B. Kompetensi Dasar
Halaman 1 dari 9
E. Materi Pembelajaran
Pengecoran logam aluminium :
• Pengenalan Cetakan
• Proses Penuangan logam aluminium cair
• Keselamatan dan kesehatan kerja
G. Kegiatan Pembelajaran
AlokasiW
Kegiatan Deskripsi aktu
Mengamati menit
Guru menanyakan dan menugaskan bagaimana
cara melakukan pengecoran logam aluminium
yang sesuai dengan SOP.
Siswa mencari informasi mengenai cara-cara
melakukan pengecoran logam dan pembuatan
cetakan.
Siswa mendiskusikan hasil bacaannya berkaitan
dengan cara pengecoran logam aluminium dan
prosedur yang harus dilakukan.
Berdasarkan hasil diskusi, siswa mengidentifikasi
peralatan dan bahan apa saja yang digunakan
untuk melakukan proses pengecoran logam
aluminium.
Halaman 2 dari 9
Menanya
Guru menugaskan siswa untuk membuat list
peralatan yang diperlukan dalam pengecoran
logam aluminium
Siswa menelaah gambar pada lembar informasi
dan jobsheet /gambar kerja yang dibuat, siswa
membuat langkah-langkah pembuatan cetakan
dan pola (pattern) yang akan dibuat.
Berdasarkan langkah kerja yang dibuat, siswa
dapat merumuskan tentang apa saja yang
dilakukan saat proses pembuatan cetakan dan cara
menuangkannya.
Guru menugaskan siswa memeriksa hasil tuangan
logam aluminium kemungkinan terjadinya
rongga/kropos.
Melaksanakan Proses Produksi
Mengumpulkan Informasi
Guru menugaskan siswa untuk menyiapkan
peralatan-peralatan yang akan digunakan untuk
proses peleburan logam aluminium.
Siswa menyiapkan pembuatan cetakan
menggunakan pola(pattern)
Siswa melakukan pengecoran aluminium sesuai
dengan SOP.
Siswa melakukan pemeriksaan hasil tuangan, dan
menganalisanya.
Mengevaluasi Produk /Melakukan Kendali Mutu
Menalar
Guru menugaskan siswa memeriksa hasil
pengecoran logam aluminium
Siswa melakukan pemeriksaan hasil pengecoran
logam aluminium kemungkinan terjadinya cacat dan
cara meminimalisirnya.
Siswa melakukan pemeriksaan hasil pengecoran
logam aluminium menggunakan sikat baja atau
dipukul dengan palu
Siswa membuat laporan hasil pembuatan cetakan,
langkah pengecoran, waktu yang digunakan dan
hasil pengecoran.
Mengembangkan rencana pemasaran
Mengkomunikasikan
Guru menugaskan siswa membuat draf promosi
produk2 pengecoran logam aluminium
Siswa membuat draf (rancangan) promosi untuk
produk aluminium dalam jejaring (daring) dan luar
jejaring (luring)
Halaman 3 dari 9
Siswa mempromosikan harga setiap produk yang
dihasilkan dalam jejaring (daring) dan luar jejaring
(luring)
3. Keterampilan
a. Siswa dapat Membuat cetakan Unjuk Hasil praktik
menggunakan pasir cetak Kerja
b. Siswa dapat Menginterpretasikan hasil
pengecorn logam aluminium.
4. Hasil Laporan ( Portofolio ) Portofolio Hasil laporan
a. Membuat cetakan. Jobsheet
b. Menginterpretasikan hasil pengecorn
logam aluminium.
Halaman 4 dari 9
2. Instrumen Penilaian Hasil Belajar
a. Penilaian Pengetahuan
Halaman 5 dari 9
2) Tumbuk pasir cetak menggunakan penumbuk
a. Siapkan pasir cetak dan tumbuk sampai tidak ada gumpalan
b. Ayak pasir cetak dan campur dengan tetes tebu
c. Proses penuangn pasir cetak kedalam cetakan dan pemadatan
d. Pembersihan permukaan dari pasir sisa pemadatan.
e. Pelepasan pola dari cetakan
f. Pembersihan saluran tuang menggunakan sendok spatula
g. Cetakan siap untuk dituang logam aluminium
3. Langkah penungan
1) Gunakan APD (alat pelindung diri) sebelum melakukan proses penuangan
2) Atur suhu penuangan
3) Buka tutup tungku krusibel
4) Bersihkan bagian permukaan dari terak yang mengapung menggunakan garpu
terak.
5) Ambil dan segera tuang logam cair kedalam cetakan sampai terisi penuh
menggunakan ladel
6) Matikan nyala api pada tungku krusibel dan tutup kembali tungku.
7) Sebelum proses pembongkaran pastikan cairan aluminium cor telah membeku,
gunakan alat yang tersedia untuk proses pembongkaran cetakan.
4. Proses pengerjaan akhir dilakukan setelah benda hasil tuangan menjadi beku,
kemudian hasil benda tuangan tersebut diangkat dari cetakan dan didinginkan.
