sejumlah perkembangan sebagai 'perkembangan yang tidak
terduga'. Oleh karena itu, Panel percaya bahwa pertemuan
perkembangan dapat membentuk dasar 'perkembangan yang
tidak terduga' untuk keperluan Pasal XIX GATT 1994. Oleh
karena itu, Panel berpendapat bahwa setiap Anggota harus
menunjukkan bahwa pertemuan keadaan yang dianggapnya
tidak terduga pada saat ia menyetujui negosiasi tarifnya
mengakibatkan peningkatan impor yang menyebabkan
kerugian serius.

39 Panel Report, US – Steel Safeguards, paras. 10.41-10.43.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 18 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Terhadap argumen penggugat bahwa perubahan di pasar baja
jauh lebih nyata pada tahun 1991 setelah pembubaran bekas
Uni Soviet daripada kemudian dan tidak dapat, karena itu,
tidak terduga setelah 1994, Panel mencatat bahwa fakta bahwa
pembubaran negara USSR dan dampak keseluruhannya
mungkin merupakan perkembangan yang tidak terduga pada
tahun 1991 tidak berarti bahwa krisis keuangan berikutnya
juga dihasilkan entah bagaimana dari pembubaran USSR,
tidak dapat, dengan perkembangan lain, dianggap sebagai
bagian dari 'pertemuan perkembangan yang tidak terduga'
pada tahun 1997 untuk tujuan Pasal XIX GATT 1994. "40

28. Panel dalam India – Iron and Steel Products mengulangi kemungkinan
pertemuan yang tidak terduga. Panel, bagaimanapun, mengklarifikasi bahwa
meskipun peristiwa yang membentuk pertemuan perkembangan tidak perlu
terjadi secara bersamaan, "... [T] di sini harus ada hubungan temporal yang jelas
antara peristiwa yang merupakan pertemuan perkembangan yang pada
gilirannya terhubung pada peningkatan impor ".41

1.3.3 Hubungan logis antara "perkembangan yang tidak terduga" dan


"persyaratan-persyaratan untuk pengenaan tindakan pengamanan"

1.3.3.1 Umum

29. Panel dalam US – Steel Safeguards, dalam sebuah temuan yang dikuatkan
oleh Badan Banding, menyatakan bahwa frasa "sebagai akibat dari"
menyiratkan "koneksi logis" antara "perkembangan yang tidak terduga dan efek
dari konsesi dan kewajiban tarif" dan "persyaratan-persyaratan untuk
pengenaan tindakan Pengamanan":

"Badan Banding telah menafsirkan frasa 'sebagai hasil dari'


dalam Pasal XIX: 1 (a) dari GATT 1994 sebagai koneksi logis
yang ada antara dua klausa pertama dari Pasal itu. Dengan
kata lain, koneksi logis harus ditunjukkan telah ada di antara
unsur-unsur klausa pertama Pasal XIX: 1 (a) - 'sebagai akibat
dari perkembangan yang tidak terduga dan dampak kewajiban
yang ditimbulkan oleh Anggota berdasarkan Persetujuan ini,
termasuk konsesi tarif' - dan ketentuan yang ditetapkan dalam
klausa kedua Pasal itu - 'peningkatan impor yang
menyebabkan kerugian serius' - untuk pengenaan tindakan
pengamanan.

...

40 Panel Report, US – Steel Safeguards, para. 10.97–10.100.


41 Panel Report, India – Iron and Steel Products, para. 7.114.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 19 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Panel sependapat dengan Selandia Baru bahwa tidak pantas
mengurangi kewajiban untuk menjelaskan bagaimana
'perkembangan yang tidak terduga' mengakibatkan
peningkatan impor yang menyebabkan atau mengancam
menyebabkan kerugian serius. Dalam beberapa kasus,
penjelasannya mungkin sesederhana seperti menyatukan dua
set fakta. Namun, dalam situasi lain, mungkin memerlukan
analisis yang lebih rinci untuk memperjelas hubungan yang
ada antara perkembangan yang tidak terduga dan peningkatan
impor yang menyebabkan atau mengancam akan
menyebabkan kerugian serius. Sifat fakta, termasuk
kerumitannya, akan menentukan sejauh mana hubungan
antara perkembangan yang tak terduga dan peningkatan impor
yang menyebabkan kerugian perlu dijelaskan. Waktu
penjelasan, luasnya dan kualitasnya adalah semua faktor yang
dapat memengaruhi apakah penjelasan itu beralasan dan
memadai. "42

30. Badan Banding dalam US – Steel Safeguards mengkonfirmasi bahwa


"perkembangan yang tidak terduga" harus mengakibatkan peningkatan impor
produk yang tunduk pada tindakan-tindakan Pengamanan:

"Beralih ke istilah 'sebagai hasil dari' yang juga ditemukan


dalam Pasal XIX: 1 (a), kami mencatat bahwa makna biasa dari
'hasil' adalah, sebagaimana didefinisikan dalam kamus, 'efek,
masalah, atau hasil dari beberapa tindakan, proses atau desain
'. Peningkatan impor yang mengacu pada ketentuan ini
karenanya harus menjadi' efek, atau hasil 'dari' perkembangan
yang tidak terduga '. Secara berbeda,' perkembangan yang
tidak terduga 'harus' menghasilkan 'peningkatan impor dari
produk ('produk semacam itu') yang tunduk pada tindakan
pengamanan. "43

31. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding mengklarifikasi hubungan


antara perkembangan yang tidak terduga dan peningkatan impor dan
menyimpulkan bahwa dalam situasi perkembangan yang tidak terduga,
peningkatan impor juga harus tidak terduga:

"Dalam nada yang sama, kami mengatakan dalam Argentina –


Footwear (EC) bahwa 'peningkatan jumlah impor seharusnya'
tidak terduga 'atau' tidak diperkirakan '.' Dalam melakukan hal
itu, kami merujuk pada fakta bahwa peningkatan impor harus,

42 Panel Report, US – Steel Safeguards, paras. 10.97-10.104 dan 10.110.


43Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras 315 dan 316.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 20 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
berdasarkan Pasal XIX: 1 (a), hasil dari 'perkembangan yang
tidak terduga' untuk membenarkan penerapan tindakan
pengamanan. Karena 'peningkatan impor' harus 'sebagai
akibat' dari suatu peristiwa yang 'tidak terduga' atau 'tidak
diperkirakan', maka peningkatan impor juga harus 'tidak
terduga' atau 'tidak diperkirakan'. Dengan demikian, 'sifat luar
biasa' dari respons domestik terhadap peningkatan impor tidak
tergantung pada jumlah absolut atau relatif dari produk yang
diimpor. Sebaliknya, itu tergantung pada kenyataan bahwa
peningkatan impor tidak terduga atau tidak diperkirakan. "44

32. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars berpendapat bahwa:

"Dua elemen dari klausa pertama Pasal XIX: 1 (a),


'perkembangan-perkembangan yang tidak terduga' dan
dampak dari kewajiban GATT 1994, adalah keadaan-keadaan
yang diwajibkan oleh pihak yang berwenang secara hukum
berdasarkan Pasal XIX: 1 (a) untuk menunjukkan sebagai
fakta. Mereka bukan persyaratan-persyaratan. Persyaratan-
persyaratan untuk penerapan tindakan Pengamanan
tercantum dalam klausa kedua Pasal XIX: 1 (a) dan Pasal 2.
Meskipun berbeda dalam sifat hukum, persyaratan-
persyaratan dan keadaan-keadaan yang relevan memiliki
kesamaan bahwa: (i) pemenuhan atau keberadaan mereka
harus ditunjukkan oleh otoritas yang kompeten, melalui
penjelasan yang masuk akal dan memadai, (ii) dalam laporan
yang diterbitkan, dan (iii) sebelum tindakan pengamanan
diterapkan. "45

33. Panel dalam India – Iron and Steel Products, sambil memeriksa efek
pertemuan yang tidak terduga yang terjadi di negara-negara selain yang
meningkatkan impor, menemukan bahwa hubungan logis antara keduanya
harus secara jelas ditunjukkan:

"... Pasal XIX: 1 (a) tidak menyediakan metodologi untuk


memeriksa hubungan antara perkembangan yang tidak
terduga dan peningkatan impor. Meskipun otoritas yang
berwenang menikmati kebebasan tertentu dalam memilih
metode yang tepat, ia harus memberikan alasan dan penjelasan
memadai dari temuannya. Dalam penyelidikan yang
mendasarinya, otoritas yang berwenang India mengandalkan
analisisnya tentang perkembangan yang tidak terduga pada

44 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 350. Mencatat bahwa sebelumnya Panel Report,
Argentina – Preserved Peaches, para. 7.24 telah mencapai kesimpulan yang bertolak belakang.
45 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.57.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 21 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
peristiwa yang terjadi di negara-negara tertentu, khususnya
Cina, Rusia, dan Ukraina, sementara sebagian besar impor
selama POI berasal dari Mitra FTA, Korea dan Jepang.
Meskipun kami mengakui bahwa asal dari perkembangan yang
tidak terduga mungkin berbeda dari asal peningkatan impor,
fakta-fakta di hadapaan otoritas yang berwenang India
menjamin penjelasan mengapa dugaan peningkatan impor,
dengan bagian yang dominan dari Jepang dan Korea, terjadi
karena perkembangan tak terduga dari asal yang berbeda. "46

1.3.3.2 Titik waktu di mana perkembangan itu tidak terduga

34. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) mencatat Laporan Panel
GATT, yang mengkonfirmasi bahwa perkembangan pasti tidak terduga pada
saat negosiasi tarif:

"Selain itu, kami mencatat bahwa pembacaan kami atas


klausul - 'sebagai hasil dari perkembangan yang tidak terduga
dan pengaruh kewajiban yang ditimbulkan oleh Anggota
berdasarkan Persetujuan ini, termasuk konsesi tarif ...' - dalam
Pasal XIX: 1 (a) adalah juga konsisten dengan satu kasus GATT
1947 yang melibatkan Pasal XIX, yang disebut kasus 'hatter fur'
47 Anggota Kelompok Kerja dalam kasus itu, pada tahun 1951,

menyatakan:

… 'Perkembangan yang tak terduga' harus diartikan


sebagai perkembangan yang terjadi setelah negosiasi
konsesi tarif yang relevan yang tidak masuk akal
untuk mengharapkan bahwa negosiator negara yang
membuat konsesi dapat dan harus diramalkan pada
saat konsesi dinegosiasikan. "48

35. Dalam Korea - Dairy, Badan Banding menyatakan bahwa perkembangan


yang tidak terduga adalah perkembangan-perkembangan yang tidak terduga
atau diperkirakan ketika Anggota menetapkan kewajiban:

"['Tindakan darurat' seperti ini] [tindakan-tindakan


Pengamanan] akan digunakan hanya dalam situasi ketika,
sebagai akibat dari kewajiban yang dikeluarkan berdasarkan
GATT 1994, Anggota pengimpor menemukan dirinya

46 Panel Report, India – Iron and Steel Products, para. 7.110.


47 Catatan kaki asli merujuk pada US – Fur Felt Hats.
48 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 96. Lihat juga Appellate Body Report, Korea –

Dairy, para. 89.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 22 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
berhadapan dengan perkembangan yang tidak 'diramalkan'
atau 'diharapkan'. 'Ketika dikeluarkan kewajiban itu. "49

36. Dalam Argentina – Preserved Peaches, Panel setuju dengan pendekatan yang
diajukan oleh kedua belah pihak bahwa perkembangan seharusnya tidak
terduga oleh negosiator pada saat mereka memberikan konsesi yang relevan:

"Ada masalah titik waktu di mana Pasal XIX: 1 (a) mensyaratkan


bahwa perkembangan seharusnya tidak terduga. Chile
menyatakan bahwa perkembangan itu seharusnya tidak terduga
oleh Anggota pada saat itu menimbulkan kewajiban yang
relevan. Sebagai tanggapan untuk pertanyaan yang diajukan
oleh Panel, kedua belah pihak pada dasarnya menyampaikan
bahwa perkembangan seharusnya tidak terduga oleh negosiator
pada saat mereka memberikan konsesi yang relevan.

...

Kami akan menerapkan penafsiran ini dan menentukan apakah


pihak yang berwenang menilai apakah perkembangan yang
mereka identifikasi tidak terduga karena pada saat kewajiban
terkait dinegosiasikan. Kami menekankan bahwa kami sekarang
tidak membahas waktu di mana pihak yang berwenang harus
menunjukkan keberadaan perkembangan yang tidak terduga
untuk mengadopsi tindakan pengamanan. "50

1.3.3.3 Ekonomi Judisial

37. Dalam Argentina – Footwear (EC), Masyarakat Eropa mengajukan banding


atas temuan Panel tentang ekonomi yudisial sehubungan dengan tidak adanya
temuan oleh Panel tentang klaim Masyarakat Eropa tentang perkembangan
yang tidak terduga. Badan Banding menguatkan temuan Panel bahwa
investigasi Pengamanan yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan
persyaratan Pasal 2 dan 4 dari Persetujuan Pengamanan dan menyimpulkan
bahwa, karena ketidakkonsistenan seperti itu menghilangkan ukuran dasar
hukum, "tidak ada perlunya melangkah lebih jauh dan memeriksa apakah, di
samping itu, tindakan juga tidak konsisten dengan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994
"51 Mengenai kewajiban untuk menerapkan Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan
dan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 secara kumulatif, termasuk persyaratan untuk
menunjukkan" perkembangan yang tidak terduga ", lihat paragraf 12 di atas.

49 Appellate Body Report, Korea – Dairy, para. 86.


50 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, paras 7.25 - 7.28.
51 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 182, merujuk pada Appellate Body Report, Argentina

- Footwear (EC), para. 98.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 23 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
38. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding mengulangi kesimpulan di atas,
menyatakan bahwa, mengingat kurangnya dasar hukum tindakan Pengamanan
yang dipermasalahkan, Panel berhak menolak untuk memeriksa klaim terkait
perkembangan yang tidak terduga.52

1.3.4 "sebagai akibat ... dari pengaruh kewajiban yang ditimbulkan oleh
Anggota"

39. Sehubungan dengan klausul "pengaruh kewajiban yang ditimbulkan oleh


Anggota berdasarkan Persetujuan ini, termasuk konsesi tarif ... "Badan Banding
menyatakan dalam Argentina – Footwear (EC):

"[Kami] percaya bahwa frasa ini hanya berarti bahwa itu harus
ditunjukkan, sebagai persoalan fakta, bahwa Anggota
pengimpor telah memasukkan kewajiban berdasarkan GATT
1994, termasuk konsesi tarif. Di sini, kami mencatat bahwa
Daftar dianeksasi pada GATT 1994 dibuat sebagai bagian
integral dari Bagian I Persetujuan itu, sesuai dengan paragraf
7 Pasal II GATT 1994. Oleh karena itu, setiap konsesi atau
komitmen dalam Daftar Anggota tunduk pada kewajiban yang
terkandung dalam Pasal II GATT 1994. "53

40. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding menggambarkan


persyaratan "sebagai akibat ... dari efek kewajiban yang ditimbulkan oleh
Anggota" yang mengemukakan "keadaan tertentu yang harus ditunjukkan
sebagai masalah fakta agar tindakan pengamanan untuk diterapkan secara
konsisten dengan ketentuan Pasal XIX GATT 1994 ". Lihat paragraf 25 di atas.

41. Panel dalam US - Steel Safeguards, dalam sebuah temuan yang tidak ditinjau
oleh Badan Banding, menyatakan bahwa "hubungan logis antara konsesi tarif
dan peningkatan impor menyebabkan kerugian serius terbukti setelah ada bukti
bahwa Anggota pengimpor memiliki konsesi tarif untuk produk yang relevan. "54

42. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures menggarisbawahi


perlunya penjelasan yang masuk akal dan memadai mengenai identifikasi
kewajiban yang dikeluarkan oleh Anggota pengimpor:

"Tidak jelas dari pasal ini bahwa otoritas yang berwenang


mempertimbangkan konsesi tarif sehubungan dengan produk
yang dimaksud adalah kewajiban Republik Dominika di bawah
GATT 1994 yang menyebabkan dugaan peningkatan impor
yang bersangkutan. Bagian ini tidak mengandung temuan
52 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 181-184.
53 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 91. Lihat juga Appellate Body Report, Korea
– Dairy, para. 84.
54 Panel Report, US – Steel Safeguards, para. 10.140.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 24 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dalam hal ini, akibatnya, dan dengan tidak adanya indikasi
dalam resolusi Komisi, atau dalam dokumen lain yang relevan,
tidak mungkin untuk menyimpulkan bahwa laporan pihak
yang berwenang berisi penjelasan yang masuk akal dan
memadai mengenai bagaimana Republik Dominika
mengeluarkan kewajiban berdasarkan GATT sehubungan
dengan kain tubular dan kantong polypropylene, dalam arti
Pasal XIX: 1 (a) dari GATT 1994. "55

43. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars berpendapat bahwa "Anggota


yang mengenakan tindakan pengamanan harus menunjukkan bahwa
suatu produk telah diimpor dalam jumlah yang meningkat sebagai akibat
dari efek kewajiban GATT 1994 dari Anggota yang bersangkutan." 56 Dalam
pandangan Panel ini:

"[M] engingat bahwa mungkin ada beberapa kewajiban yang


berlaku untuk produk yang bersangkutan, demonstrasi ini
memerlukan identifikasi kewajiban yang relevan, karena sulit
untuk melihat bagaimana demonstrasi ini bisa dibuat. Selain
itu, harus diingat bahwa sesuai dengan Pasal XIX: 1 (a) bukan
hanya kewajiban yang harus diidentifikasi, tetapi juga efeknya.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam kasus konsesi tarif, tarif
tarif terikat berlaku untuk produk yang secara langsung
relevan, termasuk setiap tarif berbeda yang berlaku untuk sub-
kelompok produk. Selain itu, mungkin tidak jelas mana dari
beberapa kewajiban yang berlaku yang dianggap oleh otoritas
yang berwenang sebagai penghambat kebebasan bertindak
mereka. Mengenai kewajiban yang mana yang mereka temukan
mengakibatkan impor dalam jumlah yang meningkat. Karena
alasan ini, kami tidak dapat menerima argumen Ukraina bahwa
hanya karena fakta itu diketahui atau dapat diketahui bahwa
Ukraina membuat konsesi tarif pada mobil penumpang ketika
bergabung dengan WTO, tidak ada otoritas yang berwenang
untuk mengidentifikasi secara memadai kewajiban GATT 1994
yang berlaku dan dampaknya. "57

44. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars juga menunjukkan bahwa,


sebagaimana diklarifikasi oleh Badan Banding dalam US – Steel Safeguards,
laporan pihak berwenang harus mengidentifikasi pengaruh kewajiban GATT
yang relevan, dan bahwa "itu bukan untuk Panel untuk membaca hubungan
laporan yang gagal dibuat oleh otoritas yang kompeten. "58

55 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.149.


56 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.96.
57 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.96.
58 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.99.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 25 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
45. Sehubungan dengan signifikansi konteks dan maksud dan tujuan Pasal XIX
untuk penafsiran istilah "sebagai akibat ... dari efek kewajiban yang ditimbulkan
oleh Anggota", lihat paragraf 25. Mengenai Laporan Panel GATT tentang masalah
ini, lihat paragraf 34 di atas.

46. Tentang apakah suatu tindakan yang tidak menangguhkan, menarik, atau
memodifikasi kewajiban atau konsesi GATT merupakan tindakan upaya
Pengamanan, lihat penjelasan pada Pasal 1 Persetujuan Pengamanan.

1.3.5 "diimpor dalam jumlah yang demikian meningkat ..."

47. Lihat penjelasan pada Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan sehubungan


dengan penafsiran frasa "dalam jumlah yang demikian meningkat" berdasarkan
ketentuan itu.

1.3.6 "dalam kondisi-kondisi demikian itu"

48. Lihat penjelasan pada Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan sehubungan


dengan penafsiran frasa "dalam kondisi-kondisi demikian itu" di bawah
ketentuan itu.

1.3.7 "menyebabkan atau mengancam kerugian serius pada produsen dalam


negeri"

49. Lihat penjelasan pada Pasal 2.1, 4.1 dan 4.2 (a) Persetujuan Pengamanan
sehubungan dengan penafsiran frasa "kerugian serius" berdasarkan ketentuan
tersebut.

50. Mengenai uji sebab-akibat yang diterapkan terkait "peningkatan impor"


dengan "kerugian serius", lihat penjelasan pada Pasal 2 dan 4 dari Persetujuan
Pengamanan.

1.3.8 "menangguhkan kewajiban secara keseluruhan atau sebagian"

51. Berkenaan dengan jenis-jenis kewajiban yang dapat ditangguhkan untuk


tindakan yang merupakan tindakan Pengamanan, Panel dalam Dominican
Republic – Safeguard Measures mencatat bahwa "teks Pasal XIX: 1 (a) tidak
secara tegas membatasi kewajiban GATT 1994 yang dapat ditangguhkan dengan
menerapkan ketentuan itu. "59 Tindakan sementara dan definitif yang ditentang
dalam perselisihan itu adalah bea yang dikenakan pada impor produk yang
bersangkutan dengan tarif di bawah tarif terikat Republik Dominika.60
Dikecualikan dari ruang lingkup kedua tindakan itu Kolombia, Indonesia,

59 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.64.


60 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.57.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 26 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Meksiko, dan Panama.61 Panel menemukan fakta tidak biasa bahwa Republik
Dominika, tergugat dalam persidangan:

"[M] enolak [d] bahwa tindakan yang diambilnya digambarkan


sebagai Pengamanan terlepas dari kenyataan bahwa tindakan
tersebut: (i) diambil oleh Anggota dengan tujuan yang
dinyatakan untuk memperbaiki situasi kerugian serius pada
industri dalam negeri disebabkan oleh peningkatan impor; (ii)
merupakan hasil dari prosedur yang didasarkan, antara lain,
pada aturan dan prosedur Pasal XIX GATT 1994 dan
Persetujuan Pengamanan, dan (iii) diberitahukan sebagai
tindakan Pengamanan. oleh Anggota yang mengambilnya ke
Komite WTO tentang Pengamanan dan di bawah prosedur yang
diatur dalam Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan
Pengamanan. "62

52. Dalam Dominican Republic – Safeguard Measures, para pengggat


berpendapat bahwa tindakan yang dipermasalahkan tersebut menangguhkan
kewajiban Republik Dominika berdasarkan Pasal I: 1 dan II: 1 (b) GATT 1994.63
Panel mencatat bahwa ini adalah perselisihan WTO pertama di mana " para
pihak menuduh bahwa tindakan-tindakan yang dideskripsikan yang
digambarkan sebagai Pengamanan menangguhkan kewajiban selain dari yang
tercantum dalam Pasal II atau Pasal XI GATT 1994. "64 Memperhatikan bahwa
Republik Dominika, berdasarkan Pasal 9.1 dari Persetujuan tentang
Pengamanan, mengecualikan beberapa negara-negara dari tindakan-tindakan
tersebut, Panel menemukan bahwa tindakan-tindakan tersebut memang
merupakan penangguhan kewajiban Republik Dominika berdasarkan Pasal I:
GATT 1994.65 Selanjutnya, Panel mempertimbangkan bahwatindakan-tindakan
yang ditentang tersebut merupakan "bea atau biaya lain ... yang dibebankan
pada atau terkait dengan impor "dalam arti Pasal II: 1 (b) GATT 1994. Mengingat
ini, dan fakta bahwa tindakan-tindakan yang ditentang tidak dicatat di dalam
daftar konsesi Republik Dominika, Panel menyimpulkan bahwa "tindakan yang
dipersoalkan telah menangguhkan kewajiban Republik Dominika berdasarkan
Pasal II: 1 (b), kalimat kedua, GATT 1994 sehubungan dengan bea impor yang
dikenakan pada produk impor yang bersangkutan. "66 Atas dasar ini, Panel
menyimpulkan bahwa:

"Para penggugat telah menunjukkan bahwa tindakan yang


dipersoalkan telah mengakibatkan penangguhan kewajiban
yang dilakukan oleh Republik Dominika di bawah GATT 1994.

61 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.68.


62 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.56.
63 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.60.

64 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.53.


65 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, paras. 7.68-7.73.
66 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.88.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 27 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Dengan demikian, dan memperhitungkan juga bahwa
tindakan-tindakan yang dipersoalkan yang diambil oleh
Republik Dominika dengan Tujuan memperbaiki situasi
kerugian serius pada industri dalam negeri yang disebabkan
oleh peningkatan impor, adalah hasil dari prosedur yang
didasarkan, antara lain, pada ketentuan dan prosedur Pasal
XIX GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan dan
diberitahukan oleh Republik Dominika sebagai tindakan
pengamanan kepada Komite WTO tentang Pengamanan dan
berdasarkan prosedur yang diatur dalam Pasal XIX GATT 1994
dan Persetujuan Pengamanan, Panel menyimpulkan bahwa
ketentuan Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan
berlaku untuk pemeriksaan yang harus dilakukan terhadap
klaim yang diajukan dalam perselisihan ini. "67

1.4 Pasal XIX: 2

1.4.1 Umum

53. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures menemukan bahwa


kewajiban pemberitahuan yang diatur dalam Pasal XIX: 2 GATT 1994 berkaitan
dengan tindakan-tindakan Pengamanan definitif, dan menunjukkan hubungan
antara ketentuan ini dan Pasal 12.1 (c) Persetujuan Pengamanan, sebagai
berikut:

"Konsekuensinya, tindakan yang dimaksud dalam Pasal XIX: 2


GATT 1994 adalah tindakan yang diatur oleh Pasal XIX: 1.
Membaca Pasal XIX: 1 GATT 1994 menunjukkan bahwa
tindakan yang dimaksud adalah tindakan definitif. Dalam
kasus Pasal 12.1 (c) Persetujuan Pengamanan, tindakan yang
akan diberitahukan juga merupakan tindakan definitif
sebagaimana kewajiban dipicu setelah keputusan untuk
menerapkan atau memperpanjang tindakan yang telah diambil.

Selanjutnya, karena pemberitahuan berdasarkan Pasal XIX: 2


GATT 1994 menyangkut tindakan definitif, kewajiban ini tidak
dapat sesuai dengan kewajiban pemberitahuan lainnya yang
disebutkan dalam Pasal 12 Persetujuan Pengamanan. Hanya
pemberitahuan yang disebutkan dalam Pasal XIX: 2 GATT 1994
dan 12.1 (c) Persetujuan Pengamanan yang menyangkut
tindakan definitif. "68

67 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.89.


68 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, paras. 7.431-7.432.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 28 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
54. Adapun mengenai waktu kewajiban pemberitahuan berdasarkan Pasal XIX:
2 GATT 1994, Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures
menemukan bahwa:

"Pasal XIX: 2 GATT 1994, oleh karena itu, dibaca bersamaan


dengan Pasal 12.1 (c) Persetujuan Pengamanan, menentukan
kewajiban untuk memberi tahu tindakan definitif sebelum
diterapkan tetapi tidak harus sebelum diadopsi.

...

Mempertimbangkan hal tersebut di atas, Panel


mempertimbangkan bahwa, sebagaimana telah ditunjukkan
bahwa Republik Dominika memberitahukan langkah definitif
kepada Komite WTO tentang Pengamanan pada 8 Oktober
2010, tiga hari setelah adopsi (5 Oktober 2010), para pengadu
belum menyatakan bahwa Republik Dominika bertindak tidak
konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal XIX: 2
GATT 1994 dan 12.1 (c) Persetujuan Pengamanan. "69

1.4.2 "harus memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Para Pihak


sejauh mungkin di muka"

55. Lihat penjelasan pada Pasal 12 Persetujuan Pengamanan mengenai


persyaratan pemberitahuan dan khususnya penafsiran frasa "harus segera
memberi tahu" berdasarkan Pasal 12.1 Persetujuan itu.

1.4.3 "kesempatan untuk berkonsultasi"

56. Lihat penjelasan pada Pasal 12 Persetujuan Pengamanan mengenai


penafsiran "kesempatan untuk konsultasi sebelumnya" berdasarkan Pasal 12.3
dari Persetujuan itu.

1.5 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.5.1 Persetujuan Pengamanan

57. Dalam Korea - Dairy, Badan Banding memeriksa hubungan antara Pasal XIX
GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan mengingat, di satu sisi, Pasal II
Persetujuan WTO70, dan, di sisi lain, Pasal 1 dan 11.1 (a) dari Persetujuan
Pengamanan.71 Badan Banding menyimpulkan bahwa segala tindakan

69 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, paras. 7.433 dand 7.438.
70 Untuk analisis Badan Banding di bawah Pasal II Persetujuan WTO, lihat penjelasan-penjelasan di bawah
ketentuan itu.
71 Masalah hubungan antara Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan tentang Pengamanan muncul dalam

perselisihan ini sehubungan dengan klaim yang diajukan mengenai kegagalan untuk memeriksa apakah
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 29 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Pengamanan yang diberlakukan setelah berlakunya Persetujuan WTO harus
mematuhi ketentuan-ketentuan Pasal XIX dan Persetujuan Pengamanan:

"Hubungan khusus antara Pasal XIX GATT 1994 dan


Persetujuan Pengamanan dalam Persetujuan WTO diatur dalam
Pasal 1 dan 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan:

...

Pasal 1 menyatakan bahwa tujuan dari Persetujuan


Pengamanan adalah untuk menetapkan 'aturan untuk
penerapan tindakan Pengamanan yang harus dipahami berarti
tindakan yang diatur dalam Pasal XIX GATT 1994.' … Arti
umum dari bahasa dalam Pasal 11.1 (a) - 'kecuali jika tindakan
tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal yang diterapkan sesuai
dengan Persetujuan ini' - adalah bahwa setiap tindakan
Pengamanan harus sesuai dengan ketentuan Pasal XIX GATT
1994 serta dengan ketentuan-ketentuan Persetujuan
Pengamanan. Dengan demikian, segala tindakan Pengamanan
72 yang diberlakukan setelah berlakunya Persetujuan WTO

harus mematuhi ketentuan-ketentuan Persetujuan


Pengamanan dan Pasal XIX GATT 1994. "73

58. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding membatalkan kesimpulan


oleh Panel bahwa "penyelidikan pengamanan dan tindakan pengamanan yang
diberlakukan setelah berlakunya Persetujuan WTO yang memenuhi persyaratan
Persetujuan Pengamanan baru memenuhi persyaratan Pasal. XIX dari GATT. "74
Badan Banding mencatat bahwa Pasal 1 dan 11.1 (a) dari Persetujuan
Pengamanan menggambarkan sifat yang tepat dari hubungan antara Pasal XIX
GATT 1994 dan Persetujuan tentang Pengamanan dalam Persetujuan WTO75,
dan kemudian mengamati:

"Kami tidak melihat apa pun dalam bahasa, baik Pasal 1 atau
Pasal 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan yang menyarankan niat
oleh negosiator Putaran Uruguay untuk merangkum
persyaratan Pasal XIX GATT 1994 dalam Persetujuan
Pengamanan dan dengan demikian untuk membuat
persyaratan itu tidak berlaku lagi. Pasal 1 menyatakan bahwa

tren impor produk yang sedang diselidiki adalah hasil dari "perkembangan yang tidak terduga" di dalam
arti dari Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994. Untuk penafsiran frasa "Jika, sebagai akibat dari perkembangan yang
tidak terduga ... konsesi" dalam Pasal XIX: 1 (a) dari GATT 1994, lihat di bawah Pasal XIX GATT 1994.
72 (catatan kaki asli) Dengan pengecualian langkah-langkah Pengamanan khusus yang diambil sesuai

dengan Pasal 5 Persetujuan Pertanian atau Pasal 6 Persetujuan Tekstil dan Pakaian.
73 Appellate Body Report, Korea – Dairy, paras. 76-77. Lihat juga Appellate Body Report, Argentina –

Footwear (EC), para. 84.


74 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.69.
75 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 82.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 30 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tujuan Persetujuan Pengamanan adalah untuk menetapkan
'aturan untuk penerapan tindakan-tindakan Pengamanan yang
harus dipahami berarti tindakan yang diatur dalam Pasal XIX
GATT 1994.' ... Ini menunjukkan bahwa Pasal XIX berlanjut
dengan kekuatan dan akibat penuh, dan, pada kenyataannya,
menetapkan prasyarat tertentu untuk pengenaan tindakan-
tindakan Pengamanan.Selain itu, dalam Pasal 11.1 (a), makna
biasa dari bahasa 'kecuali tindakan tersebut sesuai dengan
ketentuan Pasal yang diterapkan sesuai dengan Persetujuan ini
'... jelas adalah bahwa setiap tindakan Pengamanan harus
sesuai dengan ketentuan Pasal XIX GATT 1994 serta dengan
ketentuan Persetujuan Pengamanan.Tidak satu pun dari
ketentuan ini menyatakan bahwa tindakan Pengamanan apa
pun yang diambil setelah berlakunya Persetujuan WTO hanya
perlu sesuai dengan ketentuan-ketentuan Persetujuan
Pengamanan. "76

59. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) lebih lanjut menolak
kesimpulan Panel bahwa karena klausul "[j]ika, sebagai akibat dari
perkembangan yang tidak terduga ... konsesi" dalam Pasal XIX: 1 (a) telah secara
tegas dihilangkan. dari Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan yang memenuhi
persyaratan Persetujuan Pengamanan akan secara otomatis juga memenuhi
persyaratan Pasal XIX. Badan Banding mempertimbangkan kesimpulan Panel
ini tidak konsisten dengan prinsip-prinsip penafsiran Persetujuan yang efektif
dan dengan makna biasa dari Pasal 1 dan 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan:

"[A]dalah jelas dari Pasal 1 dan 11.1 (a) Persetujuan


Pengamanan bahwa negosiator Putaran Uruguay tidak
bermaksud bahwa Persetujuan Pengamanan sepenuhnya akan
menggantikan Pasal XIX. Sebaliknya, makna biasa dari Pasal 1
dan 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan menegaskan bahwa niat
para negosiator adalah bahwa ketentuan Pasal XIX GATT 1994
dan Persetujuan Pengamanan akan berlaku secara kumulatif,
kecuali sejauh konflik antara ketentuan tertentu ... Kami tidak
melihat ini sebagai masalah yang melibatkan konflik antara
ketentuan yang spesifik dari dua Persetujuan Multilateral
tentang Perdagangan Barang. Dengan demikian, kami
berkewajiban untuk menerapkan ketentuan Pasal 2.1
Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994
secara kumulatif, untuk memberikan makna, dengan
memberikan efek hukum, untuk semua ketentuan yang
berlaku terkait tindakan-tindakan pengamanan. "77

76 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 83.


77 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 89.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 31 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
60. Panel dalam US - Lamb, merujuk pada pernyataan oleh Badan Banding
dalam Argentina – Footwear (EC) dan Korea – Dairy, tentang hubungan antara
Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX GATT 1994, mengamati:

"Dengan demikian Badan Banding secara eksplisit menolak


gagasan bahwa persyaratan GATT Pasal XIX yang tidak
tercermin dalam Persetujuan Pengamanan bisa saja digantikan
oleh persyaratan yang disebutkan terakhir dan menekankan
bahwa semua ketentuan yang relevan dari Persetujuan
Pengamanan dan GATT Pasal XIX harus diberi makna dan efek.
"78

61. Laporan Badan Banding dalam US-Lamb mengulangi kesimpulan yang


ditarik oleh Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) dan dalam Korea –
Dairy mengenai hubungan antara Persetujuan Pengamnan dan Pasal XIX GATT
1994 dan mengamati:

"[A] ayat 1 dan 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan


mengungkapkan penerapan penuh dan berkelanjutan dari
Pasal XIX GATT 1994, yang tidak lagi berdiri sendiri, tetapi
telah diklarifikasi dan diperkuat oleh Persetujuan
Pengamanan." 79

62. Mengenai kemungkinan beralih ke ekonomi yudisial sehubungan dengan


klaim perkembangan yang tidak terduga dalam kasus-kasus di mana telah
ditemukan bahwa persyaratan Pasal 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan belum
dipenuhi, lihat paragraf 37-38 di atas.

63. Panel dalam Indonesia – Iron or Steel Products menemukan bahwa bea
spesifik yang dikenakan oleh Indonesia tidak merupakan tindakan pengamanan
dalam pengertian dari Pasal 1 Persetujuan Pengamanan, dan menolak
keseluruhan klaim Para Penggugat di bawah Persetujuan itu dan Pasal XIX
GATT 1994. Namun, Panel memutuskan untuk membuat temuan-temuan
faktual atas klaim-klaim itu:

“Indonesia menyampaikan bahwa konsekuensi dari suatu


temuan bahwa bea spesifik yang bukan merupakan tindakan
pengamanan harus merupakan penolakan atas keseluruhan
klaim penggugat berdasarkan Persetujuan Pengamanan. Para
penggugat tidak menolak implikasi ini, namun demikian
meminta agar pokok klaim mereka berdasarkan Persetujuan
Pengamanan sepenuhnya diselesaikan untuk "mendapatkan
solusi positif" terhadap perselisihan ini.

78 Panel Report, US – Lamb, para. 7.11.


79 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 70.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 32 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Setelah menyimpulkan bahwa bea spesifik tersebut bukan
tindakan pengamanan dalam pengertian dari Pasal 1
Persetujuan Pengamanan, adalah jelas bahwa tidak ada dasar
hukum untuk klaim-klaim penggugat berdasarkan Persetujuan
Pengamanan (dan juga Pasal XIX: 1 (a) dan XIX: 2 GATT 1994).
Dengan demikian, kami mengabaikan keseluruhan klaim
tersebut. Menurut kami, temuan dan kesimpulan yang telah
kami buat di bagian sebelumnya dari laporan ini adalah dasar
yang tepat dan memadai untuk menyelesaikan masalah yang
dipermasalahkan dalam perselisihan ini sesuai dengan
kerangka acuan kami dan Pasal 11 DSU. Dalam hal ini, kami
melihat tidak perlu membuat temuan alternatif mengenai
pokok hukum dari klaim penggugat berdasarkan Persetujuan
Pengamanan dan Pasal XIX: 1 (a) dan XIX: 2 GATT 1994.

Namun demikian, mengingat keadaan-keadaan yang unik dari


kasus ini80, kami telah memutuskan untuk meneruskan
membahas klaim-klaim penggugat, namun sejauh
mengidentifikasi fakta yang relevan dengan evaluasi dugaan
temuan-temuan KPPI, pelaksana penyelidikannya, dan
keputusan Indonesia memberlakukan bea spesifik tersebut.
Dengan kesimpulan kami di atas, kami tidak
mempertimbangkan persoalan hukum dari klaim penggugat.
Jadi, pada sub-sub bagian berikut, dan untuk masing-masing
rangkaian masalah yang diajukan oleh penggugat, pertama-
tama kami menguraikan argumen para pihak dan meringkas
perundang-undangan yang berlaku yang relevan (tanpa
membuat temuan mengenai pertanyaan tentang penafsiran
hukum yang timbul dari argumen tersebut), sebelum beralih
untuk mengidentifikasi fakta-fakta yang relevan.”81

Terkini: Desember 2020

80 Kami mengingatkan bahwa: (a) Indonesia melakukan penyelidikan yang menjadi persoalan dengan suatu

pandangan pada kepatuhan dengan kewajiban-kewajibannya di bawah Persetujuan Pengamanan dan


mengenakan bea spesifik dalam terang dari hasil penyelidikan itu, meskipun mengetahui bahwa ia berhak
untuk meningkatkan tingkat bea MFN yang diterapkan pada impor atas galvalume kapanpun dan pada
level apapun, karena ia tidak mempunyai tariff mengikat atas produk itu di bawah Pasal II GATT 1994;
dan (b) semua ketiga pihak telah secara konsisten mendalilkan dari awal proses ini bahwa bea spesifik
adalah tindakan pengamanan. Ini untuk pertama kali suatu Panel penyelesaian sengketa WTO dipanggil
untuk memutuskan pokok klaim atas pelanggaran atas Persetujuan Pengamanan dalam suatu situasi
yang demikian.
81 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 7.45-7.47.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 33 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB II

PEMBUKAAN PERSETUJUAN PENGAMANAN

1 PEMBUKAAN

1.1 Teks Pembukaan

Para Anggota,

Mengingat tujuan keseluruhan dari Anggota untuk meningkatkan dan


memperkuat sistem perdagangan internasional berdasarkan GATT 1994;

Mengakui kebutuhan untuk mengklarifikasi dan memperkuat disiplin GATT


1994, dan khususnya yang ada pada Pasal XIX (Tindakan Darurat atas Impor
Produk Tertentu), untuk membangun kembali kendali multilateral atas
pengamanan dan menghilangkan tindakan-tindakan yang lolos dari kendali
tersebut;

Mengakui pentingnya penyesuaian struktural dan kebutuhan untuk


meningkatkan daripada membatasi persaingan di pasar internasional; dan

Mengakui lebih lanjut bahwa, untuk tujuan ini, diperlukan Persetujuan yang
komprehensif, yang berlaku untuk semua Anggota dan berdasarkan prinsip
dasar GATT 1994;

Dengan ini menyetujui sebagai berikut:

1.2 Umum

1. Dalam Korea - Dairy, Badan Banding mengacu pada Pembukaan Persetujuan


Pengamanan sebagai dukungan tambahan untuk temuannya bahwa semua
ketentuan Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan berlaku secara
kumulatif dan harus diberi arti penuh dan akibat hukum:82
"Pembacaaan kami… konsisten dengan keinginan yang
diungkapkan oleh negosiator Putaran Uruguay dalam
Pembukaan Persetujuan Pengamanan 'untuk mengklarifikasi
dan memperkuat disiplin GATT 1994, dan khususnya Pasal XIX
..., untuk membangun kembali kontrol multilateral atas
melindungi dan menghilangkan langkah-langkah yang luput

82 Sehubungan dengan istilah "perkembangan yang tidak terduga", lihat pembahasan Pasal XIX GATT

1994.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 34 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dari kendali tersebut… 'Dalam melanjutkan pernyataan ini
tentang maksud dan tujuan Persetujuan Pengamanan, harus
selalu diingat bahwa tindakan pengamanan mengakibatkan
penangguhan sementara konsesi Persetujuan atau penarikan
sementara kewajiban Persetujuan, yang mana penting bagi
Persetujuan WTO, seperti yang ada dalam Pasal II dan Pasal XI
GATT 1994. "83

2. Dalam temuan yang kemudian dikuatkan oleh Badan Banding, Panel dalam
US - Lamb menolak argumen Amerika Serikat bahwa istilah "industri dalam
negeri" berdasarkan Pasal 4.1 (c) harus didefinisikan berdasarkan "rantai
produksi yang berkelanjutan" dan "koinsidensi kepentingan-kepentingan
ekonomi". Panel kemudian merujuk pada maksud dan tujuan Persetujuan
Pengamanan, sebagaimana dibuktikan dalam Pembukaan, sebagai konteks
yang relevan untuk pendekatannya yang lebih restriktif terhadap konsep
"industri dalam negeri":

"Dalam pandangan kami, pembacaan [kami] tentang definisi


industri konsisten dengan maksud dan tujuan Persetujuan
Pengamanan. Secara khusus, pembacaan ini konsisten dengan
tujuan Persetujuan, di satu sisi, menciptakan mekanisme yang
efektif, perlindungan sementara dari impor kepada industri yang
mengalami kerugian serius atau ancaman dari impor setelah
liberalisasi perdagangan, dan di sisi lain,
mendorong 'penyesuaian struktural', dan 'memperjelas dan
memperkuat disiplin ... Pasal XIX GATT', mengingat 'kebutuhan
untuk meningkatkan daripada membatasi persaingan di pasar
internasional'.

Jika Hukum WTO tidak menawarkan 'katup pengaman' untuk


situasi di mana, setelah liberalisasi perdagangan, impor
meningkat sehingga menyebabkan kerugian serius atau
ancaman terhadap industri dalam negeri, Anggota dapat
dihalangi untuk memasuki konsesi tarif tambahan dan dari
keterlibatan dalam liberalisasi perdagangan lebih lanjut. Karena
alasan inilah mekanisme pengamanan dalam Pasal XIX selalu
menjadi bagian integral dari GATT.

… [K]ami mencatat bahwa SG Pasal XIX GATT 1994 serta SG


Pasal 11.1 keduanya merujuk pada tindakan pengamanan
sebagai tindakan 'darurat', dan Badan Banding telah
mencirikannya sebagai pemulihan yang 'luar biasa'.84

83 Appellate Body Report, Korea – Dairy, para. 88. Lihat jga Appellate Body Report, Argentina –

Footwear, para. 95.


84 (catatan kaki asli) Appellate Body Report on Argentina – Footwear, para. 94.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 35 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Pendekatan konseptual untuk mendefinisikan industri dalam
negeri yang relevan yang akan menyerahkan kepada
kebijaksanaan otoritas nasional yang berwenang sejauh mana
rantai produksi hulu dan / atau hilir dari produk akhir yang
'sejenis ' untuk dilihat dalam mendefinisikan ruang lingkup
industri dalam negeri dapat dengan mudah mengalahkan tujuan
Persetujuan Pengamanan memperkuat disiplin di bidang
pengamanan dan meningkatkan daripada membatasi
persaingan. "85

3. Badan Banding dalam US – Lamb mengacu pada maksud dan tujuan


Persetujuan Pengamanan dalam membedakan antara konsep "kerugian serius"
berdasarkan Persetujuan Pengamanan dan "kerugian material" berdasarkan
Persetujuan Anti-Banting Harga dan Persetujuan SCM:

"Kami percaya bahwa kata 'serius' berkonotasi dengan standar


kerugian yang jauh lebih tinggi daripada kata 'material'. Selain
itu, kami menyampaikan bahwa hal itu sesuai dengan maksud
dan tujuan Persetujuan Pengamanan bahwa standar kerugian
untuk penerapan tindakan pengamanan harus lebih tinggi dari
standar kerugian untuk tindakan anti-banting hrga atau
countervailing… "86

___

Terkini : Desember 2020

85 Panel Report, US – Lamb, paras. 7.76 and 7.77.


86 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 124.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 36 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB III

TINDAKAN PENGAMANAN
1 Pasal 1

1.1 Teks Pasal 1

Pasal 1

Ketentuan Umum

Persetujuan ini menetapkan aturan untuk penerapan tindakan-tindakan


pengamanan yang harus dipahami sebagai tindakan-tindakan yang diatur
dalam Pasal XIX GATT 1994.

1.2 Apa yang merupakan tindakan pengamanan?

1. Tindakan pengamanan yang dipermasalahkan dalam Indonesia – Iron or Steel


Products adalah bea spesifik yang diterapkan oleh Indonesia atas impor
galvalume, setelah penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang
Indonesia di bawah perundang-undangan pengamanan dalam negeri Indonesia.
Tindakan ini diberitahukan kepada Komite WTO tentang Pengamanan sebagai
tindakan pengamanan. Indonesia tidak memiliki tarif yang mengikat
sehubungan dengan galvalume.87 Masalah utama yang dibahas oleh Panel dan
Badan Banding adalah apakah bea spesifik yang diberlakukan oleh Indonesia
merupakan tindakan pengamanan dalam arti Pasal 1 Persetujuan Pengamanan
mengingat Indonesia tidak memiliki tarif yang terikat pada produk itu.
Meskipun kedua belah pihak sepakat, karena berbagai alasan, bahwa bea
tersebut merupakan tindakan pengamanan, dalam melaksanakan tugasnya
untuk melakukan penilaian obyektif terhadap masalah tersebut berdasarkan
Pasal 11 DSU, Panel melakukan pemeriksaan sendiri dan menyimpulkan
bahwa bea yang dipermasalahkan bukan merupakan tindakan pengamanan.88
Badan Banding menyatakan bahwa Panel harus melakukan penilaian yang
independen dan obyektif atas penerapan Persetujuan Pengamanan untuk
perselisihan, terlepas dari apakah penerapan tersebut telah diperdebatkan oleh
para pihak:

"Sehubungan dengan hal di atas, kami mempertimbangkan


bahwa panel tidak hanya berhak, tetapi memang diwajibkan,
berdasarkan Pasal 11 DSU untuk melakukan penilaian yang

87 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 2.1-2.3.


88 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 7.10.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 37 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
independen dan obyektf terhadap penerapan ketentuan-
ketentuan Persetujuan yang dibahas yang diajukan oleh
penggugat sebagai dasar untuk klaimnya, terlepas dari apakah
penerapan tersebut telah disengketakan oleh para pihak yang
bersengketa. Para penggugat dalam perselisihan ini mengklaim
bahwa bea masuk spesifik Indonesia untuk impor galvalume
tidak sesuai dengan Pasal XIX GATT 1994 dan ketentuan
substantif tertentu dari Persetujuan tentang Pengamanan. Oleh
karena itu, Panel bertugas, sesuai dengan Pasal 11 DSU, untuk
menilai secara obyektif apakah tindakan yang
dipermasalahkan merupakan tindakan pengamanan untuk
menentukan penerapan ketentuan-ketentuan substantif yang
disandarkan oleh penggugat sebagai dasar untuk klaim-klaim
mereka."89

2. Panel dalam Indonesia – Iron or Steel Products menekankan fakta bahwa


tindakan pengamanan adalah tindakan yang menangguhkan, menarik, atau
memodifikasi kewajiban atau konsesi GATT sejauh yang diperlukan untuk
mencegah atau memperbaiki kerugian serius yang disebabkan oleh peningkatan
impor:

“Jadi, tidak setiap tindakan yang menangguhkan, menarik atau


memodifikasi kewajiban atau konsesi GATT yang termasuk
dalam cakupan Pasal XIX: 1 (a). Sebaliknya, hanya tindakan-
tindakan yang menangguhkan, menarik, atau memodifikasi
kewajiban atau konsesi GATT yang suatu Anggota menemukan
ia harus secara temporer dilepaskan dalam rangka melakukan
tindakan yang perlu untuk mencegah atau memperbaiki
kerugian serius yang akan merupakan "tindakan
pengamanan". Misalnya, di mana semua persyaratan untuk
pengenaan "tindakan pengamanan" telah terpenuhi, Anggota
dapat memilih untuk menangguhkan kewajibannya
berdasarkan Pasal XIX GATT 1994 untuk jangka waktu
tertentu dan membatasi volume impor ke tingkat tertentu. yang
mencegah atau memperbaiki kerugian serius pada industri
dalam negeri dengan cara yang seharusnya tidak akan
bertentangan dengan larangan penerapan pembatasan-
pembatasan kuantitatif dalam Pasal tersebut. Penangguhan
kewajiban-kewajiban Anggota yang memberlakukannya
berdasarkan Pasal XIX dengan cara ini akan
memungkinkannya untuk "menyesuaikan kembali secara
temporer keseimbangan dalam tingkat konsesi antara Anggota
dan Anggota pengekspor lainnya" untuk mencegah atau

89 Appellate Body Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 5.33. Lihat juga Panel Report, India —

Iron and Steel Products, para. 7.30.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 38 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
memperbaiki kerugian serius. Dengan tidak adanya kewajiban
mencegah tindakan perbaikan Anggota, jelas tidak perlu
Anggota tersebut dibebaskan dari komitmen WTO dan oleh
karena itu tidak ada yang "disesuaikan kembali untuk
sementara".

Selanjutnya, karena itu, bahwa salah satu ciri khas dari


"tindakan-tindakan yang ditentukan" dalam Pasal XIX: 1 (a)
(yaitu tindakan-tindakan pengamanan) adalah penangguhan,
penarikan, atau modifikasi kewajiban atau konsesi GATT yang
menghalangi Anggota dari menerapkan suatu tindakan sejauh
perlu untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius, dalam
situasi di mana semua kondisi untuk pengenaan tindakan
pengamanan terpenuhi.90

3. Namun pada saat naik banding, definisi tindakan pengamanan yang dibuat
oleh Panel dalam Indonesia – Iron or Steel Products ditantang oleh para pihak
karena telah menyatukan fitur-fitur utama dari tindakan pengamanan dengan
ketentuan untuk penerapannya yang konsisten dengan WTO. Badan Banding
tidak sependapat dengan definisi Panel, dan menemukan bahwa:

“Panel tampaknya telah mempertimbangkan bahwa, untuk


memenuhi syarat sebagai tindakan pengamanan, tindakan
harus beroperasi "sejauh dan untuk waktu yang diperlukan
untuk mencegah atau memperbaiki ... kerugian". Sebagaimana
dibahas dalam paragraf 5.59. di atas, masalah apakah suatu
tindakan diterapkan sejauh dan untuk waktu yang diperlukan
untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius tidak
relevan untuk menentukan apakah tindakan itu merupakan
tindakan pengamanan untuk keperluan penerapan
Persetujuan Pengamanan. Alih-alih, ini berkaitan dengan
pertanyaan terpisah apakah tindakan pengamanan telah
sesuai dengan persyaratan prosedural dan substantif dari
Persetujuan Pengamanan. Kedua, Panel tampaknya telah
menyarankan bahwa dalam menentukan apakah suatu
tindakan adalah tindakan pengamanan, adalah relevan untuk
mempertimbangkan apakah tindakan tersebut diadopsi dalam
"situasi di mana semua kondisi untuk pengenaan tindakan
pengamanan terpenuhi" . Namun , suatu penilaian apakah
persyaratan untuk pengenaan tindakan pengamanan telah
dipenuhi berkaitan dengan pertanyaan apakah Anggota WTO
telah menerapkan tindakan pengamanan dengan cara yang
konsisten dengan WTO. Oleh karena itu, kami

90 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 7.14-7.15.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 39 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
mempertimbangkan bahwa Panel mengklarifikasi fitur
konstituen tindakan pengamanan dengan ketentuan untuk
kesesuaian tindakan pengamanan dengan Persetujuan
Pengamanan.”91

4. Badan Banding juga menetapkan fitur-fitur utama dari tindakan


pengamanan, dan menguraikan berbagai faktor yang harus dipertimbangkan
oleh suatu panel ketika menentukan apakah tindakan yang dipersoalkan
merupakan tindakan pengamanan:

“Dalam terang di atas, kami mempertimbangkan bahwa, untuk


menjadi salah satu dari "tindakan-tindakan yang diatur dalam
Pasal XIX", suatu tindakan harus menghadirkan fitur-fitur
konstituen tertentu, yang tidak ada yang tidak dapat dianggap
sebagai tindakan pengamanan. Pertama, tindakan itu harus
menangguhkan, secara keseluruhan atau sebagian, kewajiban
GATT atau menarik atau mengubah konsesi GATT. Kedua,
penangguhan, penarikan, atau modifikasi yang
dipermasalahkan harus dirancang untuk mencegah atau
memperbaiki kerugian serius pada industri domestik Anggota
yang disebabkan atau terancam oleh peningkatan impor
produk yang dimaksud. Untuk menentukan apakah suatu
tindakan menghadirkan fitur-fitur tersebut, sebuah panel
dipanggil untuk menilai desain, struktur, dan operasi yang
diharapkan dari tindakan secara keseluruhan. Dalam
melakukan penilaian independen dan obyektif, sebuah panel
harus mengidentifikasi semua aspek dari tindakan yang
mungkin memiliki pengaruh pada karakterisasi hukumnya,
mengenali aspek mana dari yang paling penting untuk
tindakan itu, dan, dengan demikian, menentukan dengan tepat
disiplin untuk dimana ukurannya tunduk. Sebagai bagian dari
penentuannya, sebuah panel harus mengevaluasi dan
mempertimbangkan semua faktor yang relevan, termasuk cara
di mana tindakan tersebut dikarakteristikkan berdasarkan
hukum domestik Anggota yang bersangkutan, prosedur dalam
negeri yang mengarah pada adopsi tindakan tersebut, dan
pemberitahuan terkait dengan Komite WTO tentang
Pengamanan. Namun, tidak ada satu pun faktor semacam itu,
dalam dan pada dirinya sendiri, yang dispositif atas pertanyaan
tentang apakah tindakan tersebut merupakan tindakan
pengamanan dalam arti Pasal 1 Persetujuan Pengamanan.”92

91 Appellate Body Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 5.62.


92 Appellate Body Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 5.60.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 40 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
5. Demikian pula, Panel dalam India — Iron and Steel Products memeriksa
berbagai elemen berbeda dari desain dan struktur tindakan pengamanan, yang
disorot oleh Badan Banding di atas, untuk menentukan apakah Persetujuan
Pengamanan berlaku untuk bea-bea yang dibebankan oleh India atas impor.
produk besi dan baja. Panel melakukan pemeriksaan ini tanpa adanya
kontestasi oleh para pihak dalam hal ini:

"Untuk alasan-alasan yang dijelaskan di atas, Panel


menyimpulkan bahwa tindakan yang dipermasalahkan
menghasilkan penangguhan kewajiban yang ditanggung oleh
India berdasarkan GATT 1994, yaitu Pasal II: 1 (b), kalimat
kedua. Tindakan-tindakan yang menghasilkan penangguhan
kewajiban-kewajiban GATT ini diadopsi oleh India sebagai
tindakan darurat sementara, yang dirancang untuk
memperbaiki situasi yang diduga kerugian serius bagi industri
dalam negeri yang diakibatkan oleh peningkatan impor produk-
produk yang menjadi subjek. Terlihat dari aspek-aspek
tersebut, kami menemukan bahwa tindakan yang
dipermasalahkan merupakan tindakan pengamanan dalam arti
Pasal 1 Persetujuan Pengamanan. Dengan demikian, ketentuan
Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan berlaku
untuk pemeriksaan yang Panel harus membuat atas klaim-
klaim yang diajukan dalam perkara saat ini. .

Kami telah mencatat bahwa cara hukum domestik anggota


mengkarakterisasi tindakannya sendiri tidak bertentangan
dengan karakterisasi tindakan tersebut di bawah hukum WTO.
Demikian juga, cara Anggota melakukan investigasi atau
memberi tahu tindakan-tindakan kepada WTO tidak
menghilangkan karakterisasi hukum tindakan tersebut.
Namun, semua faktor ini dapat menjadi elemen yang relevan
ketika mempertimbangkan desain dan struktur tindakan.
Dalam hal ini, kami menemukan bahwa elemen-elemen berikut
mengkonfirmasi kesimpulan kami. Pertama, fakta bahwa
otoritas yang berwenang India memberlakukan tindakan yang
menjadi permasalahan tersebut dan melakukan investigasi
masing-masing di bawah undang-undang domestik yang
memberikan wewenang kepada Pemerintah untuk mengenakan
bea pada impor setelah menentukan bahwa produk-produk
yang relevan diimpor ke India dalam jumlah yang meningkat
dan dalam kondisi sehingga menyebabkan atau mengancam
akan menyebabkan kerugian serius pada industri dalam
negeri. Kedua, fakta bahwa tindakan yang dipermasalahkan
memiliki karakteristik khas dari tindakan pengamanan,
termasuk (i) yang mengakibatkan bea masuk atas impor
produk sejenis atau yang secara langsung bersaing dengan
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 41 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
yang dihasilkan oleh industri dalam negeri yang terkena
dampak; (ii) bahwa bea itu hanya sementara; (iii) bahwa
tindakan itu tunduk pada liberalisasi progresif pada interval
periodik; dan (iv) bahwa impor dari negara-negara berkembang
tertentu yang tidak melebihi ambang batas dibebaskan dari
bea. Ketiga, fakta bahwa India memberi tahu penyelidikan dan
tindakan-tindakan ini kepada Komite WTO tentang
Pengamanan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal XIX GATT
1994 dan dalam Persetujuan tentang Pengamanan."93

6. Keduanya Panel dan Badan Banding dalam Indonesia – Iron or Steel Products
menolak untuk membuat temuan tentang masalah apakah kewajiban GATT
yang ditangguhkan harus sama dengan yang menyebabkan peningkatan
impor.94

7. Dalam Indonesia – Iron or Steel Products, Indonesia berpendapat bahwa


meskipun tidak memiliki tingkat terikat WTO pada impor produk yang
bersangkutan, ia memiliki tarif preferensi berdasarkan FTA tertentu dan oleh
karena itu kewajiban GATT ditangguhkan dalam penyelidikan yang menjadi
persoalan adalah pengecualian berdasarkan Pasal XXIV GATT 1994. Panel,
dalam sebuah temuan yang tidak diajukan banding, menolak argumen ini:

“Setelah persidangan substantif kedua, Indonesia menegaskan


bahwa kewajiban-kewajiban tarif yang dikenakan di bawah
Kerjasama Perdagangan Regional ASEAN-Korea (10%) dan
Kerjasama Perdagangan ASEAN (0%) mencegahnya dari
"meningkatkan tarifnya" atas impor galvalume. Menurut
Indonesia, "penerapan tarif preferensial berdasarkan FTA
Indonesia sesuai dengan Pasal XXIV GATT 1994
mengakibatkan ketidakmampuan Indonesia untuk melawan
peningkatan impor". Dengan demikian, Indonesia mendalilkan
bahwa pengenaan bea spesifik atas impor galvalume yang
berasal dari negara-negara termasuk mitra RTA-nya berarti
bahwa "kewajiban GATT ditangguhkan ... adalah pengecualian
GATT berdasarkan Pasal XXIV GATT 1994". Kami
berpandangan bahwa Pasal XXIV GATT 1994 tidak
memberlakukan kewajiban kepada Indonesia untuk
menerapkan tingkat bea tertentu atas impor galvalume dari
mitra RTAnya. Pasal XXIV GATT 1994 adalah ketentuan
permisif, yang memungkinkan Anggota untuk berlalu dari
kewajiban mereka di bawah GATT untuk membentuk suatu
kesatuan kepabeanan dan / atau wilayah perdagangan bebas,

93 Panel Report, India – Iron and Steel Products, paras. 7.74-7.75.


94 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 7.16-7.17; Appellate Body Report, Indonesia –
Iron or Steel Products, para. 5.60, catatan kaki 194.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 42 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
sesuai dengan prosedur-prosedur yang ditentukan. Pasal XXIV
tidak mengenakan kewajiban positif apapun untuk masuk ke
dalam Persetujuan perdagangan bebas (FTA) atau untuk
memberikan suatu tingkat akses pasar terhadap mitra FTA
melalui tarif yang dibatasi. Kewajiban Indonesia untuk
mengenakan tarif sebesar 0% atas impor galvalume dari mitra
dagang ASEAN-nya ditetapkan dalam Persetujuan
Perdagangan Barang ASEAN, bukan dalam Pasal XXIV.
Demikian pula, penetapan tarif maksimum sebesar 10% atas
impor galvalume dari Korea ditemukan dalam Persetujuan
Perdagangan Bebas ASEAN-Korea, tidak dalam Pasal XXIV.
Dengan kata lain, komitmen tarif 0% dan 10% di Indonesia
adalah kewajiban yang diberikan berdasarkan FTA masing-
masing, bukan Persetujuan WTO. Oleh karena itu, tidak ada
dasar untuk pernyataan Indonesia bahwa Pasal XXIV GATT
1994 menghalangi pemerintahnya untuk menaikkan tarif
impor galvalume dan bahwa bea spesifik tersebut, dengan
demikian, "menangguhkan" "pengecualian GATT berdasarkan
Pasal XXIV" untuk tujuan Pasal XIX: 1 (a).”95

8. Para pihak dalam Indonesia – Iron or Steel Products juga berpendapat di


hadapan Panel dan Badan Banding bahwa pengenaan bea spesifik yang
dipermasalahkan menangguhkan kewajiban Indonesia berdasarkan Pasal I: 1
GATT 1994 karena diterapkan secara diskriminatif untuk mematuhi
persyaratan S & D Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan.96 Panel menunjukkan
keraguan, mencatat bahwa S & D yang diberikan kepada negara-negara
berkembang tidak dimaksudkan untuk memperbaiki kerugian serius tetapi
lebih merupakan prasyarat hukum untuk pengenaan bea spesifik itu sendiri.97
Badan Banding sependapat dengan pandangan ini, menemukan bahwa:

“Setelah meninjau desain, struktur, dan operasi yang


diharapkan dari tindakan yang dipermasalahkan, ditambah
dengan semua fakta dan argumen yang relevan dalam berkas,
kami menyimpulkan bahwa tindakan tersebut tidak
menghadirkan fitur konstituen dari tindakan pengamanan
untuk keperluan penerapan disiplin-disiplin pengamanan
WTO. Pengenaan bea spesifik pada galvalume dapat berupaya
untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius pada
industri Indonesia, tetapi tidak menangguhkan kewajiban
GATT atau menarik atau memodifikasi konsesi GATT.
Meskipun pembebasan 120 negara dari ruang lingkup
penerapan bea spesifik dapat dianggap sebagai penangguhan
95 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 7.19-7.20.
96 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 7.21 and 7.23.; Appellate Body Report,
Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 5.41 and 5.46.
97 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 7.22.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 43 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kewajiban perlakuan MFN Indonesia berdasarkan Pasal I:1
GATT 1994, itu belum terbukti dirancang untuk mencegah atau
memperbaiki kerugian serius pada Industri dalam negeri
Indonesia. Sebaliknya, pengecualian itu tampaknya
merupakan aspek tambahan dari tindakan tersebut, yang
ditujukan untuk pemberian perlakuan S&D kepada negara-
negara berkembang dengan bagian de minimis dalam impor
galvalume sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.1 Persetujuan
Pengamanan. Disiplin-disiplin dari Pasal 9.1 menetapkan
syarat-syarat untuk penerapan tindakan-tindakan
pengamanan WTO yang konsisten dan tidak berbicara tentang
apakah tindakan merupakan tindakan pengamanan untuk
keperluan penerapan disiplin-disiplin pengamanan WTO. Oleh
karena itu, kami menemukan bahwa tindakan yang
dipermasalahkan, yang mempertimbangkan aspek-aspeknya
yang paling sentral terhadap masalah karakterisasi hukum,
bukan merupakan tindakan "sebagaimana diatur dalam Pasal
XIX GATT 1994".98

9. Dalam pandangan Panel dan Badan Banding dalam Indonesia – Iron or Steel
Products fakta bahwa Anggota menerapkan tindakan pengamanan dan
membebaskan negara-negara berkembang tertentu dari ruang lingkup tindakan
sesuai dengan Pasal 9.1 tidak selalu berarti bahwa "tindakan pengamanan yang
sama, karena diskriminasi itu, menangguhkan kewajiban dalam Pasal I: 1 untuk
memberikan perlakuan-MFN untuk tujuan Pasal XIX: 1 (a). "99 Panel
mengartikulasikan ini dengan menyoroti dua pertimbangan utama:

“Pertama, diskriminasi yang diminta oleh Pasal 9.1 (yang akan


sebaliknya tidak bertentangan dengan Pasal I: 1 GATT 1994)
tidak dimaksudkan untuk mencegah atau memperbaiki
kerugian serius. Sebaliknya, diskriminasi tersebut
dimaksudkan untuk membiarkan produsen dari para Anggota
negara-negara sedang berkembang yang memenuhi syarat
dengan akses yang secara esensial sama ke pasar negara
pengimpor sebagaimana ada sebelum pengenaan tindakan
pengamanan. Kami gagal untuk melihat bagaimana tindakan
yang melemahkan dampak pengenaan tindakan pengamanan
untuk memberikan perlakuan yang khusus dan berbeda dapat
mengakibatkan penangguhan kewajiban-kewajiban MFN suatu
Anggota berdasarkan Pasal I: 1 untuk tujuan Pasal XIX: 1 (a),
mengingat bahwa tujuan mendasar dari Pasal XIX: 1 (a) adalah
untuk memungkinkan Anggota untuk "melepaskan" kewajiban

98 Appellate Body Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 5.70.


99 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 7.27.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 44 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
GATT mereka sejauh yang diperlukan untuk mencegah atau
memperbaiki kerugian serius pada industri dalam negeri.100

Kedua, kami mengingatkan bahwa Catatan Interpretatif Umum


untuk Lampiran 1A dari Persetujuan WTO (General
Interpretative Note to Annex 1A of the WTO Agreement)
menyatakan bahwa jika terjadi pertentangan antara ketentuan
dalam GATT 1994 dan ketentuan dari Persetujuan yang
dicakup lainnya, ketentuan Persetujuan yang dicakup harus
berlaku sejauh konflik. Dalam pandangan kami, efek dari
peraturan ini adalah bahwa penerapan tindakan pengamanan
yang diskriminatif yang diwajibkan oleh Pasal 9.1, sejauh hal
itu tidak sesuai dengan prinsip perlakuan MFN, diperbolehkan
tanpa harus menangguhkan pengoperasian Pasal I:1 GATT
1994. …"101

10. Panel dalam Indonesia – Iron or Steel Products juga menemukan bahwa fakta
bahwa suatu tindakan diberlakukan sebagai hasil dari investigasi pengamanan
yang konsisten dengan WTO tidak berarti bahwa tindakan tersebut menunda,
mengubah, atau menarik kewajiban atau konsesi GATT dan oleh karena itu
merupakan tindakan pengamanan dalam arti Pasal 1 Persetujuan
Pengamanan.102

11. Selain itu, setelah menyimpulkan bahwa bea spesifik yang dipermasalahkan
bukan merupakan tindakan pengamanan dalam arti Pasal 1 Persetujuan
tentang Pengamanan, Panel, dalam sebuah temuan yang tidak dipertimbangkan
oleh Badan Banding, mengklarifikasi bahwa ini tidak berarti bahwa Anggota
WTO dihalangi untuk memberlakukan tindakan pengamanan terhadap impor
produk yang tarifnya tidak mengikat:

“Setiap Anggota WTO yang dihadapkan pada situasi seperti itu


berhak menerapkan haknya berdasarkan Persetujuan
Pengamanan untuk mencegah atau memperbaiki kerugian
serius pada industri dalam negerinya, asalkan tindakan
perbaikan yang dipilih menangguhkan, menarik, atau
memodifikasi kewajiban atau konsesi GATT yang relevan untuk
tujuan itu. Anggota yang tarifnya "tidak terikat" berkenaan

100 (Catatan kaki asli) Dalam mengartikulasikan pandangan ini, kami tidak menyampaikan pendapat
sejauh pada mana Pasal XIX:1(a) dapat atau tidak dapat mengijinkan suatu Anggota pengimpor untuk
menerapkan suatu tindakan atas dasar diskriminasi (yang akan sebaliknya bertentangan dengan Pasal I:1
GATT 1994), jika diskriminasi tersebut dipertimbangkan oleh Anggota pengimpor perlu untuk mencegah atau
mengatasi kerugian serius. Pandangan kami dibatasi secara ketat pada penerapan diskriminatif atas
tindakan pengamanan sebagai hasil dari ketaatan dengan Pasal 9.1, yang adalah secara eksplisit
dimaksudkan untuk memberikan perlakuan khusus dan berbeda pada para anggota Negara sedang
berkembang yang memenuhi kualifikasi.
101 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 7.28-7.29.
102 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 7.39.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 45 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dengan produk yang menghadapi persaingan dari impor yang
diduga menyebabkan kerugian, dapat, misalnya, menerapkan
tindakan pengamanan dalam bentuk kuota impor yang sesuai,
sehingga menangguhkan kewajibannya berdasarkan Pasal XI
GATT 1994. Tentu saja, tindakan semacam itu harus
didasarkan pada penyelidikan dan kesimpulan yang konsisten
dengan WTO. Namun, fakta bahwa telah melakukan
penyelidikan semacam itu tidak berarti bahwa tindakan yang
diizinkan, seperti kenaikan tarif tidak terikat, menjadi tindakan
pengamanan yang harus ditinjau berdasarkan Persetujuan
Pengamanan. Indonesia dalam hal ini tidak melakukan
tindakan apapun yang menangguhkan, menarik, atau
memodifikasi kewajiban atau konsesi GATT. Oleh karena itu,
untuk semua alasan di atas, kami menemukan bahwa bea
spesifik yang diterapkan oleh Indonesia atas impor galvalume
sesuai dengan Permenkeu No. 137.1 / PMK.011 / 2014 bukan
merupakan "tindakan pengamanan", sesuai dengan Pasal 1
Persetujuan Pengamanan.”103

12. Panel juga menyatakan, dalam suatu temuan yang dikuatkan oleh Badan
Banding, bahwa bea yang dipermasalahkan dalam perkara itu, yang tidak
mewakili tindakan pengamanan karena Indonesia tidak memiliki tingkat WTO
yang terikat pada tingkat tarif untuk produk yang dimaksud, tidak konsisten
dengan prinsip MFN yang diatur dalam Pasal I: 1 GATT 1994 karena Indonesia
telah membebaskan 120 negara dari ruang lingkup beanya.104

1.3 Hubungan dengan Pasal XIX GATT 1994

1.3.1 Umum

13. Dalam Korea - Dairy, Badan Banding memeriksa hubungan antara Pasal XIX
GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan mengingatkan, di satu sisi, Pasal II
Persetujuan WTO105, dan, di sisi lain, Pasal 1 dan 11.1 (a) Persetujuan
Pengamanan.106 Badan Banding menyimpulkan bahwa segala tindakan
pengamanan yang diberlakukan setelah berlakunya Persetujuan WTO harus
mematuhi ketentuan-ketentuan Pasal XIX dan Persetujuan Pengamanan:

103 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, para. 7.41.


104 Panel Report, Indonesia – Iron or Steel Products, paras. 7.42-7.44.
105 Lihat juga analisis Badan Banding berdasarkan Pasal II Persetujuan WTO (dalam pembahasan Pasal II

Persetujuan WTO).
106 Masalah hubungan antara GATT Pasal XIX dan Persetujuan Pengamanan muncul dalam perselisihan

ini karena otoritas investigasi dalam setiap kasus belum memeriksa apakah tren impor yang diselidiki
adalah hasil dari "perkembangan yang tidak terduga" dalam arti Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 46 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Hubungan spesifik antara Pasal XIX GATT 1994 dan
Persetujuan Pengamanan dalam Persetujuan WTO diatur
dalam Pasal 1 dan 11.1 (a) dari Persetujuan Pengamanan:

...

Pasal 1 menyatakan bahwa tujuan Persetujuan Pengamanan


adalah untuk menetapkan 'aturan untuk penerapan tindakan-
tindakan pengamanan yang harus dipahami sebagai tindakan
yang diatur dalam Pasal XIX GATT 1994.' ... Arti umum dari
bahasa dalam Pasal 11.1 (a) - 'kecuali jika tindakan tersebut
sesuai dengan ketentuan Pasal yang diterapkan sesuai dengan
Persetujuan ini' - adalah bahwa setiap tindakan pengamanan
harus sesuai dengan ketentuan Pasal XIX GATT 1994 serta
dengan ketentuan-ketentuan Persetujuan Pengamanan.
Dengan demikian, segala tindakan pengamanan107 yang
diberlakukan setelah berlakunya Persetujuan WTO harus
mematuhi ketentuan-ketentuan Persetujuan Pengamanan dan
Pasal XIX GATT 1994. "108

14. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding membatalkan kesimpulan


oleh Panel dalam perkara itu bahwa "investigasi pengamanan dan tindakan
pengamanan diberlakukan setelah berlakunya Persetujuan WTO yang
memenuhi persyaratan Persetujuan baru tentang Pengamanan memenuhi
persyaratan Pasal XIX GATT. "109 Badan Banding mencatat bahwa Pasal 1 dan
11.1 (a) Persetujuan Pengamanan menggambarkan sifat yang tepat dari
hubungan antara Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan dalam
Persetujuan WTO110, dan kemudian mengamati:

"Kami tidak melihat apa pun dalam bahasa, baik Pasal 1 atau
Pasal 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan yang menyarankan niat
oleh negosiator Putaran Uruguay untuk merangkum
persyaratan Pasal XIX GATT 1994 dalam Persetujuan
Pengamanan dan dengan demikian untuk membuat
persyaratan itu tidak berlaku lagi Pasal 1 menyatakan bahwa
tujuan dari Persetujuan Pengamanan adalah untuk
menetapkan 'aturan untuk penerapan tindakan pengamanan
yang harus dipahami berarti tindakan yang diatur dalam Pasal
XIX GATT 1994.' ... Ini menunjukkan bahwa Pasal XIX
berlanjut dengan kekuatan penuh dan efek, dan, pada

107 (catatan kaki asli) Dengan pengecualian tindakan-tindakan pengamanan khusus yang diambil sesuai

dengan Pasal 5 Persetujuan tentang Pertanian atau Pasal 6 Persetujuan tentang Tekstil dan Pakaian.
108 Appellate Body Report, Korea – Dairy, paras. 76-77. Lihat juga Appellate Body Report, Argentina –

Footwear (EC), para. 84.


109 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.69.
110 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 82.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 47 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kenyataannya, menetapkan prasyarat tertentu untuk
pengenaan tindakan-tindakan pengamanan. Lebih lanjut,
dalam Pasal 11.1 (a), makna bahasa yang biasa 'kecuali
tindakan tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal yang
diterapkan sesuai dengan Persetujuan ini' ... jelas bahwa
tindakan pengamanan harus sesuai dengan ketentuan Pasal
XIX GATT 1994 serta ketentuan-ketentuan Persetujuan
Pengamanan. Tak satu pun dari ketentuan ini menyatakan
bahwa tindakan pengamanan apa pun yang diambil setelah
berlakunya Persetujuan WTO hanya perlu sesuai dengan
ketentuan Persetujuan Pengamanan.111 "112

15. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) lebih lanjut menolak
kesimpulan Panel bahwa karena klausul "[j] ika, sebagai akibat dari
perkembangan yang tidak terduga ... konsesi" dalam Pasal XIX: 1 (a) telah secara
tegas dihilangkan dari Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan, tindakan
pengamanan yang memenuhi persyaratan Persetujuan Pengamanan akan
secara otomatis juga memenuhi persyaratan Pasal XIX. Badan Banding
mempertimbangkan kesimpulan ini tidak konsisten dengan prinsip-prinsip
penafsiran Persetujuan yang efektif dan dengan makna biasa dari Pasal 1 dan
11.1 (a) Persetujuan Pengamanan:

"[Adalah] jelas dari Pasal 1 dan 11.1 (a) Persetujuan


Pengamanan bahwa negosiator Putaran Uruguay tidak
bermaksud bahwa Persetujuan Pengamanan sepenuhnya akan
menggantikan Pasal XIX. Sebaliknya, makna biasa dari Pasal 1
dan 11.1 ( a) Persetujuan Pengamanan menegaskan bahwa niat
para negosiator adalah bahwa ketentuan Pasal XIX GATT 1994
dan Persetujuan Pengamanan harus berlaku secara kumulatif,
kecuali sejauh konflik antara ketentuan tertentu ... Kami tidak
melihat ini sebagai masalah yang melibatkan konflik antara
ketentuan khusus dari dua Persetujuan Multilateral tentang
Perdagangan Barang, oleh karena itu, kami wajib menerapkan
ketentuan Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX: 1
(a) GATT 1994 secara kumulatif, untuk memberikan makna,

111 (catatan kaki asli) Kami mencatat bahwa ketentuan Pasal 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan sangat

berbeda dari ketentuan Pasal 2.4 Persetujuan tentang Penerapan Tindakan Sanitasi dan Fitosanitasi, yang
menyatakan:

"Tindakan sanitasi atau fitosanitari yang sesuai dengan ketentuan yang relevan
dari Persetujuan ini harus dianggap sesuai dengan kewajiban Anggota berdasarkan
ketentuan GATT 1994 yang berkaitan dengan penggunaan tindakan sanitasi atau
fitosanitasi, khususnya ketentuan Pasal XX (b). " (penekanan ditambahkan)

112 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 83.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 48 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dengan memberikan efek hukum, untuk semua ketentuan yang
berlaku terkait dengan tindakan pengamanan. "113

16. Panel dalam US - Lamb, merujuk pada pernyataan oleh Badan Banding
tentang hubungan antara Persetujuan tentang Pengamanan dan Pasal XIX dari
GATT 1994, mengamati:

"Dengan demikian Badan Banding secara eksplisit menolak


gagasan bahwa persyaratan GATT Pasal XIX yang tidak
tercermin dalam Persetujuan Pengamanan dapat digantikan
oleh persyaratan yang disebutkan terakhir dan menekankan
bahwa semua ketentuan yang relevan dari Persetujuan
Pengamanan dan Pasal XIX GATT harus diberi makna dan efek.
"114

17. Badan Banding US – Lamb mengulangi kesimpulan yang ditarik oleh Badan
Banding dalam Argentina – Footwear (EC) dan dalam Korea – Dairy tentang
hubungan antara Persetujuan tentang Pengamanan dan GATT Pasal XIX dan
mengamati bahwa "Pasal 1 dan 11.1 (a) Persetujuan Pengamanan
mengungkapkan penerapan penuh dan berkelanjutan dari Pasal XIX GATT
1994, yang tidak lagi berdiri sendiri, tetapi telah diklarifikasi dan diperkuat oleh
Persetujuan Pengamanan ".115

18. Panel dalam Argentina - Preserved Peaches juga menyimpulkan bahwa dalam
perselisihan yang berkaitan dengan tindakan pengamanan, sebuah panel harus
menerapkan Persetujuan Pengamanan dan GATT Pasal XIX secara kumulatif.116

19. Panel dalam US - Steel Safeguards menegaskan kembali bahwa Pasal XIX
GATT dan Persetujuan Pengamanan berlaku "secara kumulatif" ketika menilai
kompatibilitas WTO terhadap tindakan pengamanan yang diambil oleh Anggota
WTO:

"[D] i sini tidak ada referensi untuk perkembangan yang tidak


terduga dalam Persetujuan Pengamanan. Namun, sebagaimana
yang berulang kali ditegaskan oleh Badan Banding, Pasal 1 dan
11.1 (a) Persetujuan Pengamanan mengungkapkan
berlanjutnya penerapan Pasal XIX GATT yang telah diklarifikasi
dan diperkuat oleh Persetujuan Pengamanan.117 Interpretasi ini

113 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 89.


114 Panel Report, US – Lamb, para. 7.11.
115 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 70.
116 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, para. 7.12.
117 (catatan kaki asli) Lihat misalnya Laporan Badan Banding di Korea – Dairy pada para. 74: "Kami

sependapat dengan pernyataan Panel bahwa: Sekarang telah ditetapkan dengan baik bahwa Persetujuan
WTO adalah" Usaha Tunggal "dan oleh karena itu semua kewajiban WTO umumnya bersifat kumulatif
dan Anggota harus mematuhi semuanya secara bersamaan ..." dan para. 78: "Setelah menemukan
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 49 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
memastikan bahwa ketentuan-ketentuan Persetujuan tentang
Pengamanan dan ketentuan-ketentuan Pasal XIX diberikan
makna penuh dan efek hukum penuh mereka dalam konteks
Persetujuan WTO.118 "119

20. Mengenai ekonomi judisial ketika telah ditemukan bahwa persyaratan Pasal
2 dan 4 Persetujuan tentang Pengamanan belum dipenuhi, lihat pembahasan
Pasal XIX dari GATT 1994.

1.3.1.1 "perkembangan yang tidak terduga"

21. Mengenai frasa "Jika, sebagai akibat dari perkembangan yang tidak
terduga ... konsesi" dalam GATT Pasal XIX: 1 (a), lihat Bagian Artikel XIX
dari GATT 1994. Lihat juga Indeks Analitik GATT di hal. 517.

Terkini: Desember 2020

bahwa ketentuan dari kedua Pasal XIX: 1 GATT 1994 dan Pasal 2.1 Persetujuan tentang Pengamanan
berlaku untuk setiap tindakan pengamanan yang diambil berdasarkan Persetujuan WTO ".
118 (catatan kaki asli) Appellate Body Reports, Argentina – Footwear (EC), para. 95; Korea – Dairy,

para. 85; US – Lamb, para. 71.


119 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.36

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 50 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB IV
PERSYARATAN-PERSYARATAN
1 Pasal 2

1.1 Teks Pasal 2

Pasal 2

Persyaratan-persyaratan

1. Para Anggota1 dapat menerapkan tindakan pengamanan untuk suatu produk


hanya jika Anggota tersebut telah menentukan, sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan di bawah ini, bahwa produk tersebut diimpor ke
wilayahnya dalam jumlah yang meningkat, absolut atau relatif terhadap
produksi dalam negeri, dan berdasarkan persyartan-persyaratan demikian
menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan Kerugian serius pada
industri dalam negeri yang menghasilkan produk sejenis atau langsung
bersaing.

(catatan kaki asli) 1 Serikat pabean dapat menerapkan tindakan


Pengamanan sebagai satu kesatuan atau atas nama Negara anggota.
Ketika serikat pabean menerapkan tindakan Pengamanan sebagai
satu kesatuan, semua persyaratan untuk menentukan Kerugian
serius atau ancamannya berdasarkan Persetujuan ini harus
didasarkan pada persyaratan-persyaratan yang ada di serikat pabean
secara keseluruhan. Ketika tindakan pengamanan diterapkan atas
nama Negara anggota, semua persyaratan untuk penentuan Kerugian
serius atau ancamannya harus didasarkan pada perysartan-
persyaratan yang ada di Negara anggota tersebut dan tindakan
tersebut harus dibatasi pada Negara anggota tersebut. Tidak ada
dalam Persetujuan ini yang menilai interpretasi hubungan antara
Pasal XIX dan ayat 8 Pasal XXIV GATT 1994.

2. Tindakan pengamanan harus diterapkan pada produk yang diimpor terlepas


dari sumbernya.

1.2 Umum

1.2.1 Dua pertanyaan dasar


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 51 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1. Dalam US – Line Pipe, Badan Banding mempertimbangkan tensi alamiah
antara, disatu sisi, mendefinisikan lingkup yang sesuai dan sah atas hak untuk
menerapkan tindakan pengamanan dan, disisi lain, memastikan bahwa
tindakan-tindakan pengamanan tidak diterapkan melawan “perdagangan
bebas” melampaui apa yang adalah perlu untuk menyediakan pengganti yang
luar biasa dan sementara."120 Selain itu, ia menemukan tensi alamiah ini
menjadi "inherent" dalam “dua penyelidikan dasar” yang dilakukan dalam
menafsirkan Persetujuan Pengamanan.121 Badan Banding menekankan bahwa
dua penyelidikan ini "terpisah dan berbeda" dan tidak boleh "dikacaukan" oleh
penafsir Persetujuan:

"[Ada] penyelidikan mendasar yang dilakukan dalam


menafsirkan Persetujuan Pengamanan. Dua penyelidikan dasar
ini adalah: pertama, apakah ada hak untuk menerapkan
tindakan Pengamanan? Dan, kedua, jika demikian, apakah hak
itu telah dilaksanakan, melalui penerapan tindakan seperti itu,
dalam batas-batas yang ditetapkan dalam Persetujuan? Kedua
pertanyaan ini terpisah dan berbeda. Mereka tidak boleh
dikacaukan oleh penafsir Persetujuan. Satu harus mendahului
dan mengarah ke yang lain. Pertama, penafsir harus
menanyakan apakah ada hak, dalam keadaan kasus tertentu,
untuk menerapkan tindakan pengamanan. Untuk hak ini,
Anggota WTO yang bersangkutan harus telah menentukan,
sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 2.1 Persetujuan
Pengamanan dan sesuai dengan ketentuan Pasal 3 dan 4
Persetujuan Pengamanan, bahwa suatu produk sedang diimpor
ke wilayahnya dalam jumlah yang meningkat dan dalam
kondisi sedemikian itu menyebabkan atau mengancam akan
menyebabkan Kerugian serius pada industri dalam negeri. dan,
jika penyelidikan pertama ini mengarah pada kesimpulan
bahwa ada hak untuk menerapkan tindakan Pengamanan
dalam kasus khusus itu, maka penafsir selanjutnya harus
mempertimbangkan apakah Anggota telah menerapkan
tindakan Pengamanan itu 'hanya sejauh perlu untuk mencegah
atau memperbaiki kerugian serius dan untuk memfasilitasi
penyesuaian ', sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 5.1, kalimat
pertama, Persetujuan Pengamanan. Dengan demikian, hak
untuk menerapkan tindakan pengamanan - bahkan ketika
telah ditemukan ada dalam kasus tertentu dan dengan
demikian dapat dilaksanakan - tidak terbatas. Bahkan ketika
satu Anggota telah memenuhi persyaratan Persetujuan yang
menetapkan hak untuk menerapkan tindakan Pengamanan

120 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 83.


121 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 84
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 52 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dalam kasus tertentu, ia harus melakukannya 'hanya sejauh
yang diperlukan ....' "122

2. Dalam US – Steel Safeguards, Panel menerapkan uji dua penyelidikan dasar


berdasarkan Persetujuan Pengamanan seperti yang dinyatakan oleh Badan
Banding dalam US – Line Pipe (lihat paragraf 1 di atas) sebagai berikut:

"Selama pemeriksaan, Panel ini telah membuat dua


penyelidikan berbeda. Panel berpandangan bahwa, pertama, ia
harus memeriksa apakah Amerika Serikat memiliki hak untuk
mengambil tindakan-tindakan pengamanan. Kedua,
seandainya Panel mempertimbangkan bahwa Amerika Serikat
memiliki hak untuk mengambil tindakan pengamanan seperti
itu, Panel kemudian akan menilai apakah tindakan tersebut
diterapkan (terkait dengan jenis tindakan, tingkat dan
lamanya) hanya sejauh yang diperlukan untuk memperbaiki
atau mencegah Kerugian serius dan memungkinkan
penyesuaian kembali.

