Anda di halaman 1dari 11

Lex Et Societatis Vol. VIII/No.

4/Okt-Des/2020

ASPEK HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL diatur dalam UNIDROIT The International


DALAM EKSPOR IMPOR BARANG1 Institute for the Unification Institute of Private
Oleh : Jenorika Christy Rori2 Law yang mengatur tentang unifikasi hukum
Hendrik B. Sompotan3 perdata yang di dalamnya terdapat aturan
Thor Bangsaradja Sinaga4 mengenai eksport ratifikasi konvensi ini di buat
dalam Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2008
ABSTRAK tentang pengesahan Statute of the
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui International Institute for the Unification of
bagaimana pengaturan perjanjian eksport Private Law (Status Lembaga Internasional
import barang dalam kegiatan perdagangan untuk Unifikasi Hukum Perdata). Perjanjian
internasional di Indonesia dan bagaimana eksport import harus mengacu pada landasan
syarat sahnya perjanjian eksport import jual konstitusional dalam asal Pasal 33 UUD 1945
beli barang secara internasional menurut merupakan kesejahtraan Indonesia yang
sistem hukum Indonesia, yang dengan metode berbunyi : 1. Perekonomian disusun sebagai
penelitian hukum normatif disimpulkan: 1. usaha bersama berdasar atas asas
Aspek hukum perjanjian internasional eksport kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang
import barang di Indonesia yaitu aspek hukum penting bagi negara dan yang menguasai hajat
perjanjian sesuai dengan Kitab Undang-Undang hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3.
Hukum Perdata Buku III tentang perikatan dan Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung
sesuai dengan prinsip hukum Internasional didalamnya dikuasai oleh negara dan
yang diatur dalam Konvensi Wina 1986 dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
Unidroit tentang harmonisasi hukum perdata kemakmuran rakyat.
Internasional, sedangkan untuk
penyelenggaraan eksport import barang B. Rumusan Masalah
mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh 1. Bagaimana pengaturan perjanjian
pemerintah Indonesia tentang prosedur eksport import barang dalam kegiatan
pembayaran eksport import dan tata cara perdagangan internasional di Indonesia?
pelaksanaan eksport import sesuai dengan 2. Bagaimana syarat sahnya perjanjian
undang-undang valuta asing. 2. Syarat sahnya eksport import jual beli barang secara
perjanjian internasional eksport import barang internasional menurut sistem hukum
tetap mengaju kepada standar hukum yang ada Indonesia?
di dalam KUHPerdata khususnya Pasal 1320
tentang sahnya suatu perjanjian begitu juga C. Metode Penelitian
standar yang ditetapkan oleh unidroit tentang Penelitian ini merupakan penelitian hukum
prinsip hukum perjanjian internasional yang normatif.
bertumpu pada” a. Kebebasan berkontrak
(Freedom of Contract) b. Pacta sunt servanda c. PEMBAHASAN
Itikad baik A. Pengaturan Perjanjian Internasional Ekspor
Kata kunci: perjanjian internasional; ekspor Impor Barang di Indonesia
impor barang; Hubungan antar negara di dunia ini terjadi
karena saling membutuhkan yang menebabkan
PENDAHULUAN dari aspek dagang terjadi permintaan dan
A. Latar Belakang penawaran dan diwujudkan dalam kegiatan
Eksport import sebagai perjanjian eksport import. Hubungan dagang internasional
internasional tunduk juga pada standar hukum tidak dibatasi berupa hubungan yang dilakukan
internasional di bidang pedagangan. Standar pemerintah saja melainkan perusahaan juga
bisnis dan perdagangan internasional telah bahkan perorangan. Hubungan antar
perusahaan terutama dalam perdagangan yang
1
melibatkan para pihak lebih dari satu negara
Artikel Skripsi.
2 disebut perdagangan internasional/transaksi
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
16071101459 eksport import (International Trade) atau bisnis
3
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum internasional (International Business).
4
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum

