Anda di halaman 1dari 3

Menara distilasi merupakan unit operasi yang sering dijumpai pada industri kimia digunakan

sebagai alat pemisah dan pemurnian dari suatu campuran produk berdasarkan beda titik
didihnya atau volatilitasnya (Budiman, 2009). Komponen yang memiliki relative volatility lebih
besar akan lebih mudah pemisahannya, dengan memanfaatkan panas sebagai agen pemisah
campuran. Campuran dididihkan hingga terjadi penguapan Uap akan mengalir menuju puncak
kolom sedangkan liquid menuju ke bawah kolom secara counter-current (berlawanan arah), uap
dan liquid akan terpisah pada plate kemudian sebagian kondensat dari condensor dikembalikan
ke puncak kolom sebagai liquid untuk dipisahkan lagi serta sebagian liquid dari dasar bolom
diuapkan pada reboiler dan dikembalikan sebagai uap yang kemudian uap didinginkan hingga
berfase cair (Komariah, 2009).

Perlu diketahui bahwa material yang dipakai beda antara pabrik yang memakai cooling water
dari air laut sama cooling water dari sungai. Dapat dikatakan bahwa material pipa yang

digunakan oleh pupuk pusri dengan pupuk kaltim akan berbeda.

Hal ini karena, salah satu fenomena lain dalam mempelajari material ini juga adalah korosi. Dan
untuk memilih suatu material perlu pengetahuan yang mendalam mengenai material dan juga
korosi.

Beberapa topik yang dipelajari di mata kuliah ini adalah struktur atom/molekul bahan dan
hubungannya dengan sifat-sifat makroskopis bahan.  Sifat-sifat bahan (mekanis, termal,
elektrikal, stabilitas kimia dll). Diagram fasa bahan. Berbagai cara perlakuan bahan dan
pengaruhnya terhadap sifat bahan. Failure bahan. Bahan-bahan alloy. Teori korosi dan cara-cara
pencegahannya. Serta pemilihan material bahan.

Secara umum material dapat dibagi menjadi 5 bagian, apa aja? Mereka adalah metals, ceramics,
polymers, semiconductors, dan composites.

Pembelajaran mengenai bahan konstruksi teknik kimia difokuskan terhadap metals, ceramics dan
polymers. Pembelajaran mengenai mata kuliah ini dimulai dari microstructure material sampai
bagaimana memilih suatu bahan jika kita berada dalam situasi tertentu, banyak faktor yang
menentukan kita dalam memilih suatu material untuk pabrik ataupun untuk suatu alat yang akan
dirancang. Artinya kompetensi utama yang akan didapat yaitu memahami struktur atom/molekul
bahan dan memahami hubungannya dengan sifat makroskopisnya, serta memahami teori tentang
korosi serta pencegahannya. Akibat dari tujuan itu kita dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam memilih material dengan baik sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam suatu proses
dipabrik (pembuat keputusan).

Mata kuliah ini sangat menarik dipelajari di dunia teknik kimia, karena sepatutnya setelah
mendapat banyak pengetahuan dengan material, jiwa kewirausahaan kita dapat terasah. Karena
kita akan mengetahui beberapa peluang usaha skala pabrik kecil di dunia material ini. Mulai dari
kerajinan, hingga pemanfaatan waste menjadi barang yang bernilai jual. Karena prinsip utama
dari teknik kimia adalah cost, bagaimana dengan cost seminimum mungkin kita dapat
menghasilkan barang yang bernilai jual dari sebuah barang yang kurang bernilai / bahan baku.
Contohnya adalah salah satu pabrik kecil di Yogyakarta yang memproduksi sedotan dengan
memanfaatkan sampah plastik. Terdengarnya memang menjijikan, tapi itulah faktanya.
Sayangnya pabrik itu tidak dimiliki oleh seorang insan yang belajar di teknik kimia, tetapi
dimiliki oleh mahasiswa yang belajar di geografi yang notabene tidak mempelajari secara dalam
mengenai dunia material.

Ketika belajar mengenai mata kuliah ini, kita juga akan mengetahui bahwa besi itu ada banyak
jenisnya. Jenis besi yang banyak itu dapat kita perhatikan dari fase padat Fe-C dalam diagram
fase Fe-C. fase padat itu terdiri dari, alpha-Ferrite, Austenite, gamma-Ferrite, Cementite, dan
Pearlite. Dan dengan treatment tertentu juga kita dapat mendapatkan jenis yang lain yaitu
Bainite, Martensite dan tempered martensite. Treatment seperti apa saja yang ada? Quenching,
Marquenching, austempering, tempering, annealing, spheroidizing, normalizing, agehardening,
malleabilizing, calsinasi, firing, dan solid sintering.

Mengapa kehadiran besi begitu dominan dalam metals sbg bahan yang digunakan di pabrik?

Begini, metal alloys secara umum dapat dibagi menjadi 2, yaitu, ferrous alloys (Fe Based
materials), dan non-ferrous alloys (Non Fe based materials).

Kita pun patut bertanya mengapa ferrous alloy? Pertama bahan bakunya yang berlimpah di alam,
kedua ia mudah diproduksi, dan ketiga ia memiliki sifat-sifat yang bervariasi sesuai
treatmentnya.

Tetapi besi ini memiliki kelemahan, yaitu mudah korosi.

Dalam dunia ferrous alloys, dapat terbagi lagi menjadi 2 bagian yaitu steel, dan cast iron

Selanjutnya dalam non-ferrous alloys, terbagi lagi menjadi, Cu-based, brass-based, Al-based, Sn-
based, dan titanium.

Penggunaan besi memang dominan tetapi bukan besi murni yang digunakan, melainkan besi
yang sudah dicampur dengan material lain.

Untuk memilih material kita patut berpegang kepada “most important characteristics” dari suatu
material, dan hal ini juga bergantung dengan keadaan geografis atau lingkungan suatu tempat.
Pedoman ini dapat dijadikan penentuan skala prioritas untuk memilih suatu material, dan hal itu
adalah:

1. Mechanical properties
2. Thermal properties
3. Corrosion resistance
4. Any special properties required, such as, thermal conductivity, electrical resistance, etc
5. Ease of fabrication (forming, welding…)
6. Availability in standard size (plates, tubes…)
7. Cost
8. Contamination
9. Recycle
Faktor kemudahan untuk merecycle bahan yang digunakan harus tetap diperhatikan oleh seorang
engineer. Sustainable engineering harus diberi perhatian sejak engineer belajar.

Anda mungkin juga menyukai