Dalam memeriksa apakah Amerika Serikat memiliki hak untuk


mengenakan tindakan-tindakan Pengamanan spesifik yang
dipermasalahkan, Panel akan memperhatikan dirinya sendiri
dengan penerapan Pasal 2, 3 dan 4 Persetujuan Pengamanan
dan Pasal XIX GATT 1994 (yang terakhir relevan khususnya
untuk penilaian apakah Amerika Serikat dihadapkan dengan
perkembangan yang tidak terduga) dalam meninjau laporan
otoritas yang berwenang. Sehubungan dengan penyelidikan
kedua, ketika menilai kesesuaian tindakan-tindakan
Pengamanan tersebut, Anggota pengimpor wajib, ketika digugat
oleh Anggota WTO yang telah membuat kasus prima facie
ketidakkonsistenan dengan Pasal 5.1 Persetujuan
Pengamanan, untuk membenarkan di hadapan Panel bahwa
tindakan pengamanan hanya dikenakan sejauh yang
diperlukan untuk mencegah atau memperbaiki Kerugian dan
memungkinkan penyesuaian kembali. Pembalikan dari beban
pembuktian ini dapat terjadi. "123

1.2.2 Paralelisme

3. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding memeriksa "apakah ... ada
paralelisme yang tersirat antara ruang lingkup penyelidikan upaya Pengamanan

122 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 84.

123 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.15-10.16.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 53 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dan ruang lingkup penerapan tindakan-tindakan Pengamanan." "124 Dalam
hubungan ini, Badan Banding menyatakan:

"Secara keseluruhan, ketentuan Pasal 2.1 dan 4.1 (c)


Persetujuan Pengamanan menunjukkan bahwa Anggota WTO
hanya dapat menerapkan tindakan Pengamanan setelah
Anggota tersebut telah menentukan bahwa suatu produk
sedang diimpor ke wilayahnya dalam jumlah yang sedemikian
meningkat. dan dalam persyaratan-persyaratan sedemikian
sehingga menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan
kerugian serius pada industri domestik di dalam wilayahnya.
Menurut Pasal 2.1 dan 4.1 (c), oleh karena itu, semua aspek
yang relevan dari penyelidikan Pengamanan harus dilakukan
oleh Anggota yang pada akhirnya menerapkan tindakan
Pengamanan, berdasarkan peningkatan impor yang memasuki
wilayahnya dan menyebabkan atau mengancam akan
menyebabkan Kerugian serius pada industri dalam negeri di
wilayahnya.
Meskipun Pasal 2.1 dan 4.1 (c) menetapkan persyaratan-
persyaratan untuk menerapkan tindakan Pengamanan dan
persyaratan-persyaratan untuk lingkup penyelidikan
Pengamanan, ketentuan ini tidak menyelesaikan masalah
ruang lingkup penerapan tindakan Pengamanan. Dalam
konteks itu, Pasal 2.2 dari Persetujuan tentang Pengamanan
menentukan:

'Tindakan pengamanan harus diterapkan pada suatu


produk yang diimpor terlepas dari sumbernya.'

Sebagaimana yang telah kami catat, dalam hal ini, Argentina


menerapkan tindakan-tindakan Pengamanan yang
dipermasalahkan setelah melakukan penyelidikan terhadap
produk yang diimpor ke wilayah Argentina dan dampak dari
impor tersebut terhadap industri dalam negeri Argentina.
Dalam menerapkan tindakan-tindakan Pengamanan
berdasarkan penyelidikan dalam kasus ini, Argentina juga
diharuskan berdasarkan Pasal 2.2 untuk menerapkan
tindakan-tindakan tersebut terhadap impor dari semua
sumber, termasuk dari negara-negara anggota MERCOSUR
lainnya.

Atas dasar alasan ini, dan berdasarkan fakta-fakta dari kasus


ini, kami menemukan bahwa penyelidikan Argentina, yang
mengevaluasi apakah kerugian serius atau ancamannya

124 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 111.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 54 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
disebabkan oleh impor dari semua sumber, hanya dapat
mengarah pada pengenaan tindakan-tindakan Pengamanan
pada impor dari semua sumber. Oleh karena itu, kami
menyimpulkan bahwa penyelidikan Argentina, dalam hal ini,
tidak dapat berfungsi sebagai dasar untuk mengecualikan
impor dari Negara-negara anggota MERCOSUR lainnya dari
penerapan tindakan-tindakan Pengamanan."125

4. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) juga menekankan bahwa ia


tidak memutuskan "apakah, sebagai prinsip umum, satu anggota kesatuan
kepabeanan dapat mengecualikan anggota lain dari kesatuan kepabeanan itu
dari penerapan tindakan Pengamanan" 126

5. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding menguatkan temuan oleh Panel


dalam perkara itu bahwa Amerika Serikat telah bertindak secara tidak konsisten
dengan Pasal 2.1 dan 4.2 Persetujuan Pengamanan ketika, setelah memasukkan
impor dari semua sumber dalam penyelidikan mereka atas peningkatan impor
gluten gandum ke Amerika Serikat dan dampak konsekuensinya dari impor
tersebut pada industri dalam negeri, otoritas yang menginvestigasi Amerika
Serikat mengecualikan impor dari Kanada dari penerapan tindakan
Pengamanan. Pengecualian ini didasarkan pada penyelidikan terpisah mengenai
apakah Kanada menyumbang bagian besar dari total impor dan apakah impor
dari Kanada berkontribusi "penting" terhadap Kerugian serius yang disebabkan
oleh impor. Badan Banding mengulangi temuan-temuannya dari Argentina –
Footwear (EC) tentang adanya paralelisme antara penyelidikan Pengamanan dan
penerapan tindakan-tindakan Pengamanan:

"[P]asal 2.1 Persetujuan Pengamanan ... menetapkan bahwa


tindakan Pengamanan hanya dapat diterapkan ketika 'jumlah
yang sedemikian meningkat' dari suatu produk yang sedang
diimpor ke dalam wilayahnya ... di bawah persyaratan-
persyaratan sedemikian sehingga menyebabkan atau
mengancam akan menyebabkan kerugian serius pada industri
dalam negeri '. Sebagaimana yang telah kami katakan,
ketentuan ini, sebagaimana diuraikan dalam Pasal 4
Persetujuan Pengamanan, menetapkan ketentuan untuk
menerapkan tindakan Pengamanan. Pasal 2.2 Persetujuan
Pengamanan, yang menetapkan bahwa tindakan Pengamanan
'harus diterapkan pada produk yang sedang diimpor terlepas
dari sumbernya', menetapkan aturan tentang penerapan
tindakan Pengamanan.

125 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 111-113.


126 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 114.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 55 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Frasa yang sama - 'produk ... diimpor' - muncul dalam kedua
ayat Pasal 2. Mengingat identitas bahasa dalam dua ketentuan,
dan dalam tidak adanya indikasi yang bertentangan dalam
konteks, kami percaya bahwa adalah tepat untuk
mempertimbangkan makna yang sama untuk frasa ini dalam
Pasal 2.1 dan 2.2 untuk memasukkan impor dari semua
sumber dalam penentuan bahwa peningkatan impor
menyebabkan kerugian serius, dan kemudian untuk
mengecualikan impor dari satu sumber dari penerapan
tindakan tersebut, akan memberikan frase 'produk yang
sedang diimpor' arti yang berbeda dalam Pasal 2.1 dan 2.2
Persetujuan Pengamanan. Dalam Pasal 2.1, frasa akan
mencakup impor dari semua sumber sedangkan, dalam Pasal
2.2, itu akan mengecualikan impor dari sumber tertentu. Ini
tidak sesuai dan tidak beralasan. Oleh karena itu, dalam
kegiatan biasa, impor yang termasuk dalam penentuan yang
dibuat berdasarkan Pasal 2.1 dan 4.2 harus sesuai dengan
impor yang termasuk dalam penerapan tindakan tersebut,
berdasarkan Pasal 2.2.127 "128

6. Selanjutnya, Badan Banding dalam US - Wheat Gluten menolak argumen


Amerika Serikat bahwa tindakan pengamanannya tetap dibenarkan karena
pihak berwenang telah melakukan penyelidikan tambahan yang berfokus
khusus pada impor dari Kanada:

"Dalam kasus saat ini, Amerika Serikat menegaskan bahwa


pengecualian impor dari Kanada dari ruang lingkup tindakan
Pengamanan dibenarkan karena, setelah penyelidikannya
berdasarkan impor dari semua sumber, USITC melakukan
penyelidikan tambahan yang khusus difokuskan pada impor
dari Kanada. Amerika Serikat mengklaim, pada dasarnya,
bahwa ruang lingkup penyelidikan awal, bersama dengan
penyelidikan berikutnya dan tambahan pada impor dari
Kanada, memang sesuai dengan ruang lingkup penerapan
tindakan Pengamanannya.

Namun, dalam pandangan kami, meskipun USITC memeriksa


pentingnya impor dari Kanada secara terpisah, USITC tidak
membuat keputusan eksplisit terkait peningkatan impor, tidak
termasuk impor dari Kanada. Dengan kata lain, meskipun

127 (catatan kaki asli) Amerika Serikat bersandar pada Pasal 9.1 Persetujuan tentang Pengamanan untuk

mendukung argumennya bahwa ruang lingkup penyelidikan kerugian serius tidak perlu sama persis
dengan ruang lingkup penerapan tindakan Pengamanan. Pasal 9.1 adalah pengecualian terhadap aturan
umum yang ditetapkan dalam Persetujuan Pengamanan yang hanya berlaku untuk Anggota negara
berkembang. Kami tidak mempertimbangkan itu relevan dengan banding ini.
128 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 95-96.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 56 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tindakan pengamanan diterapkan untuk impor dari semua
sumber, tidak termasuk Kanada, USITC tidak menetapkan
secara eksplisit bahwa impor dari sumber yang sama, tidak
termasuk Kanada, memenuhi persyaratan untuk penerapan
tindakan pengamanan, sebagaimana diatur dalam Pasal 2.1
dan diuraikan dalam Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan.
Dengan demikian, kami menemukan bahwa pemeriksaan
terpisah impor dari Kanada yang dilakukan oleh USITC dalam
kasus ini bukan merupakan dasar yang cukup untuk tindakan
Pengamanan yang akhirnya diterapkan oleh Amerika
Serikat."129

7. Badan Banding dalam US - Line Pine menegaskan kembali keputusannya


dalam US – Wheat Gluten130 lebih lanjut menyimpulkan bahwa, dengan
menunjukkan kesenjangan antara impor yang tercakup dalam penyelidikan
yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang dan impor yang berada dalam
ruang lingkup tindakan pengamanan, Anggota pengekspor telah menetapkan
kasus prima facie atas tidak adanya “paralelisme” berkenan dengan tidakan
pengamanan:

"Oleh karena itu, jelas, bahwa, dalam penyelidikannya, USITC


mempertimbangkan impor dari semua sumber, termasuk
impor dari Kanada dan Meksiko. Namun demikian, ekspor dari
Kanada dan Meksiko dikeluarkan dari tindakan Pengamanan
yang dipermasalahkan. Oleh karena itu, ada kesenjangan
antara impor yang tercakup dalam penyelidikan yang
dilakukan oleh USITC dan impor berada dalam ruang lingkup
tindakan.

Dalam pandangan kami, Korea telah menunjukkan bahwa


USITC mempertimbangkan impor dari semua sumber dalam
penyelidikannya. Korea juga telah menunjukkan bahwa ekspor
dari Kanada dan Meksiko dikeluarkan dari tindakan
Pengamanan yang dipermasalahkan. Dan, dalam pandangan
kami, ini sudah cukup untuk membuat kasus prima facie dari
tidak adanya paralelisme dalam tindakan line pipe.
Bertentangan dengan apa yang dinyatakan oleh Panel, kami
tidak mempertimbangkan bahwa Korea perlu membahas
informasi yang tercantum dalam Laporan USITC, atau
khususnya, dalam catatan kaki 168 untuk menetapkan kasus
tak terbantahkan tentang pelanggaran paralelisme. Selain itu,
untuk meminta Korea untuk membantah informasi dalam
Laporan USITC, dan khususnya, dalam catatan kaki 168, akan

129 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 97-98.


130 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 181.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 57 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
memberlakukan beban yang tidak mungkin pada Korea karena,
sebagai negara pengekspor, Korea tidak akan memiliki data
yang relevan untuk melakukan sendiri. analisis impor. "131

8. Panel dalam US – Steel Safeguards, dalam sebuah temuan yang dikuatkan


oleh Badan Banding132, mengingatkan bahwa persyaratan paralelisme,
sebagaimana dikembangkan oleh panel dan Badan Banding, berarti bahwa
pihak yang berwenang harus secara eksplisit menetapkan bahwa impor yang
dicakup oleh tindakan Pengamanan. memenuhi persyaratan-persyaratan untuk
penerapannya.133 Panel selanjutnya menambahkan:

"Ini menyiratkan bahwa pihak yang berwenang harus


memberikan penjelasan yang beralasan dan memadai tentang
bagaimana fakta-fakta mendukung penentuan mereka.
Sebagaimana Badan Banding juga telah menjelaskan, 'secara
eksplisit, sebuah pernyataan harus menyatakan dengan jelas
semua yang dimaksudkan; itu harus tidak meninggalkan apa-
apa semata-mata tersirat atau disarankan; itu harus jelas dan
tidak ambigu.'

Panel percaya bahwa persyaratan paralelisme juga ada untuk


kepentingan Anggota lain. Anggota lain yang menghadapi
tindakan pengamanan harus dapat menilai legalitasnya
berdasarkan penentuan dan penjelasan-penjelasan yang
diberikan oleh pihak yang berwenang. Fungsi ini tidak akan
terpenuhi jika Anggota lain dibiarkan dengan pernyataan
seperti yang menyatakan bahwa pengecualian subset dari
semua impor tidak akan mengubah kesimpulan dan, di tempat
lain dalam laporan, bahwa impor tertentu sangat kecil.

Akhirnya, Panel mencatat perselisihan antara para pihak


mengenai apakah pihak yang berwenang harus
mempertimbangkan impor dari sumber-sumber yang
dikecualikan oleh tindakan tersebut sebagai 'faktor lain' dalam
arti Pasal 4.2 (b) dari Persetujuan Pengamanan, ketika mereka
melakukan penerapan tersebut. penetapan secara eksplisit
bahwa impor dari sumber yang dicakup oleh tindakan
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam
Pasal 2.1 dan diuraikan dalam Pasal 4.2.

Sebagaimana diklarifikasi oleh Badan Banding, jika ruang


lingkup tindakan tidak sesuai dengan ruang lingkup

131 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 186-187.


132 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 450.
133 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.595.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 58 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
penentuan, pihak yang berwenang harus 'menetapkan secara
eksplisit bahwa peningkatan impor dari sumber bukan [FTA]
sendiri'134 menyebabkan kerugian serius atau ancaman
Kerugian serius. Peningkatan impor dari sumber yang pada
akhirnya dikecualikan dari penerapan tindakan karenanya
harus dikeluarkan dari analisis. Peningkatan impor-impor ini
dan pengaruhnya terhadap industri dalam negeri tidak dapat
digunakan untuk mendukung kesimpulan bahwa produk
tersebut 'sedang diimpor dalam jumlah yang meningkat
sehingga menyebabkan kerugian serius'. Hal ini menjadi
penting - apakah impor yang dikecualikan dari tindakan
tersebut merupakan 'faktor lain' atau tidak - untuk
memperhitungkan fakta bahwa impor yang dikecualikan dapat
berdampak buruk pada industri dalam negeri. Sebagaimana
dikatakan, dampak ini tidak boleh digunakan sebagai dasar
yang mendukung penetapan kriteria Pasal 2.1."135

9. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding mengindikasikan bahwa


persyaratan "paralelisme" ditemukan dalam bahasa "paralel" yang digunakan
dalam paragraf pertama dan kedua dari Pasal 2 Persetujuan Pengamanan:

"Kata 'paralelisme' tidak ada dalam teks Persetujuan


Pengamanan; melainkan, persyaratan yang digambarkan
sebagai 'paralelisme' ditemukan dalam bahasa 'paralel' yang
digunakan dalam ayat pertama dan kedua dari Pasal 2 tentang
Persetujuan Pengamanan."136

10. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding menyimpulkan bahwa otoritas


yang berwenang memiliki kewajiban untuk menetapkan bahwa impor dari
sumber-sumber selain dari anggota-anggota yang dikecualikan memenuhi,
sendiri, dan dalam dan dari diri mereka sendiri, persyaratan untuk penerapan
tindakan Pengamanan:

"[A] dalah tugas USITC, dalam memenuhi kewajiban Amerika


Serikat berdasarkan Pasal 2 Persetujuan Pengamanan, untuk
membenarkan kesenjangan ini dengan menetapkan secara
134 (catatan kaki asli) Dalam pandangan Panel, "sendiri", dalam konteks ini berarti: "dengan
mengesampingkan peningkatan impor dari sumber lain (mis. Sumber yang dikecualikan dari tindakan)";
itu tidak berarti: "dengan mengesampingkan faktor-faktor lain, yaitu faktor impor yang tidak meningkat
dalam arti Pasal 4.2 (b), kalimat kedua". Badan Banding telah mengklarifikasi bahwa peningkatan impor
justru tidak perlu, dengan sendirinya, menyebabkan kerugian serius (Appellate Body Report, US – Wheat
Gluten, paras. 70 and 79; Appellate Body Report, US – Lamb, para. 170). Tidak ada alasan mengapa aspek
yang terakhir ini harus berbeda dalam konteks paralelisme, di mana pengujian yang sama dari Pasal 2
dan 4 diterapkan, hanya pada basis impor yang lebih sempit. Lihat juga Appellate Body Report, US – Wheat
Gluten, para 98: "menetapkan secara eksplisit bahwa impor dari sumber yang sama ini, tidak termasuk
Kanada, memenuhi persyaratan -persyaratan untuk penerapan tindakan Pengamanan".
135 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.595-10.598.
136 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 439.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 59 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
eksplisit, dalam laporannya, bahwa impor dari sumber-sumber
yang tercakup oleh tindakan-tindakan - yaitu , impor dari
sumber-sumber selain dari negara-negara yang dikecualikan
Kanada, Israel, Yordania, dan Meksiko yang memenuhi,
sendiri, dan dalam diri mereka sendiri, persyaratan untuk
penerapan tindakan Pengamanan, sebagaimana diatur dalam
Pasal 2.1 dan diuraikan dalam Pasal 4.2. Persetujuan
Pengamanan. Selanjutnya, dan sebagaimana yang baru saja
kami jelaskan, untuk memberikan pembenaran seperti itu,
USITC diwajibkan oleh Persetujuan Pengamanan untuk
memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai tentang
bagaimana fakta-fakta mendukung penentuannya bahwa
impor dari sumber-sumber selain dari Kanada, Israel,
Yordania, dan Meksiko memenui, sendiri, dan di dalam dan dari
diri mereka sendiri, persyaratan-persyaratan untuk penerapan
tindakan Pengamanan. "137

11. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding mengklarifikasi bahwa impor


yang dikecualikan dari penerapan tindakan Pengamanan harus dianggap
sebagai faktor "selain peningkatan impor" dalam arti Pasal 4.2 (b):

"Karena persyaratan non-atribusi adalah bagian dari


persyaratan keseluruhan, pihak yang berwenang harus
menjelaskan bagaimana ia memastikan bahwa ia tidak
mengaitkan efek merugikan dari factor-faktor selain impor yang
dimasukkan — yang termasuk dalam 'impor yang dikecualikan'
- dengan impor yang termasuk dalam tindakan.

Sebagai akibatnya, frasa 'peningkatan impor' dalam Pasal 4.2


(a) dan 4.2 (b) harus, dalam pandangan kami, dibaca sebagai
mengacu pada rangkaian impor yang sama yang digambarkan
dalam Pasal 2.1, yaitu, untuk impor yang termasuk dalam
tindakan pengamanan. Konsekuensinya, impor yang
dikecualikan dari penerapan tindakan Pengamanan harus
dianggap sebagai faktor 'selain peningkatan impor' dalam arti
Pasal 4.2 (b). Efek merugikan yang mungkin timbul dari impor
yang dikecualikan ini terhadap industri dalam negeri tidak
boleh dikaitkan dengan impor yang termasuk dalam tindakan
Pengamanan sesuai dengan Pasal 4.2 (b). Persyaratan yang
diartikulasikan oleh Panel 'untuk menjelaskan fakta bahwa
impor yang dikecualikan mungkin memiliki dampak merugikan
pada industri dalam negeri', oleh karena itu, tidak, seperti yang
dinyatakan oleh Amerika Serikat, 'langkah analitik tambahan'
yang ditambahkan Panel ke dalam analisis. impor dari semua

137 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 444.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 60 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
sumber. Sebaliknya, persyaratan ini harus mengikuti dari
kewajiban dalam Pasal 4.2 (b) bagi pihak yang berwenang
untuk memastikan bahwa efek dari faktor-faktor selain dari
peningkatan impor — serangkaian faktor yang membuat impor
yang dikecualikan dari tindakan Pengamanan — tidak
dikaitkan dengan impor termasuk dalam tindakan, dalam
membangun hubungan sebab akibat antara impor termasuk
dalam tindakan dan kerugian serius atau ancamannya.

Persyaratan non-atribusi adalah bagian dari persyaratan


keseluruhan, yang menjadi tanggung jawab otoritas yang
berwenang, untuk menunjukkan keberadaan 'hubungan sebab
akibat' antara peningkatan impor (tercakup oleh kebijakan) dan
Kerugian serius, sebagaimana diatur dalam Pasal 4.2 (b). Jadi,
seperti yang kami temukan dalam US - Line Pipe, 'untuk
memenuhi persyaratan Pasal 4.2 (b), kalimat terakhir, pihak
yang berwenang harus menetapkan secara eksplisit, melalui
penjelasan yang beralasan dan memadai, bahwa Kerugian yang
disebabkan oleh faktor-faktor selain peningkatan impor adalah
tidak dikaitkan dengan peningkatan impor '.

Untuk memberikan penjelasan yang beralasan dan memadai


seperti itu, otoritas yang berwenang harus menjelaskan
bagaimana hal itu memastikan bahwa ia tidak mengaitkan efek
merugikan dari faktor-faktor selain dari impor yang termasuk
'impor yang dikecualikan' - dengan impor yang termasuk dalam
tindakan. Seperti yang kami jelaskan dalam US - Line Pipe
dalam konteks Pasal 3.1 dan 'perkembangan tak terduga'
dalam Laporan ini, jika otoritas yang berwenang tidak
memberikan penjelasan seperti itu, sebuah panel tidak dalam
posisi untuk menemukan bahwa otoritas yang berwenang
memastikan kepatuhan dengan persyaratan non-atribusi yang
jelas dan tegas berdasarkan Pasal 4.2 (b) Persetujuan
Pengamanan. "138

12. Badan Banding dalam US – Steel Safeguards menetapkan bahwa


serangkaian penentuan terpisah dan parsial tidak dapat memenuhi persyaratan
untuk menetapkan secara eksplisit bahwa impor dari sumber yang dicakup oleh
tindakan, sendiri, memenuhi persyaratan untuk penerapan tindakan
Pengamanan:

"Persyaratan-persyaratan Persetujuan Pengamanan untuk


menetapkan secara eksplisit bahwa impor dari sumber yang
dicakup oleh suatu tindakan, sendiri, memenuhi persyaratan-

138 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 450-452.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 61 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
persyaratan untuk penerapan tindakan pengamanan tidak
dapat dipenuhi dengan melakukan serangkaian penentuan-
penentuan terpisah dan sebagian.

Misalnya, ketika Anggota WTO berupaya menetapkan secara


eksplisit bahwa impor selain dari sumber A dan B memenuhi
persyaratan untuk penerapan tindakan Pengamanan, jika
Anggota tersebut melakukan penyelidikan terpisah, dan
membuat keputusan terpisah, apakah impor dari sumber selain
A memenuhi persyaratan yang relevan, dan kemudian,
selanjutnya melakukan penyelidikan terpisah dan berbeda, dan
membuat keputusan terpisah, apakah impor dari sumber selain
B memenuhi persyaratan-persyaratan yang relevan, maka
kedua penentuan terpisah ini, menurut pandangan kami, tidak
menunjukkan bahwa impor dari sumber selain A dan B secara
bersamaan memenuhi persyaratan untuk pengenaan tindakan
pengamanan. Dengan membuat dua penentuan yang terpisah
ini, Anggota tersebut akan, secara logis, untuk masing-masing
dari mereka, akan mendasarkan penentuannya, sebagian, baik
pada impor dari A atau pada impor dari B. Jika ini diizinkan,
penentuan pada penerapan tindakan Pengamanan dapat
dengan mudah mengalami manipulasi matematika. Ini tidak
mungkin menjadi tujuan Anggota WTO dalam menyusun dan
menyepakati Persetujuan Pengamanan.

Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa Panel mengangkat


kekhawatiran metodologi yang valid ketika menyatakan bahwa
'akan… diperlukan bagi otoritas yang berwenang untuk benar-
benar mengungkapkan temuan yang diperlukan dalam
paralelisme sehubungan dengan peningkatan impor selain dari
Kanada, Meksiko, Israel dan Yordania."139

13. Badan Banding dalam US – Steel Safeguards menambahkan bahwa


meskipun jumlah impor yang akan dikecualikan kecil, masih harus dijelaskan
secara memadai oleh otoritas yang berwenang:

"Sebagaimana yang kami jelaskan dalam US – Wheat Gluten


dan US – Line Pipe, otoritas yang berwenang harus
membangun, dengan jelas, dengan penjelasan yang masuk akal
dan memadai, dan dengan cara yang tidak meninggalkan apa
pun yang tersirat atau disarankan, bahwa impor dari sumber
dicakup oleh tindakan itu, sendiri, memenuhi persyaratan-
persyaratan untuk penerapan suatu tindakan pengamanan.
Kami tidak menyarankan bahwa volume impor yang sangat

139 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 466-467.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 62 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
rendah, baik dari beberapa, atau dari semua, dari sumber yang
dikecualikan, tidak relevan untuk temuan-temuan otoritas
yang berwenang atau penjelasan yang masuk akal dan
memadai yang mendukung temuan-temuan tersebut. Kami
menyadari bahwa, di mana volume impor dari sumber-sumber
yang dikecualikan sangat kecil, sangat mungkin bahwa
penjelasan yang mendasari kesimpulan pihak yang berwenang
tidak perlu seluas seperti dalam keadaan di mana sumber-
sumber yang dikecualikan menyumbang sebagian besar dari
total impor. Namun demikian, bahkan jika suatu penjelasan
tidak perlu luas, temuan eksplisit yang diperlukan masih harus
disediakan. Temuan itu harus dimuat dalam laporan otoritas,
harus didukung oleh penjelasan yang masuk akal dan
memadai, dan — seperti yang kami nyatakan di atas — harus
membahas impor dari semua sumber yang dicakup, tidak
termasuk semua sumber yang tidak dicakup. Dimanapun tidak
ada dalam Persetujuan tentang Pengamanan ada indikasi
bahwa prinsip-prinsip penting ini dapat diabaikan dalam
keadaan di mana impor dari beberapa atau semua sumber
berada pada tingkat rendah.”140

14. Dalam Dominican Republic – Safeguard Measures, masalah paralelisme


diangkat dalam konteks yang berbeda. Berbeda dengan kasus-kasus
sebelumnya di mana negara-negara pengekspor dikecualikan dari ruang
lingkup tindakan karena mereka mitra FTA atau mitra kesatuan kepabeanan
dengan negara pengimpor, dalam Dominican Republic – Safeguard Measures,
pengecualian didasarkan pada Pasal 9.1 Persetujuan tentang Pengamanan.141
Berhadapan dengan pertanyaan apakah prinsip paralelisme sebagaimana yang
dikembangkan dalam hukum kasus berlaku untuk pengecualian Anggota
tertentu berdasarkan Pasal 9.1 Persetujuan tentang Pengamanan, Panel
mencatat:

"Dalam kasus di hadapan kami, Pasal 9.1 Persetujuan tentang


Pengamanan melibatkan keberangkatan eksplisit dari
kewajiban dalam Pasal 2.2 tentang penerapan tindakan
Pengamanan; ketentuan ini tidak berlaku untuk atau
mempengaruhi ketentuan lain seperti Pasal 2.1, 3.1 atau 4.2
Persetujuan mengenai analisis dan penyelidikan yang akan
dilakukan oleh pihak yang berwenang. "142

15. Atas dasar ini, Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures
menyimpulkan:

140 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 472.


141 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.370.
142 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.377.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 63 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Oleh karena itu, dalam kasus di mana pengecualian
didasarkan pada Pasal 9.1 Persetujuan, Panel tidak
mempertimbangkan perlu untuk melakukan analisis baru atas
peningkatan impor,kerugian dan penyebabnya. Dalam kasus
ini, adalah akan cukup bagi otoritas yang berwenang untuk
menunjukkan dalam laporan mereka bahwa Anggota yang
dikecualikan benar-benar memenuhi persyaratan yang
tercantum dalam Pasal 9.1 sendiri dari Persetujuan tentang
Pengamanan. Selain itu, Panel sependapat dengan Republik
Dominika bahwa fakta bahwa Persetujuan tentang
Pengamanan itu sendiri, dalam Pasal 9.1, memaksakan
kewajiban untuk mengecualikan produk dari asal tertentu dari
penerapan tindakan Pengamanan dalam penyimpangan dari
penerapan prinsip paralelisme yang biasa terkait dengan impor
tersebut. Mengenai impor dari Anggota yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Pasal 9.1 Persetujuan
Pengamanan, tindakan-tindakan Pengamanan harus
diterapkan terlepas dari sumber impor, sesuai dengan Pasal 2.2
Persetujuan. "143

16. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures menemukan cukup


penjelasan yang diberikan dalam penentuan otoritas penyelidikan bahwa alasan
untuk mengecualikan negara-negara berkembang tertentu dari lingkup
tindakan Pengamanan adalah karena ambang batas yang ditetapkan dalam
Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan adalah bertemu. Akibatnya, Panel
menemukan "bahwa para penggugat tidak menunjukkan bahwa Republik
Dominika bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal
2.1, 2.2, 3.1, 4.2, 6 dan 9.1 dari Persetujuan Pengaman sehubungan dengan
kepatuhan terhadap prinsip paralelisme dengan gagal untuk melakukan
analisis baru untuk menentukan peningkatan impor, Kerugian dan hubungan
sebab akibat, tidak termasuk impor dari Kolombia, Indonesia, Meksiko dan
Panama. "144

1.2.3 Lingkup penerapan tindakan Pengamanan dalam kasus Persetujuan


perdagangan regional

17. Badan Banding dalam US – Line Pipe menghindar memutuskan tentang


apakah Pasal 2.2 Persetujuan Pengamanan mengijinkan suatu Anggota
mengeluarkan impor-impor yang berasal dari satu Anggota dalam wilayah
perdagangan bebas dari lingkup tindakan pengamanan.145 Mengenai apakah
143 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, paras. 7.385-7.386.
144 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.391.
145 Panel dalam US – Line Pipe telah menafisrkan defenisi suatu FTA dalam Pasal XXIV:8 "berarti bahwa

para Anggota diijinkan, dalam keadaan-keadaan tertentu yang ditentukan, untuk menghapuskan ‘bea-bea’
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 64 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Pasal XXIV XXIV GATT 1994 mengijinkan mengecualikan anggota-anggota lain
dari suatu FTA dari suatu tindakan pengamanan, Badan Banding menyatakan
bahwa:

"Pertanyaan apakah Pasal XXIV GATT 1994 melayani sebagai


pengecualian pada Pasal 2.2 Persetujuan Pengamanan menjadi
relevan hanya dalam dua kemungkinan keadaan-keadaan.
Satu adalah Ketika, dalam penyelidikan oleh otoritas yang
berwenang dari satu Anggota WTO, impor-impor yang
dibebaskan dari tindakan pengamanan tidak dipertimbangkan
dalam penentuan kerugian serius. Yang lain adalah Ketika,
dalam penyelidikan tersebut, impor-impor yang adalah
dibebaskan dari tindakan pengamanan dipertimbangkan
dalam penentuan kerugian serius, dan otoritas yang
berwenang telah juga menetapkan secara eksplisit,
melaluipenjelasan yang masuk akal dan memadai, bahwa
impor-impor dari sumber-sumber di luar wilayah perdagangan
bebas, sendiri, memenuhi persyaratan-persyaratan untuk
penerapan tindakan pengamanan, sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 2.1 dan dielaborasi dalam Pasal 4.2."146

18. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) mempertimbangkan apakah


Argentina diizinkan berdasarkan Persetujuan Pengaman untuk
memperhitungkan impor MERCOSUR dalam analisis faktor Kerugian dan
hubungan sebab akibat antara peningkatan impor dan dugaan (ancaman)
Kerugian serius , dan pada saat yang sama diizinkan untuk mengecualikan
negara-negara MERCOSUR dari penerapan tindakan-tindakan Pengamanan
yang diberlakukan.147 Pada banding, Badan Banding membatalkan alasan-
alasan hukum dan temuan-temuan Panel terkait dengan catatan kaki 1 ke Pasal
2.1 karena mempertimbangkan bahwa catatan kaki 1 pada Pasal 2.1 tidak
berlaku untuk tindakan Pengamanan yang diberlakukan oleh Argentina dalam
hal ini:

"Kami mempertanyakan asumsi tersirat Panel bahwa catatan


kaki 1 pada Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan berlaku untuk
fakta-fakta dari kasus ini. Arti umum dari kalimat pertama

dan regulasi-regulasi yang restriktif yang lain dari perdagangan (kecual, dimana perlu, yang diijinkan di
bawah Pasal XI, XII, XIII, XIV, XV dan XX) ... pada secara substansial semua perdagangan’ antara mereka
dan para mitra wilayah perdagangan bebas mereka." Panel lebih jauh menemukan bahwa otorisasi tersebut
ada “terlepas dari fakta bahwa peAmerika Serikat berhak untuk bersandar pada pembelaan Pasal XXIV
terhadap klaim-klaim diskriminasi Korea di bawah Pasal I, XIII and XIX. (Panel Report, US – Line Pipe,
paras. 7.140 and 7.146) Namun, Badan Banding mendeklarasikan temuan-temuan ini dapat
diperdebatkan dan sebagai tidak mempunyai akibat hukum. (Appellate Body Report, US – Line Pipe, para.
199)
146 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 198
147 (catatan kaki asli) Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.75.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 65 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
catatan kaki 1 tampak bagi kami adalah bahwa catatan kaki
hanya berlaku ketika serikat pabean menerapkan tindakan
Pengamanan "sebagai satu kesatuan atau atas nama Negara
anggota".

MERCOSUR tidak menerapkan tindakan-tindakan


Pengamanan ini, baik sebagai satu kesatuan atau atas nama
Argentina.

...

Argentina yang menjadi Anggota WTO untuk keperluan Pasal 2


Persetujuan Pengamanan, dan Argentina yang menerapkan
tindakan-tindakan Pengamanan setelah melakukan
penyelidikan produk yang diimpor ke wilayahnya dan dampak
dari impor tersebut pada industri dalam negeri. Karena alasan
ini, kami tidak percaya bahwa catatan kaki 1 pada Pasal 2.1
berlaku untuk tindakan-tindakan Pengamanan yang
diberlakukan oleh Argentina dalam kasus ini .... " 148

19. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) juga menolak pandangan
Panel bahwa Pasal XXIV GATT 1994 relevan dengan masalah di hadapannya.
Mengingatkan temuannya dalam Turkey – Textiles, Badan Banding menegaskan
kembali bahwa Pasal XXIV dapat berfungsi sebagai "pembelaan afirmatif" dan
menekankan bahwa Argentina tidak telah secara tegas mendalilkan bahwa
Pasal XXIV menyediakan baginya pembelaan affimatif tersebut:

"Masalah ini, seperti yang diamati oleh Panel sendiri, adalah


apakah Argentina, setelah memasukkan impor dari semua
sumber dalam penyelidikannya tentang 'peningkatan impor'
produk alas kaki ke wilayahnya dan dampak konsekuensi dari
impor tersebut pada industri alas kaki dalam negeri,
dibenarkan dalam tidak termasuk Negara-negara anggota
MERCOSUR lainnya dari penerapan tindakan-tindakan
Pengamanan.Dalam Laporan kami dalam Turkey – Restrictions
on Imports of Textile and Clothing Products, kami menyatakan
bahwa dalam kondisi tertentu, 'Pasal XXIV dapat
membenarkan tindakan yang tidak konsisten dengan
ketentuan GATT tertentu lainnya . ' Namun, kami
mengindikasikan bahwa pembelaan ini hanya tersedia jika
dibuktikan oleh Anggota yang memberlakukan tindakan bahwa
'tindakan yang dipermasalahkan diperkenalkan pada
pembentukan serikat pabean yang sepenuhnya memenuhi
persyaratan sub-paragraf 8 (a) dan 5 (a) dari Pasal XXIV 'dan'

148 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 106-108.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 66 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bahwa pembentukan serikat pabean itu akan dicegah jika tidak
diizinkan untuk memperkenalkan tindakan yang
dipermasalahkan.'

Dalam hal ini, kami mencatat bahwa Argentina tidak


mendalilkan di hadapan Panel bahwa Pasal XXIV GATT 1994
memberikannya pembelaan terhadap temuan pelanggaran
ketentuan GATT 1994. Karena Argentina tidak berpendapat
bahwa Pasal XXIV memberikannya dengan pembelaan
terhadap temuan pelanggaran ketentuan GATT 1994, dan
karena Panel tidak mempertimbangkan apakah tindakan-
tindakan Pengamanan yang dipermasalahkan diperkenalkan
pada pembentukan serikat pabean yang sepenuhnya
memenuhi persyaratan sub-paragraf 8 (a) dan 5 (a) dari Pasal
XXIV, kami percaya bahwa Panel keliru dalam memutuskan
bahwa pemeriksaan Pasal XXIV: 8 GATT 1994 relevan dengan
analisisnya apakah tindakan-tindakan Pengamanan yang
dipermasalahkan dalam kasus ini konsisten dengan ketentuan
dari Artikel 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan. "149

1.2.4 Hubungan dengan Pasal 4 Persetujuan Pengamanan

20. Laporan Panel dalam Korea - Dairy mencatat bahwa suatu pelanggaran atas
Pasal 4.2 atau 4.3 akan merupakan pelanggaran atas Pasal 2 Persetujuan
Pengamanan.150 Dalam keadaan-keadaan khsus dari perkara, bagaimanapun,
Panel menolak untuk mencapai kesimpulan mengenai Pasal 2, karena klaim ini
belum didalilkan oleh pihak penggugat dalam permintaan pembentukan panel:
"
"Pasal 2.1 mengizinkan penerapan tindakan Pengamanan
hanya jika, antara lain, telah ada penentuan Kerugian serius
sesuai dengan Pasal 4.2. Karena kami menemukan bahwa
penentuan Korea untuk Kerugian serius tidak memenuhi
persyaratan Pasal 4.2, penerapan tindakan pengamanan yang
dipermasalahkan juga akan melanggar Pasal 2.1 Persetujuan
Pengamanan. Kami mencatat bahwa dalam permintaannya
untuk pembentukan panel, Masyarakat Eropa mengklaim
secara umum bahwa Korea melanggar Pasal 2.1, 4.2 (a), 4.2 (b),
5.1 dan 12.1 hingga 12.3 Persetujuan Pengamanan. Namun,
dalam pengajuannya, Masyarakat Eropa tidak mendalilkan
secara khusus, juga tidak mengajukan bukti, untuk
mendukung klaimnya berdasarkan Pasal 2.1, selain dari yang
berkaitan dengan 'dalam persyaratan-persyaratan demikian ' ...

149 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 109-110.


150 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.53.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 67 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Oleh karena itu, kami tidak mencapai kesimpulan apa pun
mengenai masalah apakah penentuan Korea untuk kerugian
serius melanggar ketentuan Pasal 2.1 Persetujuan
Pengamanan. " 151

21. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) mempertimbangkan Pasal 2 dan 4


sebagian besar paralel:

"[Kami] menyimpulkan bahwa penyelidikan Argentina tidak


menunjukkan bahwa ada peningkatan impor dalam arti Pasal
2.1 dan 4.2 (a); bahwa penyelidikan tidak mengevaluasi semua
faktor yang relevan dari tujuan dan sifat yang dapat diukur
yang mempengaruhi situasi. industri dalam arti Pasal 4.2 (a);
bahwa penyelidikan tidak menunjukkan atas dasar bukti
objektif adanya hubungan sebab akibat antara peningkatan
impor dan Kerugian serius dalam arti Pasal 2.1 dan 4.2 (b);
bahwa penyelidikan tidak secara memadai mempertimbangkan
faktor-faktor selain dari peningkatan impor dalam arti Pasal 4.2
(b), dan bahwa laporan yang diterbitkan mengenai penyelidikan
tidak menetapkan analisis lengkap dari kasus yang sedang
diselidiki serta demonstrasi dari relevansi faktor-faktor yang
diteliti dalam arti Pasal 4.2 (c).

Oleh karena itu, kami menemukan bahwa penyelidikan dan


penentuan Argentina atas peningkatan impor, Kerugian serius
dan sebab-akibat tidak konsisten dengan Pasal 2 dan 4
Persetujuan Pengamanan. Dengan demikian, kami menemukan
bahwa penyelidikan Argentina tidak memberikan dasar hukum
untuk penerapan tindakan Pengamanan definitif yang
dipermasalahkan, atau tindakan Pengamanan apa pun. "152

22. Panel dalam US – Wheat Gluten juga menghubungkan pelanggaran Pasal 4


dengan Pasal 2.1, menemukan, antara lain:

"Mengingat temuan yang dibuat dalam bagian VIII di atas, kami


menyimpulkan bahwa tindakan Pengamanan definitif yang
diberlakukan oleh Amerika Serikat pada impor tertentu gluten
gandum berdasarkan penyelidikan dan penentuan Amerika
Serikat tidak konsisten dengan Pasal 2.1 dan 4 dari
Persetujuan tentang Pengamanan. karena:

151Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.86.


152Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.279-8.280. Lihat juga Panel Report, US – Wheat Gluten,
paras. 9.1-9.2 dan Panel Report, US – Lamb, para. 8.1.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 68 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
(i) analisis sebab-akibat yang diterapkan oleh USITC tidak
memastikan bahwa Kerugian yang disebabkan oleh faktor-
faktor lain tidak disebabkan oleh impor; dan

(ii) impor dari Kanada (mitra NAFTA) dikecualikan dari


penerapan langkah tersebut setelah impor dari semua sumber
dimasukkan dalam penyelidikan untuk tujuan menentukan
Kerugian serius yang disebabkan oleh peningkatan impor
(mengikuti penyelidikan terpisah mengenai apakah impor dari
Kanada menyumbang 'bagian substansial' dari total impor dan
apakah mereka 'berkontribusi penting' pada 'Kerugian serius'
yang disebabkan oleh total impor). "153

23. Temuan Badan Banding dalam US – Lamb mengindikasikan bahwa suatu


pelanggaran atas Pasal 4.1(c) atau 4.2(b) secara perlu berimplikasi suatu
pelanggaran atas Pasal 2.154

1.3. Pasal 2.1

1.3.1 "bahwa produk tersebut diimpor ... dalam jumlah yang meningkat"

1.3.1.1 Sifat dan waktu peningkatan impor

24. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) memeriksa apakah ada konsistensi
dengan Pasal 2.1 dan 4.2 (a) dalam membuat temuan peningkatan impor
berdasarkan perbandingan antara volume impor pada titik awal penyelidikan
periode dan volume impor pada akhir periode itu ("perbandingan titik-ke-titik-
akhir"). Panel, yang kemudian dikuatkan dalam hal ini oleh Badan Banding,
sampai pada kesimpulan bahwa:

"[Dalam] menilai apakah peningkatan titik-akhir -ke-titik-


akhir dalam impor memenuhi persyaratan impor yang
meningkat dari Pasal 2.1, sensitivitas perbandingan dengan
tahun-tahun tertentu yang digunakan sebagai titik-akhir
adalah penting karena dapat mengkonfirmasi atau
membalikkan kesimpulan awal yang jelas. Jika mengubah titik
awal dan / atau titik akhir periode penyelidikan hanya satu
tahun berarti perbandingan menunjukkan penurunan impor
daripada peningkatan, ini berarti menandakan penurunan
intervensi impor setidaknya sama dengan kenaikan awal,
dengan demikian mempertanyakan kesimpulan bahwa ada
peningkatan impor.

153 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 9.2.


154 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 96 and 188.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 69 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Dengan kata lain, jika ada peningkatan impor sebenarnya, ini
harus jelas baik dalam perbandingan titik-akhir ke-titik akhir
dan dalam analisis tren intervensi selama periode tersebut.
Artinya, kedua analisis tersebut harus saling menguatkan.
Dimana sebagaimana di sini hasilnya berbeda, ini setidaknya
menimbulkan keraguan apakah impor telah meningkat dalam
arti Pasal 2.1. "155

25. Dalam Argentina – Footwear (EC), Panel, dalam sebuah temuan yang
kemudian dikonfirmasi oleh Badan Banding, mempertimbangkan, dalam
hubungan ini, bahwa analisis tren intervensi impor sangat diperlukan:

"[P]ertanyaan apakah penurunan impor bersifat 'sementara'


relevan dalam menilai apakah persyaratan 'peningkatan impor'
dari Pasal 2.1 telah dipenuhi. Dalam konteks ini, kami
mengingatkan persyaratan Pasal 4.2 (a) bahwa ' tingkat dan
jumlah peningkatan impor dievaluasi.156 Dalam pandangan
kami ini merupakan persyaratan bahwa tren intervensi impor
selama periode penyelidikan dianalisis. Kami mencatat bahwa
istilah 'tingkat' berkonotasi kecepatan dan arah, dan dengan
demikian tren yang mengintervensi (naik atau turun) harus
sepenuhnya dipertimbangkan, di mana tren ini tercampur
selama periode penyelidikan, ini mungkin menentukan dalam
menentukan apakah peningkatan impor dalam arti Pasal 2.1
telah terjadi. kami mempertimbangkan bahwa cara terbaik
untuk menilai signifikansi tren campuran dalam impor adalah
dengan mengevaluasi apakah penurunan impor hanya bersifat
sementara, atau sebaliknya mencerminkan perubahan jangka
panjang. "157

26. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) menemukan bahwa dalam kasus di
hadapannya, penurunan volume impor tidak dapat dikategorikan sebagai
pembalikan sementara dari peningkatan volume impor.158 Kemudian
dinyatakan bahwa:

155 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.156-8.157. Lihat Appellate Body Report, Argentina
– Footwear (EC), para. 129, yag mengkonfirmasi temuan Panel.
156 (catatan kaki asli) Kami menyadari bahwa Pasal 4.2 (a) membuat referensi ini dalam konteks spesifik

analisis sebab-akibat, yang dalam pandangan kami tidak dapat dipisahkan dari persyaratan impor dalam
"jumlah yang meningkat" "(penekanan ditambahkan). Dengan demikian, kami mempertimbangkan bahwa
dalam konteks persyaratan impor yang telah meningkat, dan analisis untuk menentukan apakah impor
ini telah menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan Kerugian serius, Persetujuan mensyaratkan
pertimbangan tidak hanya data untuk titik akhir penyelidikan. periode, tetapi untuk keseluruhan periode
itu.
157 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.159. Lihat Appellate Body Report in Argentina –

Footwear (EC), para. 129, mengkonfirmasi temuan Panel.


158 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.160.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 70 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Kesepakatan mensyaratkan tidak hanya peningkatan (yaitu,
peningkatan) dalam impor, tetapi peningkatan 'jumlah ...
sedemikian' yang menyebabkan atau mengancam
menyebabkan Kerugian serius. ... peningkatan impor harus
dinilai dalam konteks penuhnya, khususnya yang berkaitan
dengan 'tingkat dan jumlah' sebagaimana dipersyaratkan oleh
Pasal 4.2 (a). Dengan demikian, mengingat perubahan tingkat
impor selama seluruh periode penyelidikan, seperti dibahas di
atas, tampaknya tidak dapat dihindari ketika membuat
keputusan apakah telah terjadi peningkatan impor 'dalam
jumlah sedemikian' dalam arti Pasal 2.1.

...

Di mana ... volume impor telah menurun secara terus menerus


dan signifikan selama masing-masing tahun terakhir dari
periode tersebut, lebih dari pembalikan 'sementara' dari
peningkatan telah terjadi (sebagaimana tercermin juga dalam
sensitivitas hasil perbandingan dengan pergeseran satu tahun
dari awal atau akhir tahun)."159

27. Dalam Argentina – Footwear (EC), Panel menemukan, dalam menafsirkan


frasa "sedang diimpor ... dalam jumlah sedemikian", bahwa periode penyelidikan
lima tahun "dapat sangat berguna" bagi otoritas nasional. Panel juga menolak
argumen bahwa Persetujuan tentang Pengamanan memerlukan tren impor yang
"meningkat tajam" pada akhir periode penyelidikan. Badan Banding
membatalkan kedua temuan ini. Pertama, tidak menemukan periode
penyelidikan lima tahun masuk akal mengingat kalimat "sedang diimpor" dan
menekankan perlunya memfokuskan penyelidikan pada "masa lalu":

"Persyaratan aktual, dan kami menekankan bahwa persyaratan


ini ditemukan dalam Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan dan
Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994, adalah bahwa 'produk tersebut
diimpor dalam jumlah yang sedemikian meningkatu '' dan
dalam kondisi seperti itu menyebabkan atau mengancam akan
menyebabkan kerugian serius pada industri dalam negeri.
Meskipun kami sependapat dengan Panel bahwa 'peningkatan
jumlah' impor tidak bisa sembarang peningkatan, kami tidak
sependapat dengan Panel bahwa hal itu masuk akal untuk
memeriksa tren impor selama periode sejarah lima tahun.
Dalam pandangan kami, penggunaan present tense dari frase
kata kerja 'sedang diimpor' pada keduanya Pasal 2.1
Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX: 1 (a) dari GATT 1994
menunjukkan bahwa perlu bagi pihak yang berwenang untuk

159 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.161-8.162.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 71 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
memeriksa impor baru-baru ini, dan bukan hanya tren impor
selama lima tahun terakhir - atau, dalam hal ini, selama
periode lain beberapa tahun.160 Dalam pandangan kami, frasa
'sedang diimpor' menyiratkan bahwa peningkatan impor pasti
tiba-tiba dan baru-baru ini. "161

28. Berkenaan dengan sifat peningkatan impor, Badan Banding dalam


Argentina – Footwear (EC), berbeda dengan Panel, berpendapat bahwa
peningkatan impor pasti baru-baru ini, tiba-tiba, tajam dan cukup signifikan
untuk menyebabkan atau mengancam menyebabkan Kerugian serius:

"Penentuan apakah persyaratan impor 'dalam jumlah yang


meningkat' terpenuhi bukan semata-mata penentuan
matematika atau teknis. Dengan kata lain, tidak cukup bagi
penyelidikan untuk menunjukkan secara sederhana bahwa
impor produk tahun ini lebih dari tahun lalu - atau lima tahun
yang lalu. Sekali lagi, dan ini berulang, bukan hanya jumlah
impor yang meningkat akan cukup. Harus ada 'peningkatan
jumlah' untuk menyebabkan atau mengancam untuk
menyebabkan Kerugian serius pada industri dalam negeri.
untuk memenuhi persyaratan ini untuk menerapkan tindakan
Pengamanan. Dan bahasa ini dalam Pasal 2.1 Persetujuan
Pengamanan dan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994, kami percaya,
mensyaratkan bahwa peningkatan impor harus cukup baru-
baru ini, cukup mendadak, cukup tajam, dan cukup signifikan,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif, untuk menyebabkan
atau mengancam akan menyebabkan 'Kerugian serius'. "162

29. Panel dalam India – Iron and Steel Products menegaskan kembali perlunya
melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif tren impor berdasarkan data
objektif. Panel menemukan bahwa, dalam penyelidikan yang dipermasalahkan,
India telah gagal melakukan analisis seperti itu karena telah menggunakan data
yang sebagian tahunan dan karenanya tidak mencerminkan tren keseluruhan:

"Sebagaimana kami telah membahas di atas, Pasal 2.1 dari


Persetujuan tentang Pengamanan dan Pasal XIX: 1 GATT 1994
mengharuskan otoritas yang berwenang untuk menentukan
tidak hanya setiap peningkatan impor, tetapi peningkatan
'jumlah ... seperti' yang menyebabkan atau mengancam
160 (catatan kaki asli) Panel ... mengakui bahwa present tense sedang digunakan, yang dinyatakannya
"tampaknya menunjukkan bahwa, apa pun titik awal periode investigasi, ia harus berakhir paling lambat
dari masa lalu yang sangat baru." (penekanan ditambahkan) Di sini, kami tidak sependapat dengan Panel.
Kami percaya bahwa periode investigasi yang relevan tidak hanya harus berakhir di masa lalu yang sangat
baru, periode investigasi harus masa lalu terkini.
161 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 130.
162 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 131.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 72 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
menyebabkan kerugian serius pada industri dalam negeri. Ini
menyiratkan baik pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif
dari peningkatan impor. Peningkatan impor harus
dipertimbangkan 'dalam konteks penuhnya', termasuk
khususnya 'tingkat dan jumlah' yang disyaratkan oleh Pasal
4.2 (a) . Telah mengikuti bahwa penyelidikan berkaitan dengan
peningkatan impor memerlukan evaluasi tren impor atau
perubahan tingkat impor atas seluruh POI. Sementara
Persetujuan tentang Pengamanan tidak memberikan panduan
apa pun terkait dengan impor. pemilihan POI dan otoritas yang
berwenang memiliki kebijaksanaan tertentu dalam hal ini, POI
harus cukup panjang untuk memberikan dasar yang memadai
untuk perbandingan tren impor. Dalam US-Line Pipe, panel
mencatat bahwa POI harus memungkinkan otoritas yang
berwenang untuk fokus pada impor baru-baru ini, sementara
cukup lama sehingga otoritas dapat menarik kesimpulan
mengenai adanya peningkatan impor.

Dalam pandangan kami, POI dua tahun dan tiga bulan tidak
memungkinkan otoritas berwenang India untuk membuat
analisis objektif kuantitatif dan kualitatif. India mendasarkan
evaluasi peningkatan impor pada data impor yang berkaitan
dengan dua tahun dan tiga bulan, yang pada dasarnya
memberikan dua poin perbandingan volume impor pada 2013-
2014 dan pada 2014-2015. Berkenaan dengan titik
perbandingan ketiga, 2015-2016, seperti yang telah kami
temukan di atas, otoritas berwenang India tidak memiliki data
objektif untuk tahun keuangan penuh. Data impor untuk
2015-2016 didasarkan pada impor untuk kuartal pertama
tahun ini, yang merongrong analisis tren perubahan impor
pada 2015-2016 dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.
Selain itu, data untuk POI tahun terakhir sangat penting,
karena mencerminkan tren impor terbaru. Menimbang hal di
atas, kami menyimpulkan bahwa India bertindak tidak
konsisten dengan Pasal 2.1 dan 4.2 (a) Persetujuan
Pengamanan dan Pasal XIX: 1 GATT 1994, dengan gagal
memeriksa secara objektif kecenderungan impor dan
memberikan penjelasan yang masuk akal berkenaan dengan
kesimpulan dalam Temuan Akhir bahwa ada "lonjakan impor
yang tiba-tiba, tajam dan signifikan 'selama POI'." 163

30. Panel dalam India – Iron and Steel Products juga menemukan bahwa India
gagal memberikan penjelasan yang memadai tentang metodologinya:

163 Panel Report, India – Iron and Steel Products, paras. 7.149-7.150.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 73 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"... Karena data disetahunkan agar dapat dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, ini membutuhkan penjelasan yang
meyakinkan dari otoritas berwenang India tentang mengapa
metodologi tersebut dapat diandalkan dan mengapa angka-
angka yang sesuai dengan kuartal pertama 2015-2016 bisa
menjadi diekstrapolasi untuk seluruh tahun keuangan. "164

31. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menolak argumen Ukraina bahwa
analisis pihak berwenang Ukraina tentang tiba-tiba, ketajaman dan pentingnya
peningkatan impor adalah rahasia, mencatat bahwa Ukraina tidak menjelaskan
"mengapa analisis 'tiba-tiba'," ketajaman 'dan' signifikansi 'kenaikan relatif
dalam impor (sebagai lawan dari volume impor aktual) harus dirahasiakan.165
"Oleh karena itu Panel menyimpulkan bahwa Ukraina telah bertindak tidak
konsisten dengan Pasal 2.1:

"Tanpa informasi tambahan atau penjelasan yang relevan


dalam Pemberitahuan 14 Maret 2013, oleh karena itu kami
tidak dapat menerima bahwa referensi untuk peningkatan
relatif 37,9% dalam impor saja sudah cukup untuk
menunjukkan bahwa peningkatan itu 'signifikan'. Penjelasan
ex post disediakan oleh Ukraina dalam konteks persidangan
saat ini tidak dapat menyembuhkan cacat ini ...

Berdasarkan pertimbangan di atas, kami menemukan bahwa


Ukraina telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal 2.1
dengan gagal menunjukkan dalam laporannya yang
dipublikasikan, melalui penjelasan yang masuk akal, bahwa
ada peningkatan impor selama periode penyelidikan 2008-2010
yang cukup mendadak, cukup tajam, dan cukup signifikan. "166

32. Dalam US - Line Pipe, Panel menemukan bahwa kata "terkini" menyiratkan
"analisis retrospektif"; tetapi itu tidak menyiratkan analisis kondisi segera
sebelum keputusan otoritas juga tidak menyiratkan bahwa analisis harus fokus
secara eksklusif pada kondisi di akhir periode penyelidikan:

" Kata' baru-baru ini '- yang digunakan oleh Badan Banding
dalam menafsirkan frasa' sedang diimpor '- didefinisikan
sebagai' belum lama; itu terjadi , muncul, mulai ada, atau ada
akhir-akhir ini '. Dengan kata lain, kata' baru-baru ini
'menyiratkan beberapa bentuk analisis retrospektif. Itu tidak
menyiratkan analisis kondisi segera sebelum keputusan
otoritas. Juga tidak menyiratkan bahwa analisis harus

164 Panel Report, India – Iron and Steel Products, para. 7.218.
165 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.145.
166 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.147-7.148.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 74 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
memfokuskan secara eksklusif pada kondisi di akhir periode
penyelidikan. Kami mempertimbangkan bahwa analisis yang
membandingkan semester pertama tahun 1998 dengan
semester pertama tahun 1999 tidak konsisten dengan
persyaratan bahwa peningkatan impor menjadi ‘baru-baru'. "167

33. Dalam US - Line Pipe, Panel menemukan bahwa "tidak ada kebutuhan untuk
penentuan bahwa impor saat ini masih meningkat. Sebaliknya, impor bisa saja
'meningkat' di masa lalu, tetapi tidak harus meningkat hingga akhir periode
penyelidikan atau segera sebelum penentuan ":

"Fakta bahwa peningkatan impor harus 'baru' tidak berarti


bahwa hal itu harus terus meningkat. ke periode segera
sebelum penentuan otoritas penyelidikan, juga tidak sampai
akhir periode penyelidikan. Kami menemukan dukungan
untuk pandangan kami dalam Pasal 2.1, yang menyatakan
'bahwa produk tersebut diimpor ... dalam jumlah yang
meningkat'. Persetujuan menggunakan kata sifat 'meningkat',
bukan 'meningkat'. Penggunaan kata 'meningkat'
menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada kebutuhan untuk
penentuan bahwa impor saat ini masih meningkat. Sebaliknya,
impor dapat 'meningkat 'Di masa lalu baru-baru ini, tetapi
tidak harus meningkat hingga akhir periode penyelidikan atau
segera sebelum penentuan. Asalkan diselidiki produk 'sedang
diimpor' pada jumlah yang meningkat pada akhir periode
penyelidikan, persyaratan Pasal 2.1 dipenuhi.168 "169

34. Sehubungan dengan ketentuan dalam Pasal 2.1 dan Pasal XIX: 1 (a) 170,
Panel dalam US - Line Pipe beralasan bahwa itu dalam standar peninjauan
untuk memeriksa kesesuaian metodologi dalam mengevaluasi peningkatan
impor:

"[D]alam menentukan apakah metodologi AS untuk analisis


keberadaan impor yang meningkat memenuhi kewajibannya
berdasarkan Persetujuan Pengamanan dan GATT 1994,
tinjauan kami akan terdiri dari penilaian obyektif, sesuai
dengan Pasal 11 DSU, apakah metodologi yang dipilih tidak
bias dan objektif, sehingga penerapannya memungkinkan
penjelasan yang memadai, beralasan, dan masuk akal tentang
bagaimana fakta-fakta dalam berkas di hadapan ITC

167 Panel Report, US – Line Pipe, para. 7.204.


168 (catatan kaki asli) Kami mengamati bahwa peningkatan impor sebelum tanggal penentuan, tetapi tidak
berkelanjutan pada tanggal penentuan, masih dapat menyebabkan kerugian serius yang sebenarnya pada
saat penentuan.
169 Panel Report, US – Line Pipe, para. 7.207.
170 Panel Report, US – Line Pipe, para. 7.193.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 75 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
mendukung penentuan yang dibuat sehubungan dengan
peningkatan impor."171

35. Dalam US - Line Pipe, Korea berpendapat bahwa periode penyelidikan lima
tahun yang dipilih oleh otoritas Amerika Serikat bertentangan dengan
persyaratan Pasal 2.1 dan Pasal XIX: 1 (a). Panel memutuskan bahwa
tergantung pada kewenangan otoritas penyelidikan Anggota pengimpor untuk
memutuskan "lamanya periode penyelidikan" dan "rinciannya" :

"Kami mencatat bahwa Persetujuan tidak berisi persyaratan


tentang berapa lama periode penyelidikan dalam penyelidikan
Pengamanan seharusnya, atau bagaimana periode tersebut
harus diuraikan untuk tujuan analisis. Dengan demikian,
periode penyelidikan dan rinciannya diserahkan kepada
kebijaksanaan otoritas penyelidikan.

Dalam kasus di hadapan kami, periode yang dipilih oleh ITC


adalah lima tahun dan enam bulan, yang merupakan periode
yang sama panjangnya dengan yang digunakan oleh otoritas
penyelidikan Argentina dalam Argentina – Footwear
Safeguards. Namun, kami mencatat bahwa Badan Banding,
dalam temuan yang diandalkan oleh Korea untuk berpendapat
tentang panjangnya periode penyelidikan, menekankan bukan
lamanya jangka waktu per se, tetapi bahwa harus ada fokus
pada impor baru-baru ini dan bukan hanya tren selama periode
yang diteliti. Dalam kasus penyelidikan pipa saluran, ITC tidak
hanya membandingkan titik akhir, atau melihat tren
keseluruhan selama periode penyelidikan, (seperti yang
dilakukan Argentina dalam penyelidikan yang
dipermasalahkan dalam Argentina - Footwear Safeguard). Itu
menganalisis data mengenai impor pada tahun-ke-tahun
selama 5 tahun penuh, dan juga mempertimbangkan apakah
ada peningkatan sementara 1999 dibandingkan dengan
sementara 1998.
… ..

Kami berpandangan bahwa dengan memilih periode


penyelidikan yang berlangsung lebih dari 5 tahun dan enam
bulan, ITC tidak bertindak secara tidak konsisten dengan Pasal
2.1 dan Artikel XIX. Kesimpulan ini didasarkan pada
pertimbangan berikut: pertama, Persetujuan tidak
mengandung aturan khusus mengenai lamanya periode
penyelidikan; kedua, periode yang dipilih oleh ITC
memungkinkannya untuk fokus pada impor baru-baru ini; dan

171 Panel Report, US – Line Pipe, para. 7.194.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 76 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
ketiga, periode yang dipilih oleh ITC cukup lama untuk
memungkinkan penarikan kesimpulan tentang adanya
peningkatan impor. "172

36. Dalam US - Line Pipe, Panel memeriksa apakah otoritas Amerika Serikat
berhak membandingkan data interim 1998 dengan data interim 1999 dalam
melakukan analisis atau apakah itu, sebagai tambahan, diharuskan untuk
membandingkan "paruh kedua 1998" dengan data interim 1999.173 Panel
menemukan bahwa Persetujuan Pengamanan tidak menetapkan praktik
semacam itu oleh Anggota pengimpor:

"Kami mengingatkan bahwa tidak ada ketentuan dalam


Persetujuan Pengamanan yang memberikan panduan tentang
bagaimana periode penyelidikan harus dipecah untuk tujuan
analisis oleh otoritas penyelidikan. Dalam kasus di hadapan
kami, periode yang dipilih oleh ITC akan memungkinkannya
untuk menemukan bahwa ada penurunan impor jika fakta-
fakta dalam kasus mendukung temuan seperti itu. Kami tidak
percaya bahwa metodologi yang dipilih oleh ITC untuk tujuan
menganalisis apakah ada peningkatan impor secara inheren
bias atau tidak. akan menghalanginya melakukan evaluasi
yang masuk akal dari fakta-fakta dalam penyelidikan. Amerika
Serikat menegaskan bahwa ITC bertindak sesuai dengan
praktiknya di masa lalu, dan bahwa ini menunjukkan bahwa
metodologi itu objektif dan tidak memihak. Kami sependapat
dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat menjawab bahwa
perbandingan periode sementara yang serasi, dalam hal ini
Januari-Juni, dari tahun yang berbeda, adalah praktik standar
ITC.174 Menurut Amerika Serikat Tes praktik standar ini
membantu menghilangkan kemungkinan efek dari distorsi
musiman atau siklus apa pun yang dapat memengaruhi
perbandingan. Meskipun ITC mengakui bahwa pipa saluran
bukan produk musiman, kami berpandangan bahwa
metodologi yang digunakan dalam perbandingan tidak dipilih
untuk memanipulasi data dan menunjukkan hasil tertentu.
Juga tidak ada bukti manipulasi atau bias yang dihasilkan dari
dugaan inkonsistensi dengan analisis Kerugian serius ITC.
Meskipun ITC memang melakukan beberapa pengamatan yang
memasukkan atau membuat referensi ke paruh kedua tahun
1998 dalam penentuan Kerugian serius atau ancaman

172 Panel Report, US – Line Pipe, paras. 7.196, 7.197 dan 7.201.
173 Panel Report, US – Line Pipe, para. 7.192.
174 (catatan kaki asli) Fakta bahwa ITC sesuai dengan praktik sebelumnya tidak selalu berarti bahwa

metodologi yang digunakan, atau bahwa praktik masa lalu tersebut, sesuai dengan Persetujuan. Namun
demikian, belum ditetapkan bahwa praktik ITC yang biasa mengenai periode penyelidikan tidak sesuai
untuk penyelidikan pipa saluran.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 77 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Kerugian serius, kami tidak mempertimbangkan bahwa ITC
membandingkan situasi pada paruh pertama tahun 1999
dengan yang terjadi pada paruh kedua tahun 1998. ITC hanya
menggambarkan keadaan faktual yang ada pada paruh kedua
tahun 1998 dan paruh pertama tahun 1999. ITC tidak menarik
kesimpulan berdasarkan perbandingan periode-periode
tersebut. "175

37. Panel dalam Argentina - Preserved Peaches sependapat dengan Panel dalam
US - Line Pipe (lihat paragraf 21 di atas) bahwa kata "baru-baru ini" tidak
menyiratkan bahwa analisis harus berfokus secara eksklusif pada kondisi di
akhir periode analisis.176 Panel percaya bahwa peningkatan impor yang baru-
baru ini dan tajam adalah syarat yang diperlukan, tetapi tidak cukup, untuk
memenuhi Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994:

"Peningkatan ini bukan hanya produk dari analisis kuantitatif,


tetapi juga harus kualitatif. Ini adalah pendekatan Badan
Banding dalam bagian yang dikutip di atas dari Argentina -
Footwear (EC), di mana ia menemukan bahwa peningkatan
impor sesuai kebutuhan oleh Pasal 2.1 dan Pasal XIX: 1 (a)
harus terbaru, tiba-tiba, tajam dan cukup signifikan, baik
secara kuantitatif maupun kualitatif.Oleh karena itu tidak
cukup untuk menemukan bahwa peningkatan impor hanya
baru-baru ini, tiba-tiba, tajam dan signifikan secara matematis.

Analisis kualitatif yang diperlukan diilustrasikan oleh Badan


Banding dalam Argentina - Footwear (EC) ketika menafsirkan
persyaratan dalam Pasal 4.2 (a) bahwa pihak yang berwenang
mengevaluasi "tingkat dan jumlah" kenaikan impor. Mereka
menemukan bahwa itu berarti bahwa pihak yang berwenang
dalam kasus itu seharusnya mempertimbangkan tren impor
selama periode penyelidikan, daripada hanya membandingkan
titik akhir, dan mempertimbangkan sensitivitas analisis
mereka dengan titik akhir tertentu dari periode penyelidikan
yang digunakan.177 "178

38. Dalam Argentina - Preserved Peaches, Panel juga menyimpulkan bahwa tidak
ada formula absolut untuk menentukan apakah peningkatan impor
membenarkan penerapan tindakan Pengamanan:

"Poinnya adalah bahwa tidak ada jangka waktu tetap lima


tahun atau jangka waktu lainnya di mana angka-angka dapat
175 Panel Report, US – Line Pipe, para. 7.203.
176 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, para. 7.53.
177 (catatan kaki asli) Appellate Body Report in Argentina – Footwear (EC), paragraph 129.
178 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, paras. 7.54-7.55.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 78 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dikurangi secara sederhana untuk menghasilkan peningkatan
impor dalam arti Pasal 2.1 dan Pasal XIX: 1 (a). Dengan
demikian, baik matematika peningkatan impor buah persik
yang diawetkan dalam dua tahun terakhir, atau penurunan
matematis selama periode lima tahun analisis keseluruhan,
adalah determinatif.179

39. Mengenai tanggal bahwa keterkinian peningkatan impor harus diukur


terhadap apa, Panel dalam Ukraine – Passenger Cars berpendapat bahwa baik
tanggal penentuan pihak otoritas yang berwenang dan tanggal keputusan untuk
menerapkan tindakan Pengamanan adalah relevan untuk penentuan ini:

"[S]uatu peningkatan impor harus dalam pandangan kami


tidak hanya baru-baru ini sehubungan dengan tanggal
penentuan, tetapi juga dalam kaitannya dengan tanggal
keputusan untuk menerapkan tindakan Pengamanan. Ini
meminimalkan potensi 'tindakan darurat' diambil di luar
situasi darurat dengan memastikan bahwa kesenjangan waktu
antara penentuan dan penerapan tindakan Pengamanan tetap
terbatas. "180

40. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menemukan bahwa, dalam keadaan
penyelidikan sebelumnya, kesenjangan waktu 16 bulan antara akhir periode
penyelidikan dan tanggal penentuan pihak yang berwenang tidak
mempertanyakan keterkinian dari peningkatan impor181, tetapi kesenjangan
dua tahun antara akhir periode penyelidikan dan keputusan untuk menerapkan
tindakan-tindakan Pengamanan memang:

"Dalam penilaian kami, kesenjangan waktu antara penentuan


otoritas yang berwenang dan keputusan untuk menerapkan
tindakan Pengamanan sedemikian rupa sehingga, pada 14
Maret 2013, otoritas yang berwenang tidak dapat lagi
mempertahankan, berdasarkan data dari 2008 hingga 2010
saja, bahwa mobil penumpang 'diimpor' dalam jumlah yang
meningkat dalam arti Pasal 2.1 dan bahwa penentuan, antara
lain, peningkatan impor yang mereka buat pada tanggal 28
April 2012 terus didasarkan pada basis faktual yang cukup.
Kami juga mencatat bahwa Pasal 2.1 mengakui tidak terkecuali
berkenaan dengan persyaratan untuk memastikan bahwa
tindakan pengamanan diterapkan hanya jika suatu produk
'sedang diimpor ... dalam jumlah yang meningkat'. Dengan
demikian, bahkan konsultasi dengan itikad baik yang sedang

179 Panel Report, Argentina – Preserved Peaches, para.7.52.


180 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.172.
181 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.177.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 79 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
berjalan tidak akan membenarkan penyimpangan dari
persyaratan Pasal. 2.1.
...
Karena alasan ini, kami mempertimbangkan bahwa dalam
keadaan tertentu dalam kasus ini kesenjangan waktu lebih dari
dua tahun setelah akhir periode penyelidikan menghapus
tanggal keputusan untuk menerapkan tindakan Pengamanan
yang dipermasalahkan terlalu jauh dari fakta yang mendasari
untuk pihak yang berwenang harus dibenarkan dalam
menyimpulkan bahwa ada peningkatan impor 'baru-baru ini'
pada tanggal tersebut. Oleh karena itu, kami menemukan
bahwa peningkatan relatif dalam impor, yang oleh pihak
otoritas yang berwenang ditentukan telah ada dalam kasus ini
berdasarkan data yang mencakup periode 2008-2010, tidak
cukup baru dalam kaitannya dengan tanggal keputusan untuk
menerapkan tindakan upaya Pengamanan. , 14 Maret 2013.
"182

41. Dalam US – Steel Safeguards, Panel, dalam sebuah temuan yang dikuatkan
oleh Badan Banding, menyimpulkan bahwa: "sebuah temuan bahwa impor telah
meningkat sesuai dengan Pasal 2.1 dapat dilakukan ketika peningkatan
membuktikan tingkat tertentu dari keterkinian, tiba-tiba, ketajaman tertentu
dan signifikansi."183 Dalam menyatakan hal ini, Panel menekankan "bahwa
tidak ada standar absolut mengenai seberapa cepat, baru-baru ini, dan
signifikan peningkatan harus dalam rangka untuk memenuhi syarat sebagai
'peningkatan' dalam arti Pasal 2.1 dari Persetujuan tentang Pengamanan", tetapi
menambahkan bahwa seseorang tidak dapat menyimpulkan "bahwa setiap
peningkatan antara dua titik yang diidentifikasi dalam waktu memenuhi
persyaratan Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan."184

42. Dalam US – Steel Safeguards, Panel, dalam putusan yang secara eksplisit
dikonfirmasi oleh Badan Banding, menegaskan bahwa tidak ada standar
absolut dalam menilai seberapa cepat, baru-baru ini dan signifikan kenaikan
itu harus memenuhi syarat sebagai "peningkatan" dalam arti Pasal 2.1
Persetujuan Pengamanan.185 Panel mengatakan bahwa evaluasi tidak dilakukan
secara abstrak. Sebaliknya menurut Panel "[suatu] evaluasi konkret adalah apa
yang diminta" dan, dengan demikian, "otoritas yang berwenang harus
melakukan analisis dengan mempertimbangkan semua fitur perkembanan
jumlah impor dan bahwa peningkatan impor memiliki tingkat tertentu baru-
baru ini dan tiba-tiba."186 Panel selanjutnya menyatakan pentingnya analisis
seluruh periode penyelidikan:

182 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.182 and 7.184.
183 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.167.
184 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.168.
185 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.168.
186 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.168.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 80 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Temuan-temuan otoritas yang berwenang tentang
peningkatan impor, berbeda dari temuan-temuan kausalitas
dan kerugian, dapat diinformasikan oleh hasil seluruh
penyelidikannya. Temuan-temuan otoritas yang berwenang
mengenai persyaratan pertama - peningkatan impor - dapat
memiliki efek pada temuan-temuan kerugian atau pada
temuan-temuan sebab-akibat, sebagaimana ditentukan oleh
Pasal 4.2 (a) .Sebagaimana otoritas yang berwenang
mempertimbangkan kondisi-kondisi lain yang diperlukan
untuk pengenaan suatu Pengamanan, ia menentukan,
sebagaimana diarahkan oleh Badan Banding dalam Argentina
– Footwear (EC), apakah peningkatan dalam impor cukup
terkini, cukup mendadak, dan cukup signifikan untuk
menyebabkan atau mengancam Kerugian serius pada
produsen dalam negeri yang relevan.”187

43. Dalam US – Steel Safeguards, Panel, dalam temuan yang dikuatkan oleh
Badan Banding, menjawab pertanyaan tentang bagaimana kekinian impor ini
harus meningkat dan sependapat dengan pandangan Panel di US – Line Pipe
(lihat paragraf 25 di atas) dengan menyatakan sebagai berikut:

“Ini …. akan tergantung pada apakah, meskipun penurunan


kemudian, suatu peningkatan sebelumnya tak pelak lagi
menghasilkan produk (masih) 'diimpor dalam jumlah yang
meningkat'. Dalam evaluasi ini, faktor-faktor yang harus
diperhitungkan adalah durasi dan tingkat penurunan pada
akhir periode penyelidikan yang relevan, serta sifat, misalnya
ketajaman dan tingkat, dari peningkatan yang diintervensi
sebelumnya .

Sebagai contoh ekstrem, sedikit penurunan baru-baru ini tidak


akan mengurangi kenaikan keseluruhan jika impor telah
meningkat sepuluh kali lipat selama beberapa tahun
sebelumnya. Sebaliknya, untuk memberikan contoh ekstrem
yang berlawanan, orang tidak dapat lagi berbicara tentang
produk yang 'diimpor dalam jumlah yang meningkat', atau
bahkan dalam jumlah yang meningkat sama sekali, jika, pada
saat penentuan, impor angka telah anjlok hampir ke nol atau
ke tingkat di bawah titik masa lalu mana pun dalam periode
penyelidikan.”188

Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.171.


187
188(catatan kaki asli) Kami tidak bermaksud mengesampingkan bahwa pengecualian dapat dibuat, jika,
meskipun dalam penurunan, ada indikasi bahwa penurunan ini hanya sementara dan dalam artian
buatan. Lihat juga, Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.159.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 81 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Panel percaya bahwa, dalam penyelidikan mereka apakah
impor telah meningkat dalam periode terakhir, dan apakah
peningkatan impor menyebabkan Kerugian serius pada
produsen dalam negeri yang menyukai atau secara langsung
bersaing dalam produk dalam negeri, otoritas yang berwenang
diharuskan untuk mempertimbangkan tren impor selama
periode penyelidikan, sebagaimana disarankan oleh Pasal 4.2
(a).189 Meskipun Pasal 4.2 (a) mensyaratkan evaluasi tarif dan
jumlah peningkatan impor ... secara absolut dan relatif ', Panel
tidak melihat dasar untuk argumen bahwa nilai tukar ini harus
selalu dipercepat atau bahwa nilai tukar harus selalu positif
pada setiap titik waktu selama periode penyelidikan. "190

44. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding menegaskan kembali


pentingnya tren selama seluruh periode penyelidikan:

"Oleh karena itu, penentuan apakah ada peningkatan impor


tidak dapat dilakukan hanya dengan membandingkan titik
akhir dari periode penyelidikan. Memang, dalam kasus-kasus
di mana pemeriksaan tidak menunjukkan, misalnya, tren
kenaikan yang jelas dan tidak terputus dalam volume impor,
analisis tiik akhir - ke - titik akhir sederhana dapat dengan
mudah dimanipulasi untuk menghasilkan hasil yang berbeda,
tergantung pada pilihan titik akhir.Sebuah perbandingan dapat
mendukung baik temuan peningkatan atau penurunan volume
impor hanya dengan memilih titik awal dan akhir yang berbeda.

Misalnya, jika titik awal untuk periode penyelidikan ditetapkan


pada saat tingkat impor sangat rendah, akan lebih mungkin
bahwa peningkatan volume impor dapat ditunjukkan.
Penggunaan frasa 'jumlah yang sedemikian meningkat' dalam
Pasal XIX: 1 (a) dan 2.1, dan persyaratan dalam Pasal 4.2 untuk
menilai 'tingkat dan jumlah' kenaikan, membuatnya sangat
jelas, bagaimanapun, bahwa perbandingan semacam itu titik
akhir tidak akan cukup untuk menunjukkan bahwa suatu
produk 'sedang diimpor dalam jumlah yang sedemikian besar'
dalam arti Pasal 2.1. Dengan demikian, demonstrasi 'setiap
peningkatan' impor antara dua titik waktu tidak cukup untuk
menunjukkan 'peningkatan impor' untuk keperluan Pasal XIX
dan 2.1. Sebaliknya, sebagaimana yang telah kami katakan,

189 (catatan kaki asli) Appellate Body Report on Argentina – Footwear (EC), para. 129; dan Panel Report on
Argentina – Footwear (EC), para. 8.276.
190 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.162-10.166.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 82 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
otoritas yang berwenang diharuskan untuk memeriksa tren
impor selama seluruh periode penyelidikan.191 "192

45. Badan Banding dalam US – Steel Safeguards merujuk pada pentingnya


penjelasan mengenai tren impor selama seluruh periode penyelidikan:

"Dalam pandangan kami, apa yang dimina dalam setiap kasus


adalah penjelasan tentang bagaimana tren impor mendukung
temuan otoritas yangberwenang bahwa persyaratan 'jumlah
yang meningkat' dalam arti Pasal XIX: 1 (a) dan 2.1 telah
dipenuhi Adalah penjelasan mengenai tren impor ini — selama
seluruh periode penyelidikan — yang memungkinkan otoritas
yang berwenang untuk menunjukkan bahwa 'suatu produk
sedang diimpor dalam jumlah yang sedemikian meningkat'. "193

46. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding menguatkan temuan-temuan


Panel bahwa dengan tidak menjelaskan "penurunan terbaru" dalam impor
absolut, USITC belum memberikan penjelasan mengenai tren keseluruhan
impor yang telah terjadi selama periode penyelidikan tersebut:

"Sekali lagi kami mengingatkan bahwa, dalam Argentina –


Footwear (EC), dalam mengklarifikasi Persetujuan Pengamanan,
kami menyatakan bahwa 'otoritas diharuskan untuk
memeriksa tren'.194 Dalam pandangan kami, dengan gagal
mengatasi penurunan impor yang terjadi di antara interim
2000 dan interim 2001 (penurunan terbaru), Amerika Serikat
tidak — dan tidak bisa — memberikan penjelasan yang masuk
akal dan memadai tentang bagaimana fakta-fakta mendukung
temuannya bahwa impor hot-rolled bar 'meningkat',
sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 2.1. Persetujuan
Pengamanan. Kegagalan untuk memperhitungkan penurunan
impor absolut ini semakin serius mengingat fakta bahwa tren
intervensi yang tidak ditangani oleh USITC terjadi pada akhir
periode penyelidikan. Dalam US – Lamb, kami menemukan
bahwa otoritas yang berwenang 'harus menilai' data dari masa
lalu yang paling baru 'dalam konteks data untuk seluruh
periode penyelidikan'.195 Sebagaimana yang ditemukan Panel,
justru, adalah data terbaru tersebut yang USITC gagal
menjelaskan sehubungan dengan impor absolut."196

191 (Catatan kaki asli ) Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 129.
192 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 354-355.
193 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 374
194 (catatan kaki asli) Appellate Body Report on Argentina – Footwear (EC), para. 129.
195 (catatan kaki asli) Appellate Body Report on US – Lamb, para. 138.
196 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 388.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 83 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
47. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding mengonfirmasi bahwa impor
tidak perlu sedang meningkat pada saat penentuan dan menekankan kewajiban
otoritas penyelidik untuk memeriksa tren impor selama seluruh periode
penyelidikan (lihat paragraf 36 di atas):

"Kami sependapat dengan Amerika Serikat bahwa Pasal 2.1


tidak mensyaratkan bahwa impor harus meningkat pada saat
penentuan. Sebaliknya, makna sederhana dari frasa 'diimpor
dalam jumlah yang demikian meningkat' menunjukkan bahwa
impor harus meningkat, dan bahwa produk yang relevan terus
'diimpor' dalam jumlah yang meningkat. Kami juga tidak
percaya bahwa penurunan impor pada akhir periode
penyelidikan tentu akan mencegah otoritas penyelidikan
menemukan bahwa, bagaimanapun, produk tetap untuk
diimpor 'dalam jumlah yang demikian meningkat.' 197 "198

48. Badan Banding dalam US – Steel Safeguards, menegaskan kembali


keputusannya yang dibuat dalam Argentina – Footwear (EC) (lihat paragraf 28
di atas) dan menekankan pentingnya membaca "peningkatan jumlah" dalam
konteks Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 dan Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan
yang mengkonfirmasi bahwa peningkatan impor tersebut harus dikaitkan
dengan kemampuan impor yang relevan untuk menyebabkan Kerugian serius
atau ancaman terhadapnya:

"Kami menegaskan kembali temuan ini [Argentina –


Footwear (EC)]. Dalam banding itu, kami menggarisbawahi
pentingnya membaca persyaratan 'jumlah yang demikian
meningkat' dalam konteks yang muncul dalam keduanya
Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 dan Pasal 2.1 Persetujuan
Pengamanan. Konteks itu mencakup kata-kata
'menyebabkan atau mengancam untuk menyebabkan
kerugian serius'. Dibaca dalam konteksnya, jelas bahwa
'harus ada' peningkatan jumlah 'untuk menyebabkan atau
mengancam untuk menyebabkan kerugian serius pada
domestik industri untuk memenuhi persyaratan ini untuk
menerapkan tindakan Pengamanan.' Memang, dalam
pandangan kami, istilah 'sedemikian', yang muncul dalam
frasa 'jumlah yang sedemikian meningkat' dalam Pasal XIX:
1 (a) dan 2.1, jelas mengaitkan peningkatan impor yang
relevan dengan kemampuan mereka untuk menyebabkan
kerugian serius atau ancaman. daripadanya. Oleh karena

197 (catatan kaki asli) Kami mencatat bahwa penurunan pada akhir periode penyelidikan dapat, misalnya,
hasil dari produk musiman yang relevan, waktu pengiriman, atau kekhawatiran importir tentang
penyelidikan. Sebagaimana yang telah kami katakan, teks Pasal 2.1 tidak selalu mencegah, dalam
pandangan kami, temuan "peningkatan impor" dalam menghadapi penurunan seperti itu.
198 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 367

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 84 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
itu, kami sependapat dengan Amerika Serikat bahwa
pernyataan kami dalam Argentina – Footwear (EC) bahwa
'peningkatan impor pastilah cukup baru, cukup tiba-tiba,
cukup tajam dan cukup signifikan ... untuk menyebabkan
atau mengancam menyebabkan kerugian serius', adalah
pernyataan tentang 'seluruh tanggung jawab penyelidikan
dari pihak yang berwenang berdasarkan Persetujuan
Pengamanan', dan bahwa 'apakah peningkatan impor baru-
baru ini, tiba-tiba, tajam dan cukup signifikan untuk
menyebabkan atau mengancam kerugian serius adalah
pertanyaan yang dijawab sebagai pihak yang berwenang
melanjutkan dengan sisa analisis mereka (yaitu,
pertimbangan mereka atas kerugian serius / ancaman dan
penyebab).”199

1.3.1.2 Peningkatan impor absolut atau relatif

49. Dalam US – Line Pipe, Panel menghadapi pertanyaan apakah temuan


peningkatan impor dapat dipertahankan mengingat penurunan impor absolut
selama bagian dari periode penyelidikan. Panel menemukan bahwa penurunan
impor absolut pada akhir periode penyelidikan tidak boleh dianggap terpisah,
dan tidak menghalangi temuan impor "dalam jumlah yang meningkat" untuk
tujuan Pasal 2.1:

"Dalam penyelidikan Pengamanan, periode penyelidikan untuk


pemeriksaan peningkatan impor cenderung sama dengan
pemeriksaan untuk kerugian serius pada industri dalam
negeri. Ini berbeda dengan situasi dalam penyelidikan anti-
dumping atau tindakan balasan di mana periode untuk
mengevaluasi keberadaan dumping atau subsidi biasanya lebih
pendek daripada periode penyelidikan untuk menemukan
kerugian material. Kami berpandangan bahwa salah satu
alasan di balik perbedaan ini adalah bahwa, sebagaimana yang
ditemukan oleh Badan Banding dalam Argentina – Footwear
Safeguard, "penentuan apakah persyaratan impor" dalam
jumlah yang meningkat "terpenuhi bukan semata-mata
penentuan matematis atau teknis." Badan Banding mencatat
bahwa ketika sampai pada penentuan peningkatan impor,
"otoritas yang berwenang diperlukan untuk
mempertimbangkan tren impor selama periode penyelidikan '.
Evaluasi tren dalam impor, seperti halnya evaluasi tren dalam
faktor-faktor yang relevan untuk penentuan kerugian serius
pada industri dalam negeri, hanya dapat dilakukan selama
periode waktu tertentu. Oleh karena itu, kami menyimpulkan

199 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 346


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 85 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bahwa pertimbangan yang telah disampaikan Badan Banding
sehubungan dengan periode yang relevan dengan penentuan
kerugian juga berlaku untuk peningkatan impor.