63
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

Perdagangan internasional atau bisnis Setelah dilakukan beberapa kali perubahan,


internasional terutama dilaksanakan melalui maka peraturan umum tentang pelaksanaan
perjanjian jual beli. Yang dikenal dengan eksport import dan lalu lintas devisa yang
sebutan perjanjian eksport import. Dalam jual berlaku sekarang ini di Indonesia adalah
beli semacam ini, kegiatan jual disebut eksport peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1982,
dan kegiatan beli disebut impor. Pihak penjual tentang pelaksanaan eksport import dan lalu
disebut skportir dan pembeli di sebut importir, lintas devisa. Untuk menjalankan peraturan
yang dimaksud dengan eksportir adalah pemerintah tersebut, maka ditetapkan
kegiatan mengeluarkan barang dari daerah beberapa peraturan pelaksanaannya yang
pabean. Import adalah kegiatan memasukan dikeluarkan oleh instansi yang berwewenang
barang ke daerah pebean, wilayah Republik untuk itu, seperti Peraturan Menteri
Indonesia yang meliputi wilayah darat, perdagangan Republik Indonesia Nomor :
perairan, dan ruang udara diatasnya, serta 13/MDAG/PER/3/2012 tentang ketentuan-
tempat-tempat tertentu di zona ekonomi ketentuan umum dibidang eksport. Serta
ekslusif dan landasan kontinen.5 Peraturan Mentri Perdagangan Republik
Pada prinsipnya eksport, yaitu kegiatan Indonesia Nomor : 48/MDAG/PER/7/2015
mengeluaran barang dari daerah pabean sesuai tentang ketetuan-ketentuan umum di bidang
peraturan dan perundang-undang yang berlaku. impor.
Sedangkan pengertian import adalah Sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah
perdagangan dengan cara memasukan barang No.1 tahun 1982 tentang pelaksanaan ekspor
dari luar negeri ke dalam wilayah pebean impor dan lalu lintas devisa, telah berlaku
dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. beberapa peraturan pemerintah yang mengatur
Menurut pasal 1 butir 13 Undang-undang No. tentang pelaksanaan ekspor impor. Namun
17 tahun 2006, definisi dari import adalah dengan semakin berkembangnya masyarakat
kegiatan memasukan barang ke dalam daerah dan semakin meningkatnya kegiatan ekspor
pabean. Sedangkan dalam butir 14 disebutkan impor ,maka peraturan-peraturan lama
eksport yaitu kegiatan mengeluarkan barang tersebut dianggap tidak lagi dapat memenuhi
dari daerah pabean.6 Dengan demikian, kebutuhan. Pertimbangan pemerintah unuk
eksport itu adalah kegiatan mengirim, mengeluarkan PP No.1 tahun 1982 adalah
mengambil atau membawa barang dalam dalam rangka usaha pemerintah untuk
rangka perdagangan, itu berarti jika bukan meningkatkan pembangunan ekonomi serta
dalam rangka perdagangan meskipun memperlancar perdagangan luar negeri,
mengirim, mengambil, atau membawa, barang sehingga perlu disusun tata cara pelaksanaan
dari dan ke negara lain itu tidaklah dapat eksport import yang mudah dan praktis.
dikatakan sebagai kegiatan eksport import Kebijaksanaan dan tindakan pemerintah
sesuai dengan definisi di atas, sedangkan dalam bidang eksport import ini mempunyai
cakupan definisi terhadap yaitu memasukan tujuan sebagai berikut :
barang kedaerah kepabeanan. a. Mengambil langkah yang dibutuhkan
Peraturan tentang eksport import pada untuk memperkuat daya saing ekspor
setiap negara berbeda-beda menurut sistem Indonesia yang mengalami kemerosotan
perdagangan yang diatur oleh tiap negara akibat dari pengaruh resesi dunia,
karena itu mereka yang terlibat dalam transaksi diskriminasi tarif dan saingan dari
eksport import, misalnya para pengusaha atau negara-negara produsen lainnya.
para petugas bank, sangat perlu mengikuti b. Menciptakan suatu suasana agar dapat
perkembangan peraturan serta sistem melakukan suatu usaha penerobosan
perdagangan internasional, baik yang berlaku di pasar setiap menghadapi saingan dari
Indonesia atau di negara lain. negara-negara produsen lainnya.
c. Membebaskan para eksportir dan
5
kewajiban menjual devisa yang
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
diperolehnya kepada Bank Indonesia,
Nomor : 13/M-DAG/PER/3/2012 Tentang ketentuan
Umum di Bidang Eksport agar devisa tersebut dapat dimanfaatkan
6
Undang-undnag No. 17 Tahun 2006 Tentang semaksimal mungkin, baik untuk
Kepabeanan.

64
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

pembelian bahan atau barang modal ditempatkan dalam devisa di bursa vulta
guna menunjang eksportirnya, maupun asing.
untuk mendapatkan hasil yang maksimal Mengenai tata cara pembayaran eksport
dari penggunaan devisanya. import8 menurut peraturan pemerintah no 1
d. Menyempurnakan cara pembayaran tahun 1982, dapat dilakukan dengan tunai
transaksi eksport import, dengan maupun kredit, antar bank seperti, yaitu;
memperluas cara pembayaran dari yang a. Letter of Credit (L/C)
telah ada sebelumnya hingga cara b. Wesel Inkaso (collection draft)
pembayaran yang sesuai dengan yang - Documen against payment (D/P)
lazim digunakan dalam perdagangan - Document against acceptance (D/A)
internasional. c. Perhitungan kemudian (Open Account) 9
e. Menyediakan fasilitas kredit eksport, d. Konsinyasi
jaminan kredit eksport dengan syarat e. Cara pemabyaran lain
yang lunak. Dengan peraturan pemerintah no 1 tahun
Ditinjau dari sifatnya,kebijakan pemerintah 1982 pemerintah berusaha memperluas cara
mengenai devisa menurut ketentuan Pasal 1 pembayaran dalam transaksi eksport import
dan 2 PP No. 1 tahun 1982 adalah sebagai untuk memberi kebebasan kepada eksportir
berikut; dan importir dalam memilih cara pembayaran.
a. Setiap orang dapat dengan bebas Dengan demikian para eksportir dan importir
menguasai atau mempergunakan tidak hanya mempergunakan L/C saja di dalam
devisannya tidak membedakan dari mana pembayaran transaksi eksport import, tetapi
asal devisa diperoleh. juga dapat mempergunakan cara pembayaran
b. Devisa yang diperoleh atau yang dimiliki lain yang lazim dipergunakan dalam
tidak diwajibkan untuk dijual kepada perdagangan internasional, sesuai dengan
Bank Indonesia, sehingga dapat kesepakatan antara pihak eksportir dan
dipergunakan untuk barang yang importir.
diperlukan. Kebijakan pemerintah mengenai kredit
c. Jika devisa tersebut akan dijual kepada eksport, jaminan kredit eksport dan asuransi
Bank Indonesia ataupun Bank Devisa, eksport, diatur dalam Pasal 4 PP No.1 tahun
maka bank tersebut wajib membeli 1982, dimana untuk peningkatan eksport
dengan harga kurs yang terjadi.7 Dalam dibidang selain minyak dan gas bumi disediakan
bursa vulta asing, disampaikan itu devisa persyaratan yang lunak. Sedangkan fasilitas
tersebut dapat dijual bebas kepada pihak kredit eksport dan asuransi disediakan oleh
yang memerlukan. pemerintah. Untuk beberapa jenis barang
d. Jika memerlukan devisa ataupun pihak tertentu dikenakan pungutan eksport yang
lain yang menjualnya. Peraturan disebut pajak eksport dan pajak eksport
Pemerintah No. 1 tahun 1982 merupakan tambahan, sebagaimana diatur dalam Pasal 5
peraturan pelaksanaan dari Undang- PP No 1 tahun 1982. Sedangkan menurut
undang No. 32 tahun 1964 tentang ketentuan Pasal 7 PP No 1 tahun 1982, menteri
devisa. perdagangan dan koperasi menetapkan barang-
Secara garis besar, devisa dapat dibagi atas barang tertentu yang dilarang untuk di import,
dua jenis yaitu ; yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
a. Devisa umum yaitu devisa yang berasal perkembangan ekonomi nasional serta
dari hasil eksport atau dari hasil kepentingan negara pada umumnya.
penjualan jasa, atau transfer masuk dari Dengan berlakunya PP No 1 tahun 1982,
luar negeri. maka seluruh peraturan yang bertentangan
b. Devisa kredit yaitu devisa yang berasal yang berlaku sebelumnya dinyatakan tidak
dari bantuan luar negeri, baik yang berlaku lagi, sebagaimana disebutkan pada PP
berupa pinjaman maupun donatur dari No 1 tahun 1982 tersebut. Dalam kegiatan
luar negeri yang oleh Bank Indonesia eksport import sebagai suatu rangkaian

