SPLN T6.002!1!2020 Final+Locked
SPLN T6.002!1!2020 Final+Locked
B
SPLN T6.002-1: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0029.P/DIR/2020
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
i
STANDAR SPLN T6.002-1: 2020
Lampiran Peraturan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (Persero) No. 0029.P/DIR/2020
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
KOMISIONING GARDU INDUK
Bagian 1: Manajemen Komisioning
Disusun oleh :
Diterbitkan oleh:
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M - 1/135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
*
PLN
PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0029.P1D1N2020
TENTANG
SPLN T6.002.1
KOMISIONING GARDU INDUK
BAGIAN 1: MANAJEMEN KOMISIONING
Mengingat '1
. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 19 Tahun
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;
2. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas;
3. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 30 Tahun
2009 tentang Ketenagalistrikan;
4. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 23
Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero);
5. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 45
Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan
dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
6. Peraturan...
Paraf
( rlut lu
u
t
PLN
6. Peraturan Pemerantah Republik lndonesia Nomor 14
Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Rl Nomor 23 Tahun 2014;
7. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor 62
Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang Tenaga
Listrik;
8. Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
L Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
2111MBU11012015 tentang Pemberhentian dan
Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
10. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
'l38lMBUl0712017 tentang Pemberhentian, Perubahan
Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan
Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
11. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
325lMBUl1z2O19 tentang Pemberhentian Anggota
Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan
Listrik Negara;
12. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Perusahaan Listrik Negara Nomor SK-
1471MBU10512020 tentang Pemberhentian, Perubahan
Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan
Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara;
"13. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
304.1(DlRy2009 tentang Batasan Kewenangan
Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0297.P/DtRv2016;
14. Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0051.P/DlRy2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT
PLN (Persero) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
0021.PtotV2020;
15. Keputusan
Paral lrL
*
PLN
15. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
033.1(DlRy2005 tentang Penetapan PT PLN (Persero)
Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan sebagai
Penanggung Jawab Kegiatan Standardisasi di Lingkungan
PT PLN (Persero).
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Jlolri 2020
KTUR UTAMA.
\, P
t
\,'
IFLI ZAINI
Paraf rkrr l+
t.
Kelompok Bidang Standardisasi Transmisi
dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
No. 0013.K/DIR/2020
Nara sumber:
- Ir. Armaini
- Campy Hidayat Atmahadi, S.T., M.B.A.
- Yusak Sumarno, B.E.
- Adril Fadjri
Daftar Isi
i
SPLN T6.002-1: 2020
Daftar Gambar
ii
SPLN T6.002-1: 2020
Prakata
iii
SPLN T6.002-1: 2020
1 Ruang Lingkup
Standar ini meliputi panduan umum tata cara pengelolaan komisioning pada Air Insulated
Switchgear, Gas Insulated Switchgear, Gas Insulated Line, dan Gardu Induk Hibrid, baik
instalasi baru, instalasi perluasan, atau penggantian peralatan.
Standar ini juga berlaku untuk instalasi gardu induk bukan milik PLN yang akan terhubung
ke jaringan transmisi PLN.
2 Tujuan
Standar ini memberikan pedoman perihal tata cara pengelolaan yang seragam dalam
melakukan komisioning gardu induk yang akan terhubung ke jaringan transmisi PLN
dengan tujuan mendeteksi kesalahan pada saat pemasangan instalasi peralatan,
memastikan kesiapan peralatan sebelum dioperasikan, dan memeriksa integrasi insulasi
instalasi setelah pemasangan.
Standar ini juga berfungsi sebagai acuan bagi Pengelola proyek dan Pengelola operasi dan
instalasi untuk memeriksa kelayakan atas pelaksanaan komisioning dalam memberikan
tegangan pertama kali (enerjais) kepada semua instalasi baru yang terhubung ke jaringan
transmisi PLN.
3 Acuan Normatif
Kecuali ditetapkan secara khusus pada standar ini, persyaratan yang terkait dengan
manajemen komisioning mengikuti ketentuan pada standar-standar di bawah ini. Dalam hal
terjadi revisi, persyaratan dapat mengikuti edisi terakhirnya.