Mengingat pertimbangan yang dinyatakan di atas, kami tidak


percaya bahwa analisis data untuk semester pertama tahun
1999 harus dipertimbangkan secara terpisah. Kami
menemukan analisis apakah impor telah meningkat setiap
tahun dari 1994 hingga 1998 sangat relevan dengan
pertanyaan apakah ada peningkatan impor. Meskipun kami
menyadari bahwa impor menurun untuk semester pertama
tahun 1999 ketika dibandingkan dengan semester pertama
tahun 1998, kami mencatat bahwa terlepas dari penurunan
pada paruh pertama tahun 1999, ITC dalam laporan mereka
menemukan bahwa impor pipa saluran 'tetap di tingkat yang
sangat tinggi untuk sementara tahun 1999 '. Tingkat impor
yang tinggi ini untuk tahun 1999 mendukung temuan bahwa
impor masih memasuki Amerika Serikat 'dalam jumlah yang
meningkat' sebagaimana ditentukan dalam Pasal 2.1. Dengan
kata lain, meskipun Korea mungkin benar dalam berargumen
bahwa impor absolut menurun, ini tidak menghalangi
penemuan impor dengan cara demikian. peningkatan kuantitas
'untuk tujuan Pasal 2.1. Berdasarkan pertimbangan di atas,
kami menyimpulkan bahwa ITC benar dalam menemukan
peningkatan absolut dalam impor pipa saluran. "200

50. Mengenai peningkatan absolut dalam impor, lihat juga US – Steel


Safeguards201 dan Panel Reports dalam US – Wheat Gluten202 dan Argentina –
Footwear (EC).203

1.3.1.3 Penentuan peningkatan impor di mana produk yang diselidiki


mengandung banyak produk

51. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures menolak argumen


bahwa otoritas penyelidikan diwajibkan untuk membuat temuan terpisah
mengenai peningkatan impor yang disebabkan oleh setiap produk yang
membentuk "produk yang sedang diselidiki":

"Panel memahami bahwa poin yang diajukan oleh penggugat


adalah bahwa penentuan peningkatan impor tidak valid karena
tidak ada penentuan terpisah dari peningkatan impor kain

200 Panel Report, US – Line Pipe, paras. 7.209-7.210. Lihat juga Panel Report, Argentina – Preserved
Peaches, paras 7.54-7.55.
201 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 338-389.
202 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 7.206-7.210.
203 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.153-8.164.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 86 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tubular, di satu sisi, dan kantong polypropylene, di sisi lain.
Namun, karena penggugat tidak menyatakan keberatan
terhadap definisi produk yang sedang diselidiki sendiri, Panel
mempertimbangkan bahwa definisi yang diadopsi oleh otoritas
yang berwenang adalah yang mengatur definisi produk yang
sedang diselidiki, serta cara dimana data yang relevan
seharusnya dianalisis dalam penyelidikan. Mengingat definisi
kain tubular dan kantong polypropylene yang tidak perlu
sebagai produk yang diselidiki, Panel tidak mempertimbangkan
valid argumen para penggugat bahwa peningkatan impor harus
ditunjukkan secara terpisah sehubungan dengan masing-
masing produk ini. "204

1.3.1.4 Relevansi kuantitas versus nilai impor

52. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) mengakui bahwa kedua belah pihak
telah merujuk pada data pada keduanya kuantitas dan nilai impor dalam
hubungan dengan persyaratan ini, tetapi mengamati:

"Persetujuan adalah jelas bahwa adalah pada data atas


kuantitas impor ….. dalam istilah absolut dan relative terhadap
(kuantitas dari) produksi domestic yang adalah relevan dalam
konteks ini, dalam Persetujuan itu merujuk pada impor-impor
‘dalam kuantitas-kuantitas yang meningkat sedemikian’…
Karenanya evaluasi kami akan focus pada data pada kuantitas
impor.205"206

1.3.2 "dan dalam kondisi-kondisi demikian itu"

53. Panel-panel dalam Korea – Dairy207, Argentina – Footwear (EC)208 and US –


Wheat Gluten209 berpendapat bahwa frasa "dalam persyaratan-persyaratan
sedemikian itu" dalam Pasal 2.1 tidak merupakan persyaratan analitis terpisah
dalam penyelidikan Pengamanan. Terkait dengan ini, Laporan Panel ini
mengamati bahwa frasa ini tidak selalu memerlukan analisis harga produk
impor sejenis dan atau produk yang bersaing secara langsung. Badan Banding
sependapat dengan temuan-temuan ini dalam US - Wheat Gluten.210

54. Panel dalam Korea - Dairy menyatakan:

204 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.236.


205 (catatan kaki asli) Kami mencatat bahwa tren dalam data nilai impor secara umum mengkonfirmasi
yang pada kuantitas impor.
206 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.152.
207 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.52.
208 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.249.
209 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.108.
210 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 78.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 87 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Kami mempertimbangkan bahwa frasa 'dan dalam
persyaratan-persyaratan sedemikian itu' tidak memberikan
kriteria tambahan atau persyaratan analitik yang harus
dilakukan sebelum Anggota pengimpor dapat mengenakan
tindakan pengamanan. Kami berpandangan bahwa frasa 'dan
dalam persyaratan-persyaratan sedemikian itu ' memenuhi
syarat dan terkait baik dengan keadaan di mana produk yang
diselidiki diimpor dan dengan keadaan pasar di mana produk
diimpor, keduanya harus dibahas oleh negara pengimpor
ketika melakukan penilaian, apakah peningkatan impor
menyebabkan masalah kerugian serius pada industri dalam
negeri yang menghasilkan produk sejenis atau yang secara
langsung bersaing. Dalam hal ini, kami mempertimbangkan
bahwa frasa 'dalam persyaratan-persyaratan sedemikian itu'
merujuk secara lebih umum pada kewajiban yang dikenakan
pada negara pengimpor untuk melakukan penilaian yang
memadai tentang dampak peningkatan impor. pada masalah
dan pasar spesifik yang diselidiki. "211

55. Dalam hubungan ini, Panel dalam Argentina – Footwear (EC) menjelaskan
hubungan antara frasa "dalam persyaratan-persyaratan sedemikian itu" dalam
Pasal 2.1 Persetujuan tentang Pengamanan dan analisis berdasarkan Pasal 4.2
(a) dan (b):
"Dalam pandangan kami, frasa 'dalam persyaratan-persyaratan
sedemikian itu bukan merupakan persyaratan hukum khusus
untuk analisis harga, dalam arti analisis terpisah dan selain
dari peningkatan impor, Kerugian dan analisis sebab-akibat
yang diatur dalam Pasal 4.2. Kami mempertimbangkan bahwa
Pasal 2.1 menetapkan persyaratan hukum mendasar (yaitu,
persyaratan-persyaratan) untuk penerapan tindakan
Pengamanan, dan bahwa Pasal 4.2 kemudian mengembangkan
aspek operasional dari persyaratan-persyaratan ini."212

56. Demikian pula, Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menemukan bahwa
"kondisi" di mana impor terjadi tidak memiliki pengaruh pada analisis jumlah
ekspor:

"Panel mengingatkan bahwa Pasal 2.1 memuat frasa 'produk


tersebut sedang diimpor ke wilayahnya dalam jumlah yang
demikian meningkat ... dan dalam kondisi demikian itu
menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan kerugian
serius pada industri dalam negeri ...'. Dalam pandangan kami,
frasa ini mengidentifikasi dua elemen yang berbeda. Unsur

211 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.52.


212 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.249.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 88 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
pertama mengacu pada peningkatan jumlah impor, sedangkan
yang kedua mengacu pada kondisi-kondisi di mana mereka
terjadi, yang harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan
jumlah yang meningkat tersebut dapat menyebabkan kerugian
serius atau ancaman terhadapnya. ‘Kondisi-kondisi 'di mana
impor terjadi dalam pandangan kami tidak ada kaitannya
dengan apakah ada atau tidak ada peningkatan jumlah impor.
Oleh karena itu, kami tidak mempertimbangkan bahwa
analisis' kondisi 'di mana impor terjadi merupakan bagian
integral dari analisis jumlah di mana impor terjadi.Pandangan
ini konsisten dengan temuan panel dalam Argentina – Footwear
(EC), yang menyatakan bahwa 'frasa' dalam kondisi demikian
itu 'dalam kenyataan mengacu pada substansi analisis sebab-
akibat yang harus dilakukan berdasarkan Pasal 4.2 (a) dan (b)
'. Badan Banding dalam US – Wheat Gluten setuju dengan
analisis panel dan mengaitkan frasa 'dalam kondisi demikian
itu' dengan analisis sebab akibat berdasarkan Pasal 4.2 (b).
Dengan demikian kami sependapat dengan Ukraina bahwa
pemeriksaan kondisi-kondisi di mana impor terjadi relevan
dengan pertanyaan penyebabnya. Oleh karena itu, kami akan
mempertimbangkan apakah Ukraina menganalisis kondisi-
kondisi di mana impor terjadi ketika kami membahas
penentuan Ukraina tentang hubungan sebab akibat antara
peningkatan impor dan kerugian serius atau ancaman
terhadap industri dalam negeri nanti dalam laporan kami."213

57. Dalam Argentina – Footwear (EC), Panel juga mempertimbangkan frasa


"dalam kondisi demikian itu" mengacu pada kondisi persaingan antara produk
impor dan produk sejenis dalam negeri atau produk yang secara langsung
bersaing di pasar negara pengimpor. Panel berpendapat bahwa frasa "dalam
kondisi demikian itu" sebenarnya mengacu pada substansi analisis sebab-
akibat yang harus dilakukan berdasarkan Pasal 4.2 (a) dan (b):

"Kami percaya bahwa frasa 'dalam kondisi demikian itu' akan


menunjukkan kebutuhan untuk menganalisis kondisi
persaingan antara produk impor dan produk domestik sejenis
atau produk yang secara langsung bersaing di pasar negara
pengimpor. Artinya, adalah 'kondisi persaingan' di pasar negara
pengimpor yang akan menentukan apakah peningkatan impor
menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan kerugian
serius pada industri dalam negeri. Teks Pasal 2.1 mendukung
interpretasi ini, karena frasa yang relevan secara keseluruhan
berbunyi 'dalam kondisi demikian menyebabkan atau
mengancam untuk menyebabkan kerugian serius '(penekanan

213 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.190.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 89 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
ditambahkan). Dengan cara lain, agar tindakan pengamanan
diizinkan, penyelidikan harus menunjukkan bahwa kondisi
persaingan di pasar negara pengimpor sedemikian rupa
sehingga peningkatan impor dapat dan memang menyebabkan
atau mengancam menyebabkan kerugian serius. Pasal 4.2 (a)
mengkonfirmasikan penafsiran ini, dalam mensyaratkan
bahwa pihak yang berwenang mengevaluasi semua faktor yang
relevan dari suatu keberatan sifat yang efektif dan terukur yang
berkaitan dengan situasi industri itu, yang diperkuat oleh
persyaratan Pasal 4.2 (b) bahwa analisis dilakukan
berdasarkan 'bukti obyektif'. Dalam pandangan kami,
ketentuan-ketentuan ini memberi makna pada frasa 'dalam
kondisi demikian itu', dan mendukung juga pandangan kami
bahwa agar suatu analisis dapat menunjukkan sebab-akibat,
ia harus membahas secara spesifik sifat interaksi antara
produk impor dan domestik di pasar domestik dari negara
pengimpor. Artinya, kami percaya bahwa frasa 'dalam kondisi
demikian itu' sebenarnya mengacu pada substansi analisis
sebab-akibat yang harus dilakukan berdasarkan Pasal 4.2 (a)
dan (b)."214

58. Dalam pandangan Panel dalam Argentina – Footwear (EC), faktor-faktor yang
mendasari persaingan antara produk sejenis domestik dan impor harus
dianalisis dalam konteks analisis sebab-akibat:

"Kami mencatat dalam hal ini bahwa ada berbagai cara di mana
produk dapat bersaing. Harga penjualan jelas salah satunya,
tetapi tentu saja bukan satu-satunya, dan memang mungkin
tidak relevan atau hanya sedikit relevan dalam kasus apa pun.
Basis lainnya di mana produk dapat bersaing termasuk
karakteristik fisik (misalnya, standar teknis atau aspek terkait
kinerja lainnya, penampilan, gaya atau mode), kualitas,
layanan, pengiriman, perkembangan teknologi, selera
konsumen, dan faktor penawaran dan permintaan lainnya di
pasar. Jika ada kasus, faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kondisi persaingan antara produk impor dan domestik
mungkin juga relevan. Faktor-faktor inilah yang harus
dianalisis berdasarkan bukti objektif dalam analisis sebab-
akibat untuk menetapkan pengaruh impor pada industri dalam
negeri."215

59. Panel dalam US – Wheat Gluten juga secara efektif menyamakan kalimat
"dalam kondisi sedemikian itu" dengan analisis sebab-akibat:

214 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.250.


215 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.251.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 90 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Kami berpandangan bahwa frasa 'dalam kondisi-kondisi
sedemikian itu' tidak memaksakan persyaratan analitis
terpisah selain analisis peningkatan impor, kerugian serius dan
sebab-akibat. Sebaliknya, frasa ini mengacu pada substansi
analisis sebab-akibat yang harus dilakukan berdasarkan Pasal
4.2 (a) dan (b) SA. "216

60. Panel dalam Korea - Dairy secara khusus membahas masalah analisis
persaingan harga antara produk sejenis domestik dan impor telah berada dalam
konteks kalimat "dalam kondisi sedemikian itu":

"Meskipun harga produk-produk impor akan paling sering


menjadi faktor yang relevan yang menunjukkan bagaimana
impor itu, pada kenyataannya, menyebabkan kerugian serius
pada industri dalam negeri, kami mencatat bahwa tidak ada
persyaratan eksplisit dalam Pasal 2217, bahwa Anggota
pengimpor melakukan analisis harga produk impor dan harga
produk sejenis atau yang secara langsung bersaing di pasar
negara pengimpor."218

61. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding menyatakan persetujuannya


dengan analisis Panel. Seperti halnya Panel, Badan Banding
mempertimbangkan frasa "dalam kondisi demikian itu" untuk merujuk pada
analisis yang dilakukan berdasarkan Pasal 4.2. Badan Banding juga merujuk
pada frasa "dalam kondisi demikian itu" dalam Pasal 2.1 sebagai dukungan
untuk pandangannya bahwa Pasal 4.2 bermaksud analisis apakah peningkatan
impor, bersama dengan faktor-faktor lain yang relevan, menyebabkan Kerugian
serius:

"Pasal 2.1 merefleksikan secara dekat 'prinsip-prinsip dasar'


dalam Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 dan juga menetapkan
'ketentuan untuk menerapkan tindakan Pengamanan',
termasuk yang berkaitan dengan sebab-akibat. Aturan-aturan
tentang sebab-akibat, yang dielaborasi lebih lanjut dalam sisa
Persetujuan Pengamanan, oleh karena itu, menemukan
akarnya dalam Pasal 2.1. Menurut ketentuan itu, tindakan
Pengamanan dapat diterapkan jika 'produk sedang diimpor ...
dalam jumlah yang meningkat ... dan dalam kondisi
sedemikian itu menyebabkan … 'Kerugian serius. Jadi,
berdasarkan Pasal 2.1, analisis sebab-akibat mencakup dua

216 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.108.


217 (catatan kaki asli) Bertentangan dengan referensi eksplisit untuk harga dalam Pasal 3 Persetujuan
tentang Implementasi Pasal VI GATT 1994 ("Persetujuan AD") dan Pasal 15 dari Persetujuan tentang
Subsidi dan Tindakan Penanggulangan ("Persetujuan SCM").
218 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.51.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 91 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
unsur: yang pertama berkaitan dengan peningkatan' impor
'secara khusus dan yang kedua dengan' kondisi 'di mana impor
terjadi.

Masing-masing dari kedua elemen ini, dalam pandangan kami,


diuraikan lebih lanjut dalam Pasal 4.2 (a). Sementara Pasal 2.1
mengharuskan 'peningkatan kuantitas' impor harus
diperhatikan, baik dalam istilah 'absolut' dan 'relatif terhadap
produksi dalam negeri', Pasal 4.2 (a) menyatakan, secara
bersamaan, bahwa 'tingkat dan jumlah peningkatan dalam
impor produk yang bersangkutan secara absolut dan relatif,
[dan] pangsa pasar domestik yang diambil oleh impor yang
meningkat adalah relevan.

Adapun elemen kedua dalam Pasal 2.1, kami melihatnya


sebagai pelengkap dari elemen pertama. Meskipun elemen
pertama mengacu pada peningkatan impor secara khusus,
elemen kedua lebih umum berhubungan dengan 'kondisi' di
pasar untuk produk yang bersangkutan yang dapat
mempengaruhi industri dalam negeri. Dengan demikian, frasa
'dalam kondisi demikian itu' umumnya merujuk pada 'kondisi'
yang berlaku, di pasar untuk produk yang bersangkutan,
ketika peningkatan impor terjadi. Ditafsirkan dengan cara ini,
frasa 'dalam kondisi demikian itu' adalah referensi singkat
untuk faktor-faktor lainnya yang tercantum dalam Pasal 4.2 (a),
yang berhubungan dengan keadaan keseluruhan industri
dalam negeri dan pasar domestik, serta faktor-faktor lain '
memiliki pengaruh pada situasi industri '. Ungkapan 'dalam
kondisi demikian itu', oleh karena itu, mendukung pandangan
bahwa, berdasarkan Pasal 4.2 (a) dan 4.2 (b) Persetujuan
tentang Pengamanan, otoritas yang berwenang harus
menentukan apakah peningkatan impor, tidak sendirian, tetapi
dalam hubungannya dengan faktor-faktor lain yang relevan,
menyebabkan kerugian serius.219 "220

62. Badan Banding dalam US - Steel Safeguards menyimpulkan bahwa menilai


apakah peningkatan impor membenarkan penerapan tindakan Pengamanan
menuntut penilaian "kondisi-kondisi" di mana impor tersebut terjadi:

"Kami selanjutnya mencatat bahwa Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994


dan Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan mensyaratkan bahwa
produk yang relevan 'sedang diimpor dalam jumlah yang

219 (catatan kaki asli). Kami tentu saja tidak mengecualikan kemungkinan bahwa "kerugian serius" dapat
disebabkan oleh efek dari peningkatan impor saja.
220 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 76-78.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 92 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
demikian meningkat dan dalam kondisi-kondisi demikian itu
sehingga menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan
kerugian serius. 'Pertanyaan apakah' peningkatan jumlah
impor 'akan mencukupi sebagai' peningkatan impor 'untuk
membenarkan penerapan tindakan Pengamanan adalah
pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan mengingat'
kondisi demikian'di mana impor itu terjadi. Kepentingan yang
relevan dari elemen-elemen ini bervariasi dari kasus ke
kasus."221

63. Dalam dalam Argentina – Footwear (EC) Panel mengungkapkan, analisis


harga mungkin diperlukan dalam keadaan spesifik dari kasus tertentu:

"Oleh karena itu, dalam perselisihan saat ini, meskipun frasa


'dalam kondisi demikian itu' tidak memerlukan analisis harga
per se, namun demikian memiliki implikasi untuk sifat dan isi
dari analisis sebab-akibat, yang secara logis mungkin
memerlukan analisis harga dalam suatu kasus tertentu. Selain
itu, tidak adanya analisis kondisi-kondisi persaingan di pasar
domestik untuk produk yang bersangkutan, di mana interaksi
impor dengan produk dalam negeri dijelaskan dalam laporan
penyelidikan (termasuk antara lain analisis harga jika relevan),
menghasilkan analisis hubungan sebab akibat yang tidak
lengkap."222

64. Panel dalam US – Wheat Gluten juga mengadopsi pendekatan analisis harga
sebagai titik analisis yang tidak wajib, tetapi berpotensi relevan:

"'Harga' tidak secara tegas tercantum dalam Pasal 4.2 (a)


[Persetujuan Pengamanan] sebagai 'faktor yang relevan' yang
mempengaruhi situasi industri domestik. Namun, ini bukan
untuk mengatakan bahwa 'harga' mungkin bukan faktor yang
relevan dalam kasus tertentu. Produk impor dapat bersaing
dengan produk domestik dengan berbagai cara di pasar negara
pengimpor. Jelas, harga relatif produk impor adalah salah satu
dari cara-cara ini, tetapi tentu saja bukan satu-satunya cara,
dan mungkin tidak relevan atau hanya sedikit relevan dalam
kasus tertentu.

Oleh karena itu, dalam konteks tindakan-tindakan


Pengamanan, relevansi 'harga' akan bervariasi dari kasus ke
kasus, mengingat keadaan khusus dan sifat dari produk
tertentu dan industri dalam negeri yang terlibat. Mengingat

221 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 350.


222 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.252.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 93 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bahwa ini adalah sifat dari faktor 'harga' di bawah Persetujuan
Pengamanan, kami mempertimbangkan bahwa frasa 'dalam
kondisi demikian itu' tidak selalu, dalam setiap kasus,
memerlukan analisis harga."223

65. Panel dalam US – Steel Safeguards berpandangan bahwa harga adalah faktor
paling penting ketika menganalisis kondisi persaingan:

"Suatu pertimbangan dari berbagai faktor yang telah


disebutkan memberikan konteks untuk pertimbangan harga,
yang, dalam pandangan Panel, merupakan faktor penting, jika
bukan yang paling penting, dalam menganalisis kondisi
persaingan di pasar tertentu, meskipun pertimbangan harga
belum tentu wajib.224 Panel setuju dengan argumen yang
diajukan oleh Komunitas Eropa sejauh menyatakan bahwa
harga akan sering relevan untuk menjelaskan bagaimana
peningkatan volume impor menyebabkan kerugian serius.
Memang, kami mempertimbangkan tren harga relatif sebagai
antara impor dan produk dalam negeri akan sering menjadi
indikator yang baik apakah kerugian sedang ditransmisikan ke
industri dalam negeri (asalkan konteks pasar untuk tren
seperti itu dipikirkan) mengingat perubahan harga memiliki
efek langsung pada profitabilitas, semua hal lain menjadi pada
gilirannya, profitabilitas adalah tindakan yang berguna dari
keadaan industri dalam negeri. "225

66. Setelah merujuk pada Laporan Panel pada Argentina – Footwear (EC) (lihat
paragraf 51 di atas) dan US – Wheat Gluten (lihat paragraf 57 di atas), Panel
dalam US – Steel Safeguards mencatat bahwa tren penetapan harga harus selalu
dipertimbangkan dalam konteks:

"Berkenaan dengan argumen yang dibuat oleh Masyarakat


Eropa bahwa jika impor dijual dengan harga lebih tinggi dari
produk dalam negeri, tidak mungkin impor tersebut
bertanggung jawab atas Kerugian serius, Panel
mempertimbangkan bahwa ada atau tidak adanya penjualan
harga murah impor tidak dapat , dengan sendirinya, mengarah
pada kesimpulan definitif mengenai ada atau tidaknya
hubungan sebab akibat antara peningkatan impor dan
223 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.109-8.110.
224 (catatan kaki asli) Panel setuju dengan komentar berikut yang dibuat oleh panel dalam Korea - Dairy
pada para. 7.51 dalam hal ini: "Meskipun harga produk-produk impor akan paling sering menjadi faktor
yang relevan yang menunjukkan bagaimana impor itu, pada kenyataannya, menyebabkan kerugian serius
pada industri dalam negeri, kami mencatat bahwa tidak ada persyaratan eksplisit dalam Pasal 2, bahwa
Anggota pengimpor melakukan analisis harga produk-produk impor dan harga-harga produk sejenis atau
yang bersaing secara langsung di pasar negara pengimpor. "
225 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.320.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 94 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kerugian serius Dalam pandangan kami, tren penetapan harga
harus selalu dipertimbangkan dalam konteks. Hanya setelah
pertimbangan kontekstual inilah kesimpulan dapat ditarik
tentang keberadaan atau sebaliknya dari hubungan sebab
akibat. "226

1.3.3 “menyebabkan atau mengancam menyebabkan kerugian serius”

67. Dalam US - Line Pipe, Badan Banding menyatakan bahwa temuan terpisah
atas kerugian atau ancaman Kerugian serius tidak diperlukan berdasarkan
Pasal 2.1. Meskipun Badan Banding sependapat dengan Panel bahwa definisi
"kerugian serius" dan "ancaman" kerugian serius "adalah dua konsep yang
berbeda, ia membatalkan temuan Panel227 dengan mengklarifikasi bahwa kata
penting "atau"dalam teks Pasal 2.1 dapat berarti salah satu atau yang lain, atau
keduanya dalam kombinasi:

"Kami menekankan bahwa kami sedang berurusan dengan ...


apakah ada hak dalam kasus tertentu untuk menerapkan
tindakan Pengamanan. Pertanyaan yang dipermasalahkan
adalah apakah hak ada dalam kasus khusus ini. Dan,
sebagaimana hak ada jika ada temuan oleh otoritas yang
berwenang tentang 'ancaman Kerugian serius' atau - sesuatu
di luar - 'Kerugian serius', maka bagi kami tampaknya itu tidak
relevan, dalam menentukan apakah hak itu ada, apakah ada
'Kerugian serius' atau hanya 'ancaman' Kerugian serius' —
selama ada penentuan bahwa setidaknya ada 'ancaman'.
Dalam hal meningkatnya kontinum dari kondisi yang
merugikan dari industri domestik yang naik dari 'ancaman
Kerugian serius' hingga’kerugian serius ', kami melihat'
kerugian serius' — karena itu adalah sesuatu yang melampaui
'ancaman' —seperti termasuk konsep 'ancaman' dan melebihi
kehadiran 'ancaman' untuk tujuan menjawab pertanyaan yang
relevan: apakah ada hak untuk menerapkan tindakan
Pengamanan?

Berdasarkan analisis konteks yang paling relevan dari frasa


'sebab atau ancaman terhadap sebab' dalam Pasal 2.1, kami
tidak melihat frasa itu sebagai yang berarti satu atau yang lain,
tetapi tidak keduanya. Sebaliknya, klausa itu bisa juga berarti
salah satu atau yang lain, atau keduanya dalam kombinasi.
Oleh karena itu, untuk alasan yang telah kami tetapkan, kami

Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.322.


226

Panel menyimpulkan bahwa Anggota pengekspor tidak dapat memiliki keduanya; diperlukan untuk
227

menemukan Kerugian serius atau ancaman. Panel Report, US – Line Pipe, para.7.264.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 95 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tidak melihat bahwa itu penting — untuk tujuan menentukan
apakah ada hak untuk menerapkan tindakan Pengamanan
berdasarkan Persetujuan Pengamanan — apakah otoritas
domestik menemukan bahwa ada 'Kerugian serius ',' ancaman
kerugian serius ', atau, seperti yang ditemukan USITC di sini,'
Kerugian serius atau ancaman Kerugian serius '. Dalam setiap
peristiwa itu, hak untuk menerapkan Pengamanan, dalam
pandangan kami, ditetapkan."228

68. Badan Banding dalam US - Line Pipe mengelaborasi perbedaan antara suatu
temuan “ancaman kerugian serius” dan temuan “kerugian serius”:

"Dalam urutan peristiwa yang dihadapi industri dalam negeri,


wajar untuk mengasumsikan bahwa, seringkali, ada
perkembangan berkelanjutan dari efek merugikan yang
akhirnya meningkat dan memuncak pada apa yang dapat
ditentukan sebagai 'kerugian serius'. Kerugian serius
umumnya tidak terjadi secara tiba-tiba Kerugian serius
sekarang sering didahului dengan kerugian yang mengancam
dengan jelas dan segera menjadi kerugian serius, seperti yang
kami tunjukkan dalam US – Lamb. Kerugian serius, dengan
kata lain, sering kali merupakan realisasi dari ancaman
Kerugian serius, dalam setiap kasus, otoritas penyelidikan
akan sampai pada kesimpulan yang mengikuti dari
penyelidikan yang dilakukan sesuai dengan Pasal 3
Persetujuan Pengamanan, titik tepat di mana 'ancaman
Kerugian serius' menjadi 'Kerugian serius' kadang-kadang
mungkin sulit untuk dilihat, tetapi, jelas, 'kerugian serius'
adalah sesuatu di luar 'ancaman kerugian serius'.

Dalam pandangan kami, mendefinisikan 'ancaman Kerugian


serius' secara terpisah dari 'Kerugian serius' melayani tujuan
menetapkan ambang batas yang lebih rendah untuk
menetapkan hak untuk menerapkan tindakan pengamanan.
Pemahaman kami atas keseimbangan yang terjadi dalam
Persetujuan Pengamanan membuat kami menyimpulkan bahwa
ini dilakukan oleh Anggota dalam menyetujui Persetujuan
sehingga Anggota pengimpor dapat bertindak lebih cepat untuk
mengambil tindakan pencegahan ketika peningkatan impor
menimbulkan 'ancaman' Kerugian serius. 'ke industri dalam
negeri, tetapi belum menyebabkan' Kerugian serius '. Dan,
karena 'ancaman' 'Kerugian serius' didefinisikan sebagai
'Kerugian serius' yang 'jelas sudah dekat', maka secara logis
selanjutnya, bagi kami, bahwa 'Kerugian serius' adalah suatu

228 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 170-171.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 96 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kondisi yang berada di atas ambang batas bawah dari '
ancaman'. 'Kerugian serius' berada di luar 'ancaman', dan,
karenanya, berada di atas ambang 'ancaman' yang diperlukan
untuk menetapkan hak untuk menerapkan tindakan
pengamanan. "229

69. Sebagai kesimpulan, Badan Banding dalam US - Line Pipe juga mengutip
kasus US 1947 - Fur Felt Hats, di mana ia mencatat bahwa Kelompok Kerja telah
"melakukan analisis tunggal berdasarkan pada adanya Kerugian serius atau
ancaman Kerugian serius. , dan bahwa ia tidak mempertimbangkan perlu untuk
membuat penentuan tersendiri atas Kerugian serius atau ancaman Kerugian
serius ":

"Mengikuti pendekatan Konvensi Wina, kami juga telah melihat


akuisisi GATT dan sejarah negosiasi yang relevan dari
ketentuan Persetujuan terkait. Kami telah menyimpulkan
bahwa pandangan kami diperkuat oleh yurisprudensi di bawah
GATT 1947. Dalam satu-satunya kasus GATT 1947 yang
relevan , Report on the Withdrawal by the United States of a
Tariff Concession under Article XIX of the General Agreement on
Tariffs and Trade ('US – Fur Felt Hats '), Kelompok Kerja yang
didirikan berdasarkan GATT 1947 diharuskan untuk menilai
konsistensi suatu tindakan pengamanan dengan Pasal XIX
GATT 1947. Kelompok Pekerja menyimpulkan bahwa data yang
tersedia disajikan mendukung pandangan 'bahwa peningkatan
impor telah menyebabkan atau mengancam beberapa efek
buruk bagi produsen Amerika Serikat.' Kami mencatat bahwa
Kelompok Pekerja melakukan analisis tunggal berdasarkan
pada adanya Kerugian serius atau ancaman Kerugian serius,
dan bahwa ia tidak mempertimbangkan perlu untuk
menentukan secara spesifik penentuan Kerugian serius atau
ancaman Kerugian serius. Pertanyaan mengenai penentuan
yang terpisah tampaknya tidak menjadi masalah dalam kasus
itu. "230

1.3.4 Hubungan dengan Ketentuan-ketentuan lain dalam Persetujuan


Pengamanan

70. Panel dalam Argentina – Footwear (EC), dalam memeriksa apakah dalam
kasus yang ditanganinyan terdapat “peningkatan impor dalam arti Pasal 2.1 dan
4.2(a) Persetujuan," mencatat bahwa Pasal 2.1 “menentukan persyaratan-
persyaratan untuk penerapan tindakan pengamanan," dan bahwa Pasal 4.2
"menentukan persyaratan-persyaratan operasional untuk menentukan apakah

229 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 168-169.


230 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 174.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 97 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
persyaratan-persyaratan dalam Pasal 2.1 ada.231 Panel membuat pernyataan
berikut yang kemudian dikonfirmasi oleh Badan Banding:

"Jadi, untuk menentukan apakah impor-impor telah


meningkat dalam ‘kuantitas-kuantitas sedemikain’ untuk
keperluan menerapkan tindakan pengamanan, kedua
ketentuan ini mewajibkan suatu analisis tingkat dan jumlah
peningkatan dalam impor, dalam istilah absolut dan sebagai
suatu persentase produksi domestic.”232

71. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan-temuan inkonsisstensi


dengan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 dan dengan Pasal 2.1, 4.1 (c), dan 4.2 (b)
dari Persetujuan Pengamanan, menerapkan ekonomi yudisial sehubungan
dengan klaim yang diajukan berdasarkan Pasal 2.2, 3.1, 5.1, 8, 11 dan 12
Persetujuan Pengamanan.233

72. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) mempertimbangkan bahwa,


mengingat temuannya "mengenai penyelidikan dan tindakan definitif" (Panel
telah menemukan pelanggaran Pasal 2.1, 4.2 (a), 4.2 (b) dan 4.2 (c)), tidak
merasa perlu untuk membuat temuan mengenai klaim berdasarkan Pasal 6.234

1.3.5 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.3.5.1 GATT 1994

73. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) menolak kesimpulan Panel
bahwa karena klausul “[j]ika, sebagai hasil dari perkembangan tak
terduga…..konsesi-konsesi” dalam Pasal XIX:1(a) telah secara jelas dihilangkan
dari Pasal 2.1, tindakan-tindakan pengamanan yang memenuhi persyaratan-
persyaratan dari Persetujuan Pengamanan akan secara otomatis memenuhi
persyaratanpersyaratan Pasal XIX GATT 1994. Badan Banding
mempertimbangkan kesimpulan panel sebagai tidak sesuai dengan prinsip
penafsiran Persetujuan yang efektif dan dengan pengertian umum Pasal 1 dan
11.1(a) Persetujuan Pengamanan, dan menambahkan:

[K]ami diwajibkan untuk menerapkan ketentuan-ketentuan


Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX:1(a) GATT
1994 secara kumulatif, agar memberikan arti, dengan

231 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.140. Badan Banding mengkarakteristikkan Pasal 2.1
sebagai suatu ketentuan yang menentukan persyaratan-persyaratan untuk pengenaan tindakan
pengamanan. Lihat para. 61 Bagian ini.
232 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.141. Lihat Appellate Body Report, Argentina – Footwear

(EC), para. 144.


233 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.
234 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.292.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 98 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
memberikan akibat-akibat hukum, pada semua ketentuan-
ketentuan yang dapat berlaku pada tindakan-tindakan
pengamanan."235

1.4 Pasal 2.2

1.4.1 Hubungan dengan ketentuan-ketentuan lain dari Persetujuan


Pengamanan

74. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan-temuan atas


inkonsistensi dengan Pasal-pasal 2.1, 4.1(c) dan 4.2(b) Persetujuan
Pengamanan (dan dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994), menjalankan ekonomi
judisial berkenaan dengan klaim-klaim yang muncul di bawah Pasal 2.2 (dan
Pasal-pasal 3.1, 5.1, 8, 11 dan 12) Persetujuan Pengamanan.236

1.4.2 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.4.2.1 GATT 1994

75. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan-temuan inkonsistens US


– Lamb inkonsisteni dengan Pasal 2.1, 4.1 (c) dan 4.2 (b) Persetujuan
Pengamanan (dan dengan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994), melaksanakan ekonomi
judisial sehubungan dengan klaim-klaim yang diajukan berdasarkan Pasal 2.2
(dan Pasal 3.1, 5.1, 8, 11 dan 12) Persetujuan Pengamanan.237

Terkini pada: Desember 2020

235 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 89.


236 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.
237 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 99 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB V
PENYELIDIKAN
1 PASAL 3

1.1 Teks Pasal 3

Pasal 3

Penyelidikan

1. Para Anggota dapat menerapkan tindakan pengamanan hanya setelah


penyelidikan oleh otoritas yang berwenang dari Anggota tersebut sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan sebelumnya dan dipublikasikan sesuai
dengan Pasal X GATT 1994. Penyelidikan ini harus mencakup
pemberitahuan publik yang wajar kepada semua pihak dan publik yang
berkepentingan. dengar pendapat atau cara lain yang sesuai di mana
importir, eksportir dan pihak berkepentingan lainnya dapat menyajikan
bukti dan pandangan mereka, termasuk kesempatan untuk menanggapi
presentasi pihak lain dan untuk menyampaikan pandangan mereka,
antara lain, apakah penerapan tindakan pengamanan akan menjadi
kepentingan umum atau tidak. Otoritas yang berwenang harus
menerbitkan laporan yang menguraikan temuan mereka dan kesimpulan-
kesimpulan yang beralasan yang dicapai pada semua masalah fakta dan
hukum yang terkait.

2. Setiap informasi yang bersifat rahasia atau yang diberikan atas dasar
rahasia, dengan alasan yang diperlihatkan, diperlakukan seperti itu oleh
pihak yang berwenang. Informasi tersebut tidak boleh diungkapkan tanpa
izin dari pihak yang menyerahkannya. Pihak-pihak yang memberikan
informasi rahasia dapat diminta untuk memberikan ringkasan non-
rahasia daripadanya atau, jika pihak-pihak tersebut mengindikasikan
bahwa informasi tersebut tidak dapat diringkas, alasan mengapa
ringkasan tidak dapat diberikan. Namun, jika pihak yang berwenang
menemukan bahwa permintaan untuk kerahasiaan tidak dijamin dan jika
pihak yang bersangkutan tidak bersedia untuk membuat informasi publik
atau untuk mengotorisasi pengungkapannya dalam bentuk umum atau
ringkasan, pihak berwenang dapat mengabaikan informasi tersebut
kecuali dapat ditunjukkan untuk kepuasan mereka dari sumber yang
tepat bahwa informasi itu benar.

1.2 Umum

1. Panel dalam Korea - Dairy mengamati bahwa tidak adanya klaim berdasarkan
Pasal 3 mengenai persyaratan untuk mempublikasikan laporan penyelidikan
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 100 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tindakan pengamanan tidak menghalangi kemungkinan klaim terkait dengan
aspek lain dari penentuan kerugian atau tindakan pengamanan:

"[T]idak adanya klaim berdasarkan Pasal 3 Persetujuan


Pengamanan berarti paling banyak bahwa Masyarakat Eropa
setuju bahwa laporan tersebut kompatibel dengan WTO untuk
tujuan Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan. Masyarakat Eropa
memiliki hak untuk mengajukan klaim-klaim yang lebih
spesifik berdasarkan Pasal 4 Persetujuan Pengamanan dan
telah melakukannya. Kami menganggap bahwa jika Anggota
ingin mempersoalkan kompatibilitas WTO mengenai cara
dalam mana suatu penentuan 'kerugian' dilakukan, atau
pilihan tindakan yang tepat untuk dikenakan, Anggota ini tidak
harus mempersoalkan publikasi laporan akhir sebagaimana
demikian. "238

2. Dalam US – Steel Safeguards, Panel mengingatkan suatu temuan oleh Badan


Banding239 bahwa Persetujuan Pengamanan tidak peduli dengan cara
penentuan dibuat:

"Tidak ada ketentuan tentang bagaimana atau kapan


penyelidikan akan dimulai atau apakah, pada Anggota tertentu,
inisiasi penyelidikan harus dilakukan oleh Raja, Presiden atau
industri. Persetujuan Pengaman juga tidak menentukan cara
tersebut. di mana penentuan harus dicapai. Yang penting
adalah, pada akhirnya, dilaporkan ada penentuan hak untuk
mengambil tindakan pengamanan (sesuai dengan Pasal 2, 3
dan 4 Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX GATT 1994). dan
bahwa, jika, dan bilamana, digugat secara tak terbantahkan di
hadapan panel WTO, pilihan tindakan pengamanan (Pasal 5, 7
dan 9) dapat dibenarkan. "240

1.3 Pasal 3.1

1.3.1 penyelidikan

1.3.1.1 "penyelidikan"

3. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding merujuk pada Pasal 3.1 sebagai
bagian dari konteks untuk penafsiran persyaratan-persyaratan Pasal 4.2 (a)
untuk mengevaluasi "semua faktor yang relevan". Badan Banding membahas
pertanyaan apakah, dan sejauh mana, otoritas nasional harus, dalam

238 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.22.


239 Lihat Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 158 and 234.
240 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.17.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 101 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
penyelidikan mereka, mencari informasi terkait tentang kemungkinan faktor-
faktor kerugian selain dari yang secara eksplisit diajukan sebagai relevan oleh
para pihak dalam penyelidikan nasional. Dalam perjalanan pembahasannya,
Badan Banding selanjutnya mempertimbangkan makna, sifat, dan fokus
penyelidikan:

"Arti biasa dari kata 'penyelidikan' menunjukkan bahwa pihak


yang berwenang harus melakukan 'penyelidikan sistematis'
atau 'studi yang cermat' mengenai masalah tersebut di
hadapan mereka. Kata itu, karenanya, menunjukkan tingkat
aktivitas yang tepat pada bagian dari pihak yang berwenang
karena pihak berwenang yang ditugasi melakukan
penyelidikan atau penelitian ... harus secara aktif mencari
informasi terkait.

Sifat 'penyelidikan' yang disyaratkan oleh Persetujuan


Pengamanan dijabarkan lebih lanjut dalam sisa Pasal 3.1, yang
menetapkan langkah-langkah penyelidikan tertentu otoritas
yang berwenang ‘harus memasukkan’ untuk mencari informasi
terkait. ... Fokus dari langkah-langkah penyelidikan yang
disebutkan dalam Pasal 3.1 adalah pada 'pihak yang
berkepentingan', yang harus diberitahukan tentang
penyelidikan, dan siapa yang harus diberi kesempatan untuk
menyerahkan 'bukti', serta 'pandangan' mereka, kepada pihak
yang berkompeten. Pihak yang berkepentingan juga harus
diberi kesempatan untuk 'menanggapi presentasi pihak lain'.
Persetujuan Pengamanan, oleh karena itu, memikirkan bahwa
pihak-pihak yang berkepentingan memainkan peran sentral
dalam penyelidikan dan mereka akan menjadi sumber
informasi utama bagi pihak otoritas yang berwenang."241

4. Dalam US – Steel Safeguards, Panel menyimpulkan bahwa temuan-temuan


tiga komisioner tidak didasarkan pada produk sejenis yang didefenisikan secara
identic dan membuat temuan dari tiga komisaris "tidak dapat didamaikan". Atas
dasar kesimpulan ini, Panel menyimpulkan bahwa temuan-temuan ini tidak
dapat memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai untuk penentuan
tunggal USITC. Badan Banding mencatat bahwa "Panel tidak memeriksa
substansi dari temuan-temuan tiga komisioner".242 Badan Banding melanjutkan
membatalkan temuan Panel, mencatat reservasi-reservasi berikut:

"Pertama, sebagai masalah pendahuluan, kami tidak


diyakinkan bahwa temuan-temuan tiga komisioner ‘tidak dapat
didamaikan’. Kami tidak percaya bahwa temuan affirmatif

241 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 53-54.


242 Appellate Body Reports, US – Steel Safeguards, para. 412
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 102 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
berkenaan dengan pengelompokan produk yang luas, di satu
sisi, dan temuan affirmatif berkenaan dengan satu produk yang
terdapat dalam pengelompokan produk yang luas tersebut, di
sisi lain, adalah, secara perlu, saling eksklusif. Ia mungkin
tidak dapat didamaikan, tetapi akan bergantung pada fakta-
fakta dari kasus. Disini, Panel tidak menyelidiki pada detail dari
temuan-temuansebagaimana mereka terkait pada peningkatan
impor dan, karenanya, tidak diinformasikan secara memadai
mengenai apakah ketiga temuan dapat didamaikan atau tidak

Kedua, dalam hal apapun, kami mencatat bahwa Pasal 3.1


Persetujuan Pengamanan mewajibkan otoritas yang
berwenang, antara lain, untuk ‘menerbitkan suatu laporan
yang menempatkan temuan-temuan dan kesimpulan-
kesimpulan yang masuk akal yang dicapai tentang masalah-
masalah tekrkait atas fakta dan hukum'. [Kami] tidak membaca
Pasal 3.1. sebagai secara perlu ada pembahasan yang
memberikan kemungkinan atas penyediaan beberapa temuan
alih-alih satu temuan agar mendukung suatu penentuan di
bawah Pasal 2.1 dan Persetujuan Pengamanan. Juga tidak ada
ketentuan lain dari Persetujuan Pengamanan yang secara jelas
mengeluarkan kemungkinan itu. Persetujuan Pengamanan ,
oleh karena itu, dalam pandangan kami, tidak mempengaruhi
diskresi satu Anggota WTO untuk memilih apakah akan
mendukung penentuan otoritas yang berwenang dengan satu
penjelasan atau, atau, dengan berbagai penjelasan oleh
anggota otoritas yang berwenang. Diskresi ini merefleksikan
fakta bahwa, sebagaimana kami nyatakan dalam US – Line Pipe,
'Persetujuan Pengamanan tidak mengatur proses pengambilan
keputusan internal untuk membuat [] penentuan [dalam suatu
penyelidikan pengamanan domestik]'."243

1.3.1.2 " Kewajiban untuk memberikan pemberitahuan publik yang wajar

5. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menjelaskan kewajiban untuk


memberikan pemberitahuan publik yang wajar sebagai berikut:

"Panel mencatat bahwa meskipun para pihak tidak sependapat


apakah Ukraina memberikan pemberitahuan publik yang wajar
kepada semua pihak yang berkepentingan, tidak satu pihak
pun telah secara khusus tentang apa yang merupakan
pemberitahuan publik yang masuk akal dalam arti Pasal 3.1.
Dalam pandangan kami, dalam menafsirkan frasa
'pemberitahuan publik yang wajar' ', perlu diingat bahwa pihak-

243 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 413-414.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 103 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
pihak yang berkepentingan memainkan peran sentral dalam
penyelidikan pengamanan dan bahwa mereka adalah sumber
informasi utama bagi pihak yang berwenang. Berdasarkan hal
ini, kami menganggap bahwa pihak yang berwenang tentunya
harus memberi tahu pihak yang berkepentingan. keputusan
atau tindakan, seperti inisiasi penyelidikan, yang berdampak
pada apakah atau bagaimana pihak yang berkepentingan dapat
melepaskan peran mereka sebagai penyedia bukti dan
pandangan. Sebagaiman yang kami sebutkan di atas, Badan
Banding dalam US – Wheat Gluten juga menyatakan bahwa
pihak-pihak yang berkepentingan harus diberitahu tentang
penyelidikan.

Lebih lanjut, jika tidak ada elaborasi lebih lanjut dalam Pasal
3.1, kami menganggap bahwa kata sifat 'masuk akal' ketika
digunakan bersama dengan 'pemberitahuan publik' rentan
ditafsirkan terkait dengan beberapa aspek yang relevan,
termasuk waktu pemberitahuan publik, cara publikasi
pemberitahuan, dan kontennya. Di sini juga, penentuan
apakah pemberitahuan publik 'masuk akal' dalam hal waktu,
cara publikasi dan konten dapat, dalam pandangan kami,
mempengaruhi kemampuan pihak yang berkepentingan untuk
menjalankan peran mereka dalam proses penyelidikan. "244

1.3.1.3 "Dengar pendapat atau sarana lain yang sesuai untuk menyajikan
bukti”

6. Panel dalam US – Steel Safeguards, beberapa penggugat mendalilkan bahwa,


masalah perkembangan yang tidak terduga hanya dibahas dalam Laporan yang
dikeluarkan setelah penyelesaian penyelidikan, pihak-pihak yang
berkepentingan tidak diberikan kesempatan untuk berkomentar dalam diskusi.
Panel menemukan bahwa
:

“[D]engan mengundang komentar sebagai tanggapan terhadap


kuesioner, dan membahas masalah selama audiensi publik,
Panel berpandangan bahwa Amerika Serikat telah memenuhi
kewajiban Pasal 3.1-nya untuk memberikan 'cara yang sesuai
di mana importir, eksportir dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya [dapat] menyajikan bukti dan
pandangan mereka.

Masyarakat Eropa mengeluh bahwa 'tidak ada alasan


sementara atau penjelasan tentang perkembangan yang tidak

244 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.409-7.410.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 104 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
terduga yang dapat dikomentari oleh pihak yang
berkepentingan'. Panel tidak percaya bahwa Pasal 3
Persetujuan Pengamanan mewajibkan otoritas yang berwenang
untuk mengirim draft pada pihak yang berkepentingan'
temuan 'demonstrasi yang berkaitan dengan perkembangan
yang tidak terduga untuk memungkinkan mereka berkomentar
sebelum penerbitan laporan otoritas yang berwenang. "245

7. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menolak argumen Jepang bahwa


Ukraina telah bertindak tidak konsisten dengan kewajiban yang ditetapkan
dalam kalimat kedua Pasal 3.1 dengan tidak memberikan informasi tertentu
kepada pihak yang berkepentingan:

"Kalimat kedua dari Pasal 3.1 mensyaratkan bahwa pihak yang


berwenang mengadakan audiensi publik 'atau' memberikan
cara lain yang sesuai bagi pihak yang berkepentingan untuk
menyajikan bukti dan pandangan, termasuk tanggapan
terhadap presentasi pihak lain. Kata 'atau' memperjelas bahwa
ketika audiensi publik diadakan, tidak ada kewajiban untuk
memberikan, di samping itu, 'sarana lain yang sesuai' untuk
memberikan masukan.

Berkenaan dengan akses ke informasi substantif tentang


penyelidikan yang dipermasalahkan, tidak ada dalam teks
kalimat kedua Pasal 3.1, atau ketentuan lain apa pun dari
Persetujuan Pengamanan yang dikutip oleh Jepang,
menunjukkan bahwa Anggota pengimpor harus memberikan
informasi substantif terlebih dahulu dari setiap audiensi publik
kepada pihak yang berkepentingan. Meskipun Pasal 3.1
merujuk pada kesempatan untuk 'menanggapi' presentasi dari
pihak lain, ini dalam konteks audiensi publik atau cara lain
yang sesuai yang harus disediakan bagi semua pihak yang
berkepentingan untuk menyajikan bukti dan pandangan
mereka. "246

8. Panel mencatat argumen Jepang bahwa pihaknya telah menerima sedikit


informasi substantif dari pihak berwenang, tetapi menemukan bahwa Jepang
tidak melakukan penjajakan dengan pihak berwenang Ukraina meskipun fakta
bahwa Undang-Undang Pengamanan Ukraina memberi hak kepada pihak yang
berkepentingan, untuk meminta akses ke semua informasi pada berkas. Atas
dasar ini, Panel menemukan bahwa Ukraina tidak bertindak secara tidak
konsisten dengan Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan:

245 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.60 and 10.64-65.


246 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.422-7.423.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 105 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Jepang lebih lanjut menyatakan bahwa ia menerima beberapa
pengajuan yang dilakukan oleh pihak lain, dan bahwa pihak
yang berwenang gagal untuk memastikan bahwa pihak yang
berkepentingan memiliki kesempatan untuk menanggapi
presentasi pihak lain. Kami telah mengamati bahwa, pertama,
Pasal 3.1, kalimat kedua , mewajibkan audiensi publik 'atau'
cara lain yang sesuai di mana pihak yang berkepentingan dapat
menyajikan bukti, pandangan, dan tanggapan terhadap bukti
dan pandangan pihak lain, dan bahwa, kedua, dalam
penyelidikan yang dipermasalahkan ada peluang bagi pihak
yang berkepentingan untuk membuat sendiri presentasi dalam
proses audiensi publik dan untuk menanggapi presentasi pihak
lain selama audiensi publik. Sebagaimana diidentifikasi di atas,
Undang-undang Pengamanan Ukraina memberikan peluang
tambahan untuk partisipasi, termasuk kesempatan untuk
mengirimkan komentar tertulis dalam waktu 45 hari setelah
publikasi Pemberitahuan. Jepang menegaskan bahwa, terlepas
dari apa yang diatur dalam UU Pengamanan, Jepang tidak
menerima semua pengajuan tertulis penerbitan langsung dari
pihak lain. Namun demikian, kami mencatat bahwa Pasal 9.5
Undang-undang Pengamanan memberi kemungkinan kepada
pihak yang berkepentingan untuk meminta akses ke semua
informasi yang disampaikan kepada pihak yang berwenang
oleh pihak yang berkepentingan lainnya. Tidak ada bukti pada
berkas untuk menunjukkan bahwa Jepang melakukan
penyelidikan dengan pihak yang berwenang untuk memuaskan
dirinya sendiri bahwa pihaknya telah menerima semua
pengajuan dari pihak lain. Ukraina telah menyatakan tidak
menerima permintaan seperti itu dari Jepang. Setelah memilih
rute dengar pendapat publik untuk memberikan kesempatan
berpartisipasi, kami tidak sependapat bahwa Ukraina
diharuskan berdasarkan Pasal 3.1 untuk melakukan lebih dari
yang dilakukannya untuk memastikan akses ke pengajuan
tertulis tersebut. "247

1.3.1.4 "pihak-pihak yang berkepentingan"

9. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menyatakan bahwa istilah "pihak-


pihak yang berkepentingan" dalam Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan
termasuk Anggota WTO:

247 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.429.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 106 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Kami mencatat bahwa Pasal 3, kalimat kedua, tidak
mendefinisikan istilah" pihak-pihak yang berkepentingan ".
Namun demikian, jelas bahwa istilah" pihak-pihak yang
berkepentingan "paling tidak mencakup importir dan eksportir.
Selain itu, merujuk pada" pihak-pihak yang berkepentingan
lainnya ". ", tanpa kualifikasi. Karena itu, dalam pandangan
kami, istilah" pihak yang berkepentingan "juga mencakup
Anggota seperti Jepang yang minatnya dalam proses hukum
terbukti dengan sendirinya, karena pengekspornya akan
terpengaruh oleh pengenaan tindakan pengamanan. Kami
merasa relevan dalam hal ini bahwa Anggota pengimpor harus,
berdasarkan Pasal 12.1 Persetujuan Pengamanan, segera
memberi tahu Komite WTO tentang Pengamanan untuk segera
memulai penyelidikan pengamanan. Salah satu alasan
mengapa Pasal 12.1 mewajibkan pemberitahuan segera dalam
pandangan kami adalah untuk memastikan bahwa Anggota
pengekspor yang secara potensial terdampak tidak melewatkan
kesempatan untuk menyampaikan pandangan mereka kepada
pihak yang berwenang sebagai pihak yang berkepentingan. "248

1.3.2 Laporan yang diterbitkan

1.3.2.1 "Menerbitkan"

10. Dalam Chile – Price Band System, dalam konteks kewajiban serupa
berdasarkan Persetujuan SCM dan Persetujuan Anti-Banting Harga, Panel
membedakan antara "menerbitkan" dan "membuat tersedia bagi umum":

"Kami mencatat bahwa Risalah-risalah dari sesi CDC yang


relevan belum 'diterbitkan' melalui media resmi apa pun.
Sebaliknya, mereka ditransmisikan ke pihak-pihak yang
berkepentingan dan menempatkan pada tempat 'siapa pun
yang ingin berkonsultasi dengan mereka di perpustakaan Bank
Sentral Chili '. Untuk menentukan apakah cukup berdasarkan
Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan untuk membuat' laporan
'otoritas penyelidikan tersedia bagi publik' dengan cara seperti
itu, pertama-tama kami merujuk pada arti kamus dari '
menerbitkan '. Istilah ini dapat berarti' untuk membuat secara
umum diketahui ',' untuk membuat secara umum dapat
diakses ', atau' untuk membuat secara umum tersedia melalui
[a] medium '. Oleh karena itu kami beralih ke konteks Pasal 3.1
yang disediakan oleh persyaratan publikasi serupa dalam
Persetujuan AD dan SCM. Kami mencatat bahwa baik Pasal 22
Persetujuan SCM ('pemberitahuan publik dan penjelasan

248 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.403.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 107 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tentang penentuan') maupun Pasal 12 Persetujuan AD
('pemberitahuan publik dan penjelasan tentang penentuan')
membedakan antara pemberian 'pemberitahuan publik 'dan'
menyediakan sebaliknya melalui laporan terpisah ', yang
harus' tersedia untuk umum '. Selain itu, kami juga mencatat
bahwa berbagai ketentuan 'transparansi' dalam Persetujuan
yang dicakup, seperti Pasal III GATS, Pasal 63.1 Persetujuan
TRIPS, dan Pasal 2.11 Persetujuan TBT semuanya membedakan
antara 'menerbitkan' dan 'untuk membuat tersedia untuk
umum'. Dalam terang pertimbangan ini, kami menemukan
bahwa kata kerja ‘menerbitkan'' dalam Pasal 3.1 Persetujuan
Pengamanan harus ditafsirkan sebagai bermakna 'untuk
membuat tersedia secara umum melalui media yang sesuai',
daripada hanya 'membuat tersedia untuk umum'. Sehubungan
dengan berita acara dari sesi CDC yang relevan, oleh karena itu
kami menemukan bahwa mereka tidak tersedia untuk umum
melalui media yang sesuai sehingga merupakan laporan yang
'diterbitkan' dalam arti Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan. "249

1.3.2.2 Kesimpulan-kesimpulan yang beralasan

11. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding menyatakan pendapat bahwa


karena laporan harus mengandung "kesimpulan-kesimpulan beralasan", maka
laporan tersebut harus mencakup, sebagaimana yang disarankan oleh Panel,
penjelasan alasan-alasan untuk penentuan dari fakta-fakta dan data. yang
terkandung dalam laporan otoritas yang berwenang:

"[Kami] mencatat bahwa definisi 'kesimpulan' adalah 'hasil


diskusi atau pemeriksaan atas masalah' atau 'penilaian atau
pernyataan yang dicapai dengan alasan; inferensi; deduksi '.
Dengan demikian, 'kesimpulan' yang disyaratkan oleh Pasal 3.1
adalah 'penilaian atau pernyataan yang dicapai dengan alasan'.
Kami selanjutnya mencatat bahwa kata 'reasoned', yang
didefinisikan oleh Amerika Serikat dalam hal kata kerja 'to
reason', pada kenyataannya, digunakan dalam Pasal 3.1,
kalimat terakhir, sebagai kata sifat untuk memenuhi syarat
istilah 'kesimpulan'. Definisi relevan dari kata kerja intransitif
'to reason’ adalah berpikir secara terhubung atau logis;
menggunakan alasan seseorang dalam membuat kesimpulan '.
Definisi kata kerja transitif 'to reason' adalah 'untuk mengatur
pemikiran secara logis, mewujudkan alasan dalam;
ekspresikan dalam bentuk logis '. Dengan demikian, untuk
menjadi kesimpulan 'beralasan', 'penilaian atau pernyataan'
haruslah sesuatu yang dicapai secara terhubung atau logis

249 Panel Report, Chile – Price Band System, para. 7.128.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 108 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
atau diungkapkan dalam bentuk logis. Pasal 3.1 selanjutnya
mensyaratkan bahwa pihak yang berwenang harus
'menetapkan (set forth)' 'kesimpulan beralasan' dalam laporan
mereka. Definisi frasa 'menetapkan (set forth) ' adalah
'memberikan penjelasan, khususnya. dalam urutan, jelas, atau
detail; menjelaskan, menghubungkan, melukiskan,
menyatakan, menjelaskan '. Dengan demikian, otoritas yang
berwenang diharuskan oleh Pasal 3.1, kalimat terakhir, untuk
'memberikan penjelasan tentang' penilaian 'atau pernyataan
yang dicapai dengan cara yang terhubung atau logis atau
dinyatakan dalam bentuk logis', 'secara jelas, atau secara rinci.
'

Panel memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian


perselisihan WTO untuk menilai apakah otoritas yang
berwenang telah memenuhi kewajibannya berdasarkan Pasal
3.1 Persetujuan Pengamanan untuk 'menetapkan' 'temuan dan
kesimpulan beralasan' untuk penentuan mereka. Masyarakat
Eropa dan Norwegia berpendapat bahwa panel tidak dapat
memenuhi tanggung jawab ini jika mereka dibiarkan
'menyimpulkan sendiri' dari laporan otoritas yang berwenang
itu 'alasan untuk penentuan dari fakta-fakta dan data yang
terkandung dalam laporan otoritas yang berwenang.' Kami
sependapat.”250

12. Dalam menambahkan diskusi tentang "spesifik" dari penentuan apa pun,
Badan Banding dalam US – Steel Safeguards menyimpulkan bahwa pihak yang
berwenang harus memberikan kesimpulan yang didukung oleh fakta dan
alasan:

"Masalah dalam hal ini bukanlah apakah data tertentu yang


disebutkan dalam laporan USITC, pada kenyataannya, telah
'dipertimbangkan' oleh USITC. USITC mungkin memang telah
'mempertimbangkan' semua data yang relevan yang
terkandung dalam laporannya atau disebut dalam, namun,
tidak menggunakan data tersebut untuk menjelaskan
bagaimana 'perkembangan-perkembangan yang tak terduga'
menghasilkan peningkatan impor. Sebaliknya, sebagaimana
ditemukan Panel, 'teks yang sesuai dengan catatan kaki sama
sekali tidak terkait dengan penjelasan tentang perkembangan-
perkembangan yang tidak terduga, atau biasanya berurusan
dengan impor tanpa menentukan dari mana impor itu datang.'
Oleh karena itu, apa yang diinginkan di sini bukanlah data,
tetapi alasan yang menggunakan data tersebut untuk

250 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 287-290.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 109 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
mendukung kesimpulan. USITC, dalam pandangan kami, tidak
memberikan kesimpulan yang didukung oleh fakta dan alasan,
singkatnya, a 'kesimpulan-kesimpulan yang beralasan ',
sebagaimana yang disyaratkan oleh Pasal 3.1. Selain itu,
sebagaimana yang telah kami nyatakan sebelumnya, itu adalah
untuk USITC, dan bukan Panel, untuk memberikan'
kesimpulan yang beralasan '. Bukanlah bagi Panel untuk
membuat alasan untuk, atau bukannya, otoritas yang
berwenang, tetapi untuk menilai kecukupan alasan tersebut
untuk memenuhi persyaratan yang relevan. Karena itu, kami
tidak dapat sependapat dengan Amerika Serikat bahwa Panel
'diharuskan' untuk mempertimbangkan data yang relevan yang
dirujuk oleh USITC di bagian lain. laporannya untuk
mendukung temuan USITC bahwa 'perkembangan-
perkembangan tak terduga' telah mengakibatkan peningkatan
impor, dan, untuk alasan yang disebutkan, kami tidak melihat
bagaimana temuan kami dalam EC - Tube atau Pipe Fittings
mendukung pandangan Amerika Serikat terhadap efek
tersebut. "251

1.3.2.3 "tentang semua masalah hukum dan fakta terkait"

13. Dalam US – Lamb, Badan Banding menyatakan bahwa laporan yang


diterbitkan dalam arti Pasal 3.1. juga harus memuat temuan tentang
keberadaan "perkembangan yang tidak terduga" dalam arti Pasal XIX: 1 (a) GATT
1994:

"Pasal 3.1 mengharuskan otoritas yang berwenang untuk


mengemukakan temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan
yang beralasan tentang 'semua masalah terkait fakta-fakta dan
hukum' dalam laporan mereka yang diterbitkan. Sebagaimana
Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 mensyaratkan bahwa
'perkembangan-perkembangan tak terduga' harus
ditunjukkan, Faktanya, untuk tindakan pengamanan yang
diterapkan, keberadaan 'perkembangan-perkembangan yang
tidak terduga', dalam pandangan kami, merupakan 'masalah
terkait [] fakta dan hukum', berdasarkan Pasal 3.1, untuk
penerapan tindakan pengamanan , dan karena itu laporan yang
diterbitkan oleh otoritas yang berwenang, berdasarkan Pasal
itu, harus mengandung 'temuan-temuan' atau kesimpulan-
'kesimpulan beralasan' pada 'perkembangan-perkembangan
yang tidak terduga'. "252

251 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 329.


252 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 76.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 110 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
14. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menolak anggapan Jepang bahwa
Ukraina telah melanggar Pasal 3.1 dan 4.2 (c) Persetujuan Pengamanan dengan
gagal memberikan jadwal untuk liberalisasi progresif tindakan pengamanan
yang dipermasalahkan karena Panel menemukan "tidak ada dasar untuk
menafsirkan Pasal 3.1, kalimat terakhir, atau Pasal 4.2 (c), sebagaimana
mensyaratkan bahwa laporan yang diterbitkan, atau analisis dan demonstrasi,
berisi jadwal untuk liberalisasi progresif tindakan tersebut pada interval reguler
".253

1.3.2.4 Format dan Waktu laporan

15. Panel dalam US – Steel Safeguards, dalam temuan yang dikuatkan oleh
Badan Banding, menyimpulkan bahwa laporan tersebut dapat disajikan dalam
bagian yang berbeda atau dalam format lain:

"Panel sependapat dengan Amerika Serikat bahwa tidak ada


dalam persyaratan untuk menerbitkan laporan yang
menentukan bentuk yang harus diambil oleh laporan, asalkan
laporan tersebut mematuhi semua kewajiban lain yang
terkandung dalam Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX
GATT 1994. Pada akhirnya, tergantung pada kebijaksanaan
Anggota untuk menentukan format laporan, termasuk apakah
itu diterbitkan dalam bagian-bagian, asalkan berisi semua
elemen yang diperlukan, termasuk temuan dan kesimpulan
yang beralasan pada semua masalah terkait fakta dan hukum
Bersama-sama, bagian-bagian ini dapat membentuk laporan
dari otoritas yang kompeten.

Panel percaya bahwa laporan otoritas yang berwenang dapat


dikeluarkan di bagian yang berbeda tetapi laporan multi-bagian
atau multi-tahap tersebut harus selalu memberikan penjelasan
yang koheren dan terintegrasi yang membuktikan pemenuhan
dengan persyaratan-persyaratan Pasal XIX GATT 1994 dan
Persetujuan Pengamanan, termasuk demonstrasi bahwa
perkembangan yang tidak terduga menghasilkan peningkatan
impor yang menyebabkan kerugian serius pada produsen
dalam negeri yang relevan. Apakah laporan disusun dalam
bagian yang berbeda atau laporan multi-tahap merupakan
'laporan otoritas yang berwenang' akan ditentukan
berdasarkan kasus per kasus dan akan tergantung pada
struktur keseluruhan, logika dan koherensi antara berbagai
tahap atau berbagai bagian laporan. Jika bagian-bagian
terpisah dari laporan dikeluarkan pada waktu yang berbeda,

253 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.390.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 111 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
diskusi yang berkaitan dengan perkembangan yang tidak
terduga, dalam semua kasus, harus diintegrasikan secara logis
dalam keseluruhan penjelasan tentang bagaimana tindakan-
tindakan pengamanan Anggota pengimpor memenuhi
persyaratan Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan tentang
Pengamanan. Penerbitan laporan dalam banyak tahap dapat
menghasilkan kesulitan tambahan bagi pihak yang berwenang
untuk mengemukakan temuan yang masuk akal dengan cara
yang masuk akal dan memadai. "254

16. Panel dalam US – Steel Safeguards menjelaskan bahwa waktu penjelasan


merupakan faktor yang dapat memengaruhi kewajaran dan kecukupan
penjelasan:

"Sifat fakta, termasuk kerumitannya, akan menentukan sejauh


mana hubungan antara perkembangan-perkembangan yang
tidak terduga dan peningkatan impor menyebabkan kerugian
perlu dijelaskan. Waktu penjelasan [terkait dengan
perkembangan-perkembangan yang tidak terduga], luas dan
kualitasnya adalah semua faktor yang dapat mempengaruhi
apakah penjelasan itu beralasan dan memadai. "255

17. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel menolak anggapan Jepang bahwa
Pasal 3.1 Persetujuan Pengaman mensyaratkan bahwa laporan pihak otoritas
yang berwenang dipublikasikan "segera":

"Karena itu kami beralih ke basis kedua yang ditegaskan oleh


Jepang untuk mendukung klaim-klaimnya, yaitu anggapan
Jepang bahwa Ukraina telah gagal untuk menerbitkan
laporannya dan analisis terperincinya 'segera'. Kami memulai
analisis kami dengan mencatat bahwa Pasal 3.1, kalimat
terakhir, merujukpersyaratan untuk 'menerbitkan ' laporan
yang menguraikan temuan pihak berwenang dan kesimpulan
yang beralasan. Tetapi tidak menetapkan persyaratan
sehubungan dengan waktu penerbitan tersebut. Sebaliknya,
Pasal 4.2 (c) berisi persyaratan tegas untuk 'segera
menerbitkan ',' sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ',' analisis
terperinci dari kasus yang sedang diselidiki serta demonstrasi
relevansi faktor-faktor yang diteliti '. Juga, dimana Pasal 4.2 (c)
membuat referensi silang pada Pasal 3, kebalikannya tidak
benar. Dalam pandangan kami, referensi silang dalam Pasal 4.2
(c) pada Pasal 3 memperjelas bahwa analisis dan demonstrasi
akan segera diterbitkan berdasarkan Pasal 4.2 (c) harus

254 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.49-10.50.


255 Panel Reports, US – Steel Safeguards , para. 10.115.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 112 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
diterbitkan dalam bentuk laporan, sebagaimana dimaksud oleh
Pasal 3.1. Dengan demikian, kami menyimpulkan bahwa Pasal
4.2 (c) mensyaratkan penerbitan laporan yang 'diminta' secara
cepat yang disyaratkan oleh Pasal 3.1.

Pasal 3.1 tidak secara eksplisit mengharuskan pihak yang


berwenang untuk menerbitkan laporan mereka 'segera'. Karena
kata-kata dalam Pasal 4.2 (c) berbeda dari kata-kata dalam Pasal
3.1 juga dalam hal lain, masuk akal untuk mengasumsikan
bahwa perbedaan dalam kata-kata dalam Pasal 4.2 (c)
dimaksudkan untuk menghasilkan setidaknya beberapa efek
yang berbeda, termasuk berkenaan dengan aspek-aspek
tertentu dari persyaratan penerbitan.256 Karena itu, kami
merasa tidak patut untuk membaca sepatah kata pun - 'segera'
- ke dalam teks Pasal 3.1 yang akan menambah, dan
memperkuat, persyaratan publikasi dasar yang diterapkan
dalam Pasal 3.1. Sebagaimana ditekankan oleh Badan Banding
dalam India - Patent (US), prinsip-prinsip penafsiran Persetujuan
'tidak mewajibakan juga tidak memmbiarkan imputasi pada
Persetujuan atas kata-kata yang tidak ada disana atau
pemasukan ke dalam Persetujuan konsep-konsep yang tidak
dimaksudkan'. Kami, dengan demikian, tidak sependapat
dengan Jepang bahwa Pasal 3.1 memberlakukan kewajiban
pada pihak yang berwenang untuk menerbitkan laporan mereka
'segera'. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa Jepang
telah gagal untuk menetapkan bahwa Ukraina bertindak tidak
konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 3.1, kalimat
terakhir, karena pihak otoritas yang berwenang tidak
menerbitkan laporan mereka 'segera'. "257

1.3.3 Hubungan dengan ketentuan-ketentuan lain dari Persetujuan


Pengamanan

1.3.3.1 Pasal 2 dan 4

18. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding mempertimbangkan apakah


kegagalan memenuhi standar peninjauan yang sesuai merupakan kesalahan
procedural bertentangan dengan Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan. Dalam
perkara itu, tergugat telah mendalilkan pada banding bahwa kegagalan untuk
menyediakan penjelasan yang masuk akal dan memadai menunjukkan hanya

256 (catatan kaki asli) Kami menganggap bahwa pandangan ini bahwa Pasal 4.2 (c) menambah daripada

sekadar menyatakan kembali Pasal 3.1, kalimat terakhir, konsisten dengan pernyataan Badan Banding
yang menyatakan bahwa Pasal 4.2 (c) merupakan penjabaran dari persyaratan yang diatur dalam Pasal
3.1, kalimat terakhir, untuk memberikan "kesimpulan beralasan" dalam laporan yang diterbitkan. Lihat
Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 289.
257 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.439-7.440.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 113 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
suatu pelanggaran atas Pasal 3.1, dan tidak juga Pasal 2 dan 4 Persetujuan
Pengamanan.

"Kami mengingatkan pernyataan-pernyatan kami


sebelumnya mengenai standar peninjauan yang sesuai bagi
panel-panel dalam perkara-perkara yang muncul di bawah
Persetujuan Pengamanan. Ketika Panel menemukan bahwa
Laporan USITC gagal menyediakan suatu ‘penjelasan yang
masuk akal dan memadai’ Panel menilai kepatuhan dengan
kewajiban-kewajiban yang terkandung dalam Pasal 2 dan 4
Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX:1(a) GATT 1994.
Sebagaimana kami menyatakan dalam US – Lamb, '[j]ika
suatu panel menyimpulkan bahwa otoritas yang berwenang,
dalam kasus khusus, tidak telah menyediakan suatu
penjelasan yang masuk akal dan memadaiuntuk penentuan
mereka … [p]anel itu telah …. Mencapai suatu kesimpulan
bahwa penentuan adalah bertentangan dengan persyaratan-
persyaratan spesifik [atas ketentuan yang relevan] dari
Persetujuan Pengamanan.' Jadi, kami tidak sependapat
dengan Amerika Serikat bahwa kurangnya penjelasan yang
masuk akal dan memadai tidak berimplikasi suatu
pelanggaran atas Pasal 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan.

Selain itu, kami tidak dapat menerima penafsiran Amerika


Serikat bahwa suatu kegagalan untuk menjelaskan suatu
temuan tidak mendukung kesimpulan bahwa USITC 'tidak
benar-benar melaksanakan analisis secara tepat, karenanya
melanggar Pasal 2.1, 4.2, atau 4.2(b) [Persetujuan
Pengamanan]'. Sebagaimana kami menyatakan di atas,
karena panel tidak dapat melakukan peninjauan de novo
atas bukti di hadapan otoritas yang berwenang, adalah
penjelasan yang diberikan oleh otoritas yang berwenang
untuk penentuannya yang sendirian memungkinkan panel-
panel untuk menentukan apakah telah ada kepatuhan
dengan persyaratan-persyaratan Pasal XIX GATT 1994 dan
Pasal 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan. Adalah baik bahwa,
sebagaimana Amerika serikat mendalilkan, otoritas-otoritas
yang berwenang telah melaksanakan analisis yang sesuai
dengan tepat. Namun, dimana otoritas yang berwenang telah
tidak menyediakan penjelasan yang masuk akal dan
memadai untuk mendukung penentuannya, panel tidak
berada dalam posisi untuk menyimpulkan bahwa
persyaratan yang relevan untuk menerapakan suatu
tindakan pengamanan telah dipenuhi oleh otoritas yang
berwenang. Jadi, dalam situasi demikian, tidak mempunyai

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 114 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
opsi kecuali menemukan bahwa otoritas yang berwenang
telah tidak melaksanakan analisis dengan benar."258

19. Dalam US – Steel Safeguards, Panel dan Badan Banding membahas


hubungan antara Pasal 3.1 dan 4.2 (c) dari Persetujuan Pengamanan:

"Kami mencatat lebih lanjut, sebagai konteks, bahwa Pasal 4.2


(c) Persetujuan Pengamanan mengharuskan pihak yang
berwenang untuk:

... menerbitkan segera, sesuai dengan ketentuan


Pasal 3, analisis terperinci dari kasus yang sedang
diselidiki serta demonstrasi relevansi faktor-faktor
yang diteliti. (penekanan ditambahkan)

Kami mengamati bahwa persyaratan ini dinyatakan sebagai


'sesuai dengan' Pasal 3, dan bukan 'sebagai tambahan' di
dalamnya. Jadi, kami melihat Pasal 4.2 (c) sebagai penjabaran
dari persyaratan yang diatur dalam Pasal 3.1, kalimat terakhir,
untuk memberikan 'kesimpulan yang beralasan' dalam laporan
yang diterbitkan. "259

1.3.4 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.3.4.1 Pasal XIX GATT 1994

20. Dalam US – Steel Safeguards, Panel dan Badan Banding membahas


hubungan antara Pasal XIX GATT 1994 tentang perkembangan yang tidak
terduga dan Pasal 3.1 dan 4.2 (c) Persetujuan Pengamanan:

"Amerika Serikat berargumen pada sidang lisan bahwa 'Pasal


4.2 (c) tidak berlaku untuk demonstrasi pihak otoritas yang
berwenang tentang perkembangan-perkembangan yang tidak
terduga' berdasarkan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994. Kami tidak
sependapat. Pasal 4.2 (c)) adalah penjabaran dari Pasal 3,
apalagi 'perkembangan tak terduga' di bawah Pasal XIX: 1 (a)
dari GATT 1994 adalah salah satu dari 'masalah fakta dan
hukum yang terkait' yang diacu oleh kalimat terakhir dari Pasal
3.1. Pasal 4.2 (c) juga berlaku untuk demonstrasi otoritas yang
berwenang tentang 'perkembangan-perkembangan yang tidak
terduga' berdasarkan Pasal XIX: 1 (a). "260

258 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 302-303


259 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 289.
260 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 290.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 115 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.3.4.2 Pasal 11 DSU

21. Dalam US – Steel Safeguards, Badan Banding meninjau hubungan antara


Pasal 11 DSU dan Pasal 3.1 dan 4.2 Persetujuan Pengamanan:

"Perlu diulang bahwa sebuah panel tidak akan berada dalam


posisi untuk menilai secara obyektif, sebagaimana yang harus
dilakukan berdasarkan Pasal 11 DSU, apakah telah ada
kepatuhan dengan prasyarat yang harus ada sebelum tindakan
pengamanan dapat diterapkan, jika otoritas yang berwenang
tidak diharuskan untuk memberikan 'penjelasan yang masuk
akal dan memadai' tentang bagaimana fakta-fakta mendukung
penentuan prasyarat tersebut, termasuk 'perkembangan-
perkembangan yang tidak terduga' berdasarkan Pasal XIX: 1 (a)
dari GATT 1994. Panel harus tidak boleh bertanya-tanya
mengapa tindakan pengamanan telah diterapkan.

Justru dengan 'mengemukakan temuan dan kesimpulan yang


masuk akal pada semua masalah terkait fakta dan hukum', di
bawah Pasal 3.1, dan dengan memberikan 'analisis rinci kasus
yang sedang diselidiki serta demonstrasi relevansi faktor-faktor
yang diperiksa', berdasarkan Pasal 4.2 (c), bahwa otoritas yang
berwenang memberikan panel dengan dasar untuk 'membuat
penilaian obyektif tentang masalah di hadapannya' sesuai
dengan Pasal 11. Sebagaimana yang telah kami katakan
sebelumnya, sebuah panel tidak boleh melakukan tinjauan de
novo dari bukti atau menggantikan penilaiannya dengan
otoritas yang berwenang.” Oleh karena itu, 'kesimpulan
beralasan' dan 'analisis terperinci' serta 'demonstrasi relevansi
faktor-faktor yang diperiksa' yang terkandung dalam laporan
otoritas yang berwenang, adalah satu-satunya dasar di mana
sebuah panel dapat menilai apakah suatu otoritas yang
berwenang telah memenuhi kewajibannya berdasarkan
Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994. Ini
semua menjadi alasan mengapa mereka harus dibuat eksplisit
oleh otoritas yang berwenang."261

1.4 Pasal 3.2

1.4.1 Informasi rahasia

22. Dalam memeriksa klaim tentang penghilangan dari laporan yang diterbitkan
dari penyelidikan pengamanan terhadap informasi tertentu yang dianggap

261 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 298-299.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 116 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
rahasia oleh otoritas penyelidikan, Panel dalam US – Wheat Gluten menafsirkan
persyaratan Pasal 3.2 tentang perlakuan yang harus diberikan pada informasi
rahasia:

"Pasal 3.2 [Persetujuan Pengamanan (" SA ")] menempatkan


kewajiban pada otoritas penyelidikan domestik untuk tidak
mengungkapkan - termasuk dalam laporan mereka yang
dipublikasikan yang mengemukakan temuan-temuan dan
kesimpulan-kesimpulan mereka yang beralasan yang dicapai
pada semua masalah terkait fakta-fakta dan hukum dan
menunjukkan relevansi dari faktor-faktor yang diteliti -
informasi yang 'pada dasarnya bersifat rahasia atau yang
diberikan atas dasar rahasia' tanpa izin dari pihak yang
mengajukannya.Pasal 3.2 SA tidak mendefinisikan istilah
'rahasia' atau memuat contoh-contoh dari jenis tersebut.
informasi yang mungkin memenuhi syarat sebagai 'rahasia
sifatnya' atau 'informasi yang disampaikan secara rahasia'.

Pasal 3.2 SA mensyaratkan bahwa informasi yang sifatnya


rahasia atau yang disampaikan secara rahasia, setelah
ditunjukkan, diperlakukan seperti itu oleh pihak yang
berwenang. Dengan tidak adanya perincian atau definisi jenis
informasi yang harus diperlakukan sebagai rahasia, kami
menganggap bahwa otoritas penyelidikan menikmati sejumlah
keleluasaan dalam menentukan apakah informasi akan
diperlakukan sebagai 'rahasia' atau tidak. Meskipun Pasal 3.2
tidak secara khusus membahas sifat dari setiap kebijakan yang
berkaitan dengan perlakuan terhadap informasi 'rahasia'
seperti yang dapat atau harus diadopsi oleh otoritas
penyelidikan Anggota, ketentuan tersebut memang
menentukan bahwa informasi tersebut tidak boleh
diungkapkan tanpa izin dari pihak yang mengajukannya'.
Ketentuan ini spesifik dan wajib dalam hal ini. Ini memberikan
jaminan bahwa kerahasiaan informasi yang memenuhi syarat
akan dijaga selama penyelidikan pengamanan dalam negeri,
dan mendorong pengungkapan informasi yang relevan seluas
mungkin oleh pihak yang berkepentingan. "262

23. Panel dalam US – Wheat Gluten membahas argumen bahwa data agregat
tertentu tidak dapat dianggap sebagai "rahasia" dalam arti Pasal 3.2, dan bahwa,
meskipun rahasia, itu bisa disajikan dalam persentase dan indeks:

262 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.19-8.20.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 117 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Walaupun Amerika Serikat telah menggambarkan upaya
USITC untuk mengkarakterisasi sebanyak mungkin informasi
rahasia dalam Laporannya tanpa mengurangi sifat rahasia dari
informasi itu, USITC idealnya mungkin lebih kreatif dalam
mencoba memberikan esensi dari informasi rahasia di
dalamnya. temuan dalam Laporan USITC yang diterbitkan.
Kami memperhatikan ketentuan dalam Pasal 3.2 SA bahwa
pihak-pihak yang memberikan informasi rahasia dalam
penyelidikan pengamanan dalam negeri 'dapat diminta untuk
memberikan ringkasan non-rahasia daripadanya atau, jika
pihak-pihak tersebut mengindikasikan bahwa informasi
tersebut tidak dapat diringkas. , alasan mengapa ringkasan
tidak dapat diberikan ... 'Bahasa dari ketentuan ini hortatory.
Namun, ini adalah salah satu kendaraan yang
dipertimbangkan oleh Persetujuan Pengamanan yang dapat
memberikan tingkat transparansi yang lebih besar sambil tetap
menghormati kerahasiaan informasi yang memenuhi syarat.

Namun demikian, mengingat sejumlah kecil perusahaan yang


terdiri dari industri domestik Amerika Serikat (dan produsen
dan eksportir non-AS) dalam kasus ini; pentingnya mendasar
menjaga kerahasiaan informasi bisnis yang sensitif untuk
memastikan efektivitas penyelidikan pengamanan dalam
negeri; kebijaksanaan yang tersirat dalam Pasal 3.2 SA untuk
otoritas penyelidikan untuk menentukan apakah 'penyebab'
telah ditunjukkan untuk informasi diperlakukan sebagai
'rahasia'; dan larangan spesifik dan wajib dalam ketentuan
tersebut terhadap pengungkapan informasi tersebut oleh
mereka tanpa izin dari pihak yang mengirimkannya, kami tidak
dapat menemukan bahwa Amerika Serikat telah melanggar
kewajibannya berdasarkan Pasal 2.1 dan 4 SA, atau secara
khusus berdasarkan Pasal 4.2 (c) , dengan tidak
mengungkapkan, dalam laporan USITC yang diterbitkan,
informasi yang memenuhi syarat di bawah kebijakan USITC
sebagai informasi 'yang pada dasarnya bersifat rahasia atau
yang diberikan secara rahasia', termasuk data agregat. "263
1.4.2 Hubungan dengan ayat-ayat lain dari Pasal 3

1.4.2.1 Pasal 3.1

24. Panel dalam US – Steel Safeguards membahas masalah hubungan Pasal 3.2
dengan Pasal 3.1:

263Panel Report, US - Wheat Gluten, para. 8.23-8.24. Lihat juga materi tentang pengungkapan data rahasia
berdasarkan Pasal 6.5 dari Persetujuan Anti-Dumping, dan Appellate Body Report, Thailand – H-Beams,
para. 112.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 118 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
" Pasal 3.1 Persetujuan Pengamanan berisi kewajiban bahwa
pihak yang berwenang 'menerbitkan laporan yang
mengemukakan temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan
mereka yang beralasan yang dicapai pada semua masalah
terkait fakta-fakta dan hukum.' Pasal 4.2 (c) menambahkan
kewajiban bahwa pihak otoritas yang berwenang 'segera
mempublikasikan, sesuai dengan ketentuan Pasal 3, analisis
terperinci dari kasus yang sedang diselidiki serta demonstrasi
relevansi faktor-faktor yang diteliti'. Atas dasar kewajiban ini
dan kewajiban berdasarkan Pasal 2.1, untuk membuat
penentuan, antara lain, bahwa impor produk yang
dipermasalahkan telah meningkat, pihak yang berwenang
harus memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai
tentang bagaimana fakta-fakta mendukung kesimpulan. Dalam
pandangan Panel, persyaratan ini dapat, dalam kasus
individual, dibatasi oleh kewajiban Pasal 3.2 untuk melindungi
data rahasia.

Namun, kami percaya bahwa Pasal 3.1 dan 3.2 dapat


ditafsirkan secara harmonis. Kewajiban Pasal 3.1 tidak dapat
ditafsirkan sehingga menyiratkan pelanggaran Pasal 3.2.
Dengan kata lain, otoritas yang berwenang berkewajiban untuk
memberikan penjelasan ini semaksimal mungkin tanpa
mengungkapkan informasi rahasia. Ini menyiratkan bahwa jika
ada cara penyajian data dalam bentuk yang dimodifikasi (mis.
Agregasi atau pengindeksan), yang melindungi kerahasiaan,
otoritas yang berwenang berkewajiban untuk menggunakan
opsi-opsi ini. Sebaliknya, ketentuan tidak ada data sama sekali,
diizinkan hanya ketika semua metode ini gagal dalam kasus
tertentu.

Panel percaya bahwa bahkan jika pihak yang berwenang


diizinkan untuk tidak mengungkapkan data, namun demikian,
bergantung pada data tersebut, mereka masih diharuskan
untuk menyediakan melalui cara lain selain pengungkapan
penuh data tersebut, penjelasan yang beralasan dan memadai.
Kewajiban ini dapat dipenuhi melalui jenis penjelasan yang
telah disediakan USITC pada halaman 215 laporannya, yaitu
penjelasan dalam kata-kata dan tanpa angka. Namun,
kewajiban ini juga mencakup penjelasan oleh otoritas yang
berwenang tentang mengapa tidak ada kemungkinan untuk
menyajikan fakta dengan cara yang konsisten dengan

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 119 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kewajiban melindungi informasi rahasia. Penjelasan itu tidak
disediakan dalam kasus saat ini. "264

1.4.3 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.4.3.1 Pasal 11 dan 13 DSU

25. Panel dalam US – Wheat Gluten berkomentar tentang hubungan antara Pasal
3.2 Persetujuan Pengamanan dan Pasal 13 DSU. Panel ini telah mengambil
langkah-langkah tertentu untuk memiliki akses ke informasi tertentu yang
belum dimasukkan dalam laporan penyelidikan yang diterbitkan karena
masalah kerahasiaannya, tetapi para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan
tentang prosedur yang diusulkan oleh Panel untuk melihat informasi ini.265
Mengingat ketidaksepakatan antara para pihak, Panel memutuskan untuk tidak
mengadopsi prosedur ini. Laporan itu kemudian berkomentar sebagai berikut:

"Dalam pandangan kami, pertukaran komunikasi yang


berlarut-larut antara pihak-pihak tentang keadaan di mana
Panel harus melihat informasi yang diminta menunjukkan
adanya masalah sistemik yang serius mengenai hubungan
antara, di satu sisi, kewajiban kerahasiaan berdasarkan Pasal
3.2. SA dari otoritas penyelidikan Anggota sehubungan dengan
informasi rahasia yang diperoleh selama penyelidikan
pengamanan dalam negeri dan, di sisi lain, tugas Anggota
ketika dihadapkan dengan permintaan panel untuk informasi
rahasia tersebut di bawah Pasal 13 DSU. Upaya-upaya Panel
untuk mengembangkan pendekatan konsensual terhadap
persyaratan-persyaratan di mana Panel mungkin melihat
informasi yang diminta pada akhirnya tidak berhasil. "266

26. Meskipun dalam US – Wheat Gluten, Panel menyimpulkan bahwa berkas di


hadapannya, tanpa informasi rahasia, memberikan dasar yang cukup untuk
penilaian objektif atas fakta-fakta sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 11 DSU,
ia mengingatkan bahwa sistem penyelesaian sengketa WTO tidak dapat
berfungsi secara optimal jika informasi yang relevan ditahan dari panel. "267
Badan Banding dalam US – Wheat Gluten mendukung temuan ini:

"[Kami sependapat dengan panel bahwa 'masalah sistemik yang


serius' dimunculkan oleh pertanyaan tentang prosedur yang
harus mengatur pengamanan informasi yang diminta oleh
panel berdasarkan Pasal 13.1 DSU dan yang diduga oleh

264 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.272-10.275.