7 8
Daud S. T. Kobi, Buku Pintar Transaksi Eksport-Import, Pasal 3 PP No. 1 tahun 1982
9
Andi, Yogyakarta, 2011, hlm, 32. Undang-undang No 32 tahun 1964 tentang Devisa

65
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

perubahan perusahaan dalam jual beli barang tersebut. Transaksi perdagangan luar negeri
tertentu senantiasa diawali dengan perjanjian. yang lebih dikenal dengan istilah eksport
Perjanjian tersebut merupakan hasil dari import, pada hakikatnya adalah suatu transaksi
kegiatan sebelumnya yang dilakukan oleh sederhana yang tidak lebih dari membeli dan
eksportir dan importir, yaitu penawaran dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha
permintaan. Kemudian kesepakatan tersebut yang bertempat tinggal atau berdomisili di
dituangkan ke dalam Sales Contract yang negara-negara yang berbeda. Namun dalam
merupakan kesepakatan antara eksportir dan pertukaran barang dan jasa yang menyebrangi
importir untuk melakukan perdagangan barang laut ataupun darat ini tidak jarang timbul
sesuai dengan persyaratan yang disepakati berbagai masalah yang kompleks antara para
bersama dan masing-masing pihak mengikatkan pengusaha yang mempunyai bahasa,
diri untuk melaksanakan semua kewajiban yang kebudayaan, ada istiadat, dan cara yang
ditimbulkannya. berbeda-beda.
Dalam sales contract tercantum segala Perdagangan eksport import ini adalah
sesuatu yang diperjanjikan dan dibuat secara untuk memberian keuntungan bagi Negara-
rinci dan tertulis yang menyangkut syarat negara yang mengimport dan mengeksport.
perjanjian,uraian barang, pelaksanaan Transaksi eksport import secara langsung
penyerahan barang serta cara pembayaran dan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
hal-hal penting lainnya. Sales contract atau dari negara-negara yang terlibat didalamnya.
perjanjian jual beli harus mencantumkan cara Bagi perekonomian negara berkembang seperti
pembayaran yang dilakukan apakah secara Indonesia, transaksi eksport import merupakan
tunai atau kredit, bilamana pembayaran salah satu kegiatan ekonomi yang paling
dilakukan dengan cara kredit ditentukan pula penting. Dalam situasi perekonomian dunia
dengan atau tanpa letter of credit. Tahap-tahap yang masih belum terlalu menggembirakan saat
yang menyertai pelaksanaan perjanjian eksport ini , berbagai usaha telah dilakukan pemerintah
import yaitu; Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan
a. Pra kontraktual atau tahap awal sumber-sumber devisa lain dengan cara
perjanjian terjadi penawaran produk meningkatkan produksi dalam negeri dan
yang diajukan penjual (eksportir), dimana menarik investor asing ke Indonesia.
biasanya disertai dengan harga barang, Untuk mendapatkan hasil seperti yang
mutu barang, jumlah serta syarat-syarat diharapkan, pemerintah merasa perlu untuk
lainnya yang biasanya disebut an inquiry mengambil kebijaksanaan serta tindakan
for a quontation. Apabila penawaran dengan jalan menyederhanakan ketentuan-
tersebut disetujui oleh prmbeli ketentuan yang menyangkut kegiatan di bidang
(importir), maka kedua bela pihak lalulintas devisa dan eksport import.
mengikatkan diri untuk melakukan Penyederhanaa tersebut pada umumnya
“perjanjian jual beli”, dengan syarat- menitikberatkan pada penggunaan devisa
syarat yang disepakati. dengan tanpa mengurangi pengawasan untuk
b. Kontraktual atau tahap terjadinya mencegah hal-hal yang tidak diharapkan.
perjanjian merupakan realisasi dari tahap Kebijaksanaan pemerintah tersebut perlu
awal perjanjian, yang kemudian mendapat dukungan dari pihak-pihak yang
dituangkan secara rinci dan tertulis bersangkutan dalam pelaksanaan eksport
tentang segala sesuatu yang dianggap import. Jadi hendaknya para pengusaha dapat
penting dalam transaksi eksport import. memanfaatkan kesempatan dan kelonggaran-
c. Post kontraktual merupakan realisasi dari kelonggaran yang telah diberikan oleh
perjanjian yaitu pelaksanaan kontrak. pemerintah tersebut dengan sebaik-baiknya,
Dalam praktik cara pembayaran diatur dan para pengusaha diharapkan tidak
dalam perjanjian yang dibuat oleh masing- menyalahgunakan kesempatan dan
masing pihak yang melakukan perjanjian kelonggaran.
eksport import. Perjanjian eksport atau import Pemerintah telah mengatur secara umum,
merupakan bentuk hubungan perdagangan Tata cara pelaksanaan eksport import dalam
untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara Peraturan Pemerintah No 1 tahun 1982 tentang