1
SPLN T6.002-1: 2020
h. Peraturan Menteri ESDM No. 02 tahun 2015 tentang Aturan Jaringan sistem tenaga
listrik Sulawesi;
i. Peraturan Menteri ESDM No. 04 tahun 2009 tentang Aturan distribusi tenaga listrik;
j. Peraturan Menteri LH No. 48 tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan;
k. Peraturan Menteri LH No. 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
l. SNI 04-0225-2011, tentang Peraturan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL);
m. SNI 04-0226-1987, tentang Instalasi/peralatan listrik, Petunjuk pemeliharaan;
n. SPLN D5.004-1: 2012, tentang Power Quality (Regulasi Harmonisa, Flicker dan
Ketidakseimbangan Tegangan);
o. SPLN U1.005: 2014, tentang Standar Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3);
p. SPLN 106: 1993, tentang Tanda Keselamatan Kerja;
q. Keputusan Direksi No. 090.K/DIR/2005 tentang pedoman keselamatan instalasi di
lingkungan PT PLN (Persero).
Proyek dimana pihak PLN terlibat sepenuhnya dari awal pembangunan, serah terima, dan
operasi selama periode garansi, dan komisioning yang melibatkan tiga pihak yaitu: PLN,
kontraktor (dalam hal ini adalah kontraktor pemasangan), dan tim pelaksana komisioning.
2
SPLN T6.002-1: 2020
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi dari Pengelola proyek yang menyatakan
bahwa lingkup peralatan telah terpasang berdasarkan desain enjiniring yang telah disetujui
oleh PLN (misalkan sesuai desain, peraturan, standar), dan siap untuk pelaksanaan
komisioning.
4.5 Komisioning
Uraian tentang pelaksanaan komisioning yang meliputi ruang lingkup komisioning, struktur
organisasi komisioning, tugas dan tanggung jawab, jadwal, perencanaan hingga persiapan
pelaksanaan komisioning serta tindakan pencegahan dan perbaikan jika terjadi
permasalahan teknis dalam pelaksanaan komisioning termasuk manajemen K2/K3.
4.7 Pengujian
Segala kegiatan bertujuan untuk mengukur dan menilai unjuk kerja suatu peralatan individu,
subsistem dan sistem untuk membuktikan kesesuaian terhadap desain, peraturan, standar,
dan persyaratan kontrak yang berlaku.
Dokumen tertulis yang berisi serangkaian kegiatan yang meliputi ruang lingkup pengujian,
peralatan pengujian, metode pengujian, lembar formulir rekaman hasil uji, standar yang
digunakan, dan kriteria hasil uji.
3
SPLN T6.002-1: 2020
Kegiatan pengujian terhadap beberapa peralatan individu yang tergabung dalam suatu
subsistem gardu induk untuk memastikan subsistem berfungsi dengan baik sesuai desain
dan standar yang berlaku.
Kegiatan pengujian terhadap sistem instalasi bay dalam gardu induk untuk membuktikan
bahwa seluruh subsistem yang tergabung dalam sistem tersebut dapat berfungsi sesuai
desain dan standar yang berlaku, khususnya nilai-nilai yang digaransikan.
Temuan ketidaksesuaian yang berbahaya bagi instalasi dan lingkungan selama proses
komisioning atas pemenuhan kesesuaian terhadap peraturan atau ketetapan yang berlaku.
Temuan ini harus diselesaikan sebelum pengujian pemberian tegangan, dikecualikan
temuan yang berkaitan dengan tahap desain sepanjang disepakati oleh Pengelola proyek
dan Pengelola instalasi.
Temuan ketidaksesuaian yang tidak berbahaya bagi instalasi dan lingkungan selama
proses komisioning atas pemenuhan kesesuaian terhadap peraturan atau ketetapan yang
berlaku. Temuan bisa diselesaikan setelah pengujian bertegangan dan sebelum waktu
serah terima.
Surat pernyataan dari Pengelola komisioning berdasarkan laporan komisioning yang dibuat
oleh tim supervisi komisioning yang menyatakan bahwa instalasi gardu induk tersebut telah
memenuhi persyaratan, tidak ada major pending dan siap untuk diberi tegangan dalam
rangka percobaan pemberian tegangan.
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek. Dalam hal proyek bukan
terima jadi, pengelola juga bertanggungjawab terhadap pelaksanaan komisioning.
4
SPLN T6.002-1: 2020
Pengelola yang bertanggung jawab terhadap operasi individu peralatan dan pemeliharaan
instalasi sistem tenaga listrik.