265 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.7-8.10.
266 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.11.
267 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.12.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 120 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Anggota sebagai ' rahasia '. Kami percaya bahwa masalah ini
perlu ditangani. "268

27. Badan Banding dalam US – Wheat Gluten juga menyampaikan keprihatinan


yang diungkapkan oleh Panel terkait dengan berfungsinya sistem penyelesaian
sengketa WTO:

"[P] enolakan oleh Anggota untuk memberikan informasi yang


diminta darinya merusak kemampuan panel untuk membuat
penilaian obyektif tentang fakta-fakta dan masalah,
sebagaimana diwajibkan oleh Pasal 11 DSU. Penolakan
semacam itu juga merusak kemampuan Anggota lain dari WTO
untuk mencari penyelesaian perselisihan yang 'cepat' dan
'memuaskan' berdasarkan prosedur 'yang mereka tawar-
menawar dalam menyepakati DSU'. "269

___

Terkini pada: Desember 2020

268Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 170.


269Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 171. Berhadapan dengan penolakan Anggota untuk
memberikan akses ke informasi rahasia, panel WTO memiliki keleluasaan, berdasarkan Pasal 11 DSU,
untuk menarik kesimpulan "merugikan" posisi Anggota tersebut dalam perselisihan tertentu. Lihat Bagian
pada artikel DSU itu.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 121 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB VI

PENENTUAN KERUGIAN SERIUS ATAU ANCAMANNYA

Catatan: Penomoran dalam Bab ini tidak


berurutan dan ada yang tidak dinomori. Hal itu
terdapat dalam teksnya dalam Bahasa Inggris.

1 PASAL 4

1.1 Teks Pasal 4

Pasal 4

Penentuan Kerugian Serius atau Ancamannya

1. Untuk keperluan Persetujuan ini:

(a) "kerugian serius" harus dipahami berarti pelemahan keseluruhan yang


signifikan dalam posisi industri dalam negeri;

(b) "ancaman kerugian serius" harus dipahami berarti kerugian serius yang
sudah dekat, sesuai dengan ketentuan ayat 2. Penentuan keberadaan ancaman
kerugian serius harus didasarkan pada fakta dan tidak hanya pada dugaan,
perkiraan atau kemungkinan jarak jauh; dan

(c) dalam menentukan kerugian atau ancamannya, "industri dalam negeri"


harus dipahami sebagai produsen sebagai keseluruhan dari produk sejenis atau
yang secara langsung bersaing yang beroperasi di dalam wilayah Anggota, atau
mereka yang hasil kolektifnya atas produk-produk sejenis atau secara langsung
bersain merupakan proporsi utama dari total produksi domestik produk-produk
tersebut.

2. (a) Dalam penyelidikan untuk menentukan apakah peningkatan impor telah


menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan kerugian serius pada
industri dalam negeri berdasarkan ketentuan-ketentuan Persetujuan ini, pihak
yang berwenang harus mengevaluasi semua faktor yang relevan yang bersifat
obyektif dan dapat diukur yang memiliki pengaruh. pada situasi industri itu,
khususnya, tingkat dan jumlah peningkatan impor produk yang bersangkutan
secara absolut dan relatif, pangsa pasar domestik yang diambil oleh
peningkatan impor, perubahan tingkat penjualan, produksi, produktivitas ,
pemanfaatan kapasitas, keuntungan dan kerugian, dan lapangan kerja.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 122 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
(b) Penentuan sebagaimana dimaksud dalam sub ayat (a) harus tidak dibuat
kecuali penyelidikan ini menunjukkan, berdasarkan bukti obyektif, keberadaan
hubungan sebab akibat antara peningkatan impor produk yang bersangkutan
dan kerugian serius atau ancamannya. Ketika faktor-faktor selain dari
peningkatan impor menyebabkan kerugian pada industri dalam negeri pada
saat yang sama, kerugian tersebut tidak akan dikaitkan dengan peningkatan
impor.

(c) Otoritas yang berwenang harus mempublikasikan segera, sesuai dengan


ketentuan Pasal 3, analisis terperinci dari kasus yang sedang diselidiki serta
demonstrasi relevansi faktor-faktor yang diperiksa.

1.2 Pasal 4.1 (a)

1.2.1 "kerugian serius" sebagai "penurunan signifikan secara keseluruhan"


di posisi industri dalam negeri

1.2.1.1 "kerugian serius" sebagai standar kerugian yang tinggi

1. Badan Banding dalam US - Lamb menggambarkan "kerugian serius" sebagai


"standar kerugian yang sangat tinggi":

"Standar 'kerugian serius' yang diatur dalam Pasal 4.1 (a), pada
wajahnya, sangat tinggi. Memang, dalam United States – Wheat
Gluten Safeguard, kami menyebut standar ini sebagai
'menuntut'. Selanjutnya, dalam hal ini, kami mencatat bahwa
kata 'kerugian' dikualifikasi oleh kata sifat 'serius', yang, dalam
pandangan kami, menggarisbawahi jangkauan dan tingkat
'pelemahan keseluruhan yang signifikan' yang harus diderita
oleh industri dalam negeri, atau akan segera diderita, untuk
memenuhi standar.

...

[D]alam membuat suatu penentuan atas ... keberadaan


'kerugian serius' ... panel harus selalu memperhatikan standar
kerugian yang sangat tinggi yang ditunjukkan oleh ketentuan-
ketentuan ini."270

2. Selain itu, Badan Banding, juga dalam US – Lamb, menyandingkan konsep


"kerugian serius" dalam Persetujuan Pengamanan dan konsep "kerugian
material" yang terkandung dalam Persetujuan Anti-Banting Harga dan
Persetujuan SCM:

270 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 124 and 126


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 123 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Kami dibentengi dalam pandangan kami bahwa standar
'kerugian serius' dalam Persetujuan Pengamanan adalah
sangat tinggi ketika kami membandingkan standar ini dengan
standar 'kerugian material' yang digambarkan di bawah
Persetujuan Anti-Banting Harga, Persetujuan tentang Subsidi
dan Tindakan Balasan ('Persetujuan SCM') dan GATT 1994.
Kami percaya bahwa kata 'serius' mengandung standar
kerugian yang jauh lebih tinggi daripada kata 'material'.271
Selain itu, kami sampaikan bahwa itu sesuai dengan maksud
dan tujuan Persetujuan Pengamanan bahwa standar kerugian
untuk penerapan tindakan Pengamanan harus lebih tinggi dari
standar kerugian untuk tindakan anti-banting harga atau
tindakan balasan, karena, sebagaimana kami mengamati
sebelumnya:

'Penerapan tindakan Pengamanan tidak bergantung


pada tindakan perdagangan' tidak adil ', sebagaimana
halnya dengan tindakan anti-banting harga atau
tindakan balasan. Dengan demikian, pembatasan
impor yang dikenakan pada produk Anggota
pengekspor ketika tindakan pengamanan diambil
harus dilihat, sebagaimana telah kami katakan,
sebagai luar biasa. Dan, ketika menafsirkan prasyarat
untuk mengambil tindakan seperti itu, sifat luar biasa
mereka harus diperhitungkan.'272"273

1.2.2 kerugian serius "terkini"

3. Panel dalam US – Wheat Gluten mempertimbangkan bahwa, karena


penyelidikan peningkatan impor harus fokus pada impor baru-baru ini,
kerugian serius juga harus ditemukan ada di masa lalu terkini. (Badan Banding
tidak secara khusus membahas temuan ini):

"Setiap penentuan kerugian serius harus berkaitan dengan


masa lalu baru-baru ini. Ini mengalir dari kata-kata dari teks
Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 dan Pasal 2.1 SA, yang mewajibkan
pemeriksaan apakah suatu produk 'sedang diimpor' 'dalam
jumlah yang sedemikian meningkat ... dan dalam persyaratan-
persyaratan sedemikian menyebabkan atau mengancam

271 (catatan kaki asli) Kami menemukan dukungan untuk pandangan kami bahwa standar "kerugian
serius" lebih tinggi dari "kerugian material" dalam teks Perancis dan Spanyol dari Persetujuan yang relevan,
di mana istilah yang setara, masing-masing, dommage grave dan dommage important; dan daño grave dan
daño importante.
272 (catatan kaki asli) Appellate Body Report, Argentina – Footwear Safeguard, para. 94.
273 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 124.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 124 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kerugian serius ...'. Penggunaan present tense atas kata kerja
dalam frase 'sedang diimpor' dalam ketentuan itu
menunjukkan bahwa perlu bagi pihak yang berwenang untuk
memeriksa impor baru-baru ini. Tampak bagi kami logis bahwa
jika peningkatan impor yang harus diperiksa oleh otoritas
penyelidikan harus baru-baru ini, maka juga harus ada dasar
untuk penentuan oleh pihak berwenang mengenai situasi
industri dalam negeri Mengingat bahwa tindakan pengamanan
tentu akan didasarkan pada penentuan kerugian serius terkait
periode sebelumnya, kami mempertimbangkan penting bahwa
kerugian serius saat ini ditemukan ada, hingga dan termasuk
akhir periode penyelidikan.274"275

1.3 Pasal 4.1(b)

1.3.1 "kerugian serius yang secara jelas segera "

Panel dalam US – Lamb menafsirkan Pasal 4.1(b) sebagai


mengindikasikan bahwa penurunan keseluruhan industry
"perlu 'siap untuk terjadi' atau 'akan segera terjadi, ... peristiwa,
terutama bahaya atau bencana'. Badan Banding sependapat
dan menyatakan bahwa: "Sekarang kembali ke istilah ancaman
kerugian serius [Kami] mencatat bahwa [] istilah ['ancaman
kerugian serius'] berkaitan dengan 'kerugian serius' yang belum
terjadi, tetapi tetap merupakan peristiwa di masa depan yang
materialisasi aktualnya tidak dapat, pada kenyataannya,
dijamin dengan pasti. Kami juga mencatat bahwa Pasal 4.1 (b)
dibangun berdasarkan definisi 'kerugian serius' dengan
menetapkan bahwa, untuk menjadi 'ancaman', kerugian serius
harus 'jelas-jelas sudah dekat'. Kata 'segera' terkait ke saat
ketika 'ancaman' kemungkinan akan terjadi. Penggunaan kata
ini menyiratkan bahwa 'kerugian serius' yang diantisipasi
harus berada di ambang terjadinya. Selain itu, kami melihat
kata 'jelas', yang memenuhi syarat untuk kata 'segera', sebagai
indikasi bahwa harus ada kemungkinan tingkat tinggi bahwa
kerugian serius yang diantisipasi akan terwujud dalam waktu
dekat. Kami juga mencatat bahwa Pasal 4.1 (b) menyatakan
bahwa setiap penentuan ancaman kerugian serius ' harus
didasarkan pada fakta dan bukan hanya pada dugaan,
perkiraan atau kemungkinan yang jauh. ' (penekanan
ditambahkan) Bagi kami, kata 'jelas' berhubungan juga dengan
demonstrasi faktual dari keberadaan 'ancaman'. Dengan

274 (catatan kaki asli) Kecuali, tentu saja, dalam kasus yang melibatkan ancaman kerugian serius, di mana

masalahnya melibatkan kerugian di masa depan.


275 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.81.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 125 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
demikian, frasa 'jelas sudah dekat' menunjukkan bahwa,
sebagai soal fakta, harus dinyatakan bahwa industri domestik
berada di ambang penderitaan kerugian serius. "276

4. Badan Banding juga mengulangi standar ketat "kerugian serius" dalam


konteks "ancaman kerugian serius":

"Kami mengingatkan bahwa, dalam Argentina – Footwear


Safeguard, kami menyatakan bahwa 'sangat penting bagi
sebuah panel untuk memperhatikan definisi' kerugian serius
'dalam Pasal 4.1 (a) Persetujuan Pengamanan dalam
peninjauannya atas setiap penentuan 'kerugian serius'. ' 277 Hal
yang sama juga berlaku untuk definisi 'ancaman kerugian
serius' dalam Pasal 4.1 (b) Persetujuan itu. Dengan demikian,
dalam menentukan apakah ada 'kerugian serius', atau
'ancaman' daripadanya, panel harus selalu memperhatikan
standar kerugian yang sangat tinggi yang dinyatakan oleh
ketentuan ini. "278

1.3.2 "didasarkan pada fakta-fakta dan tidak semata-mata pada dugaan,


ramalan, atau keungkinan jauh”

5. Panel dalam US - Lamb mencatat bahwa Persetujuan Pengamanan “tidak


mengandung pedoman eksplisit tentang metodologi spesifik yang suatu otoritas
yang berwenang harus memberdayakan ketika menentapkan kerugian
serius".279 Menyoroti ancaman dekat yang diancam harus serius, Panel
mempertimbangkan:

"Sejalan dengan penekanan ini pada sifat dekat dari ancaman,


… penentuan sedemikian harus didasarkan pada fakta-fakta
dan bukan pada dugaan, ramalan, atau kemungkinan jauh.
'Dugaan' berarti 'suatu tuduhan, secara khusus seseorang
membuat tanpa bukti'. 'Ramalan ' berkonotasi 'suatu pendapat
atau kesimpulan yang didasarkan pada bukti yang tidak cukup
ata mengenai apa yang dipikirkan sebagai kemungkinan,
pekerjaan menerka, atau terkaan'. Pada gilirannya,
‘kemungkinan’ jauh berate ketergantungan, kemungkinan,
kesempatan'.

Dari unsur-unsur Pasal 4.1(b) SG ini, dala hal ini, penekanan


pada kedekatan yang jelas atas pelemahan signifikan

276 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 125.


277 (catatan kaki asli) [Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC),] para. 139.
278 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 126.

279 Panel Report, US – Lamb, para. 7.127.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 126 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
keseluruhan, persyaratan untuk mendasarkan penentuan
ancaman pada fakta-fakta objektif, dan penolakan atas
'tuduhan-tuduhan', 'pendapat-pendapat' dan 'kesimpulan-
kesimpulan' yang tidak didasarkan pada bukti factual yang
cukup, adalah mungkin untuk menarik beberapa inferensi
tentang bagaimana melakukan analisis ancaman. Unsur-unsur
ini menyarankan (i) bahwa suatu penentuan ancaman perlu
didasarkan pada analisis yang mengambil data objektif dan
terverifikasi dari masa lalu terkini (dalam hal ini bagia akhir
dari periode penyelidikan) sebagai suatu titik awal sehingga
menghindari mendasarkan suatu penentuan pada dugaan,
ramalan, atau kemungkinan jauh; (ii) bahwa informasi faktual
dari masa lalu baru-baru ini, dilengkapi dengan proyeksi
berbasis fakta mengenai perkembangan kondisi industri, dan
mengenai impor, dalam waktu dekat perlu diperhitungkan
untuk memastikan analisis apakah penurunan signifikan
secara keseluruhan posisi industri yang relevan sudah dekat
dalam waktu dekat; (iii) bahwa analisis perlu menentukan
apakah kerugian pada tingkat yang serius akan benar-benar
terjadi dalam waktu dekat kecuali jika tindakan pengamanan
diambil.”280

6. Pada Banding, Badan Banding dalam US – Lamb menyatakan bahwa:

“Pasal 4.1 (b) menyatakan bahwa setiap penentuan ancaman


kerugian serius ' harus didasarkan pada fakta dan bukan
hanya pada dugaan, perkiraan atau kemungkinan yang jauh. '
(penekanan ditambahkan) Bagi kami, kata 'jelas' berhubungan
juga dengan demonstrasi faktual dari keberadaan 'ancaman'
.Dengan demikian, frasa 'jelas sudah dekat' menunjukkan
bahwa, sebagai soal fakta, harus dinyatakan bahwa industri
domestik berada di ambang penderitaan kerugian serius. "281

7. Panel dalam US - Lamb mempertimbangkan bahwa fokus pada data terbaru


yang tersedia mengenai akhir periode penyelidikan adalah logis mengingat sifat
berorientasi masa depan dari analisis ancaman kerugian serius:

"Dalam pandangan kami, karena sifat berorientasi pada


analisis ancaman di masa depan, akan tampak logis bahwa
kejadian pada awal periode penyelidikan kurang relevan
dibandingkan pada akhir periode itu. Meskipun Persetujuan
SG tidak menentukan durasi yang sesuai dari periode waktu
untuk dipertimbangkan dalam penyelidikan, Panel dan Badan

280 Panel Report, US – Lamb, paras. 7.127-7.129.


281 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 125.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 127 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Banding dalam Argentina – Footwear keduanya
mempertimbangkan masalah ini sampai batas tertentu.
Keduanya menyimpulkan bahwa (untuk penemuan kerugian
serius yang sebenarnya) data terbaru jelas yang paling relevan.
Secara khusus, Badan Banding menyatakan bahwa 'periode
penyelidikan yang relevan tidak hanya berakhir pada masa lalu
yang sangat baru, periode penyelidikan harus masa lalu yang
baru saja terjadi'.

Mengingat bahwa ancaman kerugian serius berkaitan dengan


gangguan menyeluruh signifikan yang akan terjadi, yaitu,
peristiwa yang akan terjadi dalam waktu dekat, prinsip yang
sama harus memiliki fortiori yang benar untuk penentuan
ancaman dibandingkan dengan penentuan kerugian serius
yang ada.282

8. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) mempertimbangkan bahwa semata-


mata ancaman peningkatan impor tidak cukup untuk keperluan penentuan
ancaman kerugian serius:

"[J] ika hanya ancaman peningkatan impor hadir, daripada


peningkatan impor aktual, ini tidak mencukupi. Pasal 2.1
mensyaratkan peningkatan aktual impor sebagai prasyarat
dasar untuk menemukan baik ancaman kerugian serius atau
kerugian serius. Penentuan adanya ancaman kerugian serius
karena ancaman peningkatan impor akan lebih merupakan
penentuan berdasarkan dugaan atau perkiraan daripada
didukung oleh fakta sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 4.1
(b). "283

9. Panel dalam US – Lamb membahas pertanyaan apakah proyeksi peningkatan


impor di masa depan menyamakan suatu “ancaman peningkatan impor” dengan
suatu “ancaman kerugian serius":

"Kami sependapat secara umum dengan argumen penggugat


bahwa ancaman peningkatan impor karena itu tidak dapat
disamakan dengan ancaman kerugian serius. Namun, dalam
pandangan kami, ini bukan apa yang telah dilakukan USITC
dalam kasus ini. Selain itu, kami juga mempertimbangkan
bahwa impor yang berlanjut pada tingkat yang lebih tinggi
untuk periode yang lebih lama tanpa peningkatan lebih lanjut
pada akhir periode penyelidikan dapat, jika tidak diperiksa,
terus menyebabkan kerugian serius (mis., Dapat mengancam

282 Panel Report, US – Lamb, paras. 7.192-7.193.


283 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.284.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 128 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
menyebabkan kerugian serius). Yaitu, jika peningkatan impor
pada titik waktu tertentu menyebabkan kurang dari kerugian
serius, tidak selalu benar bahwa ancaman kerugian serius
hanya dapat disebabkan oleh peningkatan lebih lanjut, yaitu
peningkatan impor tambahan. Dalam pandangan kami, dalam
keadaan khusus suatu kasus, kelanjutan impor pada tingkat
yang baru saja meningkat mungkin cukup untuk menyebabkan
ancaman seperti itu. "284

1.3.3 Hubungan antara kerugian serius dan ancaman kerugian serius

10. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) mengamati bahwa dalam perkara di
hadapannya, tidak perlu "memutuskan apakah ada kemungkinan untuk secara
simultan menemukan kerugian serius dan ancaman kerugian serius."285

11. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel menolak klaim Jepang bahwa pihak
berwenang Ukraina gagal menjelaskan apakah mereka membuat penentuan
kerugian serius atau ancamannya, dan menemukan bahwa berkas
menunjukkan bahwa pihak berwenang membuat penentuan ancaman kerugian
serius.286 Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menggarisbawahi kesamaan
konseptual antara penentuan kerugian serius dan penentuan ancaman
kerugian serius:

"Sebagai masalah awal, kami mencatat bahwa Pasal 4.1 (b)


mendefinisikan 'ancaman kerugian serius' sebagai 'kerugian
serius' yang jelas akan segera terjadi. Dengan demikian jelas
bahwa, secara definisi dan konseptual, 'kerugian serius' yang
harus ditegakkan. dalam penentuan 'ancaman kerugian serius'
tidak berbeda dari 'kerugian serius' yang akan ditetapkan
dalam penentuan 'kerugian serius'. Dengan kata lain, kami
tidak menemukan perbedaan antara kedua jenis situasi dalam
hal level atau luasnya kerugian yang harus ditunjukkan -
dalam kedua kasus itu harus kerugian 'serius'. Perbedaan
antara kedua situasi berkaitan dengan apakah 'kerugian serius'
telah terwujud - 'ya' dalam kasus ditemukannya kerugian
serius, 'belum' dalam kasus ditemukannya ancaman kerugian
serius. "287

12. Meskipun memperhatikan temuan Badan Banding dalam US - Line Pipe


bahwa definisi kerugian serius dan ancaman kerugian serius harus diberi
makna independen, Panel dalam Ukraine – Passenger Cars tetap
menggarisbawahi bahwa meskipun Pasal 4.1 (b) memungkinkan Anggota untuk
284 Panel Report, US – Lamb, paras. 7.185-7.187.
285 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.285.
286 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.214-7.220.
287 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.224.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 129 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
menerapkan langkah-langkah Pengamanan untuk mencegah kerugian serius
yang segera terjadi tanpa menunggu kerugian serius terjadi, ini tidak selalu
menunjukkan bahwa lebih mudah untuk menunjukkan ancaman kerugian
serius:

"Persetujuan Pengamanan menyediakan hak ini untuk


Anggota sehingga mereka dapat mengambil tindakan
Pengamanan untuk mencegah kerugian serius yang segera
terjadi daripada menunggu kerugian serius untuk terwujud
dan kemudian memperbaikinya setelah itu. Dalam hal ini
memungkinkan tindakan pencegahan seperti itu meskipun ada
tidak ada kerugian serius yang sebenarnya yang kami pahami
bahwa Badan Banding telah merujuk pada Persetujuan yang
menetapkan batas bawah.

Namun, secara signifikan, baik Persetujuan maupun logika


tidak menyarankan bahwa semata-mata karena Persetujuan
tersebut mengizinkan penerapan tindakan Pengamanan
bahkan sebelum kerugian serius benar-benar terjadi, tingkat
kerugian yang relevan harus lebih mudah ditunjukkan dalam
kasus-kasus seperti itu. Memang, ini akan memiliki
konsekuensi buruk sehingga mempersulit Anggota yang
industri domestiknya telah mengalami kerugian serius aktual
untuk menerapkan tindakan Pengamanan daripada bagi
Anggota yang sama dalam kasus di mana industri domestik
yang sama menghadapi ancaman kerugian serius, tetapi belum
mengalami kerugian tersebut. Kami juga menemukan Pasal 4.1
(b) yang relevan, yang menyatakan bahwa 'penentuan
keberadaan ancaman kerugian serius harus didasarkan pada
fakta dan bukan hanya pada dugaan, perkiraan atau
kemungkinan yang jauh'. Dalam pandangan kami, persyaratan
ini menegaskan bahwa penentuan ancaman kerugian serius
harus didasarkan pada fakta, seperti halnya temuan kerugian
serius. "288

13. Untuk sampai pada kesimpulan ini tentang persyaratan untuk penentuan
ancaman kerugian serius berdasarkan Persetujuan Pengamanan, Panel dalam
Ukraine – Passenger Cars menemukan dukungan dalam persyaratan "perlakuan
khusus" yang diatur dalam ketentuan analog Persetujuan Anti Banting Harga
dan Persetujuan SCM:

"Selain itu, kami mencatat bahwa Pasal 3.8 Persetujuan Anti-


Banting Harga dan 15.8 Persetujuan SCM secara khusus
mengindikasikan bahwa 'perlakuan khusus' harus diambil

288 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.227-7.228.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 130 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
ketika memutuskan untuk menerapkan tindakan anti-
dumping atau countervailing dalam ancaman kasus kerugian
material. Dalam pandangan kami, 'perlakuan khusus'
diperlukan karena penentuan ancaman kerugian material tidak
memerlukan demonstrasi kerugian material aktual, atau saat
ini, dan selalu ada kemungkinan kerugian yang terancam tidak
akan benar-benar terjadi karena alasan yang tidak diramalkan
pada saat penentuan. Kemungkinan yang sama secara logis
ada dalam konteks penentuan ancaman kerugian serius dalam
penyelidikan tindakan Pengamanan. Kami menyadari bahwa
baik Pasal 4.2 (a) maupun ketentuan lain dari Persetujuan
Pengamanan tidak mengandung frasa 'perlakuan khusus'.
Meskipun demikian, kesamaan antara definisi dan analisis
kerugian material dan ancamannya dalam Persetujuan Anti-
Banting Harga dan Persetujuan SCM, dan kerugian serius dan
ancamannya dalam Persetujuan Pengamanan
menggarisbawahi dan mendukung kekhawatiran kami tentang
pandangan Ukraina bahwa itu harus lebih mudah untuk
membuat ancaman kerugian serius daripada kerugian serius
yang sebenarnya. "289

19. Panel dalam India – Iron and Steel Products secara singkat membahas
masalah penentuan kerugian serius dan ancaman kerugian serius secara
bersamaan. Panel menekankan pentingnya melakukan evaluasi independen
terhadap ancaman kerugian serius, didukung oleh bukti. Mengutip laporan
dalam Argentina – Footwear, Panel menyatakan bahwa:

"[Suatu] temuan ancaman kerugian serius 'baik sebagai


pengganti atau selain temuan kerugian serius saat ini, harus
secara eksplisit diperiksa dalam penyelidikan' dan 'didukung
oleh bukti spesifik dan analisis yang memadai'." 290

1.3.4 Hubungan dengan ayat-ayat lain dari Pasal 4

1.3.4.1 Pasal 4.1(c)

20. Dalam US - Lamb, Panel berpendapat bahwa definisi industri dalam negeri
oleh otoritas Amerika Serikat tidak konsisten dengan Pasal 4.1 (c) Persetujuan
Pengamanan. Panel kemudian menjelaskan keputusannya untuk tidak
menjalankan ekonomi yudisial, melainkan untuk melanjutkan memeriksa
klaim-klaim lain, termasuk yang berkaitan dengan Pasal 4.1 (b):

289 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.229.


290 Panel Report, India – Iron and Steel Products, para. 7.223.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 131 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Sebuah temuan bahwa definisi industri yang digunakan oleh
USITC tidak konsisten dengan SG Pasal 4.1 (c) akan tampak
mengkompromikan penyelidikan dan penentuan secara
keseluruhan. ... Badan Banding berfokus pada kebutuhan
panel untuk menangani semua klaim dan / atau langkah-
langkah yang diperlukan untuk mengamankan solusi positif
terhadap perselisihan dan menambahkan bahwa hanya dengan
memberikan sebagian penyelesaian masalah yang
dipermasalahkan akan menjadi ekonomi peradilan palsu. Hal
ini sesuai dengan semangat pernyataan Badan Banding dalam
Australia - Salmon yang kami lanjutkan dengan analisis klaim
lain dalam alternatif, dengan asumsi arguendo (1) bahwa
definisi industri USITC konsisten dengan Persetujuan
Pengamanan atau (2) bahwa, sebagaimana Amerika Serikat
berargumen dalam alternatif, USITC akan membuat temuan
ancaman kerugian serius bahkan jika definisi industri terbatas
pada pengepakan dan pemecah. "291

1.3.4.2 Pasal 4.2 (a)

21. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars berpendapat bahwa dalam penentuan
ancaman kerugian serius, pihak yang berwenang diminta untuk mengevaluasi
faktor kerugian yang tercantum dalam Pasal 4.2 (a):

"Dengan demikian, dalam membuat penentuan ancaman


kerugian serius, otoritas yang berwenang harus mengevaluasi
semua faktor kerugian yang relevan. Ini termasuk faktor wajib
yang sama yang diidentifikasi dalam Pasal 4.2 (a) yang harus
dievaluasi oleh otoritas yang berwenang ketika membuat
penentuan kerugian serius. Dalam kasus khusus analisis
ancaman kerugian serius, pihak yang berwenang harus
mengevaluasi semuanya faktor-faktor yang relevan dengan
pandangan untuk menentukan apakah secara keseluruhan,
mereka mendukung temuan bahwa 'kerugian serius' adalah
'jelas sudah dekat'. Ini terutama memerlukan penilaian
berbasis fakta dari kemungkinan perkembangan di masa depan
yang sangat dekat sehubungan dengan semua faktor yang
relevan. "292

1.4 Pasal 4.1 (c)

291 Panel Report, US – Lamb, para. 7.119.


292 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.234.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 132 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.4.1 "industri dalam negeri" - "produsen secara keseluruhan ... dari produk
sejenis atau yang secara langsung bersaing"

22. Dalam US – Lamb Badan Banding setuju dengan temuan Panel dalam
perselisihan itu bahwa dalam konteks penyelidikan di mana produk sejenis yang
relevan didefinisikan sebagai daging domba, istilah "industri dalam negeri" tidak
dapat diartikan sebagai termasuk pemelihara dan pemberi makan domba hidup.
Badan Banding mulai dengan mengidentifikasi pendekatan analitis untuk
mendefinisikan "industri dalam negeri":

"[S]uatu tindakan pengamanan dikenakan pada 'produk'


tertentu, yaitu, produk impor. Tindakan tersebut hanya dapat
dikenakan jika produk spesifik itu ('produk tersebut') memiliki
efek yang dinyatakan pada 'industri dalam negeri yang
menghasilkan produk sejenis atau produk yang bersaing secara
langsung. (penekanan ditambahkan) Kondisi dalam Pasal 2.1,
oleh karena itu, berhubungan dalam beberapa hal penting
dengan produk tertentu. Khususnya, sesuai dengan Pasal 2.1,
dasar hukum untuk menerapkan tindakan Pengamanan hanya
ada ketika impor barang tertentu produk memiliki efek
merugikan pada produsen dalam negeri produk ‘sejenis atau
langsung bersaing' dengan produk impor tersebut. Dalam
pandangan kami, akan menjadi keberangkatan yang jelas dari
teks Pasal 2.1 jika tindakan pengamanan dapat diberlakukan
karena efek prasangka bahwa produk impor memiliki pada
produsen produk dalam negeri produk-produk sejenis atau
secara langsung bersaing produk' dalam kaitannya dengan
produk impor.

"Oleh karena itu, langkah pertama dalam menentukan ruang


lingkup industri dalam negeri adalah identifikasi produk sejenis
atau bersaing secara langsung' dengan produk impor. Hanya
ketika produk-produk itu telah diidentifikasi, barulah mungkin
kemudian mengidentifikasi 'produsen' dari produk tersebut.
"293

23. Setelah membahas definisi "industri dalam negeri" berkenaan dengan


produk, Badan Banding dalam US – Lamb kemudian mulai mempertimbangkan
masalah produsen:

"Sebagaimana Panel mengindikasikan, 'produsen' adalah


mereka yang menanam atau membuat produk; 'produsen'
adalah mereka yang mewujudkan sesuatu. Makna 'produsen'
ini, bagaimanapun, dikualifikasi oleh elemen kedua dalam

293 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 87.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 133 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
definisi ' industri dalam negeri '. Elemen ini mengidentifikasi
produk-produk tertentu yang harus diproduksi oleh' produsen
'dalam negeri agar memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam'
industri dalam negeri '. Menurut kata-kata yang jelas dan
tersurat dari teks Pasal 4.1 (c), istilah 'industri dalam negeri'
meluas hanya ke 'produsen ... dari produk sejenis atau yang
secara langsung bersaing' (penekanan ditambahkan) Oleh
karena itu, definisi ini berfokus secara eksklusif pada produsen
dari kelompok produk yang sangat spesifik. Produsen produk
yang tidak 'sejenis atau secara langsung bersaing' tidak,
menurut teks Persetujuan, membentuk bagian dari industry
domestic.294

24. Dalam US – Lamb, Badan Banding menguatkan temuan Panel dan juga
menyimpulkan bahwa definisi "industri dalam negeri" oleh otoritas Amerika
Serikat terlalu luas:

"Tidak ada perselisihan bahwa dalam hal ini 'produk sejenis'


adalah 'daging domba', yang merupakan produk impor yang
terkait dengan penyelidikan Pengamanan. USITC
mempertimbangkan bahwa 'industri dalam negeri' yang
memproduksi 'produk sejenis', daging domba, termasuk petani
dan pemberi makan domba hidup. Namun, istilah 'produk yang
bersaing secara langsung' tidak dipermasalahkan dalam
perselisihan ini karena USITC tidak menemukan bahwa ada
produk semacam itu dalam kasus ini.

"Dalam hal ini, kami tidak diyakinkan bahwa kata-kata 'secara


keseluruhan' dalam Pasal 4.1 (c), yang muncul dalam frasa
'produsen secara keseluruhan', menawarkan dukungan kepada
posisi Amerika Serikat. Kata-kata ini tidak mengubah
persyaratan. bahwa 'industri dalam negeri' meluas hanya pada
produsen 'produk sejenis atau yang secara langsung bersaing'.
Kata-kata 'secara keseluruhan' berlaku untuk 'produsen' dan,
ketika dibaca bersama dengan istilah 'keluaran kolektif' dan
'proporsi besar' yang mengikuti , dengan jelas menyebutkan
jumlah dan sifat perwakilan dari produsen yang membentuk
industri dalam negeri. Kata-kata 'secara keseluruhan' tidak
menyiratkan bahwa produsen produk lain, yang tidak sejenis
atau secara langsung bersaing dengan produk impor, dapat
dimasukkan dalam definisi industri dalam negeri. Seperti
halnya Panel, kami melihat kata-kata 'secara keseluruhan'

294 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 84.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 134 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tidak lebih dari 'tolok ukur kuantitatif untuk proporsi produsen
... yang harus diselidiki oleh penyelidikan Pengamanan.' "295

25. Badan Banding dalam US – Lamb menyatakan skeptis bahwa tingkat


integrasi proses produksi dalam suatu industri harus ada kaitannya dengan
penentuan "industri dalam negeri".

"Meskipun kami tidak sependapat dengan analisis Panel atas


Laporan USITC, atau dengan kesimpulan yang diambil dari
analisis itu, kami memiliki keraguan tentang peran
pemeriksaan tingkat integrasi proses produksi untuk produk
yang dipermasalahkan. Sebagaimana kami telah
mengindikasikan, di bawah Persetujuan Pengamanan,
penentuan "industri dalam negeri" didasarkan pada 'produsen
... produk sejenis atau yang secara langsung bersaing'. Oleh
karena itu, fokusnya harus pada identifikasi produk, dan
hubungan sejenis atau secara langsung bersaing mereka, dan
bukan pada proses dimana produk-produk itu diproduksi.296
"297

26. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures menolak argumen


penggugat bahwa otoritas penyelidikan diwajibkan untuk menjelaskan mengapa
dua produk terpisah diperlakukan sebagai produk yang sedang diselidiki dalam
proses yang sama, dan menyatakan bahwa "Persetujuan Pengamanan tidak
memaksakan kewajiban spesifik sehubungan dengan definisi atau ruang
lingkup produk yang diselidiki. "298 Sehubungan dengan definisi industri dalam
negeri dalam penyelidikan di mana banyak produk diselidiki, Panel Dalam
Dominican Republic – Safeguard Measures menyatakan:

"Teks Pasal 4.1 (c) Persetujuan Pengamanan menetapkan


bahwa industri dalam negeri harus didefinisikan dengan
mengacu pada 'produk' yang 'sejenis atau secara langsung'
bersaing dengan produk impor. Tidak ada dalam teks
ketentuan ini yang memungkinkan industri dalam negeri untuk
didefinisikan berdasarkan bagian terbatas dari produk-produk
ini. Jika suatu produk sejenis atau secara langsung bersaing
dengan produk impor, produk tersebut harus dipertimbangkan
untuk keperluan mendefinisikan industri dalam negeri.
Dukungan untuk penafsiran ini dapat diperoleh dengan

295 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 91.

296 (catatan kaki asli). Namun, kami dapat membayangkan bahwa dalam kasus-kasus tertentu suatu

pertanyaan dapat muncul apakah dua produk merupakan produk yang terpisah. Dalam hal itu, mungkin
relevan untuk menyelidiki proses produksi untuk produk-produk tersebut.
297 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 94.
298 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.181.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 135 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
membaca Pasal 4.1 (c) Persetujuan Pengamanan dalam
konteks Pasal 4.1 (a). Khususnya, penentuan industri dalam
negeri dalam hal bagian dari 'produk-produk sejenis atau
secara langsung bersaing 'dapat gagal untuk menetapkan
keberadaan penentuan penurunan signifikan secara
keseluruhan dari industri dalam negeri sebagaimana
disyaratkan oleh Pasal 4.1 (a) Persetujuan Pengamanan. Dalam
kasus ini, produk domestik yang bersaing secara langsung
didefinisikan berdasarkan sebagian dari 'produk sejenis atau
yang bersaing secara langsung'. "299

27. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures juga menolak


argumen bahwa "adalah konsisten dengan Pasal 4.1 (c) Persetujuan
Pengamanan untuk mengecualikan dari produsen industri dalam negeri yang
tidak terlibat dalam operasi produksi yang signifikan, seperti halnya kasus
dengan para konverter yang hanya memotong dan menjahit kain tubular yang
mereka beli [] "300 Panel mencatat bahwa:

"Sebagaimana telah ditunjukkan oleh Badan Banding, istilah


'produsen' yang digunakan dalam Pasal 4.1 (c) Persetujuan
Pengamanan dapat diartikan sebagai mereka yang 'membuat
produk', 'mereka yang membawa sesuatu menjadi ada'. Dalam
dalam hal ini, Panel tidak melihat alasan mengapa, dalam
keadaan kasus saat ini, perusahaan yang memotong kain
tubular dan menjahitnya, dan akibatnya menyebabkan
kantong polipropilena benar-benar ada, tidak boleh dianggap
sebagai produsen berdasarkan Pasal 4.1 (c) Persetujuan
Pengamanan."301

1.4.2 "mereka yang output kolektifnya ... merupakan proporsi utama"

28. Panel dalam US – Wheat Gluten membahas hubungan antara frasa "proporsi
utama" dan pertanyaan tentang cakupan data:

"Persetujuan secara jelas membayangkan bahwa, dalam


keadaan tertentu, 'industri dalam negeri' dapat terdiri dari para
produsen dalam negeri 'yang output kolektifnya dari produk
sejenis atau yang secara langsung bersaing merupakan
proporsi utama dari total produksi domestik produk-produk
tersebut'. Ini menyiratkan bahwa cakupan data yang lengkap
mungkin tidak selalu mungkin dan tidak diperlukan. Meskipun
cakupan data yang paling lengkap diperlukan untuk

299 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.191.


300 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.194.
301 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.196.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 136 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
memaksimalkan keakuratan penyelidikan, mungkin ada
keadaan dalam kasus tertentu yang tidak memungkinkan
otoritas penyelidikan untuk memperoleh cakupan seperti itu.
Dalam hal ini, fakta bahwa berkas USITC memasukkan data
periode penuh hanya untuk dua produsen dalam negeri
sebagian merupakan hasil dari kenyataan bahwa Heartland
menjadi bagian dari industri dalam negeri hanya pada tahun
1996. Selanjutnya, data profitabilitas disediakan oleh ADM
tidak berkaitan secara khusus dengan industri dalam negeri
yang sedang diselidiki dan oleh karena itu dikeluarkan.

Selain itu, USITC menemukan bahwa 'profitability'


mencerminkan tren harga rata-rata nilai unit, yang awalnya
naik dan kemudian turun. ' USITC memiliki data di
hadapannya mengenai nilai unit dari semua produsen,
termasuk ADM. Kesesuaian tren antara kedua faktor ini
mendukung pandangan bahwa data profitabilitas yang
digunakan oleh USITC mewakili situasi industri dalam negeri.

Atas dasar informasi yang terkandung, atau disebut, di bagian


Laporan USITC yang berkaitan dengan keuntungan dan
kerugian dan pernyataan oleh USITC bahwa tiga produsen
dalam negeri yang menyediakan data keuangan yang dapat
digunakan tentang gluten gandum 'menyumbang sebagian
besar dari produksi gluten gandum dalam negeri ', kami
menemukan bahwa Amerika Serikat tidak bertindak secara
tidak konsisten dengan Pasal 4.2 (a) dalam hal cakupan data
'untung dan rugi'. "302

29. Berbeda dengan temuan Panel pada US - Wheat Gluten, Panel dalam US -
Lamb berpendapat bahwa data yang dikumpulkan oleh otoritas penyelidikan
dalam kasus khusus tidak cukup mewakili produsen yang output kolektifnya
merupakan proporsi utama produk-produk yang menjadi persoalan:

"Masalah penting dengan data yang digunakan oleh USITC


terkait dengan keterwakilan data kuesioner di mana mereka
digunakan (misalnya, pekerjaan, indikator keuangan), dan
bukan dengan penggunaan data USDA jika tersedia. Terutama
yang rendah cakupan data untuk petani dan pemasok (sekitar
enam per sen), kurangnya data keuangan untuk sementara
1997 dan 1998 untuk petani / pengumpan, dan cakupan data
yang tidak merata untuk pengepakan dan pemecah (terutama
dalam data keuangan seperti diuraikan di atas) menimbulkan
keraguan serius apakah data tersebut mewakili "proporsi

302 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.54-8.56.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 137 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
utama" "dari industri dalam negeri, dalam arti SG Pasal 4.1
(c)."303

30. Panel dalam US - Lamb juga menunjukkan bahwa penentuan yang tidak
tepat tentang apa yang merupakan "industri dalam negeri" kemungkinan akan
melemahkan juga keterwakilan data terkait dengan industri dalam negeri yang
ditentukan secara keliru:

"Kurangnya keterwakilan ini kemungkinan diperparah oleh


fakta bahwa USITC mendefinisikan industri dalam negeri
secara luas sebagai termasuk petani dan pemasok, karena
kesimpulan yang diambil dari data yang berkaitan dengan
hanya sebagian kecil petani AS dan pemasok adalah pusat dari
temuan keseluruhan ancaman kerugian serius USITC. "304

31. Panel dalam US - Lamb menjelaskan bahwa otoritas nasional tidak


berkewajiban untuk mengumpulkan informasi dari semua produsen dalam
negeri untuk memastikan keterwakilan data yang digunakan untuk penentuan
akhirnya. Namun demikian, Panel meminta, antara lain, perlunya "sampel yang
valid secara statistik":

"Kami setuju dengan Amerika Serikat bahwa Persetujuan


Pengamanan tidak menetapkan metodologi tertentu untuk
memastikan keterwakilan data yang dikumpulkan dalam
penyelidikan. Tetapi kami juga mencatat bahwa USITC sendiri
mengakui bahwa tanggapan kuesioner tidak merupakan
sampel yang valid secara statistik dari produsen yang, dalam
pandangan USITC, membentuk bagian penting dari industri
dalam negeri. Sementara, sekali lagi menerima arguendo
definisi industri USITC,305 kami menyadari bahwa dalam
istilah praktis tidak mungkin bagi USITC untuk
mengumpulkan data dari semua lebih dari 70.000 petani, kami
percaya bahwa USITC dapat memperoleh data dari persentase
petani yang lebih besar daripada yang dilakukan atau dari
sampel yang valid secara statistik, sehingga untuk memastikan
bahwa data yang dikumpulkan mewakili petani secara
keseluruhan. , para pembuat petisi yang meminta dimulainya
penyelidikan tidak dapat secara otomatis dianggap mewakili
sebagian besar produksi industri dalam negeri.

303 Panel Report, US – Lamb, para. 7.218.


304 Panel Report, US – Lamb, para. 7.219.
305 (catatan kaki asli) Tentu saja, hanya sekali industri domestik yang relevan telah didefinisikan secara

konsisten dengan SG Pasal 4.1 (c) apakah secara logis dimungkinkan untuk memilih produsen yang
mewakili "proporsi utama" dari output kolektif dari produk sejenis atau langsung yang dimaksud , atau
untuk mengembangkan sampel statistik yang valid yang akan memastikan bahwa data yang dikumpulkan
mewakili sebagian besar industri dalam negeri.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 138 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami menyimpulkan
bahwa berdasarkan informasi yang disediakan oleh Amerika
Serikat dalam perselisihan ini (dan tidak ada informasi yang
lebih rinci tentang cakupan yang tepat dari tanggapan
kuesioner), berdasarkan segmen industri dan oleh faktor
kerugian, kami tidak diyakinkan bahwa data yang digunakan
sebagai dasar untuk penentuan USITC dalam kasus ini cukup
mewakili 'produsen yang output kolektifnya ... merupakan
proporsi utama dari total produksi domestik produk-produk
tersebut' dalam arti SG Pasal 4.1 (c). ). "306

1.4.3 Hubungan dengan Pasal-pasal lain

32. Sehubungan dengan hubungan dengan Pasal 4.1 (b), lihat paragraf 20 di
atas.

1.5 Pasal 4.2 (a)

1.5.1 "Standar Peninjauan "

33. Dalam US - Lamb, Badan Banding mengartikulasikan standar peninjauan


untuk penentuan kerugian serius atau ancaman dari otoritas nasional:

"[D]alam memeriksa klaim berdasarkan Pasal 4.2 Persetujuan


Pengamanan, penerapan panel terhadap standar peninjauan
yang tepat atas penentuan pihak berwenang memiliki dua
aspek. Pertama, sebuah panel harus meninjau apakah pihak
yang berwenang telah, sebagai masalah formal, mengevaluasi
semua faktor yang relevan dan, kedua, suatu panel harus
meninjau apakah otoritas-otoritas telah, sebagai suatu soal
substantif, menyediakan suatu penjelasan yang beralasan dan
memadai atas bagaimana fakta-fakta mendukung penentuan .
307.

34. Badan Banding selanjutnya menyatakan:

"Meskipun panel tidak berhak untuk melakukan pennjauan de


novo atas bukti, atau untuk menggantikan kesimpulan mereka
sendiri dengan pihak yang berwenang, ini tidak berarti bahwa
panel harus hanya menerima kesimpulan dari otoritas yang
berwenang. Sebaliknya, dalam pandangan kami, dalam
memeriksa klaim berdasarkan Pasal 4.2 (a), sebuah panel

306 Panel Report, US – Lamb, paras. 7.220-7.221.


307 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 141.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 139 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dapat menilai apakah penjelasan pihak yang berwenang untuk
penentuannya beralasan dan memadai hanya jika panel secara
kritis memeriksa penjelasan itu, secara mendalam, dan dalam
terang dari fakta-fakta di hadapan panel. Karena itu, panel
harus meninjau apakah penjelasan pihak yang berwenang
sepenuhnya membahas sifat, dan, terutama, kompleksitas
data, dan menanggapi penafsiran yang masuk akal lainnya dari
data itu. Panel harus menemukan, khususnya, bahwa
penjelasan tidak beralasan, atau tidak memadai, jika beberapa
penjelasan alternatif dari fakta itu masuk akal, dan jika
penjelasan pihak yang berwenang tampaknya tidak memadai
dalam terang dari penjelasan alternatif itu. Dengan demikian,
dalam membuat 'penilaian obyektif' atas klaim berdasarkan
Pasal 4.2 (a), panel harus terbuka terhadap kemungkinan
bahwa penjelasan yang diberikan oleh pihak yang berwenang
tidak beralasan atau memadai. "308

35. Penerapa Badan Banding tentang standar peninjauannya terhadap


penentuan otoritas nasional tentang kerugian serius atau ancamannya
diilustrasikan oleh temuannya dalam US – Lamb. Di sini, setelah mengkritik
penentuan pemerintah AS tentang ancaman kerugian serius, Badan Banding
menyatakan:

"Kami ingin menekankan kembali bahwa pernyataan kami


tentang data harga tidak dimaksudkan untuk menyarankan
bahwa industri dalam negeri tidak terancam dengan kerugian
serius. Sebaliknya, kesimpulan kami hanyalah bahwa USITC
belum cukup menjelaskan bagaimana fakta yang berkaitan
dengan harga mendukung penentuan, berdasarkan Pasal 4.2
(a), bahwa industri dalam negeri terancam kerugian seperti itu.
"309

36. Meskipun dalam US - Lamb Badan Banding setuju dengan artikulasi Panel
tentang standar peninjauan yang tepat, ia berpendapat bahwa Panel tidak
menerapkan standar ini dengan benar dalam kasus tersebut. Badan Banding
mengangkat masalah dengan fakta bahwa Panel telah mempertimbangkan
evaluasi faktor-faktor tertentu sebagai 'dasar yang cukup' untuk penentuan
otoritas nasional, tetapi tidak melakukan peninjauan substantif atas faktor-
faktor ini. Badan Banding menemukan bahwa Panel tidak menerapkan standar
peninjauan yang diwajibkan karena:

"[D]engan gagal meninjau penentuan USITC dalam terang


argumen substantif rinci ini, [ia] gagal untuk memeriksa secara

308 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 106.


309 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 160.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 140 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kritis apakah USITC telah, memang, memberikan penjelasan
yang masuk akal dan memadai tentang bagaimana fakta-fakta
mendukung penentuan bahwa ada 'ancaman kerugian serius'.
"310

37. Badan Banding dalam US – Cotton Yarn, dalam konteks pemeriksaan


Pengamanan tekstil transisi berdasarkan Pasal 6 ATC, menemukan bahwa
panel "tidak boleh melakukan peninjauan de novo terhadap bukti atau
mengganti penilaian mereka dengan otoritas yang berwenang", dan merangkum
standar peninjauan untuk sengketa Pengamanan di masa lalu sebagai berikut:

"Laporan kami dalam perselisihan-perselisihan ini berdasarkan


Persetujuan Pengamanan menjabarkan elemen-elemen kunci
dari standar peninjauan panel berdasarkan Pasal 11 DSU
dalam menilai apakah otoritas yang berwenang memenuhi
kewajiban mereka dalam membuat keputusan. Standar ini
dapat diringkas sebagai berikut: panel harus memeriksa
apakah otoritas yang berwenang telah mengevaluasi semua
faktor yang relevan, mereka harus menilai apakah otoritas yang
berwenang telah memeriksa semua fakta yang relevan dan
menilai apakah penjelasan yang memadai telah diberikan
mengenai bagaimana fakta-fakta tersebut mendukung
penentuan, dan mereka juga harus mempertimbangkan
apakah penjelasan otoritas yang berwenang membahas
sepenuhnya sifat dan kompleksitas data dan menanggapi
penafsiran data yang masuk akal lainnya. Namun, panel tidak
boleh melakukan peninjauan de novo terhadap bukti atau
mengganti penilaian mereka dengan otoritas yang berwenang.
"311

38. Dalam US – Tyres (China), Badan Banding menyatakan kembali standar


peninjauaan berdasarkan Pasal 11 DSU312 dan mencatat lebih lanjut mengenai
keputusan Panel dalam kasus tersebut:

"Standar peninjauan yang tepat berdasarkan Pasal 11 DSU


mengharuskan Panel untuk menentukan apakah USITC
memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai untuk
penentuan afirmatifnya terhadap gangguan pasar. Pandangan
terpisah dari setiap komisaris yang berbeda pendapat bukan
bagian dari penentuan USITC. bahwa ada gangguan pasar.
Jadi, sejauh Panel bergantung pada pandangan komisioner
USITC yang berbeda untuk mendukung temuannya bahwa

310 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 148.


311 Appellate Body Report, US – Cotton Yarn, para. 74.
312 Appellate Body Report, US – Tyres (China), paras. 123-124.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 141 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
USITC memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai
untuk penentuannya bahwa impor subjek merupakan
penyebab signifikan dari kerugian material berdasarkan
Paragraf 16.4, termasuk penilaian USITC tentang kondisi
persaingan di pasar AS, Panel keliru.”313

1.5.2 "semua factor yang relevan"

1.5.2.1 Umum

14. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding membahas hubungan


antara definisi "kerugian serius" dalam Pasal 4.1 (a) dan persyaratan evaluasi
"semua faktor yang relevan" dalam Pasal 4.2 (a):

"[H]anya ketika posisi keseluruhan industri dalam negeri


dievaluasi, mengingat semua faktor yang relevan
mempengaruhi situasi industri itu, yang dapat ditentukan
apakah ada 'penurunan keseluruhan yang signifikan' di posisi
industri itu. Meskipun Pasal 4.2 (a) secara teknis mensyaratkan
bahwa faktor-faktor tertentu yang terdaftar harus dievaluasi,
dan bahwa semua faktor terkait lainnya harus dievaluasi,
ketentuan itu tidak menentukan apa yang harus ditunjukkan
oleh evaluasi semacam itu. berbeda untuk industri yang
berbeda dalam kasus yang berbeda, tergantung pada fakta-
fakta dari kasus tertentu dan situasi industri terkait.Evaluasi
setiap faktor yang tercantum tidak harus menunjukkan bahwa
masing-masing faktor tersebut 'menurun'. Dalam satu kasus,
misalnya, mungkin ada penurunan yang signifikan dalam
penjualan, pekerjaan dan produktivitas yang akan
menunjukkan 'penurunan keseluruhan yang signifikan' di
posisi industri, dan oleh karena itu akan membenarkan suatu
temuan kerugian serius. Dalam kasus lain, faktor tertentu
mungkin tidak menurun, tetapi gambaran keseluruhan tetap
menunjukkan "pelemahan keseluruhan yang signifikan" dari
industri. Dengan demikian, di samping pemeriksaan teknis
apakah pihak yang berwenang dalam kasus tertentu telah
mengevaluasi semua faktor yang terdaftar dan faktor terkait
lainnya, kami percaya bahwa adalah esensial bagi panel untuk
memperhatikan definisi 'kerugian serius' dalam Pasal 4.1. (a)
Persetujuan Pengamanan dalam peninjauannya atas setiap
penentuan 'kerugian serius'. "314

313 Appellate Body Report, US – Tyres (China), para. 211.


314 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 139.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 142 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
15. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures menyoroti
pentingnya standar kerugian serius dalam situasi dimana otoritas yang
berwenang memeriksa sejumlah factor kerugian, yang beberapa diantaranya
menunjukkan tren positif sementara yang lain menunjukkan tren negative.
Panel mencatat bahwa otoritas yang berwenang “tidak menyediakan penjelasan
apapun bahwa ia memberikan pada factor-faktor [positive] dalam penentuan
kerugian seriusnya"315 dan menggarisbawahi pentingnya menyediakan suatu
penjelasan yang memadai dan masuk akal dimana factor-faktor kerugian
tertentu menyajikan tren positif:

"Mempertimbangkan bahwa kerugian yang dievaluasi dalam


konteks Persetujuan Pengamanan adalah kerugian serius,
Panel tidak percaya bahwa fakta bahwa empat faktor yang
dievaluasi menunjukkan tren negatif, dibandingkan dengan
bukti bahwa tujuh faktor (termasuk unsur-unsur penting yang
mengindikasikan posisi industri dalam negeri, tersebut,
seperti produksi, penjualan, kapasitas terpasang dan
pemanfaatan kapasitas, dan bagian produksi dari konsumsi
domestik) dilakukan secara positif, tanpa otoritas yang
berwenang memberikan penjelasan yang memadai, dapat
menghasilkan kesimpulan yang memadai dan beralasan
sehubungan dengan keberadaan kerugian serius. "316

16. Panel dalam US – Wheat Gluten, juga membahas suatu situasi dimana
factor-faktor yang berbeda adalah positif dan negative. Panel, dalam sebuah
temuan yang dikuatkan oleh Badan Banding, mempertimbangkan bahwa
adalah posisi keseluruhan industry domestic yang harus dinilai, dan bahwa
terserah pada otoritas yang berwenang untuk menyediakan penjelasan yang
memadai, beralasan, dan masuk akal untuk penentuan mereka:

"[S]uatu penentuan mengenai keberadaan 'pelemahan


signifikan secara keseluruhan' dapat dibuat hanya atas dasar
evaluasi posisi keseluruhan industri dalam negeri, mengingat
semua faktor yang relevan yang memiliki pengaruh pada situasi
industri itu.

...

[K] ami tidak mempertimbangkan bahwa tren negatif dalam


setiap faktor tunggal yang diteliti diperlukan agar industri
berada pada posisi pelemahan keseluruhan yang signifikan.
Sebaliknya, itu adalah totalitas tren, dan interaksi mereka,
yang harus diperhitungkan dalam penentuan kerugian serius.

315 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.309.


316 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, paras. 7.312-7.313.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 143 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Dengan demikian, peningkatan dalam sejumlah faktor tidak
serta merta menghalangi penentuan kerugian serius. Adalah
bagi otoritas penyelidikan untuk menilai dan menimbang bukti
di hadapan mereka, dan untuk memberikan penjelasan yang
memadai, beralasan dan masuk akal tentang bagaimana fakta-
fakta mendukung penentuan yang dibuat. "317

17. Badan Banding dalam US – Wheat Gluten, menyatakan bahwa "kerugian


serius" harus ditentukan berdasarkan semua faktor yang relevan:

"Istilah 'kerugian serius' didefinisikan sebagai 'pelemahan


keseluruhan yang signifikan dalam posisi industri dalam
negeri'. (Penekanan ditambahkan) Luasnya istilah ini juga
menunjukkan bahwa semua faktor yang relevan dengan situasi
keseluruhan industri harus dimasukkan dalam penentuan
otoritas yang berwenang. "318

18. Dalam meninjau penentuan keberadaan ancaman kerugian serius, Panel


dalam US - Lamb menemukan bahwa tidak masing-masing faktor kerugian yang
tercantum dalam Pasal 4.2 (a) perlu menunjukkan kecenderungan menurun.
Sebaliknya, penentuan kerugian serius dalam arti Pasal 4.1 (b) mensyaratkan
penilaian terhadap semua faktor kerugian "secara keseluruhan":

"[Kami] tidak mengecualikan bahwa dalam keadaan –keadaan


tertentu dari suatu kasus, misalnya, harga yang tersisa pada
tingkat depresi untuk periode yang lebih lama mungkin cukup
untuk penentuan secara keseluruhan bahwa suatu industri
terancam dengan kerugian serius bahkan jika faktor kerugian
tersebut tidak menunjukkan penurunan yang baru-baru ini,
tajam dan mendadak. Juga, temuan ancaman tidak
mengharuskan, misalnya, kinerja keuangan setiap perusahaan
individu yang beroperasi di industri menunjukkan penurunan.
Otoritas nasional yang berwenang dapat tiba pada penentuan
ancaman bahkan jika mayoritas perusahaan dalam industri
yang relevan tidak menghadapi penurunan profitabilitas,
asalkan evaluasi faktor kerugian secara keseluruhan
menunjukkan ancaman kerugian serius.

...

... Pasal 4.1 (b) dan 4.2 (a) tidak mengharuskan otoritas
nasional yang berwenang untuk menunjukkan bahwa setiap
faktor kerugian yang terdaftar menurun, mis., Menunjuk ke

317 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.80 dan 8.85.


318 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 74.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 144 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
arah kerugian serius atau ancamannya. Otoritas nasional yang
berwenang diharuskan untuk membuat keputusan dengan
mempertimbangkan perkembangan faktor-faktor kerugian
secara keseluruhan untuk menentukan apakah kondisi
industri yang relevan menghadapi 'pelemahan keseluruhan
yang signifikan' dalam kondisi industri sudah dekat. "319

39. Dalam konteks membatalkan penafsiran oleh Panel dalam US - Wheat


Gluten dari hubungan sebab akibat yang diperlukan antara peningkatan impor
dan kerugian serius, Badan Banding menyatakan bahwa otoritas nasional harus
mempertimbangkan semua faktor yang tercantum dalam Pasal 4.2 (a), terlepas
dari apakah mereka berhubungan dengan impor secara khusus atau dengan
industri dalam negeri secara lebih umum. Badan Banding tidak
mempertimbangkan bahwa Pasal 4.2 (a) melampirkan signifikansi khusus pada
salah satu dari faktor-faktor ini khususnya:

"Penggunaan kata 'semua' dalam frasa 'semua faktor yang


relevan' dalam Pasal 4.2 (a) menunjukkan bahwa efek dari
faktor apa pun mungkin relevan dengan penentuan pihak
berwenang, terlepas dari apakah faktor tertentu terkait dengan
impor secara khusus atau untuk industri dalam negeri secara
lebih umum. Kesimpulan ini didukung oleh daftar faktor-faktor
yang diatur dalam Pasal 4.2 (a), 'khususnya', yang relevan
dengan penentuan tersebut. Daftar ini mencakup faktor-faktor
yang berkaitan baik dengan impor secara khusus maupun
dengan situasi keseluruhan dari industri domestik secara lebih
umum. Bahasa ketentuan ini tidak membedakan antara, atau
melampirkan kepentingan atau preferensi khusus pada, salah
satu faktor yang tercantum. Oleh karena itu, menurut kami,
Pasal 4.2 (a) dari Persetujuan tentang Pengamanan
menyarankan bahwa semua faktor ini harus dimasukkan
dalam penentuan dan bahwa kontribusi masing-masing faktor
yang relevan harus dihitung dalam penentuan kerugian serius
sesuai dengan 'bantalan' atau efeknya pada situasi industri
dalam negeri. Dengan demikian, kami mempertimbangkan
bahwa Pasal 4.2 (a) tidak mendukung kesimpulan Panel bahwa
beberapa 'faktor yang relevan' - yang terkait secara eksklusif
dengan peningkatan impor - harus diperhitungkan dalam
penentuan afirmatif kerugian serius, sementara yang lain -
yang tidak terkait dengan peningkatan impor - harus
dikecualikan dari penentuan itu. "320

319 Panel Report, US – Lamb, paras. 7.188 dan 7.203.


320 Appellate Body Report, US - Wheat Gluten, para. 72.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 145 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
40. Dalam US – Wheat Gluten, setelah menemukan bahwa frasa "semua faktor
yang relevan" berdasarkan Pasal 4.2 (a) mengacu pada faktor-faktor yang
berkaitan dengan impor dan industri dalam negeri, Badan Banding selanjutnya
berpendapat bahwa penentuan "kausalitas" di bawah Pasal 4.2 (b) harus
memberikan frasa "semua faktor yang relevan" arti yang sama seperti di bawah
Pasal 4.2 (a). Badan Banding mencatat bahwa Pasal 4.2 (a) membebankan
kewajiban untuk mengevaluasi (dan secara implikasi untuk memasukkan) efek
dari semua faktor yang relevan pada industri dalam negeri dan selanjutnya
menyatakan bahwa kewajiban ini berdasarkan Pasal 4.2 (a) akan dilanggar jika
dampak yang sama, yang disebabkan oleh faktor-faktor yang sama, - dengan
pengecualian impor yang meningkat - dikeluarkan dari pertimbangan
berdasarkan Pasal 4.2 (b).

"Kami percaya bahwa Pasal 4.2 (a) dan 4.2 (b) Persetujuan
Pengamanan harus diberikan penafsiran yang saling konsisten,
terutama mengingat hubungan tekstual eksplisit antara kedua
ketentuan ini. Menurut klausul pembukaan Pasal 4.2 (b) ) -
"Penentuan sebagaimana dimaksud pada sub-ayat (a) tidak
boleh dilakukan kecuali ..." - kedua ketentuan tersebut
menetapkan aturan yang mengatur satu keputusan, dibuat
berdasarkan Pasal 4.2 (a). Dalam pandangan kami, itu akan
bertentangan dengan persyaratan dalam Pasal 4.2 (a) untuk
mengevaluasi - dan, dengan demikian, termasuk dalam
penentuan - 'bantalan' atau efek semua faktor yang relevan
terhadap industri dalam negeri, jika efek yang sama,
disebabkan oleh faktor-faktor yang sama, adalah, dengan
pengecualian peningkatan impor , untuk dikecualikan
berdasarkan Pasal 4.2 (b), sebagaimana disarankan Panel. "321

1.5.2.2 Faktor-faktor yang terdaftar dalam Pasal 4.2(a)

1.5.2.2.1 Umum

41. Panel dalam Korea - Dairy menemukan, sehubungan dengan daftar faktor-
faktor yang terkandung dalam Pasal 4.2 (a), bahwa otoritas penyelidikan
nasional berkewajiban untuk mengevaluasi semua faktor ini:

"Ketentuan ini menetapkan prinsip umum mengenai faktor-


faktor ekonomi yang perlu dipertimbangkan dalam
penyelidikan kerugian serius, dan memberikan daftar faktor-
faktor yang secara apriori dianggap sangat relevan dan
informatif tentang situasi industri dalam negeri. Penggunaan
dari kata-kata 'khususnya' menjelaskan kepada kami bahwa,
di antara 'semua faktor yang relevan' yang harus dievaluasi

321 Appellate Body Report, US - Wheat Gluten, para. 72.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 146 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
oleh otoritas penyelidikan ', pertimbangan faktor-faktor yang
tercantum selalu relevan dan oleh karena itu diperlukan,
meskipun otoritas kemudian dapat menolak beberapa dari
mereka karena tidak memiliki pengaruh pada situasi industri
itu. "322

42. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) dalam suatu temuan yang kemudian
dikuatkan oleh Badan Banding, membuat pernyataan serupa bahwa, “sesuai
dengan teks Persetujuan Pengamanan dan praktek di masa lalu, ….evaluasi
atas semua factor yang terdaftar dalam Pasal 4.2(a) diwajibkan.323 teks Badan
Banding dalam Argentina – Footwear (EC) setuju "dengan penafsiran Panel
bahwa Pasal 4.2 (a) Persetujuan Pengaman mensyaratkan demonstrasi bahwa
otoritas yang berwenang mengevaluasi, setidaknya, masing-masing faktor yang
tercantum dalam Pasal 4.2 (a) serta semua faktor lain yang relevan dengan
situasi industri yang bersangkutan. "324

1.5.2.2.2 "pangsa pasar domestic yang diambil impor yang meningkat "

43. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel mencatat bahwa satu dari factor-
faktor kerugian yang otoritas berwenang harus mengevaluasi adalah pangsa
pasar domestic yang diambil oleh impor-impor yang meningkat.325 Panel
menyoroti bahwa:

"Teks Pasal 4.2(a) mewajibkan pertimbangan atas pangsa pasar


dari impor yang meningkat, bukan pada persentase
perubhanan dalam pangsa pasar industry domestic. Dalam hal
apapun, fakta bahwa pangsa pasar domestic 35% lebih rendah
dalam 2010 dari pada dalam 2008 tidak secara perlu berarti
bahwa impor-impor mengambil pangsa pasar yang industry
domestic kehilangan. Dimana, sebagainmana dalam kasus ini,
todak semua produsen domestic (atau produksi) adalah bagian
dari industry domestic sebagaimana didefinisikan oleh otoritas
yang berwenang, adalah mungkin bahwa industry domestic
sebagaimana didefinisikan kehilangan pangsa pasar kepada
produsen domestic yang lain (atau produksi domestic) yang
bukan bagian dari industry domestic, selain kehilangan pada
pangsa pasar pada impor [.]"

44. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars memproses menolak dalil Ukraina
bahwa produsen domestic telah meminta perlakuan rahasia untuk informasi
mengenai pangsa pasar mereka. Panel menggarisbawahi bahwa bahkan jika ini
322 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.55.
323 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.123.
324 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 136.
325 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.249.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 147 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
masalahnya, perlakuan rahasia tersebut tidak akan mengurangi penyelidikan
otoritas Ukraina dari memeriksa pangsa pasar, yang merupakan salah satu
faktor yang tercantum dalam Pasal 4.1 (a):

Ukraina menyatakan bahwa industri dalam negerinya meminta


perlakuan rahasia 'produksi dan penjualan industri dalam
negeri di Ukraina, serta informasi [sensitif] lainnya mengenai
industri dalam negeri'. Namun, pernyataan tentang informasi
yang berkaitan dengan industri dalam negeri ini tidak
menyarankan kami bahwa pangsa pasar dalam negeri yang
diambil oleh impor yang meningkat dicakup oleh permintaan
industri dalam negeri. Ukraina lebih lanjut menegaskan bahwa
'pangsa pasar spesifik dirahasiakan sesuai dengan Pasal 3.2
Persetujuan [tentang Pengamanan] dan Pasal 12 Persetujuan
[Pengamanan]'. Dengan tidak adanya penjelasan oleh Ukraina,
kami juga gagal melihat bagaimana pangsa pasar impor dalam
kasus ini dapat dianggap' secara alami rahasia 'dalam arti Pasal
3.2. Dan bahkan jika itu dapat dianggap rahasia dalam
beberapa kasus, pangsa pasar impor adalah salah satu faktor
kerugian yang diidentifikasi dalam Pasal 4.2 (a) dan yang harus
dievaluasi oleh pihak yang berwenang, apakah berdasarkan
informasi rahasia atau publik. Evaluasi itu kemudian harus
diterbitkan berdasarkan Pasal 4.2 (c), yang dapat dibatasi oleh
kebutuhan untuk melindungi informasi rahasia, tetapi tetap
harus dipatuhi. Dalam hal apa pun, kami mencatat bahwa
Ukraina sendiri mengirimkan publikasi sektor swasta dari 2012
yang berisi data pangsa pasar dari masing-masing produsen
mobil penumpang untuk 2010 dan 2011, termasuk untuk
merek impor, dan bahkan memberikan volume produksi dalam
unit produsen dalam negeri.

Ukraina juga berpendapat bahwa jika otoritas yang berwenang


telah memberikan angka absolut dari setiap 'faktor yang
relevan yang mempengaruhi situasi industri [domestik]', data
rahasia industri dalam negeri akan 'rentan terhadap analisis
numerik sederhana'. Namun, tidak jelas bagi kami bagaimana
pengungkapan pangsa pasar impor dalam sengketa saat ini
dapat mengungkapkan pangsa pasar industri dalam negeri,
karena pasar domestik dalam sengketa saat ini terdiri dari (i)
industri dalam negeri sebagaimana didefinisikan dalam
Pemberitahuan. Pengenaan (terdiri dari tiga produsen, yaitu
ZAZ CJSC, Eurocar CJSC, dan anak perusahaan dari Bogdan
Motors), (ii) produsen dalam negeri atau produksi yang tidak
membentuk bagian dari industri dalam negeri sebagaimana
didefinisikan dalam Pemberitahuan Pengenaan, dan (iii) impor
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 148 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
. Dalam situasi seperti itu, untuk mendapatkan pangsa pasar
industri dalam negeri yang meminta penanganan data secara
rahasia, orang perlu mengetahui pangsa pasar impor dan
pangsa pasar produsen dalam negeri (atau produksi dalam
negeri) yang tidak membentuk bagian dari industri dalam
negeri sebagaimana didefinisikan dalam Pemberitahuan
Pengenaan. "326

1.5.2.2.3 "Tingkat dan jumlah" kenaikan; "perubahan" di tingkat penjualan

45. Panel dalam Argentina – Footwear (EC), yang kemudian dikuatkan pada titik
ini oleh Badan Banding, membaca persyaratan berdasarkan Pasal 4.2 (a) untuk
mengevaluasi tingkat dan jumlah peningkatan impor yang berarti persyaratan
untuk menganalisis tren impor selama periode penyelidikan:

"Kami mengingatkan persyaratan Pasal 4.2 (a) bahwa 'tingkat


dan jumlah peningkatan impor' dievaluasi.327 Dalam
pandangan kami, ini merupakan persyaratan bahwa tren
intervensi impor selama periode penyelidikan dianalisis Kami
mencatat bahwa istilah 'tingkat' berkonotasi baik kecepatan
dan arah, dan dengan demikian tren intervensi (naik atau
turun) harus sepenuhnya dipertimbangkan. Jika tren ini
dicampur selama periode penyelidikan, ini mungkin
menentukan dalam menentukan apakah suatu peningkatan
impor dalam arti Pasal 2.1 telah terjadi. Pada tataran praktis,
kami mempertimbangkan bahwa cara terbaik untuk menilai
signifikansi setiap tren campuran dalam impor adalah dengan
mengevaluasi apakah penurunan impor hanya bersifat
sementara, atau sebaliknya mencerminkan perubahan jangka
panjang lebih lama. "328

46. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) Argentina – Footwear (EC)
menegaskan penafsiran ini dari kata "tingkat dan jumlah" dalam Pasal 4.2 (a)
dengan menyetujui:

"Dengan Panel bahwa ketentuan khusus Pasal 4.2 (a)


mensyaratkan bahwa 'tingkat dan jumlah peningkatan impor ...

326 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.250-7.251.


327 (catatan kaki asli) Kami mengakui bahwa Pasal 4.2 (a) membuat referensi ini dalam konteks spesifik
dari analisis sebab-akibat, yang dalam pandangan kami tidak dapat dipisahkan dari persyaratan impor
dalam "jumlah yang sedemikian meningkat" "(penekanan ditambahkan). Dengan demikian, kami
mempertimbangkan bahwa dalam konteks persyaratan impor yang telah meningkat, dan analisis untuk
menentukan apakah impor ini telah menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan kerugian serius,
Persetujuan mensyaratkan pertimbangan tidak hanya data untuk titik akhir periode penyelidikan., tetapi
untuk keseluruhan periode itu.
328 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.159.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 149 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
secara absolut dan relatif' ... harus dievaluasi. Dengan
demikian, kami tidak mempersoalkan pandangan Panel. dan
kesimpulan akhir bahwa pihak yang berwenang diwajibkan
untuk mempertimbangkan tren impor selama periode
penyelidikan (bukan hanya membandingkan titik akhir)
berdasarkan Pasal 4.2 (a). "329

47. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel mengamati bahwa satu dari factor-
faktor kerugian wajib yang otoritas berwenang harus mengevaluasi adalah
tingkat dan jumlah peningkatan dalam impor atas produk yang bersangkutan
dalam istilah absolut atau relative.330 Dalam penyelidikan yang mendasari
proses Panel dalam Ukraine – Passenger Cars, pihak yang berwenang tidak
memberikan penilaian terhadap jumlah peningkatan impor dengan alasan
bahwa, atas permintaan industri dalam negeri, informasi tersebut diperlakukan
sebagai rahasia. Panel menemukan bahwa pihak berwenang gagal mengevaluasi
dengan benar kemungkinan perkembangan impor:

"Dalam pandangan kami, tingkat dan jumlah peningkatan impor


selama periode penyelidikan dapat mengindikasikan
kemungkinan peningkatan impor ke pasar domestik dalam
waktu dekat. Oleh karena itu kami mempertimbangkan bahwa
laju dan jumlah peningkatan impor adalah relevan juga untuk
analisis ancaman kerugian serius. Dengan demikian, dalam
situasi di mana impor telah meningkat relatif terhadap produksi
dalam negeri selama periode penyelidikan, mungkin ada dasar
untuk menyimpulkan bahwa tren akan terus berlanjut dalam
waktu dekat. Kami telah mencatat, bagaimanapun, tidak ada
kesimpulan dalam Pemberitahuan tersebut. Kami tidak
menyatakan pendapat apakah kesimpulan bahwa impor
cenderung terus meningkat relatif terhadap produksi dalam
negeri (atau dalam hal absolut) dapat dibuat dalam kasus ini.
Bahkan jika kesimpulan seperti itu dapat ditarik, tidak cukup
bagi pihak yang berwenang untuk hanya mencatat persentase
kenaikan relatif tanpa menjelaskan kesimpulan apa yang ditarik
darinya sehubungan dengan kemungkinan perkembangan
impor di masa mendatang. Seperti yang telah ditunjukkan oleh
Badan Banding, '[] panel tidak boleh dibiarkan bertanya-tanya
mengapa tindakan pengamanan telah diterapkan'.

Oleh karena itu, kami menemukan bahwa pihak yang berwenang


telah gagal untuk mengevaluasi dan memberikan penjelasan
yang masuk akal tentang kemungkinan perkembangan impor,
baik secara absolut. atau relatif terhadap produksi dalam negeri,

329 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 129.


330 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.249.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 150 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dan kemungkinan pengaruhnya terhadap situasi industri dalam
waktu dekat. "331

48. Sehubungan dengan kebetulan antara tren dalam faktor kerugian dan tren
impor, lihat paragraf 92-94 di bawah ini.

1.5.2.2.4 "produktivitas"

49. Panel dalam US – Wheat Gluten menyatakan bahwa istilah "produktivitas"


dapat merujuk pada produktivitas keseluruhan industri dan mencakup
produktivitas tenaga kerja dan modal (Badan Banding tidak membahas temuan
khusus ini):

"Persetujuan Pengamanan tidak memberikan definisi yang


tepat tentang istilah 'produktivitas' yang muncul dalam Pasal
4.2 (a) SA. Konteks istilah ini mencakup sisa teks dari Pasal 4.2
(a) - dan khususnya, frasa 'semua faktor yang relevan yang
bersifat objektif dan terukur yang memiliki pengaruh terhadap
situasi industri itu'

... Kami mempertimbangkan bahwa istilah ini, dibaca dalam


konteksnya, dapat merujuk pada produktivitas industri secara
keseluruhan.

Jelas bagi kami dari Laporan USITC bahwa USITC


mengumpulkan dan menganalisis data tentang investasi modal
dalam industri serta data yang berkaitan dengan produktivitas
pekerja. Dalam proses Panel ini, Amerika Serikat menegaskan
bahwa 'ini adalah matematika sederhana bahwa jika produksi
menurun (seperti yang terjadi pada 1996-1997 dari tingkat
1995), sementara jumlah modal dalam industri meningkat
(seperti halnya dari proyek-proyek modal menambahkan
kapasitas), produktivitas modal akan menurun. ' Kami lebih
suka pemeriksaan yang lebih terintegrasi dalam Laporan USITC
tentang 'produktivitas' yang secara eksplisit mencakup
produktivitas industri secara keseluruhan - terutama
mengingat pengakuan oleh USITC bahwa 'produksi gluten
gandum sangat padat modal dan membutuhkan sangat sedikit
pekerja produksi' . Namun demikian, kami mempertimbangkan
bahwa data dan pernyataan yang berkaitan dengan
produktivitas pekerja, dalam hubungannya dengan orang-
orang tentang investasi modal, dalam konteks keseluruhan

331 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.254-7.255.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 151 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Laporan USITC, menunjukkan bahwa USITC
mempertimbangkan produktivitas industri sebagaimana
disyaratkan oleh Pasal 4.2 (a). "332

1.5.2.3 Faktor-faktor yang tidak tercantum dalam Pasal 4.2 (a)

50. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding tidak setuju dengan penafsiran
oleh Panel dalam perselisihan itu, sehubungan dengan faktor-faktor yang tidak
disebutkan dalam Pasal 4.2 (a), pihak yang berwenang hanya diwajibkan untuk
mengevaluasi faktor-faktor "yang diajukann dengan jelas" yang relevan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan dalam penyelidikan domestik.333 Alih-alih,
Badan Banding menyatakan bahwa otoritas penyelidikan harus, dimana perlu,
“melakukan langkah-langkah investigative tambahan … agar memenuhi
kewajiban mereka mengevaluasi semua factor yang relevan:

"Otoritas yang berwenang harus, dalam setiap kasus,


melakukan penyelidikan penuh untuk memungkinkan mereka
melakukan evaluasi yang tepat terhadap semua faktor yang
relevan yang secara tegas disebutkan dalam Pasal 4.2 (a)
Persetujuan Pengamanan. Selain itu, Pasal 4.2 (a)
mensyaratkan pihak berwenang yang berwenang - dan bukan
pihak yang berkepentingan - untuk mengevaluasi sepenuhnya
relevansi, jika ada, dari "faktor-faktor lain." Jika pihak yang
berwenang mempertimbangkan bahwa 'faktor lain' tertentu
mungkin relevan dengan situasi industri dalam negeri,
berdasarkan Pasal 4.2 (a), tugas penyelidikan dan evaluasi
menghalangi mereka dari tetap pasif dalam menghadapi
kemungkinan kekurangan bukti yang diajukan, dan
pandangan yang diungkapkan, oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, dalam kasus-kasus seperti itu, di mana
otoritas yang berwenang tidak memiliki informasi yang cukup
di hadapan mereka untuk mengevaluasi relevansi yang
mungkin dari 'faktor lain', mereka harus menyelidiki
sepenuhnya 'faktor lain' tersebut, sehingga mereka dapat
memenuhi kewajiban evaluasi mereka berdasarkan Pasal 4.2
(a). Dalam hal itu, kami mencatat bahwa 'penyelidikan' otoritas
yang berwenang berdasarkan Pasal 3.1 tidak terbatas pada
langkah-langkah penyelidikan yang disebutkan dalam
ketentuan itu, tetapi harus hanya 'memasukkan' langkah-
langkah ini. Oleh karena itu, pihak yang berwenang harus
melakukan langkah-langkah penyelidikan tambahan, ketika
keadaan mengharuskan, untuk memenuhi kewajiban mereka
untuk mengevaluasi semua faktor yang relevan.

332 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.44-8.45.


333 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.69 and 8.121.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 152 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Dengan demikian, kami tidak setuju dengan temuan Panel
bahwa pihak yang berwenang hanya perlu memeriksa 'faktor-
faktor lain' yang 'jelas diangkat di hadapan mereka sebagai
relevan oleh pihak yang berkepentingan dalam penyelidikan
domestik.' (penekanan ditambahkan) ... Namun, seperti yang
jelas dari paragraf sebelumnya dari Laporan ini, kami juga
menolak argumen Masyarakat Eropa bahwa pihak yang
berwenang memiliki tugas terbuka dan tidak terbatas untuk
menyelidiki semua fakta yang tersedia yang mungkin relevan. "
334

51. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel menyatakan bahwa kapasitas


negara-negara pengekspor utama untuk menghasilkan ekspor adalah faktor
kerugian yang relevan bahkan jika tidak secara eksplisit diidentifikasi dalam
Pasal 4.2 (a):

"Singkatnya, Pemberitahuan menentukan bahwa ada kapasitas


di negara-negara pengekspor tertentu (yaitu Jepang dan Rusia)
untuk mengekspor lebih banyak, tetapi gagal untuk
mempertimbangkan apakah setiap peningkatan ekspor
kemungkinan akan memasuki pasar Ukraina, misalnya dengan
membahas ketersediaan pasar ekspor lainnya untuk menyerap
ekspor tambahan dari negara-negara ini Sehubungan dengan
negara-negara pengekspor lainnya, Pemberitahuan tersebut
tidak membahas, sama sekali, apakah mereka mungkin
memiliki kapasitas untuk mengekspor jumlah yang meningkat
ke Ukraina, hanya mencatat bahwa pasar Ukraina 'menarik'
bagi produsen Korea dan Turki - kesimpulan yang terbuka
untuk dipertanyakan, seperti yang dibahas di
atas.Pengumuman tersebut gagal untuk menilai dengan benar
kemungkinan peningkatan ekspor di masa depan ke pasar
Ukraina, dan pada kenyataannya tidak mencapai kesimpulan
dalam hal ini.

Dalam pandangan kami, kegagalan pihak yang berwenang


untuk menilai (i) apakah fakta-fakta di hadapan mereka
menunjukkan peningkatan saat ini, dan / atau diproyeksikan,
dalam kapasitas untuk mengekspor pada bagian dari negara-
negara pengekspor yang relevan; dan (ii) apakah pasar ekspor
lain tersedia yang dapat menyerap ekspor tambahan dari
negara-negara ini, daripada atau di samping pasar Ukraina,
334Appellate Body Report, US - Wheat Gluten, paras. 55-56. Badan Banding juga menemukan, berdasarkan
pemeriksaan bukti catatan, bahwa faktor yang diduga gagal diselidiki oleh para pejabat penyelidikan
bukanlah faktor yang relevan yang memerlukan evaluasi berdasarkan Pasal 4.2 (a) Persetujuan
Pengamanan. Appellate Body Report, US - Wheat Gluten, paras. 57-58.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 153 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tidak jelas bagaimana informasi tentang ekspor kapasitas di
negara-negara pengekspor dipertimbangkan dalam penentuan
ancaman kerugian serius.

Untuk semua alasan ini, kami menemukan bahwa pihak yang


berwenang telah gagal untuk mengevaluasi dengan baik, dan
memberikan penjelasan yang masuk akal tentang, peningkatan
dalam waktu dekat dalam ekspor ke pasar Ukraina, diantisipasi
untuk muncul dari kapasitas saat ini atau yang akan segera
terjadi dari negara-negara pengekspor untuk mengekspor . "335

1.5.2.4 Pertimbangan tren

52. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) mempertimbangkan sebagai


inkonsisten dengan persyaratan evaluasi "semua faktor yang relevan" apa yang
dikarakteristikan sebagai "ketergantungan penyelidikan yang hampir eksklusif
pada perbandingan titik-ke-titik-akhir dalam analisisnya atas perubahan dalam
situasi industri. " Panel mengamati dalam hal ini:

“[J] ika tren intervensi tidak dipertimbangkan secara sistematis


dan diperhitungkan dalam analisis, otoritas yang berwenang
tidak memenuhi persyaratan Pasal 4.2 (a) untuk menganalisis
'semua faktor yang relevan', dan di samping itu, situasi industri
domestik adalah tidak dipastikan secara penuh. Misalnya,
situasi industri yang produksinya turun drastis dalam satu
tahun, tetapi kemudian pulih dengan mantap sesudahnya,
walaupun ke level yang masih agak di bawah level awal, bisa
dibilang akan sangat berbeda dengan situasi industri yang
produksi turun secara terus-menerus selama periode yang
panjang. Analisis titik-ke-titik-akhir mungkin sangat mirip
dalam dua kasus, sedangkan pertimbangan perubahan dan
tren tahun-ke-tahun mungkin mengarah pada kesimpulan
yang sepenuhnya berlawanan. "336

53. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menyalahkan otoritas yang


berwenang dalam penyelidikan yang dipermasalahkan karena tidak
mengevaluasi dan memberikan penjelasan yang masuk akal tentang
kemungkinan perkembangan faktor-faktor kerugian yang berkaitan langsung
dengan situasi industri dalam negeri:

"Kami sekarang akan mempertimbangkan evaluasi pihak yang


berwenang mengenai faktor-faktor yang berhubungan langsung
dengan situasi industri dalam negeri, khususnya, volume

335 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.262-7.264.


336 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.216.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 154 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
produksi, pemanfaatan kapasitas, penjualan unit domestik,
laba operasi, pekerjaan, dan produktivitas tenaga kerja.
Analisis kerugian ini faktor-faktor dalam Pemberitahuan terdiri
dari perbandingan data end-point-to-end sederhana untuk
2008 dan 2010, dan implikasi bahwa arah dan tingkat
perubahan dalam faktor-faktor ini adalah bukti negatif.
dampak impor pada industri dalam negeri. Pemberitahuan
tersebut secara khusus tidak memberikan proyeksi tentang
kemungkinan perkembangan faktor-faktor ini dalam waktu
dekat. Karenanya, Pemberitahuan tersebut gagal mengevaluasi
dan memberikan penjelasan yang masuk akal tentang
kemungkinan perkembangan faktor-faktor ini dan
kemungkinan pengaruhnya terhadap situasi industri dalam
negeri dalam waktu dekat. "337

54. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars juga menyalahkan otoritas yang
berwenang karena tidak menjelaskan mengapa mereka membuat keputusan
tegas tentang ancaman kerugian serius meskipun ada beberapa faktor kerugian
yang menunjukkan tren positif menjelang akhir periode penyelidikan:

"Namun, tidak ada pengakuan atau diskusi tentang


peningkatan ini dalam Pemberitahuan. Sebagaimana kami
bahas di atas, data yang lebih baru dari periode penyelidikan
adalah secara khusus relevan pada analisis kerugian serius.
Dalam situasi ini, Pihak yang berwenang seharusnya
memberikan beberapa penjelasan dalam laporan yang
diterbitkan tentang mengapa, meskipun ada perkembangan
positif sehubungan dengan beberapa faktor kerugian
menjelang akhir periode penyelidikan, mereka menyimpulkan
bahwa ada kemungkinan bahwa situasi industri dalam negeri
akan memburuk dalam masa depan dalam waktu dekat.pada
kondisi kerugian serius. "338

72. Demikian pula, Panel dalam India – Iron and Steel Products mensyaratkan
bahwa tren positif tersebut diperhitungkan dalam penjelasan pihak yang
berwenang:

"... Jika sejumlah tren kerugian menunjukkan tren positif atau


peningkatan dalam situasi industri domestik, otoritas yang
berwenang perlu memberikan penjelasan yang meyakinkan
tentang mengapa dan bagaimana industri domestik dirugikan
meskipun tren positif seperti itu ..."339

337 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.265.