66
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

eksport import dan lalu lintas Devisa, telah maka tsetelah persyaratan administrasi
diatur secara garis besar tentang pelaksanaan disetujui, pengusaha kemudian mengajukan
eksport import dan lalu lintas devisa. Namun angka pengenal eksportir (APE), atau angka
dalam rangka pelaksanaan kegiatan eksport pengenalan eksportir (APES), atau angka
import, pemerintah merasa perlu untuk pengenal eksportir terbatas (APET). Dengan
menetapkan ketentuan hukum lain yaitu diperolehnya APE, APES, APET, maka
Peraturan Menteri Perdagangan Republik pengusaha yang bersangkutan telah memiliki
Indonesia Nomor 13/M-DAG/PER/3/2012 wewenang untuk melaksanaan eksport. Tetapi
tentang ketentuan-ketentuan umum dibidang dengan dikeluarkannya keputasan menteri
ekspor import. perdagangan dan koperasi No.
Pemerintah senantiasa berusaha untuk 188/MP/Kep/II/2003 junto No
menyempurnakan ketentuan-ketentuan yang 55/MPP/Kep/XII/1998 junto Peraturan Menteri
dipandang menghambat usaha peningkatan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 13/M-
kegiatan bidang eksport import, yaitu dengan DAG/PER/3/2012, pemerintah melonggarkan
mengeluarkan kebijakan yang disebut dengan peraturan dengan mempermudah izin untuk
deregulasi, yang berarti penataan peraturan, menjadi eksportir.
dimana peraturan yang dianggap tidak perlu Tujuan pemerintah mengeluarkan kebijakan
akan dicabut untuk diperbaiki dengan ini adalah untuk menarik minat para pengusaha
peraturan yang baru. Demikian pula mengenai untuk melaksanakan kegiatan eksport, sehingga
pengurusan izin pelaksanaan eksport import akan meningkat pula pendapatan pemerintah
yang terkesan berbelit-belit yang cenderung yang diperoleh dari kegiatan eksport. Maka dari
mengurangi minat para pengusaha untuk itu, kegiatan eksport tidak hanya dilakukan oleh
melakukan kegiatan eksport import, pengusaha yang telah memiliki APE, APES, atau
pemerintah juga mengusahakan APET, tetapi juga dilakukan oleh ;
penyederhanaan dengan mengeluarkan 1. Setiap pengusaha yang memiliki Surat
kebijaksanaan yang disebut dengan Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
debirokratisasi. Tidak semua pengusaha dapat 2. Setiap pengusaha yang telah mendapat
melaksanakan kegiatan eksport import. Seperti izin usaha dari departemen
halnya bank devisa, maka pengusaha yang teknis/lembaga pemerintah non-
berupa badan usaha, dapat bergerak atau depeartemen berdasarkan peraturan
berperan sebagai eksportir harus memperoleh perundang-undangan yang berlau
izin dari dinas perdagangan di masing-masing Berdasarkan hal tersebut, maka pada
daerah.10 dasarnya ada dua jenis eksportir, yaitu ;
Untuk eksportir sistem hukum yang telah 1. Eksportir umum, yang terdiri dari
ditetapkan pemerintah Indonesia, yaitu untuk - Setiap pengusaha yang memegang
menjadi eksportir harus memenuhi bebrapa angka pengenal eksportir (APE/APES)
syarat administrasi antara lain; umum, yang nantinya jika sudah habis
1) Izin usaha dagang/Surat Izin usaha masa berlakunya tidak diperlukan lagi
Perdagangan (SIUP) mengajukan permohonan APE/APES,
2) Akte pendirian perusahaan dan tetapi cukup dengan SIUP saja.
peraturan-peraturannya - Setiap pengusaha yang telah memiliki
3) Tanda daftar perusahaan (TDP) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
4) Menyerahkan surat fisikal atau surat - Setiap pengusaha yang mendapat izin
yang telah memenuhi kewajiban usaha dari departemen
membayar pajak teknis/lembaga pemerintah non
5) Surat keterangan bank. departemen berdasarkan peraturan
Berdasarkan ketentuan menter perundang-undangan yang berlaku.
perdagangan dan koprasi no. 2. Eksportir terdaftar yaitu pengusaha yang
55/MPP/Kep/XII/1998 junto No 27/KP/I/1998, telah mendapat pengakuan dari menteri
perdagangan untuk mengeksport barang-
10
Alfred Hutauruk, Sistem dan Pelaksanaan Eksport barang yang diatur oleh tata niaga
Import dan Lalu Lintas Devisa di Indonesia, Erlangga, eksport.
Jakarta, 1983, hlm, 60.