Tim yang dibentuk oleh Pengelola komisioning dalam melaksanakan supervisi komisioning
dan beranggotakan personil dari Pengelola komisioning dan Pengelola proyek.
Pemberian tegangan pertama kali terhadap instalasi pada gardu induk dalam rangka
pengujian. Jika terjadi kegagalan selama pengujian enerjais, maka harus dilakukan
perbaikan segera dan pengujian enerjais diulang kembali.
Pemberian tegangan terhadap instalasi pada gardu induk selama 1x24 jam, kecuali
ditentukan khusus. Jika terjadi kegagalan selama pengujian tersebut, maka harus dilakukan
perbaikan segera dan pengujian diulang kembali.
Pengujian terhadap instalasi pada gardu induk yang dilakukan dalam keadaan berbeban
untuk pengujian/pemeriksaan stabilitas relai differensial, arah kerja relai pengaman, arah
kerja meter pengukuran dan suhu peralatan primer. Besar arus minimum sesuai dengan
kebutuhan akurasi peralatan yang diuji.
Pengujian sinkronisasi sistem yang dilakukan pada kondisi kedua sisi bertegangan (live line
- live bus) di gardu induk yang diuji.
5
SPLN T6.002-1: 2020
Pengujian operasi instalasi sesuai lingkup uji pada kondisi lingkungan normal di bawah
kendali Pengelola operasi dan instalasi, pada arus beban sekurang-kurangnya 10 % arus
nominal trafo arus dan pada tegangan pengenal sistem yang dilakukan selama 14 (empat
belas) hari kalender secara terus-menerus.
CATATAN:
Selama dua kali periode minimum 7 (tujuh) hari pada kondisi instalasi beban listrik beroperasi
dengan beban dan siklus normal sesuai SPLN D5.004-1: 2012
Pengukuran untuk mengetahui dan membuktikan bahwa medan magnet, medan listrik,
kebisingan dan limbah (jika ada) yang menimbulkan dampak lingkungan telah memenuhi
peraturan, standar, dan persyaratan garansi kontrak.
Pengujian terhadap instalasi pada gardu induk yang meliputi uji sinkron, uji keandalan, dan
uji dampak lingkungan
Instalasi yang dibangun pada suatu gardu induk existing dalam rangka perluasan bay di
gardu induk tersebut.
5 Jenis Proyek
Pada proyek bukan terima jadi, pihak pengelola proyek terlibat sepenuhnya sejak awal
pembangunan sampai diserahterimakan dan dioperasikan selama periode garansi.
Kontraktor pemasangan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap peralatan yang
dipasang.
6
SPLN T6.002-1: 2020
Pada proyek terima jadi, kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya dalam manajemen
pelaksanaan pembangunan dari mulai awal sampai dapat diserahterimakan kepada
pengelola proyek.
Sedangkan pihak pengelola proyek menerima dalam keadaan baik dan telah memenuhi
ketentuan dalam kontrak sehingga siap dioperasikan. Pengelola proyek harus mengikuti
secara cermat pengujian yang dilakukan sejak awal sampai akhir komisioning.
Bila tata cara ataupun pelaksanaan pengujian yang diajukan atau dilakukan belum dapat
menjamin bahwa instalasi tersebut baik, PLN dapat mengusulkan pengujian khusus. Jenis
pengujian serta prosedur pengujian secara terinci yang telah disetujui oleh pihak PLN
dilampirkan dalam kontrak dan menjadi satu kesatuan dengan kontrak tersebut.
Pada gardu induk baru yang memotong jalur transmisi eksisting yang menghubungkan dua
gardu induk atau lebih, baik single phi ataupun double phi, komisioning dilakukan sampai
terintegrasi dengan sistem proteksi dari semua gardu induk yang terkoneksi langsung
dengan gardu induk tersebut. Sedangkan SCADA (Supervisory Control And Data
Acquisition) / SOGI (Sistem Otomasi Gardu Induk) dan sistem telekomunikasi terintegrasi
hingga control center.
Pada konfigurasi double phi, sebaiknya pemotongan terhadap saluran transmisi yang
kedua dilaksanakan setelah saluran pertama beroperasi normal.
