Psikologi Usia Lanjut
Psikologi Usia Lanjut
Lansia
A. Definisi Lnjut Usia
1
2
sebagai suatu masalah dan tidak mengalami post power syndrome. Tetap aktif
bekerja di bidang lain ataupun di tempat lain.
2. Tipe Mandiri (Independent Personality). Tipe kepribadian ini sering
mengalami Post Power syndrome akan tetapi bagi yang tidak terkena hal
tersebut adalah lansia yang telah menyiapkan untuk mendapatkan pekerjaan
baru sebelum pensiun. Kelompok ini cenderung timbul gejolak, timbul
perasaan khawatir kehilangan anak buah, teman, kelompok, jabatan, status
dan kedudukan sehingga cenderung ia menunda untuk pensiun atau takut
pensiun atau takut menghadapi kenyataan.
3. Tipe Tergantung (Dependent Personality). Kelompok ini ditandai dengan
perilaku yang pasif dan tidak berambisi, cenderung ikut-ikutan karena diajak
oleh temannya atau orang lain, timbul pikiran yang optimistik, namun sukar
melaksanakan kehendaknya, karena kurang memiliki inisiatif dan kreativitas
untuk menghadapi hal-hal yang nyata. Kehidupan perkawinan, karena orang
pasif biasanya menikah terlambat dan memilih istri atau suami yang dominan,
maka dalam kehidupan keluarga biasanya akur, akrab, tentram tidak banyak
protes, pokoknya mengikuti kehendak suami atau istri. Masalah akan timbul
jika pasangan hidupnya meninggal duluan. Kejadian tersebut seringkali
mengakibatkan mereka menjadi merana dan kadang-kadang juga cepat
menyusul, karena kehilangan pasangan merupakan beban yang amat berat
sehingga mengalami stress yang berat dan sangat menderita.
4. Tipe Bermusuhan (Hostility Personality). Tipe kepribadian ini dikenal mau
mengakui kesalahan, banyak mengeluh, bertindak desdruktif dan agresif,
dalam kenyataanya mereka sering berbuat kesalahan. Tipe Kepribadian
bermusuhan adalah model kepribadian yang tidak disenangi orang, karena
perilakunya cenderung sewenang-wenang, galak, kejam, agresif, semauanya
sendiri dan sebagainya. Kelompok ini berusaha minum segala jenis jamu atau
obat agar terlihat tetap awet muda, mereka juga takut kehilangan power, takut
pensiun dan paling takut akan kematian. Biasanya pada masa lansia orang-
orang dengan tipe ini terlihat menjadi rakus, tamak, emosional dan tidak puas
dengan kehidupannya, seolah-olah ingin hidup seribu tahun lagi.
4
5. Tipe Kritik Diri (Self Hate Personality). Kelompok ini ditandai adanya sifat-
sifat yang sering menyesali diri dan mengkritik dirinya sendiri, misalnya
merasa bodoh, pendek, kurus, terlalu tinggi, terlalu gemuk dan sebagainya,
yang menggambarkan bahwa mereka tidak puas dengan keberadaan dirinya.
Selain itu kelompok ini cenderung menerima dengan rasa berat, karena
merasa lebih tidak berharga lagi dan tidak terpakai. Pada lansia yang antara
suami dan istri menjadi tidak akur, sehingga masing-masing mengurusi
kebutuhan sendiri-sendiri, tidak saling menegur dan saling mengacuhkan
walaupun hidup dalam satu atap.
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia berbeda dari orang
dewasa, yang menurut Kane dan Ouslander (dalam Santrock, 2001), sering
disebut dengan istilah 14 I, yaitu :
2. Instability (berdiri dan berjalan tidak stabil atau mudah jatuh); penyebab
terjatuh pada lansia dapat berupa faktor intrinsik (hal-hal yang berkaitan
dengan keadaan tubuh penderita) baik karena proses menua, penyakit maupun
faktor ekstrinsik (hal-hal yang berasal dari luar tubuh) seperti obat-obat
tertentu dan faktor lingkungan.
3. Incontinence (beser buang air kecil dan atau buang air besar); beser buang air
kecil (bak) merupakan salah satu masalah yang sering didapati pada lansia,
yaitu keluarnya air seni tanpa disadari, dalam jumlah dan kekerapan yang
cukup mengakibatkan masalah kesehatan atau sosial
4. Intellectual impairment (gangguan intelektual/dementia); merupakan
kumpulan gejala klinik yang meliputi gangguan fungsi intelektual dan ingatan
yang cukup berat sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas kehidupan
sehari-hari Kepikunan: merupakan gangguan pada sel otak karena usia
lanjut.
5. Infection (infeksi); merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting
pada lansia, karena selain sering didapati, juga gejala tidak khas bahkan
asimtomatik yang menyebabkan keterlambatan di dalam diagnosis dan
pengobatan serta risiko menjadi fatal meningkat pula.
6. Impairment of vision and hearing, taste, smell, communication,
convalescence, skin integrity (gangguan panca indera, komunikasi,
penyembuhan, dan kulit); akibat prosesd menua semua pancaindera berkurang
fungsinya, demikian juga gangguan pada otak, saraf dan otot-otot yang
digunakan untuk berbicara.
7. Impaction (sulit buang air besar); : beberapa faktor yang mempermudah
terjadinya konstipasi, seperti kurangnya gerakan fisik, makanan yang kurang
sekali mengandung serat, kurang minum, akibat pemberian obat-obat tertentu
dan lain-lain.
8. Isolation (depresi); perubahan status sosial, bertambahnya penyakit dan
berkurangnya kemandirian sosial serta perubahan-perubahan akibat proses
menua menjadi salah satu pemicu munculnya depresi pada lansia.
7
Kecemasan pada usia tanjut, gambarannya sama dengan pada masa dewasa, artinya
tidak ada hal yang khas. Mungkin anxietas itu baru terjadi pada usia lanjut berhubungan
life event pada waktu itu, tetapi juga dapat merupakan gangguan yang sejak dulu sudah
ada dan masih berlanjut pada usia lanjut. Walaupun prcvalensi gangguan anxietas pada
usia lanjut lebih sedikit daripada usia muda, namun dokter diharap dapat lebih jeli dan
tanggap akan adanya anxietas pada setiap pasien yang datang, mengingat usia lanjut
yang :lebih rentan.