67
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

Sistem hukum Indonesia telah mengatur Dengan ditetapkannya harga patokan, maka
penggolongan barang yang akan dieksport, akan dapat ditentukan pula berapa besar pajak
pemerintah menetapkan dua jenis eksport untuk barang-barang tertentu.
penggolongan yaitu ; Eksportir yang melanggar ketentuan-ketentuan
1. Penggolongan berdasarkan dilarang atau tentang eksport yang dikeluarkan oleh
tidaknya barang eksport, dibagi beberapa pemerintah, dapat dikenakan sanksi tindakan
bagian, yaitu; hukum yang berdasarkan peraturan perundang-
- Barang-barang yang bebas/boleh undangan yang berlaku dan dapat dicabut
dieksport APE/APES/APET atau SIUP oleh Menteri
- Barang-barang yang diatur tata niaga Perdagangan.
eksportnya, yaitu barang-barang yang Sistem hukum Indonesia mengatur tata cara
dapat dieksport oleh eksportir pelaksanaan impor bahwa dalam rangka
terbatas pelaksanaan PP No 1 tahun 1982, tentang
- Barang-barang yang diawasi eksport import dan lalu lintas devisa,
eksportnya, yaitu barang-barang yang pemerintah memandang perlu untuk
eksportnya hanya dapat dilakukan menetapkan ketentuan hukum lainnya tentang
dengan persetujuan Menteri pelaksanaan import, yaitu Peraturan Menteri
Perdagangan atau pejabat yang Perdagangan Republik Indonesia Nomor 48/M-
berwewenang DAG/PER/7/2015.11 Berbeda dengan eksport
- Barang-barang yang dilarang yang selalu diusahakan peningkatan
dieksportnya, yaitu barang-barang pelaksanaan oleh pemerintah dalam rangka
yang eksportnya tidak boleh di meningkatkan penerimaan pendapat negara
lakukan. yang dapat dipergunakan unruk membiayai
2. Penggolongan berdasarkan pajak pembangunan, maka dalam hal import
eksportnya digolongkan sebagai berikut ; pemerintah berusaha menaikkan sekecil
- Penggolongan berdasarkan pajak mungkin pelaksanaan kegiatan impor yang
eksport penting yang penting bagi disesuaikan dengan kebutuhan ekonomi
pemerintah negara, yang belum negara. Import terutama untuk jenis-jenis
diolah dan memiliki pasaran yang baik barang yang amat sulit di produksi atau
diluar negeri, dikenakan pajak 10% diproduksi dalam negeri.
- Barang-barang eksport yang sudah Import atas barang-barang yang sudah
diolah, namun belum dapat dapat di produksi dan sudah dapat dicakup
diklarifikasi sebagai barang jadi, kebutuhan menghambur-hamburkan cadangan
dikenakan pajak 5% devisa, juga dapat menghambat atau
- Barang-barang eksport yang mengurangi produksi dalam negeri. Syarat-
berdasarkan strategi menaikan syarat importir tidak semua pengusaha dapat
perekonomian negara, menyerap melakukan kegiatan import. Seperti halnya
tenaga kerja, serta menyangkut Bank Devisa, importir yang berupa badan usaha
kegiatan rakyat di daerah, dikenakan juga harus memiliki izin dari instansi yang
pajak sebesar 0% berwenang. Izin ini dapat diperoleh dari kantor
- Barang-barang eksport hasil industri perdagangan di daerah masing-masing, setelah
dan kerajinan rakyat, serta barang- sebelumnya mengajukan permohonan.
barang lemah ditinjau dari Hukum Indonesia telah mengatur syarat
penghasilan devisa negara, dienakan untuk menjadi importir barang. Untuk itu calon
pajak sebesar 0% importir harus memenuhi beberapa syarat
Harga patokan untuk barang-barang eksport administrasi, antara lain ;
ditentukan secara berkala oleh Menteri 1. Izin usaha dagang atau Surat usaha
Perdagangan. Harga patokan adalah harga perdagangan (SIUP).
barang eksport dalam valuta asing berdasarkan
syarat POB minimal yang harus diserahkan
kepada pemerintah. 11
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia
Nomor 48/M-DAG/PER/7/2015 tentang ketentuan-
ketentuan umum di bidang import

68
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

2. Akta pendirian perusahaan dan Dari sudut perjanjian eksport import adalah
peraturan-peraturannya. prestasi penjual dalam usahanya untuk
3. Surat permohonan kepada kantor dinas menyerahkan barang kepada pembeli di
yang menangani bidang perdagangan di sebrang lautan. Eksport dilakukan oleh penjual
daerah perusahan tersebut berdomisili. di Indonesia, sedangkan impor dilakukan oleh
4. Menyerahkan surat fiscal atau surat penjual di luar negeri. Jadi eksport import
keterangan telah memenuhi kewajiban adalah perbuatan penyerahan oleh penjual
membayar pajak/Nomor pokok wajib kepada pembeli. Ini merupakan unsur pertama
pajak (NPWP) dari suatau pelaksanaan perjanjian jual beli
5. Surat keterangan bank (Refrensi Bank) perusahaan. Sedangkan unsur kedua adalah
6. Daftar riwayat hidup pengurus yang pembayarn. Unsur kedua ini pada umumnya
berhak menandatangani surat-surat atas dilakukan dengan menggunakan devisa, yaitu
nama perusahaan. alat pembayaran luar negeri. Sebagaimana
7. Nomor pengenal importir khusus dalam perjanjian secara umum, perjanjian
(NPIK).Bagi perusahaan yang akan eksport/import berkaitan dengan hak dan
melakukan impor barang tertentu. kewajiban para pihak yang terlibat.
Setelah syarat tersebut dipenuhi dan Eksportir berkewajiban memberikan barang
permohonan memperoleh persetujuan dari kepada importir dan berhak menerima
kantor perdagangan setempat, maka proses pembayaran dari importir. Importir
berikutnya adalah mengajukan permintaan berkewajiban melakukan pembayaran kepada
Angka pengenal Importir (API), Angka Pengenal eksportir dan berhak menerima barang dari
Import Sementara (APIS), atau Angka Pengenal eksportir.
Import Terbatas (APIT). Ada beberapa hal yang menyebabkan
Setelah mendapatkan API,APIS,atau APIT, eksport import berbeda antara lain; pembeli
maka pengusaha yang bersangkutan telah dan penjual dipisahkan dengan batas-batas
memiliki wewenang untuk melakukan kegiatan negara, barang yang diperjualbelikan dari satu
import. negara ke negara lain terkena berbagai
Pemerintah menggolongkan importir ke peraturan seperti kepabean yang dikeluarkan
dalam beberapa jenis yaitu ; masing-masing negara diantara negara-negara
1. Import umum, yang setiap pengusaha terkait terdapat berbgai perbedaan seperti
yang memiliki Angka Pengenal Importir bahasa, mata uang, kebiasaan dalam
(API/APIS) umum. perdagangan, hukum, dan sebagainya.
2. Importir terdaftar yaitu seluruh importir Transaksi eksport import adalah transaksi
pemegang Angka Pengenal Importir perdagangan internasional (Internasional
umum, yang mendapat tugas untuk Trade) yang sederhana dan tidak lebih dari
mengimport komoditi tertentu yang membeli dan menjual barang antar pengusaha-
sengaja diarahkan oleh pemerintah. pengusaha yang bertempat dinegara berbeda.
3. Importir produsen yaitu seluruh Perdagangan internasioanl merupakan
produsen yang disetujui oleh pemerintah transaksi jual beli lintas negara, yang
untuk mengimport sendiri barang-barang melibatkan dua pihak yang melakukan jual beli
yang diperluka yang melintas batas kenegaraan.12
Eksport import sebagai transaksi
B. Syarat- Syarat Sahnya Perjanjian Eksport perdagangan internasional dari perspektif
Import Barang hukum merupakan, transaksi perdagangan
Peranjian eksport import adalah persetujuan internasional berarti suatu transaksi yang
dari kedua bela pihak bail perusahaan maupun melibatkan kepentingan lebih dari satu hukum
pribadi yang disebut eksportir dan importir nasional. Transaksi ini juga melibatkan lebih
untuk mengadakan persetujuan jual beli barang dari satu pihak yang tunduk pada hukum
secara internasional. Dengan adanya kata
internasional mencakup lebih dari satu negara 12
Gunawan Widjaja, Aspek Hukum Dalam Kontrak Dagang
baik dua negara dan sebaliknya mengikat diri Internasional Analisis Yuridis Terhadap Kontrak Jual Beli
untuk jual beli barang secara internasional. Internasional, Jurnal Hukum Bisnis Vol.27 No,4 Bandung
2008, hlm, 24.