Pada gardu induk baru yang hanya terhubung pada satu jalur transmisi, komisioning
dilakukan sampai terintegrasi dengan sistem proteksi gardu induk yang terkoneksi langsung
dengan gardu induk tersebut. Sedangkan SCADA/SOGI dan sistem telekomunikasi
terintegrasi hingga control center.
Pada gardu induk perluasan, komisioning dilakukan sampai terintegrasi dengan peralatan
gardu induk eksisting dan control center.
Untuk perluasan bay penghantar, komisioning dilakukan sampai terintegrasi dengan gardu
induk yang terkoneksi langsung dengan gardu induk tersebut.
7
SPLN T6.002-1: 2020
Pengujian yang harus dilakukan pada penggantian peralatan terpasang adalah pengujian
individu dan pengujian lain yang diatur sebagai berikut:
a. Uji enerjais
Jika peralatan yang diganti adalah lightning arrester, kabel tenaga tegangan tinggi dan
kabel tenaga tegangan menengah.
b. Uji subsistem yang terkait
Jika peralatan yang diganti adalah genset atau suplai cadangan, perangkat
telekomunikasi dan peralatan SCADA/SOGI yang tidak termasuk pada poin c dan d.
c. Uji subsistem yang terkait dan uji enerjais
Jika peralatan yang diganti adalah sistem catu daya AC/DC, marshalling kiosk, Bay
Control Unit (BCU);
d. Uji subsistem dan sistem yang terkait dengan peralatan yang diganti
Jika peralatan yang diganti adalah transformator tenaga/reaktor/kapasitor, pemutus
tenaga, pemisah, transformator instrumen, PHB (Panel Hubung Bagi) 20 kV, proteksi
utama, proteksi cadangan, dan meter-meter transaksi.
Peralatan lain yang tidak diatur pada ketentuan ini dapat dilakukan pengujian komisioning
sesuai dengan kesepakatan para pihak.
Kajian untuk memastikan bahwa instalasi gardu induk layak untuk dibangun secara
geografis, seismik (jika diperlukan), sosial, ekonomis, teknis termasuk di dalamnya analisis
mengenai dampak lingkungan.
Kajian kelayakan dilakukan mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
7.2 Enjiniring
Enjiniring merupakan perencanaan secara teknis peralatan dan instalasi gardu induk
meliputi desain dasar dan spesifikasi teknik.
Desain dasar yang tertuang dalam dokumen desain meliputi gambar konstruksi, diagram
garis tunggal, gambar tata letak (layout diagram), gambar skematik, cable list dan wiring
list, sistem pemadam kebakaran, diagram logika sistem kontrol dan proteksi, sistem
telekomunikasi, perhitungan koordinasi sistem proteksi, jarak aman manusia, sistem
pembumian, koordinasi isolasi, sistem pengukuran, pelindung sambaran petir, dan integrasi
dengan peralatan eksisting. Dokumen desain tersebut harus sudah disetujui.
8
SPLN T6.002-1: 2020
Spesifikasi teknik berisi data peralatan yang sesuai dengan desain enjiniring, standar, dan
aturan yang berlaku.
7.3 Konstruksi
Tahapan pelaksanaan pemasangan peralatan instalasi gardu induk yang dimulai dari
tanggal mulai konstruksi (effective date) hingga dimulai pelaksanaan komisioning.
7.4 Komisioning
9
SPLN T6.002-1: 2020
KONSTRUKSI LAPORAN
STUDI SELESAI TEKNIK
KELAYAKAN ENJINIRING KOMISIONING BATAS GARANSI
UJI
ENERJAIS
HV TEST*)
A B C D E F G
UJI SUB UJI SISTEM UJI UNJUK KERJA
SISTEM
MASA GARANSI
MASA
KONSTRUKSI /
PEMASANGAN
MASA KOMISIONING
10
SPLN T6.002-1: 2020
8 Manajemen Komisioning
8.1 Umum
Untuk menjamin pelaksanaan komisioning berjalan lancar dan efektif maka diperlukan
pengaturan manajemen komisioning yang meliputi struktur organisasi, tugas dan tanggung
jawab komisioning, serta keterkaitan hubungan kerja antar pihak pengelola dalam
pelaksanaan komisioning.
Hubungan kerja antar pihak pengelola yang terkait dalam pelaksanaan komisioning
mencakup antara lain: PLN Kantor Pusat, Pengelola komisioning, Pengelola proyek,
Pengelola enjiniring, Pengelola konstruksi, Pengelola operasi dan instalasi, dan konsultan.