338 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.267.
339 Panel Report, India – Iron and Steel Products, para. 7.209.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 155 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.5.2.5 Pertimbangan "semua faktor yang relevan" dalam hal industri
domestik tersegmentasi

55. Panel dalam Korea - Dairy berpendapat bahwa meskipun diizinkan untuk
menganalisis segmen pasar yang berbeda untuk membuat temuan kerugian
serius pada seluruh industri dalam negeri, otoritas penyelidikan tetap harus
memenuhi persyaratan tertentu dalam hal ini:

"Definisi industri dalam hal ini terdiri dari dua segmen berbeda
dari pasar produk susu memiliki konsekuensi untuk evaluasi
situasi industri. Dalam menilai kerugian serius pada seluruh
industri dalam negeri, kami menemukan bahwa itu dapat
diterima untuk menganalisis segmen pasar yang berbeda,
tetapi, sebagaimana disebutkan di atas, semua faktor yang
tercantum dalam Pasal 4.2 harus dibahas. Dalam
mempertimbangkan masing-masing faktor yang tercantum
dalam Pasal 4.2, dan faktor lain yang ditemukan relevan oleh
otoritas, otoritas penyelidikan memiliki dua opsi: untuk setiap
faktor, otoritas penyelidikan dapat mempertimbangkannya
untuk semua segmen, atau jika memutuskan untuk
memeriksanya hanya untuk satu atau beberapa segmen, ia
harus memberikan penjelasan tentang bagaimana segmen
tersebut dipilih. ) obyektif mewakili seluruh industri .... Intinya
di sini adalah bahwa analisis hanya segmen industri dalam
negeri, tanpa ada penjelasan tentang signifikansinya bagi
seluruh industri, tidak akan memenuhi persyaratan
Persetujuan Pengamanan. "340

56. Dalam Argentina – Footwear (EC), Panel membahas argumen bahwa, karena
penyelidikan telah dilakukan berdasarkan divisi produk yang diselidiki menjadi
lima kelompok produk, otoritas penyelidikan diharuskan membuktikan
kerugian serius pada semua segmen di mana tindakan pengamanan akan
dikenakan:

"Kami tidak setuju dengan Komunitas Eropa bahwa Argentina


diharuskan untuk melakukan analisis kerugian dan sebab-
akibatnya secara terpisah. Dalam pandangan kami, karena
dalam hal ini definisi produk sejenis atau produk yang bersaing
secara langsung tidak ditentang, definisi inilah yang
mengontrol definisi 'industri dalam negeri' dalam arti Pasal 4.1
(c) serta cara di mana data harus dianalisis dalam suatu
penyelidikan. Meskipun Argentina dapat mempertimbangkan
data berdasarkan basis terpilah (dan pada kenyataannya

340 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.58.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 156 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
melakukannya) dalam beberapa kasus), dalam pandangan
kami, itu tidak diharuskan untuk melakukannya. Sebaliknya,
mengingat definisi yang tidak terbantahkan tentang produk
sejenis atau yang secara langsung bersaing karena semua alas
kaki, Argentina diharuskan minimal untuk
mempertimbangkan setiap faktor kerugian sehubungan dengan
semua alas kaki .341Dengan cara yang sama Masyarakat Eropa,
setelah menerima agregat Argentina seperti definisi produk,
tidak memiliki dasar untuk bersikeras pada analisis terpilah di
mana kerugian dan sebab akibat harus dibuktikan dengan h
menghormati setiap segmen produk individu.342 Jadi, dalam
ulasan kami tentang temuan kerugian, kami akan
mempertimbangkan analisis dan kesimpulan yang berkaitan
dengan industri alas kaki secara keseluruhan. "343

57. Panel dalam US - Lamb menemukan bahwa penyelidikan faktor kerugian


sehubungan dengan segmen industri tertentu sudah cukup, asalkan penjelasan
yang memadai tentang masalah tertentu dilengkapi:

"Masalah awal di hadapan kami adalah apakah, menerima


arguendo definisi industri USITC, semua faktor perlu diselidiki
secara rinci untuk semua segmen industri yang diidentifikasi
(yaitu, petani, pengumpan, pengepakan dan pemecah) atau
apakah penyelidikan faktor kerugian tertentu berkenaan
dengan segmen tertentu hanya cukup untuk memenuhi
persyaratan SG Pasal 4.2 (a). Sehubungan dengan standar
umum tinjauan, seperti yang berlaku untuk kasus-kasus
pemulihan kontijensi perdagangan , kami mempertimbangkan
yang terakhir cukup jika ada penjelasan yang memadai. dalam
laporan yang diterbitkan oleh USITC, dari

(i) mengapa kesimpulan konklusif dari data mengenai satu


segmen industri dapat ditarik untuk segmen industri lain, atau
(ii) mengapa konstelasi faktual dalam segmen industri tertentu
dalam kasus yang diberikan tidak memungkinkan
pengumpulan data (yaitu, bukan faktor sifat obyektif dan

341 (catatan kaki asli) Atau, sejauh Argentina bergantung pada data untuk segmen produk tertentu sebagai

dasar untuk kesimpulan yang berkaitan dengan seluruh industri, ia diharuskan untuk menjelaskan
bagaimana analisisnya mengenai segmen-segmen yang terkait dengan atau mewakili industri sebagai
semua.
342 (catatan kaki asli). Kami mencatat bahwa dalam kasus apa pun, hanya jika ada kerugian serius atau

ancaman yang ada sehubungan dengan segmen pasar produk yang bertanggung jawab atas sebagian besar
output industri, maka kerugian akan terlihat jelas berkenaan dengan industri secara keseluruhan.
Masyarakat Eropa tampaknya mengakui hal ini, dalam menunjukkan bahwa pangsa kategori produk
tertentu dari total industri relevan untuk analisis kerugian seluruh industri.
343 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.137.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 157 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
terukur '), atau (iii) menjadikan faktor kerugian tertentu tidak
probatif dalam keadaan segmen industri tertentu (yaitu, bukan
faktor' yang mempengaruhi situasi industri itu 'dalam arti Pasal
SG 4.2 (a). "344

58. Panel dalam US – Lamb kemudian mencatat sehubungan dengan


penyelidikan yang dipermasalahkan:

"[W] di sini USITC tidak mengumpulkan data mengenai faktor


kerugian tertentu sehubungan dengan semua segmen industri,
laporan USITC memberikan penjelasan yang memadai untuk
itu. Entah laporan USITC menjelaskan bagaimana kesimpulan
dapat diambil dari data yang dikumpulkan sehubungan dengan
satu segmen untuk segmen lain yang datanya tidak
dikumpulkan, atau itu menjelaskan mengapa, dalam keadaan
segmen industri tertentu yang dipermasalahkan, pengumpulan
data yang bersifat objektif dan terukur tidak dimungkinkan,
atau menjelaskan mengapa faktor kerugian spesifik tidak
probatif untuk segmen itu. "345

1.5.3 " Tentang sifat objektif dan terukur"

1.5.3.1 Umum

59. Dalam penentuan apa yang akan merupakan "faktor-faktor yang objektif
dan dapat diukur" dalam arti Pasal 4.2 (a), Badan Banding dalam US – Lamb
berpendapat bahwa persyaratan obyektivitas dan kuantitatif dapat diterapkan,
tidak hanya untuk faktor, tetapi juga untuk data:

"Kami mencatat bahwa tidak ada ketentuan Persetujuan


Pengamanan yang secara khusus menjawab pertanyaan
tentang sejauh mana pengumpulan data, dan khususnya,
apakah pihak yang berwenang harus memiliki di hadapan
mereka data yang mewakili industri dalam negeri. Namun ...
otoritas yang berwenang wajib untuk ' mengevaluasi 'semua
faktor yang relevan dari sifat' obyektif dan terukur '... Kami
menyadari bahwa klausul' sifat obyektif dan terukur 'mengacu
secara tegas pada' faktor ', tetapi tidak secara tegas pada data.
Namun, kami yakin bahwa faktor hanya dapat 'bersifat obyektif
dan dapat diukur' jika memungkinkan dibuatnya keputusan,
sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 4.2 (b) Persetujuan
Pengamanan, berdasarkan 'bukti objektif'. Bukti tersebut pada
prinsipnya adalah data objektif. Oleh karena itu, kata-kata

344 Panel Report, US – Lamb, para. 7.141.


345 Panel Report, US – Lamb, para. 7.177.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 158 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
'faktor-faktor yang bersifat objektif dan kuantitatif'
menyiratkan, evaluasi data objektif yang memungkinkan
pengukuran dan kuantifikasi faktor-faktor ini.

Persyaratan bagi otoritas yang berwenang untuk mengevaluasi


'bantalan' yang dimiliki oleh faktor-faktor terkait pada 'industri
dalam negeri' dan, selanjutnya, untuk membuat keputusan
mengenai 'situasi keseluruhan industri itu', berarti bahwa
otoritas yang berwenang harus memiliki dasar faktual yang
cukup untuk memungkinkan mereka menarik kesimpulan
yang masuk akal dan memadai tentang situasi 'industri dalam
negeri'. Kebutuhan dasar faktual yang cukup, pada gilirannya,
menyiratkan bahwa data yang diperiksa, mengenai faktor-
faktor yang relevan, harus mewakili 'industri dalam negeri'.
Memang, penentuan yang dibuat atas dasar data yang tidak
mencukupi tidak akan menjadi suatu penentuan tentang
keadaan 'industri dalam negeri', sebagaimana didefinisikan
dalam Persetujuan, tetapi akan, pada kenyataannya, menjadi
penentuan yang berkaitan dengan produsen sesuatu yang
kurang dari 'suatu proporsi utama dari total produksi dalam
negeri’ dari produk yang dipermasalahkan. Oleh karena itu,
kami sependapat dengan Panel bahwa data yang dievaluasi oleh
otoritas yang berwenang harus cukup mewakili 'industri dalam
negeri' untuk memungkinkan penentuan keputusan tentang
industri tersebut. "346

60. Badan Banding dalam US – Lamb tetap menekankan bahwa data dapat
memenuhi persyaratan menjadi representatif bahkan jika mereka tidak
mencakup semua produsen dalam negeri yang produksinya merupakan
proporsi utama industri dalam negeri:

"Kami tidak ingin menyarankan bahwa pihak yang berwenang


harus, dalam setiap kasus, benar-benar memiliki di hadapan
mereka data yang berkaitan dengan semua produsen dalam
negeri yang produksinya, secara bersama-sama, merupakan
proporsi utama dari industri dalam negeri. Dalam beberapa
kasus, tidak diragukan lagi, suatu persyaratan akan menjadi
tidak praktis dan tidak realistis. Sebaliknya, data di hadapan
pihak yang berwenang harus cukup representatif untuk
memberikan gambaran yang benar tentang 'industri dalam
negeri'. Apa yang memadai dalam kasus apa pun akan
tergantung pada kekhasan dari 'industri dalam negeri' yang
'dipermasalahkan. "347

346 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 130-131.


347 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 132.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 159 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.5.3.2 Sifat dan temporal fokus data dalam suatu analisis ancaman

61. Dalam US – Lamb, Badan Banding membahas apa yang disebutnya


"ketegangan antara analisis 'ancaman' berorientasi masa depan" di satu sisi,
dan "kebutuhan untuk penentuan kerugian serius berbasis fakta" di sisi lain:

"[Kami] sependapat dengan Panel bahwa penentuan ancaman


adalah 'berorientasi masa depan'. Namun, Pasal 4.1 (b)
mensyaratkan bahwa penentuan" ancaman "didasarkan pada"
fakta "dan bukan pada 'dugaan'. Sebagai fakta, karena sifatnya,
berkaitan dengan masa kini dan masa lalu, terjadinya peristiwa
di masa depan tidak akan pernah dapat dibuktikan secara pasti
oleh fakta. Oleh karena itu, ada ketegangan antara analisis
'ancaman' yang berorientasi masa depan, yang, pada akhirnya,
menyerukan tingkat 'dugaan' tentang kemungkinan peristiwa
di masa depan, dan kebutuhan untuk penentuan berbasis
fakta. Tidak terhindarkan, ketegangan ini harus diselesaikan
melalui penggunaan fakta dari masa sekarang dan masa lalu
untuk membenarkan kesimpulan tentang masa depan, yaitu
bahwa kerugian serius 'sudah dekat'. Jadi, evaluasi berbasis
fakta, berdasarkan Pasal 4.2 (a) Persetujuan Pengamanan,
harus memberikan dasar untuk proyeksi bahwa ada
kemungkinan besar tingkat kerugian serius pada. Industri
domestik dalam waktu dekat.348 "349

62. Sehubungan dengan fokus temporal data yang digunakan dalam analisis
ancaman, Badan Banding dalam US – Lamb menyatakan:

"Kami mencatat bahwa Persetujuan Pengamanan tidak


memberikan metodologi tertentu untuk diikuti dalam membuat
penentuan kerugian serius atau ancaman terhadapnya.
Namun, apa pun metodologi yang dipilih, kami percaya bahwa
data yang terkait dengan masa lalu terbaru akan memberikan
otoritas yang berwenang dengan dasar penting, dan, biasanya,
yang paling dapat diandalkan, untuk penentuan ancaman
kerugian serius. Kemungkinan industri domestik dalam waktu
dekat dapat diukur dari data dari masa lalu yang paling baru
... pada prinsipnya, dalam periode penyelidikan secara
keseluruhan, bukti dari masa lalu yang paling baru akan
memberikan indikasi terkuat dari kemungkinan keadaan masa
depan industri dalam negeri. "350
348 (catatan kaki asli) Kami mengamati bahwa proyeksi yang dibuat harus berhubungan dengan keadaan
keseluruhan industri dalam negeri, dan tidak hanya dengan faktor-faktor tertentu yang relevan.
349 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 136.
350 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 137.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 160 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
63. Badan Banding, juga pada US – Lamb, namun memperingatkan terhadap
penggunaan data terbaru dalam isolasi dari data yang berkaitan dengan seluruh
periode penyelidikan:

"Namun, kami percaya bahwa, meskipun data dari masa lalu


yang yag terkini memiliki kepentingan khusus, otoritas yang
berwenang tidak boleh mempertimbangkan data tersebut
secara terpisah dari data yang berkaitan dengan seluruh
periode penyelidikan. Signifikansi nyata dari tren jangka
pendek di sebagian besar data terbaru, terbukti pada akhir
periode penyelidikan, hanya dapat muncul ketika tren jangka
pendek dinilai berdasarkan tren jangka panjang data untuk
seluruh periode penyelidikan. Jika data terbaru dievaluasi
dalam isolasi, gambaran yang dihasilkan dari industri dalam
negeri mungkin cukup menyesatkan, misalnya, meskipun data
terbaru dapat menunjukkan penurunan dalam industri dalam
negeri, penurunan itu mungkin merupakan bagian dari siklus
normal industri dalam negeri dan bukan pelopor untuk
kerugian serius yang jelas akan terjadi. Demikian juga,
penurunan baru-baru ini dalam kinerja ekonomi hanya dapat
menunjukkan bahwa industri dalam negeri kembali ke situasi
normal setelah periode yang menguntungkan luar biasa,
daripada bahwa industri berada di ambang penurunan tajam
ke dalam kerugian serius. Dengan demikian, kami percaya
bahwa, dalam melakukan evaluasi mereka berdasarkan Pasal
4.2 (a), pihak yang berwenang tidak dapat hanya
mengandalkan data dari masa lalu yang paling baru, tetapi
harus menilai data itu dalam konteks data untuk seluruh
periode penyelidikan351."352

1.5.3.3 Metodologi alokasi

73. Dalam US – Wheat Gluten, Panel menekankan pentingnya metodologi alokasi


yang baik, tetapi mengakui bahwa Persetujuan tentang Pengamanan tidak
menyediakan satu metodologi tertentu dalam konteks ini:

"Kami menyadari pentingnya dasar memastikan bahwa data


yang dikumpulkan selama penyelidikan Pengamanan akurat

351 (catatan kaki asli) Kami mencatat bahwa, pada catatan kaki 130 dari Laporan kami dalam Argentina –

Footwear Safeguard ..., kami mengatakan bahwa "periode penyelidikan yang relevan tidak hanya berakhir
pada masa lalu yang sangat baru, periode penyelidikan harus masa lalu yang baru." Dalam Laporan ini,
kami mengomentari kepentingan relatif, dalam periode penyelidikan, data dari akhir periode, dibandingkan
dengan data dari awal periode. Periode penyelidikan tentu saja harus cukup lama untuk memungkinkan
kesimpulan yang tepat diambil tentang keadaan industri dalam negeri.
352 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 138.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 161 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dan bahwa setiap alokasi biaya dan pendapatan
mencerminkan, sejauh mungkin, kenyataan industri dalam
negeri yang bersangkutan. Namun, kami mencatat bahwa
Persetujuan Pengamanan tidak menetapkan aturan yang tepat
tentang pengumpulan dan analisis data, juga tidak
mensyaraatkan penggunaan metodologi alokasi tertentu
sehubungan dengan data keuangan yang dikumpulkan oleh
otoritas penyelidikan dalam proses penyelidikan.

Kami mencatat bahwa USITC memperhatikan metodologi


alokasi yang digunakan oleh semua produsen dalam negeri dan
dalam kuesioner meminta perusahaan yang tidak menyimpan
catatan terpisah untuk gluten gandum untuk membuat alokasi
dan menjelaskan metodologi yang digunakan. Kami juga
mencatat bahwa USITC melakukan prosedur tertentu,
termasuk analisis internal oleh stafnya serta verifikasi di
tempat oleh auditor USITC, untuk memverifikasi keakuratan
dan kecukupan informasi keuangan yang diberikan. Kami
percaya bahwa, untuk mendukung pernyataan USITC
mengenai 'tinjauan hati-hati' dan temuan bahwa metodologi
'sesuai', Laporan USITC dapat mencakup deskripsi prosedur
tersebut dan penjelasan lebih rinci tentang bagaimana dan
mengapa USITC mempertimbangkan alokasi itu 'sesuai', di
samping karakterisasi dari informasi rahasia yang dihapus. "353

1.5.4 Hubungan dengan Pasal 4.2 (b)

74. Sehubungan dengan hubungan dengan Pasal 4.2 (b), lihat paragraf 40 di
atas dan 121-122 di bawah.

1.5.5 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.5.5.1 Persetujuan Anti-Banting Harga

75. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menemukan dukungan dalam Pasal
3.8 Persetujuan Anti-Banting Harga untuk temuannya mengenai penentuan
ancaman kerugian serius berdasarkan Persetujuan Pengamanan. Lihat paragraf
13 di atas.

76. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars mengutip Pasal 3.7 dari Persetujuan
Anti-Banting Harga sehubungan dengan temuannya mengenai penentuan
ancaman kerugian serius berdasarkan Persetujuan Pengamanan. Lihat paragraf
47 di atas.

353 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.63-8.64.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 162 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.5.5.2 Persetujuan SCM

77. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menemukan dukungan dalam Pasal
15.8 Persetujuan SCM untuk temuannya mengenai penentuan ancaman
kerugian serius berdasarkan Persetujuan Pengamanan. Lihat paragraf 13 di
atas.

78. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars mengutip Pasal 15.7 (ii) Persetujuan
SCM sehubungan dengan temuannya mengenai penentuan ancaman kerugian
serius berdasarkan Persetujuan Pengamanan. Lihat paragraf 47 di atas.

1.6 Pasal 4.2 (b)

1.6.1 Hubungan Kausal

1.6.1.1 Umum

79. Panel dalam Korea - Dairy mengemukakan pendekatan dasar untuk


menentukan "sebab akibat":

"Dalam melakukan penilaian hubungan sebab akibatnya, kami


berpendapat bahwa otoritas nasional perlu menganalisis dan
menentukan apakah perkembangan dalam industri, yang
dipertimbangkan oleh otoritas nasional untuk menunjukkan
kerugian serius, disebabkan oleh peningkatan impor. Dalam
penilaian sebb akibat, otoritas nasional berkewajiban untuk
mengevaluasi semua faktor yang relevan yang bersifat obyektif
dan dapat diukur yang mempengaruhi situasi industri
tersebut.Selain itu, jika otoritas nasional telah mengidentifikasi
faktor-faktor selain peningkatan impor yang telah
menyebabkan kerugian pada industri dalam negeri, maka
harus memastikan bahwa setiap kerugian yang disebabkan
oleh faktor-faktor tersebut tidak dianggap disebabkan oleh
peningkatan impor.

Untuk membangun hubungan sebab akibat, Korea harus


menunjukkan bahwa kerugian pada industri domestiknya
diakibatkan oleh peningkatan impor. Dengan kata lain, Korea
harus menunjukkan bahwa impor SMPP menyebabkan
kerugian pada industri dalam negeri yang memproduksi susu
bubuk dan susu mentah. Selain itu, setelah menganalisis
situasi industri dalam negeri, otoritas Korea berkewajiban

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 163 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
untuk tidak mengaitkan dengan peningkatan impor setiap
kerugian yang disebabkan oleh faktor lain. "354

80. Dalam Argentina – Footwear (EC) Argentina – Footwear (EC), Panel


mengemukakan pendekatan berikut untuk analisis sebab-akibat:

"Menerapkan standar peninjauan kami, kami akan


mempertimbangkan apakah analisis sebab-akibat Argentina
memenuhi persyaratan-persyaratan ini berdasarkan (i) apakah
tren kenaikan dalam impor bertepatan dengan tren penurunan
dalam faktor kerugian, dan jika tidak, apakah penjelasan yang
beralasan diberikan sebagai mengapa data menunjukkan sebab
akibat (ii) apakah kondisi persaingan di pasar alas kaki
Argentina antara alas kaki impor dan domestik seperti yang
dianalisis menunjukkan, berdasarkan tujuan bukti, hubungan
sebab-akibat dari impor dengan kerugian; dan (iii) apakah
faktor-faktor lain yang relevan telah dianalisis dan apakah
dipastikan bahwa kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor
selain impor belum dikaitkan dengan impor. "355

81. Meskipun Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC)


mempertimbangkan bahwa Panel seharusnya menjalankan ekonomi yudisial
terkait dengan klaim yang berkaitan dengan sebab-akibat, ia tidak melihat
kesalahan dalam penafsiran Panel tentang persyaratan-persyaratan sebab-
akibat, atau dalam penafsirannya terhadap Pasal 4.2. (b) Persetujuan
Pengamanan:

"Kami agak terkejut bahwa Panel, setelah menetapkan bahwa


tidak ada 'peningkatan impor', dan setelah menentukan bahwa
tidak ada 'kerugian serius', untuk beberapa alasan
melanjutkan untuk membuat penilaian sebab-akibat. Akan
sulit, memang , untuk menunjukkan 'hubungan sebab akibat'
antara 'peningkatan impor' yang tidak terjadi dan 'kerugian
serius' yang tidak ada. Namun demikian, kami tidak melihat
kesalahan dalam penafsiran Panel tentang persyaratan-
persyaratan sebab-akibat, atau dalam penafsirannya atas Pasal
4.2 ( b) dari Persetujuan Pengamanan. Sebaliknya, kami
percaya bahwa Argentina telah salah menafsirkan penafsiran
dan alasan Panel. Lebih lanjut, kami setuju dengan kesimpulan
Panel bahwa 'kondisi persaingan antara impor dan produk
dalam negeri tidak dianalisis atau dijelaskan secara memadai
(khususnya harga); dan bahwa 'faktor-faktor lain' yang

354Panel Report, Korea – Dairy, paras. 7.89-7.90.


355Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.229. Lihat juga Panel Report India – Iron and Steel
Products, para 7.235.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 164 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
diidentifikasi oleh CNCE dalam penyelidikan tidak cukup
dievaluasi, khususnya, efek tequila. "356

82. Panel dalam US – Wheat Gluten mengkonfirmasi dan mengulangi standar


sebab akibat umum ini:

"Kami mempertimbangkan bahwa pendekatan yang tepat


untuk panel dalam menilai apakah Anggota telah memenuhi
persyaratan Pasal 4.2 (a) dan (b) SA sehubungan dengan sebab
akibat terdiri dari pertimbangan: (i) apakah tren kenaikan
dalam impor bertepatan dengan tren menurun dalam faktor
kerugian, dan jika tidak, apakah penjelasan yang memadai,
beralasan dan masuk akal diberikan mengapa data tetap
menunjukkan sebab akibat: (ii) apakah kondisi persaingan
antara produk impor dan domestik yang dianalisis
menunjukkan keberadaan hubungan sebab akibat antara
impor dan setiap kerugian, dan (iii) apakah faktor-faktor lain
yang relevan telah dianalisis dan apakah telah ditetapkan
bahwa kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor selain
impor belum dikaitkan dengan impor. "357

83. Badan Banding dalam US - Wheat Gluten menyimpulkan bahwa kontribusi


dengan peningkatan impor harus cukup jelas untuk menetapkan keberadaan
"rantai sebab akibat" yang diperlukan, tetapi menolak kesimpulan Panel bahwa
kerugian serius harus disebabkan oleh peningkatan impor saja dan bahwa
peningkatan impor harus cukup untuk menyebabkan "kerugian serius":

"Pada intinya, Panel telah membaca Pasal 4.2 (b) Persetujuan


Pengamanan sebagai menetapkan bahwa peningkatan impor
harus memberikan kontribusi khusus untuk menyebabkan
kerugian serius yang ditimbulkan oleh industri dalam negeri.
Tingkat kontribusi yang dibutuhkan Panel adalah peningkatan
impor, melihat 'sendiri', 'dalam dan dari diri mereka sendiri',
atau 'per se', harus mampu menyebabkan kerugian yang
'serius'. Tampak bagi kami bahwa Panel tiba pada penafsiran
ini melalui langkah-langkah penalaran berikut : pertama, di
bawah kalimat pertama Pasal 4.2 (b), harus ada 'hubungan
sebab akibat' antara peningkatan impor dan kerugian serius;
kedua, bahasa non-'kontribusi' dari kalimat terakhir dari Pasal
4.2 (b) berarti bahwa efek yang disebabkan oleh peningkatan
impor harus dibedakan dari efek yang disebabkan oleh faktor-
faktor lain, ketiga, efek yang disebabkan oleh faktor-faktor lain
harus, oleh karena itu, sepenuhnya dikecualikan dari

356 (catatan kaki asli) Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 145.
357 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.91. Lihat juga Panel Report, US – Lamb, para. 7.232.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 165 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
penentuan kerugian serius sehingga untuk memastikan bahwa
efek-efek ini tidak mendukung peningkatan impor; keempat,
efek yang disebabkan oleh peningkatan impor saja, tidak
termasuk efek yang disebabkan oleh faktor lain, oleh karena
itu, harus mampu menyebabkan kerugian serius.358

84. Badan Banding menjelaskan lebih jauh bahwa:

“Istilah 'hubungan sebab akibat' menunjukkan, dalam


pandangan kami, hubungan sebab dan akibat sedemikian
sehingga peningkatan impor berkontribusi untuk 'membawa',
'memproduksi' atau 'menginduksi' kerugian serius. Meskipun
kontribusi itu harus cukup jelas untuk menetapkan
keberadaan 'hubungan sebab akibat' yang diperlukan, bahasa
dalam kalimat pertama Pasal 4.2 (b) tidak menyarankan bahwa
peningkatan impor menjadi satu-satunya penyebab kerugian
serius, atau bahwa ' faktor-faktor lain yang menyebabkan
kerugian harus dikeluarkan dari penentuan kerugian serius.
Sebaliknya, bahasa Pasal 4.2 (b), secara keseluruhan,
menunjukkan bahwa 'hubungan sebab akibat' antara
peningkatan impor dan kerugian serius mungkin ada,
meskipun faktor-faktor lain juga berkontribusi, 'pada saat yang
sama', ke situasi industri dalam negeri.

Justru karena mungkin ada beberapa faktor, di samping


peningkatan impor, berkontribusi secara simultan pada situasi
industri dalam negeri sehingga kalimat terakhir dari Pasal 4.2
(b) menyatakan bahwa pihak berwenang yang berwenang 'tidak
akan ... mengaitkan' dengan meningkatnya kerugian impor
yang disebabkan oleh faktor-faktor lain. Klausa pembuka
kalimat itu menunjukkan, bagi kami, bahwa kalimat ini
memberikan aturan yang berlaku ketika 'peningkatan impor'
dan 'faktor-faktor lain' tertentu, bersama-sama, 'menyebabkan
kerugian' pada industri dalam negeri 'pada saat yang sama'.
Klausa terakhir dari kalimat tersebut menetapkan bahwa,
dalam situasi itu, kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor
lain 'tidak dapat diatribusikan dengan peningkatan impor'.
(penekanan ditambahkan) Sinonim untuk kata 'atribut'
termasuk 'assign' atau 'ascribe'. Di bawah kalimat terakhir dari
Pasal 4.2 (b), kami prihatin dengan 'atribusi' yang tepat, dalam
hal ini, 'kerugian' yang disebabkan oleh industri dalam negeri
oleh 'faktor-faktor selain peningkatan impor'. Jelas, proses
mengaitkan 'kerugian', yang dibayangkan oleh kalimat ini,
hanya dapat dilakukan setelah pemisahan 'kerugian' yang

358 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 66.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 166 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kemudian harus benar-benar 'dikaitkan'. Yang penting dalam
proses ini adalah memisahkan atau membedakan efek yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang berbeda dalam membawa
'kerugian'.359

85. Atas dasar ini, Badan Banding dalam US – Wheat Gluten


menyimpulkan bahwa otoritas-otoritas yang berwenang perlu hanya
menilai apakah ada hubungan asli dan substansial atas sebab dan
akibat" anatara peningkatan impor dan kerugian serius:

Pasal 4.2 (b) mengandaikan, oleh karena itu, sebagai langkah


pertama dalam pemeriksaan sebab-akibat pihak berwenang,
bahwa efek merugikan yang disebabkan pada industri dalam
negeri oleh peningkatan impor dibedakan dari efek merugikan
yang disebabkan oleh faktor lain. Otoritas yang berwenang
kemudian dapat, sebagai langkah kedua dalam pemeriksaan
mereka, atribut untuk peningkatan impor, di satu sisi, dan,
dengan implikasi, dengan faktor-faktor lain yang relevan, di sisi
lain, 'kerugian' yang disebabkan oleh semua faktor yang
berbeda ini, termasuk peningkatan impor. Melalui dua tahap
proses ini, pihak berwenang yang berwenang mematuhi Pasal
4.2 (b) dengan memastikan bahwa setiap kerugian pada
industri dalam negeri yang sebenarnya disebabkan oleh faktor-
faktor selain peningkatan impor tidak 'dikaitkan' dengan
peningkatan impor dan, oleh karena itu, tidak diperlakukan
seolah-olah itu kerugian yang disebabkan oleh peningkatan
impor, padahal tidak. Dengan cara ini, pihak yang berwenang
menentukan, sebagai langkah terakhir, apakah 'hubungan
sebab akibat' ada antara peningkatan impor dan kerugian
serius, dan apakah hubungan sebab akibat ini melibatkan
hubungan sebab dan akibat yang nyata dan substansial antara
kedua unsur ini, sebagaimana dipersyaratkan oleh Persetujuan
Pengamanan. "360

86. Badan Banding dalam US - Wheat Gluten selanjutnya meninjau hubungan


antara Pasal 2.1 dan Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan untuk mendukung
pandangannya bahwa pihak yang berwenang harus menentukan apakah
peningkatan impor, tidak sendirian, tetapi dalam hubungannya dengan faktor
lain yang relevan, menyebabkan kerugian serius. Badan Banding menyoroti
bahwa, "berdasarkan Pasal 2.1, analisis sebab-akibat mencakup dua elemen:
yang pertama berkaitan dengan peningkatan 'impor' secara khusus dan yang
kedua dengan 'kondisi' di mana impor terjadi.96 Badan Banding menjabarkan
bahwa:

359 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 67-68.


360 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 69.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 167 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Masing-masing dari kedua elemen ini, dalam pandangan kami,
diuraikan lebih lanjut dalam Pasal 4.2 (a). Sementara Pasal 2.1
mengharuskan akun untuk diambil dari 'peningkatan
kuantitas' impor, baik dalam istilah 'absolut' dan 'relatif
terhadap produksi dalam negeri', Pasal 4.2 (a) menyatakan,
secara bersamaan, bahwa 'tingkat dan jumlah kenaikan dalam
impor produk yang bersangkutan secara absolut dan relatif,
[dan] pangsa pasar domestik yang diambil oleh impor yang
meningkat adalah relevan.

Adapun elemen kedua dalam Pasal 2.1, kami melihatnya


sebagai pelengkap dari elemen pertama. Meskipun elemen
pertama mengacu pada peningkatan impor secara khusus,
elemen kedua lebih umum berhubungan dengan 'kondisi' di
pasar untuk produk yang bersangkutan yang dapat
mempengaruhi industri dalam negeri. Dengan demikian, frasa
'dalam kondisi seperti itu' umumnya merujuk pada 'kondisi'
yang berlaku, di pasar untuk produk yang bersangkutan,
ketika peningkatan impor terjadi. Diterjemahkan dengan cara
ini, frasa 'dalam kondisi seperti itu' adalah referensi singkat
untuk faktor-faktor lainnya yang tercantum dalam Pasal 4.2 (a),
yang berhubungan dengan keadaan keseluruhan industri
dalam negeri dan pasar domestik, serta faktor-faktor lain '
memiliki pengaruh pada situasi industri '. Ungkapan 'di bawah
kondisi seperti itu', oleh karena itu, mendukung pandangan
bahwa, berdasarkan Pasal 4.2 (a) dan 4.2 (b) dari Persetujuan
tentang Pengamanan, otoritas yang berwenang harus
menentukan apakah peningkatan impor, tidak sendirian, tetapi
dalam hubungannya dengan faktor-faktor lain yang relevan,
menyebabkan kerugian serius.361 "362

87. Dalam US – Lamb, Badan Banding mengulagi bahwa Pasal 4.2(b)


mewajibkan suatu "demonstrasi" atas "keberadaan" atas suatu hubungan
kausal, dan ia mewajibkan bahwa demonstrasi ini harus didasarkan pada “data
objektif ".363 Badan Banding juga menyatakan bahwa:

"Sebagaimana kami menyatakan dalam United States – Wheat


Gluten Safeguard, Persetujuan Pengamanan tidak mewajibkan
bahwa peningkatan impor menjadi ‘cukup’ untuk
menyebabkan, atau mengancam menyebabkan, kerugian
serius. Juga bahwa Persetujuan tidak mewajibkan peningkatan

361 (catatan kaki asli) Appellate Body Report, Argentina – Footwear Safeguards, para. 112.
362 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 76-79.
363 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 130..
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 168 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
impor itu ‘sendiri’ menjadi dapat menyebabkan, atau
mengancam menyebabkan, kerugian serius."364

88. Dalam US – Steel Safeguards, Panel mendiskusikan standar untuk penilaian


atas hubungan kausal, menekankan bahwa “adalah tidak perlu bagi otoritas
yang berwenang untuk menunjukkan bahwa peningkatan impor itu sendiri
harus dapat menyebabkan kerugian serius" dan bahwa “menurut Pasal 2 dan 4
Persetujuan Pengamanan, otoritas yang berwenang harus menentukan apakah
'keseluruhan', suatu hubungan asli dan substansial dari sebab dan akibat ada
antara peningkatan impor dan kerugian serius yang diderita oleh produsen
domestic yang relevan."365 Badan Banding menjalankan ekonomi judisial atas
kesimpulan Panel berkenaan dengan persyaratan hubungan sebab akibat dari
Tindakan Pengamanan Baja AS. Namun, karena AS meminta pedoman lebih
lanjut mengenai bagaimana mematuhi kewajiban-kewajibannya di bawah
Persetujuan Pengamanan, Badan Banding meringkas apa yang ia
mempertimbangkan sebagai jurisprudensi yang relevan. Dalam hal ini, Badan
Banding mengingatkan temuan-temuannya dalam US – Wheat Gluten bahwa:

“Dalam US - Wheat Gluten, kami menemukan bahwa 'istilah'


hubungan sebab akibat 'menunjukkan ... hubungan sebab dan
akibat' antara 'peningkatan impor' dan 'kerugian serius'. Yang
pertama - tujuan yang diakui – berkontribusi untuk
'mewujudkan', 'memproduksi' atau 'mendorong' yang terakhir -
efek yang diinginkan. 'Tautan' harus terhubung, dalam
'hubungan sebab akibat yang' asli dan substansial,
'peningkatan impor', dan 'kerugian serius'.”366

89. Dalam konteks itu, Badan Banding juga meringkas jurisprudensi


tertentu mengenai non atribusi dalam konteks Pasal 3.5 Persetujuan Anti
Banting Harga:

Dalam EC - Tube atau Pipe Fittings, kami menemukan bahwa


bahasa non-atribusi dari Pasal 3.5 Persetujuan Anti-Banting
Harga tidak mewajibkan, dalam masing-masing dan setiap
kasus, pemeriksaan efek kolektif dari faktor-faktor penyebab
lainnya, di samping pemeriksaan efek individu dari faktor-
faktor penyebab tersebut. Kami menjelaskan di sana bahwa
penilaian efek kolektif dari faktor-faktor penyebab lain 'tidak
selalu perlu untuk menyimpulkan bahwa kerugian yang
dianggap berasal dari impor yang dibanting harga sebenarnya
disebabkan oleh impor itu dan bukan oleh faktor lain.' Kami
mengakui, bagaimanapun, bahwa 'mungkin ada kasus di

364 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 170


365 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.290 and 10.293.
366 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 488.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 169 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
mana, karena keadaan faktual spesifik di dalamnya, kegagalan
untuk melakukan pemeriksaan dampak kolektif dari faktor-
faktor penyebab lainnya akan mengakibatkan otoritas
penyelidikan secara tidak tepat menghubungkan efek dari
faktor-faktor penyebab lainnya. untuk bantingg harga impor'.
Kami menjelaskan lebih lanjut bahwa 'otoritas penyelidikan
tidak diharuskan untuk memeriksa dampak kolektif dari
faktor-faktor penyebab lainnya, asalkan, dalam keadaan
faktual spesifik dari kasus tersebut, ia memenuhi
kewajibannya untuk tidak mengaitkan impor yang dibanting
harga dengan kerugian-kerugian yang disebabkan oleh faktor-
faktor penyebab lainnya '.

Terakhir, mungkin berguna untuk merujuk pada temuan kami


dalam EC – Tube or Pipe Fittings sehubungan dengan relevansi
faktor yang 'secara efektif telah ditemukan tidak ada'. Dalam
hal itu, otoritas yang berwenang telah menemukan,
bertentangan dengan pengajuan eksportir, bahwa perbedaan
dalam biaya produksi antara produk impor dan produk dalam
negeri hampir tidak ada dan dengan demikian tidak merupakan
faktor 'selain banting harga impor menyebabkan kerugian
pada industri dalam negeri berdasarkan Pasal 3.5 Persetujuan
Anti-Banting Harga. Akibatnya, kami menemukan bahwa tidak
ada alasan bagi otoritas penyelidikan untuk melakukan
analisis apakah dugaan 'faktor lain' berpengaruh terhadap
industri dalam negeri berdasarkan Pasal 3.5 karena dugaan
'faktor lain' secara efektif ditemukan tidak ada'. Dengan kata
lain, kami tidak mengesampingkan bahwa faktor minimal (atau
tidak signifikan) tidak perlu dipertimbangkan oleh otoritas yang
berwenang dalam melakukan analisis non-atribusi.
Sebaliknya, kami memutuskan bahwa hanya faktor-faktor yang
telah ditemukan yang perlu dipertimbangkan dalam analisis
non-atribusi. "367

1.6.1.2 Koinsidensi antara Impor dan tren factor kerugian

90. Panel dalam Argentina – Footwear (EC), dalam sebuah temuan yang
dikuatkan oleh Badan Banding, mengingatkan bahwa Pasal 4.2 (a) mewajibkan
otoritas nasional untuk menganalisis tren dalam faktor kerugian dan impor, dan
mengaitkan temuan ini dengan konteks sebab akibat. Selain itu, sehubungan
dengan "koinsidensi" antara peningkatan impor dan penurunan faktor kerugian
yang relevan, Panel mencatat bahwa ini 'seharusnya' terjadi jika sebab-akibat
hadir:

367 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 485-491


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 170 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
"Dalam membuat penilaian kami atas analisis dan temuan
sebab-akibat, kami mencatat dalam contoh pertama bahwa
Pasal 4.2 (a) mengharuskan otoritas untuk mempertimbangkan
'tingkat' (yaitu, arah dan kecepatan) dan 'jumlah' dari
peningkatan impor dan pangsa pasar yang diambil oleh impor,
serta 'perubahan' dalam faktor-faktor kerugian (penjualan,
produksi, produktivitas, pemanfaatan kapasitas, laba dan rugi,
dan lapangan kerja) dalam mencapai kesimpulan tentang
kerugian dan sebab-akibat. kami mempertimbangkan bahwa
bahasa ini berarti bahwa tren - baik dalam faktor kerugian
maupun impor - sama pentingnya dengan tingkat absolutnya.
Dalam konteks khusus dari analisis sebab-akibat, kami juga
percaya bahwa ketentuan ini berarti bahwa itu adalah
hubungan antara pergerakan impor (volume dan pangsa pasar)
dan pergerakan faktor kerugian yang harus menjadi pusat
analisis dan penentuan sebab-akibat.

Dalam istilah praktis, oleh karena itu kami percaya bahwa


ketentuan ini berarti bahwa jika ada penyebab, peningkatan
impor biasanya harus bertepatan dengan penurunan faktor
kerugian yang relevan. Meskipun koinsidensi seperti itu dengan
sendirinya tidak dapat membuktikan sebab akibat (karena,
antara lain, Pasal 3 membutuhkan penjelasan - yaitu, 'temuan
dan kesimpulan beralasan'), ketidakhadiran tersebut akan
menimbulkan keraguan serius mengenai keberadaan
hubungan sebab akibat, dan akan membutuhkan analisis yang
sangat menarik tentang mengapa sebab akibat masih ada. "368

91. Badan Banding dalam Argentina – Footwear (EC) sependapat dengan Panel
dan mengamati:

"Kami melihat tidak ada alasan untuk tidak setuju dengan


penafsiran Panel bahwa kata 'tingkat dan jumlah' dan
'perubahan' dalam Pasal 4.2 (a) berarti bahwa" tren - baik
dalam faktor kerugian maupun impor - sama pentingnya
dengan tingkat absolut mereka. "Kami juga setuju dengan Panel
bahwa, dalam analisis sebab-akibat, 'itu adalah hubungan
antara pergerakan impor (volume dan pangsa pasar) dan
pergerakan dalam faktor kerugian yang harus menjadi pusat
analisis sebab-akibat dan penentuan.' ... Lebih lanjut,
sehubungan dengan 'koinsidensi' antara peningkatan impor
dan penurunan faktor kerugian yang relevan, kami mencatat

368 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.237-8.238.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 171 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bahwa Panel hanya mengatakan bahwa ini 'seharusnya' terjadi
jika ada sebab-akibat. "369

92. Panel dalam US - Wheat Gluten setuju dengan Badan Banding dalam
Argentina – Footwear (EC), dan memutuskan bahwa "tidak adanya koinsidenssi
sedemikian biasanya akan cenderung mengurangi temuan sedemikkian itu dan
akan mewajibkan penjelasan yang meyakinkan tentang mengapa hubungan
sebab akibat masih ada." 370 Khususnya, Panel dalam US - Wheat Gluten
berpandangan bahwa "keseluruhan koinsidensi" adalah yang penting dan bukan
apakah koinsidensi atau kurangnya itu dapat ditunjukkan sehubungan
dengan beberapa faktor terpilih:

"[D]alam terang dari keseluruhan koinsidensi dari tren


peningkatan impor yang meningkat dan tren negatif dalam
faktor-faktor kerugian selama periode penyelidikan,
keberadaan sedikit ketidakhadiran koinsidensi dalam
pergerakan faktor-faktor kerugian individu dalam kaitannya
dengan impor tidak akan menghalangi temuan oleh USITC
tentang hubungan sebab akibat antara peningkatan impor dan
kerugian serius. "371

93. Panel dalam US - Steel Safeguards membahas hubungan antara "analisis


koinsidensi" dan "analisis sebab-akibat":

"Panel berpandangan bahwa karena koinsidensi adalah 'sentral'


untuk analisis sebab-akibat, otoritas yang berwenang harus
'biasanya' melakukan analisis koinsidensi ketika menentukan
keberadaan hubungan sebab akibat. Kami percaya bahwa
dalam situasi di mana efek dari faktor-faktor berbahaya selain
dari peningkatan impor belum dikaitkan dengan peningkatan
impor372, keseluruhan koinsidensi yang jelas antara pergerakan
impor dan pergerakan faktor-faktor kerugian akan memberikan
otoritas yang berwenang dengan dasar yang memadai untuk
menyimpulkan bahwa hubungan sebab dan akibat yang nyata
dan substansial antara peningkatan impor dan kerugian serius
ada.

Seperti disebutkan, Panel juga berpandangan bahwa


keseluuhan koinsidensi adalah yang penting dan bukan
apakah koinsidensii atau tidak adanya hal itu dapat
ditunjukkan sehubungan dengan beberapa faktor terpilih yang

369 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 144.


370 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.95.
371 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.101.
372 (catatan kaki asli) Yaitu, sesuai dengan persyaratan non-atribusi seperti yang dibahas dalam paragraf.

10.325-10.334 infra.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 172 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
telah dipertimbangkan oleh pihak yang berwenang. Kami
merujuk dalam hal ini pada putusan panel dalam US - Wheat
Gluten, di mana dinyatakan bahwa:

'[D] alam cahaya dari keseluruhan koinsidensi dari


tren peningkatan impor meningkat dan tren negatif
dalam faktor-faktor kerugian selama periode
penyelidikan, keberadaan sedikit ketidakhadiran
koinsidensi dalam pergerakan faktor-faktor kerugian
individu dalam kaitannya dengan impor tidak akan
menghalangi temuan oleh USITC tentang hubungan
sebab akibat antara peningkatan impor dan kerugian
serius. ' 373 "374

94. Panel dalam US - Steel Safeguards membahas lebih lanjut bagaimana


hubungan sebab akibat harus ditetapkan untuk tujuan Pasal 4.2 (b) dalam
kasus-kasus di mana tidak ada koinsidensi:

Dalam pandangan kami, bahkan ketika koinsidensi tidak ada


atau analisis koinsidensi belum dilakukan, otoritas yang
berwenang mungkin masih dapat menunjukkan keberadaan
hubungan sebab akibat jika ia dapat menawarkan penjelasan
yang meyakinkan bahwa hubungan sebab akibat semacam itu
ada.

Panel menekankan bahwa Badan Banding dalam Argentina –


Footwear (EC) menguatkan pernyataan panel bahwa
'koinsiddensi itu sendiri tidak dapat membuktikan sebab
akibat' (penekanan ditambahkan).375 Panel mempertimbangkan
bahwa ada situasi di mana analisis koinsidensi mungkin tidak
cukup untuk membuktikan sebab-akibat. atau di mana fakta-
fakta mungkin tidak mendukung temuan koinsidensi yang jelas
dan bahwa, oleh karena itu, situasi seperti itu mungkin
memerlukan demonstrasi lebih lanjut tentang keberadaan
hubungan sebab akibat. Memang, mungkin ada situasi di mana
otoritas yang berwenang, sebagai bagian dari keseluruhan
demonstrasi tentang keberadaan hubungan sebab akibat,
melakukan analisis yang berbeda, dengan tujuan untuk
membuktikan bahwa hubungan sebab dan akibat yang nyata
dan substansial ada antara peningkatan impor dan serius.
kerugian. "376

373 (catatan kaki asli) Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.101.
374 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.301-10.302.
375 (catatan kaki asli) Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.237-8.238; Appellate Body

Report, Argentina – Footwear (EC), para. 144.


376 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.303-306.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 173 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
95. Panel dalam US - Steel Safeguards lebih jauh menjabarkan empat skenario
lebih lanjut mengenai analisis koinsidensi dan bagaimana otoritas yang
berwenang akan menjelaskan untuk memenuhi persyaratan kausal
berdasarkan Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan:

"Dalam pandangan kami, mungkin ada kasus di mana: (i)


analisis kebetulan telah dilakukan dan menunjukkan
kebetulan yang jelas antara pergerakan impor dan pergerakan
faktor kerugian; (ii) sebagai bagian dari keseluruhan
demonstrasi hubungan sebab akibat, otoritas yang berwenang
telah melakukan, antara lain, analisis kebetulan yang, dalam
dan dari dirinya sendiri, tidak sepenuhnya menunjukkan
keberadaan hubungan sebab akibat dan analisis lebih lanjut
dilakukan; (iii) analisis kebetulan telah dilakukan (dengan atau
tanpa analisis lainnya) tetapi itu tidak menunjukkan kebetulan,
dan, akhirnya, (iv) analisis kebetulan belum dilakukan tetapi
alat analitis lain telah digunakan dengan tujuan untuk
membuktikan hubungan sebab akibat.377

Kami berpandangan bahwa dalam semua kasus, otoritas yang


berwenang harus memberikan penjelasan yang beralasan dan
memadai tentang temuan hubungan sebab akibatnya. Dalam
kasus pertama (i), dengan asumsi pemenuhan persyaratan
non-atribusi, ketika ada kebetulan yang jelas, tidak diperlukan
analisis lebih lanjut dari pihak yang berwenang dan Panel akan
membatasi tinjauannya pada analisis kebetulan. Dalam kasus
kedua (ii), Panel akan memeriksa baik analisis kebetulan
maupun analisis lainnya yang dilakukan oleh otoritas yang
berwenang dengan maksud untuk menilai apakah otoritas yang
berwenang telah memberikan penjelasan yang masuk akal dan
memadai bahwa, secara keseluruhan, hubungan yang asli dan
substansial sebab dan akibat ada antara peningkatan impor
dan kerugian serius.

Dalam kasus (iii) dan (iv), otoritas yang berwenang harus


menjelaskan tidak adanya kebetulan atau mengapa analisis
kebetulan tidak dilakukan dan memberikan, khususnya,
penjelasan yang meyakinkan tentang mengapa ada hubungan
sebab akibat meskipun tidak ada kebetulan. Pada akhirnya,
otoritas berwenanglah yang memutuskan pada alat analitik
yang dianggap paling tepat untuk melakukan analisis yang

(catatan kaki asli) Ini adalah situasi yang dihadapi Panel dalam kasus ini. Ini bukan untuk mengatakan
377

bahwa situasi lain mungkin tidak ada.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 174 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
meyakinkan ini dalam menunjukkan keberadaan hubungan
sebab akibat. "378

96. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menolak argumen Ukraina bahwa
koinsidensi antara peningkatan impor dan faktor kerugian negatif sudah cukup
untuk meningkatkan anggapan tentang adanya hubungan sebab akibat:

"Mengenai koinsidensi dalam pergerakan, kami setuju dengan


panel dalam US - Steel Safeguards bahwa pergerakan ke atas
dalam impor biasanya terjadi pada saat yang sama dengan
pergerakan ke bawah pada faktor kerugian agar koinsidensi
menjadi indikasi dari hubungan sebab akibat. Namun, ini
koinsidensi, dengan sendirinya dan tanpa penjelasan, tidak
cukup untuk membangun hubungan sebab akibat antara
peningkatan impor dan kerugian serius atau ancamannya.
Keadaan memburuk kondisi industri dalam negeri mungkin
sepenuhnya tidak berhubungan dengan peningkatan impor
dan mungkin disebabkan oleh satu atau lebih banyak
perkembangan lain, yang terjadi bersamaan dengan
peningkatan impor, seperti penurunan konsumsi, metodologi
produksi yang tidak efisien, peningkatan biaya, dll. Memang,
Pasal 4.2 (b), kalimat kedua, menegaskan bahwa faktor-faktor
selain peningkatan impor dapat menyebabkan kerugian pada
bersamaan dengan peningkatan impor. Dengan mensyaratkan
bahwa kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut
tidak dikaitkan dengan peningkatan impor, ketentuan ini
berupaya untuk memastikan bahwa tindakan pengamanan
hanya diterapkan dalam keadaan yang tepat, yaitu, ketika
peningkatan impor menyebabkan atau mengancam akan
menyebabkan kerugian serius. Karena itu, kami menolak
pandangan Ukraina bahwa koinsidensi antara peningkatan
impor dan memburuknya faktor-faktor kerugian sudah cukup
untuk meningkatkan anggapan bahwa ada hubungan sebab
akibat antara kedua perkembangan ini. Untuk kelengkapan,
kami juga mencatat bahwa tidak adanya koinsidensi tidak
serta merta mengesampingkan adanya hubungan sebab akibat.
"379

97. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menemukan bahwa otoritas


berwenang Ukraina "tidak melakukan analisis yang tepat tentang hubungan
antara pergerakan impor dan pergerakan faktor kerugian []" 380, antara lain,

378 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.303-308.


379 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.298.
380 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.306.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 175 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
karena mereka gagal "untuk menjelaskan bagaimana impor dapat ambil pangsa
pasar dari industri dalam negeri di pasar yang bersangkutan. "381

98. Panel dalam US - Steel Safeguards memeriksa apakah koinsidensi apat


dianggap ada dalam kasus-kasus di mana terdapat jeda waktu temporer antara
masuknya impor dan manifestasi dampak masuknya pada industri dalam
negeri:

"Lebih khusus, Amerika Serikat berpendapat bahwa jeda atau


keterlambatan dalam manifestasi faktor-faktor kerugian
tertentu dapat dikaitkan dengan efek keterlambatan
peningkatan impor pada faktor-faktor tertentu, seperti
pekerjaan dan kebangkrutan.382 Sejumlah pengadu berdebat,
tentang sisi lain, bahwa sifat pasar yang terlibat dalam kasus
saat ini sedemikian rupa sehingga efek jeda seperti itu tidak
bisa ada.Mereka menyampaikan bahwa efek dari peningkatan
impor harus dirasakan segera dan bahwa keterlambatan dua
tahun, yang mereka sampaikan ada dalam kasus ini, terlalu
panjang.383

Panel mempertimbangkan bahwa argumen Amerika Serikat


tentang keterlambatan antara peningkatan impor dan
manifestasi dampak dari peningkatan impor tersebut pada
industri dalam negeri mungkin bermanfaat dalam kasus-kasus
tertentu. Lebih khusus, dalam pandangan kami, mungkin ada
contoh di mana kerugian dapat diderita oleh suatu industri
pada saat yang bersamaan dengan masuknya peningkatan
impor. Namun, kerugian yang disebabkan pada saat itu
mungkin tidak menjadi jelas sampai beberapa saat kemudian
waktu. Dengan kata lain, mungkin ada jeda antara masuknya
impor dan manifestasi dari efek merugikan pada industri
domestik dari masuknya tersebut.

Kami menemukan dukungan untuk pandangan ini dari


putusan panel dalam Egypt – Steel Rebar. Di sana, panel
menolak pendapat Turki bahwa harus ada hubungan temporal
yang ketat antara impor yang dibanting harga dan kerugian
apa pun yang diderita oleh industri384, mencatat bahwa
argumen ini:

381 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.304.


382 (catatan kaki asli) Pengajuan tertulis pertama Amerika Serikat, paras. 446, 448 and 449; Pengajuan
tertulis kedua Amerika Serikat, paras. 119-122.
383 (catatan kaki asli) Tanggapan tertulis Jepang untuk pertanyaan Panel No. 86 pada pertemuan
substantif pertama; Pengajuan tertulis kedua Korea, para. 141; Balasan tertulis Brasil untuk pertanyaan
Panel No. 86 pada pertemuan substantif pertama.
384 (catatan kaki asli) Panel Report, Egypt – Steel Rebar, paras. 7.127-7.132.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 176 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
'[B]ersandar pada asumsi yang cukup artifisial bahwa
pasar secara instan menyerap, dan bereaksi
terhadap, impor begitu mereka memasuki wilayah
perusahaan pengimpor. Asumsi semacam itu secara
implisit bersandar pada keberadaan apa yang disebut
'informasi sempurna' di pasar (yaitu, bahwa semua
pelaku di pasar secara instan menyadari semua
sinyal pasar.) '385

99. Panel mencatat, bagaimanapun, bahwa "dalam kasus itu, jeda antara
efek-efek impor pada pasar yang panel menyarankan dapat diterima,
adalah, pada akhirnya, durasi satu tahun."386 Panel lebih jauh
menjabarkan bahwa, dalam pandangannya:

Panel mempertimbangkan bahwa ada batasan dalam hal


temporal pada panjang jeda antara peningkatan impor dan
manifestasi dari efek yang dapat diterima untuk keperluan
analisis koinsidensi berdasarkan Pasal 4.2 (b) Persetujuan
Pengamanan. Batasan yang berlaku akan, tidak diragukan lagi,
bervariasi dari satu industri ke industri dan faktor ke faktor
lainnya. Secara umum, semakin kaku struktur pasar yang
terkait dengan industri tertentu, semakin besar kemungkinan
jeda dalam efek, setidaknya dalam kaitannya dengan beberapa
faktor. Sebaliknya, semakin kompetitif struktur pasar, semakin
tidak dapat dipertahankan bahwa efek yang tertinggal dapat
diharapkan. Selain itu, Panel mempertimbangkan bahwa
walaupun kelambatan mungkin diharapkan dalam kaitannya
dengan beberapa faktor (misalnya, ketenagakerjaan),
kelambatan dalam manifestasi efek cenderung tidak ada dalam
kaitannya dengan faktor kerugian lain seperti produksi,
inventaris dan pemanfaatan kapasitas, yang, biasanya, akan
bereaksi relatif cepat terhadap perubahan yang terjadi di pasar,
seperti masuknya impor jika peningkatan impor menyebabkan
kerugian serius. Jika otoritas yang berwenang mengandalkan
jeda antara peningkatan impor dan faktor kerugian, kami
mempertimbangkan bahwa jeda tersebut harus sepenuhnya
dijelaskan oleh otoritas yang berwenang berdasarkan data
objektif. "387

385 (catatan kaki asli) Panel Report, Egypt – Steel Rebar, para. 7.129.
386 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.311.
387 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.309-312.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 177 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.6.1.3 Persyaratan-persyaratan persaingan antara produk-produk impor
dan domestik

100. Dalam memeriksa apakah dalam kasus yang dipermasalahkan


persyaratan-persyaratan persaingan telah dianalisis, Panel dalam Argentina -
Footwear (EC) mengamati bahwa penjajaran statistik tentang impor dan faktor
kerugian tidak merupakan analisis kondisi persaingan antara impor dan produk
dalam negeri147; bahwa, dengan tidak adanya perbandingan harga antara
produk impor dan domestik, tidak ada dasar faktual untuk pernyataan bahwa
impor lebih murah daripada produk dalam negeri148; dan bahwa tidak ada
bukti bahwa impor dengan harga lebih rendah memiliki efek merugikan pada
industri dalam negeri.149 Dalam hal yang terakhir, Panel menyatakan:

"[L] aporan mengenai penyelidikan tidak mengandung bukti


untuk menunjukkan bahwa efek dari harga sepatu impor pada
harga produsen dalam negeri, produksi, dll., Secara khusus
dianalisis, terlepas dari fakta bahwa temuan sebab-akibat
tersebut secara mendasar didasarkan pada pada pertimbangan
harga Sebaliknya, tren agregat dalam indikator statistik luas
dibandingkan dan pernyataan kesimpulan dibuat (misalnya,
bahwa 'penurunan output digantikan oleh impor, pada
dasarnya impor murah'. Ini bukan analisis kondisi persaingan
yang disebutoleh Pasal 2 dan 4.2.… "388

101. Dalam catatan kaki pada paragraf ini, Panel dalam Argentina - Footwear
(EC) membahas hubungan antara penentuan produk sejenis atau yang secara
langsung bersaing di satu sisi dan parameter analisis sebab-akibat di sisi lain:

"Kami mencatat dalam hal ini bahwa tampaknya akan ada


hubungan antara kedalaman detail dan tingkat spesifisitas
yang diperlukan dalam analisis sebab-akibat dan luas dan
heterogenitas definisi produk sejenis atau yang bersaing secara
langsung. Dimana seperti sini, definisi produk yang sangat
luas digunakan, di mana terdapat heterogenitas yang cukup
besar, analisis kondisi persaingan harus melampaui
perbandingan statistik hanya untuk impor dan industri secara
keseluruhan, sebagaimana diberikan luasnya, statistik untuk
industri dan impor secara keseluruhan akan hanya
menunjukkan rata-rata, dan karena itu tidak akan dapat
memberikan informasi yang cukup spesifik tentang lokus
persaingan di pasar. Berkenaan dengan kasus ini, kami tidak
sependapat bahwa penyelidikan yang cukup rinci dari industri
dilakukan, di mana banyak informasi statistik dan informasi
lainnya yang dikumpulkan. Apa yang menurut kami tidak ada

388 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.261.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 178 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
adalah analisis terperinci, berdasarkan bukti objektif, tentang
impor dan bagaimana secara konkret impor itu menyebabkan
kerugian ditemukan pada tahun 1995. Dalam hal ini, kami
mencatat bahwa Undang-Undang 338 berisi bagian berjudul
'Ketentuan persaingan antara produk dalam negeri dan impor'.
Namun, bagian ini tidak mengandung analisis terperinci seperti
itu, melainkan meringkas tanggapan kuesioner dari produsen
dalam negeri tentang strategi mereka untuk 'menangkis
persaingan asing', dan dari importir dan produsen dalam negeri
mengenai 'bauran penjualan' produk dalam negeri dan impor,
termasuk pandangan mereka secara keseluruhan tentang
kualitas dan masalah lain mengenai alas kaki domestik dan
impor, dengan importir menekankan manfaat impor.
Ringkasan pernyataan subjektif ini dengan kuesioner
responden tidak merupakan analisis dari 'kondisi persaingan”'
oleh otoritas berdasarkan bukti objektif. "389

102. Panel dalam India – Iron and Steel Products juga membahas masalah
perbandingan harga antara produk-produk heterogen. Dalam penyelidikan yang
dipermasalahkan dalam perselisihan ini, importir tertentu menuduh bahwa
barang yang dimaksud tidak sejenis dan karenanya tidak dapat dibandingkan
berdasarkan harga unit rata-rata. Panel menemukan bahwa otoritas
penyelidikan telah gagal untuk memeriksa dengan baik persaingan harga antara
produk impor dan domestik karena mendasarkan perbandingannya pada harga
rata-rata unit:

"... Meskipun benar bahwa Persetujuan Pengamanan tidak


mewajibkan analisis terpisah dari harga impor dan produk
dalam negeri, ia juga tidak mengecualikan analisis semacam
itu. Dalam kasus ini, otoritas berwenang India mendasarkan
analisis sebab-akibatnya secara mendasar pada Pertimbangan
harga Dalam konteks penyelidikan upaya Pengamanan, jika
otoritas yang berwenang mendukung penentuan kerugian
dengan mengandalkan tren harga produk impor dan domestik,
harus memastikan bahwa produk di kedua belah pihak cukup
mirip dan bahwa setiap perbedaan harga dapat mencerminkan
kondisi persaingan antara produk impor dan domestik,
daripada perbedaan dalam komposisi dua keranjang produk
yang dibandingkan ... "390

103. Panel dalam US - Steel Safeguards berpandangan bahwa meskipun


koinsidensi memainkan peran sentral dalam menentukan ada atau tidaknya
hubungan sebab akibat, alat analitik lain juga dapat digunakan untuk bermain,

389 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.261, catatan kaki 557.
390 Panel Report, India – Iron and Steel Products, para. 7.255.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 179 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
khususnya dengan merujuk pada kondisi persaingan antara impor dan produk
dalam negeri:

"Sebagaimana disebutkan di atas, mungkin ada kasus,


misalnya, di mana otoritas yang berwenang tidak melakukan
analisis kebetulan atau melakukannya, tetapi faktanya tidak
mendukung penemuan hubungan sebab akibat berdasarkan
analisis semacam itu. Dalam situasi seperti itu, referensi dapat
dibuat untuk kondisi persaingan seperti antara produk impor
dan dalam negeri dengan tujuan untuk memberikan
penjelasan yang meyakinkan, tanpa adanya kebetulan,
mengapa hubungan kausal tetap ada. Memang, dalam
pandangan kami, pertimbangan kondisi persaingan pasar di
mana produk impor dan domestik yang relevan dijual
umumnya dapat membuktikan wawasan sehubungan dengan
masalah hubungan sebab akibat antara peningkatan impor dan
kerugian serius.

Mungkin juga ada kasus di mana otoritas yang berwenang


mempertimbangkan bahwa perlu untuk mendukung analisis
kebetulan dengan analisis lain karena, misalnya, kebetulan
tidak dapat dibangun dengan tingkat kepastian yang memadai.
Dalam situasi seperti itu, otoritas yang berwenang dapat
mengandalkan analisis kondisi persaingan untuk memperkuat
demonstrasi hubungan sebab akibatnya. Dalam situasi seperti
itu, sebuah panel akan meninjau kondisi analisis persaingan
yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang dengan maksud
untuk menilai apakah panel tersebut memberikan penjelasan
yang masuk akal dan memadai bahwa, secara keseluruhan,
ada hubungan sebab dan akibat yang nyata dan substansial
antara peningkatan impor dan kerugian serius. "391

104. Sehubungan dengan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam


kondisi analisis persaingan untuk keperluan Pasal 4.2 (b), Panel dalam US –
Steel Safeguards menunjukkan:

"Faktor-faktor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.2 (a)


relevan dalam mendefinisikan kondisi persaingan untuk
keperluan analisis sebab akibat berdasarkan Pasal 4.2 (b),
dalam pandangan Panel, volume impor, pangsa pasar impor,
perubahan dalam tingkat penjualan dan untung dan rugi
merupakan bunga tertentu. Selain itu, kami mencatat bahwa
panel dalam Argentina – Footwear (EC) merujuk pada
karakteristik fisik, kualitas, layanan, pengiriman,

391 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.314-315.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 180 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
perkembangan teknologi, selera konsumen, dan faktor
penawaran dan permintaan lainnya di pasar sebagai faktor
yang dapat dipertimbangkan dalam menilai kondisi persaingan
di pasar untuk keperluan analisis sebab akibat."392

1.6.1.4 Faktor-faktor selain peningkatan impor (persyaratan non-atribusi)

105. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) menekankan pentingnya


pertimbangan yang cukup dari "faktor-faktor lain" untuk memenuhi
persyaratan Pasal 4.2 (b):

"Kami meengingatkan bahwa Pasal 4.2 (b) mensyaratkan bahwa


'ketika faktor-faktor selain dari peningkatan impor
menyebabkan kerugian pada industri dalam negeri pada saat
yang sama, kerugian tersebut tidak akan dikaitkan dengan
peningkatan impor.' Dengan demikian, sebagai bagian dari
analisis sebab-akibat, pertimbangan yang cukup dari 'faktor-
faktor lain' yang beroperasi di pasar pada saat yang sama harus
dilakukan, sehingga setiap kerugian yang disebabkan oleh
faktor-faktor lain dapat diidentifikasi dan dikaitkan dengan
tepat. "393

106. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) menemukan bahwa, dalam


penyelidikan yang dipermasalahkan, faktor-faktor selain impor belum dievaluasi
secara memadai, khususnya efek dari resesi domestik.394 Badan Banding
mencatat secara umum bahwa ia melihat " tidak ada kesalahan dalam
penafsiran Panel tentang persyaratan penyebab, atau dalam penafsirannya atas
Pasal 4.2 (b) Persetujuan Pengamanan "dan setuju dengan kesimpulan Panel
bahwa dampak dari resesi domestik belum dievaluasi secara memadai.395

107. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding mempertimbangkan bahwa


“semua factor yang relevan pada keseluruhan situasi industry harus
dimasukkan dalam penentuan oleh otoritas yang berwenang".396 Dalam
hubungan ini, Badan banding menetapkan proses tiga tahap berdasarkan Pasal
4.2 (b):

"Pasal 4.2 (b) mengandaikan, oleh karena itu, sebagai langkah


pertama dalam pemeriksaan sebab akibat pihak berwenang,
bahwa efek merugikan yang disebabkan pada industri dalam
negeri oleh peningkatan impor dibedakan dari efek merugikan
yang disebabkan oleh faktor-faktor lain. Pihak yang berwenang

392 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.319.


393 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.267.
394 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.269 dan 8.278.
395 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.138.
396 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 74.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 181 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
dapat kemudian, sebagai langkah kedua dalam pemeriksaan
mereka, dikaitkan dengan peningkatan impor, di satu sisi, dan,
dengan implikasi, dengan faktor-faktor lain yang relevan, di sisi
lain, 'kerugian' yang disebabkan oleh semua faktor yang
berbeda ini, termasuk peningkatan impor. Melalui dua tahap
proses ini, pihak yang berwenang mematuhi Pasal 4.2 (b)
dengan memastikan bahwa setiap kerugian pada industri
dalam negeri yang sebenarnya disebabkan oleh faktor-faktor
selain peningkatan impor tidak 'dikaitkan' dengan peningkatan
impor dan, oleh karena itu, tidak diperlakukan seolah-olah itu
kerugian yang disebabkan oleh peningkatan impor, padahal
tidak. Dengan cara ini, pihak yang berwenang menentukan,
sebagai langkah terakhir, apakah 'hubungan sebab akibat' ada
di antara peningkatan impor dan kerugian serius, dan apakah
ini hubungan sebab akibat melibatkan hubungan sebab dan
akibat yang nyata dan substansial antara kedua elemen ini,
sebagaimana disyaratkan oleh Persetujuan Pengamanan.

Kebutuhan untuk memastikan atribusi yang tepat dari


'kerugian' berdasarkan Pasal 4.2 (b) menunjukkan bahwa pihak
yang berwenang harus memperhitungkan, dalam
penentuannya, dampak peningkatan impor yang dibedakan
dari efek faktor-faktor lain. Namun, kebutuhan untuk
membedakan antara efek yang disebabkan oleh peningkatan
impor dan efek yang disebabkan oleh faktor-faktor lain tidak
selalu menyiratkan, seperti yang dikatakan Panel, bahwa
peningkatan impor sendiri harus mampu menyebabkan
kerugian serius, atau kerugian yang disebabkan oleh faktor
lainnya harus dikeluarkan dari penentuan kerugian serius. "397

108. Meskipun ia membatalkan penafsiran hukum Panel tentang Pasal 4.2 (b),
Badan Banding dalam US – Wheat Gluten menemukan bahwa dalam
penyelidikan yang dipermasalahkan, pihak yang berwenang telah bertindak
tidak konsisten dengan Pasal 4.2 (b) sebagai konsekuensi dari pemeriksaan
yang tidak memadai tentang peran peningkatan kapasitas rata-rata. Badan
Banding mencatat bahwa berdasarkan Pasal 4.2 (b), penting bagi otoritas yang
berwenang untuk memeriksa apakah faktor-faktor selain peningkatan impor
secara bersamaan menyebabkan kerugian: "Jika otoritas yang berwenang tidak
melakukan pemeriksaan ini, mereka tidak dapat memastikan bahwa kerugian
yang disebabkan oleh faktor-faktor lain tidak 'dikaitkan' dengan peningkatan
impor. "398 Badan Banding kemudian menyimpulkan bahwa, dalam kasus yang
dihadapi, pihak yang berwenang" tidak menunjukkan secara memadai,
sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 4.2 (b), bahwa setiap kerugian yang

397 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 69-70


398 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 91.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 182 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
ditujukan pada industri dalam negeri dengan peningkatan kapasitas rata-rata
belum 'dikaitkan' dengan peningkatan impor dan, sebagai akibatnya, USITC
tidak dapat menetapkan keberadaan 'hubungan sebab akibat' yang Pasal 4.2 (b)
mensyaratkan antara peningkatan impor dan kerugian serius. "399

109. Juga dalam US – Lamb, Badan Banding sekali lagi menekankan pentingnya
pemisahan efek merugikan yang disebabkan oleh peningkatan impor di satu sisi
dan faktor-faktor lain di sisi lain:

"Pasal 4.2 (b) menyatakan secara tegas bahwa kerugian yang


disebabkan pada industri dalam negeri oleh faktor-faktor selain
peningkatan impor 'tidak dapat dikaitkan dengan peningkatan
impor.' Dalam situasi di mana beberapa faktor menyebabkan
kerugian 'pada saat yang sama', penentuan akhir tentang efek
merugikan yang disebabkan oleh peningkatan impor hanya
dapat dilakukan jika efek merugikan yang disebabkan oleh
semua faktor penyebab yang berbeda dibedakan dan
dipisahkan. kesimpulan didasarkan secara eksklusif pada
penilaian hanya satu dari faktor-faktor penyebab - peningkatan
impor - bertumpu pada fondasi yang tidak pasti, karena
mengasumsikan bahwa faktor-faktor penyebab lainnya tidak
menyebabkan kerugian yang telah dianggap berasal dari
peningkatan impor. Pasal 4.2 (b) menghalangi asumsi semacam
itu dan, sebaliknya, mensyaratkan bahwa pihak yang
berwenang menilai dengan tepat dampak merugikan dari
faktor-faktor lain, sehingga dampak tersebut dapat dipisahkan
dari dampak merugikan dari peningkatan impor. Dengan cara
ini, penentuan akhir terletak pada hubungan sebab dan akibat
yang nyata dan substansial antara peningkatan impor dan
kerugian serius.

Sebagaimana yang kami katakan dalam Laporan kami dalam


United States - Wheat Gluten Safeguard, bahasa non-atribusi
dalam Pasal 4.2 (b) menunjukkan bahwa, secara logis,
identifikasi akhir dari efek merugikan yang disebabkan oleh
peningkatan impor harus mengikuti pemisahan sebelumnya
dari efek merugikan tersebut. dari faktor-faktor penyebab yang
berbeda. Jika efek dari faktor-faktor yang berbeda tidak
dipisahkan dan dibedakan dari efek dari peningkatan impor,
tidak mungkin ada penilaian yang tepat dari kerugian yang
disebabkan oleh faktor tunggal dan menentukan itu. Seperti
yang kami tunjukkan juga, penentuan akhir tentang
keberadaan 'hubungan sebab akibat' antara peningkatan impor
dan kerugian serius hanya dapat dilakukan setelah efek dari

399 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 91.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 183 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
peningkatan impor telah dinilai dengan benar, dan penilaian
ini, pada gilirannya, mengikuti pemisahan dari efek yang
disebabkan oleh semua faktor penyebab yang berbeda. "400

110. Badan Banding mengakui dalam US - Lamb bahwa metodologi untuk


mematuhi persyaratan non-atribusi tidak secara tegas diatur dalam Pasal 4.2
(b), menekankan bahwa tiga langkah ini:

"[S] secara tidak langsung menggambarkan proses logis untuk


mematuhi kewajiban yang berkaitan dengan sebab-akibat yang
ditetapkan dalam Pasal 4.2 (b). Langkah-langkah ini bukan 'tes'
hukum yang diamanatkan oleh teks Persetujuan Pengamanan,
juga tidak penting bahwa masing-masing langkah menjadi
subjek dari temuan terpisah atau kesimpulan beralasan oleh
otoritas yang berwenang.

Memang, langkah-langkah ini menyisakan banyak pertanyaan


metodologis yang berkaitan dengan persyaratan non-atribusi
yang ditemukan dalam kalimat kedua Pasal 4.2 (b).

Kami menekankan bahwa metode dan pendekatan ya ng


para Anggota WTO memilih untuk melakukan proses
memisahkan dampak dari peningkatan impor dan efek dari
faktor-faktor penyebab lainnya tidak ditentukan oleh
Persetujuan Pengamanan. Apa yang dituntut oleh Persetujuan
hanyalah bahwa kewajiban dalam Pasal 4.2 harus dihormati
ketika tindakan pengamanan diterapkan. "401

111. Dalami US – Lamb, Badan Banding menemukan bahwa analisis sebab


akibat yang terakhir dipertimbangkan secara salah, apakah peningkatan impor
adalah "penyebab penting, dan penyebab yang tidak kalah penting daripada
sebab lain, dari ancaman kerugian serius".402 Badan Banding
mempertimbangkan pendekatan ini tidak memadai dalam terang Pasal 4.2 (b)
karena USITC belum memastikan bahwa kerugian yang disebabkan oleh faktor-
faktor lain, apa pun besarnya kerugian, tidak dikaitkan dengan peningkatan
impor.403 Badan Banding secara khusus berpendapat bahwa "tidak mungkin
untuk menentukan apakah USITC benar memisahkan efek merugikan dari
faktor-faktor lain dari efek merugikan dari peningkatan impor. Oleh karena itu,
juga tidak mungkin untuk menentukan apakah kerugian yang disebabkan oleh

400 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 179-180.

401 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 178 dan 181.


402 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 182.
403 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 185
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 184 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
faktor-faktor lain memiliki telah dikaitkan dengan peningkatan impor karena
tidak menilai efek merugikan dari faktor-faktor lain ini. "404

112. Dalam US - Line Pipe, Badan Banding menegaskan kembali putusannya


dalam US - Wheat Gluten dan US – Lamb, dan menyatakan bahwa otoritas yang
berwenang harus memisahkan dan membedakan efek merugikan dari
peningkatan impor dari efek yang merugikan dari faktor-faktor lain, dan
menetapkan secara eksplisit, dengan penjelasan yang masuk akal dan
memadai, bahwa kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor selain
peningkatan impor tidak dikaitkan dengan peningkatan impor.405 Badan
Banding menyatakan:
"Dalam US - Wheat Gluten, kami menyatakan dalam konteks
paralelisme bahwa pihak yang berwenang harus 'menetapkan
secara eksplisit' bahwa impor dari sumber yang dicakup oleh
ukuran 'memenuhi [y] kondisi untuk penerapan aturan
Pengamanan, seperti diatur dalam Pasal 2.1 dan diuraikan
dalam Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan. ' 406 Kami
menjelaskan lebih lanjut dalam US – Lamb, dalam konteks
klaim berdasarkan Pasal 4.2 (a) Persetujuan Pengamanan,
bahwa pihak yang berwenang harus memberikan 'penjelasan
yang masuk akal dan memadai tentang bagaimana fakta-fakta
mendukung tekad mereka'. dari pandangan bahwa, secara
analogi, persyaratan yang dijabarkan dalam US - Wheat Gluten
dan dalam US - Lamb, juga berlaku untuk pelaksanaan yang
dimaksud dalam Pasal 4.2 (b), kalimat terakhir, karena dalam
semua kasus tersebut, pihak yang berwenang berada di bawah
kewajiban prosedural untuk memberikan penjelasan
sehubungan dengan penentuan..

Dengan demikian, untuk memenuhi persyaratan Pasal 4.2 (b),


kalimat terakhir, pihak yang berwenang harus menetapkan
secara eksplisit, melalui penjelasan yang masuk akal dan
memadai, bahwa kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor
selain peningkatan impor tidak disebabkan oleh peningkatan
impor. Penjelasan ini harus jelas dan tidak ambigu. Tidak boleh
hanya menyiratkan atau menyarankan penjelasan. Itu harus
penjelasan langsung dalam istilah-istilah yang jelas. "407

113. Badan Banding dalam US - Line Pipe menemukan bahwa, meskipun teks
Persetujuan Pengamanan tentang sebab-akibat sama sekali tidak identik
dengan Persetujuan Anti-Banting Harga, ada "banyak kesamaan di antara
keduanya. tentang non-atribusi ". Dengan demikian, Badan Banding dalam US
404 Appellate Body Report, US – Lamb, para. 186.
405 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 217.
406(catatan kaki asli) Appellate Body Report, supra, footnote 1, para. 98.
407 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 216-217.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 185 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
- Line Pipe memutuskan bahwa pernyataannya dalam US - Hot-Rolled Steel
mengenai Pasal 3.5 Persetujuan Anti-Dumping memberikan "panduan" dalam
penafsiran bahasa yang sama dengan kalimat terakhir dari Pasal 4.2 (b)):

"Pasal 3.5 Persetujuan Anti-Banting Harga mensyaratkan


identifikasi 'sifat dan tingkat dampak merugikan dari faktor-
faktor lain yang diketahui'408 serta' penjelasan yang
memuaskan tentang sifat dan tingkat dampak merugikan dari
faktor-faktor lain," dibedakan dari efek merugikan dari impor
yang dibanting.'409

Pernyataan ini dalam US - Hot-Rolled Steel memberikan


panduan bagi kami di sini. Seperti yang kami catat dalam
banding itu: "[a] meskipun teks Persetujuan Pengamanan
tentang sebab-akibat sama sekali tidak identik dengan
Persetujuan Anti-Banting Harga, ada banyak kesamaan antara
kedua Persetujuan sehubungan dengan bahasa non-atribusi .
"410 Kami kemudian mengatakan bahwa "laporan panel dan
Badan Banding yang terkait dengan bahasa non-atribusi dalam
Persetujuan Pengamanan dapat memberikan panduan dalam
menafsirkan bahasa non-atribusi dalam Pasal 3.5 dari
Persetujuan Anti-Banting Harga." Kami berpandangan bahwa
alasan ini berlaku dua arah. Pernyataan kami dalam US - Hot-
Rolled Steel tentang Pasal 3.5 Persetujuan Anti-Dumping juga
memberikan panduan dalam menafsirkan bahasa yang serupa
dalam Pasal 4.2 (b) Persetujuan Pengamanan. "411

114. Mengenai urutan penilaian berbagai elemen dalam analisis non-atribusi,


Panel dalam US - Steel Safeguards berpandangan bahwa Persetujuan tentang
Safeguards tidak menentukan urutan apa pun. Mengingatkan komentar Badan
Banding dalam US – Lamb bahwa 'langkah-langkah ini bukan' tes 'legal yang
diamanatkan oleh teks Persetujuan Pengamanan, juga tidak penting bahwa
setiap langkah menjadi subjek dari temuan terpisah atau kesimpulan yang
beralasan, Panel menyatakan”

Dengan demikian, Panel tidak mempertimbangkan bahwa uji


non-atribusi perlu mendahului pertimbangan kebetulan antara
peningkatan impor dan faktor kerugian dan kondisi persaingan
atau sebaliknya. Panel berpandangan bahwa kata-kata dalam
Pasal 2.1 dan 4.2 tidak mengharuskan non-atribusi dilakukan
sebelum atau mengikuti analisis lain yang dapat dilakukan
dengan tujuan untuk menetapkan keberadaan hubungan
408 (catatan kaki asli) Appellate Body Report, para. 227.
409 (catatan kaki asli) para. 226.
410 (catatan kaki aslil) para. 230.
411 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 213-214.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 186 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
sebab akibat. Asalkan berbagai elemen yang diperlukan dalam
analisis sebab-akibat yang dipertimbangkan dan dianalisis
untuk sampai pada kesimpulan tentang keberadaan atau
sebaliknya dari 'hubungan sebab akibat', ini sudah cukup. Ini
jelas dari komentar Badan Banding dalam US – Wheat Gluten
dan US – Lamb:

'[S]ecara logis, identifikasi akhir dari efek merugikan


yang disebabkan oleh peningkatan impor harus
mengikuti pemisahan sebelumnya dari efek
merugikan dari faktor-faktor penyebab yang berbeda.
Jika efek dari faktor-faktor yang berbeda tidak
dipisahkan dan dibedakan dari efek dari peningkatan
impor, tidak mungkin ada penilaian yang tepat dari
kerugian yang disebabkan oleh faktor tunggal dan
menentukan itu. Seperti yang kami tunjukkan juga,
penentuan akhir tentang keberadaan 'hubungan
sebab akibat' antara peningkatan impor dan kerugian
serius hanya dapat dilakukan setelah efek dari
peningkatan impor telah dinilai dengan benar, dan
penilaian ini, pada gilirannya, mengikuti pemisahan
dari efek yang disebabkan oleh semua faktor
penyebab yang berbeda.'412 "413

115. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menekankan bahwa pihak yang
berwenang hanya diwajibkan untuk melakukan analisis non-atribusi "ketika"
faktor-faktor selain peningkatan impor menyebabkan kerugian pada kerugian
domestik pada saat yang sama. Panel juga menunjukkan bahwa dalam kasus-
kasus di mana tidak ada faktor-faktor seperti itu, hal itu juga harus secara jelas
ditunjukkan dalam laporan pihak yang berwenang:

"Kami lebih lanjut mengamati bahwa sesuai dengan Pasal 4.2


(b), kalimat kedua, pihak yang berwenang perlu melakukan
analisis non-atribusi 'ketika' faktor-faktor selain peningkatan
impor menyebabkan kerugian pada industri dalam negeri pada
saat yang sama. Jadi jika otoritas yang berwenang menentukan
bahwa faktor-faktor lain tidak menyebabkan kerugian pada
saat yang sama dengan peningkatan impor, tidak perlu
melakukan analisis non-atribusi ... Ketika otoritas yang
berwenang menentukan bahwa tidak ada faktor lain yang
menyebabkan kerugian pada saat yang sama dengan
peningkatan impor, atau bahwa faktor-faktor yang dianggap

412 (catatan kaki aslil) Appellate Body Report, US – Lamb, para. 180; Appellate Body Report, US – Wheat

Gluten, para. 69.


413 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.335-342.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 187 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
sebagai penyebab kerugian tidak, pada kenyataannya,
melakukan hal itu, ini juga harus dinyatakan secara eksplisit
dalam laporan yang diterbitkan, disertai dengan penjelasan
yang jelas, eksplisit, dan memadai. Jika tidak, tidak mungkin
untuk menentukan apakah Anggota yang memaksakan telah
mempertimbangkan dengan baik apakah faktor-faktor selain
impor menyebabkan kerugian pada industri dalam negeri, dan
jika demikian, apakah Anggota tersebut telah memastikan
bahwa kerugian tersebut tidak disebabkan oleh peningkatan
impor. "414

116. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menunjukkan bahwa analisis non-
atribusi dalam penyelidikan berdasarkan ancaman kerugian serius harus
"berwawasan ke depan":

"Terlepas dari metode yang digunakan oleh otoritas yang


berwenang ketika melakukan analisis non-atribusi, kasus-
kasus yang melibatkan ancaman kerugian serius pada industri
dalam negeri, dalam pandangan kami, harus mencakup
penilaian berwawasan ke depan tentang apakah faktor-faktor
lain saat ini menyebabkan kerugian pada industri dalam negeri
akan terus melakukannya dalam waktu dekat. "415

1.6.1.5 Kuantifikasi Sebab - Akibat

117. Panel dalam US – Steel Safeguards membahas pertanyaan apakah


kuantifikasi dan penggunaan model ekonometrik diperlukan untuk memenuhi
standar hukum untuk penyebab (serta untuk pemulihan yang sesuai):

"Kami perhatikan, pertama, bahwa teks Persetujuan


Pengamanan tidak mempersyaratkan kuantifikasi. Namun,
dalam pandangan Panel baik Persetujuan Pengamanan dan
yurisprudensi yang relevan mengantisipasi bahwa kuantifikasi
dapat terjadi. Selain itu, Panel mempertimbangkan bahwa
kuantifikasi mungkin secara khusus diinginkan dalam
beberapa kasus yang melibatkan situasi faktual yang rumit di
mana analisis kualitatif mungkin tidak cukup untuk lebih
memahami dinamika pasar yang relevan.

Untuk mendukung, kami mencatat bahwa Pasal 4.2 (a)


Persetujuan Pengamanan mengacu pada 'faktor [a] sifat yang
dapat diukur.' Sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 10.318
di atas, kami mempertimbangkan bahwa Pasal 4.2 (a) dan 4.2

414 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.334.


415 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.319.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 188 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
(b) harus dibaca bersama dan dengan cara yang saling
konsisten. Oleh karena itu, faktor-faktor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4.2 (a) harus dipertimbangkan dalam
melakukan uji non-atribusi (selain faktor-faktor lain yang
mungkin relevan). Selain itu, persyaratan dalam Pasal 4.2 (a)
bahwa faktor-faktor yang dievaluasi menjadi 'sifat yang dapat
diukur' menyiratkan bahwa setidaknya beberapa faktor yang
dinilai dalam uji non-atribusi akan dapat diukur dan, dalam
keadaan tersebut, harus dikuantifikasi. "416

118. Panel dalam US – Steel Safeguards lebih jauh mempertimbangkan bahwa


kuantifikasi dapat, dalam kasus-kasus tertentu, diwajibkan dalam kewajiban
otoritas yang berwenang untuk menetapkan non-atribusi "secara eksplisit"
berdasarkan penjelasan yang masuk akal dan memadai:

"Panel mempertimbangkan bahwa kuantifikasi dapat


membantu mengidentifikasi bagian dari keseluruhan kerugian
yang disebabkan oleh peningkatan impor, berbeda dari
kerugian yang disebabkan oleh faktor-faktor lain, yang pada
gilirannya akan menghasilkan 'tolok ukur' untuk memastikan
bahwa langkah-langkah upaya Pengamanan hanya
diberlakukan bagi negara. sejauh yang diperlukan untuk
mencegah atau memperbaiki kerugian serius dan
memungkinkan penyesuaian.