69
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

negara yang berbeda. Memang secara khusus kontrak atau perjanjian menurut bentuknya
perjanjian eksport import ini tidak diatur dalam dibagi menjadi dua macam yaitu,
KUHPerdata maupun dalam KUHDagang, akan 1. Informal Contract, yaitu kontrak yang
tetapi secara umum ketentuan dalam dibuat dalam bentuk yang lazim atau
KUHPerdata dalam Buku III dan Bab V dan informal.
ketentuan dalam KUHDagang tetap berlaku dan 2. Formal Contract, yaitu perjanjian yang
mengikat bagi perdagangan eksport import di memerlukan bentuk atau cara-cara
Indonesia. tertentu. Formal Contract dibagi tiga
Eksport import sebagai perjanjian jual beli jenis yaitu :
yang dimuat dalam sales contract merupakan a. Contract Underseal, yaitu kontrak
salah satu bentuk perjanjian sebagaimana di dalam bentuk akta autentik.
atur dalam KUHPerdata, maka perjanjian jual b. Recognizance, yaitu acknowledgment
beli tunduk pada hukum perjanjian pada atau pengakuan di muka sidang
umumnya. Beberapa pengaturan mengenai pengadilan.
perjanjian yaitu, suatu perjanjian adalah suatu c. Negotiable Instrument, yaitu berita
perbuatan dengan satu orang atau lebih. acara negosiasi.16
Mengenai syarat-syarat sahnya perjanjian, Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
sahnya suatu perjanjian diperlukan empat bentuk kontrak atau perjanjian di dalam hukum
syarat yaitu; kontrak atau perjanjian Amerika dapat
1. Sepakat mereka yang mengikat dirinya. digolongkan dalam kontrak informal dan
2. Kecakapan untuk membuat perjanjian. formal. Penafsiran tentang perjanjian diatur
3. Suatu hal tertentu. dalam pasal 1342 sampai pasal 1351
4. Suatu sebab yang halal.13 KUHPerdata. Pada dasarnya perjanjian yang
Mengenai asas kebebasan berkontrak, dibuat oleh para pihak harus dapat dimengerti
dalam Pasal 1338. Semua perjanjian yang dan dipahami isinya. Namaun, dalam
dibuat secara sah berlaku sebagai undang- kenyataannya banyak perjanjian yang isinya
undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu tidak dimengerti oleh para pihak. Pelaksanaan
perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain perjanjian dengan itikad baik adalah melalui
dengan kesepakatan dua bela pihak, atau penafsiran yang sebenarnya hendak
karena alasan yang oleh undang-undang menetapkan apa yang dianggap sebagai
dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian kehendak para pihak dalam perjanjian yang
harus dilakukan dengan itikad baik. Mengenai secara tegas-tegas tercantum, tetapi
definisi perjanjian jual beli secara umum, tersembunyi di antara dan dibelakang kalimat
dimana disebutkan jual beli adalah suatu perjanjian yang oleh pengadilan dianggap
perjanjian timbal balik antara penjual dengan sebagai maksud pada pihak untuk tidak
pembeli, dengan mana pihak penjual mengikat melanggar kepantasan dan kepatutan.17
dirinya untuk menyerahkan suatu benda, Perikatan itikad baik yang dirumuskan dalam
sedangkan pihak pembeli mengikat diri untuk pasal 1338 ayat (3) KUHPerdata,
membayar harga benda sebagai yang telah mempersoalkan pada tataran pelaksanaan
diperjanjikan.14 Bentuk perjanjian dapat suatu perjanjian, dimana perjanjian tersebut
dibedakan menjadi dua macam yaitu tertulis dalam keadaan sudah ada. Ketentuan pasal ini
dan lisan. Perjanjian tertulis adalah perjanjian juga dikenal sebagai pasal yang paling tidak
yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk jelas karena suatu itikad baik merupakan
tulisan, sedangkan perjanjian lisan suatu pengertian abstrak dan kalaupun orang
perjanjian yang dibuat oleh para pihak dalam mengerti apa itu itikad baik, orang itu tetap
wujud lisan (cukup kesepekatan para pihak).15 masih sulit merumuskannya.18
Di dalam hukum atau perjanjian Amerika,
16
Arie S Hutagalung, Hukum Perjanjian di Indonesia, Sinar
13
R Subekti dan R Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Grafika, Jakarta,2008,hlm,40.
17
Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 2001 I Ketut Oka Setiawati, Hukum Perikatan, Sinar Grafika,
14
Ibid, Pasal 1457 Jakarta, 2016, hlm, 82.
15 18
Salim H.S, Hukum Kontrak dan Teknik Penyusunan Satrio, Hukum Perjanjian, Citra Aditiya Bakti, Bandung,
Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta,2006,hlm.42. 2003, hlm, 365.

