Anda di halaman 1dari 2

59

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan proses kerja dan analisa yang telah dilakukan pada praktikum
Teknik Pembentukan Material di Laboratorium Teknik Mesin Lanjut Universitas
Gunadarma, maka terdapat beberapa kesimpulan, diantaranya yaitu:
1. Pengecoran adalah pembentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan
bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam
cair atau plastik yang meleleh (Termoplastik), juga material yang terlarut air
misalnya beton atau gips, dan material lain yang dapat menjadi cait atau
pasta ketika dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika
dalam kondisi kering akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan
terbakar dalam perapian. Sand Casting, Yaitu jenis pembentukan dengan
menggunakan cetakan pasir. Jenis pembentukan ini paling banyak dipakai
karena ongkos produksinya murah dan dapat membuat benda coran yang
berkapasitas berton-ton.
2. Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Pola dapat
dibuat dari kayu, plastic/polimer dan logam. Pemilihan material pola
tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi, jumlah
produk cor dan jenis proses pengecoran yang digunakan. Pada praktikum
Teknik Pembentukan Material ini mahasiswa dapat memahami proses
pembentukan pola dari persiapan alat dan bahan, pemotongan pola,
pemasangan pola pada base dan pendempulan pola.
3. Mahasiswa dapat memahami serta mengetahui alat dan bahan yang
digunakan pada peleburan logam praktikum Teknik Pembentukan Material.
Alat dan bahan yang digunakan pada proses peleburan logam yatu melting
furnace, ladel, wadah sisa alumunium, sendok flux, cope and drag, tangki
bahan bakar, alumunium alloy ADC12, grafit dan spirtus, flux, pasir silika
dan waterglass.

59
60

4. Mahasiswa dapat memahami apa itu densitas dan porositas. Densitas


merupakan salah satu sifat penting dari suatu zat adalah kerapatan atau
massa jenisnya atau disebut densitas (density) dimana perbandingan massa
terhadap volume zat. Dimana p adalah massa jenis zat (kg/m3 ), m adalah
massa zat (kg) dan V adalah volume zat (m3 ). Setiap benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mendapat gaya ke atas
sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut itulah hukum
Archimedes. Sedangkan porositas merupakan salah satu karakteristik fisis
yang diperlukan terutama untuk mengkarakterisasi bahan padatan hasil
proses maupun yang akan diproses kembali. Sifat porositas bahan saling
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh besaran fisis yang lain maupun sifat
termalnya, misalnya bahan yang porus akan mempunyai nilai kerapatan
yang rendah, luas permukaan yang lebih besar, konduktivitas panas yang
rendah.

4.2 Saran
Adapun saran dari penulis untuk proses praktikum Teknik Pembentukan
Material kedepannya agar proses praktikum berjalan sesuai SOP Laboratorium
Teknik Mesin Lanjut dan meminimalisir kesalahan dan kecelakaan kerja. Berikut
adalah saran dari penulis yaitu:
1. Selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan praktikum di laboratorium.
2. Mendengarkan dan mengikuti arahan dari asisten laboratorium.
3. Melaksanakan praktikum dengan sungguh – sungguh agar ilmu yang di
dapat lebih maksimal dan meminimalisir kesalahan dan kecelakaan kerja.
4. Selalu mengikuti SOP yang ada selama berada di area laboratorium.
5. Selalu mencatat dan mendokumentasikan hasil praktikum karena
dibutuhkan untuk penulisan laporan akhir mingguan.
6. Selalu bersikap sopan dan santun saat berada di dalam maupun diluar area
laboratorium.
7. Setelah selesai melaksanakan praktikum selalu membersihkan dan
merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai