1. Somatostatin, berfungsi dalam menghambat pelepasan asam lambung dan hormone
pencernaan lainnya. 2. Gastrin, berfungsi dalam menstimulasi keluarnya asam lambung dan membantu pergerakan bolus (bongkahan makanan) sepanjang saluran pencernaan. 3. Sekretin, berfungsi dalam merangsang pelepasan air dan senyawa bikarbonat dari pancreas. 4. Kalsitonin, berfungsi untuk menurunkan kalsium darah. 5. Parathormon, berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler. 6. Aldosteron, berfungsi membantu keseimbangan garam dan air dengan cara menahan garam dan air serta membuang kalium. 7. Antidiuretic (vasopressin), berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah. 8. Kartikosteroid, berfungsi sebagai anti peradangan, mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah, dan kekuatan otot, serta berfungsi untuk membantu mengendalikan tekanan darah. 9. Katekolamin, berfungsi merespons rasa stress dengan cara meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. 10. Kartikotropin, berfungsi untuk mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormone oleh korteks adrenal. 11. Eritropoietin, berfungsi untuk merangsang pembentukan sel darah merah. 12. Corticotropin Releasing Hormone (CRH), berfungsi untuk stimulasi sintesis hipofisis ACTH. 13. Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), berfungsi untuk merangsang produksi LH di dalam pituitari. 14. Tryrotropin Releasing Hormone (TRH), berfungsi untuk merangsang pituitari untuk menghasilkan hormon perangsang tiroid (TSH). 15. Kortisol, berfungsi untuk mengatur penggunaan gula (glukosa) dan lemak dalam metabolisme tubuh untuk menyediakan energi, serta dapat juga berfungsi dalam mengendalikan stress. 16. Ghrelin, berfungsi untuk mengontrol rasa lapat dan kenyang. 17. Leptin, berfungsi untuk menurunkan jumlah makanan yang masuk, meningkatkan energi yang dikeluarkan, dan memelihara homeostasis berat badan. 18. Hormon Somatotropin (STH), berfungsi merangsang sintesis protein dan metabolisme lemak. 19. Hormon pertumbuhan (GH), berfungsi merangsang pertumbuhan tulang. 20. Hormone Tirotropin (TSH), berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi tiroksin. 21. Adrenocorticotropic hormone (ACTH), berfungsi merangsang korteks adrenal untuk memproduksi kortikosteroid. 22. Follicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi mendorong pembentukan dan pematangan gamet. 23. Luteinizing Hormone (LH), berfungsi mendorong sekresi hormon reproduksi di ovarium dan testis. 24. Prolaktin (PRL), berfungsi membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu. 25. Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), berfungsi merangsang sel-sel interstitial testis untuk memproduksi testosterone dan androgen. 26. Melanosit Stimulating Hormon (MSH), berfungsi mengatur penyuburan pigmen pada sel-sel melanofor kulit sehingga mempengaruhi perubahan warna kulit. 27. Oksitosin, berfungsi untuk membantu merangsang kontraksi otot pada uterus. 28. Hormon Paratiroid, berfungsi untuk mengendalikan pembentukan tulang, meningkatkan kalsium darah, dan mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu. 29. Polaktin, berfungsi untuk memulai dan mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu. 30. Renin dan Angiotensin, berfungsi dalam mengendalikan tekanan darah. 31. Hormon Tiroid, berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, pematangan, dan kecepatan metabolisme. 32. Tyroid Stimulating Hormone (TSH), berfungsi untuk merangsang pembentukan dan pelepasan kelenjar tiroid. 33. Antidiuretic Hormone (ADH), berfungsi menjaga kadar air dalam tubuh. 34. Tiroksin, berfungsi mengatur proses metabolisme dalam tubuh serta mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh, 35. Triiodontironin, berfungsi mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan sistem saraf. 36. Kalsitonin, berfungsi menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang. 37. Mineralokortikoid, berfungsi menyerap natrium darah dan mengatur reabsorpsi air pada ginjal. 38. Glukokortikoid, berfungsi mengubah protein menjadi glikogen dalam hati serta mengubah glikogen menjadi glukosa. 39. Adrenalin/epinefrin, berfungsi mengubah glikogen dalam otot menjadi glukosa dalam darah dan meningkatkan kerja saraf simpatik, salah satunya saraf yang mempengaruhi kerja jantung. 40. Nor-adrenalin, berfungsi untuk bekerja sama dengan hormone kortisol dan adrenalin dalam mengatur reaksi tubuh terhadap kondisi stress. 41. Insulin, berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen di hati, sehingga kadar gula darah menurun. 42. Glukagon, berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa, sehingga kadar gula darah meningkat. 43. Androgen, berfungsi untuk merangsang dorongan seksual pada pria, serta merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah. 44. Melatonin, berfungsi mengatur siklus tidur manusia. 45. Estradiol, berfungsi untuk mematangkan dan memelihara system reproduksi. 46. Estrogen, berfungsi untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder perempuan. 47. Progesteron, berfungsi untuk penebalan dan perbaikan dinding uterus (rahim). 48. Testosteron, berfungsi untuk menentukan ciri pertumbuhan kelamin sekunder laki- laki dan memicu pembentukan sperma. 49. Timopoietin dan Timulin, berfungsi dalam proses perubahan sel T menjadi sel-sel spesifik. 50. Timosin, berfungsi menguatkan repons imun dengan menstimulasi pembentukan sel T.