70
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

Dalam pelaksanaan perjanjian sengketa 4. Penyalagunaan keadaan (Misbruik Van


itikad baik hampir selalu dimintakan Omestandinghederi) atau Cacat
penyelesaiannya di pengadilan maka ada orang Kehendak.21
yang berpendapat bahwa pasal 1338 ayat (3) Menurut pasal 1324 KUHPerdata, paksaan
KUHPerdata seharusnya merupakan pasal yang terjadi apabila perbuatan itu sedemikian rupa
ditunjukan kepada pengadilan.19 Untuk itu sehingga dapat menakutkan seseorang yang
menurut penulis, pemahamannya soal itikad berpikiran sehat dan apabila perbuatan itu
baik merujuk pada bagaimana pengadilan dapat menimbulkan kekuatan pada orang
menafsirkan itikad baik dalam praktek. tersebut bahwa dirinya atau kekayaannya
Dasar dari perjanjian eksport import barang terancam dengan suatu kerugian yang terang
tetap mengacu pada Buku III KUHPerdata dan nyata. Paksaan adalah kekerasan jasmani
tentang perikatan. Pasal 1313 KUHPerdata atau ancaman dengan suatu yang diperbolekan
mengatakan suatu perjanjian adalah suatu hukum yang menimbulkan kekuatan sehingga
perbuatan dimana satu orang atau lebih dia membuat perjanjian. Disini paksaan
mengikatkan diri terhadap satu orang atau tersebut harus benar-benar menimbulkan
lebih. Perjanjian adalah suatu peristiwa dimana suatu kekuatan bagi yang menerima paksaan.
seorang berjanji kepada seorang lain atau Kekeliruan terjadi apabila salah satu pihak
dimana dua orang saling berjanji untuk khilaf tentang hal-hal yang pokok dari para yang
melaksanakan suatu hal. Pada umumnya tak diperjanjikan atau tentang syarat-syarat yang
seorang pun dapat mengikatkan diri atas nama penting dari barang yang menjadi objek
sendiri atau meminta ditetapkannya suatu janji, perjanjian atau mengenai orang dengan siapa
melainkan untuk dirinya sendiri. Suatu perjanjian itu dilakukan. Kekihlafan itu harus
perjanjian hanya berlaku antara pihak-pihak sedemikian rupa, hingga seandainya orang itu
yang membuatnya. tidak khilaf mengenai hal tersebut, ia tidak akan
Kesepakatan adalah pertemuan kehendak memberikan persetujuannya.
dari para pihak yang melakukan perjanjian, hal Penipuan terjadi apabila salah satu pihak
ini merupakan unsur mutlak dalam suatu dengan sengaja memberikan keterangan-
perjanjian. Kesepakatan dapat terjadi dengan keterangan palsu atau tidak benar disertai
berbagai macam cara namun yang paling dengan tipu muslihat untuk membujuk pihak
penting adalah adanya penawaran dan lawannya memberikan persetujuan, pihak yang
penerimaan atas tawaran tersebut.20 menipu bertindak secara aktif untuk
Pernyataan kehendak tersebut harus menjerumuskan pihak lawannya. Penipuan
merupakan pernyataan bahwa dia meghendaki adalah dengan sengaja mengajukan gambaran
timbulnya hubungan hukum. Kesesuaian atau fakta yang salah untuk memasuki
kehendak saja belum melahirkan perjanjian, hubungan kontrak. Oleh karena itu, pihak yang
karena kehendak tersebut harus dinyatakan, tidak bersalah harus bersandar pada gambaran
harus nyata bagi pihak yang lain dan harus yang salah tadi dan secara finansial pihak yang
dapat dimengerti oleh pihak lain. Apabila pihak merugikan pihak lain itu wajib membayar ganti
lain tersebut telah menyatakan menerima atau rugi.
menyetujui, timbulah kata sepakat. Pernyataan kehendak tersebut harus
Suatu perjanjian dapat mengandung cacat merupakan pernyataan bahwa dia
kehendak atau kata sepakat dianggap tidak ada menghendaki timbulnya hubungan hukum.
jika terjadi hal-hal seperti : Kesesuaian kehendak antara dua saja belum
1. Paksaan (Dwang) melahirkan perjanjian karena kehendak
2. Kekeliruan atau Kesesatan (Dwaling) tersebut harus dinyatakan, harus nyata bagi
3. Penipuan (Bedrog) pihak yang lain, dan harus dapat dimengerti
oleh pihak lain. Apabila pihak yang lain tersebut
telah menyatakan menerima atau menyetujui,
maka timbulah kata sepakat.
19 Orang yang membuat suatu perjanjian harus
Ibid, hlm, 362.
20
Auliah Mutiah, Aspek Hukum Dagang dan cakap menurut hukum. Pada dasarnya, setiap
Pelaksanaanya di Indonesia, Pustaka Baru Pres,
21
Yogyakarta, 2016, hlm,75. Ibid, hlm, 76