Bersihkan benda yang masih kasar ini, bagian – bagian yang masih melekat seperti
penaik dan bagian yang terjadi karena lubang penuangan dilepaskan pakai palu
kemudian dibersihkan pasirnya dan bram-bramnya menggunakan kuas kasar. Jika
menggunakan inti, inti yang mungkin ada dikeluarkan, sehingga pada tempat inti itu
terjadi lubang dalam benda tuang. Benda tuang tersebut selanjutnya diserahkan
kebengkel perkakas untuk diselesaikan lebih lanjut atau untuk kegiatan praktik siswa
seperti mengebor, membubut, mengefrais, menyekrap dan sebagainya.
5. Alat perlindungan diri yang harus diguanakan pada proses pengecoran logam
1) Face shiled berfungsi melindungan wajah secara menyeluruh dari percikan api,
material serta suhu panas.
2) Wearpack full body berfungsi sebagai pelindung seluruh badan dari radiasi panas
dan percikan material-material tajam, dalam pengecoran logam aluminium
sebaiknya menggunakan waerpack khusus yang tahan terhadap suhu tinggi, yang
Halaman 6 dari 9
dilapisi dengan aluminium foil dan campuran bahan-bahan yang tahan terhadap
panas.
3) Appron dan lengan appron berfungsi sebagai pelindung badan dan tangan dari
radiasi suhu tinggi, karena terbuat dari bahan tebal yang mengandung kulit atau
material logam, asbes dan lain sebagainya.
4) Sarung tangan berfungsi melindungi tangan dan jari dari api, panas, dingin, radiasi
elektromagnetik & mengion, listrik, bahan kimia, benturan & pukulan, luka & lecet,
infeksi
5) Safety shoes/sepatu berfungsi melindungi kaki dari: tertimpa benda berat, terbakar
oleh logam cair, bahan kimia korosif, dermatitis/eksim karena zat kimia, tersandung
atau tergelincir.
6) Respirator berfungsi memberikan perlindungan terhadap sumber-sumber bahaya di
udara tempat kerja, meliputi: kekurangan oksigen, pencemaran oleh partikel (debu,
kabut, asap dan uap logam), pencemaran oleh gas atau uap
7) Alat penutup telinga dan penyumbat.
Berfungsi sebagai pelindung terlinga dari radiasi suara, contohnya suara
gemuruhnya proses pengecoran logam alumunium akan mengganggu pendengaran
dan menggangu konsentrasi sehingga akan menimbulkan kecelakaan kerja
No. 1 2 3 4 5
(Bobot) (20) (20) (20) (20) (20)
Jawaban dijawab sesuai kunci jawaban 20 20 20 20 20
Jawaban dijawab mendekati kunci jawaban 10 10 10 10 10
Jawaban dijawab salah 0 0 0 0 0
Tidak dijawab 0 0 0 0 0
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛 𝟏+𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛 𝟐+𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛 𝟑+𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛𝐚𝐧 𝟒+𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛 𝟓
= 𝟏𝟎𝟎
𝐱 𝟏𝟎𝟎
e. Penilaian ketrampilan
Jobsheet terlampir
f. Penilaian Portofolio
Jobsheet ( Kolom Penilaian Kesimpulan terlampir )
Halaman 7 dari 9
3. Remedial dan Pengayaan
a. Remidial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi
pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang
dilakukan antara lain peserta didik secara terencana mempelajari indikator tertentu
pada pengecoran logam aluminium yang yang belum di kuasai. Guru menyediakan
soal-soal latihan atau pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang
indikator tersebut. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada materi
yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan.
b. Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran, yaitu kompetesi
pengecoran logam aluminium. Dalam pengayaan ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara dan pilihan. Sebagai contoh, peserta didik dapat diberikan bahan
bacaan yang relevan dengan materi seperti persoalan-persoalan penyelesaian
problem yang terjadi pada perawatan berkala mekanisme mesin.
Sumber Belajar :
Arianto Leman S., Tiwan, dan Mujiyono. (2014). Pengembangan Tungku Peleburan
Aluminium untuk Mengembangkan Kompetensi Pengecoran Di SMK Program Studi
Keahlian Teknik Mesin, Jurnal Inotek, 18 (1), 80-94.
Bondan T. Sofyan. (2010). Pengantar Material Teknik. Jakarta: Salemba Teknika.
C.W. Ammen. (1979). The Complete Handbook of Sand Casting. America: Librari Of
Congress Cataloging-in-Publication Data.
Ella Sundari. (2011). Rancang Bangun Dapur Peleburan Alumunium Bahan Bakar Gas,
Jurnal Austenit, 3 (1), 17–26.
Halaman 8 dari 9
Hardi Sudjana. (2008). Teknik pengecoran Jilid 1, jilid dan Jilid 3. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menegah, Departemen Pendidikaan Nasional.
Soejono Tjitro, dan Tedy Purbowo. (2004). Study Penambahan Gula Tetes pada
Cetakan Pasir Terhadap Kuantisas Cacat Blow-hole. Jurnal Teknik Mesin, 1 (6). 43-47.
Solih Rohyana. (1999). Pengetahuan dan Pengolahan Bahan Untuk SMK. Bandung:
Humaniora Utama Press.
Surdia., T. dan Chijiiwa., K. (1980). Teknik Pengecoran Logam, Jakarta: PT Pradnya
Paramita.
Halaman 9 dari 9