Panel mempertimbangkan bahwa kuantifikasi dapat, dalam


kasus-kasus tertentu, diperlukan dalam kewajiban otoritas
yang berwenang untuk menetapkan non-atribusi 'secara
eksplisit' berdasarkan penjelasan yang masuk akal dan
memadai.417 Dalam hal ini, Panel mengingatkan bahwa ,
sebagaimana dinyatakan pada beberapa kesempatan oleh
Badan Banding, Anggota WTO diharapkan untuk menafsirkan
dan menerapkan kewajiban WTO dengan itikad baik.418 Selain
itu, mengingat kewajiban yang dikenakan pada otoritas yang
berwenang untuk mempertimbangkan semua penjelasan
alternatif yang masuk akal yang diajukan oleh pihak yang
berkepentingan, kami percaya bahwa otoritas yang berwenang
dapat menemukan dirinya dalam situasi di mana kuantifikasi
dan beberapa bentuk analisis ekonomi diperlukan untuk
416 Panel Reports, US – Steel Safeguards, paras. 10.336-337.
417 (catatan kaki asli) Badan Banding dalam US – Line Pipe menyatakan bahwa pernyataan belaka bahwa
kerugian yang disebabkan oleh faktor lain belum dikaitkan dengan peningkatan impor tidak menetapkan
secara eksplisit dengan penjelasan yang masuk akal dan memadai bahwa kerugian disebabkan oleh faktor
selain peningkatan impor tidak dikaitkan dengan peningkatan impor .: Appellate Body Report, US - Line
Pipe, para. 220.
418 (catatan kaki asli) Lihat, sebagai contoh, Appellate Body Report, US – Offset Act (Byrd Amendment),

para. 297 et seq


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 189 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
membantah dugaan penjelasan alternatif yang masuk akal
yang telah diajukan. Meskipun kata-kata dari ketentuan-
ketentuan Persetujuan tentang Pengamanan tidak memerlukan
kuantifikasi dalam analisis hubungan sebab akibat per se,
keadaan sengketa tertentu dapat meminta kuantifikasi. "419

1.6.2 Hubungan dengan Ketentuan-ketentuan lain Persetujuan


Pengamanan

120. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan ketidakkonsistenan


dengan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 dan dengan Pasal 2.1, 4.1 (c), dan 4.2 (b)
Persetujuan Pengamanan, menjalankan ekonomi yudisial sehubungan dengan
klaim yang diajukan berdasarkan Pasal 2.2, 3.1, 5.1, 8, 11 dan 12 dari
Persetujuan Pengamanan. 420

121. Panel dalam Korea - Dairy, setelah menemukan bahwa penentuan


keberadaan kerugian serius yang dipermasalahkan dalam perselisihan itu tidak
konsisten dengan Pasal 4.2, mencatat bahwa, sebagai konsekuensinya, Panel
tidak perlu mencapai temuan apa pun mengenai apakah Korea telah
menunjukkan bahwa peningkatan impor menyebabkan kerugian serius pada
industri dalam negeri. Namun, merujuk pada temuan Badan Banding dalam
Australia - Salmon, Panel memilih untuk menawarkan "beberapa komentar
umum yang relevan dengan analisis hubungan sebab akibat antara peningkatan
impor dan kerugian, dalam konteks penyelidikan Korea" 421

122. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding menyatakan


keterkejutannya bahwa Panel "telah menentukan bahwa tidak ada 'peningkatan
impor', dan setelah menetapkan bahwa tidak ada 'kerugian serius', untuk
beberapa alasan kemudian membuat penilaian sebab akibat. " Badan Banding
menemukan kesulitan dalam memahami 'hubungan sebab akibat' antara
'peningkatan impor' yang tidak terjadi dan 'kerugian serius' yang tidak ada. "422

1.6.3 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.6.3.1 Persetujuan Anti-Banting Harga

123. Badan Banding dalam US – Line Pipe memutuskan bahwa pernyataan-


pernyataannya dalam US – Hot-Rolled Steel mengenai Pasal 3.5 Persetujuan
Anti-Banting Harga memberikan panduan dalam penafsiran bahasa yang
serupa dengan kalimat terakhir dari Pasal 4.2 (b). Lihat paragraf 113 di atas.

419 Panel Reports, US – Steel Safeguards, para. 10.340.


420 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.
421 Panel Report, Korea – Dairy, paras. 7.87. ‘Komentar-komentar umum’ Panel dapat ditemukan

dalam paras. 7.89-7.96.


422 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 145.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 190 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.7 Artikel 4.2 (c)

124. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars dalam mempertimbangkan arti


"kesegeraan" berdasarkan Pasal 4.2 (c), Panel menyatakan bahwa "penilaian
apakah suatu laporan telah diterbitkan secara segera harus ... dibuat
berdasarkan kasus khusus, dengan mempertimbangkan keadaan sengketa. "423
Panel kemudian menemukan bahwa Ukraina melanggar kewajiban berdasarkan
Pasal 4.2 (c) untuk menerbitkan laporan" segera "karena dalam penyelidikan
yang dipermasalahkan pihak berwenang Ukraina telah menerbitkan laporan
mereka 11 bulan setelah penentuan ancaman kerugian serius mereka:

"Kami mempertimbangkan bahwa laporan pihak yang


berwenang, atau analisis dan demonstrasi, harus segera
diterbitkan setelah pihak yang berwenang membuat keputusan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.2 (a), yaitu setelah
mereka telah membuat keputusan tentang kerugian serius
atau ancaman yang diakibatkan oleh peningkatan impor.
Dengan demikian, kami mempertimbangkan bahwa apakah
Anggota 'segera' menerbitkan laporannya, atau analisis dan
demonstrasi, harus diperiksa dengan referensi ketika
penentuan tersebut dibuat.

Beralih ke fakta-fakta dari perselisihan ini, kami ingat bahwa


klaim Jepang menyangkut Pemberitahuan 14 Maret 2013, dan
bahwa kami setuju bahwa Pemberitahuan adalah jenis laporan,
atau analisis dan demonstrasi, bahwa Ukraina diharuskan
untuk menerbitkan 'segera'. Pemberitahuan itu diterbitkan
dalam lembaran resmi pada 14 Maret 2013. Namun,
sebagaimana dikonfirmasi oleh Ukraina, penyelidikan dalam
kasus ini disimpulkan pada 28 April 2012. Selain itu, seperti
yang kami jelaskan di bawah ini, pihak yang berwenang
membuat penentuan ancaman kerugian serius yang
disebabkan oleh peningkatan impor pada tanggal 28 April 2012.
Tanggal pengantar, dan juga bentuk dan tingkat yang
diusulkan (peningkatan tingkat bea) dan jangka waktu yang
diharapkan dari tindakan Pengamanan, hanya ditetapkan pada
14 Maret 2013. Seperti yang telah kami jelaskan, dalam
pandangan kami, berikut ini tindakan tidak menjamin
penundaan publikasi laporan otoritas yang berwenang.
Selanjutnya, sebagaimana disebutkan di bawah pada paragraf
7.453, Ukraina berpendapat bahwa setelah membuat
penemuannya pada tanggal 28 April 2012, ia mengadakan
konsultasi dengan berbagai negara pengekspor. Namun,

423 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.446.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 191 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Ukraina belum membantah, dan kami tidak
mempertimbangkan, bahwa konsultasi semacam itu
memengaruhi kemampuan pihak yang berwenang untuk
mempublikasikan laporan mereka dengan cepat dan tanpa
penundaan setelah membuat penentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4.2 (a). Mengingat hal ini, kami
mempertimbangkan bahwa karena pihak yang berwenang
menerbitkan laporan mereka dalam kasus ini hampir 11 bulan
setelah penetapan 28 April 2012, mereka gagal untuk
mempublikasikan laporan mereka, atau analisis dan
demonstrasi, 'secara segera'. "424

1.7.2 Hubungan dengan Ketentuan-ketentuan lain Persetujuan


Pengamanan

125. Dalam Argentina – Footwear (EC), Badan Banding menolak argumen


bahwa, dengan merujuk pada Pasal 3, dalam konteks alasannya pada Pasal
4.2 (a) dan 4.2 (c), Panel telah melampaui kerangka acuannya. :

"Kami telah memeriksa paragraf-paragraf khusus dalam


Laporan Panel yang dikutip oleh Argentina, dan kami tidak
menemukan temuan oleh Panel bahwa Argentina bertindak
tidak konsisten dengan Pasal 3 Persetujuan Pengamanan.
Dalam satu contoh, Panel merujuk pada Pasal 3 dalam tanda
kurung dalam menduung alasannya tentangg Pasal 4.2 (a)
Persetujuan Pengamanan. Setiap referensi lain untuk Pasal 3
yang dikutip oleh Argentina dibuat oleh Panel sehubungan
dengan alasan Panel dan temuan terkait dengan Pasal 4.2 (c)
Persetujuan Pengamanan. referensi ini merupakan temuan
hukum atau kesimpulan oleh Panel tentang Pasal 3 itu sendiri.

Kami mencatat bahwa syarat-syarat Pasal 4.2 (c) Persetujuan


Pengamanan secara tegas memasukkan ketentuan-ketentuan
Pasal 3. Dengan demikian, kami merasa sulit untuk melihat
bagaimana sebuah panel dapat memeriksa apakah satu
Anggota telah mematuhi Pasal 4.2 (c) tanpa juga merujuk pada
ketentuan Pasal 3 Persetujuan Pengamanan. Lebih khusus lagi,
mengingat bahasa tegas dari Pasal 4.2 (c), kami tidak melihat
bagaimana sebuah panel dapat mengabaikan persyaratan
publikasi yang ditetapkan dalam Pasal 3.1 ketika memeriksa
persyaratan publikasi dalam Pasal 4.2 (c) Persetujuan
Pengamanan. Dan, secara umum, kami gagal melihat
bagaimana Panel dapat mengpenafsirankan persyaratan Pasal

424 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.445 and 7.447.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 192 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
4.2 (c) tanpa mempertimbangkan dengan cara apa pun
ketentuan-ketentuan Pasal 3. Terlebih lagi, kami gagal melihat
bagaimana setiap panel dapat diharapkan untuk membuat
"penilaian obyektif atas masalah ini", sebagaimana disyaratkan
oleh Pasal 11 DSU, jika hanya bisa merujuk pada alasannya ke
ketentuan spesifik yang dikutip oleh para pihak dalam klaim
mereka.

Sebagai konsekuensinya, kami menyimpulkan bahwa Panel


tidak melampaui kerangka acuannya dengan merujuk pada
alasannya terhadap ketentuan Pasal 3 Persetujuan
Pengamanan. Sebaliknya, kami menemukan bahwa Panel
diwajibkan oleh ketentuan Pasal 4.2 (c) untuk
mempertimbangkan ketentuan Pasal 3. Dengan demikian, kami
tidak percaya bahwa Panel melakukan kesalahan dalam
penalarannya terkait dengan ketentuan Pasal 3 Persetujuan
tentang Pengamanan dalam membuat temuannya berdasarkan
Pasal 4.2 (c) Persetujuan itu. "425

126. Panel dalam US – Wheat Gluten mempertimbangkan hubungan antara


Pasal 4.2 (c) dan persyaratan kerahasiaan Pasal 3.2.

"Mengingat bahwa ketentuan-ketentuan Pasal 4.2 (c) secara


tegas memasukkan ketentuan-ketentuan Pasal 3, dan
mengingat bahasa spesifik dan wajib dari Pasal 3.2 yang
berhubungan dengan perlakuan informasi yang diperlukan
yang bersifat rahasia atau diajukan dengan dasar rahasia,
persyaratan dalam Pasal 4.2(c) untuk menerbitkan ‘suatu
analisiss detail atas kasus yang diselidik’ dan’demonstrasi atas
relevansi faktor-faktor yang diperiksa’ tidak memerlukan
publikasi atas ‘inormsi yang menurut sifatnya rahasia atau
yang disediakan atas dasar rahasia’ dalam pengertian dari
Pasal 3.2 SA. “426

Terkini: Desember 2020

425 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 73-75.


426 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.21.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 193 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB VII

PENERAPAN TINDAKAN PENGAMANAN

1 PASAL 5
1.1 Teks Pasal 5

Pasal 5

Penerapan Tindakan Pengamanan

1. Anggota harus menerapkan tindakan-tindakann pengamanan hanya sejauh


yang diperlukan untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius dan untuk
memfasilitasi penyesuaian. Jika pembatasan kuantitatif digunakan, tindakan
seperti itu tidak boleh mengurangi jumlah impor di bawah tingkat periode
terakhir yang akan menjadi rata-rata impor dalam tiga tahun terakhir yang
representatif untuk mana statistik tersedia, kecuali jika pembenaran yang jelas
diberikan bahwa tingkat yang berbeda diperlukan untuk mencegah atau
memperbaiki kerugian serius. Anggota harus memilih tindakan-tindakan yang
paling cocok untuk pencapaian tujuan-tujuan ini.

2. (a) Dalam hal kuota dialokasikan di antara negara-negara pemasok, Anggota


yang menerapkan pembatasan dapat mencari persetujuan sehubungan dengan
alokasi pangsa dalam kuota dengan semua Anggota lainnya yang memiliki
kepentingan substansial dalam memasok produk yang bersangkutan. Dalam
kasus di mana metode ini tidak dapat dipraktikkan secara wajar, Anggota yang
bersangkutan harus membagikan kepada Anggota yang memiliki kepentingan
substansial dalam memasok produk berdasarkan proporsi, yang disediakan
oleh Anggota tersebut selama periode perwakilan sebelumnya, dari jumlah total
atau nilai impor dari produk, perhatian harus diberkan atas setiap faktor
khusus yang mungkin telah memengaruhi atau mungkin memengaruhi
perdagangan produk.

(b) Anggota dapat menyimpang dari ketentuan dalam ayat (a) asalkan konsultasi
di bawah ayat 3 dari Pasal 12 dilakukan di bawah naungan Komite Pengamanan
yang diatur dalam ayat 1 Pasal 13 dan bahwa demonstrasi yang jelas diberikan
kepada Komite bahwa (i) impor dari Anggota tertentu telah meningkat dalam
persentase yang tidak proporsional sehubungan dengan peningkatan total
impor produk yang bersangkutan dalam periode yang representatif, (ii) alasan
penyimpangan dari ketentuan dalam sub-ayat (a) dibenarkan, dan (iii)
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 194 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
ketentuan penyimpangan tersebut berlaku untuk semua pemasok produk yang
bersangkutan. Durasi tindakan semacam itu tidak akan diperpanjang
melampaui periode awal berdasarkan ayat 1 Pasal 7. Penyimpangan yang
disebutkan di atas tidak diizinkan dalam kasus ancaman kerugian serius.

1.2 Pasal 5.1

1.2.1 Lingkup persyaratan untuk menjelaskan perlunya tindakan


pengamanan

1. Dalam Korea - Dairy, Badan Banding menguatkan temuan oleh Panel dalam
perselisihan bahwa kalimat pertama Pasal 5.1 memberlakukan kewajiban pada
Anggota yang menerapkan tindakan pengamanan untuk memastikan bahwa
tindakan yang diterapkan sepadan dengan tujuan mencegah atau memperbaiki
kerugian serius dan memfasilitasi penyesuaian industri dalam negeri, dan
bahwa kewajiban ini berlaku terlepas dari bentuk khusus tindakan
pengamanan.427 Namun, Badan Banding membatalan temuan Panel mengenai
ruang lingkup persyaratan untuk menjelaskan perlunya tindakan pengamanan.
428 Dalam hal ini, Badan Banding menyatakan:

"[Kalimat kedua dari Pasal 5.1] mensyaratkan 'pembenaran


yang jelas' jika satu Anggota mengambil tindakan pengamanan
dalam bentuk pembatasan kuantitatif yang mengurangi jumlah
impor di bawah rata-rata impor dalam tiga tahun terakhir yang
mewakili statistik yang tersedia. Kami setuju dengan Panel
bahwa 'justifikasi yang jelas' ini harus diberikan oleh Anggota
yang menerapkan tindakan pengamanan pada saat keputusan,
dalam rekomendasi atau penentuannya pada penerapan
tindakan pengamanan .

Namun, kami tidak melihat apa pun dalam Pasal 5.1 yang
menetapkan kewajiban untuk tindakan pengamanan selain
pembatasan kuantitatif yang mengurangi jumlah impor di
bawah rata-rata impor dalam tiga tahun terakhir yang
representatif. Khususnya, Anggota tidak berkewajiban untuk
membenarkan dalam rekomendasinya atau penetuan tindakan
dalam bentuk pembatasan kuantitatif yang konsisten dengan
'rata-rata impor dalam tiga tahun terakhir yang mewakili
statistik yang tersedia'.

Karena alasan ini, kami tidak setuju dengan temuan luas Panel
dalam paragraf 7.109 bahwa:

427 Appellate Body Report, Korea – Dairy, paras. 96 and 103.


428 Appellate Body Report, Korea – Dairy, para. 103.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 195 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
'Anggota diharuskan, dalam rekomendasi atau
penentuan mereka tentang penerapan tindakan
pengamanan, untuk menjelaskan bagaimana mereka
mempertimbangkan fakta di hadapan mereka dan
mengapa mereka menyimpulkan, pada saat keputusan,
bahwa tindakan yang akan diterapkan diperlukan
untuk memperbaiki kerugian serius dan memfasilitasi
penyesuaian industri. '"429

2. Dalam US - Line Pipe, Badan Banding mengulangi temuannya dalam Korea -


Dairy, bahwa Pasal 5.1 memberlakukan "kewajiban substantif" umum untuk
menerapkan tindakan pengamanan hanya sampai "batas yang diizinkan", dan
"kewajiban prosedural" tertentu untuk menyediakan "pembenaran yang jelas"
hanya ketika dalam kasus spesifik pembatasan kuantitatif mengurangi volume
impor di bawah rata-rata impor dalam tiga tahun terakhir yang representatif. 430
Badan Banding juga menegaskan kembali penafsirannya dalam Korea - Dairy
bahwa Pasal 5.1 tidak menetapkan "kewajiban prosedural umum" untuk
menunjukkan kepatuhan terhadap Pasal 5.1, kalimat pertama, pada saat
penerapan, dalam rekomendasi atau penentuan pada penerapan tindakan
pengamanan:

"Oleh karena itu, jelas bahwa, terlepas dari satu pengecualian,


Pasal 5.1, termasuk kalimat pertama, tidak mewajibkan
Anggota untuk membenarkan, pada saat penerapan, bahwa
tindakan pengamanan yang dipermasalahkan diterapkan
'hanya sejauh perlu’. Pengecualian yang kami identifikasi
dialam Korea - Dairy terletak pada kalimat kedua dari Pasal
5.1. Pengecualian itu menyangkut tindakan pengamanan
dalam bentuk pembatasan kuantitatif, yang mengurangi
jumlah impor di bawah rata-rata impor dalam tiga tahun
terakhir yang representatif. Pengecualian itu tidak berlaku
untuk tindakan pipa saluran. "431

3. Mengenai "batas yang diizinkan" dari penerapan tindakan pengamanan


berdasarkan Pasal 5.1, Badan Banding dalam US – Line Pipe, dalam konteks
Pasal 4.2 dan maksud dan tujuan Persetujuan, menyimpulkan bahwa
meskipun "kerugian serius "dalam Pasal 5.1 dan Pasal 4.2 adalah" satu dan
sama"432, frasa "hanya sejauh yang perlu untuk mencegah atau memperbaiki
429 Appellate Body Report, Korea – Dairy, paras. 98-100.
430 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 231 dan 234. Karena tindakan pengamanan dalam US –
Line Pipe adalah tarif, bukan pembatasan kuantitatif, Badan Banding menguatkan kesimpulan panel
bahwa Anggota pengimpor tidak diharuskan untuk menunjukkan, pada saat pengenaan, bahwa tindakan
pipa saluran "diperlukan untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius dan memfasilitasi
penyesuaian". Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 235.
431 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 233
432 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 249.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 196 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kerugian kerugian dan untuk memfasilitasi penyesuaian" dalam Pasal 5.1,
kalimat pertama, harus dibaca sebagai mensyaratkan bahwa tindakan-tindakan
pengamanan dapat diterapkan "hanya sejauh mereka menangani kerugin
serius yang disebabkan oleh peningkatan impor433, bukan" semua kerugian
serius "434 Badan Banding, khususnya, memutuskan bahwa Pasal 4.2 (b)
sebagai konteks untuk Pasal 5.1, berupaya mencegah otoritas investigasi dari
menyimpulkan hubungan sebab akibat antara kerugian serius dan
peningkatan impor sebagai akibat efek merugikan dari sumber lain, dan itu
adalah "patokan untuk memastikan bahwa hanya bagian yang tepat dari
keseluruhan kerugian yang dikaitkan pada peningkatan impor ":

"Kami mengamati di sini bahwa bahasa non-atribusi dari


kalimat kedua Pasal 4.2 (b) adalah bagian penting dari
arsitektur Persetujuan Pengamaanan dan dengan demikian
berfungsi sebagai konteks yang diperlukan di mana Pasal 5.1,
kalimat pertama, harus ditafsirkan. Dalam pandangan kami,
bahasa non-atribusi dari kalimat kedua dari Pasal 4.2 (b)
memiliki dua tujuan: pertama, dalam situasi di mana beberapa
faktor menyebabkan kerugian pada saat yang sama, untuk
mencegah otoritas investigasi menyimpulkan penyebab yang
mewajibkan hubungan antara peningkatan impor dan
kerugian serius atau ancamannya berdasarkan efek
merugikan yang disebabkan oleh faktor-faktor selain
peningkatan impor. Kedua, ini adalah patokan untuk
memastikan bahwa hanya bagian yang tepat dari keseluruhan
kerugian yang dikaitkan dengan peningkatan impor.
Sebagaimana kami membaca Persetujuan, tujuan terakhir ini,
pada gilirannya, menginformasikan sejauh mana tindakan
pengamanan dapat diterapkan sesuai dengan Pasal 5.1,
kalimat pertama. Memang, sebagaimana kami memahaminya,
ini adalah satu-satunya penafsiran yang mungkin dari
kewajiban yang diatur dalam Pasal 4.2 (b), kalimat terakhir,
yang memastikan konsistensi dengan Pasal 5.1, kalimat
pertama. Adalah tidak masuk akal untuk meminta otoritas
investigasi untuk memastikan bahwa 'hubungan sebab akibat'
antara peningkatan impor dan kerugian serius tidak
didasarkan pada bagian kerugian yang dikaitkan dengan
faktor-faktor selain dari peningkatan impor meskipun pada
saat yang sama, memungkinkan Anggota untuk menerapkan
tindakan pengamanan mengatasi kerugian yang disebabkan
oleh semua faktor.

433 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 260.


434 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 250.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 197 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Untuk semua alasan ini, kami menyimpulkan bahwa frasa
'hanya sejauh yang perlu untuk mencegah atau memperbaiki
kerugian serius dan untuk memfasilitasi penyesuaian' dalam
Pasal 5.1, kalimat pertama, harus dibaca sebagai
mensyaratkan bahwa tindakan-tindakan pengamanan dapat
diterapkan hanya sejauh mereka mengatasi kerugian serius
yang disebabkan oleh peningkatan impor. "435

4. Selain itu, Badan Banding dalam US - Line Pipe mengacu pada maksud dan
tujuan Persetujuan Pengamanan dan aturan hukum internasional umum
tentang tanggung jawab negara untuk mendukung kesimpulannya bahwa frasa
"hanya sejauh yang perlu untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius
dan untuk memfasilitasi penyesuaian "dalam Pasal 5.1, kalimat pertama, harus
dibaca sebagai mensyaratkan bahwa tindakan-tindakan pengamanan dapat
diterapkan" hanya sejauh mereka mengatasi kerugian serius yang disebabkan
oleh peningkatan impor:

"Jika rasa sakit yang diderita eksportir dengan tindakan


pengamanan diizinkan memiliki efek di luar bagian kerugian
yang disebabkan oleh peningkatan impor, ini akan
menyiratkan bahwa obat luar biasa, yang tidak dimaksudkan
untuk melindungi industri negara pengimpor dari praktik-
praktik perdagangan yang tidak adil atau ilegal, dapat
diterapkan dengan cara yang lebih membatasi-perdagangan
daripada tindakan balasan dan anti-banting harga.

Maksud dan tujuan Persetujuan Pengamanan mendukung


pembacaan konteks Pasal 5.1 ini, kalimat pertama Persetujuan
Pengamanan hanya berurusan dengan impor. Ini hanya
berurusan dengan tindakan yang, dalam kondisi tertentu,
dapat diterapkan untuk impor. Judul Pasal XIX GATT 1994
adalah 'Tindakan Darurat tentang Impor Produk Tertentu'.
(penekanan ditambahkan) Tampak jelas bagi kami bahwa
maksud dan tujuan dari Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan
Pengamanan mendukung kesimpulan bahwa tindakan-
tindakan pengamanan harus diterapkan sehingga hanya
mengatasi konsekuensi impor. Dan, oleh karena itu, tampak
jelas bagi kami juga bahwa tujuan terbatas dari Pasal 5.1,
kalimat pertama, dibatasi oleh konsekuensi impor.

Kami mengingatkan di sana bahwa aturan hukum


internasional umum tentang tanggung jawab negara
mensyaratkan bahwa tindakan balasan dalam menanggapi

435 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 260.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 198 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
pelanggaran oleh Negara atas kewajiban internasional mereka
harus proporsional dengan pelanggaran semacam itu. Pasal 51
Rancangan Pasal-Pasal Komisi Hukum Internasional tentang
Tanggung Jawab Negara-negara untuk Tindakan yang Keliru
secara Internasional menetapkan bahwa 'tindakan balasan
harus sepadan dengan kerugian yang diderita, dengan
mempertimbangkan gravitasi dari tindakan salah internasional
dan hak-hak yang dipermasalahkan'.

Untuk semua alasan ini, kami menyimpulkan bahwa frasa


'hanya sejauh yang diperlukan untuk mencegah atau
memperbaiki kerugian serius dan untuk memfasilitasi
penyesuaian' dalam Pasal 5.1, kalimat pertama, harus dibaca
sebagai mensyaratkan bahwa tindakan pengamanan dapat
diterapkan hanya sejauh mereka mengatasi kerugian serius
akibat peningkatan impor. "436

5. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel menolak argumen Jepang bahwa


kegagalan Ukraina untuk menyediakan liberalisasi progresif tindakan
pengamanan yang dipermasalahkan sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 7.4
Persetujuan Pengamanan juga merupakan pelanggaran terhadap Pasal 5.1 dan
7.1 dari Persetujuan yang sama:

"Panel mencatat bahwa Jepang mendasarkan klaimnya


berkenaan dengan 'sejauh yang perlu untuk memfasilitasi
penyesuaian' pada klaim terpisah bahwa Ukraina bertindak
tidak konsisten dengan Pasal 7.4 karena gagal
meliberalisasikan secara progresif tindakan pengamanan. Kami
telah menemukan di bagian sebelumnya bahwa ketika Panel ini
dibentuk, Ukraina tidak bertindak tidak konsisten dengan
Pasal 7.4, kalimat pertama. Kami juga mencatat bahwa pihak
berwenang Ukraina menerbitkan dan memberi tahu jadwal
liberalisasi pada 28 Maret 2014.

Dalam memeriksa klaim berdasarkan Pasal 5.1 dan 7.1, kami


mencatat bahwa alasan yang kami kembangkan di bagian
sebelumnya untuk mendukung penafsiran kami terhadap
Pasal 7.4 juga berlaku, mutatis mutandis, untuk Pasal 5.1 dan
7.1. Oleh karena itu, kami tidak menerima argumen Jepang
bahwa kegagalan untuk memberikan jadwal sebelum tindakan
pengamanan diterapkan menetapkan, dengan sendirinya,
bahwa Anggota telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal
5.1 dan 7.1. Kami juga tidak mempertimbangkan bahwa

436 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 257 and 260.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 199 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Ukraina telah bertindak secara tidak konsisten dengan Pasal
5.1 dan 7.1 karena Ukraina belum secara progresif
meliberalisasi tindakan pengamanan yang dipermasalahkan
pada tanggal pembentukan Panel ini. Sebagaimana dibahas di
atas, tidak ada yang mengharuskan Ukraina untuk memulai
liberalisasi pada suatu titik waktu tertentu. Akhirnya, kami
mengamati bahwa dalam hal apa pun tidak jelas bagi kami
bagaimana kegagalan untuk menyediakan bagi liberalisasi
progresif akan menimbulkan pelanggaran Pasal 7.1.
Sebagaimana kami memahaminya, persyaratan dalam Pasal
7.4, kalimat pertama, untuk semakin meliberalisasi tindakan
pengamanan hanya erlaku untuk tindakan yang durasinya,
sebagaimana diberitahukan dalam Pasal 12.1, lebih dari satu
tahun. Dengan demikian, Pasal 7.4, kalimat pertama, diberikan
sebagai diberikan bahwa durasi tindakan pengamanan telah
diberitahukan, dan lebih dari satu tahun. Fakta bahwa Anggota
gagal menyediakan liberalisasi progresif dari suatu tindakan
yang diberitahukan tidak menunjukkan bahwa durasi
tindakan itu berlebihan dan bahwa Anggota yang bersangkutan
karenanya tidak memenuhi kewajibannya untuk menerapkan
tindakan pengamanannya hanya untuk periode waktu tertentu
sebagaimana diwajibkan untuk memfasilitasi penyesuaian. "437

1.2.2 Rencana penyesuaian

6. Panel dalam Korea - Dairy menolak pandangan bahwa Pasal 5.1


memberlakukan kewajiban untuk mempertimbangkan rencana penyesuaian:

"Kami ingin menjelaskan bahwa kami tidak menafsirkan Pasal


5.1 sebagai mewajibkan pertimbangan rencana penyesuaian
oleh otoritas ... Panel tidak menemukan persyaratan khusus
bahwa rencana penyesuaian seperti itu harus diminta dan
dipertimbangkan dalam teks Persetujuan Pengamanan.
Meskipun ada referensi untuk penyesuaian industri dalam dua
ketentuannya, tidak ada dalam teks Persetujuan Pengamanan
yang menyarankan bahwa pertimbangan rencana penyesuaian
tertentu diperlukan sebelum tindakan dapat diadopsi.
Sebaliknya, kami percaya bahwa pertanyaan penyesuaian ,
bersama dengan pertanyaan untuk mencegah atau
memperbaiki kerugian serius, harus menjadi bagian dari
penjelasan yang beralasan dari pihak berwenang mengenai
tindakan yang telah dipilih untuk diterapkan. Meskipun
demikian, kami mencatat bahwa pemeriksaan rencana

437 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.373-7.374.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 200 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
penyesuaian, dalam konteks penerapan suatu tindakan
pengamanan, akan menjadi bukti kuat bahwa pihak berwenang
mempertimbangkan apakah tindakan tersebut sepadan dengan
tujuan mencegah atau memperbaiki keruian dan memfasilitasi
penyesuaian. "438

1.2.3 Hubungan dengan Pasal-pasal lain

7. Panel dalam Argentina – Footwear (EC), setelah menemukan bahwa


penyelidikan dan penentuan tindakan pengamanan yang mengarah pada
pengenaan tindakan pengamanan definitif yang dipermasalahkan tidak sesuai
dengan Pasal 2 dan 4, menerapkan ekonomi yudisial terkait dengan klaim
berdasarkan Pasal 5.439

8. Panel dalam US – Wheat Gluten, setelah menemukan tindakan yang


dipermasalahkan tidak konsisten dengan Pasal 2.1 dan 4.2 Persetujuan
Pengamanan menjalankan ekonomi judisial sehubungan dengan klaim
berdasarkan Pasal 5 Persetujuan Pengamanan (dan berdasarkan Pasal I dan
XIX GATT 1994) .440 Badan Banding menguatkan praktik ekonomi yudisial ini
oleh Panel. Dalam melakukan hal itu, Badan Banding merujuk pada
pernyataannya tentang ekonomi yudisial dalam US – Wool Shirts and Blouses
dan dalam Australia – Salmon, dan mengingatkan bahwa dalam Argentina –
Footwear (EC) telah ditemukan bahwa, karena ketidakkonsistenan dengan
Pasal 2 dan 4 mencabut tindakan yang dipermasalahkan dalam hal dasar
hukumnya, tidak perlu menyelesaikan analisis Panel terkait dengan Pasal XIX:
1 GATT 1994.441 Demikian pula, Badan Banding juga menguatkan praktik
ekonomi yudisial Panel sehubungan dengan klaim berdasarkan Pasal I GATT
1994 dan Pasal 5 Persetujuan Pengamanan.442

9. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan-temuan


ketidakkonsistenan dengan Pasal 2.1, 4.1 (c), dan 4.2 (b) dari Persetujuan
Pengamanan (dan dengan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994), menjalankan ekonomi
judisial sehubungan dengan klaim yang diajukan berdasarkan Pasal 5.1 (dan
Pasal 2.2, 3.1, 8, 11 dan 12) dari Persetujuan tentang Pengamanan.443 Badan
Banding menguatkan praktik ekonomi judisial ini.444

1.2.4 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

1.2.4.1 GATT 1994

438 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.108.


439 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.289.
440 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.220.
441 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 179-182.
442 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 184-185.
443 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.
444 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 193-195.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 201 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
10. Mengenai hubungan dengan Pasal XIII GATT 1994, Panel dalam US - Line
Pipe berpendapat bahwa Pasal XIII berlaku untuk tindakan pengamanan kuota
tarif. Dalam pandangannya, "[J]ika Pasal XIII tidak berlaku untuk tindakan
pengamanan kuota tarif, tindakan pengamanan tersebut akan lolos dari
mayoritas disiplin yang ditetapkan dalam Pasal 5":

"[A]dalah kurangnya disiplin yang mengatur penerapan


tindakan-tindakan pengamanan kuota tarif dalam Pasal 5
Persetujuan Pengamanan yang mendukung penafsiran kami
terhadap Pasal XIII. Jika Pasal XIII tidak berlaku untuk
tindakan pengamanan kuota tarif, tindakan-tindakan
pengamanan tersebut akan lolos mayoritas disiplin yang diatur
dalam Pasal 5. Ini merupakan pertimbangan penting,
mengingat aspek kuantitatif kuota tarif. Misalnya, jika Pasal
XIII tidak berlaku, kriteria kuantitatif mengenai ketersediaan
tarif yang lebih rendah dapat diperkenalkan dalam cara
diskriminatif, tanpa mempertimbangkan kinerja kuantitatif
sebelumnya.445 Dalam pandangan kami, potensi diskriminasi
semacam itu bertentangan dengan maksud dan tujuan
Persetujuan Pengamanan dan Persetujuan WTO. Dalam hal ini,
pembukaan Persetujuan Pengamanan mengacu pada
"kebutuhan untuk memperjelas dan memperkuat disiplin GATT
1994" dalam konteks pengamanan. Kami mempertimbangkan
bahwa "disiplin GATT 1994 "termasuk mereka yang
menyediakan non-diskriminasi. Dalam hal apa pun
"penghapusan perlakuan diskriminatif dalam hubungan
perdagangan internasional" disebut secara eksplisit dalam
pembukaan Persetujuan WTO. Kami selanjutnya mencatat
bahwa pembukaan Persetujuan Pengamanan juga
menyebutkan bahwa salah satu tujuan Persetujuan
Pengamanan adalah untuk "membangun kontrol multilateral
atas pengamanan dan menghilangkan tindakan-tindakan yang
lolos dari kontrol tersebut". Kami berpandangan bahwa tidak
diterapkannya Pasal XIII dalam konteks pengamanan akan
menghasilkan tindakan-tindakan pengamanan kuota tarif yang
sebagian lolos dari kontrol disiplin multilateral. Hasil ini akan
bertentangan dengan tujuan yang ditetapkan dalam
pembukaan Persetujuan Pengamanan. "446

11. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan ketidakkonsistenan


dengan Pasal XIX: 1 (a) GATT 1994 (dan dengan Pasal 2.1, 4.1 (c), dan 4.2 (b)
445 (catatan kaki asli) Kekhawatiran yang sama tidak muncul sehubungan dengan tindakan-tindakan tarif

- yang juga tampaknya tidak dicakup oleh semua disiplin Pasal 5 - karena tindakan-tindakan tarif
mempengaruhi semua Anggota pengekspor secara setara.
446 Panel Report, US – Line Pipe, para. 7.49

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 202 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Persetujuan Pengamanan), menjalankan ekonomi judisial sehubungan dengan
klaim yang diajukan berdasarkan Pasal 5.1 (dan Pasal 2.2, 3.1, 8, 11 dan 12)
Persetujuan Pengamanan .447 Badan Banding menguatkan praktik ekonomi
peradilan ini.448

1.3 Pasal 5.2

1.3.1 Pasal 5.2 (b)

1.3.1.1 "penyimpangan sebagaimana dimaksud di atas tidak akan diizinkan


dalam kasus ancaman kerugian serius"

12. Dalam US – Line Pipe, Badan Banding memutuskan bahwa Pasal 5.2 (b)
merupakan "pengecualian" dari aturan umum, dan tidak relevan dengan
penentuan kerugian atau ancaman non-diskritnya dalam tindakan
pengamanan dalam US-Line Pipe:

"Pasal 5.2 (b) mengecualikan modulasi kuota dalam kasus


ancaman kerugian serius. Dalam pandangan kami, satu-
satunya ketentuan dalam Persetujuan Pengamanan yang
menetapkan perbedaan dalam efek hukum 'kerugian serius'
dan 'ancaman kerugian serius 'Menurut Pasal 5.2 (b), agar
Anggota pengimpor dapat mengadopsi tindakan pengamanan
dalam bentuk kuota yang akan dialokasikan dengan cara yang
menyimpang dari aturan umum yang terkandung dalam Pasal
5.2 (a), Anggota tersebut harus telah menentukan bahwa ada
'kerugian serius'. Satu Anggota tidak dapat terlibat dalam
modulasi kuota jika hanya ada 'ancaman kerugian serius'. Ini
adalah pengecualian yang harus dihormati. Tapi kami tidak
berpikir itu pantas untuk menggeneralisasi dari pengecualian
terbatas untuk membenarkan aturan umum. Dalam keadaan
apa pun, keadaan luar biasa ini tidak relevan dengan tindakan
line pipe. Kami tidak menemukan apa pun dalam Pasal 5.2 (b),
yang dipandang sebagai bagian dari konteks Pasal 2.1, yang
akan mendukung temuan yang, dalam hal ini, USITC bertindak
tidak konsisten mengikuti Persetujuan Pengamanan dengan
membuat penentuan yang tidak terpisah dalam kasus ini. “449

___

Terkini: Desember 2020


447 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.
448 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 193-195.
449 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 173.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 203 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB VIII
TINDAKAN PENGAMANAN SEMENTARA
1 Pasal 6
1.1 Teks Pasal 6

Pasal 6

Tindakan Pengamanan Sementara

Dalam keadaan kritis di mana penundaan akan menyebabkan kerusakan yang


akan sulit diperbaiki, Anggota dapat mengambil tindakan pengamanan
sementara sesuai dengan penentuan awal bahwa terdapat bukti yang jelas
bahwa peningkatan impor telah menyebabkan atau mengancam untuk
menyebabkan cedera serius. Durasi tindakan sementara tidak boleh melebihi
200 hari, selama jangka waktu tersebut persyaratan terkait Pasal 2 hingga 7
dan 12 harus dipenuhi. Tindakan tersebut harus berupa kenaikan tarif yang
harus segera dikembalikan jika penyelidikan selanjutnya sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 Pasal 4 tidak menentukan bahwa peningkatan impor
telah menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan kerugian serius bagi
industri dalam negeri. Durasi dari tindakan sementara tersebut harus dihitung
sebagai bagian dari periode awal dan setiap perpanjangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1, 2 dan 3 dari Pasal 7.

1.2 Hubungan dengan Artikel lain

1. Panel alam Argentina – Footwear (EC) menganggap bahwa, berdasarkan


temuannya "mengenai penyelidikan dan tindakan definitif" (Panel telah
menemukan pelanggaran Pasal 2.1, 4.2 (a), 4.2 (b) dan 4.2 (c)), tidak perlu
membuat temuan tentang klaim berdasarkan Pasal 6.450

___

Terkini: Desember 2020

450 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), para. 8.292.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 204 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB IX
TINGKAT KONSESI-KONSESI DAN KEWAJIBAN-
KEWAJIBAN LAIN
1. Pasal 8
1.1 Teks Pasal 8

Pasal 8

Tingkat Konsesi-konsesi dan Kewajiban-kewajiban Lain

1. Para Anggota yang mengusulkan untuk menerapkan tindakan pengamanan


atau mengupayakan perpanjangan tindakan pengamanan harus berusaha
untuk mempertahankan tingkat konsesi-konsesi dan kewajiban-kewajiban lain
yang secara substansial setara dengan yang ada di bawah GATT 1994 antara
dia dan Anggota pengekspor yang akan terpengaruh oleh tindakan tersebut,
sesuai dengan ketentuan ayat 3 Pasal 12. Untuk mencapai tujuan ini, Anggota-
anggota yang bersangkutan dapat menyetujui cara kompensasi perdagangan
yang memadai untuk akibat-akibat merugikan tindakan tersebut pada
perdagangan mereka.

2. Jika tidak ada kesepakatan yang dicapai dalam waktu 30 hari dalam
konsultasi berdasarkan ayat 3 Pasal 12, maka Anggota pengekspor yang terkena
dampak akan bebas, tidak lebih dari 90 hari setelah tindakan diterapkan, untuk
menangguhkan, setelah berakhirnya 30 hari sejak hari di mana pemberitahuan
tertulis dari penangguhan tersebut diterima oleh Dewan Perdagangan Barang,
penerapan konsesi-konsesi atau kewajiban-kewajiban lain yang secara
substansial sepadan di bawah GATT 1994, untuk perdagangan Anggota yang
menerapkan tindakan pengamanan, penangguhan pada mana Dewan
Perdagangan Barang bukan tidak menyetujui.

3. Hak penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus tidak


dilaksanakan selama tiga tahun pertama sejak tindakan pengamanan berlaku,
dengan ketentuan bahwa tindakan pengamanan telah diambil sebagai hasil dari
peningkatan absolut dalam impor dan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan
ketentuan-ketentuan Persetujuan ini.

1.2 Pasal 8.1

1.2.1 "sesuai dengan ketentuan ayat 3 Pasal 12"

1. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding menguatkan suatu temuan Panel


dalam perkara itu bahwa Amerika Serikat telah gagal berusaha untuk
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 205 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
mempertahankan tingkat konsesi-konsesi dan kewajiban-kewajiban lain yang
secara substansial sepadan dengan yang ada di bawah GATT 1994 antara dia
dan Anggota-anggota pengekspor yang akan terdampak oleh tindakan tersebut,
sesuai dengan Pasal 12.3:

"Pasal 8.1 membebankan kewajiban kepada Anggota untuk


'berusaha mempertahankan' konsesi-konsesi yang sepadan
dengan Anggota-anggota pengekspor yang terdampak. Upaya
yang dilakukan oleh Anggota untuk mencapai tujuan ini harus
'sesuai dengan ketentuan' Pasal 12.3 Persetujuan
Pengamanan.

Mengingat hubungan eksplisit antara Pasal 8.1 dan 12.3


Persetujuan Pengamanan ini, Anggota tidak dapat, dalam
pandangan kami, 'berusaha untuk menjaga' keseimbangan
konsesi yang memadai kecuali telah, sebagai langkah pertama,
memberikan kesempatan yang memadai untuk sebelumnya.
berkonsultasi tentang tindakan yang diusulkan. Kami
mendukung temuan Panel bahwa Amerika Serikat tidak
memberikan kesempatan yang memadai untuk konsultasi,
sebagaimana dipersyaratkan oleh Pasal 12.3 Persetujuan
Pengamanan. Untuk alasan yang sama, kami juga menguatkan
temuan Panel, dalam paragraf 8.219 dari Laporannya, bahwa
Amerika Serikat bertindak tidak konsisten dengan
kewajibannya berdasarkan Pasal 8.1 Persetujuan Pengamanan.
"451

2. Dalam US – Line Pipe, Badan Banding, merujuk pada Laporannya dalam US


– Wheat Gluten, menguatkan temuan Panel bahwa kewajiban berdasarkan Pasal
8.1 untuk "mempertahankan tingkat konsesi- konsesi yang secara substansial
sepadan " terkait dengan kewajiban konsultasi Anggota berdasarkan Pasal 12.3:

"Sebagaimana kami nyatakan dalam US – Wheat Gluten, harus


ada waktu yang cukup 'untuk mengijinkan kemungkinan…
untuk pertukaran yang berarti'.452 Persyaratan ini
mengandaikan bahwa Anggota pengekspor akan memperoleh
informasi yang relevan secara memadai sebelumnya untuk
mengizinkan analisis tindakan, dan mengasumsikan lebih
lanjut bahwa Anggota pengekspor akan memiliki kesempatan
yang memadai untuk mempertimbangkan kemungkinan
konsekuensi dari tindakan tersebut sebelum tindakan tersebut
berlaku. Karena hanya dalam keadaan seperti itulah Anggota
pengekspor akan berada dalam posisi, sebagaimana

451 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 145-146.


452 (catatan kaki asli) Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 136.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 206 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
disyaratkan oleh Pasal 12.3, untuk ' mencapai [] pemahaman
tentang cara untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam
ayat 1 Pasal 8 'tentang' mempertahankan tingkat konsesi-
konsesi dan kewajiban-kewajiban lain yang secara substansial
sepadan dengan yang ada di bawah GATT 1994 '. Kami melihat
hubungan tekstual spesifik ini Pasal 12.3 dan paragraf 1 Pasal
8 sebagai sangat signifikan.

Dalam pandangan kami, alasan kami dalam US – Wheat Gluten


juga berlaku dalam kasus ini. Oleh karena itu, kami
sependapat dengan Panel bahwa Amerika Serikat, 'karena gagal
memenuhi kewajibannya berdasarkan Pasal 12.3, juga telah
bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan
Pasal 8.1 untuk berusaha mempertahankan tingkat konsesi
yang secara substansial sepadan ….' Oleh karena itu, kami
menguatkan temuan Panel bahwa Amerika Serikat bertindak
tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 8.1
Persetujuan Pengamanan. "453

3. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel memutuskan bahwa Ukraina


bertindak tidak konsisten dengan Pasal 8.1 karena gagal memberikan jadwal
yang diusulkan untuk liberalisasi progresif seperti yang dipersyaratkan dalam
Pasal 12.3 Persetujuan Pengamanan:

"Akibatnya, kami menyimpulkan bahwa, sejauh Ukraina gagal


memberikan kesempatan yang memadai untuk konsultasi
sebelumnya untuk meninjau jadwal yang diusulkan untuk
liberalisasi progresif, Ukraina tidak dapat dikatakan telah
'berusaha untuk mempertahankan' tingkat konsesi-konsesi
dan kewajiban-kewajiban lain yang secara substansial
sepadan, karena tanpa jadwal yang diusulkan untuk
liberalisasi progresif, Anggota pengekspor seperti Jepang tidak
,dapat membentuk pemahaman yang akurat tentang apa yang
mungkin merupakan tingkat konsesi dan kewajiban lain yang
secara substansial sepadan.

Karena alasan yang disebutkan di atas, Panel oleh karena itu


menyimpulkan bahwa Ukraina bertindak tidak konsisten
dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 8.1 karena telah gagal
untuk berusaha mempertahankan tingkat konsesi-konsesi dan
kewajiban-kewajiban lain yang secara substansial sepadan. "454

453 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 108 and 119.
454 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.552-7.553.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 207 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1.2.2 Hubungan dengan Pasal lain

4. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan inkonsistensi dengan Pasal


2.1, 4.1 (c), dan 4.2 (b) Persetujuan Pengamanan (dan dengan Pasal XIX: 1 (a)
GATT 1994), menjalankan ekonomi judisial sehubungan dengan klaim-klaim
yang diajukan berdasarkan Pasal 8 (dan Pasal 2.2, 3.1, 5.1, 11 dan 12)
Persetujuan Pengamanan. 455

1.2.3 Hubungan dengan Persetujuan WTO lainnya

5. Panel dalam US – Lamb, setelah membuat temuan inkonsistensi dengan Pasal


XIX: 1 (a) GATT 1994 (dan dengan Pasal 2.1, 4.1 (c), dan 4.2 (b) Persetujuan
Pengamanan), menjalankan ekonomi judisial sehubungan dengan klaim-klaim
yang diajukan berdasarkan Pasal 8 (dan Pasal 2.2, 3.1, 5.1, 11, dan 12)
Persetujuan Pengamanan.456

1.3 Pasal 8.3

1.3.1 "peningkatan mutlak dalam impor"

6. Mengenai analisis kenaikan absolut atau relatif dalam impor, lihat Bagian
Pasal 2.1 Persetujuan Pengamanan.

___

Terkini: Desember 2020

455 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.


456 Panel Report, US – Lamb, para. 7.280.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 208 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB X
ANGGOTA NEGARA SEDANG BERKEMBANG

1 PASAL 9

1.1 Teks Pasal 9

Pasal 9

Anggota Negara Sedang Berkembang

1. Tindakan-tindakan pengamanan harus tidak diterapkan terhadap produk


yang berasal dari Anggota negara sedang berkembang selama bagian impor
produk yang bersangkutan di Anggota pengimpor tidak melebihi 3 persen,
asalkan Anggota—anggota negara-negara sedang berkembang dengan kurang
dari 3 persen pangsa impor secara kolektif berjumlah tidak lebih dari 9 persen
dari total impor produk yang bersangkutan

(catatan kaki asli) 2 Anggota harus segera memberitahukan tindakan yang


diambil berdasarkan ayat 1 Pasal 9 kepada Komite Pengamanan.

2. Anggota negara berkembang memiliki hak untuk memperpanjang jangka


waktu penerapan tindakan pengamanan untuk jangka waktu hingga dua tahun
di luar jangka waktu maksimum yang ditentukan dalam ayat 3 Pasal 7.
Menyimpang dari ketentuan ayat 5 Pasal 7 , Anggota negara berkembang berhak
untuk menerapkan tindakan pengamanan lagi atas impor produk yang telah
dikenakan tindakan tersebut, diambil setelah tanggal berlakunya Persetujuan
WTO, setelah jangka waktu yang sama dengan setengah dari yang selama
tindakan tersebut telah diterapkan sebelumnya, dengan ketentuan bahwa
periode non-penerapan setidaknya dua tahun.

1.2 Pasal 9.1

1.2.1 Pengecualian ekspor negara berkembang kurang dari tingkat "de


minimis"

1. Dalam US – Line Pipe, berdasarkan bukti statistik, Badan Banding


menguatkan temuan Panel457 dan menyimpulkan bahwa Anggota pengimpor

457Panel menemukan bahwa tindakan pengamanan tidak mengandung "pengecualian secara tegas" dari
negara-negara berkembang yang sesuai dengan deskripsi impor de minimis dalam Pasal 9.1; dan "jika tidak
ada dokumentasi relevan lainnya," tindakan pengamanan diterapkan pada negara-negara berkembang
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 209 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bertindak tidak konsisten dengan Pasal 9.1 karena gagal "mengambil semua
langkah wajar yang dapat dilakukan, dan mengecualikan negara berkembang
yang mengekspor kurang dari tingkat de minimis dalam Pasal 9.1."458 Namun,
Badan Banding dalam US – Line Pipe menyatakan bahwa Pasal 9.1 tidak
menunjukkan bagaimana Anggota harus mematuhi kewajiban untuk
menetapkan secara khusus untuk" non-penerapan "tindakan pengamanan, dan
adalah mungkin untuk mematuhi Pasal 9.1 "tanpa memberikan daftar khusus
Anggota yang dikecualikan dari tindakan pengamanan":

"Tidak ada, misalnya, dalam teks Pasal 9.1 yang menyatakan


bahwa negara-negara di mana tindakan tersebut tidak akan
berlaku harus secara tegas dikecualikan dari tindakan
tersebut. Meskipun Panel mungkin ada benarnya untuk
mengatakan bahwa itu 'masuk akal untuk diharapkan
'pengecualian yang tegas, kami tidak melihat apa pun dalam
Pasal 9.1 yang mengharuskannya.

Kami juga sependapat dengan Amerika Serikat bahwa adalah


mungkin untuk mematuhi Pasal 9.1 tanpa memberikan daftar
khusus Anggota yang termasuk dalam, atau dikecualikan dari,
tindakan tersebut. Meskipun daftar seperti itu bisa, dan akan,
berguna dan bermanfaat dengan memberikan transparansi
untuk kepentingan semua Anggota terkait, kami tidak melihat
dalam Pasal 9.1 yang mengamanatkan seperti itu."459

2. Dalam US – Line Pipe, mengenai tindakan pengamanan yang berupa bea


tambahan, Badan Banding mengklarifikasi bahwa "bea-bea 'diterapkan
[terhadap suatu produk] terlepas dari apakah hal itu mengakibatkan impor
lebih mahal, dalam mencegah impor karena mereka menjadi lebih mahal, atau
mencegah impor sama sekali". Dalam kasus ini, tidak ada bukti yang disajikan
di hadapan Panel bahwa Anggota pengimpor melakukan upaya "untuk
memastikan bahwa impor de minimis dari negara berkembang dikecualikan dari
penerapan tindakan-tindakan tersebut":

“Pada poin ini, kami mulai dengan mengamati bahwa Pasal 9.1
mewajibkan Anggota untuk tidak menerapkan tindakan
pengamanan terhadap produk yang berasal dari negara
berkembang yang ekspor individualnya di bawah tingkat de
minimis tiga persen dari impor produk itu, dengan ketentuan
impor kolektif pangsa negara-negara berkembang tersebut

dengan impor de minimis. Panel juga menyimpulkan bahwa Pasal 9.1 berisi kewajiban untuk tidak
menerapkan suatu tindakan, sedangkan tindakan pengamanan di AS - Line Pipe "berlaku" "untuk semua
negara berkembang pada prinsipnya. Jadi, Amerika Serikat tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan
Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan. Panel Report, US – Line Pipe, paras. 7.180-7.181.
458 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 132.
459 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 127-128.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 210 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tidak mencapai lebih dari sembilan persen dari total impor
produk itu.… Namun, kami mencatat bahwa Pasal 9.1
berkaitan dengan penerapan tindakan pengamanan pada
suatu produk. Dan kami juga mencatat, bahwa kewajiban,
seperti bea tambahan yang dikenakan oleh tindakan pipa
saluran, sebenarnya tidak perlu diberlakukan dan
dikumpulkan untuk 'diterapkan' pada suatu produk. Dalam
pandangan kami, bea-bea 'diterapkan terhadap produk' ketika
Anggota memberlakukan persyaratan di mana produk tersebut
dapat memasuki pasar Anggota — termasuk ketika Anggota
tersebut menetapkan, seperti yang dilakukan Amerika Serikat
di sini, kewajiban yang akan dikenakan pada impor yang
melebihi kuota. Jadi, dalam pandangan kami, bea-bea
'diterapkan' terlepas dari apakah hal itu mengakibatkan impor
lebih mahal, menghambat impor karena menjadi lebih mahal,
atau mencegah impor sama sekali.

Dokumen yang tersedia mengungkapkan tidak ada upaya apa


pun oleh Amerika Serikat - selain dari struktur 'otomatis' yang
diklaim dari tindakan itu sendiri - untuk memastikan bahwa
impor de minimis dari negara-negara berkembang dikeluarkan
dari penerapan tindakan tersebut."460

3. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures menyatakan bahwa


"Anggota yang menerapkan tindakan pengamanan berkewajiban untuk
mengadopsi semua tindakan yang wajar yang tersedia bagi mereka untuk
mengecualikan semua negara berkembang yang memenuhi persyaratan-
persyaratan dalam Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan".461 Sambil
menunjukkan bahwa ada fleksibilitas tertentu bagaimana otoritas investigasi
harus mematuhi kewajiban Pasal 9.1, Panel dalam Dominican Republic –
Safeguard Measures menyatakan bahwa "[i] terlepas dari cara setiap Anggota
mematuhi ketentuan ini, bagaimanapun , Anggota yang bersangkutan harus
menunjukkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya yang dapat dilakukan
untuk mengecualikan semua Anggota yang tercakup dalam ketentuan dalam
Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan "462Beralih ke fakt-fakta investigasi di
hadapannya, Panel menemukan bahwa otoritas investigasi dari Republik
Dominika tidak memenuhi kewajiban ini:

"Sebagaimana telah disebutkan, ada fleksibilitas tertentu


dalam cara mematuhi kewajiban berdasarkan Pasal 9.1

460 Appellate Body Report, US – Line Pipe, paras. 129 and 132.
461 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.393.
462 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.396.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 211 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Persetujuan Pengamanan. Dalam kasus ini, Republik Dominika
secara eksplisit mengecualikan impor dari empat asal,
beberapa di antaranya dalam posisi yang mirip dengan
Thailand (dalam hal impor selama periode investigasi). Berbeda
dengan negara-negara tersebut, Thailand tidak disebutkan
secara spesifik dalam daftar negara yang dikecualikan. Perlu
juga dicatat bahwa Kolombia, Indonesia dan Panama juga tidak
mengekspor ke Republik Dominika pada tahun 2009. namun
ketiga Anggota ini dimasukkan oleh otoritas yang berwenang
dalam ckupan daftar negara yang dikecualikan.

Mengingat hal ini, Panel tidak mempertimbangkan bahwa


Republik Dominika telah memberikan penjelasan yang
meyakinkan tentang alasan mengapa Thailand diperlakukan
berbeda dan tidak dimasukkan secara khusus dalam daftar
negara yang dikecualikan dari tindakan tersebut.

Tidaklah cukup bagi Republik Dominika untuk menyatakan


tanpa bukti lebih lanjut bahwa impor dari Thailand secara de
facto dikecualikan dari penerapan tindakan tersebut karena
tidak ada alasan untuk perlakuan berbeda yang diberikan
terhadap impor dari Thailand dan tidak ada bukti bahwa jika
Thailand telah memutuskan untuk mengekspor produk yang
diselidiki ke Republik Dominika, akan dibebaskan dari
penerapan tindakan tersebut. "463

___

Terkini: Desember 2020

463 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, paras. 7.400-7.401.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 212 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB XI
PEMBERITAHUAN DAN KONSULTASI
1 Pasal 12

1.1 Teks Pasal 12

Pasal 12

Pemberitahuan dan Konsultasi

1. Anggota harus segera memberi tahu Komite Pengamanan setelah:

(a) memulai proses investigasi yang berkaitan dengan kerugian serius atau
ancamannya dan alasan-alasannya;

(b) membuat suatu temuan kerugian serius atau ancaman yang disebabkan oleh
peningkatan impor; dan

(c) mengambil keputusan untuk menerapkan atau memperpanjang tindakan


pengamanan.

2. Dalam membuat pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (b) dan


1 (c), Anggota yang mengusulkan untuk menerapkan atau memperpanjang
tindakan pengamanan harus memberikan semua informasi terkait kepada
Komite Pengamanan, yang akan mencakup bukti kerugian serius atau ancaman
daripadanya disebabkan oleh peningkatan impor, deskripsi yang tepat dari
produk yang terlibat dan tindakan yang diusulkan, tanggal pengenaan yang
diusulkan, durasi yang diharapkan dan jadwal untuk liberalisasi progresif.
Dalam hal perpanjangan tindakan, bukti bahwa industri terkait melakukan
penyesuaian harus juga disediakan. Dewan Perdagangan Barang atau Komite
Pengamanan dapat meminta informasi tambahan yang mereka anggap perlu
dari Anggota yang mengusulkan untuk menerapkan atau memperpanjang
tindakan tersebut.

3. Anggota yang mengusulkan untuk menerapkan atau memperpanjang


tindakan pengamanan harus memberikan kesempatan yang memadai untuk
konsultasi sebelumnya dengan Anggota yang memiliki kepentingan substansial
sebagai eksportir produk yang bersangkutan, dengan maksud untuk, antara
lain, meninjau informasi disediakan di bawah ayat 2, bertukar pandangan
tentang tindakan dan mencapai pemahaman tentang cara-cara untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal 8.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 213 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
4. Anggota harus membuat pemberitahuan kepada Komite Pengamanan
sebelum mengambil tindakan pengamanan sementara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6. Konsultasi harus dimulai segera setelah tindakan diambil.

5. Hasil konsultasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini, serta hasil tinjauan
jangka menengah sebagaimana dimaksud pada ayat 4 Pasal 7, segala bentuk
kompensasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal 8, dan usulan
penangguhan konsesi dan kewajiban lain yang disebutkan dalam ayat 2 Pasal
8, harus segera diberitahukan kepada Dewan Perdagangan Barang oleh Anggota
yang bersangkutan.

6. Anggota harus segera memberi tahu Komite Pengamanan tentang hukum,


peraturan dan prosedur administratif yang berkaitan dengan tindakan
pengamanan serta setiap modifikasi yang dilakukan terhadapnya.

7. Anggota yang mempertahankan tindakan yang dijelaskan dalam Pasal 10 dan


ayat 1 Pasal 11 yang ada pada tanggal berlakunya Persetujuan WTO harus
memberitahukan tindakan tersebut kepada Komite Pengamanan selambat-
lambatnya 60 hari setelah tanggal berlakunya Persetujuan WTO.

8. Setiap Anggota dapat memberi tahu Komite Pengamanan tentang semua


hukum, peraturan, prosedur administratif dan tindakan atau tindakan apa pun
yang diatur dalam Persetujuan ini yang belum diberitahukan oleh Anggota lain
yang diwajibkan oleh Persetujuan ini untuk membuat pemberitahuan tersebut.

9. Setiap Anggota dapat memberi tahu Komite Pengamanan tentang tindakan


non-pemerintah yang dirujuk pada ayat 3 Pasal 11.

10. Semua pemberitahuan kepada Dewan Perdagangan Barang sebagaimana


dimaksud dalam Persetujuan ini biasanya harus dilakukan melalui Komite
Pengamanan.

11. Ketentuan tentang pemberitahuan dalam Persetujuan ini harus tidak


mewajibkan Anggota mana pun untuk mengungkapkan informasi rahasia yang
pengungkapannya akan menghalangi penegakan hukum atau sebaliknya
bertentangan dengan kepentingan publik atau akan merugikan kepentingan-
kepentingan komersial yang sah dari perusahaan tertentu, publik atau swasta.

1.2 Umum

1. Panel dalam Dominican Republic – Safeguard Measures mencatat bahwa Pasal


12 Persetujuan Pengamanan "terkait dengan kewajiban untuk memberi tahu
dan memberikan kesempatan kepada Anggota untuk mengadakan konsultasi

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 214 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
yang diberikan oleh Pasal XIX GATT 1994."464 Oleh karena itu, persyaratan
Pasal XIX: 2 GATT 1994 harus dianalisis sehubungan dengan Pasal 12
Persetujuan Pengamanan.465 Kedua ketentuan ini "harus ditafsirkan bersama
dan memberi makna pada istilah dalam kedua ketentuan."466

1.3 Pasal 12.1

1.3.1 Umum

2. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars mencatat bahwa persyaratan


pemberitahuan dalam tiga sub ayat Pasal 12.1 sesuai dengan tiga langkah
sebelum penerapan tindakan pengamanan:

"Sehubungan dengan peristiwa yang dijelaskan dalam tiga sub-


ayat Pasal 12.1, kami mencatat bahwa peristiwa tersebut
mencerminkan urutan logis dalam proses pengambilan
keputusan internal sebelum penerapan tindakan pengamanan:
pertama inisiasi, kemudian membuat keputusan pada kondisi
yang harus dipenuhi sebelum tindakan pengamanan dapat
diterapkan, dan akhirnya keputusan untuk menerapkan atau
memperpanjang tindakan pengamanan. Kami mencatat bahwa
langkah terakhir dalam proses yang disebutkan dalam Pasal
12.1 - pengambilan keputusan untuk diterapkan - mungkin
dalam sistem hukum beberapa Anggota bertepatan dengan
langkah kedua. Dalam sistem Anggota lain, ini mungkin terjadi
setelah langkah kedua.

Dalam kasus Anggota yang proses pengambilan keputusan


internalnya memberikan celah antara, di satu sisi, temuan
kerugian serius atau ancaman yang disebabkan oleh
peningkatan impor dan, di sisi lain, keputusan untuk
menerapkan tindakan pengamanan, peristiwa yang relevan
dapat, tentu saja, diberitahukan secara terpisah dan berturut-
turut. Dalam kasus Anggota di mana peristiwa ini terjadi pada
waktu yang sama, tidak ada yang menghalangi pemberitahuan
tentang peristiwa yang relevan secara bersamaan, baik dalam
pemberitahuan tunggal atau terpisah. "467

1.3.2 "harus segera memberi tahu"

464 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.419.


465 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.420.
466 Panel Report, Dominican Republic – Safeguard Measures, para. 7.428.
467 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.463-7.464.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 215 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
3. Panel dalam Ukraine – Passenger Cars menunjukkan bahwa dalam beberapa
kasus mungkin sulit untuk mengidentifikasi tanggal terjadinya peristiwa yang
memicu kewajiban pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1:

"Untuk menilai apakah pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1


'langsung' atau tidak, perlu ditetapkan tanggal terjadinya
peristiwa pemicu yang relevan dan tanggal pemberitahuan.
Yang terakhir umumnya dianggap sesuai dengan tanggal di
mana pemberitahuan telah dikirim ke Komite Pengamanan,
tetapi posisinya kurang jelas berkenaan dengan yang pertama.
Suatu masalah mungkin muncul, apakah Panel harus menilai
kesegeraan pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1 dengan
mengacu pada: (i) tanggal adopsi keputusan yang relevan
tentang tindakan yang bersangkutan (yaitu keputusan untuk
memulai, keputusan untuk membuat temuan atau keputusan
untuk menerapkan atau memperpanjang tindakan
pengamanan), (ii) tanggal publikasi keputusan itu, atau (iii)
berlakunya keputusan itu. Kami mengamati dalam hal ini
bahwa dalam beberapa sistem hukum domestik, untuk
beberapa tindakan yang relevan dan dalam beberapa situasi,
beberapa atau semua tanggal ini mungkin bertepatan, sehingga
mungkin tidak perlu untuk membedakan antara tanggal-
tanggal ini. "468

4. Panel dalam Korea - Dairy membacakan gagasan "urgensi" ke dalam frasa


"harus segera memberi tahu ..." dalam Pasal 12.1, tetapi mengakui bahwa ada
kebutuhan berdasarkan ketentuan ini untuk menyeimbangkan persyaratan
untuk beberapa tingkat informasi minimum dalam pemberitahuan terhadap
persyaratan untuk pemberitahuan "langsung":

"Arti biasa dari istilah 'segera' memperkenalkan pengertian


tertentu tentang urgensi. Sebagaimana dibahas di atas, kami
yakin bahwa teks Pasal 12.1, 12.2 dan 12.3 menjelaskan bahwa
pemberitahuan tentang temuan kerugian serius dan tentang
tindakan yang diusulkan harus dalam semua kasus
mendahului konsultasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12.3. Kami akhirnya mencatat bahwa tidak ada jumlah hari
tertentu yang disebutkan dalam Pasal 12. Bagi kami ini
menyiratkan bahwa ada kebutuhan berdasarkan Persetujuan
untuk menyeimbangkan persyaratan untuk beberapa tingkat
informasi minimum dalam pemberitahuan terhadap
persyaratan untuk pemberitahuan 'segera'. Semakin banyak
detail yang diperlukan, semakin sedikit Anggota yang 'langsung'
dapat memberi tahu. Dalam konteks ini kami juga mengetahui

468 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.465.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 216 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bahwa Anggota yang bahasa resminya bukan bahasa kerja
WTO, mungkin mengalami penundaan lebih lanjut dalam
menyiapkan pemberitahuan mereka. "469

5. Panel yang sama juga mencatat bahwa "[t]idak ada dasar dalam penyusunan
kata Pasal 12.1 untuk menafsirkan istilah 'segera' menjadi 'secepat mungkin
secara praktis'". 470

6. Panel dalam US – Wheat Gluten mengutip bagian di atas dari Laporan Panel
dalam Korea – Dairy dan menekankan perlunya semua Anggota untuk terus
diberi informasi, pada waktu yang tepat, tentang langkah-langkah yang berbeda
dalam penyelidikan tindakan pengamanan:
"Kami mempertimbangkan bahwa teks Pasal 12.1 SA jelas dan
tidak memerlukan interpretasi lebih lanjut. Arti biasa dari
persyaratan bagi Anggota untuk segera memberi tahu
keputusan atau temuannya melarang Anggota untuk menunda
pemberitahuan keputusan atau temuan yang disebutkan
dalam Pasal 12.1 (a) sampai (c) SA secara berlebihan..
Kepatuhan terhadap persyaratan ini menjadi lebih penting
mengingat sifat dari investigasi pengamanan. Tindakan
pengamanan diberlakukan pada impor produk terlepas dari
sumbernya dan berpotensi mempengaruhi semua Anggota.
Semua Anggota adalah oleh karena itu berhak untuk terus
diberi informasi, tanpa penundaan, tentang berbagai langkah
investigasi. "471

7. Badan Banding dalam US – Wheat Gluten mengkonfirmasi pendekatan ini dan


menambahkan bahwa "pemberitahuan segera" adalah pemberitahuan yang
memungkinkan Komite Pengamanan serta Anggota WTO "periode semaksimal
mungkin" untuk mempertimbangkan dan bereaksi terhadap penyelidikan
pengamanan:

"Mengenai arti kata 'segera' dalam pendahuluan pada Pasal


12.1, kami setuju dengan Panel bahwa arti biasa dari kata
'menyiratkan suatu urgensi'. Tingkat urgensi atau kesegeraan
yang diperlukan bergantung pada kasus per kasus. -kasus
penilaian, memperhitungkan kesulitan administratif yang
terlibat dalam menyiapkan pemberitahuan, dan juga karakter
informasi yang diberikan.Sebagaimana telah diakui panel
sebelumnya, faktor-faktor yang relevan dalam hal ini mungkin
termasuk kompleksitas pemberitahuan dan kebutuhan untuk
terjemahan ke dalam salah satu bahasa resmi WTO. Namun,

469 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.128.


470 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.134.
471 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.194.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 217 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
jelasnya, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan
pemberitahuan harus, dalam semua kasus, diminimalkan,
karena kewajiban yang mendasarinya adalah memberi tahu
'segera'.

Pemberitahuan 'segera' adalah pemberitahuan yang


memungkinkan Komite Pengamanan, dan Anggota, periode
semaksimal mungkin untuk merenungkan dan bereaksi
terhadap penyelidikan pengamanan yang sedang berlangsung.
Apa pun yang kurang dari pemberitahuan 'segera' membatasi
periode ini. Oleh karena itu, kami tidak setuju… bahwa
persyaratan pemberitahuan 'segera' dipenuhi selama Komite
Pengamanan dan Anggota WTO memiliki cukup waktu untuk
meninjau pemberitahuan itu. Dalam pandangan kami, apakah
Anggota telah membuat pemberitahuan 'segera' tidak
bergantung pada bukti tentang bagaimana Komite
Pengamanan dan Anggota WTO sebenarnya menggunakan
pemberitahuan itu. Persyaratan pemberitahuan 'segera' juga
tidak dapat bergantung pada penilaian ex post facto apakah
Anggota individu benar-benar menderita prasangka karena
ketidakcukupan dalam periode pemberitahuan. "472

1.3.3 Pemberitahuan "Segera" berdasarkan Pasal 12.1 (a)

8. Panel dalam Korea – Dairy mencatat persyaratan-persyaratan eksplisit yang


terbatas dari Pasal 12.1(a) berkenaan dengan konten notifikasi-notifikasi:

"Mengenai 'isi' pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1, kami


mencatat bahwa sehubungan dengan pemberitahuan
permulaan penyelidikan, ketentuan Pasal 12.1 (a) hanya
mengacu pada kewajiban untuk memberi tahu 'memulai proses
penyelidikan yang berkaitan dengan kerugian atau
ancamannya dan alasan-alasannya. " 473

9. Panel dalam Korea - Dairy menolak argumen "bahwa pemberitahuan tersebut


harus mencakup diskusi tentang semua persyaratan hukum untuk tindakan
pengamanan yang akan diambil. seperti diskusi tentang kondisi pasar, dll. ":

"Kami mencatat bahwa inisiasi adalah awal dari proses, dan


Persetujuan Pengamanan tidak menetapkan standar khusus
untuk keputusan yang akan dimulai, seperti halnya Pasal 5
Persetujuan tentang Pelaksanaan Pasal VI GATT 1994 dan
Pasal 11 Persetujuan. tentang Subsidi dan Tindakan

472 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 105-106.


473 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.122.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 218 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Penanggulangan. Oleh karena itu, mewajibkan diskusi dalam
pemberitahuan permulaan bukti mengenai unsur-unsur yang
harus ditemukan ada untuk memberlakukan tindakan pada
akhir penyelidikan akan memberlakukan persyaratan pada
tahap permulaan yang tidak diwajibkan oleh Persetujuan
Pengamanan itu sendiri. Pertama-tama, kami mencatat bahwa
apa pun hubungan antara persyaratan Pasal 12.2 mengenai isi
pemberitahuan dan isi laporan investigasi yang diterbitkan
berdasarkan Pasal 3.1 dan 4.2, pertanyaan ini tidak relevan
dengan pembberitahuan Pasal 12.1 (a), karena Pasal 12.2
secara khusus dan eksklusif membahas pemberitahuan
sebagaimana dimaksud dalam paragraf [12. ] 1 (b) dan [12.] 1
(c) '.

….

Meskipun pemberitahuan Korea dapat berguna untuk


memasukkan referensi pada tuduhan kerugian serius dan
referensi silang ke publikasi domestik mana pun di Korea, kami
pikir bahwa pemberitahuan ini cukup untuk memberi tahu
Anggota WTO secara memadai tentang permulaan penyelidikan
Korea mengenai suatu produk tertentu, sehingga Anggota yang
memiliki kepentingan dalam produk dapat memanfaatkan hak
mereka untuk berpartisipasi dalam proses investigasi
domestik. "474

10. Mengenai apakah pemberitahuan Korea – Dairy termasuk pemberitahuan


"segera" berdasarkan Pasal 12.1. (a), Panel menemukan secara mutlak bahwa:

"Periode 14 hari antara permulaan penyelidikan Korea dan


penyampaian pemberitahuan yang terkait dengannya, tidak
menghormati persyaratan untuk pemberitahuan 'segera' dan
melanggar Pasal 12.1 Persetujuan Pengamanan."475

11. Demikian pula, Panel dalam US – Wheat Gluten, dalam suatu temuan yang
dikuatkan Badan Banding476, secara sama menetapkan bahwa:

"[T] penundaan 16 hari antara permulaan penyelidikan dan


pemberitahuannya tidak memenuhi persyaratan
pemberitahuan segera dari Pasal 12.1 (a) SA."477

474 Panel Report, Korea – Dairy, paras. 7.131-7.133.


475 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.134.
476 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 112.
477 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.197.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 219 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
12. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel menemukan bahwa:

"Karena Ukraina belum mengajukan pembenaran lain untuk


periode 11 hari antara publikasi Pemberitahuan Inisiasi dan
pemberitahuannya berdasarkan Pasal 12.1 (a) dalam kasus ini,
kami mempertimbangkan bahwa pemberitahuan itu tidak
'segera' dan oleh karena itu menyimpulkan bahwa Ukraina
bertindak tidak konsisten dengan Pasal 12.1 (a) dalam hal ini.
"478

1.3.4 Pemberitahuan "Segera" berdasarkan Pasal 12.1 (b)

13. Sehubungan dengan pemberitahuan tentang penetapan kerugian serius,


Panel dalam Korea – Dairy menyatakan:

"[A] penundaan selama 40 hari… antara publikasi domestik


dari temuan kerugian dan tanggal pemberitahuan kepada
Komite Pengamanan… tidak memenuhi persyaratan untuk
pemberitahuan segera dan oleh karena itu melanggar Pasal
12.1 Persetujuan Pengamanan. "479

14. Panel dalam US – Wheat Gluten, dalam satu temuan yang dikuatkan oleh
Badan Banding480, menemukan bahwa:
"penundaan 26 hari antara ditemukannya kerugian serius
dan pemberitahuannya tidak memenuhi persyaratan
pemberitahuan segera Pasal 12.1 (b) SA".481

15. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel memutuskan bahwa Ukraina gagal
memberi tahu segera keputusan otoritas yang berwenangnya tentang ancaman
kerugian serius dan karena itu melanggar kewajiban yang ditetapkan dalam
Pasal 12.1 (c):

"Setelah menemukan bahwa dalam keadaan kasus ini,


peristiwa yang memicu kewajiban berdasarkan Pasal 12.1 (b)
terjadi pada 28 April 2012, kami harus menilai apakah
pemberitahuan Ukraina berdasarkan Pasal 12.1 (b) tanggal 21
Maret 2013 'segera'. Kami mengingatkan bahwa lebih dari
sepuluh bulan berlalu setelah otoritas yang berwenang
membuat temuan yang relevan dan sebelum menyerahkan
pemberitahuan kepada Komite Pengamanan. Bahkan
memperhitungkan kebutuhan penerjemahan yang tidak perlu
dipersoalkan dan fakta bahwa pemberitahuan dalam Pasal 12.1
478 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.476.
479 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.137.
480 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 116.
481 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.199.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 220 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
(b) lebih bersifat teknis daripada pemberitahuan di bawah Pasal
12.1 (a), pemberitahuan hanya empat halaman dan
menghitung lebih dari 1.800 kata, terjemahannya tidak
mungkin memerlukan beberapa bulan. Ukraina belum
membuat argumen apa pun tentang hal itu. Karena Ukraina
belum menunjuk ke keadaan lain yang harus dipertimbangkan,
jelas bagi kami mengingat penundaan substansial bahwa
Ukraina dalam hal ini tidak melanjutkan dengan tingkat
urgensi dan gagal untuk meminimalkan keterlambatan dalam
memberitahu Komite Pengamanan. Oleh karena itu, kami
menyimpulkan bahwa Ukraina tidak segera memberi tahu
Komite Pengamanan setelah membuat temuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12.1 (b) dan akibatnya bertindak tidak
sesuai dengan Pasal 12.1 (b). "482

1.3.5 Pemberitahuan "Segera" berdasarkan Pasal 12.1 (c)

16. Sehubungan dengan pemberitahuan tentang tindakan pengamanan yang


diusulkan, Laporan Panel dalam Korea - Dairy menyatakan:

"[K]ami mencatat bahwa pemberitahuan ini dilakukan lebih


dari 6 minggu setelah keputusan tentang tindakan yang
diusulkan diambil ... Kami mempertimbangkan bahwa
penundaan ini tidak memenuhi persyaratan untuk
pemberitahuan 'segera' dan oleh karena itu melanggar Pasal
12.1 Persetujuan Pengamanan."483

17. Sehubungan dengan pemberitahuan tentang keputusan akhir untuk


mengambil tindakan pengamanan, Panel dalam Korea - Dairy menyatakan:

"[K]ami mencatat Korea memberi tahu pada 24 Maret 1997


bahwa pada 1 Maret 1997 keputusan akhir telah diambil untuk
memberlakukan kuota sebagai tindakan pengamanan. Kami
gagal untuk melihat bagaimana hal ini dapat dilihat sebagai
pemberitahuan segera. Sejauh ini itu mencakup keputusan
akhir Korea untuk mengambil tindakan pengamanan, kami
menemukan bahwa waktu pemberitahuan Korea pada 24 Maret
1997 tidak memenuhi persyaratan Pasal 12.1 Persetujuan
Pengamanan. "484

18. Badan Banding daalam US – Wheat Gluten, membatalkan temuan Panel


bahwa pemberitahuan tentang keputusan untuk menerapkan tindakan

482 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.494.


483 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.140.
484 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.145.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 221 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
pengamanan setelah penerapan keputusan itu tidak sesuai dengan Pasal 12.1
(c) Persetujuan Pengamanan.485 Panel telah mempertimbangkan bahwa Pasal
12.2 memberikan konteks yang relevan dalam menentukan ketepatan waktu
pemberitahuan menurut Pasal 12.1 (c), dan beralasan bahwa pemberitahuan
berdasarkan Pasal 12.1 (c) harus berupa "tindakan yang diusulkan" dan
"tanggal pemberllakuan yang diusulkan". Atas dasar ini, Panel menyimpulkan
bahwa pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1 (c) harus dilakukan sebelum
pelaksanaan tindakan pengamanan yang "diusulkan". Badan Banding
beralasan sebagai berikut:

"Dalam memeriksa arti umum Pasal 12.1 (c), kami mengamati


bahwa peristiwa pemicu yang relevan adalah 'pengambilan'
suatu keputusan. Bagi kami, Pasal 12.1 (c) difokuskan pada
apakah 'keputusan' telah terjadi, atau telah 'diambil', dan
bukan pada apakah keputusan itu telah diberlakukan. Dari
segi teks, ketepatan waktu pemberitahuan menurut Pasal 12.1
(c) hanya bergantung pada apakah pemberitahuan itu segera."

...

Pasal 12.2 terkait dengan, dan melengkapi, Pasal 12.1


Persetujuan Pengamanan. Sedangkan Pasal 12.1 mengatur
kapan pemberitahuan harus dilakukan selama investigasi,
Pasal 12.2 menjelaskan informasi rinci apa yang harus
terkandung dalam pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1 (b)
dan 12.1 (c). Namun, kami tidak melihat persyaratan konten
Pasal 12.2 sebagai yang mengatur kapan pemberitahuan di
bawah 12.1 (c) harus dilakukan. Sebaliknya, dalam pandangan
kami, ketepatan waktu menurut 12.1 (c) ditentukan oleh
apakah keputusan untuk menerapkan atau memperpanjang
tindakan pengamanan diberitahukan 'segera'. Pertanyaan
terpisah muncul, apakah pemberitahuan yang dibuat oleh
Anggota memenuhi persyaratan konten Pasal 12.2. Menjawab
pertanyaan terpisah ini memerlukan pemeriksaan apakah,
dalam pemberitahuannya berdasarkan Pasal 12.1 (b) atau
Pasal 12.1 (c), Anggota yang mengusulkan untuk menerapkan
tindakan pengamanan telah memberi tahu 'semua informasi
terkait', termasuk 'komponen wajib' yang disebutkan secara
khusus dalam Pasal 12.2. "486

485 Panel Report, US – Wheat Gluten, paras. 8.200-8.207.


486 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 120 and 123.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 222 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
19. Badan Banding dalam US – Wheat Gluten kemudian menemukan bahwa
meskipun kewajiban berdasarkan Pasal 12.1 (b), 12.1 (c) dan 12.2. adalah
"terkait", itu merupakan "kewajiban terpisah":

"Dengan demikian, kewajiban yang ditetapkan dalam Pasal


12.1 (b), 12.1 (c) dan 12.2 berkaitan dengan berbagai aspek
proses pemberitahuan. Meskipun terkait, kewajiban ini bersifat
terpisah. Anggota dapat memberi tahu 'semua informasi terkait'
dalam pemberitahuan Pasal 12.1 b) dan 12.1 (c), dan dengan
demikian memenuhi Pasal 12.2, tetapi masih berlaku tidak
konsisten dengan Pasal 12.1 karena pemberitahuan yang
relevan tidak dibuat 'segera'. Demikian pula, Anggota dapat
memenuhi persyaratan Pasal 12.1 tentang pemberitahuan
'segera', tetapi bertindak tidak sesuai dengan Pasal 12.2 jika isi
pemberitahuannya kurang.

Dalam pandangan kami, dalam menemukan bahwa Amerika


Serikat bertindak tidak konsisten dengan Pasal 12.1 (c) semata-
mata karena keputusan untuk menerapkan tindakan
pengamanan diberitahukan setelah keputusan tersebut
diterapkan, Panel mengacaukan kewajiban terpisah yang
dikenakan kepada Anggota sesuai dengan Pasal 12.1 ( c) dan
Pasal 12.2 dan, dengan demikian, menambahkan lapisan lain
ke persyaratan ketepatan waktu dalam Pasal 12.1 (c). Alih-alih
memaksakan pemberitahuan 'segera', sebagaimana diatur
dalam Pasal 12.1 (c), Panel meminta pemberitahuan dilakukan
'segera' dan sebelum pelaksanaan tindakan pengamanan. Kami
tidak melihat dasar dalam Pasal 12.1 (c) untuk kesimpulan
ini."487

20. Badan Banding dalam US – Wheat Gluten kemudian menemukan


bahwa pemberitahuan yang dipermasalahkan konsisten dengan
persyaratan pemberitahuan segera berdasarkan Pasal 12.1 (c). Amerika
Serikat telah membuat pemberitahuan lima hari setelah Presiden
Amerika Serikat telah "mengambil keputusan" untuk menerapkan
tindakan pengamanan, jangka waktu yang dianggap cukup oleh Badan
Banding, juga dengan mempertimbangkan bahwa pemberitahuan
tersebut dilakukan sehari setelah keputusan tentang Presiden Amerika
Serikat telah diterbitkan dalam Federal Register Amerika Serikat.488

487 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 124-125.


488 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 128-130.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 223 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
21.Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel menemukan bahwa
penundaan tujuh hari dalam memberi tahu pemberlakuan tindakan
pengamanan tidak bertentangan dengan persyaratan Pasal 12.1 (c):

"Pemberitahuan Ukraina telah dikirim ke Komite Pengamanan


pada 21 Maret 2013, tujuh hari kalender setelah keputusan
untuk menerapkan tindakan pengamanan. Dalam US – Wheat
Gluten, Badan Banding menemukan bahwa penundaan lima
hari kalender dalam memberi tahu keputusan untuk
menerapkan tindakan pengamanan tidak bertentangan dengan
Pasal 12.1 (c). Pemberitahuan yang dipermasalahkan dalam
kasus itu kira-kira panjangnya 790 kata. Penundaan dalam
sengketa saat ini lebih besar, tetapi tidak seperti dalam US –
Wheat Gluten, Pemberitahuan 14 Maret 2013 dalam hal ini
diperlukan terjemahan ke dalam salah satu bahasa resmi WTO.
Pemberitahuan bersama Ukraina berdasarkan Pasal 12.1 (b)
dan (c) memberikan informasi yang jauh lebih substantif
daripada pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1 (a). Hal ini
dibuktikan dengan fakta bahwa hal itu empat halaman panjang
dan berisi lebih dari 1.800 kata. Dalam pandangan kami,
kebutuhan (i) untuk mempersiapkan dan menyelesaikan
dokumen asli, yang lebih dari dua kali lipat dari yang
dipermasalahkan di AS - Gluten Gandum, dan (ii) untuk punya
itu diterjemahkan setelah itu diselesaikan, dapat
membenarkan penundaan yang lebih lama dari lima hari.
Dengan tidak adanya argumen khusus dan bukti yang
bertentangan, dan dengan mempertimbangkan panjangnya
dokumen, kami tidak melihat dasar untuk menyimpulkan
bahwa dengan memberi tahu WTO tujuh hari setelah publikasi
Pemberitahuan 14 Maret 2013, Ukraina dalam kasus ini
melakukannya. tidak memproses dengan tingkat urgensi yang
disyaratkan atau gagal meminimalkan keterlambatan dalam
memberi tahu Komite Pengamanan. Oleh karena itu, kami
menyimpulkan bahwa Jepang belum membuktikan bahwa
Ukraina gagal memberi tahu Komite Pengamanan segera
setelah mengambil keputusan untuk menerapkan tindakan
pengamanan dalam pengertian Pasal 12.1 (c)."489

1.4 Pasal 12.2

1.4.1 "semua informasi terkait"

22. Panel dalam Korea - Dairy saat menganalisis arti dari ungkapan "semua
informasi terkait" dalam Pasal 12.2 Persetujuan Pengamanan, antara lain,

489 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.502.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 224 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
mengamati bahwa standar dari apa yang harus diberitahukan kepada Komite
berdasarkan Pasal 12 Persetujuan Pengamanan berbeda dari apa yang harus
dipublikasikan di dalam negeri sesuai dengan Pasal 3 dan 4.490 Panel
menemukan bahwa informasi yang terkandung dalam pemberitahuan yang
dipermasalahkan sesuai dengan Pasal 12.2.491 Sehubungan dengan salah satu
pemberitahuan ini, Panel mencatat bahwa "pemberitahuan ini berisi informasi
yang cukup tentang apa yang Korea anggap sebagai bukti kerugian yang
disebabkan oleh peningkatan impor .... "492 Namun, Badan Banding
membatalkan temuan Panel bahwa pemberitahuan yang diberikan oleh Korea
berdasarkan Pasal 12.1 (b) tentang penetapan kerugian serius memenuhi
persyaratan Pasal 12.2.493 Dalam konteks ini, Badan Banding menafsirkan
Pasal 12.2 sebagai berikut:

"[I] tem terdaftar… sebagai komponen wajib dari 'semua


informasi terkait', merupakan persyaratan pemberitahuan
minimum yang harus dipenuhi jika pemberitahuan akan
memenuhi persyaratan Pasal 12.

Kami tidak sependapat dengan Panel bahwa 'bukti kerugian


serius' dalam Pasal 12.2 ditentukan oleh informasi yang
dianggap cukup oleh Anggota yang memberi tahu. Apa yang
dimaksud dengan 'bukti kerugian serius' dijelaskan dalam
Pasal 4.2 (a) Persetujuan Pengamanan…



Kami percaya bahwa 'bukti kerugian serius' dalam pengertian
Pasal 12.2 harus mengacu, setidaknya, pada faktor kerugian
yang diwajibkkan untuk dievaluasi berdasarkan Pasal 4.2 (a).
Dengan kata lain, menurut teks dan konteks Pasal 12.2,
Anggota harus, setidaknya, menyampaikan pemberitahuannya,
sesuai dengan ayat 1 (b) dan 1 (c) Pasal 12, semua item yang
ditentukan dalam Pasal 12.2 sebagai 'semua informasi terkait',
serta faktor-faktor yang tercantum dalam Pasal 4.2 yang perlu
dievaluasi dalam investigasi pengamanan. Kami yakin bahwa
standar yang ditetapkan oleh Pasal 12 sehubungan dengan
konten 'semua informasi terkait' yang akan diberitahukan
kepada Komite Pengamanan adalah standar obyektif yang tidak
bergantung pada penilaian subjektif dari Anggota yang
memberi tahu. "494

490 Panel Report, Korea – Dairy, paras. 7.125-7.127


491 Panel Report, Korea – Dairy, paras. 7.136, 7.139 and 7.144.
492 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.136.
493 Appellate Body Report, Korea – Dairy, para. 113.
494 Appellate Body Report, Korea – Dairy, paras. 107-108.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 225 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
23. Meskipun telah ditemukan bahwa standar untuk menentukan "semua
informasi terkait" tidak bisa menjadi penilaian subjektif oleh Anggota yang
memberi tahu, Badan Banding dalam Korea - Dairy menekankan pada saat yang
sama bahwa tidak menafsirkan "bukti kerugian serius" yang berarti bahwa
semua rincian yang terkandung dalam laporan otoritas nasional harus
disertakan:

"Dalam menyimpulkan bahwa ada standar obyektif minimum,


kami tidak bermaksud menyarankan bahwa 'bukti kerugian
serius' harus mencakup semua rincian rekomendasi dan
alasan yang dapat ditemukan dalam laporan otoritas yang
berwenang. Kami sependapat dengan Panel bahwa, jika itu
adalah maksud dari para perancang Persetujuan Pengamanan,
mereka hanya akan merujuk kembali ke Pasal 3 dan 4 ketika
membutuhkan 'bukti kerugian serius' dalam Pasal 12.2.
Namun, ada posisi perantara antara memberi tahu isi penuh
dari laporan otoritas yang berwenang dan memberi Anggota
yang memberi tahu keleluasaan untuk menentukan apa yang
dapat dimasukkan dalam pemberitahuan. Untuk memenuhi
persyaratan Pasal 12.2, pemberitahuan sesuai dengan ayat 1
(b) dan 1 (c) Pasal 12 harus, setidaknya, membahas semua item
yang ditentukan dalam Pasal 12.2 sebagai 'semua informasi
terkait', serta faktor-faktor yang tercantum dalam Pasal 4.2
yang harus dievaluasi dalam investigasi pengamanan.

Kami menyadari bahwa kalimat terakhir Pasal 12.2


menetapkan bahwa Dewan Perdagangan Barang atau Komite
Pengamanan dapat meminta informasi tambahan yang mereka
anggap perlu dari Anggota yang mengusulkan untuk
menerapkan tindakan pengamanan. … Bertentangan dengan
apa yang diperdebatkan Korea dan Panel beralasan,
permintaan seperti itu tidak dimaksudkan untuk mengisi celah
yang dibuat dengan menghilangkan elemen yang diperlukan
dalam 'semua informasi yang relevan' atau 'bukti kerugian
serius'. "495

24. Badan Banding dalam Korea - Dairy membatalkan Panel mengenai hal ini
dan membuat pernyataan umum penutup berikut ini mengenai maksud dan
tujuan dari persyaratan pemberitahuan yang dipermasalahkan:

"Kami yakin bahwa tujuan pemberitahuan lebih baik jika


mencakup semua elemen informasi yang ditentukan dalam
Pasal 12.2 dan 4.2. Dengan cara ini, Anggota pengekspor
dengan kepentingan substansial pada produk yang tunduk

495 Appellate Body Report, Korea – Dairy, paras. 109-110.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 226 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
pada tindakan pengamanan akan berada dalam posisi yang
lebih baik. untuk terlibat dalam konsultasi yang bermakna,
seperti yang dijelaskan dalam Pasal 12.3, daripada jika
pemberitahuan tidak mencakup semua elemen tersebut. Dan,
Komite Pengamanan dapat secara lebih efektif menjalankan
fungsi pengawasannya yang ditetapkan dalam Pasal 13
Persetujuan Pengamanan Pada saat yang sama, memberikan
informasi yang diperlukan kepada Komite Pengamanan tidak
memberikan beban yang berlebihan pada Anggota yang
mengusulkan untuk menerapkan tindakan pengamanan
karena informasi tersebut sudah, atau seharusnya, tersedia
untuk itu. "496

25. Mengikuti panduan Badan Banding dalam Korea – Dairy, Panel dalam
Ukraine – Passenger Cars menunjukkan bahwa pemberitahuan yang dibuat
berdasarkan Pasal 12.2 harus berisi semua dari 14 item yang tercantum dalam
teks Pasal itu serta dalam Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan:

"Oleh karena itu, pemberitahuan tentang 'semua informasi


terkait' menurut Pasal 12.2, minimal harus memberikan
informasi tentang semua item yang tercantum dalam Pasal
12.2, yaitu (i) bukti kerugian serius atau ancaman yang
disebabkan oleh peningkatan impor; (ii) deskripsi yang tepat
dari produk yang terlibat; (iii) tindakan yang diusulkan, (iv)
tanggal pemberlakuan yang diusulkan, (v) durasi yang
diharapkan dan (vi) jadwal untuk liberalisasi progresif.
Selain itu, sejauh menyangkut bukti kerugian serius atau
ancaman yang disebabkan oleh peningkatan impor,
pemberitahuan yang relevan harus menyertakan informasi
tentang masing-masing dari delapan faktor yang tercantum
dalam Pasal 4.2 yang perlu dievaluasi, yaitu (i) tarif dan
jumlah kenaikan impor produk yang bersangkutan secara
absolut dan relatif; (ii) pangsa pasar domestik yang diambil
oleh peningkatan impor, (iii) perubahan tingkat penjualan,
(iv) produksi, (v) produktivitas, (vi) pemanfaatan kapasitas,
(vii) keuntungan dan kerugian, dan (viii ) ketenagakerjaan.

Karena keempat belas item ini semuanya merupakan bagian


dari konten minimum yang harus dimasukkan dalam
pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1 (b) dan (c), ini berarti
bahwa jika salah satu dari item ini hilang, pemberitahuan
terkait gagal memenuhi persyaratan Pasal 12.2. "497

496 Appellate Body Report, Korea – Dairy, para. 111.


497 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.509-7.510.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 227 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
26. Beralih ke penyelidikan yang dipermasalahkan, Panel dalam Ukraine –
Passenger Cars menemukan bahwa Ukraina telah bertindak tidak sesuai
dengan Pasal 12.2 karena pemberitahuannya tidak menyertakan salah satu
elemen wajib yang diidentifikasi dalam ketentuan tersebut, yaitu jadwal yang
diusulkan untuk liberalisasi progresif:

"Selanjutnya, kami mengingatkan bahwa Panel ini dibentuk


pada tanggal 26 Maret 2014, yaitu dua hari sebelum
pemberitahuan tambahan dari Ukraina pada 28 Maret 2014.
Oleh karena itu, sejak tanggal pembentukan Panel, Ukraina
belum memberitahukan jadwal untuk liberalisasi progresif
kepada Komite Pengamanan WTO. Oleh karena itu, Panel
menemukan bahwa pemberitahuan Ukraina pada 21 Maret
2013, satu-satunya pemberitahuan yang diserahkan pada
tanggal pembentukan Panel ini, tidak memenuhi persyaratan
untuk memberikan 'semua informasi terkait', karena gagal
memberikan salah satu dari elemen wajib yang disebutkan
dalam Pasal 12.2 sebagai bagian dari 'semua informasi terkait',
yaitu jadwal yang diusulkan untuk liberalisasi progresif."498

1.5 Pasal 12.3

1.5.1 "kesempatan yang memadai untuk konsultasi sebelumnya"

27. Panel dalam Korea - Dairy menolak klaim bahwa, dengan tidak memberikan
"semua informasi terkait" dalam pemberitahuannya sebelum konsultasi,
Anggota telah gagal memberikan "kesempatan yang memadai untuk konsultasi
sebelumnya" dalam arti Pasal 12.3. Panel telah menemukan konten
pemberitahuan Korea sesuai dengan Pasal 12 (Badan Banding kemudian
membatalkan temuan terakhir ini, tetapi tidak membahas apapaun masalah
berikut). Panel kemudian berpendapat bahwa konsultasi mungkin "memadai"
meskipun pemberitahuan sebelumnya tidak lengkap, karena dianggap bahwa
salah satu tujuan konsultasi adalah untuk meninjau konten pemberitahuan
yang relevan.499 Panel selanjutnya mencatat bahwa apakah para pihak akhirnya
mencapai solusi yang disepakati bersama bukan satu-satunya kriteria untuk
menilai kecukupan konsultasi:

"Dalam kasus ini kami mencatat bahwa pihak-pihak bertukar


pertanyaan dan jawaban. Masyarakat Eropa mengklaim bahwa
mereka selalu tidak puas dengan jawaban dan pemberitahuan
(bersama dengan penentuan Korea). Ini mungkin kasusnya dan
akan menjelaskan mengapa ia memutuskan untuk
melanjutkan proses penyelesaian sengketa, tetapi tidak

498 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, para. 7.523.


499 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.150.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 228 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
membuktikan bahwa Korea tidak berkonsultasi dengan itikad
baik untuk tujuan memberi tahu Anggota yang berkepentingan
tentang penyelidikannya, kesimpulannya, dan tindakan yang
diusulkan. Kami juga mencatat bahwa Korea memang
memberlakukan tindakan pada tingkat dan untuk durasi yang
berbeda, dan kurang ketat, dari yang diusulkan semula.
Konsultasi tentu berhasil dalam hal ini, meskipun tidak cukup
untuk memuaskan Masyarakat Eropa.

Karena itu kami menolak klaim Masyarakat Eropa bahwa Korea


gagal memberikan kesempatan yang memadai untuk
berkonsultasi. Selain itu, bagi kami tampaknya konsultasi
semacam itu telah menghasilkan revisi penting dari
pemberitahuan awal dan bahwa para pihak, pada titik tertentu,
mengadakan negosiasi yang sangat serius dan
mempertimbangkan elemen serius dari solusi yang disepakati
bersama. Fakta bahwa penyelesaian yang diusulkan ini tidak
diformalkan melalui penerimaan oleh otoritas internal yang
relevan dari Masyarakat Eropa tidaklah penting. Apa yang
relevan untuk tujuan klaim EC ini, adalah kenyataan bahwa
para pihak dalam konsultasi ini mampu bernegosiasi dengan
cukup efektif, yang, menurut pandangan kami, menunjukkan
bahwa konsultasi tersebut memadai. Bagi kami, ini adalah
tujuan dari setiap proses konsultasi dan ruang lingkup
kewajiban yang terkandung dalam Pasal 12.3 Persetujuan
Pengamanan, yaitu untuk mendukung upaya para pihak untuk
mencapai solusi yang disepakati bersama atas
ketidaksepakatan mereka. "500

28. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding berpendapat bahwa Panel telah
keliru dalam menyimpulkan bahwa Amerika Serikat telah bertindak tidak
konsisten dengan Pasal 12.3 sejauh Panel telah mendasarkan kesimpulan ini
pada interpretasi yang salah dari Pasal 12.1 (c)501, tetapi menguatkan temuan
atas dasar bahwa tidak ada kesempatan untuk konsultasi tentang tindakan
akhir yang diusulkan. Dalam hubungan ini, Badan Banding pertama-tama
mempertimbangkan bahwa Pasal 12.3 menetapkan bahwa informasi tentang
tindakan yang diusulkan harus diberikan sebelum konsultasi:

"Kami mencatat, pertama, bahwa Pasal 12.3 mewajibkan


Anggota yang mengusulkan untuk menerapkan tindakan
pengamanan untuk memberikan 'kesempatan yang memadai
untuk konsultasi sebelumnya' dengan Anggota yang memiliki
kepentingan besar dalam mengekspor produk yang

500 Panel Report, Korea – Dairy, paras. 7.152-7.153.


501 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 133.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 229 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bersangkutan. Pasal 12.3 menyatakan bahwa 'peluang yang
memadai' untuk konsultasi harus diberikan 'dengan maksud
untuk': meninjau informasi yang diberikan sesuai dengan Pasal
12.2; bertukar pandangan tentang tindakan tersebut; dan
mencapai kesepahaman dengan Anggota pengekspor tentang
tingkat konsesi yang sepadan. Mengingat tujuan ini, kami
mempertimbangkan bahwa Pasal 12.3 mensyaratkan Anggota
yang mengusulkan untuk menerapkan tindakan pengamanan
untuk memberikan Anggota pengekspor informasi dan waktu
yang cukup untuk memungkinkan, melalui konsultasi,
pertukaran yang bermakna tentang masalah-masalah yang
diidentifikasi. Bagi kami, ini mengikuti dari teks Pasal 12.3 itu
sendiri bahwa informasi tentang tindakan yang diusulkan
harus diberikan sebelum konsultasi, sehingga konsultasi dapat
dilakukan secara memadai untuk membahas tindakan itu.
Selain itu, rujukan, dalam Pasal 12.3, pada 'informasi yang
diberikan menurut' Pasal 12.2, menunjukkan bahwa Pasal 12.2
mengidentifikasi informasi yang diperlukan untuk
memungkinkan terjadinya konsultasi yang bermakna menurut
Pasal 12.3. Di antara daftar 'komponen wajib' mengenai
informasi yang diidentifikasi dalam Pasal 12.2 adalah: deskripsi
yang tepat tentang tindakan yang diusulkan, dan tanggal
pemberllakuan yang diusulkan.

Jadi, dalam pandangan kami, Anggota pengekspor tidak akan


memiliki 'kesempatan yang memadai' berdasarkan Pasal 12.3
untuk menegosiasikan konsesi yang sepadan secara
keseluruhan melalui konsultasi kecuali, sebelum konsultasi
tersebut, telah memperoleh, antara lain, informasi yang cukup
rinci tentang bentuk proposal tindakan yang diusulkan,
termasuk sifat remedinya. "502

29. Panel dalam US – Wheat Gluten telah menemukan bahwa tidak ada
konsultasi yang diadakan antara Amerika Serikat dan Komunitas Eropa
mengenai tindakan akhir yang disetujui oleh Presiden Amerika Serikat.503
Badan Banding mencatat:

"Rekomendasi-rekomendasi yang dibuat oleh USITC tidak


menyertakan bagian kuota numerik khusus untuk Anggota
pengekspor individu yang bersangkutan, dan rekomendasi
tersebut menyiratkan, tanpa memberikan perincian, bahwa
bagian kuota individu dapat menjadi kurang menguntungkan

502 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 136-137.


503 Panel Report, US – Wheat Gluten, para. 8.217.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 230 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
bagi impor dari Masyarakat Eropa. Kami mempertimbangkan
bahwa 'rekomendasi' ini tidak memungkinkan Masyarakat
Eropa untuk menilai secara akurat kemungkinan dampak dari
tindakan yang sedang dipertimbangkan, atau untuk
berkonsultasi secara memadai tentang konsesi yang sepadan
secara keseluruhan dengan Amerika Serikat.

Oleh karena itu, kami tidak melihat kesalahan dalam


kesimpulan Panel bahwa pemberitahuan Amerika Serikat
berdasarkan Pasal 12.1 (b) tidak memberikan deskripsi
tindakan yang dipertimbangkan dengan cukup tepat sehingga
memungkinkan Komunitas Eropa untuk melakukan konsultasi
yang berarti dengan Amerika Serikat, seperti yang diwajibkan
oleh Pasal 12.3 Persetujuan Pengamanan."504

30. Badan Banding dalam US - Line Pipe, menegaskan kembali interpretasinya


dalam US – Wheat Gluten505 bahwa pertanyaan yang tepat untuk kewajiban
memberikan kesempatan yang memadai untuk konsultasi sebelumnya adalah
apakah Anggota pengimpor memberi Anggota pengekspor "waktu yang cukup"
untuk memungkinkan suatu "pertukaran yang berarti" atas informasi dan
bahwa jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pertukaran yang berarti harus
ditangani berdasarkan kasus per kasus. Badan Banding juga menemukan
bahwa kegagalan Anggota pengekspor untuk meminta konsultasi selama
periode waktu yang tidak memadai tidak membebaskan kewajiban Anggota
pengimpor untuk memberikan kesempatan yang memadai untuk konsultasi
sebelumnya:

"Kewajiban Anggota pengimpor berdasarkan Pasal 12.3 adalah


untuk 'memberikan kesempatan yang memadai untuk
konsultasi sebelumnya'. (Penekanan ditambahkan) Kewajiban
itu tidak dapat dipenuhi jika tidak ada cukup waktu sebelum
penerapan tindakan untuk mendapatkan pertukaran yang
berarti. Kegagalan Anggota untuk memberikan informasi
tentang tindakan pengamanan kepada Anggota pengekspor
secara memadai sebelum tindakan tersebut berlaku tidak
dimaafkan oleh fakta bahwa Anggota pengekspor tidak

504 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 140-142.


505 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 107. Secara khusus, Badan Banding membahas masalah
apakah periode dari pemberitahuan awal Pasal 12.1 (b) hingga hari pemberlakuan tindakan tersebut
relevan untuk menilai apakah kesempatan yang memadai telah diberikan untuk konsultasi sebelumnya.
Badan Banding menemukan bahwa pemberitahuan berdasarkan Pasal 12.1 (b) dalam kasus ini tidak
cukup tepat untuk memungkinkan Anggota pengekspor untuk melakukan konsultasi yang berarti tentang
tindakan yang dipermasalahkan. Badan Banding setuju dengan temuan Panel, bahwa, pada
kenyataannya, tindakan yang diusulkan ini "berbeda secara substansial" "dari yang diumumkan dan
akhirnya diterapkan dalam US - Line Pipe.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 231 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
meminta konsultasi selama periode waktu yang tidak memadai
itu. "506

31. Dalam Ukraine – Passenger Cars, Panel menemukan bahwa Ukraina


bertindak tidak konsisten dengan kewajiban yang ditetapkan berdasarkan Pasal
12.3 karena tidak memberi tahu sebelum konsultasi yang diadakan dengan
Jepang semua informasi yang harus diberitahukan berdasarkan Pasal 12.2:

"Dengan pertimbangan ini dalam benak, Panel sekarang


memeriksa apakah, dalam perkara saat ini, Ukraina memberi
Jepang kesempatan yang memadai untuk konsultasi
sebelumnya dengan maksud untuk, antara lain, meninjau
informasi yang diberikan berdasarkan Pasal 12.2. Sebagaimana
disebutkan sebelumnya, satu-satunya konsultasi tentang
tindakan pengamanan yang diusulkan yang diadakan sebelum
berlakunya tindakan itu adalah yang diadakan pada tanggal 19
April 2012. Ukraina tidak memberikan pemberitahuan kepada
WTO berdasarkan Pasal 12.1 (b) atau (c) pada saat itu.
Meskipun Ukraina memberikan Temuan Kunci kepada Jepang
sebelum konsultasi, pada tanggal 11 April 2012, temuan
tersebut tidak termasuk informasi mengenai jadwal liberalisasi
progresif, yang merupakan salah satu elemen informasi wajib
yang harus diberikan dalam Pasal 12.2. Dengan demikian, jelas
terlihat bahwa Jepang tidak diberikan informasi yang
diperlukan berdasarkan Pasal 12.2 sebelum konsultasi
diadakan. Lagipula Pemberitahuan Pasal 12.1 (b) dan 12.1 (c)
yang dibuat pada tanggal 21 Maret 2013 juga gagal
memberikan informasi mengenai jadwal liberalisasi progresif.
Karena Jepang tidak diberikan semua informasi terkait yang
disebutkan dalam Pasal 12.2, jelas bagi kami bahwa, bahkan
dengan asumsi interpretasi Ukraina atas ketentuan yang
relevan benar, masalah yang tidak perlu kami putuskan,
dengan tidak memberikan semua informasi terkait yang
disebutkan dalam Pasal 12.2 kepada Jepang sebelum
konsultasi, Ukraina bertindak tidak sesuai dengan Pasal 12.3.

Oleh karena itu, untuk alasan yang disebutkan di atas, kami


menyimpulkan bahwa, meskipun konsultasi dilakukan pada
bulan April 2012 sebelum penerapan tindakan yang
dipermasalahkan, Ukraina bertindak tidak konsisten dengan
kewajibannya berdasarkan Pasal 12.3 karena gagal memberi
Jepang, satu Anggota dengan kepentingan ekspor substansial
dalam produk yang tunduk pada tindakan pengamanan yang

506 Appellate Body Report, US – Line Pipe, para. 112.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 232 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
diusulkan, dengan kesempatan yang memadai untuk
konsultasi sebelumnya dengan maksud untuk meninjau semua
informasi terkait dalam arti Pasal 12.2, yang mencakup jadwal
yang diusulkan untuk liberalisasi progresif. "507

1.6 Hubungan dengan Pasal-pasal lain

1.6.1 Pasal 2 dan 4

32. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) menolak pandangan bahwa


ketidakpatuhan terhadap Pasal 12 ipso facto merupakan dasar untuk
menemukan pelanggaran persyaratan substantif Pasal 2 dan 4, dan sebaliknya:

"Dalam pandangan kami, persyaratan pemberitahuan Pasal 12


terpisah dari, dan dengan sendirinya tidak berimplikasi pada,
pertanyaan kepatuhan substantif terhadap Pasal 2 dan 4.
Demikian pula, kami mempertimbangkan bahwa persyaratan
substantif Pasal 2 dan 4 tidak berimplikasi pada pertanyaan
kepatuhan terhadap Pasal 12. Pasal 12 berfungsi untuk
memberikan transparansi dan informasi mengenai tindakan
terkait pengamanan yang diambil oleh Anggota. Kami mencatat
dalam konteks ini bahwa pemberitahuan berdasarkan Pasal 12
hanyalah langkah pertama dalam proses transparansi yang
dapat mencakup, antara lain, tinjauan oleh Komite sebagai
bagian dari fungsi pengawasannya (Pasal 13.1 (f)), permintaan
untuk informasi tambahan oleh Dewan Perdagangan Barang
atau Komite Pengamanan (Pasal 12.2), dan / atau pada
akhirnya konsultasi bilateral Anggota yang terkena dampak jika
penerapan suatu tindakan diusulkan (Pasal 12.3). Dalam hal
ini, hal yang penting adalah bahwa pemberitahuan harus
cukup deskriptif tentang tindakan yang telah diambil atau yang
diusulkan untuk diambil, dan dasar tindakan tersebut,
Anggota yang berkepentingan dengan masalah tersebut dapat
memutuskan apakah dan bagaimana menindaklanjutinya.

Pasal 12.2 dan 12.3 dalam pandangan kami mengonfirmasi


bahwa Anggota tidak diwajibkan untuk memberi tahu detail
lengkap penyelidikan dan temuan mereka. Pasal 12.2 secara
khusus mengatur kemungkinan permintaan informasi lebih
lanjut oleh Dewan Perdagangan Barang atau Komite
Pengamanan. Pasal 12.3 mengatur, antara lain, untuk
konsultasi, atas permintaan, dengan Anggota lain, untuk

507 Panel Report, Ukraine – Passenger Cars, paras. 7.537-7.538.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 233 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
meninjau informasi yang terkandung dalam pemberitahuan.
Dengan demikian, ketentuan ini secara khusus menciptakan
peluang untuk informasi lebih lanjut yang akan diberikan, atas
permintaan, tentang rincian tindakan yang dirangkum dalam
pemberitahuan. Pada akhirnya, jika pelanggaran Pasal 2 dan 4
dituduhkan, maka informasi yang lebih rinci dari berkas
investigasi, dan khususnya laporan yang dipublikasikan
tentang temuan dan kesimpulan yang beralasan dari
investigasi itu, yang akan membentuk dasar untuk
mengevaluasi tuduhan tersebut. "508

1.6.2 Pasal 7

33. Panel dalam Argentina – Footwear (EC) menyimpulkan bahwa mereka tidak
dapat memeriksa berdasarkan Pasal 12, klaim mengenai kegagalan untuk
memberi tahu modifikasi tindakan pengamanan yang meningkatkan
pembatasan tindakan tersebut:

"Kami mencatat bahwa modifikasi tindakan-tindakan


pengamanan definitif yang diramalkan dalam Persetujuan
(yaitu penghapusan dini atau liberalisasi yang lebih cepat
berpotensi dihasilkan dari tinjauan jangka menengah
berdasarkan Pasal 7.4, dan perpanjangan tindakan di luar
periode awal penerapan berdasarkan Pasal 7. [sic] dan 7.4),
semua tunduk pada persyaratan pemberitahuan masing-
masing berdasarkan Pasal 12.5 dan 12.1 (c) /12.2.

Dalam konteks ini, kami mencatat bahwa satu-satunya


modifikasi dari tindakan pengamanan yang dimaksud dalam
Pasal 7.4 adalah yang mengurangi batasannya (yaitu, untuk
menghilangkan tindakan tersebut atau untuk meningkatkan
kecepatan liberalisasinya sesuai dengan tinjauan jangka
menengah). Persetujuan tidak mempertimbangkan
modifikasi yang meningkatkan pembatasan suatu tindakan,
dan karenanya tidak berisi persyaratan pemberitahuan
untuk modifikasi yang membatasi tersebut.

Kami mencatat bahwa modifikasi tindakan pengamanan


definitif yang dibuat oleh Argentina tidak diatur dalam Pasal
7, dan dengan demikian Pasal 12 tidak memperkirakan
persyaratan pemberitahuan terkait dengan modifikasi
tersebut. Masalah substantif apa pun yang berkaitan dengan
Resolusi berikutnya ini perlu ditangani berdasarkan Pasal 7,

508 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.298 and 8.300.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 234 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
tetapi Masyarakat Eropa tidak membuat klaim seperti itu.
Jika situasi yang dipermasalahkan terutama merupakan
salah satu substansi, yaitu, modifikasi tindakan dengan
cara yang tidak terduga oleh Persetujuan Pengamanan, kami
yakin bahwa kami tidak dapat menangani dugaan
pelanggaran prosedural terkait pemberitahuan yang timbul
darinya, karena tidak ada kewajiban prosedural eksplisit
yang diperkirakan. Oleh karena itu, kami tidak melihat
kemungkinan untuk mengambil keputusan tentang aspek
klaim Masyarakat Eropa ini berdasarkan Pasal 12. "509

___
Terkini: Desember 2020

509 Panel Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 8.302-8.304.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 235 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
BAB XII
PENYELESAIAN SENGKETA

1 PASAL 14

1.1 Teks Pasal 14

Pasal 14

Penyelesaian Sengketa

Ketentuan Pasal XXII dan XXIII GATT 1994 sebagaimana diuraikan dan
diterapkan oleh Kesepahaman Penyelesaian Sengketa berlaku untuk konsultasi
dan penyelesaian sengketa yang timbul berdasarkan Persetujuan ini.

1.1.1 Standar tinjauan

1. Dalam Argentina – Footwear (EC), Argentina menyatakan dalam bandingnya


bahwa Panel dengan benar mengartikulasikan standar tinjauan tetapi menuduh
bahwa Panel keliru dalam menerapkan standar tinjauan tersebut dengan
melakukan "tinjauan de facto de novo" atas temuan dan kesimpulan dari
otoritas Argentina. Badan Banding menolak argumen Argentina, dengan
menyatakan sebagai berikut:

"Kami telah menyatakan, pada lebih dari satu kesempatan,


bahwa, untuk semua kecuali satu dari Persetujuan yang
tercakup, Pasal 11 DSU menetapkan standar peninjauan
yang sesuai untuk panel.

Berdasarkan tinjauan kami terhadap alasan Panel, kami


menemukan bahwa Panel dengan benar menyatakan standar
tinjauan yang sesuai, sebagaimana diatur dalam Pasal 11
DSU. Dan, sehubungan dengan penerapan standar
peninjauan, kami tidak percaya bahwa Panel melakukan
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 236 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
peninjauan de novo atas bukti, atau bahwa ia menggantikan
analisis dan penilaiannya dengan analisis dan penilaian
otoritas Argentina. Sebaliknya, Panel memeriksa apakah,
sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 4 Persetujuan
Pengamanan, pihak berwenang Argentina telah
mempertimbangkan semua fakta yang relevan dan telah
menjelaskan secara memadai bagaimana fakta mendukung
penentuan yang dibuat. Memang, jauh dari menyimpang dari
tanggung jawabnya, dalam pandangan kami, Panel hanya
memenuhi tanggung jawabnya berdasarkan Pasal 11 DSU
dalam mengambil pendekatan yang dilakukannya. Untuk
menentukan apakah penyelidikan pengamanan dan tindakan
pengamanan yang dihasilkan yang diterapkan oleh Argentina
konsisten dengan Pasal 4 Persetujuan Pengamanan, Panel
berkewajiban, berdasarkan ketentuan Pasal 4, untuk menilai
apakah pihak berwenang Argentina telah memeriksa semua
fakta yang relevan. dan telah memberikan penjelasan yang
beralasan tentang bagaimana fakta mendukung penentuan
mereka."510

2. Dalam Korea – Dairy, Panel mempertimbangkan permintaan Korea agar Panel


tidak terlibat dalam peninjauan de novo atas penentuan otoritas nasionalnya
untuk memberlakukan pengamanan. Lebih khusus lagi, Korea berpendapat
bahwa standar peninjauan Pasal 11 menyiratkan bahwa fungsi Panel adalah
untuk menilai apakah Korea (i) memeriksa fakta-fakta yang relevan di
hadapannya pada saat penyelidikan; dan (ii) memberikan penjelasan yang
memadai tentang bagaimana fakta-fakta di hadapannya secara keseluruhan
mendukung penentuan yang dibuat. Lebih lanjut, Korea mengklaim bahwa
penghormatan atau kebebasan tertentu harus diserahkan kepada otoritas
nasional dalam hal ini. Panel berpendapat bahwa ia tidak dapat memberikan
"penghormatan total" kepada otoritas nasional tetapi setuju bahwa ia tidak
dapat menggantikan penilaiannya dengan otoritas nasional:

"Kami mempertimbangkan bahwa bagi Panel untuk


mengadopsi kebijakan penghormatan total terhadap temuan
otoritas nasional tidak dapat memastikan 'penilaian obyektif'
sebagaimana diharapkan oleh Pasal 11 DSU. Kesimpulan ini
didukung, dalam pandangan kami, oleh laporan panel
sebelumnya yang telah menangani masalah ini511. Namun,
510Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), paras. 118 and 121.
511(catatan kaki asli) Kami mengingatkan bahwa dalam US – Underwear, paragraf. 7.53-54, sebuah kasus
yang berhubungan dengan tindakan pengamanan di bawah ATC, panel mencapai kesimpulan bahwa
standar peninjauan adalah yang ditetapkan dalam Pasal 11 DSU dan mengomentari implikasi dari standar
peninjauan tersebut untuk tindakan pengamanan. Lihat juga Panel Report dalam Brazil – Countervailing
Duty Proceeding Concerning Imports of Milk Powder from the European Community, SCM/179: "adalah
kewajiban otoritas penyelidikan untuk memberikan pendapat beralasan yang menjelaskan bagaimana
fakta dan argumen tersebut telah mengarah pada temuan mereka. ", para. 286.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 237 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
kami tidak melihat peninjauan kami sebagai pengganti dari
proses yang dilakukan oleh otoritas investigasi nasional.
Sebaliknya, kami menilai bahwa fungsi Panel adalah menilai
secara obyektif peninjauan yang dilakukan oleh otoritas
nasional yang menyelidiki, dalam hal ini KTC. Bagi kami,
penilaian obyektif mewajibkan pemeriksaan apakah KTC
telah memeriksa semua fakta yang dimilikinya atau yang
seharusnya diperoleh sesuai dengan Pasal 4.2 Persetujuan
Pengamanan (termasuk fakta yang dapat mengurangi
penetapan afirmatif sesuai dengan kalimat terakhir dari Pasal
4.2 Persetujuan Pengamanan), apakah penjelasan yang
memadai telah diberikan tentang bagaimana fakta secara
keseluruhan mendukung penentuan yang dibuat, dan,
akibatnya, apakah penentuan yang dibuat tersebut sejalan
dengan kewajiban internasional Korea."512

3. Dalam US - Lamb, Badan Banding berpendapat bahwa, dalam


mempertimbangkan klaim berdasarkan Persetujuan Pengamanan, penilaian
objektif panel melibatkan aspek formal (apakah otoritas yang berwenang telah
mengevaluasi "semua faktor yang relevan") dan aspek substantif (apakah
otoritas yang berwenang telah memberikan penjelasan yang masuk akal dan
memadai untuk penentuan mereka):

"[S]uatu 'penilaian obyektif' atas suatu klaim berdasarkan


Pasal 4.2 (a) Persetujuan Pengamanan pada prinsipnya
memiliki dua elemen. Pertama, sebuah panel harus meninjau
apakah otoritas yang berwenang telah mengevaluasi semua
faktor yang relevan, dan, kedua, panel harus meninjau
apakah pihak berwenang telah memberikan penjelasan yang
masuk akal dan memadai tentang bagaimana fakta
mendukung penentuan mereka.513 Dengan demikian,
penilaian objektif panel melibatkan aspek formal dan aspek
substantif. Aspek formal adalah apakah pihak berwenang
yang berwenang telah mengevaluasi 'semua Faktor-faktor
yang relevan '. Aspek substantif adalah apakah otoritas yang
berwenang telah memberikan penjelasan yang masuk akal
dan memadai untuk keputusan mereka.

Karakter ganda dari tinjauan panel ini diamanatkan oleh sifat


kewajiban khusus yang diberlakukan oleh Pasal 4.2
Persetujuan Pengamanan pada otoritas yang berwenang.

512 Panel Report, Korea – Dairy, para. 7.30.


513 (catatan kaki asli) Jelas, klaim berdasarkan Pasal 4.2 (a) mungkin tidak terkait pada saat yang sama
dengan kedua aspek tinjauan yang digambarkan di sini, tetapi hanya dengan salah satu aspek ini.
Misalnya, klaimnya mungkin bahwa, meskipun otoritas yang berwenang mengevaluasi semua faktor yang
relevan, penjelasan mereka tidak masuk akal atau tidak memadai.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 238 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
Berdasarkan Pasal 4.2 (a), otoritas yang berwenang harus,
sebagai masalah formal, mengevaluasi 'semua faktor yang
relevan'. Namun, evaluasi itu bukan hanya soal bentuk, dan
daftar faktor relevan yang akan dievaluasi bukan sekadar
'daftar periksa'. Berdasarkan Pasal 4.2 (a), otoritas yang
berwenang harus melakukan evaluasi substantif terhadap
'tumpuan', atau 'pengaruh' atau 'efek' 'atau 'dampak' yang
dimiliki oleh faktor-faktor terkait pada 'situasi industri dalam
negeri'. (penekanan ditambahkan) Dengan melakukan
evaluasi substantif terhadap faktor-faktor yang relevan,
pihak otoritas yang berwenang dapat membuat penentuan
keseluruhan yang tepat, antara lain, apakah industri dalam
negeri terluka parah atau terancam kerugian seperti yang
dijelaskan dalam Persetujuan."514

4. Dalam US - Lamb, Badan Banding selanjutnya menyatakan bahwa panel


harus memeriksa apakah penjelasan yang diberikan oleh otoritas yang
berwenang dalam laporan mereka yang diterbitkan masuk akal dan memadai
tanpa melakukan peninjauan de novo atas bukti atau mengganti kesimpulan
pihak berwenang:

"Oleh karena itu, sifat pemeriksaan yang tepat yang akan


dilakukan oleh panel, dalam meninjau klaim berdasarkan
Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan, sebagian berasal dari
kewajiban panel untuk membuat 'penilaian obyektif tentang
masalah' di bawah Pasal 11 DSU dan, sebagian, dari
kewajiban yang diberlakukan oleh Pasal 4.2, pada sejauh
kewajiban tersebut merupakan bagian dari klaim. Jadi,
seperti halnya klaim apa pun berdasarkan ketentuan
Persetujuan yang tercakup, panel diwajibkan untuk
memeriksa, sesuai dengan Pasal 11 DSU515, apakah Anggota
telah memenuhi kewajiban yang diberlakukan oleh
ketentuan tertentu yang diidentifikasi dalam klaim tersebut.
Dengan memeriksa apakah penjelasan yang diberikan oleh
otoritas yang berwenang dalam laporan mereka yang
diterbitkan masuk akal dan memadai, panel dapat
menentukan apakah otoritas tersebut telah bertindak secara
konsisten dengan kewajiban yang diberlakukan oleh Pasal
4.2 Persetujuan Pengamanan.

Kami ingin menekankan bahwa, meskipun panel tidak


berhak untuk melakukan tinjauan de novo atas bukti, atau
514Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 103-104. Lihat juga Appellate Body Report, US - Steel
Safeguards, para. 279.
515 (catatan kaki asli) Namun, kami mencatat bahwa Pasal 17.6 Persetujuan Anti-Banting Harga

menetapkan standar peninjauan khusus untuk klaim berdasarkan Persetujuan tersebut.


Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 239 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
untuk mengganti kesimpulan mereka sendiri dengan
kesimpulan otoritas yang berwenang, ini tidak berarti bahwa
panel harus menerima begitu saja kesimpulan dari otoritas
yang berwenang. Sebaliknya, dalam pandangan kami, dalam
memeriksa klaim berdasarkan Pasal 4.2 (a), panel dapat
menilai apakah penjelasan otoritas yang berwenang untuk
penentuannya masuk akal dan memadai hanya jika panel
secara kritis memeriksa penjelasan itu, secara mendalam,
dan dalam. terang fakta di depan panel. Oleh karena itu,
panel harus meninjau apakah penjelasan otoritas yang
kompeten sepenuhnya membahas sifat, dan, terutama,
kompleksitas, data, dan menanggapi interpretasi masuk akal
lainnya dari data tersebut. Panel harus menemukan,
khususnya, bahwa penjelasan tidak beralasan, atau tidak
memadai, jika penjelasan alternatif dari fakta tersebut masuk
akal, dan jika penjelasan pihak berwenang yang berkompeten
tampaknya tidak memadai sehubungan dengan penjelasan
alternatif tersebut. Jadi, dalam membuat "penilaian obyektif"
dari suatu klaim berdasarkan Pasal 4.2 (a), panel harus
terbuka terhadap kemungkinan bahwa penjelasan yang
diberikan oleh pihak yang berwenang tidak masuk akal atau
tidak memadai.

Dalam hal ini, frase 'tinjauan de novo' tidak boleh digunakan


secara sembarangan. Jika sebuah panel menyimpulkan
bahwa pihak berwenang yang berwenang, dalam kasus
tertentu, belum memberikan penjelasan yang masuk akal
atau memadai untuk keputusan mereka, maka panel
tersebut tidak, dengan demikian, telah terlibat dalam
tinjauan de novo. Panel itu juga tidak menggantikan
kesimpulannya sendiri dengan kesimpulan otoritas yang
berwenang. Sebaliknya, panel telah, sesuai dengan
kewajibannya di bawah DSU, hanya mencapai kesimpulan
bahwa keputusan yang dibuat oleh otoritas yang berwenang
tidak konsisten dengan persyaratan khusus Pasal 4.2
Persetujuan Pengamanan."516

5. Dalam US – Wheat Gluten, Badan Banding mempertimbangkan tugas otoritas


yang berwenang dan menyatakan bahwa penyelidikan oleh otoritas yang
berwenang memerlukan tingkat aktivitas yang tepat. "Tugas-tugas investigasi
dan evaluasi mereka menghalangi mereka untuk tetap pasif dalam menghadapi
kemungkinan kekurangan dalam bukti yang diserahkan".517 Mereka "harus

516 Appellate Body Report, US – Lamb, paras. 105-107. Lihat juga Appellate Body Report, US – Steel
Safeguards, para. 302.
517 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 55.

Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 240 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
melakukan langkah-langkah investigasi tambahan, ketika keadaan
mengharuskan, untuk memenuhi kewajiban mereka untuk mengevaluasi
semua. faktor-faktor yang relevan."518 Dalam kasus ini, Badan Banding
menemukan bahwa Panel telah menerapkan standar peninjauan yang tidak
memenuhi apa yang disyaratkan oleh Pasal 11 DSU dengan menyimpulkan
bahwa laporan otoritas investigasi berisi penjelasan yang memadai. Dalam
pandangan Badan Banding, Panel sangat bergantung pada informasi tambahan
yang diberikan oleh Amerika Serikat selama persidangan Panel.519

6. Dalam US - Steel Safeguards, Badan Banding menyatakan bahwa standar


peninjauan yang dijelaskan dalam US - Lamb dan US - Line Pipe sehubungan
dengan Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan yang diterapkan secara umum pada
kewajiban berdasarkan Persetujuan itu serta di bawah Pasal XIX GATT 1994:

"Kami menjelaskan dalam US - Lamb, dalam konteks klaim


berdasarkan Pasal 4.2 (a) Persetujuan Pengamanan, bahwa
otoritas yang berwenang harus memberikan 'penjelasan yang
masuk akal dan memadai tentang bagaimana fakta
mendukung penentuan mereka'. Baru-baru ini, dalam US -
Line Pipe, dalam konteks klaim berdasarkan Pasal 4.2 (b)
Persetujuan Pengamanan, kami mengatakan bahwa otoritas
yang berwenang harus, dengan cara yang sama, memberikan
'penjelasan yang masuk akal dan memadai, bahwa kerugian
yang disebabkan oleh faktor-faktor selain peningkatan impor
tidak dikaitkan dengan peningkatan impor '. Temuan kami
dalam kasus tersebut tidak dimaksudkan hanya untuk
membahas standar tinjauan yang sesuai untuk klaim yang

518 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, para. 55. Lihat juga Appellate Body Report, US – Cotton
Yarn, para. 73.
519 Appellate Body Report, US – Wheat Gluten, paras. 161-162. Badan Banding ditemukan sebagai berikut:

"Meskipun kesimpulan Panel tentang masalah ini adalah bahwa Laporan USITC berisi
penjelasan yang memadai tentang metodologi alokasi, alasan Panel mengungkapkan
bahwa Panel jelas tidak menganggap hal ini sebagai masalahnya. Panel merasa tidak
dapat hanya mengandalkan atau, bahkan, pada prinsipnya, pada penjelasan yang
sebenarnya diberikan dalam Laporan USITC dan, sebaliknya, sangat bergantung pada
informasi tambahan yang diberikan oleh Amerika Serikat dalam menanggapi
pertanyaan Panel. Memang, bagian terpenting dari alasan Panel tentang masalah ini
didasarkan pada 'klarifikasi' tersebut. Kami mempertimbangkan bahwa kesimpulan
Panel bertentangan dengan perlakuan dan deskripsi bukti yang mendukung
kesimpulan tersebut. Kami tidak melihat bagaimana Panel dapat menyimpulkan
bahwa Laporan USITC memang memberikan penjelasan yang memadai tentang
alokasi. metodologi, ketika jelas bahwa Panel sendiri melihat kekurangan dalam
Laporan itu sehingga sangat bergantung pada "klarifikasi" yang tidak terdapat dalam
Laporan USITC.

Dengan mencapai kesimpulan mengenai Laporan USITC yang sangat bergantung


pada informasi tambahan yang diberikan oleh Amerika Serikat selama persidangan
Panel - informasi yang tidak terdapat dalam Laporan USITC - Panel menerapkan
standar peninjauan yang kurang dari apa yang disyaratkan oleh Pasal 11 DSU. "
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 241 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
timbul berdasarkan Pasal 4.2 Persetujuan Pengamanan.
Kami tidak melihat alasan untuk tidak menerapkan standar
yang sama secara umum kewajiban berdasarkan Persetujuan
Pengamanan serta kewajiban dalam Pasal XIX GATT 1994.
"520

7. Badan Banding kemudian mengingatkan para pihak tentang pentingnya


memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai tentang fakta-fakta
yang mendukung pengenaan tindakan pengamanan, sehingga memungkinkan
panel untuk membuat penilaian obyektif seperti yang dipersyaratkan dalam
Pasal 11 DSU:

"Perlu diulangi bahwa panel tidak akan berada dalam posisi


untuk menilai secara obyektif, seperti yang diwajibkan
berdasarkan Pasal 11 DSU, apakah telah memenuhi prasyarat
yang harus ada sebelum tindakan pengamanan dapat
diterapkan, jika otoritas yang berwenang tidak diharuskan
untuk memberikan 'penjelasan yang masuk akal dan memadai'
tentang bagaimana fakta mendukung penentuan prasyarat
tersebut, termasuk 'perkembangan tak terduga' berdasarkan
Pasal XIX: 1 (a) dari GATT 1994. Panel tidak boleh bertanya-
tanya mengapa tindakan pengamanan diterapkan.

Ini tepatnya dengan 'mengemukakan temuan dan kesimpulan


yang masuk akal tentang semua masalah fakta dan hukum yang
relevan', berdasarkan Pasal 3.1, dan dengan memberikan
'analisis terperinci dari kasus yang sedang diselidiki serta
menunjukkan relevansi faktor-faktor yang diperiksa',
berdasarkan Pasal 4.2 (c), bahwa otoritas yang kompeten
menyediakan panel dengan dasar untuk 'membuat penilaian
obyektif tentang masalah sebelumnya' sesuai dengan Pasal 11.
Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, panel tidak boleh
melakukan peninjauan de novo atas bukti atau pengganti
penilaiannya dengan otoritas yang berwenang.521 Oleh karena
itu, 'kesimpulan yang masuk akal' dan 'analisis rinci' serta
'demonstrasi relevansi faktor-faktor yang diperiksa' yang
terkandung dalam laporan otoritas yang berwenang, adalah
satu-satunya dasar di mana panel dapat menilai apakah satu
otoritas yang berwenang telah memenuhi kewajibannya
berdasarkan Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX: 1 (a) GATT
1994. Ini semua adalah alasan lain mengapa mereka harus
dibuat eksplisit oleh otoritas yang berwenang. "

520 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, para. 276.


521 Appellate Body Report, Argentina – Footwear (EC), para. 121.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 242 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021

[K]ami tidak dapat menerima penafsiran Amerika Serikat bahwa


kegagalan untuk menjelaskan temuan tidak mendukung
kesimpulan bahwa USITC 'tidak benar-benar melakukan
analisis dengan benar, sehingga melanggar Pasal 2.1, 4.2, atau
4.2 (b) [Persetujuan Pengamanan] '. Seperti yang kami nyatakan
di atas, karena panel tidak boleh melakukan peninjauan de novo
atas bukti di hadapan otoritas yang berwenang, penjelasan yang
diberikan oleh otoritas yang berwenang untuk penentuannya
itulah yang memungkinkan panel untuk menentukan apakah
telah ada kepatuhan dengan persyaratan Pasal XIX GATT 1994
dan Pasal 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan. Mungkin saja
bahwa, seperti pendapat Amerika Serikat, pihak otoritas yang
berwenang telah melakukan analisis yang sesuai dengan benar.
Namun, jika otoritas yang berwenang belum memberikan
penjelasan yang masuk akal dan memadai untuk mendukung
penetapannya, panel tidak dalam posisi untuk menyimpulkan
bahwa persyaratan yang relevan untuk menerapkan tindakan
pengamanan telah dipenuhi oleh otoritas yang berwenang
tersebut. Jadi, dalam situasi seperti itu, panel tidak memiliki
pilihan selain menemukan bahwa otoritas yang berwenang tidak
melakukan analisis dengan benar."522

Terkini: Desember 2020

522 Appellate Body Report, US – Steel Safeguards, paras. 298-299 and 303.
Jurisprudensi WTO: Pengamanan Perdagangan Halaman 243 dari 243 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2021
1. Argentina – Footwear (EC)

Argentina — Safeguard
DS121:
Measures on Imports of Footwear
Judul singkat: Argentina — Footwear (EC)
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds121_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Masyarakat Eropa.

Pada tanggal 3 April 1998, Masyarakat Eropa meminta konsultasi dengan


Argentina sehubungan dengan tindakan pengamanan sementara dan definitif
yang diberlakukan oleh Argentina atas impor alas kaki. EC menegaskan bahwa
dengan Resolusi 226/97 tanggal 24 Februari 1997, Argentina memberlakukan
tindakan pengamanan sementara dalam bentuk bea khusus atas impor alas
kaki yang berlaku mulai 25 Februari 1997, yang diikuti oleh Resolusi 987/97,
yang memberlakukan pengamanan definitif. tindakan atas impor ini efektif sejak
13 September 1997. Komisi Eropa menuduh bahwa tindakan di atas melanggar
Pasal 2, 4, 5, 6 dan 12 Persetujuan Pengamanan, dan Pasal XIX GATT 1994.

Pada 10 Juni 1998, EC meminta pembentukan panel. Pada sidangnya pada


tanggal 22 Juni 1998, DSB menunda pembentukan sebuah panel.

Sidang Panel dan Badan Banding

Selanjutnya untuk permintaan kedua untuk membentuk sebuah panel, DSB


membentuk sebuah panel pada sidangnya pada tanggal 23 Juli 1998. Brasil,
Indonesia, Paraguay, AS dan Uruguay memiliki hak pihak ketiga mereka. Pada
tanggal 15 September 1998, Panel dibentuk. Laporan panel diedarkan pada 25
Juni 1999. Panel menemukan bahwa tindakan Argentina tidak sesuai dengan
Pasal 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 1 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada tanggal 15 September 1999, Argentina memberitahukan niatnya untuk
mengajukan banding atas masalah hukum dan interpretasi hukum tertentu
yang dikembangkan oleh Panel. Laporan Badan Banding diedarkan kepada
Anggota pada tanggal 14 Desember 1999. Badan Banding menguatkan temuan
panel bahwa tindakan Argentina tidak sesuai dengan Pasal 2 dan 4 Persetujuan
Pengamanan, tetapi membatalkan temuan dan kesimpulan tertentu dari panel
sehubungan dengan hubungan antara Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX
GATT 1994 dan pembenaran untuk memberlakukan tindakan pengamanan
hanya pada sumber pemasok negara ketiga non-MERCOSUR.

DSB mengadopsi Laporan Badan Banding dan Laporan Panel, sebagaimana


diubah oleh Laporan Badan Banding, pada 12 Januari 2000.

Implementasi laporan yang diadopsi

Berdasarkan Pasal 21.3 DSU, Argentina menginformasikan kepada DSB pada


tanggal 11 Februari 2000 bahwa tindakan pengamanan akan tetap berlaku
hingga tanggal 25 Februari 2000 dan, pada tanggal tersebut, tindakan yang
ditujukan untuk mematuhi rekomendasi dan keputusan DSB akan diadopsi.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 2 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
2. Argentina – Preserved Peaches

Argentina — Definitive
DS238:
Safeguard Measure on Imports of
Preserved Peaches
Judul singkat: Argentina — Preserved Peaches

https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds238_e.htm

Konsultasi
Gugatan oleh Chili.

Pada tanggal 14 September 2001, Chili meminta konsultasi dengan Argentina


sehubungan dengan tindakan pengamanan definitif yang diterapkan Argentina
pada impor buah persik yang diawetkan dalam air yang mengandung bahan
pemanis tambahan, termasuk sirup, yang diawetkan dalam bentuk lain atau
dalam air. Menurut Chili, tindakan pengamanan definitif Argentina tidak
konsisten dengan Pasal 2, 4, 5 dan 12 Persetujuan Pengamanan, dan Pasal
XIX:1 GATT 1994.

Pada tanggal 6 Desember 2001, Chili meminta pembentukan sebuah panel.


Pada sidangnya pada tanggal 18 Desember 2001, DSB menunda pembentukan
panel tersebut.

Sidang Panel dan Badan Banding

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 3 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada sidang DSB pada tanggal 18 Januari 2002, sebuah panel dibentuk. Segera
setelah pembentukan, Chili menyatakan bahwa untuk saat ini tidak akan
melanjutkan penunjukan panelis, karena masih berharap untuk mencapai
solusi yang saling memuaskan dengan Argentina. Masyarakat Eropa, Paraguay,
dan Amerika Serikat memiliki hak pihak ketiga mereka untuk berpartisipasi
dalam proses Panel. Pada 13 Maret 2002, Chili memberitahu Ketua DSB bahwa
mereka ingin komposisi panel dilanjutkan. Panel tersebut dibentuk pada 16
April 2002.

Pada tanggal 15 Oktober 2002, Ketua Panel menginformasikan kepada DSB


bahwa tidak mungkin menyelesaikan pekerjaannya dalam enam bulan karena
jadwal yang disepakati dengan para pihak dan bahwa Panel diharapkan untuk
mengedarkan laporannya pada akhir Januari 2003. Pada tanggal 14 Februari
2003, Panel mengedarkan Laporannya kepada Anggota. Panel menyimpulkan
bahwa tindakan buah persik yang diawetkan di Argentina diberlakukan secara
tidak konsisten dengan ketentuan-ketentuan tertentu dari Persetujuan
Pengamanan dan GATT 1994. Secara khusus:

• Argentina bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal


XIX:1(a) GATT 1994 karena gagal menunjukkan adanya perkembangan yang
tidak terduga seperti yang dipersyaratkan;

• Argentina bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal


XIX:1(a) GATT 1994 dan Pasal 2.1 dan 4.2(a) Persetujuan Pengamanan dengan
gagal membuat penentuan peningkatan impor, secara absolut atau relatif,
sebagaimana dipersyaratkan;

• Argentina bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal


XIX:1(a) GATT 1994 dan Pasal 2.1, 4.1(b) dan 4.2(a) Persetujuan Pengamanan
karena otoritas yang berwenang, dalam menentukan keberadaan ancaman
kerugian serius:

i. tidak mengevaluasi semua faktor yang relevan yang


mempengaruhi situasi industri dalam negeri;
ii. tidak memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai
tentang bagaimana fakta mendukung penentuan mereka; dan
iii. tidak menemukan bahwa kerugian serius akan segera terjadi.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 4 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Panel tidak menemukan bahwa Argentina bertindak tidak konsisten dengan
kewajibannya berdasarkan Pasal 2.1 dan 4.1(b) Persetujuan Pengamanan
dengan mendasarkan temuan adanya ancaman kerugian serius pada dugaan,
dugaan, atau kemungkinan yang jauh. Panel menjalankan ekonomi yudisial
sehubungan dengan semua klaim lainnya.

Pada sidangnya pada tanggal 15 April 2003, DSB mengadopsi Laporan Panel.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada 14 Mei 2003, Argentina memberi tahu DSB bahwa ia tidak dapat segera
mematuhi rekomendasinya dan karenanya meminta jangka waktu yang wajar
untuk implementasi. Pada 27 Juni 2003, Argentina dan Chili memberitahu DSB
bahwa mereka telah sepakat bahwa jangka waktu yang wajar adalah 31
Desember 2003.

Pada sidangnya pada tanggal 23 Januari 2004, Argentina mengumumkan


bahwa tindakan pengamanan yang dipermasalahkan telah ditarik pada tanggal
31 Desember 2003 sejalan dengan kesepakatan yang dicapai antara Argentina
dan Chili dan dengan demikian dalam pandangannya telah menerapkan
rekomendasi DSB. Chili menyambut baik penarikan tindakan itu oleh
Argentina.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 5 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
3. Chile – Price Band System

Chile — Price Band System and


DS207:
Safeguard Measures Relating to
Certain Agricultural Products
Judul singkat: Chile — Price Band System

https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds207_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Argentina.

Pada tanggal 5 Oktober 2000, Argentina meminta konsultasi dengan Chili


mengenai:

• sistem pita harga yang ditetapkan oleh UU 18.525 (sebagaimana diubah


kemudian oleh UU 18.591 dan UU 19.546), serta peraturan pelaksanaan dan
ketentuan pelengkap dan/atau perubahan; dan

• tindakan pengamanan sementara yang diadopsi pada 19 November 1999


dengan Keputusan Menteri Perekonomian No. 339 dan tindakan pengamanan
definitif yang diberlakukan pada tanggal 20 Januari 2000 dengan Keputusan
Menteri Perekonomian No. 9 pada impor berbagai produk, termasuk gandum,
tepung terigu dan minyak nabati yang dapat dimakan.

Argentina menilai bahwa tindakan-tindakan ini menimbulkan pertanyaan


tentang kewajiban Chili di bawah berbagai Persetujuan. Menurut Argentina,
ketentuan-ketentuan di mana tindakan-tindakan yang berkaitan dengan sistem
pita harga tersebut tidak konsisten, termasuk, tetapi tidak terbatas pada,
sebagai berikut: Pasal II GATT 1994, dan Pasal 4 Persetujuan tentang Pertanian.
Menurut Argentina, ketentuan di mana tindakan pengamanan tidak konsisten,
termasuk, tetapi tidak terbatas pada, sebagai berikut: Pasal 2, 3, 4, 5, 6 dan 12
Persetujuan Pengamanan, dan Pasal XIX:1(a) dari GATT 1994.

Pada 19 Januari 2001, Argentina meminta pembentukan sebuah panel. Pada


sidangnya pada 1 Februari 2001, DSB menunda pembentukan panel.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 6 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Sidang Panel dan Badan Banding

Selanjutnya untuk permintaan kedua untuk membentuk panel oleh Argentina,


DSB membentuk panel pada sidangnya tanggal 12 Maret 2001. Australia, Brasil,
Kolombia, Kosta Rika, EC, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Jepang,
Nikaragua, Paraguay, AS, dan Venezuela memiliki hak pihak ketiga mereka.
Pada tanggal 7 Mei 2001, Argentina meminta Direktur Jenderal untuk
menentukan komposisi Panel. Pada tanggal 17 Mei 2001, Panel dibentuk.

Pada tanggal 23 November 2001, Panel menginformasikan kepada DSB bahwa


ia tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam enam bulan karena
permintaan penjadwalan para pihak. Panel diharapkan untuk menyelesaikan
pekerjaannya pada akhir Maret 2002. Pada tanggal 3 Mei 2002, Panel
mengedarkan laporannya kepada Anggota. Panel menyimpulkan bahwa:

a. PBS Chili tidak sesuai dengan Pasal 4.2 Persetujuan Pertanian dan Pasal
II:1(b) GATT 1994;
b. mengenai tindakan-tindakan perlindungan Chili pada gandum, tepung
terigu dan minyak nabati yang dapat dimakan:

i. Chili telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal 3.1 dari Persetujuan
Pengamanan dengan tidak menyediakan risalah sesi-sesi CDC yang
relevan melalui media yang sesuai sehingga merupakan laporan yang
“dipublikasikan”;
ii. Chili telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994
karena CDC gagal menunjukkan adanya perkembangan yang tidak
terduga, dan Pasal 3.1 dari Persetujuan Pengamanan karena laporan
CDC tidak menetapkan temuan dan kesimpulan yang beralasan dalam
hal ini dalam laporannya;
iii. Chili telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994
dan Pasal 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan karena CDC gagal
menunjukkan kemiripan atau daya saing langsung dari produk yang
dihasilkan oleh industri dalam negeri, dan, akibatnya, gagal
mengidentifikasi industri dalam negeri;
iv. Chili telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994
dan Pasal 2.1 dan 4.2(a) Persetujuan Pengamanan karena CDC gagal
menunjukkan peningkatan impor produk yang tunduk pada tindakan
pengamanan yang disyaratkan oleh ketentuan tersebut ;
v. Chili telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994
dan Pasal 4.1(a), 4.1(b) dan 4.2(a) Persetujuan Pengamanan karena
CDC tidak menunjukkan adanya ancaman kerugian serius;

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 7 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
vi. Chili telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal 2.1 dan 4.2(b)
Persetujuan Pengamanan karena CDC tidak menunjukkan hubungan
sebab akibat;
vii. Chili telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994
dan Pasal 5.1 Persetujuan Pengamanan karena CDC tidak memastikan
bahwa tindakan tersebut dibatasi sejauh yang diperlukan untuk
mencegah atau memperbaiki kerugian dan memfasilitasi penyesuaian;
viii. Argentina gagal membuktikan bahwa Chili telah bertindak tidak
konsisten dengan persyaratan Pasal 3.1 dan 3.2 Persetujuan
Pengamanan untuk melakukan “penyelidikan yang sesuai” karena
Argentina diduga tidak memiliki kesempatan penuh untuk
berpartisipasi dalam penyelidikan dan tidak memiliki akses ke
ringkasan publik dari informasi rahasia yang mungkin menjadi dasar
keputusan otoritas Chili.

Pada tanggal 24 Juni 2002, Chili memberitahukan keputusannya untuk


mengajukan banding kepada Badan Banding atas masalah hukum tertentu
yang tercakup dalam Laporan Panel dan interpretasi hukum tertentu yang
dikembangkan oleh Panel.

Pada tanggal 23 September 2002 beredar laporan dari Badan Banding. Badan
Banding:

a. menemukan bahwa Panel bertindak tidak konsisten dengan Pasal 11 DSU


dengan membuat temuannya, dalam paragraf 7.108 Laporan Panel,
bahwa bea yang dihasilkan dari sistem pita harga Chili tidak konsisten
dengan Pasal II:1(b) GATT 1994, berdasarkan kalimat kedua dari
ketentuan itu, yang tidak ada di hadapan Panel, dan, oleh karena itu,
membatalkan temuan ini;

b. memutuskan bahwa Panel tidak keliru dalam memilih untuk memeriksa


klaim Argentina berdasarkan Pasal 4.2 Persetujuan Pertanian sebelum
memeriksa klaim Argentina berdasarkan Pasal II:1(b) GATT 1994;

c. sehubungan dengan Pasal 4.2 Persetujuan tentang Pertanian:

i. menguatkan temuan Panel, dalam paragraf 7.47 dan 7.65 Laporan


Panel, bahwa sistem pita harga Chili adalah tindakan perbatasan
yang serupa dengan pungutan impor variabel dan harga impor
minimum;
ii. membatalkan temuan Panel, dalam paragraf 7.52 dan 7.60
Laporan Panel, bahwa “bea pabean biasa” harus dipahami sebagai
“merujuk pada bea pabean yang tidak diterapkan berdasarkan
faktor-faktor yang bersifat eksogen”;

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 8 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
iii. menguatkan temuan Panel, dalam paragraf 7.102 dan 8.1(a)
Laporan Panel, bahwa sistem pita harga Chili tidak konsisten
dengan Pasal 4.2 Persetujuan tentang Pertanian;

d. memutuskan, berdasarkan temuan ini, bahwa tidak perlu untuk


memutuskan apakah sistem pita harga Chili konsisten dengan kalimat
pertama Pasal II:1(b) GATT 1994.

Badan Banding merekomendasikan agar DSB meminta Chili untuk membawa


sistem pita harganya, sebagaimana ditemukan, dalam dan dalam Laporan Panel
sebagaimana diubah oleh Laporannya, agar tidak konsisten dengan Persetujuan
tentang Pertanian, agar sesuai dengan kewajibannya berdasarkan Persetujuan
itu.

Pada sidangnya pada tanggal 23 Oktober 2002, DSB mengadopsi Laporan


Badan Banding dan Laporan Panel, sebagaimana diubah oleh Laporan Badan
Banding.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada sidang DSB tanggal 11 November 2002, Chili menyatakan bahwa mereka
bermaksud untuk mematuhi rekomendasi dan keputusan DSB. Untuk itu, Chili
terlibat dalam konsultasi dengan Argentina untuk menemukan solusi yang
memuaskan bagi perselisihan tersebut. Chili lebih lanjut menyatakan bahwa
akan membutuhkan jangka waktu yang wajar untuk membawa tindakannya
sesuai dengan rekomendasi dan keputusan DSB. Pada tanggal 6 Desember
2002, Chili menginformasikan kepada DSB, bahwa sampai saat ini Chili dan
Argentina tidak dapat menyepakati jangka waktu yang wajar dan dengan
demikian Chili meminta agar penentuan jangka waktu yang wajar menjadi
subjek arbitrase yang mengikat. sesuai dengan Pasal 21.3(c) DSU. Pada tanggal
16 Desember 2002, Argentina dan Chili memberitahu DSB bahwa mereka telah
setuju untuk menunda batas waktu untuk arbitrase yang mengikat yang
sekarang akan diselesaikan selambat-lambatnya 90 hari sejak penunjukan
arbiter (bukan 90 hari sejak tanggal adopsi keputusan dan rekomendasi DSB).
Juga pada 16 Desember 2002, Argentina dan Chili meminta Tuan John
Lockhart, Anggota Badan Banding, untuk bertindak sebagai arbiter untuk
tujuan Pasal 21.3(c) DSU. Pada tanggal 17 Desember 2002, Mr John Lockhart
menerima penunjukan arbiter.

Pada tanggal 17 Maret 2003, arbiter mengedarkan putusannya. Arbiter


menyimpulkan bahwa “jangka waktu yang wajar” yang harus diperpanjang ke

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 9 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Chili untuk melaksanakan rekomendasi dan keputusan DSB dalam sengketa
ini adalah 14 bulan (23 Desember 2003).

Pada sidang DSB tanggal 2 Oktober 2003, Chili menyatakan bahwa pada tanggal
25 September 2003 Undang-undang No 19.897 untuk menetapkan sistem pita
harga baru telah diundangkan menggantikan Undang-undang No 18.525.
Undang-undang baru akan mulai berlaku pada 16 Desember 2003: yaitu
sebelum berakhirnya jangka waktu yang wajar untuk kepatuhan. Argentina
mengajukan pertanyaan rinci tentang UU baru. Chili mencatat pernyataan
Argentina dan meminta Argentina membuat pertanyaannya tersedia secara
tertulis.

Pada sidang DSB pada tanggal 7 November 2003, Chili menyatakan bahwa
Undang-undang No 19.897 dijadwalkan mulai berlaku pada tanggal 16
Desember 2003: yaitu sebelum berakhirnya jangka waktu yang wajar untuk
kepatuhan, dan bahwa, dengan undang-undang baru ini, Chili telah mematuhi
rekomendasi dan keputusan DSB. Argentina menyatakan bahwa sistem baru
tidak sepenuhnya mematuhi rekomendasi dan keputusan DSB, karena
mempertahankan sebagian besar fitur penting dari sistem sebelumnya; dan
masih menunggu tanggapan atas pertanyaannya mengenai sistem pita harga
yang baru. Argentina juga menyatakan bahwa, mengingat hubungan yang erat
antara Chili dan Argentina, pihaknya masih bersedia untuk menjajaki
kemungkinan mencapai solusi yang memuaskan bagi perselisihan ini.

Pada sidang DSB pada 1 Desember 2003, Chili mengatakan bahwa mereka telah
mengadopsi sejumlah tindakan untuk mematuhi rekomendasi DSB, seperti
yang dinyatakan sebelumnya. Argentina menegaskan kembali pandangannya
bahwa tindakan-tindakan yang diambil oleh Chili untuk mematuhi rekomendasi
tersebut bukan merupakan implementasi dalam kasus ini karena sistem pita
harga akan terus dipertahankan. Argentina menganggap bahwa akan tepat bagi
para pihak untuk melakukan negosiasi tentang kompensasi sebelum
berakhirnya batas waktu pelaksanaan. Brazil juga menilai tindakan kepatuhan
yang dilakukan Chile masih belum sesuai dengan ketentuan Agreement on
Agriculture.

Pada tanggal 24 Desember 2003, Argentina dan Chili memberitahu DSB bahwa
mereka telah menyetujui prosedur tertentu berdasarkan Pasal 21 dan 22 DSU.

Pada sidang DSB pada tanggal 23 Januari 2004, Chili dan Argentina mencatat
bahwa mereka telah menyimpulkan kesepakatan bilateral mengenai prosedur
berdasarkan Pasal 21.5 dan 22 DSU. Dalam hal ini, Chili mencatat bahwa
masalah urutan antara Pasal 21.5 dan 22 membutuhkan solusi multilateral
karena Persetujuan ad hoc hanya berlaku untuk sengketa tertentu. Argentina
mencatat bahwa para pihak akan segera mengadakan konsultasi mengenai
masalah implementasi.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 10 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Proses kepatuhan

Pada 19 Mei 2004, Argentina meminta konsultasi berdasarkan Pasal 21.5 DSU.
Pada tanggal 29 Desember 2005, Argentina, mempertimbangkan bahwa
tindakan yang diambil oleh Chili untuk melaksanakan rekomendasi dan
keputusan DSB tidak konsisten, antara lain, dengan Pasal 4.2 Persetujuan
Pertanian, kalimat kedua Pasal II:1(b) dari GATT 1994, dan karenanya, Pasal
XVI:4 Persetujuan WTO, meminta pembentukan panel kepatuhan Pasal 21.5.
Pada sidangnya pada 20 Januari 2006, DSB setuju untuk merujuk masalah
yang diangkat oleh Argentina ke panel asli. Australia, Kolombia, Masyarakat
Eropa, dan Amerika Serikat memiliki hak pihak ketiga mereka. Selanjutnya,
Brasil, Kanada, Cina, Peru, dan Thailand memiliki hak pihak ketiga mereka.

Pada tanggal 4 April 2006, para pihak menyepakati komposisi Panel. Pada
tanggal 8 Juni 2006, Ketua Panel menginformasikan kepada DSB bahwa tidak
mungkin untuk mengedarkan laporannya dalam waktu 90 hari setelah tanggal
rujukan ke panel asli karena waktu yang diperlukan untuk menerjemahkan
kiriman. Panel mengharapkan untuk menyelesaikan pekerjaannya pada bulan
November 2006. Pada tanggal 13 November 2006, Ketua Panel memberitahu
DSB bahwa pada tanggal 23 Oktober 2006, Panel telah mengeluarkan laporan
akhirnya kepada pihak-pihak yang bersengketa. Namun, karena waktu yang
diperlukan untuk menerjemahkan laporan ke dalam bahasa Prancis dan
Spanyol, Panel tidak akan dapat mengedarkan laporan tersebut kepada Anggota
dalam jangka waktu 90 hari yang ditentukan dalam Pasal 21.5 DSU. Panel
mengindikasikan bahwa mereka diharapkan untuk mengedarkan laporannya
kepada Anggota paling lambat pertengahan Desember 2006,.

Pada tanggal 8 Desember 2006, laporan panel Pasal 21.5 diedarkan kepada
Anggota. Panel menemukan bahwa:

- dengan terus mempertahankan tindakan perbatasan yang serupa dengan


pungutan impor variabel dan dengan harga impor minimum, Chili
bertindak dengan cara yang tidak sesuai dengan Pasal 4.2 Persetujuan
tentang Pertanian dan telah gagal menerapkan rekomendasi dan
keputusan DSB.
- Untuk penyelesaian sengketa tidak perlu membuat temuan terpisah
berdasarkan Pasal II:1(b) GATT 1994 dan XVI:4 Persetujuan WTO.

Pada tanggal 5 Februari 2007, Chili memberitahukan keputusannya untuk


mengajukan banding ke Badan Banding atas masalah hukum tertentu yang
tercakup dalam laporan panel dan interpretasi hukum tertentu yang
dikembangkan oleh Panel. Pada tanggal 19 Februari 2007, Argentina
memberitahukan keputusannya untuk mengajukan banding ke Badan Banding
masalah hukum tertentu yang tercakup dalam laporan panel dan interpretasi
hukum tertentu yang dikembangkan oleh Panel. Pada tanggal 30 Maret 2007,

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 11 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Ketua Badan Banding menginformasikan kepada DSB bahwa karena waktu
yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan penerjemahan laporan, Badan
Banding tidak dapat mengedarkan laporannya dalam waktu 60 hari.
Diperkirakan laporan tersebut akan diedarkan paling lambat 7 Mei 2007.

Pada tanggal 7 Mei 2007, laporan Badan Banding diedarkan kepada Anggota.
Badan Banding menemukan:

- bahwa Panel tidak keliru dalam mengalokasikan beban pembuktiannya;


- bahwa Panel tidak keliru dalam menafsirkan Pasal 4.2 dan catatan kaki
1 dari Persetujuan tentang Pertanian, atau dalam penerapan ketentuan
tersebut pada tindakan yang dipermasalahkan, dan, oleh karena itu (i)
menguatkan temuan Panel bahwa tindakan yang dipermasalahkan
adalah tindakan perbatasan yang serupa dengan pungutan impor variabel
dan harga impor minimum sebagaimana dimaksud dalam catatan kaki 1
Pasal 4.2 Persetujuan Pertanian; dan (ii) menguatkan temuan Panel
bahwa, dengan mempertahankan tindakan perbatasan yang serupa
dengan pungutan impor variabel dan dan dengan harga impor minimum,
Chili bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal
4.2 Persetujuan tentang Pertanian dan belum menerapkan rekomendasi
dan keputusan DSB.
- - bahwa Panel tidak lalai menjalankan tugasnya berdasarkan Pasal 11
DSU untuk melakukan penilaian objektif atas masalah sebelumnya atau
berdasarkan Pasal 12.7 DSU untuk menetapkan alasan dasar bagi
temuannya; dan
- Mengingat temuan-temuan ini, bahwa karena kondisi yang menjadi dasar
banding Argentina lainnya tidak terpenuhi, maka banding itu tidak perlu
dipertimbangkan.

Dalam sidangnya pada tanggal 22 Mei 2007, DSB mengadopsi laporan Badan
Banding Pasal 21.5 dan laporan panel, sebagaimana dikuatkan oleh laporan
Badan Banding.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 12 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
4. Dominican Republic – Safeguard

Dominican Republic —
DS417:
Safeguard Measures on Imports of
Polypropylene Bags and Tubular
Fabric
Judul singkat: Dominican Republic — Safeguard Measures

https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds417_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Honduras. (Lihat juga DS415, DS416 dan DS418)

Pada tanggal 18 Oktober 2010, Honduras meminta konsultasi dengan


Republik Dominika mengenai tindakan pengamanan sementara dan
definitif yang diberlakukan oleh Republik Dominika atas impor tas
polipropilena dan kain tubular dan penyelidikan yang mengarah pada
pengenaan tindakan tersebut. Produk yang dipermasalahkan
diklasifikasikan di bawah subpos 5407.20.20, 6305.33.10 dan
6305.33.90 dari Tarif Republik Dominika.

Honduras prihatin dengan aspek-aspek tertentu dari tindakan


pengamanan dan penyelidikan yang mendasarinya. Secara khusus,
Honduras menuduh bahwa tindakan ini tampaknya tidak sesuai dengan
Pasal 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4.1(a), 4.1(c), 4.2(a), 4.2(b), 4.2(c), 5.1, 6 , 9.1,
11.1(a) dan 12.3 Persetujuan Pengamanan, dan Pasal XIX:1(a) GATT
1994.

Pada tanggal 22 Oktober 2010, Panama meminta untuk bergabung dalam


konsultasi. Pada tanggal 25 Oktober 2010, Guatemala meminta untuk
bergabung dalam konsultasi. Pada tanggal 26 Oktober 2010, Kosta Rika
dan El Salvador meminta untuk bergabung dalam konsultasi.
Selanjutnya, Republik Dominika memberitahu DSB bahwa mereka telah
menerima permintaan dari Kosta Rika, El Salvador, Guatemala dan

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 13 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Panama untuk bergabung dalam konsultasi. Pada 20 Desember 2010,
Honduras meminta pembentukan sebuah panel. Pada sidangnya pada 25
Januari 2011, DSB menunda pembentukan panel.

Sidang Panel dan Badan Banding

Pada sidangnya pada tanggal 7 Februari 2011, DSB setuju untuk


membentuk satu panel, sesuai dengan Pasal 9.1 DSU, untuk memeriksa
gugatan ini dan juga DS415, DS416 dan DS418. China, Kolombia, Uni
Eropa, Panama, Nikaragua, Turki, dan Amerika Serikat memiliki hak
pihak ketiga mereka. Selanjutnya, Kosta Rika, El Salvador dan Guatemala
memiliki hak pihak ketiga mereka. Pada 1 Maret 2011, Kosta Rika, El
Salvador, Guatemala dan Honduras bersama-sama meminta Direktur
Jenderal untuk menentukan komposisi panel. Pada 11 Maret 2011, Dirjen
menyusun panel.

Pada tanggal 6 September 2011, Ketua panel menginformasikan kepada


DSB bahwa jadwal yang ditetapkan oleh panel setelah berkonsultasi
dengan para pihak yang bersengketa mempertimbangkan bahwa laporan
akhir akan diterbitkan kepada para pihak pada tanggal 11 November
2011. Panel diharapkan untuk menyelesaikan pekerjaannya. dalam
jangka waktu tersebut. Pada tanggal 21 November 2011, Ketua panel
menginformasikan kepada DSB bahwa, setelah berkonsultasi dengan
para pihak, panel memutuskan untuk menerbitkan laporan akhir kepada
para pihak pada tanggal 23 November 2011. Laporan akhir akan
diedarkan kepada Anggota setelah diterjemahkan. , yang diharapkan
selesai paling lambat awal Februari 2012.

Pada tanggal 31 Januari 2012, laporan panel diedarkan kepada Anggota.

Ringkasan temuan utama

Tindakan-tindakan yang dipermasalahkan dalam perselisihan ini adalah


bea sementara dan definitif yang dikenakan oleh Republik Dominika atas
impor tas polipropilena dan kain tubular, serta penyelidikan mendasar
yang mengarah pada penerapan bea dan dugaan kelalaian prosedural
tertentu.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 14 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Mengenai masalah penerapan GATT Pasal XIX dan Persetujuan
Pengamanan, Panel menyimpulkan bahwa bea sementara dan definitif
adalah pengamanan, karena mereka telah menangguhkan kewajiban
Republik Dominika berdasarkan Pasal I:1 GATT (kewajiban MFN, karena
asal-usul tertentu -Kolombia, Indonesia, Meksiko dan Panama-
dikeluarkan dari penerapannya) dan II:1(b) (karena mereka telah
mengenakan biaya tambahan tarif, berbeda dari bea pabean biasa, yang
tidak diatur dalam Daftar GATT Republik Dominika). Setelah
menyimpulkan bahwa GATT Pasal XIX dan Persetujuan Pengamanan
berlaku untuk sengketa ini, panel membahas klaim substantif yang
diajukan oleh para penggugat.

Panel menemukan bahwa Republik Dominika bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal XIX:1(a) GATT 1994 dan Pasal
3.1, 4.2(c) dan 11.1(a) Persetujuan Pengamanan karena laporan yang
diterbitkan oleh otoritas yang berwenang gagal memberikan penjelasan
tentang adanya perkembangan yang tidak terduga dan dampak kewajiban
GATT 1994.

Panel menemukan bahwa Republik Dominika bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 2.1 dan 4.1(c) Persetujuan
Pengamanan dan Pasal XIX:1(a) GATT 1994, dengan mengecualikan
produk tertentu dari definisi produk persaingan langsung domestik, dan
produsen tertentu dari produk sejenis atau produk yang bersaing secara
langsung, untuk tujuan mendefinisikan industri dalam negeri.

Panel menolak klaim penggugat bahwa Republik Dominika bertindak


tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 2.1, 3.1, 4.2(a)
dan 4.2(c) Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX:1(a) GATT 1994 dalam
penentuannya tentang peningkatan impor secara absolut dan
pelaksanaan ekonomi yudisial sehubungan dengan klaim pelanggaran
tambahan sehubungan dengan penentuan peningkatan impor secara
relatif.

Panel menemukan bahwa Republik Dominika bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 2.1, 3.1, 4.1(a), 4.2(a) dan 4.2(c)
dari Persetujuan Pengamanan dan Pasal XIX:1(a) GATT 1994 dengan tidak
memberikan penjelasan yang masuk akal dan memadai sehubungan
dengan adanya kerugian serius.

Panel menolak klaim penggugat bahwa Republik Dominika bertindak


tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 2.1, 2.2, 3.1,

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 15 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
4.2, 6 dan 9.1 Persetujuan Pengamanan karena gagal melakukan analisis
baru untuk menentukan adanya peningkatan impor, kerugian serius dan
sebab akibat (tidak termasuk impor dari Kolombia, Indonesia, Meksiko
dan Panama).

Panel menemukan bahwa Republik Dominika bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan
karena gagal mengambil semua tindakan yang wajar untuk
mengecualikan Thailand, sebagai negara berkembang, dari penerapan
tindakan pengamanan sementara dan definitif.

Panel menolak klaim penggugat bahwa Republik Dominika bertindak


tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal XIX:2 GATT
1994 dan Pasal 12.1(c) Persetujuan Pengamanan dengan tidak
memberitahukan tindakan pengamanan definitif dengan benar. Panel
juga menolak klaim penggugat bahwa Republik Dominika bertindak tidak
konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal XIX:2 GATT 1994 dan
Pasal 8.1 dan 12.3 Persetujuan Pengamanan dengan gagal memberikan
kesempatan yang memadai kepada penggugat untuk melakukan
konsultasi sebelumnya. dan untuk mendapatkan sarana kompensasi
perdagangan yang memadai.

Pada sidangnya pada 22 Februari 2012, DSB mengadopsi laporan panel.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada sidang DSB pada tanggal 23 Maret 2012, Republik Dominika


menginformasikan kepada DSB bahwa mereka bermaksud untuk segera
menerapkan rekomendasi dan keputusan DSB dengan cara yang menghormati
kewajiban WTO-nya. Pada 13 April 2012, para pihak mencatat bahwa Republik
Dominika telah membuat pernyataan pada sidang DSB pada tanggal 23 Maret
2012 bahwa mereka akan segera melanjutkan implementasi rekomendasi DSB,
dan dalam hal apapun sebelum 30 April 2012. Pada 7 Mei 2012, Republik
Dominika menginformasikan kepada DSB bahwa mereka telah mematuhi
rekomendasi DSB sejak 21 April 2012 dengan mencabut tindakan pengamanan
yang menjadi subjek sengketa ini, dan dengan menetapkan tarif MFN pada
tingkat yang ada sebelumnya. penerapan pengamanan tersebut di atas.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 16 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
5. India – Iron and Steel Products

India — Certain Measures on


DS518:
Imports of Iron and Steel Products
Judul singkat: India — Iron and Steel Products
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds518_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Jepang

Pada tanggal 20 Desember 2016, Jepang meminta konsultasi dengan India


mengenai tindakan tertentu yang diberlakukan oleh India atas impor produk
besi dan baja ke India.

Jepang mengklaim bahwa tindakan tersebut tampaknya tidak konsisten


dengan:

• Artikel 2.1, 3.1, 4.1(a), 4.1(b), 4.1(c), 4.2(a), 4.2(b), 4.2(c), 5.1, 7.1, 11.1(a), 12.1,
12.2, 12.3 dan 12.4 Persetujuan Pengamanan; dan

• Pasal I:1, II:1(b), XI:1 dan XIX:1(a) dari GATT 1994.

Pada 17 Januari 2017, Chinese Taipei meminta untuk bergabung dalam


konsultasi. Pada 18 Januari 2017, Federasi Rusia meminta untuk bergabung
dalam konsultasi. Pada 19 Januari 2017, Ukraina meminta untuk bergabung
dalam konsultasi.

Sidang Panel dan Badan Banding

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 17 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada 9 Maret 2017, Jepang meminta pembentukan panel. Pada sidangnya pada
21 Maret 2017, DSB menunda pembentukan panel. Pada sidangnya pada 3 April
2017, DSB membentuk panel. Australia, Cina, Uni Eropa, Indonesia,
Kazakhstan, Korea, Oman, Qatar, Federasi Rusia, Singapura, Cina Taipei,
Ukraina, Amerika Serikat, dan Vietnam memiliki hak pihak ketiga mereka.

Pada 12 Juni 2017, Jepang meminta Direktur Jenderal untuk membentuk


panel. Pada tanggal 22 Juni 2017, Direktur Jenderal menyusun panel.

Pada tanggal 22 Mei 2018, Ketua panel menginformasikan kepada DSB bahwa
panel diharapkan untuk menerbitkan laporan akhirnya kepada para pihak pada
paruh kedua tahun 2018. Ketua juga menginformasikan kepada DSB bahwa
laporan tersebut akan tersedia untuk umum setelah laporan tersebut
diterbitkan. diedarkan kepada Anggota dalam ketiga bahasa resmi, dan bahwa
tanggal peredaran bergantung pada penyelesaian terjemahan.

Pada tanggal 6 November 2018, laporan panel diedarkan kepada Anggota.

Ringkasan temuan utama

Perkara antara Jepang dan India ini menyangkut tindakan pengamanan yang
diberlakukan oleh India atas impor produk baja tertentu. Jepang mengklaim
bahwa tindakan yang dipermasalahkan itu tidak sesuai dengan berbagai
ketentuan Persetujuan Pengamanan dan GATT 1994.

Jepang menggugat aspek yang berbeda dari penentuan otoritas kompeten India
yang berkaitan dengan: perkembangan tak terduga dan dampak kewajiban
GATT; peningkatan impor; pengertian industri dalam negeri; kerugian serius
atau ancamannya; hubungan sebab akibat antara peningkatan impor dan
kerugian serius yang ditimbulkan pada industri dalam negeri; faktor lain yang
menyebabkan kerugian bagi industri dalam negeri bersamaan dengan
peningkatan impor; tingkat bea yang dikenakan; dan durasi tindakan
pengamanan. Jepang juga membuat klaim prosedural mengenai kewajiban
untuk memberi tahu Komite Pengamanan WTO dan untuk memberikan
kesempatan yang memadai untuk konsultasi sebelumnya. Selain itu, Jepang
mengklaim bahwa tindakan yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan Pasal I
GATT 1994 dan Pasal II:1(b), kalimat kedua, GATT 1994.

Sebagai masalah awal, Panel menjawab permintaan India bahwa sejak tindakan
yang dipermasalahkan telah berakhir, gugatan Jepang tidak sesuai dengan
Pasal 3.7 DSU. Panel menemukan bahwa dalam keadaan kasus ini, berakhirnya
tindakan setelah pembentukan Panel tidak membebaskan Panel dari
menjalankan fungsinya berdasarkan Pasal 11 DSU untuk membuat temuan
sehubungan dengan masalah yang diangkat oleh Jepang, serta membuat
rekomendasi sejauh tindakan tersebut terus berdampak.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 18 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Sebelum membahas klaim substantif dan prosedural Jepang, Panel
mempertimbangkan apakah tindakan yang dipermasalahkan merupakan
tindakan pengamanan dalam arti Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan
Pengamanan. Panel menganggap bahwa tindakan tersebut mengakibatkan
penangguhan kewajiban India berdasarkan GATT 1994, yaitu Pasal II:1(b),
kalimat kedua, dan dirancang untuk memperbaiki situasi dugaan kerugian
serius pada industri dalam negeri yang disebabkan oleh peningkatan dalam
impor produk baja tertentu. Panel dengan demikian menyimpulkan bahwa
tindakan yang dipermasalahkan merupakan tindakan pengamanan dan bahwa
ketentuan Pasal XIX GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan berlaku untuk
sengketa tersebut.

Sehubungan dengan klaim substantif Jepang, temuan utama Panel adalah:

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994, dengan
gagal menunjukkan bahwa perkembangan tak terduga dan dampak kewajiban
GATT mengakibatkan peningkatan impor produk yang bersangkutan yang
menyebabkan atau mengancam akan menyebabkan kerugian serius pada
industri dalam negeri yang relevan di India.

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 2.1 dan 4.2(a) Persetujuan
Pengamanan dan Pasal XIX:1 GATT 1994, dengan gagal mengevaluasi tingkat
dan jumlah kenaikan impor berdasarkan data objektif, ketika dianalisis
peningkatan impor setidaknya sebagian pada data tahunan, dan dengan gagal
memeriksa secara objektif tren impor.

• Jepang tidak menunjukkan bahwa India gagal memenuhi persyaratan


“sebagian besar” dari total produksi dalam negeri dari produk yang
bersangkutan berdasarkan Pasal e 4.1(c) dari Persetujuan Pengamanan, ketika
mendefinisikan industri dalam negeri.

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 4.1(a) dan 4.2(a) Persetujuan
Pengamanan, dengan gagal mengevaluasi dengan benar dan menjelaskan secara
memadai perubahan harga impor dan pengaruhnya terhadap harga industri
dalam negeri dan oleh karena itu pada profitabilitas. Panel, bagaimanapun,
menolak argumen Jepang bahwa otoritas kompeten India gagal menilai segmen
captive pasar, ketika mengevaluasi pangsa pasar domestik yang diambil oleh
peningkatan impor. Panel juga menolak argumen Jepang bahwa India gagal
memberikan penjelasan apapun mengenai tren positif dalam faktor kerugian
tertentu.

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 4.1(b) dan 4.2(a) Persetujuan
Pengamanan, karena temuannya tentang ancaman kerugian serius tidak
ditangani atau dianalisis secara memadai dalam Temuan Akhir.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 19 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 4.2(b) Persetujuan Pengamanan,
dengan gagal menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara peningkatan
impor dan kerugian serius yang diderita oleh industri dalam negeri, dan dengan
gagal melakukan analisis non-atribusi yang tepat .

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 3.1 dan 4.2(c) Persetujuan
Pengamanan, dengan gagal memberikan kesimpulan yang masuk akal tentang
semua masalah fakta dan hukum terkait.

Berkenaan dengan klaim prosedural, temuan utama Panel adalah:

• Jepang tidak menunjukkan bahwa India bertindak tidak konsisten dengan


Pasal 12.1(a), (b) dan (c) dan 12.2 Persetujuan Pengamanan, sehubungan
dengan pemberitahuan kepada Komite Pengamanan tentang dimulainya
penyelidikan upaya perlindungan yang berkaitan dengan kerugian serius atau
ancamannya, temuan kerugian serius dalam penyelidikan, dan keputusan
untuk menerapkan tindakan pengamanan definitif.

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 12.2 dari Persetujuan


Pengamanan, dengan gagal memberikan Komite Pengamanan dengan deskripsi
yang tepat dari produk yang terlibat dan deskripsi yang tepat dari tindakan yang
diusulkan.

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 12.3 dari Persetujuan


Pengamanan, dengan gagal memberikan Jepang, dan Anggota lainnya dengan
kepentingan ekspor substansial dalam produk yang tunduk pada tindakan
pengamanan yang diusulkan, dengan kesempatan yang memadai untuk
konsultasi sebelumnya dengan maksud untuk meninjau semua informasi yang
relevan.

• India bertindak tidak konsisten dengan Pasal 12.4 Persetujuan Pengamanan,


dengan gagal memberi tahu Komite Pengamanan sebelum mengambil tindakan
pengamanan sementara yang dipermasalahkan.

Panel menjalankan ekonomi yudisial atas beberapa klaim, termasuk klaim


Jepang atas Pasal 5.1 dan 7.1 Persetujuan Pengamanan sehubungan dengan
durasi tindakan pengamanan dan tingkat bea yang dikenakan.

Pada 14 Desember 2018, India memberi tahu DSB tentang keputusannya untuk
mengajukan banding ke Badan Banding masalah hukum dan interpretasi
hukum tertentu dalam laporan panel. Pada 21 Desember 2018, Jepang memberi
tahu DSB tentang keputusannya untuk mengajukan banding.

Pada tanggal 12 Februari 2019, setelah berakhirnya periode 60 hari yang diatur
dalam Pasal 17.5 DSU, Badan Banding menginformasikan kepada DSB bahwa

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 20 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
mereka tidak akan dapat mengedarkan laporan Badan Banding dalam banding
ini pada akhir 60- periode hari, atau dalam jangka waktu 90 hari yang diatur
dalam Pasal 17.5 DSU. Badan Banding mengacu pada ukuran berkas panel dan
kompleksitas masalah yang diajukan banding. Badan Banding juga mencatat
backlog banding yang tertunda dengan Badan Banding saat ini, dan fakta
bahwa semua banding yang diajukan sejak 1 Oktober 2018 terdiri dari tiga
Anggota Badan Banding yang tersisa. Badan Banding menunjukkan bahwa,
sebagaimana dikomunikasikan kepada para peserta, permohonan banding ini
tidak akan mungkin untuk beberapa waktu, dan menyatakan penghargaan atas
pengertian para peserta. Badan Banding menginformasikan kepada DSB bahwa
Badan Banding akan berkomunikasi secara tepat dengan para peserta segera
setelah mengetahui secara lebih tepat kapan Divisi dapat menjadwalkan sidang
banding ini.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 21 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
6. Indonesia – Iron or Steel Products

Indonesia — Safeguard on
DS496:
Certain Iron or Steel Products
Judul singkat: Indonesia — Iron or Steel Products (Viet Nam)
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds496_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Vietnam dan China Taipei. (Lihat DS490)

Pada tanggal 1 Juni 2015, Vietnam meminta konsultasi dengan Indonesia


mengenai tindakan pengamanan yang diberlakukan oleh Indonesia atas impor
produk besi atau baja canai datar tertentu dan penyelidikan serta penentuan
yang mengarah ke sana.

Vietnam mengklaim bahwa tindakan tersebut tidak konsisten dengan:

• Pasal I:1, XIX:1(a) dan XIX:2 dari GATT 1994; dan

• Pasal 2.1, 3.1, 4.1(a), 4.1 (b), 4.1(c), 4.2(a), 4.2 (b), 4.2(c), 12.2 dan 12.3 dari
Persetujuan Pengamanan.

Pada 10 Juni 2015, Chinese Taipei meminta untuk bergabung dalam konsultasi.

Sidang Panel dan Badan Banding

Pada 17 September 2015, Vietnam meminta pembentukan sebuah panel. Pada


sidangnya pada 28 September 2015, DSB menunda pembentukan panel.

Pada sidangnya pada tanggal 28 Oktober 2015, DSB membentuk satu panel
sesuai dengan Pasal 9.1 DSU untuk memeriksa perselisihan ini dan DS490.
Chinese Taipei memiliki hak pihak ketiganya.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 22 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada 1 Desember 2015, China Taipei dan Vietnam meminta Direktur Jenderal
untuk membentuk panel. Pada 9 Desember 2015, Direktur Jenderal menyusun
panel.

Pada tanggal 18 Agustus 2017, laporan panel diedarkan kepada Anggota.

Ringkasan temuan utama

Tindakan-tindakan yang digugat

Sengketa ini menyangkut bea khusus yang diterapkan oleh Indonesia atas
impor galvalum, yang didefinisikan sebagai produk canai datar dari besi atau
baja bukan paduan, dengan lebar 600 mm atau lebih, dipalut, disepuh, atau
dilapisi dengan paduan aluminium-seng, mengandung menurut beratnya
karbon kurang dari 0,6%, dengan ketebalan tidak melebihi 0,7 mm, menurut
kode HS 7210.61.11.00. Bea khusus tersebut dikenakan setelah penyelidikan
dimulai dan dilakukan di bawah undang-undang perlindungan domestik
Indonesia oleh otoritas yang berwenang di Indonesia (Komite Pengamanan
Perdagangan Indonesia). Bea khusus tersebut diadopsi untuk jangka waktu tiga
tahun berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
137.1/PMK.011/2014, yang mulai berlaku pada tanggal 22 Juli 2014.

Indonesia tidak memiliki kewajiban tarif yang mengikat sehubungan dengan


galvalum yang tercantum dalam Daftar Konsesinya untuk tujuan Pasal II GATT
1994. Pada saat permintaan konsultasi, tarif bea yang diterapkan oleh Indonesia
atas impor galvalum dengan tarif yang paling disukai bangsa (MFN) dasar adalah
12,5%. Tarif MFN ini ditingkatkan menjadi 20% pada Mei 2015. Indonesia
menerapkan tarif bea mulai dari 0% hingga 12,5% untuk impor galvalume dari
mitra dagangnya berdasarkan empat Persetujuan perdagangan regional (RTA)
yang terpisah – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) )-China
Free Trade Agreement (12,5%), ASEAN-Korea Free Trade Agreement (10%),
ASEAN Trade in Goods Agreement (0%) dan Indonesia-Jepang Economic
Partnership Agreement (12,5%). Bea khusus yang dipermasalahkan dalam
persidangan ini diterapkan di samping MFN yang ada dan tarif bea preferensial.

Klaim terhadap bea khusus sebagai tindakan pengamanan

Klaim para penggugat terhadap bea khusus hampir seluruhnya didasarkan


pada pandangan bahwa itu merupakan "tindakan pengamanan" dalam arti
Pasal 1 Persetujuan Pengamanan. Panel, bagaimanapun, menemukan bahwa
bea khusus bukanlah “tindakan pengamanan” dalam arti Pasal 1 Persetujuan
Pengamanan berdasarkan alasan yang dirangkum di bawah ini.

Mendefinisikan fitur dari tindakan pengamanan

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 23 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Berdasarkan laporan panel dan Appellate Body sebelumnya, Panel menemukan
bahwa salah satu fitur yang menentukan dari tindakan pengamanan adalah
penangguhan, penarikan, atau modifikasi kewajiban atau konsesi GATT yang
menghalangi Anggota dari memaksakan tindakan sejauh yang diperlukan untuk
mencegah atau memperbaiki kerugian serius, dalam situasi di mana semua
kondisi untuk pengenaan tindakan pengamanan terpenuhi. Panel
menyimpulkan bahwa tindakan yang dipermasalahkan dalam kasus ini, bea
khusus, tidak menangguhkan, menarik atau mengubah kewajiban atau konsesi
GATT yang relevan untuk tujuan memulihkan atau mencegah kerugian serius.

Tidak ada kewajiban tarif WTO yang mengikat sehubungan dengan impor
galvalume

Panel mengingatkan bahwa Indonesia tidak memiliki kewajiban tarif yang


mengikat sehubungan dengan galvalume dalam Daftar Konsesi WTO-nya. Bagi
Panel, ini berarti bahwa, sejauh menyangkut kewajibannya berdasarkan Pasal
II GATT 1994, Indonesia bebas untuk mengenakan sejumlah bea yang dianggap
tepat atas impor galvalume, termasuk bea khusus yang dipermasalahkan dalam
sengketa ini. Oleh karena itu, Panel menemukan bahwa kewajiban Indonesia
berdasarkan Pasal II GATT 1994 tidak menghalangi penerapan bea khusus atas
impor galvalume, yang menyiratkan bahwa bea khusus tidak menangguhkan,
menarik, atau mengubah kewajiban Indonesia berdasarkan Pasal II GATT 1994.

Pasal XXIV GATT 1994 tidak menghalangi Indonesia untuk mengenakan bea
masuk khusus atas impor galvalum.

Indonesia berargumen bahwa kewajiban tarif yang timbul di bawah ASEAN-


Korea (10%) dan Persetujuan Perdagangan Barang ASEAN (0%) mencegah
mengambilnya dari “menaikkan tarifnya” pada impor galvalume. Menurut
Indonesia, penerapan tarif preferensial ini sesuai dengan Pasal XXIV GATT 1994
membatasi kemampuannya untuk merespon impor galvalume dengan
menaikkan bea masuk. Dengan demikian, Indonesia berargumen bahwa
pengenaan bea khusus atas impor galvalume yang berasal dari negara-negara
termasuk mitra RTA-nya, secara efektif menangguhkan “kewajibannya”
berdasarkan “pengecualian GATT berdasarkan Pasal XXIV GATT 1994”.

Panel menolak pengajuan Indonesia, menemukan bahwa Pasal XXIV tidak


memaksakan kewajiban positif apapun pada Indonesia baik untuk masuk ke
dalam FTA atau untuk memberikan tingkat akses pasar tertentu kepada mitra
FTA-nya melalui tarif terikat.

Pasal I GATT 1994 tidak menghalangi Indonesia untuk mengenakan bea masuk
khusus atas impor galvalume

Indonesia mengecualikan 120 Anggota negara berkembang yang diduga berasal


dari penerapan bea khusus untuk memberikan perlakuan S&D sesuai dengan
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 24 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
persyaratan Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan. Para pihak berargumen bahwa
penerapan bea khusus Indonesia yang diskriminatif untuk tujuan ini
menangguhkan kewajiban MFN Indonesia berdasarkan Pasal I:1 karena: (i)
Indonesia secara hukum diwajibkan oleh Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan
untuk menerapkan bea khusus dengan cara yang diskriminatif yang sebaliknya
akan bertentangan dengan Pasal I:1 GATT 1994; dan (ii) Indonesia memasukkan
enam negara yang diduga maju dalam 120 negara yang diduga berkembang
dikecualikan dari penerapan bea khusus, yang berarti penerapan bea khusus
tersebut dilakukan secara diskriminatif yang tidak sesuai dengan Pasal I:1 yang
tidak dapat dibenarkan oleh Pasal 9.1.

Panel menemukan bahwa kewajiban dalam Pasal 9.1 untuk memberikan


perlakuan S&D kepada Anggota negara berkembang yang memenuhi syarat
hanya berlaku ketika Anggota mengusulkan untuk menerapkan tindakan
pengamanan. Setelah menemukan bahwa bea khusus bukan merupakan
tindakan pengamanan, Panel menyimpulkan bahwa Indonesia tidak memiliki
kewajiban hukum untuk mematuhi Pasal 9.1.

Dalam kasus apapun, Panel melanjutkan untuk menjelaskan bahwa, bahkan di


mana tindakan pengamanan memang ada, penerapan diskriminatif dari
tindakan tersebut untuk tujuan Pasal 9.1 tidak mengakibatkan penangguhan
kewajiban MFN Anggota berdasarkan Pasal I:1 dari GATT karena dua alasan
utama. Pertama, pengecualian Anggota negara berkembang yang memenuhi
syarat dari ruang lingkup tindakan pengamanan tidak dimaksudkan untuk
memperbaiki kerugian serius yang disebabkan oleh peningkatan impor (yang
merupakan salah satu fitur yang menentukan dari tindakan pengamanan).
Kedua, mengikuti dari Catatan Interpretasi Umum untuk Lampiran 1A bahwa
penerapan diskriminatif dari tindakan pengamanan yang disyaratkan oleh Pasal
9.1, sejauh tidak konsisten dengan prinsip perlakuan MFN, diperbolehkan
tanpa harus menangguhkan operasi Pasal I:1 GATT 1994, karena kewajiban
dalam Pasal 9.1 untuk mengecualikan impor yang memenuhi syarat Anggota
negara berkembang dari ruang lingkup tindakan pengamanan berlaku sebagai
masalah hukum atas kewajiban MFN dalam Pasal I:1.

Konsekuensi dari fakta bahwa bea khusus digambarkan sebagai tindakan


pengamanan dalam peraturan pelaksanaan Indonesia dan dikenakan setelah
penyelidikan yang dilakukan sesuai dengan undang-undang pengamanan
domestik Indonesia, dengan maksud untuk mematuhi disiplin Persetujuan
Pengamanan (termasuk persyaratan pemberitahuan)

Panel menemukan bahwa meskipun biasanya diharapkan bahwa tindakan yang


diadopsi untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius pada akhir
penyelidikan upaya perlindungan akan menjadi "tindakan pengamanan", ini
bukan karena adanya penyelidikan yang mendasari di bawah pengawasan
Anggota. undang-undang perlindungan domestik, atau deskripsi tindakan oleh
Anggota yang memaksakan sebagai tindakan pengamanan. Sebaliknya, itu
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 25 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
karena harapan bahwa tindakan yang relevan adalah salah satu "tindakan yang
diatur untuk" dalam Pasal XIX:1(a) GATT 1994, yang, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya oleh Panel, adalah tindakan yang menangguhkan,
menarik, atau memodifikasi kewajiban atau konsesi GATT yang menghalangi
Anggota dari memaksakan tindakan sejauh yang diperlukan untuk mencegah
atau memperbaiki kerugian serius, dalam situasi di mana semua kondisi untuk
pengenaan tindakan pengamanan terpenuhi.

Panel menjelaskan bahwa penyelidikan pengamanan yang konsisten dengan


WTO adalah prasyarat yang diperlukan untuk penerapan tindakan pengamanan
yang konsisten dengan WTO. Namun, Anggota tidak akan mengetahui pada awal
penyelidikannya apakah, atau sejauh mana, mungkin perlu menangguhkan,
menarik, atau memodifikasi kewajiban atau konsesi GATT untuk mengatasi
kerugian serius yang diduga disebabkan oleh peningkatan impor. Meskipun
diharapkan bahwa Anggota pengimpor, setelah menetapkan bahwa kondisi
untuk memberlakukan tindakan pengamanan ada, biasanya akan
menggunakan haknya untuk memberlakukan tindakan pengamanan, Pan el
mencatat bahwa Anggota pengimpor dalam situasi yang sama dapat
memutuskan, berdasarkan temuan yang dibuat dalam penyelidikan yang
mendasari dan/atau pertimbangan lain (termasuk kepentingan publik), untuk
tidak menangguhkan, menarik, atau mengubah kewajiban GATT untuk
mencegah atau memperbaiki kerugian serius.

Panel mengacu pada penjelasan Indonesia sendiri tentang keputusannya untuk


mengenakan bea khusus melalui proses yang melibatkan melakukan
penyelidikan di bawah undang-undang perlindungannya. Panel memahami
penjelasan Indonesia yang berarti bahwa Indonesia memutuskan untuk
melanjutkan dengan cara ini bukan karena Indonesia menganggapnya terikat
secara hukum untuk melakukannya oleh kewajiban internasionalnya,
melainkan karena alasan lain yang terkait dengan “kebijakan pemerintah”.
Panel menganggap penjelasan Indonesia, mengingat temuan sebelumnya
tentang sejauh mana bea khusus memiliki salah satu fitur yang menentukan
dari tindakan pengamanan, sebagai pengakuan yang jelas bahwa bea khusus
yang dikenakan pada impor galvalume bukan merupakan tindakan
pengamanan. , terlepas dari kenyataan bahwa hal itu diberlakukan setelah
penyelidikan yang dilakukan di bawah undang-undang upaya perlindungan
Indonesia dengan tujuan untuk mematuhi Persetujuan Pengamanan, dan
dijelaskan seperti itu dalam peraturan pelaksanaan.

Kesimpulan

Dalam menyimpulkan bahwa bea khusus bukan merupakan tindakan


pengamanan dalam pengertian Pasal 1 Persetujuan Pengamanan, panel
menekankan bahwa, bertentangan dengan apa yang telah disarankan oleh
Indonesia, temuannya tidak berarti bahwa Anggota dilarang menerapkan
“pengamanan tindakan" pada impor yang tarifnya "tidak terikat". Panel
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 26 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
menjelaskan bahwa setiap Anggota WTO yang menghadapi situasi seperti itu
berhak untuk menggunakan haknya berdasarkan Persetujuan Pengamanan
untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius pada industri dalam
negerinya, dengan ketentuan bahwa tindakan perbaikan yang dipilih
menangguhkan, menarik, atau mengubah kewajiban atau konsesi GATT yang
relevan untuk tujuan itu. Panel menyarankan agar Anggota yang tarifnya “tidak
terikat” sehubungan dengan produk yang menghadapi persaingan dari impor
yang diduga menyebabkan kerugian serius, dapat, misalnya, memberlakukan
tindakan pengamanan dalam bentuk kuota impor yang sesuai, sehingga
menangguhkan kewajibannya berdasarkan Pasal XI GATT 1994. Namun, bagi
Panel, fakta telah melakukan penyelidikan semacam itu tidak berarti bahwa
tindakan yang diizinkan, seperti kenaikan tarif yang tidak terikat, menjadi
tindakan pengamanan yang harus ditinjau ulang. di bawah Persetujuan
Pengamanan.

Klaim bahwa bea khusus, sebagai tindakan yang berdiri sendiri, tidak sesuai
dengan Pasal I:1 GATT 1994

Indonesia tidak membantah pernyataan para penggugat bahwa penerapan bea


khusus, sebagai tindakan yang berdiri sendiri, tidak sesuai dengan Pasal I:1
GATT 1994. Panel menemukan bahwa pengecualian impor galvalume yang
berasal dari 120 negara tercantum dalam Peraturan No. 137.1/PMK.011/2014
dari pemberlakuan bea masuk tertentu merupakan “keuntungan” dalam
kaitannya dengan “bea masuk” yang diberikan untuk “produk sejenis” yang
tidak “diberikan segera dan tanpa syarat” untuk impor barang galvalume dari
seluruh Anggota WTO. Oleh karena itu, Panel menyimpulkan bahwa penerapan
bea khusus atas impor galvalum yang berasal dari semua kecuali 120 negara
yang tercantum dalam Peraturan No. 137.1/PMK.011/2014 tidak sesuai
dengan kewajiban Indonesia untuk memberikan perlakuan MFN berdasarkan
Pasal I:1 dari GATT 1994.

Kesimpulan dan Rekomendasi Keseluruhan

Panel menyimpulkan sebagai berikut:

a. Bea khusus yang diterapkan oleh Indonesia atas impor galvalume melalui
Peraturan Menteri Keuangan No. 137.1/PMK.011/2014 bukan
merupakan tindakan pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
Persetujuan Pengamanan; dan
b. penerapan bea khusus atas impor galvalum yang berasal dari semua
negara kecuali 120 negara yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Keuangan No. 137.1/PMK.011/2014 tidak sesuai dengan kewajiban
Indonesia untuk memberikan perlakuan MFN berdasarkan Pasal I:1
GATT 1994.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 27 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Mengingat temuan dalam sub-paragraf b, dan konsisten dengan Pasal 3.8 DSU,
Panel menemukan bahwa bea khusus tersebut meniadakan atau mengurangi
manfaat yang diperoleh warga Tionghoa Taipei dan Vietnam berdasarkan GATT
1994. Panel merekomendasikan, sesuai dengan Pasal 19.1 DSU, bahwa
Indonesia melakukan tindakannya sesuai dengan kewajibannya berdasarkan
Pasal I:1 GATT 1994.

Pada tanggal 28 September 2017, Indonesia memberi tahu DSB tentang


keputusannya untuk mengajukan banding kepada Badan Banding atas
masalah hukum dan interpretasi hukum tertentu dalam laporan panel. Pada 3
Oktober 2017, Vietnam memberi tahu DSB tentang keputusannya untuk
mengajukan banding.

Pada tanggal 27 November 2017, setelah berakhirnya jangka waktu 60 hari yang
diatur dalam Pasal 17.5 DSU, Badan Banding menginformasikan kepada DSB
bahwa mereka tidak akan dapat mengedarkan laporan Badan Banding dalam
banding ini pada akhir 60- periode hari, atau dalam jangka waktu 90 hari yang
diatur dalam Pasal 17.5 DSU. Badan Banding merujuk pada beban kerja yang
meningkat secara substansial yang dihadapinya pada tahun 2017, adanya
beberapa banding yang berjalan secara paralel, dan meningkatnya tumpang
tindih dalam komposisi Divisi yang mendengarkan banding yang berbeda
karena lowongan di Badan Banding. Badan Banding juga merujuk pada
masalah penjadwalan yang timbul dari keadaan ini, jumlah dan kompleksitas
masalah yang diangkat dalam ini dan proses banding bersamaan, bersama
dengan tuntutan bahwa banding bersamaan ini ditempatkan pada layanan
terjemahan Sekretariat WTO, dan kekurangan staf di Sekretariat Badan
Banding. Badan Banding juga menginformasikan kepada DSB bahwa tanggal
peredaran laporan Badan Banding dalam banding ini akan dikomunikasikan
kepada para pihak dan peserta ketiga setelah sidang lisan. 6 Juli 2018, Badan
Banding menginformasikan kepada DSB bahwa laporan banding ini akan
diedarkan pada tanggal 15 Agustus 2018.

Pada tanggal 15 Agustus 2018, laporan Badan Banding telah diedarkan kepada
Anggota. Laporan Badan Banding ini berkaitan dengan perselisihan di DS490
dan DS496.

Ringkasan temuan utama

Di tingkat banding, Indonesia, China Taipei, dan Vietnam semuanya menentang


temuan Panel bahwa bea khusus yang diterapkan oleh Indonesia atas impor
galvalume bukanlah tindakan pengamanan yang tunduk pada disiplin

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 28 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
pengamanan WTO. Ketiga peserta mengajukan bahwa, dalam temuannya, Panel
keliru dalam interpretasi dan penerapan Pasal 1 Persetujuan Pengamanan dan
Pasal XIX GATT 1994. Selain itu, Indonesia mengklaim bahwa Panel melampaui
kerangka acuannya dan gagal untuk melakukan penilaian objektif terhadap
masalah di hadapannya.

Merujuk pada Pasal 11 DSU, Badan Banding menganggap bahwa Panel tidak
hanya berhak, tetapi memang diharuskan untuk memastikan, atas mosinya
sendiri, apakah tindakan yang dipermasalahkan itu merupakan tindakan
pengamanan yang tunduk pada disiplin pengamanan WTO. Badan Banding
menambahkan bahwa deskripsi tindakan yang ditawarkan oleh salah satu
pihak dalam sengketa WTO tidak, dengan sendirinya, bertentangan dengan
karakterisasi hukum tindakan itu untuk tujuan hukum WTO.

Badan Banding selanjutnya memutuskan bahwa, untuk memenuhi syarat


sebagai pengamanan: (i) suatu tindakan harus menangguhkan seluruh atau
sebagian kewajiban GATT atau menarik atau memodifikasi konsesi tarif; dan (ii)
penangguhan, penarikan, atau modifikasi yang dimaksud harus dirancang
untuk mencegah atau memperbaiki kerugian serius pada industri dalam negeri
Anggota yang disebabkan atau terancam oleh peningkatan impor produk pokok.
Berdasarkan tinjauan fakta dan argumen yang tercatat, Badan Banding setuju
dengan Panel bahwa tindakan yang dipermasalahkan dalam sengketa ini tidak
tunduk pada disiplin pengamanan WTO.

Sebagai dasar banding kedua, Indonesia mengklaim bahwa Panel melampaui


kerangka acuannya dengan menemukan bahwa bea khusus Indonesia atas
impor galvalum, terlepas dari karakterisasi hukumnya sebagai pengaman, tidak
konsisten dengan kewajiban MFN Indonesia berdasarkan Pasal I:1 GATT 1994.

Badan Banding tidak setuju, sebaliknya menemukan bahwa kerangka acuan


Panel termasuk klaim inkonsistensi dengan Pasal I:1 mengenai tindakan yang
dipermasalahkan terlepas dari karakterisasi hukumnya sebagai pengamanan.
Oleh karena itu, Badan Banding menguatkan temuan Panel bahwa, karena
membebaskan galvalume yang berasal dari Anggota WTO tertentu dari ruang
lingkup penerapan bea khusus sementara tidak membebaskan impor dari
sumber lain, tindakan yang dipermasalahkan tidak sesuai dengan Pasal I:1
GATT 1994.

Akhirnya, Badan Banding menolak klaim para penggugat bahwa Indonesia gagal
memenuhi persyaratan Aturan 20 dan 21 dari Tata Kerja Peninjauan Banding
karena Indonesia tidak cukup mengidentifikasi, dalam Pemberitahuan Banding
dan pengajuan pemohon bandingnya, kesalahan-kesalahan yang itu menuduh
Panel telah melakukan.

Pada sidangnya pada 27 Agustus 2018, DSB mengadopsi laporan Badan


Banding dan laporan panel, sebagaimana diubah oleh laporan Badan Banding.
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 29 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Jangka waktu yang wajar

Pada 11 Oktober 2018, Indonesia memberi tahu DSB bahwa diperlukan jangka
waktu yang wajar untuk mematuhi rekomendasi dan keputusan DSB karena
tidak praktis bagi Indonesia untuk segera melakukannya. Indonesia
mengindikasikan bahwa para pihak perlu mencapai jangka waktu wajar yang
disepakati bersama di luar jangka waktu 45 hari yang relevan sebagaimana
diatur dalam Pasal 21.3(b) DSU. Indonesia berharap dapat mendiskusikan
jangka waktu yang wajar dengan China Taipei dan Vietnam.

Pada tanggal 20 November 2018, Tionghoa Taipei dan Indonesia


menginformasikan kepada DSB bahwa Tionghoa Taipei dan Vietnam, di satu
sisi, dan Indonesia, di sisi lain, telah sepakat bahwa jangka waktu yang wajar
untuk menerapkan rekomendasi dan keputusan DSB adalah tujuh bulan.
Dengan demikian, jangka waktu yang wajar ditetapkan untuk berakhir pada 27
Maret 2019.

Pada 22 Maret 2019, Vietnam dan Indonesia menginformasikan kepada DSB


Persetujuan Prosedur yang disepakati berdasarkan Pasal 21 dan 22 dari DSU
(sequencing agreement).

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada tanggal 15 April 2019, Indonesia menginformasikan kepada DSB bahwa


mereka telah mengadopsi sebuah peraturan, menghapus tindakan pengamanan
yang digugat dalam sengketa ini, yang dianggap memastikan implementasi
penuh dari rekomendasi dan keputusan DSB dalam sengketa ini serta dalam
DS490 Indonesia — Safeguard on Certain Iron or Steel Products.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 30 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
7. Korea – Dairy

Korea — Definitive Safeguard


DS98:
Measure on Imports of Certain Dairy
Products
Judul singkat: Korea Dairy
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds98_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Masyarakat Eropa.

Pada 12 Agustus 1997, Masyarakat Eropa meminta konsultasi dengan Korea


sehubungan dengan tindakan pengamanan definitif yang diberlakukan oleh
Korea pada impor produk susu tertentu. Masyarakat Eropa berpendapat bahwa
di bawah ketentuan tindakan pemerintah yang berbeda, Korea telah
memberlakukan tindakan pengamanan dalam bentuk kuota impor pada impor
produk susu tertentu. Masyarakat Eropa menganggap bahwa tindakan ini
melanggar Pasal 2, 4, 5 dan 12 Persetujuan Pengamanan, serta pelanggaran
Pasal XIX GATT 1994.

Pada tanggal 9 Januari 1998, EC meminta pembentukan sebuah panel. Pada


sidang DSB pada tanggal 22 Januari 1998, EC menginformasikan kepada DSB
bahwa untuk saat ini, tidak memenuhi permintaan panel. Pada tanggal 10 Juni
1998, EC kembali mengajukan permintaan untuk membentuk sebuah panel.
Pada sidangnya pada tanggal 22 Juni 1998, DSB menunda pembentukan
sebuah panel.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 31 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Sidang Panel dan Badan Banding

Selanjutnya untuk permintaan lain untuk membentuk sebuah panel oleh EC,
DSB membentuk sebuah panel pada sidangnya pada tanggal 23 Juli 1998. AS
memiliki hak pihak ketiganya. Pada tanggal 20 Agustus 1998, Panel dibentuk.
Laporan panel diedarkan kepada Anggota pada tanggal 21 Juni 1999. Panel
menemukan bahwa tindakan Korea tidak sesuai dengan Pasal 4.2(a), dan 5
Persetujuan Pengamanan, tetapi menolak klaim EC berdasarkan Pasal XIX
GATT 1994, Pasal 2.1, 12.1 (meskipun ditemukan bahwa pemberitahuan Korea
kepada Komite Pengamanan tidak tepat waktu, dan sejauh itu tidak sesuai
dengan Pasal 12.1), 12.2 dan 12.3 Persetujuan Pengamanan.

Pada tanggal 15 September 1999, Korea memberitahukan niatnya untuk


mengajukan banding atas masalah hukum dan interpretasi hukum tertentu
yang dikembangkan oleh Panel. Laporan Badan Banding diedarkan kepada
Anggota pada tanggal 14 Desember 1999. Badan Banding membatalkan salah
satu kesimpulan panel tentang penafsiran Pasal XIX GATT 1994 dan
hubungannya dengan Persetujuan Pengamanan; menguatkan satu, tetapi
membatalakan interpretasi panel lainnya terhadap Pasal 5.1 Persetujuan
Pengamanan; dan menyimpulkan bahwa Korea melanggar Pasal 12.2
Persetujuan Pengamanan, dengan demikian membatalkan sebagian temuan
panel.

DSB mengadopsi Laporan Badan Banding dan Laporan Panel, sebagaimana


diubah oleh Laporan Badan Banding, pada 12 Januari 2000.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada 11 Februari 2000, Korea menginformasikan kepada DSB bahwa mereka


sedang mempelajari cara-cara untuk mengimplementasikan rekomendasi DSB.
Pada tanggal 21 Maret 2000, para pihak memberi tahu DSB bahwa mereka telah
menyetujui jangka waktu yang wajar untuk penerapan rekomendasi DSB oleh
Korea. Berdasarkan Persetujuan itu, jangka waktu yang wajar berakhir pada
tanggal 20 Mei 2000.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 32 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada sidang DSB tanggal 26 September 2000, Korea menginformasikan kepada
DSB bahwa mereka telah mencabut tindakan pengamanannya pada tanggal 20
Mei 2000 dan menyatakan bahwa dengan demikian Korea telah menyelesaikan
implementasi rekomendasi DSB dalam kasus ini.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 33 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
8. Ukraine – Passenger Cars

Ukraine — Definitive Safeguard


DS468:
Measures on Certain Passenger Cars
Judul singkat: Ukraine — Passenger Cars

https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds468_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Jepang.

Pada tanggal 30 Oktober 2013, Jepang meminta konsultasi dengan Ukraina


mengenai tindakan pengamanan definitif yang diberlakukan oleh Ukraina pada
impor mobil penumpang tertentu dan penyelidikan yang mengarah pada
pengenaan tindakan tersebut.

Jepang mengklaim bahwa tindakan tersebut tidak konsisten dengan:

• Pasal 2.1, 3.1, 4.1(a), 4.1(b), 4.2(a), 4.2(b), 4.2(c), 5.1, 7.1, 7.4, 8.1, 11.1(a),
12.1, 12.2 dan 12.3 dari Persetujuan Pengamanan; dan

• Pasal II:1(b) dan XIX:1(a) GATT 1994.

Pada 13 November 2013, Uni Eropa meminta untuk bergabung dalam


konsultasi. Pada 14 November 2013, Federasi Rusia meminta untuk bergabung
dalam konsultasi. Selanjutnya, Ukraina memberi tahu DSB bahwa mereka telah
menerima permintaan Uni Eropa dan Federasi Rusia untuk bergabung dalam
konsultasi. Pada 13 Februari 2014, Jepang meminta pembentukan panel. Pada
sidangnya pada 26 Februari 2014, DSB menunda pembentukan panel.

Sidang Panel dan Badan Banding

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 34 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada sidangnya pada tanggal 26 Maret 2014, DSB membentuk sebuah panel.
Uni Eropa, India, Korea, Federasi Rusia, dan Turki memiliki hak pihak ketiga
mereka. Selanjutnya, Australia dan Amerika Serikat mencadangkan hak pihak
ketiga mereka.

Pada 10 Juni 2014, Jepang meminta Direktur Jenderal untuk membentuk


panel. Pada tanggal 20 Juni 2014, Direktur Jenderal menyusun panel. Pada 1
Oktober 2014, Ketua panel memberi tahu DSB bahwa panel diharapkan untuk
mengeluarkan laporan akhirnya kepada para pihak pada Maret 2015.

Pada tanggal 26 Juni 2015, laporan panel diedarkan kepada Anggota.

Ringkasan temuan utama

Perselisihan ini menyangkut tindakan pengamanan definitif yang dikenakan


oleh Ukraina pada impor mobil penumpang tertentu ke Ukraina dan
penyelidikan yang mengarah pada pengenaan tindakan ini.

Jepang mengajukan klaim yang berkaitan dengan persyaratan substantif dan


prosedural yang harus dipenuhi sebelum menerapkan tindakan pengamanan.
Mengenai persyaratan substantif, Jepang mengajukan klaim yang berkaitan
dengan perkembangan yang tidak terduga dan dampak kewajiban GATT 1994,
peningkatan impor, kerugian serius atau ancamannya, dan hubungan sebab
akibat antara peningkatan impor dan kerugian serius atau ancamannya
terhadap industri dalam negeri. Jepang juga menggugat tindakan pengamanan
yang benar-benar diterapkan, termasuk klaim yang berkaitan dengan
kebutuhannya, liberalisasi progresifnya, dan pengikatan tarif berdasarkan Pasal
II:1(b) GATT 1994. Mengenai persyaratan prosedural, Jepang mengajukan klaim
mengenai penyelidikan pengamanan, menghasilkan laporan investigasi dan
kewajiban untuk memberitahu WTO dan berkonsultasi dengan Anggota
pengekspor yang terkena dampak.

Temuan utama Panel adalah:

- Mengenai perkembangan tak terduga dan dampak kewajiban GATT 1994


(Pasal XIX:1(a)): Ukraina bertindak tidak konsisten dengan ketentuan ini
karena otoritas kompeten Ukraina tidak memberikan dalam laporan yang
diterbitkan demonstrasi keadaan — perkembangan tak terduga dan
dampaknya kewajiban GATT — yang harus dipenuhi sebelum tindakan
pengamanan dapat diterapkan.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 35 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
- Mengenai peningkatan impor (Pasal 2.1): Ukraina bertindak tidak
konsisten dengan ketentuan ini karena tidak cukup menganalisis dan
menjelaskan tren intervensi dan gagal menunjukkan bahwa peningkatan
impor baru-baru ini, tiba-tiba, tajam dan cukup signifikan.
- Mengenai ancaman kerugian serius (Pasal 4.2(a)): Ukraina gagal
mengevaluasi semua faktor relevan yang memengaruhi industri dalam
negeri, khususnya karena tidak menilai dengan tepat kemungkinan
perkembangan faktor cedera dalam waktu dekat dan kemungkinannya
mempengaruhi situasi industri dalam negeri. Oleh karena itu, Ukraina
gagal membuat keputusan yang tepat mengenai ancaman kerugian serius
terhadap industri dalam negeri berdasarkan Pasal 4.2(a).
- Mengenai keberadaan hubungan sebab akibat (Pasal 4.2(b)): Ukraina
bertindak tidak konsisten dengan ketentuan ini dengan gagal
menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dan melakukan analisis
non-atribusi yang tepat.
- Mengenai tingkat konsesi dan kewajiban lainnya (Pasal 8.1): Ukraina
bertindak tidak konsisten dengan ketentuan ini dengan gagal berusaha
untuk mempertahankan tingkat konsesi yang setara secara substansial
dan kewajiban lain antara negara itu dan Anggota pengekspor yang
terkena dampak.
- Mengenai persyaratan publikasi dan pemberitahuan (Pasal 4.2(c), 12.1,
12.2 dan 12.3: Ukraina bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya
untuk: (i) segera mempublikasikan analisis rinci dari kasus yang sedang
diselidiki dan demonstrasi relevansi faktor diperiksa (Pasal 4.2(c)); (ii)
memberi tahu Komite Pengamanan WTO segera setelah memulai
penyelidikan pengamanan (Pasal 12.1(a)) dan segera setelah menemukan
kerugian serius atau ancamannya yang disebabkan oleh peningkatan
impor (Pasal 12.1(b)); (iii) memberikan, dalam pemberitahuannya
tertanggal 21 Maret 2013, “semua informasi terkait” (Pasal 12.2); dan (iv)
memberi Jepang kesempatan yang memadai untuk konsultasi
sebelumnya dengan maksud untuk meninjau semua informasi terkait
(Pasal 12.3).

Selain itu, Panel menolak klaim Jepang yang melibatkan kewajiban untuk:
memberikan pemberitahuan publik yang wajar dan dengar pendapat publik
(Pasal 3.1, kalimat kedua); mempublikasikan berita acara pemeriksaan (Pasal
3.1, kalimat terakhir); memberikan jadwal untuk liberalisasi progresif (Pasal 3.1
dan 4.2(c)); menerapkan tindakan pengamanan yang diperlukan untuk
memfasilitasi penyesuaian (Pasal 5.1 dan 7.1); secara progresif meliberalisasi
tindakan pengamanan secara berkala (Pasal 7.4, kalimat pertama); dan
memberitahu Komite Pengamanan segera setelah mengambil keputusan untuk
menerapkan tindakan pengamanan (Pasal 12.1(c)).

Mengikuti permintaan dari Jepang berdasarkan Pasal 19 DSU untuk saran


mengenai pelaksanaan keputusan dan rekomendasi Panel dan mengingat sifat
dan jumlah inkonsistensi dengan Persetujuan Pengamanan dan GATT 1994
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 36 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
yang ditemukan oleh Panel, Panel menyarankan bahwa Ukraina mencabut
tindakan pengamanannya pada mobil penumpang.

Pada sidangnya pada 20 Juli 2015, DSB mengadopsi laporan panel.

Jangka waktu yang wajar

Pada tanggal 17 Agustus 2015, Ukraina menginformasikan kepada DSB bahwa


mereka bermaksud untuk menerapkan rekomendasi dan keputusan DSB
dengan cara yang menghormati kewajiban WTO-nya, dan bahwa hal itu akan
membutuhkan jangka waktu yang wajar untuk melakukannya. Pada 6 Oktober
2015, Ukraina memberi tahu DSB bahwa Komisi Antar Departemen
Perdagangan Internasional mengadopsi Keputusan No. SP-335/2015/4442-06
tertanggal 10 September 2015 yang mencabut tindakan pengamanan atas impor
mobil penumpang. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal 30 September
2015.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 37 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
9. US – Lamb

DS177:United States — Safeguard


Measure on Imports of Fresh, Chilled
or Frozen Lamb from New Zealand
Judul ingkat: US – Lamb

https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds177_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Selandia Baru (DS177) dan Australia (DS178).

Pada tanggal 16 Juli 1999, Selandia Baru meminta konsultasi dengan AS


sehubungan dengan tindakan pengamanan yang diberlakukan oleh AS atas
impor daging domba dari Selandia Baru (WT/DS177). Selandia Baru menuduh
bahwa dengan Proklamasi Presiden berdasarkan Bagian 203 Undang-Undang
Perdagangan AS 1974, AS memberlakukan tindakan pengamanan definitif
dalam bentuk kuota tarif impor daging domba segar, dingin, atau beku yang
berlaku mulai 22 Juli 1999. Selandia Baru berpendapat bahwa tindakan ini
tidak sesuai dengan Pasal 2, 4, 5, 11 dan 12 Persetujuan Pengamanan, dan
Pasal I dan XIX GATT 1994.

Pada tanggal 23 Juli 1999, Australia meminta konsultasi dengan AS


sehubungan dengan tindakan pengamanan definitif yang diberlakukan oleh AS
atas impor domba (WT/DS178). Australia menuduh bahwa dengan Proklamasi
Presiden berdasarkan Bagian 203 dari Undang-Undang Perdagangan AS 1974,
AS memberlakukan tindakan pengamanan definitif dalam bentuk kuota tarif
impor daging domba segar, dingin, atau beku dari Australia yang berlaku mulai
22 Juli 1999 Australia berpendapat bahwa tindakan ini tidak sesuai dengan
Pasal 2, 3, 4, 5, 8, 11 dan 12 Persetujuan Pengamanan, dan Pasal I, II dan XIX
GATT 1994.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 38 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada 14 Oktober 1999, Selandia Baru dan Australia meminta pembentukan
sebuah panel. Pada sidangnya pada 27 Oktober 1999, DSB menunda
pembentukan panel.

Sidang Panel dan Badan Banding

Selanjutnya permintaan kedua untuk membentuk panel oleh Selandia Baru dan
Australia, pada sidangnya pada tanggal 19 November 1999, DSB membentuk,
sesuai dengan Pasal 9.1 DSU, sebuah panel tunggal untuk memeriksa gugatan
WT/DS177 dan WT/DS178. Kanada, Masyarakat Eropa, Islandia, dan Jepang
memiliki hak pihak ketiga mereka. Australia memiliki hak pihak ketiganya
sehubungan dengan gugatan oleh Selandia Baru, sementara Selandia Baru
memiliki hak pihak ketiganya sehubungan dengan gugatan oleh Australia. Pada
tanggal 21 Maret 2000, Panel dibentuk. Panel mengedarkan laporannya pada
tanggal 21 Desember 2000. Panel menyimpulkan bahwa:

- AS telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994


dengan gagal menunjukkan fakta adanya “perkembangan yang tidak
terduga”;

- AS telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal 4.1(c) Persetujuan


Pengamanan karena USITC, dalam penyelidikan daging domba,
mendefinisikan industri dalam negeri sebagai memasukkan produsen
input sebagai produsen produk serupa yang dipermasalahkan (yaitu
daging domba);

- penggugat gagal untuk menetapkan bahwa pendekatan analitis USITC


untuk menentukan adanya ancaman kerugian serius, khususnya
sehubungan dengan analisis prospektif dan jangka waktu yang
digunakan, tidak sesuai dengan Pasal 4.1(b) Persetujuan Pengamanan ;

- para penggugat gagal menetapkan bahwa pendekatan analitis USITC


untuk mengevaluasi semua faktor yang tercantum dalam Pasal 4.2(a)
Persetujuan Pengamanan ketika menentukan apakah peningkatan impor
mengancam akan menyebabkan kerugian serius sehubungan dengan
industri dalam negeri sebagaimana didefinisikan dalam penyelidikan
tidak sesuai dengan ketentuan tersebut;

- AS telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal 4.1(c) Persetujuan


Pengamanan karena USITC gagal memperoleh data mengenai produsen
yang mewakili sebagian besar dari total produksi dalam negeri oleh
industri dalam negeri sebagaimana didefinisikan dalam penyelidikan;

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 39 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
- AS telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal 4.2(b) Persetujuan
Pengamanan karena penentuan USITC dalam penyelidikan daging domba
sehubungan dengan sebab-akibat tidak menunjukkan hubungan sebab
akibat yang diperlukan antara peningkatan impor dan ancaman kerugian
serius, dalam penentuan itu tidak menetapkan bahwa peningkatan impor
dengan sendirinya merupakan penyebab yang diperlukan dan memadai
dari ancaman kerugian serius, dan dalam penetapan tersebut tidak
memastikan bahwa ancaman kerugian serius yang disebabkan oleh
“faktor lain” tidak dikaitkan dengan peningkatan impor;

- berdasarkan pelanggaran Pasal 4 Persetujuan Pengamanan di atas, AS


juga telah bertindak tidak konsisten dengan Pasal 2.1 Persetujuan
Pengamanan.

Pada tanggal 31 Januari 2001, AS memberi tahu DSB tentang niatnya untuk
mengajukan banding atas masalah hukum tertentu yang tercakup dalam
Laporan Panel dan interpretasi hukum yang dikembangkan oleh Panel. Badan
Banding mengedarkan laporannya pada tanggal 1 Mei 2001. Badan Banding:

- menguatkan temuan Panel bahwa AS bertindak tidak konsisten dengan


Pasal XIX:1(a) GATT 1994 dengan gagal menunjukkan, pada
kenyataannya, keberadaan “perkembangan tak terduga”;

- menguatkan temuan Panel bahwa Amerika Serikat bertindak tidak


konsisten dengan Pasal 2.1 dan 4.1(c) Persetujuan Pengamanan karena
USITC mendefinisikan “industri dalam negeri” yang relevan untuk
memasukkan penanam dan pemberi makan domba hidup;

- menguatkan temuan Panel bahwa USITC membuat keputusan mengenai


“industri dalam negeri” berdasarkan data yang tidak cukup mewakili
industri tersebut; tetapi memodifikasi temuan pamungkas Panel bahwa
AS dengan demikian bertindak tidak konsisten dengan Pasal 2.1 dan
4.1(c) dari Persetujuan Pengamanan dengan menemukan, sebaliknya,
bahwa Amerika Serikat dengan demikian bertindak tidak konsisten
dengan Pasal 2.1 dan 4.2(a) dari Persetujuan itu;

- menemukan bahwa Panel menafsirkan dengan benar standar peninjauan,


yang ditetapkan dalam Pasal 11 DSU, yang sesuai dengan
pemeriksaannya terhadap klaim yang dibuat berdasarkan Pasal 4.2
Persetujuan Pengamanan; tetapi menyimpulkan bahwa Panel keliru
dalam menerapkan standar tersebut dalam memeriksa klaim yang dibuat
mengenai penetapan USITC bahwa ada ancaman kerugian serius; dan
menemukan, terlebih lagi, bahwa AS bertindak tidak konsisten dengan
Pasal 2.1 dan 4.2(a) Persetujuan Pengamanan karena Laporan USITC
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 40 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
tidak menjelaskan secara memadai penetapan bahwa terdapat ancaman
kerugian serius terhadap industri dalam negeri;

- membatalkan interpretasi Panel tentang persyaratan penyebab dalam


Persetujuan Pengamanan tetapi, untuk alasan yang berbeda, menguatkan
temuan akhir Panel bahwa AS bertindak tidak konsisten dengan Pasal 2.1
dan 4.2(b) Persetujuan karena penentuan USITC bahwa ada penyebab
hubungan antara peningkatan impor dan ancaman kerugian serius tidak
memastikan bahwa kerugian yang disebabkan oleh industri dalam negeri,
oleh faktor-faktor selain peningkatan impor, tidak dikaitkan dengan impor
tersebut;

- menguatkan pelaksanaan ekonomi yudisial Panel dalam menolak untuk


memutuskan klaim Selandia Baru berdasarkan Pasal 5.1 Persetujuan
Pengamanan; dan

- menolak untuk memutuskan banding bersyarat masing-masing Australia


dan Selandia Baru yang berkaitan dengan Pasal I, II dan XIX:1(a) GATT
1994, dan Pasal 2.2, 3.1, 5.1, 8.1, 11.1(a) dan 12.3 dari Persetujuan
tentang Pengamanan.

DSB mengadopsi Laporan Badan Banding dan Laporan Panel, sebagaimana


diubah oleh Laporan Badan Banding, pada 16 Mei 2001.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada sidang DSB tanggal 20 Juni 2001, AS mengingatkan bahwa pada tanggal
14 Juni 2001 telah menyampaikan secara tertulis kepada DSB niatnya
sehubungan dengan implementasi dalam kasus ini dan mengatakan bahwa
pihaknya bermaksud untuk menerapkan rekomendasi DSB dengan cara yang
akan menghormati kewajiban WTO-nya. AS lebih lanjut menyatakan bahwa
akan memerlukan jangka waktu yang wajar untuk implementasi dan, untuk
alasan itu, akan mengadakan diskusi dengan pihak-pihak yang mengajukan
gugatan.

Pada tanggal 27 September 2001, AS menginformasikan kepada DSB bahwa


pada tanggal 31 Agustus 2001 telah mencapai keputusan untuk mengakhiri
tindakan pengamanan impor domba, efektif 15 November 2001 dan bahwa
mereka memulai langkah-langkah hukum yang diperlukan untuk
melaksanakan keputusan tersebut. Pada tanggal 28 September 2001, Australia
dan Selandia Baru menginformasikan kepada DSB bahwa mereka telah sepakat
bahwa jangka waktu yang wajar untuk implementasi akan berakhir pada
tanggal 15 November 2001. Pada sidang DSB pada tanggal 21 November 2001,
Amerika Serikat menginformasikan kepada DSB bahwa pada tanggal 14
November 2001 telah menyelesaikan langkah-langkah hukum yang diperlukan

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 41 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
untuk melaksanakan keputusan tersebut dan menganggap telah melaksanakan
rekomendasi dan keputusan DSB.

10. US - Line Pipe

DS202:United States — Definitive


Safeguard Measures on Imports of
Circular Welded Carbon Quality Line
Pipe from Korea
Judul singkat: US – Line Pipe
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds202_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Korea

Pada tanggal 13 Juni 2000, Korea meminta konsultasi dengan Amerika


Serikat sehubungan dengan tindakan pengamanan definitif yang
diberlakukan oleh Amerika Serikat atas impor pipa saluran kualitas
karbon las melingkar (pipa saluran). Korea mencatat bahwa pada tanggal
18 Februari 2000 Amerika Serikat mengumumkan tindakan pengamanan
definitif atas impor pipa saluran (subpos 7306.10.10 dan 7306.10.50 dari
Harmonized Tariff Schedule Amerika Serikat). Dalam proklamasi itu,
Amerika Serikat mengumumkan bahwa tanggal yang diusulkan untuk
pengenalan tindakan itu adalah 1 Maret 2000 dan bahwa tindakan itu
diharapkan tetap berlaku selama 3 tahun dan 1 hari. Korea menganggap
bahwa prosedur dan penetapan AS yang menyebabkan pengenaan
tindakan pengamanan serta tindakan itu sendiri bertentangan dengan
berbagai ketentuan yang terdapat dalam Safeguards Agreement dan GATT
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 42 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
1994. Secara khusus, Korea menganggap bahwa tindakan tersebut tidak
sesuai dengan Amerika Serikat. ' kewajiban berdasarkan Pasal 2, 3, 4, 5,
11 dan 12 Persetujuan Pengamanan; dan Pasal I, XIII dan XIX GATT 1994.

Sidang Panel dan Badan Banding

Lebih lanjut atas permintaan Korea, DSB membentuk sebuah panel pada
sidangnya pada tanggal 23 Oktober 2000. Australia, Kanada, EC, Jepang
dan Meksiko memiliki hak pihak ketiga mereka. Pada 12 Januari 2001,
Korea meminta Direktur Jenderal untuk menentukan komposisi Panel.
Pada tanggal 22 Januari 2001, Panel dibentuk.

Pada tanggal 29 Oktober 2001, Panel mengedarkan laporannya kepada


Anggota. Panel menyimpulkan bahwa tindakan pipa saluran AS
dikenakan secara tidak konsisten dengan ketentuan-ketentuan tertentu
dari GATT 1994 dan/atau Persetujuan Pengamanan, khususnya:
- tindakan pipa saluran tidak sesuai dengan aturan umum yang
termuat dalam chapeau Pasal XIII:2 karena telah diterapkan tanpa
memperhatikan pola perdagangan tradisional;

- tindakan pipa saluran tidak sesuai dengan Pasal XIII2: (a) karena
telah diterapkan tanpa menetapkan jumlah total impor yang
diizinkan pada tingkat tarif yang lebih rendah;

- AS bertindak tidak konsisten dengan Pasal 3.1 dan 4.2(c) dengan


tidak memasukkan dalam laporannya yang diterbitkan temuan atau
kesimpulan yang beralasan baik (i) bahwa peningkatan impor telah
menyebabkan kerugian serius, atau (ii) bahwa peningkatan impor
mengancam menyebabkan kerugian serius;

- AS bertindak tidak konsisten dengan Pasal 4.2(b) dengan gagal


membangun hubungan sebab akibat antara peningkatan impor dan
kerugian serius, atau ancamannya;

- AS tidak memenuhi kewajibannya berdasarkan Pasal 9.1 dengan


menerapkan tindakan tersebut ke negara-negara berkembang yang
impornya tidak melebihi ambang individu dan kolektif dalam
ketentuan itu;

- AS bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan


Pasal XIX dengan gagal menunjukkan adanya perkembangan yang
tidak terduga sebelum penerapan tindakan pipa saluran;
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 43 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
- AS telah bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya
berdasarkan Pasal 12.3 dengan gagal memberikan kesempatan yang
memadai untuk konsultasi sebelumnya dengan Anggota yang
memiliki kepentingan substansial sebagai pengekspor pipa saluran;

- AS telah bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya


berdasarkan Pasal 8.1 untuk berusaha mempertahankan tingkat
konsesi dan kewajiban lain yang setara secara substansial;

Semua klaim lain oleh Korea ditolak oleh Panel. Panel juga menolak
permintaan Korea agar Panel menemukan bahwa tindakan pengamanan
AS harus segera dicabut dan penyelidikan pengamanan ITC pada pipa
saluran dihentikan.

Pada tanggal 6 November 2001, AS mengumumkan keputusannya untuk


mengajukan banding atas temuan hukum dan interpretasi hukum
tertentu yang dimuat dalam Laporan Panel. Namun, pada 13 November
2001, ia mencabut pemberitahuan bandingnya. Kemudian, pada 19
November 2001, AS mengumumkan keputusannya untuk mengajukan
kembali bandingnya kepada Badan Banding. Pada tanggal 18 Januari
2002, Badan Banding menginformasikan kepada DSB bahwa akan ada
penundaan peredaran laporan tersebut. Oleh karena itu, Badan Banding
menginformasikan bahwa laporan tersebut akan diedarkan kepada
Anggota paling lambat tanggal 15 Februari 2002. Pada tanggal 15
Februari 2002, Badan Banding mengedarkan laporannya kepada Anggota.
Badan Banding:

- menguatkan, meskipun untuk alasan yang berbeda, temuan Panel,


dalam paragraf 8.1(7) Laporan Panel, bahwa Amerika Serikat
bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal
12.3 Persetujuan Pengamanan dengan gagal memberikan
kesempatan yang memadai untuk konsultasi sebelumnya dengan
Korea, Anggota yang memiliki kepentingan substansial dalam
ekspor pipa saluran;
- menguatkan temuan Panel, dalam paragraf 8.1(8) Laporan Panel,
bahwa Amerika Serikat bertindak tidak konsisten dengan
kewajibannya berdasarkan Pasal 8.1 Persetujuan Pengamanan
untuk berusaha mempertahankan tingkat konsesi dan kewajiban
lain yang setara secara substansial;
- menguatkan temuan Panel, dalam paragraf 8.1(5) Laporan Panel,
bahwa Amerika Serikat tidak mematuhi kewajibannya berdasarkan
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 44 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pasal 9.1 Persetujuan Pengamanan bahwa tindakan pengamanan
tidak akan diterapkan berbohong terhadap suatu produk yang
berasal dari Anggota negara berkembang sepanjang impornya tidak
melebihi ambang batas individu dan kolektif dalam ketentuan itu;
- membatalkan temuan Panel, dalam paragraf 8.1(3) Laporan Panel,
bahwa Amerika Serikat bertindak tidak konsisten dengan
kewajibannya berdasarkan Pasal 3.1 dan 4.2(c) Persetujuan
Pengamanan dengan tidak memasukkan dalam laporannya yang
diterbitkan temuan atau kesimpulan beralasan baik (1) bahwa
peningkatan impor telah menyebabkan kerugian serius, atau (2)
bahwa peningkatan impor mengancam untuk menyebabkan
kerugian serius;
- membatalkan temuan Panel, dalam paragraf 8.2(9) Laporan Panel,
bahwa Amerika Serikat tidak melanggar kewajibannya berdasarkan
Pasal 2 dan 4 Persetujuan Pengamanan dengan membebaskan
Kanada dan Meksiko dari tindakan pipa saluran;
- memodifikasi temuan Panel, dalam paragraf 8.2(1)) Laporan Panel,
bahwa Amerika Serikat tidak melanggar kewajibannya berdasarkan
Pasal I, XIII:1 dan XIX GATT 1994 dengan membebaskan Kanada
dan Meksiko dari tindakan pipa saluran, menyatakannya dapat
diperdebatkan dan tidak mempunyai akibat hukum;
- menguatkan temuan Panel, dalam paragraf 8.1(4) Laporan Panel,
bahwa Amerika Serikat bertindak tidak konsisten dengan
kewajibannya berdasarkan Pasal 4.2(b) Persetujuan Pengamanan
dengan gagal membangun hubungan sebab akibat antara
peningkatan impor dan kerugian serius atau ancamannya;
- menguatkan temuan Panel, dalam paragraf 7.81 Laporan Panel,
bahwa Amerika Serikat tidak diharuskan oleh Pasal 5.1, kalimat
pertama, Persetujuan Pengamanan untuk menunjukkan, pada saat
pengenaan, bahwa tindakan pipa saluran diperlukan untuk
mencegah atau memperbaiki kerugian serius dan untuk
memfasilitasi penyesuaian;

• membatalkan temuan Panel, dalam paragraf 8.2(2) Laporan Panel,


bahwa Korea gagal membuat kasus prima facie bahwa Amerika Serikat
melanggar kewajibannya berdasarkan Pasal 5.1, kalimat pertama,
Persetujuan Pengamanan, dengan memberlakukan tindakan yang
melebihi apa yang "diperlukan untuk mencegah atau memperbaiki
kerugian serius dan untuk memfasilitasi penyesuaian", dan menemukan
bahwa Amerika Serikat menerapkan Tindakan pipa saluran di luar
"tingkat yang diperlukan untuk mencegah atau memperbaiki kerugian
serius dan untuk memfasilitasi penyesuaian".
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 45 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada tanggal 8 Maret 2002, DSB mengadopsi Laporan Badan Banding dan
Laporan Panel, sebagaimana dimodifikasi oleh Laporan Badan Banding.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada sidang DSB pada tanggal 5 April 2002, AS menyatakan niatnya


untuk mengimplementasikan rekomendasi DSB dan mengindikasikan
akan mengadakan konsultasi dengan Korea untuk menentukan jangka
waktu yang wajar untuk implementasi. Pada sidang DSB pada tanggal 17
April 2002, Korea menyatakan keprihatinan tentang kurangnya proposal
dari AS mengenai jangka waktu yang wajar untuk kepatuhan. AS
menyatakan bahwa mereka akan mengusulkan jangka waktu yang wajar
sesegera mungkin. Pada tanggal 29 April 2002, Korea meminta DSB agar
“jangka waktu yang wajar” ditentukan melalui arbitrase yang mengikat
sesuai dengan Pasal 21.3(c) DSU. Pada 13 Mei 2002, Korea meminta
Direktur Jenderal untuk menunjuk seorang arbiter.

Pada tanggal 23 Mei 2002, Direktur Jenderal menunjuk seorang arbiter.


Penerbitan putusan dijadwalkan pada tanggal 12 Juli 2002. Melalui surat
bersama tanggal 12 Juli 2002, para pihak meminta kepada Arbiter untuk
menunda penerbitan putusan sampai dengan tanggal 22 Juli 2002 guna
memberikan waktu bagi perundingan bilateral tambahan antara para
pihak. Arbiter menyetujui permintaan tersebut. Permintaan bersama
tambahan untuk penundaan diterima pada tanggal 19 dan 22 Juli 2002,
di mana para pihak meminta agar putusan, sesuai dengan Pasal 21.3(c)
DSU, ditunda masing-masing hingga 24 Juli 2002 dan 26 Juli 2002.
Arbiter juga menyetujui permintaan tambahan ini. Melalui surat
tertanggal 24 Juli 2002, para pihak memberitahu Arbiter bahwa mereka
telah mencapai kesepakatan tentang jangka waktu yang wajar untuk
kepatuhan dalam hal ini. Oleh karena itu, Arbiter tidak mengeluarkan
putusannya dan malah mengeluarkan Laporan yang menjelaskan sejarah
prosedural arbitrase ini. Pada tanggal 29 Juli 2002, Korea dan Amerika
Serikat memberitahu DSB bahwa mereka telah sepakat bahwa jangka
waktu yang wajar untuk melaksanakan rekomendasi dan keputusan DSB
akan berakhir pada tanggal 1 September 2002.

Penarikan/penghentian

Pada sidang DSB pada tanggal 18 Maret 2003, AS menginformasikan


bahwa tindakan pengamanannya pada pipa saluran dari Korea telah
dihentikan pada tanggal 1 Maret 2003.
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 46 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
11. US – Steel Safeguards

United States — Definitive


DS252:
Safeguard Measures on Imports of
Certain Steel Products
Judul singkat: US – Steel Safeguards
https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds252_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Masyarakat Eropa, Jepang, Korea, China, Swiss, Norwegia,


Selandia Baru, Brazil.

Pada tanggal 7 Maret 2002, Masyarakat Eropa meminta konsultasi dengan


Amerika Serikat mengenai tindakan pengamanan definitif yang diberlakukan
oleh AS berupa kenaikan bea atas impor baja pipih tertentu, batang canai
panas, batangan cold-finished, rebar, produk pipa las tertentu, fitting karbon
dan paduan, batangan baja tahan karat, batang baja tahan karat, produk pabrik
timah dan kawat baja tahan karat serta berupa kuota tarif impor pelat pelat
yang berlaku sejak 20 Maret 2002. Masyarakat Eropa menganggap bahwa
tindakan AS tersebut di atas melanggar kewajiban AS berdasarkan Persetujuan
Pengamanan dan GATT 1994, dan khususnya Pasal 2.1, 2.2,3.1, 3.2, 4.1, 4.2,
5.1, 5.2, 7.1 dan 9.1 Persetujuan Pengamanan dan Pasal I :1, XIII dan XIX:1 dari
GATT 1994. Masyarakat Eropa juga memiliki semua haknya terkait dengan
upaya pemulihan yang diatur dalam Persetujuan Pengamanan dan DSU.

Pada tanggal 14 Maret 2002, Jepang dan Korea meminta untuk bergabung
dalam konsultasi tersebut. Pada tanggal 15 Maret 2002, Swiss dan Kanada juga
meminta untuk bergabung dalam konsultasi tersebut. Pada tanggal 20 Maret
2002, Venezuela juga meminta untuk bergabung dalam konsultasi. Pada
tanggal 21 Maret 2002, Norwegia dan China juga meminta untuk bergabung

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 47 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
dalam konsultasi. Pada tanggal 22 Maret 2002, Meksiko juga meminta untuk
bergabung dalam konsultasi tersebut. Pada tanggal 25 Maret 2002, Selandia
Baru juga meminta untuk bergabung dalam konsultasi tersebut. AS memberi
tahu DSB bahwa mereka telah menerima permintaan Kanada, Cina, Jepang,
Korea, Meksiko, Selandia Baru, Norwegia, Swiss, dan Venezuela untuk
bergabung dalam konsultasi.

Pada tanggal 20 Maret 2002, Jepang (WT/DS249) meminta konsultasi dengan


Amerika Serikat juga berkenaan dengan tindakan pengamanan definitif yang
diberlakukan oleh AS atas impor produk baja tertentu dan klaim pelanggaran
Pasal 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4.1 , 4.2, 5.1, 7.1, 7.4. 8.1, 12.1, 12.2, 12.3 dari
Persetujuan Pengamanan dan Pasal I:1, II, X:3, XIII dan XIX:2 dari GATT 1994.
Pada tanggal 27 Maret, Norwegia meminta untuk bergabung dalam konsultasi.
Pada tanggal 5 April, Meksiko meminta untuk bergabung dalam konsultasi.
Pada tanggal 9 April 2002, Selandia Baru meminta untuk bergabung dalam
konsultasi. AS memberi tahu DSB bahwa mereka telah menerima permintaan
Meksiko, Selandia Baru dan Norwegia untuk bergabung dalam konsultasi.

Pada tanggal 20 Maret 2002, Korea (WT/DS251) meminta konsultasi dengan


Amerika Serikat juga berkenaan dengan tindakan pengamanan definitif yang
diberlakukan oleh AS atas impor produk baja tertentu dan undang-undang
terkait AS, termasuk Bagian 201 dan 202 dari Undang-Undang Perdagangan
tahun 1974 dan Bagian 311 dari Undang-Undang Implementasi NAFTA. Korea
mengklaim pelanggaran Pasal 2.1, 2.2, 3, 4, 5, 7.1, 7.4, 8.1, 9.1 dan 12
Persetujuan Pengamanan, Pasal X:3 dan XIX:1 GATT 1994 dan Pasal XVI:4
Persetujuan Marrakesh . Pada tanggal 27 Maret 2002, Jepang dan Norwegia
meminta untuk bergabung dalam konsultasi tersebut. Pada tanggal 5 April,
Meksiko dan Selandia Baru meminta untuk bergabung dalam konsultasi. AS
memberi tahu DSB bahwa pihaknya telah menerima permintaan Jepang,
Meksiko, Selandia Baru, dan Norwegia untuk bergabung dalam konsultasi.
Pada tanggal 26 Maret 2002, China (WT/DS252) meminta konsultasi dengan
Amerika Serikat juga berkenaan dengan tindakan pengamanan definitif yang
diberlakukan oleh AS atas impor produk baja tertentu dan klaim pelanggaran
Pasal 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4.1, 4.2, 5.1, 5.2, 7.1, 8.1, 9.1 dan 12 Persetujuan
Pengamanan dan Pasal I:1, II, X:3, XIX:1 dan XIX:2 GATT 1994. Pada 4 April
2002, Jepang meminta untuk bergabung konsultasi. Pada tanggal 5 April 2002,
Selandia Baru juga meminta untuk bergabung dalam konsultasi tersebut. AS
memberi tahu DSB bahwa mereka telah menerima permintaan Jepang dan
Selandia Baru untuk bergabung dalam konsultasi.
Pada tanggal 3 April 2002, Swiss (WT/DS253) juga meminta konsultasi dengan
Amerika Serikat sehubungan dengan tindakan pengamanan definitif yang
diberlakukan oleh AS atas impor produk baja tertentu dan klaim pelanggaran
Pasal 2.1, 2.2, 3, 4.1, 4.2, 5.1, 7.1, 8.1 dan 12 Persetujuan Pengamanan dan
Pasal I:1 dan XIX:1 GATT 1994. Pada 11 April 2002, Selandia Baru meminta
untuk bergabung dalam konsultasi. Pada tanggal 15 April 2002, Jepang
meminta untuk bergabung dalam konsultasi tersebut. AS memberi tahu DSB
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 48 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
bahwa pihaknya telah menerima permintaan Jepang dan Selandia Baru untuk
bergabung dalam konsultasi.
Pada tanggal 4 April 2002, Norwegia (WT/DS254) meminta konsultasi dengan
Amerika Serikat sehubungan dengan tindakan pengamanan yang sama yang
diberlakukan oleh AS atas impor produk baja tertentu dan klaim pelanggaran
Pasal 3, 4.1, 4.2, 5.1, 7, 8.1 , 9.1 dan 12 Persetujuan Pengamanan dan Pasal
I:1, II, X:3 dan XIX GATT 1994. Pada 11 April 2002, Selandia Baru meminta
untuk bergabung dalam konsultasi. Pada tanggal 15 April 2002, Jepang
meminta untuk bergabung dalam konsultasi tersebut. AS memberi tahu DSB
bahwa pihaknya telah menerima permintaan Jepang dan Selandia Baru untuk
bergabung dalam konsultasi.

Pada tanggal 14 Mei 2002, Selandia Baru (WT/DS258) meminta konsultasi


dengan Amerika Serikat sehubungan dengan tindakan pengamanan yang sama
pada baja yang dikenakan oleh AS dan mengklaim pelanggaran Pasal 2.1, 2.2,
3.1, 3.2, 4.1, 4.2, 5.1, 7, 8.1 dan 12 Persetujuan Pengamanan dan Pasal I:1, X
dan XIX:1 GATT 1994. Pada 24 Mei 2002, Masyarakat Eropa meminta untuk
bergabung dalam konsultasi. Pada tanggal 27 Mei 2002, Jepang meminta untuk
bergabung dalam konsultasi tersebut. Pada tanggal 30 Mei 2002, Korea
meminta untuk bergabung dalam konsultasi. Pada tanggal 31 Mei 2002,
Norwegia, Cina dan Meksiko meminta untuk bergabung dalam konsultasi. AS
memberi tahu DSB bahwa pihaknya telah menerima permintaan China, Komisi
Eropa, Jepang, Korea, Meksiko, dan Norwegia untuk bergabung dalam
konsultasi.

Pada tanggal 21 Mei 2002, Brasil (WT/DS259) meminta konsultasi dengan


Amerika Serikat sehubungan dengan tindakan pengamanan definitif yang sama
yang diberlakukan oleh AS pada impor produk baja tertentu. Pada tanggal 24
Mei 2002, Masyarakat Eropa meminta untuk bergabung dalam konsultasi. Pada
tanggal 27 Mei 2002, Jepang meminta untuk bergabung dalam konsultasi
tersebut. Pada tanggal 30 Mei 2002, Korea meminta untuk bergabung dalam
konsultasi. Pada tanggal 31 Mei 2002, Norwegia, Cina dan Meksiko meminta
untuk bergabung dalam konsultasi. AS memberi tahu DSB bahwa pihaknya
telah menerima permintaan China, Komisi Eropa, Jepang, Korea, Meksiko, dan
Norwegia untuk bergabung dalam konsultasi.
Selanjutnya permintaan individu untuk pembentukan panel yang diajukan oleh
delapan penggugat pada sidang DSB berikut:

- 3 Juni 2002 — EC mengklaim bahwa tindakan AS melanggar Pasal 2.1,


3.1, 4.2(a), 4.2(b), 4.2(c) dan 5.1 dari Persetujuan Pengamanan dan Pasal
XIX:1 GATT 1994;
- 14 Juni 2002 — Jepang mengklaim bahwa tindakan AS melanggar Pasal
2, 3, 4 dan 5 Persetujuan Pengamanan dan Pasal I:1, X:3 dan XIX:1 GATT
1994. Korea mengklaim bahwa tindakan AS melanggar Pasal 2, 3, 4, 5,
7.1, 8.1, 9.1 dan 12 Persetujuan Pengamanan dan Pasal X:3, XIII dan XIX
GATT 1994;
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 49 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
- 24 Juni 2002 — China mengklaim bahwa tindakan AS melanggar Pasal
2.1, 3.1, 4.1, 4.2, 5.1, 5.2, 8.1, 9.1 dan 12 Persetujuan Pengamanan dan
Pasal I:1, II dan XIX GATT 1994. Swiss mengklaim bahwa tindakan AS
melanggar Pasal 2.1, 2.2, 3.1, 4, 5.1 dan 8.1 Persetujuan Pengamanan
dan Pasal XIX:1 GATT 1994. Norwegia mengklaim bahwa tindakan AS
melanggar Pasal 2, 3, 4, 5.1, 7.1 dan 9.1 Persetujuan tentang Pengamanan
dan Pasal I:1, X:3(a) dan XIX GATT 1994;
- 8 Juli 2002 — Selandia Baru mengklaim bahwa tindakan AS melanggar
Pasal 2.1, 2.2, 3.1, 4.2, 5.1, 7 dan 8.1 Persetujuan Pengamanan dan Pasal
X:3(a) dan XIX:1 GATT 1994;
- 29 Juli 2002 — Brasil mengklaim bahwa tindakan AS melanggar Pasal
2.1, 2.2, 3.1, 4 dan 5 Persetujuan Pengamanan dan Pasal I:1, X:3 dan
XIX:1 GATT 1994;

Sidang Panel dan Badan Banding

DSB membentuk Panel tunggal, berdasarkan kesepakatan antara para pihak


dan sesuai dengan Pasal 9.1 DSU.

Anggota yang telah mencadangkan hak pihak ketiga mereka dalam Panel yang
dibentuk atas permintaan pihak-pihak ini juga dianggap sebagai pihak ketiga
dalam Panel tunggal. Kanada, China Taipei, Kuba, Malaysia, Meksiko, Thailand,
Turki, dan Venezuela telah mencadangkan hak mereka untuk berpartisipasi
dalam proses Panel sebagai pihak ketiga.

Pada tanggal 15 Juli 2002, DSB diberitahu tentang kesepakatan prosedural


antara Amerika Serikat dan Masyarakat Eropa, Jepang, Korea, Cina, Swiss,
Norwegia dan Selandia Baru. Pada tanggal 18 Juli 2002, DSB diberitahu tentang
kesepakatan prosedural antara Amerika Serikat dan Brasil.

Pada tanggal 15 Juli 2002, Masyarakat Eropa, Jepang, Korea, Cina, Swiss,
Norwegia dan Selandia Baru meminta Direktur Jenderal untuk menentukan
komposisi Panel. Pada tanggal 25 Juli 2002, Panel dibentuk.

Pada tanggal 23 Oktober 2002, Malaysia memutuskan untuk menarik diri


sebagai pihak ketiga dari proses panel.

Pada tanggal 20 Februari 2003, Ketua Panel menginformasikan kepada DSB


bahwa Panel tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam enam bulan
karena volume, kompleksitas dan kepekaan pertanyaan hukum dan faktual

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 50 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
yang telah diajukan. Panel berharap untuk menyelesaikan pekerjaannya pada
akhir April 2003.

Panel mengedarkan Laporan1 kepada Anggota pada tanggal 11 Juli 2003. Panel
menyimpulkan bahwa semua tindakan pengamanan Amerika Serikat yang
dipermasalahkan tidak konsisten dengan setidaknya satu dari prasyarat WTO
berikut untuk pengenaan tindakan pengamanan: kurangnya demonstrasi (i)
perkembangan yang tidak terduga; (ii) peningkatan impor; (iii) sebab-akibat; dan
(iv) paralelisme.

Panel dengan demikian meminta Amerika Serikat untuk membawa tindakan


pengamanan yang relevan sesuai dengan kewajibannya berdasarkan
Persetujuan Pengamanan dan GATT 1994..

Pada tanggal 11 Agustus 2003, AS memberitahukan keputusannya untuk


mengajukan banding kepada Badan Banding atas masalah hukum tertentu
yang tercakup dalam Laporan Panel dan interpretasi hukum tertentu yang
dikembangkan oleh Panel.

Pada tanggal 8 Oktober 2003, Ketua Badan Banding menginformasikan kepada


DSB bahwa Badan Banding tidak dapat mengedarkan Laporannya dalam waktu
60 hari karena waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan penerjemahan
Laporan dan diperkirakan bahwa Appellate Body Report dalam banding ini akan
diedarkan kepada Anggota WTO selambat-lambatnya 10 November 2003.

Pada tanggal 10 November 2003, Laporan Badan Banding diedarkan kepada


Anggota. Badan Banding menguatkan kesimpulan akhir Panel bahwa masing-
masing dari sepuluh tindakan pengamanan yang dipermasalahkan dalam

1 Meskipun semua gugatan yang dibuat oleh delapan penggugat bersama dipertimbangkan
dalam proses panel tunggal, Amerika Serikat meminta penerbitan delapan laporan panel
terpisah, mengklaim bahwa melakukan sebaliknya akan merugikan hak-hak WTO-nya,
termasuk haknya untuk menyelesaikan masalah. dengan penggugat individual. Para
penggugat dengan keras menentang permintaan ini, dengan menyatakan bahwa
mengabulkannya hanya akan menunda proses panel. Panel memutuskan untuk
mengeluarkan keputusannya dalam bentuk “satu dokumen yang merupakan delapan
Laporan Panel”. Dengan demikian, untuk tujuan WTO, dokumen ini dianggap sebagai
delapan laporan terpisah, yang berkaitan dengan masing-masing dari delapan penggugat
dalam sengketa ini. Dokumen tersebut terdiri dari halaman sampul umum, bagian
deskriptif umum, dan serangkaian temuan umum. Namun, dokumen tersebut juga memuat
kesimpulan dan rekomendasi yang “dikhususkan” untuk masing-masing pelapor, dengan
nomor (simbol) terpisah untuk masing-masing pelapor. Dalam pandangan Panel,
pendekatan ini menghormati hak semua pihak sambil memastikan penyelesaian sengketa
yang cepat dan efektif.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 51 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
sengketa ini tidak konsisten dengan kewajiban Amerika Serikat berdasarkan
Pasal XIX:1(a) GATT 1994 dan Persetujuan Pengamanan. Badan Banding
membatalkan temuan Panel bahwa AS gagal memberikan penjelasan yang
masuk akal dan memadai tentang “peningkatan impor” dan tentang adanya
“hubungan sebab akibat” antara peningkatan impor dan kerugian serius untuk
dua dari sepuluh tindakan pengamanan. Pada akhirnya, bagaimanapun,
bahkan langkah-langkah ini ditemukan tidak konsisten dengan Persetujuan
WTO dengan alasan lain.

Pada sidangnya pada 10 Desember 2003, DSB mengadopsi laporan Badan


Banding dan laporan Panel, sebagaimana diubah oleh laporan Badan Banding.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada sidang DSB tanggal 10 Desember 2003, AS menginformasikan Anggota


bahwa, pada tanggal 4 Desember 2003, Presiden Amerika Serikat telah
mengeluarkan proklamasi yang mengakhiri semua tindakan pengamanan yang
tunduk pada sengketa ini, sesuai dengan section 204 of the US Trade Act of 1974.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 52 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
12. US – Wheat Gluten

United States — Definitive


DS166:
Safeguard Measures on Imports of
Wheat Gluten from the European
Communities
Judul singkat: US — Wheat Gluten

https://www.wto.org/english/tratop_e/dispu_e/cases_e/ds166_e.htm

Konsultasi

Gugatan oleh Masyarakat Eropa

Pada tanggal 17 Maret 1999, Masyarakat Eropa meminta konsultasi dengan AS


sehubungan dengan tindakan pengamanan definitif yang diberlakukan oleh AS
atas impor gluten gandum dari Masyarakat Eropa. EC menyatakan bahwa
dengan Proklamasi 30 Mei 1998, dan Memorandum pada tanggal yang sama,
oleh Presiden AS, di mana AS memberlakukan tindakan pengamanan definitif
dalam bentuk pembatasan kuantitatif impor gluten gandum dari EC, efektif
sejak 1 Juni 1998. Masyarakat Eropa menganggap tindakan-tindakan ini
melanggar Pasal 2, 4, 5 dan 12 Persetujuan Pengamanan; Pasal 4.2 Persetujuan
tentang Pertanian; dan Pasal I dan XIX GATT 1994.

Pada tanggal 3 Juni 1999, EC meminta pembentukan sebuah panel. Pada


sidangnya pada 16 Juni 1999, DSB menunda pembentukan panel.

Sidang Panel dan Badan Banding

Selanjutnya untuk permintaan kedua untuk membentuk sebuah panel, DSB


membentuk sebuah panel pada sidangnya pada tanggal 26 Juli 1999. Australia,
Kanada dan Selandia Baru memiliki hak pihak ketiga mereka. Pada 11 Oktober
Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 53 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
1999, Panel dibentuk. Laporan panel diedarkan kepada Anggota pada tanggal
31 Juli 2000. Panel menemukan bahwa:

i. Amerika Serikat tidak bertindak tidak konsisten dengan Pasal 2.1 dan
4 Persetujuan Pengamanan atau dengan Pasal XIX:1(a) GATT 1994
dalam
- menyunting informasi rahasia tertentu dari Laporan USITC yang
diterbitkan atau
- menentukan adanya impor dalam “jumlah yang meningkat” dan
kerugian yang serius.

ii. tindakan pengamanan definitif yang dikenakan oleh AS pada impor


gluten gandum tertentu berdasarkan penyelidikan dan penentuan AS
tidak sesuai dengan Pasal 2.1 dan 4 Persetujuan Pengamanan di mana

- analisis sebab akibat yang diterapkan oleh USITC tidak memastikan


bahwa kerugian yang disebabkan oleh faktor lain tidak dikaitkan
dengan impor dan
- impor dari Kanada (mitra NAFTA) dikeluarkan dari penerapan
tindakan setelah impor dari semua sumber dimasukkan dalam
penyelidikan untuk tujuan menentukan kerugian serius yang
disebabkan oleh peningkatan impor (mengikuti penyelidikan terpisah
mengenai apakah impor dari Kanada diperhitungkan "bagian
substansial" dari total impor dan apakah mereka "berkontribusi
penting" pada "kerugian serius" yang disebabkan oleh total impor).

iii. Panel selanjutnya menyimpulkan bahwa AS gagal untuk segera


memberi tahu dimulainya penyelidikan berdasarkan Pasal 12.1(a) dan
temuan kerugian serius berdasarkan Pasal 12.1(b) Persetujuan
Pengamanan.

iv. dalam memberitahukan keputusannya untuk mengambil tindakan


hanya setelah tindakan tersebut dilaksanakan, AS tidak membuat
pemberitahuan tepat waktu berdasarkan Pasal 12.1(c). Untuk alasan
yang sama, AS melanggar kewajiban Pasal 12.3 untuk memberikan
kesempatan yang memadai untuk konsultasi sebelumnya mengenai
tindakan tersebut.

v. Oleh karena itu, AS juga melanggar kewajibannya berdasarkan Pasal


8.1 Persetujuan Pengamanan untuk berusaha mempertahankan
tingkat konsesi yang setara secara substansial dan kewajiban lain yang
ada di bawah GATT 1994 antara AS dan Anggota pengekspor yang
akan terpengaruh oleh tindakan tersebut, sesuai dengan Pasal 12.3
Persetujuan Pengamanan.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 54 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
Pada tanggal 26 September 2000, AS memberitahukan keputusannya untuk
mengajukan banding kepada Badan Banding atas masalah hukum dan
interpretasi hukum tertentu yang tercakup dalam Laporan Panel dan
interpretasi hukum tertentu yang dikembangkan oleh Panel. Badan Banding
mengedarkan laporannya pada tanggal 22 Desember 2000. Badan Banding:

- menguatkan kesimpulan Panel bahwa AS tidak bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 4.2(a) dan 4.2(b) Persetujuan
Pengamanan, tetapi, dengan berbuat demikian, membatalkan interpretasi
Panel atas Pasal 4.2(a) Persetujuan Pengamanan bahwa pejabat yang
berwenang diharuskan untuk mengevaluasi hanya “faktor-faktor yang
relevan” yang tercantum dalam Pasal 4.2(a) dari Persetujuan itu serta
“faktor-faktor” lainnya yang secara jelas diajukan kepada pihak yang
berwenang sebagai relevan oleh pihak-pihak yang berkepentingan di
dalam negeri. penyelidikan;
- membatalkan interpretasi Panel terhadap Pasal 4.2(b) Persetujuan
Pengamanan bahwa peningkatan impor “sendirian”, “dalam dan dari
dirinya sendiri”, atau “sendiri”, harus dapat menyebabkan “kerugian
serius”, serta kerugian.

- Kesimpulan Panel tentang masalah sebab-akibat;

- menemukan, bagaimanapun, bahwa AS telah bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 4.2(b) Persetujuan Pengamanan;

- menguatkan temuan Panel bahwa AS telah bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 2.1 dan 4.2 Persetujuan
Perlindungan;

- menguatkan temuan Panel bahwa AS telah bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 12.1(a) dan 12.1(b) Persetujuan
Perlindungan;

- membatalkan temuan Panel bahwa AS telah bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 12.1(c) Persetujuan
Pengamanan; menemukan bahwa AS telah bertindak secara konsisten
dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 12.1(c) dari Persetujuan untuk
memberitahukan “segera” keputusannya untuk menerapkan tindakan
pengamanan;

- menguatkan temuan Panel bahwa AS telah bertindak tidak konsisten


dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 12.3 Persetujuan Pengamanan,
dan, sebagai konsekuensinya, mendukung temuan Panel bahwa AS telah
bertindak tidak konsisten dengan kewajibannya berdasarkan Pasal 8.1
Persetujuan Pengamanan;

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 55 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022
- Panel tidak bertindak secara tidak konsisten dengan Pasal 11 DSU dalam
menyimpulkan bahwa USITC telah “mempertimbangkan produktivitas
industri sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 4.2(a)” dari Persetujuan
Perlindungan;

- Panel tidak bertindak secara tidak konsisten dalam menemukan bahwa


USITC tidak diharuskan untuk mengevaluasi hubungan keseluruhan
antara kandungan protein gandum dan harga gluten gandum sebagai
“faktor yang relevan”, berdasarkan Pasal 4.2(a) Persetujuan Pengamanan,
selama periode penyelidikan pasca 1994; dan,

- Panel tidak bertindak secara tidak konsisten dalam menolak untuk


menarik kesimpulan “merugikan” dari penolakan AS untuk memberikan
informasi tertentu yang diduga bersifat rahasia yang diminta oleh Panel
berdasarkan Pasal 13.1 DSU;

- Panel bertindak tidak konsisten dengan Pasal 11 DSU dalam menemukan


bahwa “Laporan USITC memberikan penjelasan yang memadai, masuk
akal dan masuk akal sehubungan dengan 'keuntungan dan kerugian'”
dan, oleh karena itu, membatalkan temuan ini; dan tidak menemukan
kesalahan dalam pelaksanaan ekonomi judisial Panel dalam tidak
memeriksa klaim EC berdasarkan Pasal XIX:1(a) GATT 1994, dan juga
berdasarkan Pasal 5 Persetujuan Pengamanan dan Pasal I GATT 1994.

Pada sidangnya tanggal 19 Januari 2001, DSB mengadopsi laporan Badan


Banding dan laporan Panel, sebagaimana diubah oleh laporan Badan Banding.

Implementasi laporan yang diadopsi

Pada sidang DSB tanggal 16 Februari 2001, AS mengumumkan bahwa mereka


bermaksud untuk melaksanakan rekomendasi dan keputusan yang terkandung
dalam laporan panel dan Badan Banding. Pada tanggal 20 Maret 2001, EC
meminta agar jangka waktu yang wajar untuk pelaksanaan ditentukan oleh
arbitrase yang mengikat sesuai dengan Pasal 21.3(c) DSU. Pada tanggal 10 April
2001, para pihak yang bersengketa memberi tahu DSB bahwa mereka telah
sepakat bersama bahwa jangka waktu yang wajar adalah empat bulan 14 hari,
yaitu dari 19 Januari 2001 hingga 2 Juni 2001.

Jurisprudensi WTO: Kasus-kasus Pengamanan Perdagangan Halaman 56 dari 56 halaman Terjemahan Bebas Paustinus Siburian,2022

Anda mungkin juga menyukai