71
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

orang yang sudah dewasa itu akibaliq dan sehat diperlukan aturan khusus, baik di pusat
pikirannya, adalah cakap menurut hukum. maupun di daerah mengenai
Dalam Pasal 1330 KUHPerdata disebut sebagai pelaksanaan perjanjian eksport import
orang-orang yang tidak cakap untuk membuat sehingga terjadi kepastian.
suatu perjanjian yaitu; 2. Untuk sahnya perjanjian eksport import
1. Orang-orang yang belum dewasa barang ketika terjadi sengketa maka
2. Mereka yang ditaruh di bawah standar-standar hukum internasional
pengampuan harus menjadi acuan terutama mengenai
3. Orang perempuan (dalam hal ini tidak masalah kebebasan berkontrak, pacta
berlaku semenjak diberlakukannya sunt servanda dan itikad baik.
undang-undang perkawinan).
4. Dan semua orang yang dilarang oleh DAFTAR PUSTAKA
undang-undang untuk membuat sebuah Gunawan Widjaja Transaksi Bisnis Internasional
perjanjian.22 Eksport Import dan Jual Beli, PT.Raja
Grafindo Persada, Jakarta 2001
PENUTUP Moh Isnaeni Perjanjian Jual Beli, Refika
A. Kesimpulan Aditama, Bandung ,2016
1. Aspek hukum perjanjian internasional Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta,
eksport import barang di Indonesia yaitu 2004
aspek hukum perjanjian sesuai dengan Aprianto Silalahi ”Perlindungan Hukum
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap Kelompok Usaha Sepatu
Buku III tentang perikatan dan sesuai Cibaduyut menjelang Diberlakunya Pasar
dengan prinsip hukum Internasional yang Terbuka ASEAN Economic Community
diatur dalam Konvensi Wina 1986 dan Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun
Unidroit tentang harmonisasi hukum 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
perdata Internasional, sedangkan untuk Menengah”. Skripsi perpustakaan Fakultas
penyelenggaraan eksport import barang Hukum Unpas,
mengikuti ketentuan yang dikeluarkan Samuel M.P Hutabarat, Pebawaran dan
oleh pemerintah Indonesia tentang Penerimaan dalam Hukum Perjanjian,
prosedur pembayaran eksport import Grasindo, Jakarta, 2010
dan tata cara pelaksanaan eksport import Ketut Oka Setiawati, Hukum Perikatan , Sinar
sesuai dengan undang-undang valuta Grafika, Jakarta, 2016
asing. Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum
2. Syarat sahnya perjanjian internasional Perdata (KUHPerdata)
eksport import barang tetap mengaju Aminudin, dan H. Zainel Abidin, Pengaturan
kepada standar hukum yang ada di dalam Metode Penelitian Hukum, PT Raja
KUHPerdata khususnya Pasal 1320 Grafindo Persada, Jakarta, 2008
tentang sahnya suatu perjanjian begitu Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian
juga standar yang ditetapkan oleh Ilmiah, Tarsito, Bandung, 2000
unidroit tentang prinsip hukum Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif
perjanjian internasional yang bertumpu (Suatu Tinjauan Singkat), Rajawali, Pers,
pasa Jakarta, 2001
a. Kebebasan berkontrak (Freedom of Cholid Narbuko dan Abdu Achmad, Metodologi
Contract) Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, 2001
b. Pacta sunt servanda Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian
c. Itikad baik dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1990
B. Saran Adrian Sutedi, Hukum Ekspor Impor, Penebar
1. Untuk terciptanya suatu kepastian Swadaya Grup, Jakarta, 2014
hukum dalam perjanjian internasional Bayu Seto, Dasar-dasar Hukum Perdata
ekport import barang di Indonesia, maka Internasional, Citra Aditiya Bakti, Bandung,
1994
22
Subekti, Op-cit, hlm, 17.

72
Lex Et Societatis Vol. VIII/No. 4/Okt-Des/2020

Hikmahanto Juwana, Bunga Rampai Hukum Ade Maman Suherman, Aspek Hukum Dalam
Ekonomi dan Hukum Internasional, Lentera Ekonomi Global, Ghalia Indonesia, Jakarta,
Hati, Jakarta, 2002 2002
Eddy Pratomo, Hukum Perjanjian Internasional, Sukarmi, Regulasi Anti Dumping di Bawah
Gramedia, 2016 Bayang-bayang Pasar Bebas, Sinar Grafika,
Strake I G, Pengantar Hukum Internasional Jilid Jakarta, 2002
2 (An Introducation to International Law),
diterjemahkan oleh Bambang Iriana, cet,
kedua, Sinar Grafika, Jakarta, 1992
Mochtar Kusumaadmaja dan Etty R Agoes,
Pengantar Hukum Internasional, PT
Alumni, Bandung, 2003
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum
Internasional, Bina Cipta, Bandung 1997
Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 LN
No.185 Tahun 2000,TLN 4012, Pasal ayat 1.
Hubungan Luar Negeri, Nomor 37 Tahun 1999
LN No 156 Tahun 1999, TLN 3882.
R Subekti dan R Tjitrosudibio, Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, Pradnya
Paramita, Jakarta, 2001
Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan
Kontrak, PT Raja Grafindo Perseda, Jakarta,
2010
Riduan Syahreni, Hukum Perdata Indonesia,
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2009
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum
Bisnis, Alumni, Bandung, 2009
I Ketut Oka Setiawati, Hukum Perikatan, Sinar
Grafika, Jakarta, 2016
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan,
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010,
Titik Triwulan, Hukum Perdata Dalam Sistem
Hukum Nasional, Kencana Jakarta, 2011
Peraturan Menteri Perdagangan Republik
Indonesia Nomor: 13/M-DAG/PER/3/2012
Tentang ketentuan Umum di Bidang
Eksport
Daud S.T.Kobi, Buku Pintar Transaksi Eksport-
Import, Andi, Yogyakarta, 2011
Pasal 3 PP No. 1 Tahun 1982
Alfred Hutauruk, Sistem dan Pelaksanaan
Eksport Import dan Lalu Lintas Devisa di
Indonesia, Erlangga, Jakarta, 1983
Ginting, R. 2000. Letter of Credit Tinjauan Aspek
Hukum dan Bisnis. Salemba Empat. Jakarta
Amir, M. S. 1991. Seluk Beluk dan Teknik
Perdagangan Luar Negeri Suatu, Penuntun
Impor dan Eksport
Yulianto Syahyu, Hukum Anti Dumping di
Indonesia Analisis dan Panduan Praktis,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004

73

Anda mungkin juga menyukai