Hubungan kerja antar pihak pengelola dalam pelaksanaan komisioning digambarkan pada
organigram pada Gambar 2.
11
SPLN T6.002-1: 2020
UNIT
TIM UNIT KONSULTAN TIM
PENGELOLA
SUPERVISI PELAKSANA (BILA SUPERVISI TIM ENJINIRING
OPERASI DAN
KOMISIONING KONSTRUKSI DIPERLUKAN) KONSTRUKSI
INSTALASI
PELAKSANA
1)
KOMISIONING
CATATAN:
Garis Komunikasi
Garis Komando
Garis Kerjasama
1) Pada proyek bukan terima jadi, pelaksana komisioning adalah unit PLN yang ditunjuk
sebagai pelaksana pengujian komisioning atau pihak lain sepanjang memenuhi
persyaratan yang diatur dalam standar ini.
2) Surat penugasan kepada pengelola komisioning bisa dilakukan oleh unit pengelola
konstruksi.
12
SPLN T6.002-1: 2020
Ketua
Pemeriksa
Prosedur
Ketua tim harus pernah menjadi penguji minimal 2 (dua) tahun untuk sekurang-kurangnya
transformator tenaga atau proteksi tegangan tinggi serta memiliki satu kompetensi
komisioning bay dalam gardu induk.
Kompetensi tersebut di atas juga harus dimiliki oleh personil Pemeriksa prosedur.
Khusus pada instalasi tegangan ekstra tinggi, Ketua tim harus pernah menjadi Ketua tim
supervisi komisioning instalasi tegangan tinggi minimal 2 (dua) tahun.
Anggota tim supervisi komisioning yang berasal dari Pengelola komisioning harus memiliki
pengalaman pengujian minimal 2 (dua) tahun untuk pengujian transformator tenaga
dan/atau proteksi tegangan tinggi.
Tim pelaksana komisioning harus terdiri dari anggota-anggota yang memiliki kompetensi
atau pengalaman yang mencakup sebagai berikut:
13
SPLN T6.002-1: 2020
Khusus pada instalasi tegangan ekstra tinggi, tim pelaksana komisioning harus pernah
menjadi pelaksana komisioning instalasi tegangan tinggi minimal 2 (dua) tahun, dengan
mendapat persetujuan dari Pengelola komisioning melalui tim supervisi komisioning.
Tugas dan tanggung jawab Ketua tim supervisi komisioning antara lain:
14
SPLN T6.002-1: 2020
15
SPLN T6.002-1: 2020
16
SPLN T6.002-1: 2020
Lampiran A
Contoh Major Pending
17
SPLN T6.002-1: 2020
Proteksi utama (main Fungsi proteksi utama harus terpisah secara hardware
protection) dengan SPLN T5.002: 2010, tentang dengan proteksi cadangan lokal mulai dari pasokan DC
10 proteksi cadangan (back Pola Proteksi Saluran sampai dengan tripping coil PMT, tetapi fungsi Desain
up protection) digabung Transmisi, butir 8 pendukung lainnya boleh satu kesatuan hardware
pada satu peralatan (misalnya auto-recloser, recorder dan lainnya)
18
SPLN T6.002-1: 2020
19
SPLN T6.002-1: 2020
20
SPLN T6.002-1: 2020
Lampiran B
Format Laporan Komisioning
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
Uraian yang berisikan antara lain mengenai dasar pelaksanaan komisioning, pemilik
instalasi tenaga listrik, lokasi instalasi dan informasi lain yang bersifat umum.
1.2 Riwayat Instalasi
Uraian yang berisikan antara lain mengenai tahun pembangunan, konsultan perencana
pembangunan, kontraktor pelaksana pembangunan, pelaksana komisioning, konsultan
pengawas pembangunan, operator instalasi dan informasi lain yang terkait.
21
SPLN T6.002-1: 2020
LAMPIRAN
1. Bagan kutub tunggal (Single Line Diagram);
2. Data teknis dan spesifikasi teknik;
3. Ikhtisar hasil komisioning;
4. Sertifikat dan rekomendasi teknik yang diterbitkan lembaga inspeksi teknik yang
terkait;
5. BAPPK.
22
Pengelola Standardisasi: