Anda di halaman 1dari 30

MODUL PEMBELAJARAN SMK

DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN

MUTYA DINDA ARDILA, S.Kom.


DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN
Dasar-Dasar Fotografi, Tata Kamera, Tata Artistik, Tata Suara Dan Editing
KELAS X

PENYUSUN :

MUTYA DINDA ARDILA, S.Kom.

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 2


LEMBAR PENGESAHAN
MODUL AJAR

Mata pelajaran : DASAR – DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN


Jenjang : Kelas X / Fase E
Program Keahlian : SENI BROADCASTING DAN PERFILMAN
Bidang Keahlian : SENI DAN EKONOMI KREATIF
Kompetensi Keahlian : PRODUKSI FILM

Berdasarkan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan


Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Banyuwangi

Tahun Pelajaran 2022/2023

Telah disetujui dan disahkan

Banyuwangi, Agustus 2022

Kepala Ketua Kompetensi Keahlian/Kapokja


SMK Negeri 1 Banyuwangi Broadcasting dan Perfilman

Drs. MULYADI, M.Pd ERNI SUKMAWATI, S.Kom.


NIP : 19660704 199412 1 003 NIP.19880413 202221 2 016

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 3


INFORMASI UMUM

Penyusun : MUTYA DINDA ARDILA, S.Kom.


Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Banyuwangi
Tahun Penyusunan : 2022
Fase / Kelas / Semester : E/ SMK Kelas X/ GANJIL
Kode Modul : M.A. 10.I.01 BDP
Alokasi Waktu : 6 X 12JP @45 Menit
Kompetensi Awal : Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus
memahami definisi dan fungsi fotografi.
Profil Pelajar Pancasila : Karakter Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan
dalam modul ini adalah: Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia selama
proses pembelajaran; Kreatif; Bernalar kritis; Mandiri
Sarana dan Prasarana : Sarana Pembelajaran
Laptop, LCD Proyektor, Kamera DSLR, Tripod, Lampu
Godox , property fotografi, dan Laboratorium
Multimedia
Prasarana Pembelajaran
Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tablet,
Headset); Perangkat Lunak, Jaringan internet, PPT.
Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/ tipikal.
Peserta didik dengan kesulitan belajar
Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman
Pendekatan : Saintifik
Moda Pembelajaran : Luring
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan dan Unjuk Kerja

INFORMASI KHUSUS

Elemen : Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata


suara dan editing

Deskripsi : Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan tentang


fotografi dasar, tata kamera dasar, tata artistik dasar,
dan tata suara dasar

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami tentang
fotografi dasar, tata kamera dasar, tata artistic dasar, dan
tata suara dasar

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 4


KOMPONEN INTI
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : FOTOGRAFI DASAR

1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menambah rujukan melalui kegiatan literasi, menggali informasi secara offline
dan online, berdiskusi dan bekerjasama dengan teman , peserta didik dapat berfikir kritis
agar mampu :
a. Menjelaskan mengenai sejarah fotografi dan jenis-jenis fotografi dengan baik dan
benar
b. Mengurutkan perkembangan dari awal fotografi menjadi kamera digital
c. Membedakan jenis – jenis fotografi dengan benar
d. Menjabarkan bagian – bagian dan kegunaan mengenai kamera dengan benar

2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasikan
sejarah fotografi dan perkembangan fotografi yang nantinya berkaitan dengan hal-hal
mendasar di bidang penyiaran radio, televisi dan produksi film dalam dunia industri yang
sebenarnya.

3. MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Learning

4. RINGKASAN MATERI
The History of Photography karya Alma Daveport, yang diterbitkan oleh University of
New Mexico press tahun 1991, menyebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang
bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala pada dinding dalam ruangan yang gelap terdapat
lubang kecil atau pinhole. Pada abad ketiga SM fenomena ini memberikan kekaguman kepada
Aristoteles, kemudian pada abad ke-10 SM seorang ilmuwan bangsa Arab yaitu Ibnu Al Hatim (Al
Hazem) menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil. Pada
tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebutkan bahwa prinsip
kamera obscura membantu pelukis menangkap bayangan gambar pada sebuah kota.
Jenis – Jenis Fotografi :
a. Fotografi Dokumenter
b. Foto Jurnalistik
c. Fotografi Makro
d. Fotografi Aksi
e. Fotografi Bawah Air
f. Fotografi Glamour
g. Fotografi Aerial
Menurut Bambang Karyadi, kamera merupakan alat yang digunakan untuk menangkap
cahaya yang dipantulkan subjek atau objek, kemudian menyimpannya ke dalam media
penyimpanan. Adapun macam – macam kamera sebagai berikut :
a. Kamera Saku
b. Prosumer Cahaya
c. Kamera Mirrorles
d. Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 5


e. Kamera Aksi (ActionCamera)
f. Kamera Medium Format

Bagian – bagian Kamera Analog Bagian – bagian Kamera Digital

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

ALOKASI
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
WAKTU
Pada Elemen Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata
6 JP @45
suara dan editing
Menit
PERTEMUAN 1
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam, ucapan syukur
KEGIATAN PENDAHULUAN

dan mengawali pembelajaran dengan bacaan berdoa.


2. Guru memberi semangat dan motivasi pada siswa dengan
menggunakan strategi seperti yel – yel yang dibuat di kelas
tersebut.
3. Mengecek kehadiran peserta didik. 15 Menit
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya
dengan materi pelajaran yang akan dilakukan :

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 6


A. Apa nama kamera yang
pertama kali muncul ?
B. Menurut kalian, jenis
kamera apa yang
digunakan oleh para
fotografer ?

Pemberian rangsangan (stimulation)


1. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai
sejarah fotografi disetiap abad menggunakan slide power
point
2. Peserta didik menonton video untuk pemantapan materi
tentang sejarah perkembangan kamera
3. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai
jenis-jenis fotografi
KEGIATAN INTI

4. Peserta didik menonton video untuk pemantapan materi


220 Menit
tentang jenis – jenis fotografi
5. Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis fotografi pada
media yang ditemui di kehidupan sehari-hari

Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement)


6. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru
tentang fotografi dasar
7. Peserta didik mendapat jawaban ringkas dari guru
8. Peserta didik menerima Lembar Kerja (Tes Pengetahuan)
yang diberika oleh guru

1. Peserta didik membuat rangkuman / kesimpulan terkait


dengan materi sejarah fotografi, jenis-jenis fotografi, dan
bagian-bagian kamera yang dipelajari pada hari ini dengan
KEGIATAN PENUTUP/REFLEKSI

penuh antusias, cermat dan tepat.


2. Peserta didik menerima penilaian/refleksi hasil kegiatan
yang sudah dilaksanakan dengan beberapa pertanyaan:
a. Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran
hari ini?
25 Menit
b. Ada kesulitan yang kamu temukan?
c. Apakah kamu mendapatkan pengalaman/ pengetahuan
baru hari ini? (ya/tidak)
3. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
4. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
salam penutup.

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 7


1. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
2. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan
dapat teratasi dengan baik?
REFLEKSI GURU

3. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan


pembelajaran ini?
4. Apakah capaian pembelajaran bisa diraih oleh semua 10 Menit
peserta didik ?
5. Apa strategi yang dilakukan agar capaian pembelajaran
bisa raih oleh semua peserta didik ?

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 8


ALOKASI
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
WAKTU
Pada Elemen Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata
6 JP @45
suara dan editing
Menit
PERTEMUAN 2
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam, ucapan syukur
dan mengawali pembelajaran dengan bacaan berdoa.
2. Guru memberi semangat dan motivasi pada siswa dengan
menggunakan strategi seperti yel – yel yang dibuat di kelas
KEGIATAN PENDAHULUAN

tersebut.
3. Mengecek kehadiran peserta didik.
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Mengingatkan kembali materi sebelumnya mengenai sejarah 15 Menit
fotografi
6. Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya
dengan materi pelajaran yang akan dilakukan :
A. Pernahkah kalian mengambil gambar menggunakan
kamera selain handphone ?
B. Pernahkah kamu melakukan foto studio ? Bagaimana
hasil foto yang kalian terima ?

1. Peserta didik menyimak tampilan video yg diputar oleh


guru
2. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang
jenis-jenis kamera
3. Peserta didik menyimak bagian-bagian kamera DSLR
beserta fungsinya menggunakan slide power point.
4. Peserta didik mengamati bagian-bagian kamera

Pengumpulan data (data collection)


5. Peserta didik diminta untuk membaca literasi tentang
sejarah fotografi melalui link :
KEGIATAN INTI

https://jsp.co.id/sejarah-perkembangan-fotografi-dari-
220 Menit
masa-ke-masa/ yang diberikan oleh guru, sehingga
peserta didik dapat melaksanakan dimensi Profil Pelajar
Pancasila pada sub elemen : bernalar kritis untuk
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, yaitu
peserta didik kritis mengklarifikasi dan menganalisis
informasi kompleks dari sumber refrensi yang diberikan
oleh guru
6. Peserta didik diminta untuk mencari literasi baik offline
maupun online tentang jenis – jenis fotografi melalui link :
https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/ yang
diberikan oleh guru, sehingga peserta didik dapat
melaksanakan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada sub
elemen : bernalar kritis untuk memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan, yaitu peserta didik

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 9


kritis mengklarifikasi dan menganalisis informasi
kompleks dari sumber refrensi yang diberikan oleh guru

Pengolahan data (data processing)


7. Guru melakukan bimbingan kepada peserta didik saat
melakukan pengolahan data
8. Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai
hasil ekplorasi yang didapat sehingga peserta didik dapat
melaksanakan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada sub
elemen : bernalar kritis untuk memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan, yaitu peserta didik
kritis mengklarifikasi dan menganalisis informasi
kompleks dari sumber refrensi yang diberikan oleh guru

Pembuktian (verification)
9. Peserta didik menunjukkan hasil pengerjaan kepada guru
untuk diperiksa secara bersama-sama dengan cermat.
Sehingga peserta didik dapat melaksanakan dimensi Profil
Pelajar Pancasila pada sub elemen : mandiri agar dapat
mengelola dirinya sendiri (pikiran, perasaan, tindakan)
untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun tujuan
bersama

Menarik simpulan/generalisasi (generalization)


10. Guru bersama dengan peserta didik mendapatkan hasil
jawaban yang dapat disimpulkan sehingga menambahkan
wawasan kepada peserta didik di bidang industri
penyiaran radio, televisi dan produksi film.

1. Peserta didik membuat rangkuman / kesimpulan terkait


dengan materi jenis – jenis fotografi dan bagian-bagian
kamera yang dipelajari pada hari ini dengan penuh
KEGIATAN PENUTUP/REFLEKSI

antusias, cermat dan tepat.


2. Peserta didik menerima penilaian/refleksi hasil kegiatan
yang sudah dilaksanakan dengan beberapa pertanyaan:
d. Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran
hari ini?
15 Menit
e. Ada kesulitan yang kamu temukan?
f. Apakah kamu mendapatkan pengalaman/ pengetahuan
baru hari ini? (ya/tidak)
3. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
4. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
salam penutup.

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 10


1. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
2. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan
dapat teratasi dengan baik?
REFLEKSI GURU

3. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan


pembelajaran ini?
4. Apakah capaian pembelajaran bisa diraih oleh semua 10 Menit
peserta didik ?
5. Apa strategi yang dilakukan agar capaian pembelajaran
bisa raih oleh semua peserta didik ?

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 11


ASESMEN

BENTUK TES
JENIS TES
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Perfoma
Diagnostik Penilaian sikap dan Jawaban singkat
sosial
Formatif Uraian
Sumatif

JENIS ASESMEN TEKNIK ASESMEN


Asesmen Awal Digabungkan dengan pertanyaan pemantik.

Asesmen Formatif (Proses) Peserta didik diminta mengerjakan LKPD


fotografi dasar

Asesmen Sumatif

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 12


PENILAIAN SIKAP

SMK NEGERI 1 BANYUWANGI


RANCANGAN PENILAIAN SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN


KELAS/ SEMESTER : X/ GANJIL
PROGRAM KEAHLIAN : BROADCASTING DAN PERFILMAN
ELEMEN/ KONTEN : Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata
suara dan editing
DIMENSI PROFIL PELAJAR : 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
PANCASILA dan berakhlak mulia.
2. Bergotong-royong.
3. Bernalar Kritis
4. Kreatif
PERIODE PENILAIAN :

AKHLAK BERNA SKOR PRED


N AKHLAK KOLAB KREA
NAMA SISWA BERAGA LAR NILAI IKAT
O PRIBADI ORASI TIF
MA KRITIS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst

Predikat Nilai :
A : 90 – 100
B : 80 - 89
C : 70 - 79
D :60 - 69
E : 50 – 59

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 13


Rancangan Asesmen Formatif
Waktu dilakukan : Setiap pertemuan pada akhir elemen
Persiapan : Menyiapkan LKPD
Pelaksanaan : Arahkan siswa untuk menjawab beri waktu yang cukup
Tindak lanjut : Melakukan pengolahan pada hasil asesmen

Waktu Jenis
Tujuan Pembelajaran
Pelaksanaan Asesmen

1. Peserta didik mampu menjelaskan mengenai sejarah Pada akhir Tanya Jawab
fotografi penyampaian
materi

2. Peserta didik mampu mengurutkan perkembangan dari Pada akhir Uraian


awal fotografi menjadi kamera digital penyampaian
materi

3. Peserta didik mampu menjelaskan jenis – jenis fotografi Pada akhir Uraian
penyampaian
materi

4. Peserta didik mampu mengkategorikan fotografi Pada akhir Uraian


berdasarkan jenisnya penyampaian
materi

5. Peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagian dan Pada akhir Tanya Jawab
kegunaan mengenai kamera penyampaian
materi

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 14


KISI – KISI TES FORMATIF
DASAR – DASAR BROADCAST DAN PERFILMAN

LEVEL BENTUK SOAL


SUB INDIKATOR

KLS
ELEMEN KONTEN KOGNI
ELEMEN SOAL PILIHAN URAIAN
TIF URAIAN
GANDA SINGKAT
Dasar-dasar Fotografi X a. Sejarah Peserta
fotografi, tata Dasar fotografi didik
kamera, tata b. Jenis foto mampu
artistik, tata c. Macam – menganali -
suara dan macam sis
C4 V
editing Kamera perkembang
d. bagian- an sejarah
bagian kamera
kamera

Peserta
didik
mampu
mendiagram
kan C4 V
perkembang
an sejarah
kamera

Peserta
didik
mampu
memilih C4 V
jenis – jenis
fotografi
Peserta
didik
mampu
mengurai C4 V
bagian dan
fungsi
kamera
Peserta
didik
mampu
menyeleksi
macam – C4 V
macam
kamera

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 15


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SOAL PENGETAHUAN

Nama : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
No. Absen : ………………………………………….
Mata Pelajaran : Dasar – Dasar Broadcast dan Perfilman

A. Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah memahami materi mengenai sejarah kamera, peserta didik mampu
mengetahui dan menceritakan sejarah fotografi
2. Setelah, memahami materi, peserta didik mampu mengkategorikan fotografi sesuai
jenisnya
3. Setelah memahami materi, peserta didik mampu mengkategorikan macam – macam
kamera.
4. Setelah memahami materi, peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagian dan
kegunaan mengenai kamera digital

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !


1. Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media komunikasi
dengan memanfaatkan sumber cahaya. Maka, jelaskan secara ringkas awal
ditemukannya sebuah kamera !
2. Sebutkan secara runtut perkembangan kamera fotografi dari masa ke masa beserta
keterangan tahun !
3. Jelaskan secara ringkas apa yang kalian ketahui tentang Pinhole dan Kamera
Obscura!
4. Sebutkan jenis – jenis fotografi yang telah kamu temui hasil dari literasi sebelumnya!
5. Carilah gambar lalu identifikasikan gambar tersebut termasuk jenis fotografi apa,
gambar dapat dicari melalui koran, majalah, katalog, bulletin atau media cetak
lainnya !
6. Apa perbedaan dari jenis kamera SLR dengan kamera DSLR ?
7. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian dari kamera DSLR !
8. Setiap bagian kamera terdiri bari beberapa sub bagian, sebutkan dan jelaskan fungsi
sub bagian dari lensa kamera DSLR !
9. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian dibawah ini !

10. Sebutkan dan berikancontoh dari macam-macam lensa kamera !

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 16


INSTRUMEN PENILAIAN

Penilaian
NO Aspek Sangat Skor
Kurang Cukup Baik
Kompeten
1 2 3
4
Sikap (50%)
Ketepatan waktu dalam
1
mengerjakan tugas
Kerapihan dalam
2 mengerjakan tugas yang
diberikan
Bersikap sopan dan santun
3 sesuai dengan etika
Mengerjakan sesuai perintah
4 yang diberikan
Ketuntasan menyelesaikan
5 tugas

Pengetahuan (50%)
Pemahaman perkembangan
6 sejarah fotografi
Identifikasi Jenis-jenis
7
kamera
Identifikasi Jenis-jenis
8 fotografi
Pemahaman bagian-bagian
9
kamera
10 Pemahaman fungsi kamera

Jumlah Skor

Nilai = (Skor perolehan : Skor maksimal) x 100


Nilai = (…………………………. : 40 ) x 100 = ……………….. Predikat = ……………………

Keterangan :

Predikat :
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 – 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 17


Rubrik Penilaian

ASPEK Kurang Cukup Kompeten Sangat


Kompeten Kompeten (80-90) Kompeten
(0-50) (60-70) (100)
Secara kritis Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik
peserta didik tidak dapat kurang tepat mampu mampu
mampu menjelaskan dalam menjelaskan menjelaskan
menjelaskan sejarah menjelaskan sejarah sejarah
sejarah perkembangan sejarah perkembangan perkembangan
perkembangan kamera perkembangan kamera kamera dengan
kamera kamera baik
Secara mandiri Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik
peserta didik tidak dapat kurang mampu mampu mampu
mampu menyebutkan dalam menyebutkan menyebutkan
menyebutkan jenis-jenis menyebutkan jenis-jenis jenis-jenis
jenis-jenis kamera jenis-jenis kamera kamera dengan
kamera kamera benar

Secara mandiri Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik
peserta didik tidak dapat kurang mampu mampu mampu
mampu menjelaskan dalam menjelaskan menjelaskan
menjelaskan jenis-jenis menjelaskan jenis-jenis jenis-jenis
jenis-jenis fotografi jenis-jenis fotografi fotografi dengan
fotografi fotografi benar

Secara kritis Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
peserta didik tidak dapat kurang tepat mampu mampu
mampu menjabarkan dalam menjabarkan menjabarkan
menjabarkan bagian – bagian menjabarkan bagian – bagian bagian – bagian
bagian – bagain kamera beserta bagian – bagian kamera beserta kamera beserta
kamera beserta fungsinya kamera beserta fungsinya fungsinya
fungsinya fungsinya dengan tepat

Bahan Ajar
( Terlampir )

Media Pembelajaran
1. Presentasi menggunakan Power Point

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 18


2. Refrensi internet
https://jsp.co.id/sejarah-perkembangan-fotografi-dari-masa-ke-masa/
https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/

3. KEMENDIKBUDRISTEK REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN VOKASI
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
ADI WICAKSONO, HENDRA BUDI SANTOSO “DASAR – DASAR
BROADCASTING DAN PERFILMAN”

4. Video Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=sqZMs88fII8 : video sejarah kamera
https://www.youtube.com/watch?v=9SCxMOn3o8Q : jenis-jenis fotografi

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 19


LAMPIRAN

A. BAHAN MATERI AJAR

RINGKASAN MATERI

1. FOTOGRAFI DASAR
SEJARAH FOTOGRAFI
The History of Photography karya Alma Daveport, yang diterbitkan oleh University of New Mexico
press tahun 1991, menyebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang bernama Mo Ti sudah
mengamati sebuah gejala pada dinding dalam ruangan yang gelap terdapat lubang kecil atau pinhole, maka
di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan yang berada di luar ruangan yang terlihat
secara terbalik yang melewati lubang tersebut. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena
camera obscura.

Gambar : Kamera Obscura


Sumber: https:// https:// https://qrgo.page.link/H48To

Pada abad ketiga SM fenomena ini memberikan kekaguman kepada Aristoteles, kemudian pada
abad ke-10 SM seorang ilmuwan bangsa Arab yaitu Ibnu Al Hatim (Al Hazem) yang pada saat itu menjadi
seorang pelajar mengamati dan kemudian menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati
sebuah lubang kecil. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebutkan
bahwa prinsip kamera obscura membantu pelukis menangkap bayangan gambar pada sebuah kota.

Pada tahun 1685 – 1686 Johan Zahn melakukan percobaan dengan membuat kamera obscura tersebut
menjadi lebih portabel dan bisa dibawa kemana-mana. Selain itu, kamera Zahn juga sudah dilengkapi
dengan lensa yang bisa digerakkan maju mundur dan sudah memiliki diafragma serta kaca pantul untuk
melihat dan mengontrol tangkapan lensa dari luar kotak.

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 20


Pada tahun 1839 diambil sebuah foto selfie yang dianggap sebagai foto selfie tertua. Foto tersebut milik
Robert Cornelius. Dan pada tahun 1860 James Wallace Black pertama kali memotret dari udara. Tidak
dilakukan menggunakan drone seperti sekarang. Namun menggunakan balon udara yang terbang dengan
ketinggian 2000 kaki.
Pada tahun 1877 Louis Arthur Ducos du Houron pertama kali mencetuskan foto yang berwarna. Tujuannya

untuk memperlihatkan bahwa dunia ini tidak hanya hitam-putih saja. Foto yang diambil berada di Selatan
Prancis dan kemudian dinamai “Landscape of Southern France. Tahun 1900 Kodak Brownie diluncurkan,
yang menandai awal pertama berkembangnya portabel kotak kamera. Tahun 1925 Penampakan tongkat
narsis (tongsis) pertama yang muncul pada tahun 1925 di foto Arnold dan Helen Hogg. Untuk mendapatkan
hasil foto yang bagus tak harus dilakukan pada siang hari. Pada malam haripun Kamu bisa mendapatkan
hasil foto yang bagus. Namun Kamu harus mengetahui teknik-teknik dasar sebelum men-eksekusinya.
Pada tahun 1980-an George Eastman, melalui perusahaannya Kodak Eastman, terjun di bisnis fotografi
dengan membuat kamera boks dan roll film yang praktis dibawa kemana-mana. Kamera ini juga memiliki

fitur flash atau lampu kilat yang ditemukan pertama kali oleh Harold E. Edgerton.
Terkenal dengan slogan “Anda menekan tombol dan kami melakukan sisanya”, penemuan-penemuan
George Eastman selanjutnya makin melengkapi produk Kodak, mulai dari fitur lensa, film, dan kertas foto.

Tahun 2006, Tongsis kemudian dipatenkan oleh Wayne Fromm yang kemudian diberi nama Quick Pod.
Istilah selfie muncul pada 13 September 2012 oleh Nathan Hope disebuah situs yang bernama
ABConline. Selfie adalah jenis foto diri yang diambil oleh diri sendiri menggunakan kamera digital ataupun
kamera handphone. Sering disebut juga sebagai foto narsis. Dan pada tahun 2014 Foto selfie paling

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 21


fenomenal terjadi pada tahun ini. Memperlihatkan foto selfie ketika pemberian penghargaan Oscar yang
mendapat total retweet mencapai 3 juta di sebuah platform sosial media, twitter. Foto tersebut kemudian
dikenal dengan nama Oscar Selfie.

2. JENIS FOTOGRAFI
Genre fotografi memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan dari segala aspek. Maka web dari
Pixel yaitu https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/ menyimpulkan jenis-jenis fotografi
yang perlu diketahui sebagai berikut :

a. Fotografi Dokumenter
Fotografi dokumenter merupakan visualisasi
dunia nyata yang dilakukan oleh fotografer
untuk mendeskripsikan peristiwa penting,
dalam mengkomunikasikan pendapat dan
mudah dipahami publik. Jenis fotografi
ini memiliki kemiripan dengan fotografi
jurnalistik, namun letak perbedaanya adalah
genre fotografi dokumenter lebih ditujukan
sebagai dokumenter sosial atau sejarah.
Sedangkan untuk fotografi jurnalistik hanya
fokus untuk menggambarkan tentang kejadian
atau peristiwa tertentu saja.

b. Foto Jurnalistik

Foto Jurnalistik adalah bentuk visualisasi dari


jurnalisme dalam rangka mengabarkan sebuah berita
atau Spot News. Berbeda halnya dengan fotografi
dokumenter yang harus mengikuti pelatihan formal
untuk mendapatkan hasil yang menarik, fotografi
jurnalistik lebih berfokus pada peristiwa yang di
dokumentasikan

c. Fotografi Makro

Fotografi makro adalah memotret dengan jarak


sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi
pada objek kecil sekalipun. Pada objek berukuran
kecil maka gambar yang dihasilkan menjadi terlihat
lebih besar daripada ukuran sesungguhnya. Tidak
hanya itu saja, fotografi makro juga membutuhkan
berbagai perlengkapan fotografi yang harganya
tidak murah. Namun jika Anda ingin mempelajari
fotografi makro, bisa berlatih menggunakan mode
macro pada kamera digital.

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 22


d. Fotografi Aksi

Biasanya fotografi aksi dilakukan


kepada objek-objek yang bergerak,
contohnya seperti fotografi olahraga.
Fotografi aksi mengharuskan Anda
sebagai fotografer untuk dapat cepat
menangkap objek yang bergerak untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Fotografi aksi pun harus jeli mengetahui
objek yang akan di fotonya supaya dapat
mengantisipasi waktu yang diperlukan
untuk pengambilan gambar. Fotografer aksi biasanya adalah seorang yang telah memahami
dan memiliki ketertarikan khusus pada objek yang akan di fotonya

e. Fotografi Bawah Air

Fotografi bawah air bertujuan untuk


menggambarkan kehidupan di laut untuk
ditampilkan ke permukaan, disebut juga
Underwater photography. Tentunya sebagian
besar fotografi bawah air digunakan oleh orang
yang biasa melakukan kegiatan snorkel atau
scuba diving

f. Fotografi Glamour

fotografi jenis ini memiliki tujuan untuk


mendeskripsikan objek di dalam sebuah cahaya
yang glamour dan mewah, sehingga objek
tersebut dapat memperlihatkan sisinya yang
berbeda

g. Fotografi Aerial
Fotografi Aerial atau aerial
photography adalah memotret dari ketinggian
atau udara, bisa dari pesawat terbang, Balon
Udara, helikopter, pesawat tanpa awak
(Drone). Biasanya fotografi jenis ini digunakan
untuk keperluan konstruksi atau survei
sebuah wilayah

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 23


3. PERALATAN FOTOGRAFI
a. MACAM – MACAM KAMERA
Menurut Bambang Karyadi, kamera merupakan alat yang digunakan untuk menangkap cahaya
yang dipantulkan subjek atau objek, kemudian menyimpannya ke dalam media penyimpanan.
Kamera memiliki lensa yang berfungsi untuk menangkap cahaya, diafragma yang berfungsi
mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk, shutter speed yang mengatur cepat atau
lambatnya cahaya yang masuk. Sensor menangkap dan mengubah bentuk cahaya ke dalam
data digital, processor untuk mengolah data digital, kartu penyimpanan atau memory card
yang berfungsi untuk menyimpan data data digital.

1) Kamera Saku
Sejak sebelum era kamera digital, kamera saku sudah
menemani analog Single Lens Reflex (SLR) sebagai alternatif
memotret yang mudah dibawa ke mana-mana. Setelah era
kamera digital, kamera saku tetap digemari. Meskipun
secara kemampuan tetap tidak bisa menandingi kamera SLR.

Gambar : Kamera Saku


Sumber: https://qrgo.page.link/Y1ACK

2) Prosumer Camera
Jenis kamera digital yang satu ini punya kemampuan yang
lebih baik dibanding kamera saku. Perbedaan yang paling
mudah terlihat adalah mode manual dan auto yang sudah
terdapat pada kamera prosumer. Bisa dianggap kamera
prosumer mencoba menggabungkan fleksibilitas kamera
saku dengan kecanggihan fitur yang
dimiliki DSLR.

3) Kamera Mirrorless
Dengan bentuk fisik yang relatif sama, seperti
namanya, kamera mirrorless tidak menggunakan
cermin seperti halnya yang dimiliki DSLR. Tanpa
keberadaan cermin, kamera ini menjadi punya
ukuran yang lebih kecil dan ringkas dari DSLR. Tapi
kemampuannya bisa disetarakan dengan DLSR level
menengah. Salah satu kelebihannya adalah lensa
yang bisa dilepas, seperti halnya DSLR.
Gambar : Kamera Mirrorless
Sumber: https://qrgo.page.link/FbXFV

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 24


4) Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)
Inilah kamera digital yang paling mumpuni di
antara semua jenis kamera digital yang ada saat
ini. Seperti pendahulunya di era analog, kamera
DSLR juga memiliki banyak fitur yang berguna
untuk bisa menghasilkan foto-foto yang
menarik. Semakin tinggi levelnya, semakin
canggih fitur yang dimiliki dan harganya pun
semakin mahal.
DSLR memiliki varian lensa paling banyak
dibanding kamera digital lainnya. Dari mulai
yang bersudut lebar seperti lensa fish eye
hingga lensa zoom yang mencapai lebih dari
500 mm. Generasi terbaru kamera DLSR bahkan sudah tidak sekadar digunakan untuk
mengambil foto saja. Sudah bisa dijadikan kamera video dengan kualitas gambar tinggi

5) Kamera Aksi (action camera)


Kamera aksi biasanya lebih banyak dipakai untuk
merekam video ketimbang foto. Dengan bentuknya
yang lebih kecil dari kamera saku, kamera ini bisa
dipasang di atas kendaraan atau di atas helm.
Kualitas dari kamera aksi sudah sangat mumpuni.
Bisa menghasilkan video 1080p pada kecepatan 30
frame per second (fps) atau 720p pada 60 fps.
Artinya kualitas gambar yang dihasilkan sudah
masuk dalam level High Definition yang tajam.
Dengan fitur image stabilization, sebuah kamera aksi
bisa menghasilkan gambar nyaris tanpa goncangan
meski dipasang di atas kendaraan yang melaju
kencang. Gambar : Kamera Aksi
Sumber: https://qrgo.page.link/e44um

6) Kamera Medium Format


Keunggulan kamera medium format adalah
ketajaman dari detail objek yang difoto. Di era
digital, kelebihan yang tidak dimiliki DSLR itu tetap
dilanjutkan. Kamera medium format biasanya
digunakan untuk kepentingan komersial dari
sebuah produk karena mampu menghasilkan
gambar yang sangat detail.

Gambar : Kamera Medium


Sumber: https://qrgo.page.link/vMw7j

b. BAGIAN KAMERA
Kamera merupakan peralatan utama dalam melakukan kegiatan fotografi. Beberapa bagian
dari kamera adalah sebagai berikut:
1) Kamera Analog
Bagian-bagian dari kamera analog adalah sebagai berikut:

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 25


• Lens: Lensa adalah bagian dari kamera yang bisa integral tak terpisah atau bisa dilepas
(tergantung jenis kameranya) yang berguna untuk memfokuskan cahaya agar
tertangkap oleh bagian kamera untuk kemudian direkam ke atas film. Pengaturan
cahaya yang disebut diafragma terdapat di lensa.
• Film Compartment: Kompartemen film di dalam kamera, merupakan sebuah
ruangan di dalam kamera yang menyimpan film. Biasanya terletak di bagian belakang
yang bisa dibuka seperti pintu. Kompartemen film ini memiliki bagian untuk tabung
film, bagian untuk membentangkan film agar bisa tercahayai, papan penekan untuk
mengencangkan film dan tombol penggulung film.
• Viewfinder: Jendela bidik adalah bagian di belakang kamera yang dipergunakan oleh
fotografer untuk mengarahkan lensa agar bisa menangkap gambar.
• Shutter speed dial: adalah bagian kamera yang terdiri dari plastic atau logam yang
menjaga agar cahaya masuk ke film atau sensor digital.
• Shutter Release: Tombol perekam gambar atau tombol tembak adalah tombol yang
digunakan untuk merekam gambar. Saat tombol ini ditekan, rana membuka dan
cahaya bisa masuk ke dalam kompartemen film untuk memaparkan cahaya kepada
film.
• Shutter Speed Control: Pengontrol Kecepatan. Ini adalah bagian dari kamera yang
digunakan untuk mengontrol seberapa lama rana terbuka.
• Film Speed Control: Pengontrol Kecepatan Film mengontrol kecepatan film yang
tepat
• F-Stop Control: Pengontrol Diafragma untuk mengatur besarnya cahaya yang masuk
melalui lensa.
• Flash: Kita mengenalnya sebagai blitz atau lampu flash. Digunakan sebagai cahaya
buatan sebagai tambahan apabila dirasakan cahaya yang tersedia kurang untuk
merekam gambar.
• Hot Shoe Mount: Dudukan blitz yang biasanya terdapat di bagian atas kamera,
terutama di kamera SLR (Single Lens Reflect).
• Lens Ring Mount: Dudukan lensa. Ada pada kamera yang memiliki lensa yang bisa dilepas-
tukar. Berbentuk semacam cincin yang bisa mengunci lensa yang dipasang. Tentu saja terletak
di bagian depan kamera

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 26


Gambar : Bagian Kamera Analog
Sumber: https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg- b87ec8ed7cf49b8c9b2f195eaf0ff3bf

2) Kamera Digital

Gambar : Bagian Kamera Digital


Sumber: https://qrgo.page.link/NmY1m
Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 27
Bagian-bagian dari kamera digital adalah sebagai berikut:
• Lensa merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan body kamera.
• Tombol Stabilizer (IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh
tangan (hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi
motion blur.
• Tombol Pembuka Lensa yang fungsinya tidak lain untuk membantu melepaskan lensa
dari body
• Tombol Fokus yang terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus
(MF)
• Tombol Pembuka Flash yang digunakan untuk membuka lampu flash pada kamera.
Tombol ini hanya berfungsi bila kamera dalam keadaan menyala / standby.
• Built-in Flash Light adalah lampu blitz atau flash diterjemahkan secara bebas menjadi
lampu kilat. Fungsi utamanya yaitu untuk membantu pencayaan pada kondisi gelap
dengan cara meng- illuminate
(mencahayai /menerangi) obyek yang
kekurangan cahaya agar terekspos dengan
baik.
• Tombol Shutter adalah tombol yang kalian
tekan untuk mengambil gambar.
• Grip salah satu bagian menonjol di bagian
kanan anatomi kamera yang fungsinya
sebagai pegangan pada kamera. Grip
didesain dengan tekstur kasar agar bisa
memegang kamera dengan kuat tanpa
terpeleset ketika memotret. Kesalahan memegang grip merupakan salah satu faktor
penyebab terjadinya hand shake.
• Anti Red Eye yang berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang terlihat
merah (red eye) pada hasil foto yang merupakan efek dari lampu flash.
• Tombol Preview yang gunanya untuk melihat hasil foto pada layer LCD kamera.
• Tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya di dalam
kamera.
• Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu mengendalikan program dalam
kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di kamera. Tidak semua kamera
memiliki bentuk tombol navigasi yang sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4
arah.
• Tombol Fn/Q yang berfungsi untuk merubah / mengalihkan fungsi pada tombol
navigasi di atas ke fungsi shortcut.
• Tombol AV mempunyai fungsi untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture.
• Tombol Zoom yang berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga untuk
memperdekat jarak objek ketika mengaktifkan mode livefiew saat memotret.
• Mode-Dial adalah menu untuk memilih dan mengganti mode eksposure / modus
pemotretan.
• Tombol Lifeview yang berfungsi untuk mengganti / mengalihkan layar bidik dari
viewfinder ke lifeview yang tampil pada layar LCD
• Viewfinder adalah jendela bidik yang digunakan untuk melihat objek saat memotret.
• Tombol Menu untuk menuju menu pengaturan utama kamera, sedangkan Tombol
Info untuk mengetahui informasi data termasuk informasi foto.
• Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu yang pertama untuk menampilkan keterangan
settingan pada kamera (mode eksposure, shutter speed, aperture, ISO), kemudian

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 28


untuk melihat hasil foto, dan terakhir sebagai layar bidik besar untuk melihat objek
yang akan difoto secara live, yang disebut lifeview.
• Tombol ISO merupakan tombol shortcut untuk mengatur ISO.
• Main-Dial yang juga berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan pada menu
tertentu.
• Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan untuk
menghidupkan kembali dari mode standby. Ketika dalam mode standby kamera
masih tetap dalam keadaan menyala, hanya saja sedang diistirahtkan dan bukan
Gambar : Lensa Standar
dalam keadaan off. Sumber: https://qrgo.page.link/q5hnC
• Tombol ON/OFF adalah tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan
mematikan kamera

c. LENSA
Pekerjaan dasar lensa kamera adalah mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang
dipantulkan dari pemandangan atau subjek. Saat sinar cahaya yang dipantulkan
memasuki lensa kamera dan melewati elemen, mereka diarahkan ke sensor gambar
kamera. Berbagai macam lensa memiliki fungsi dan karakterisrik berbeda. Karakteristik
ini disesuaikan demi mendapatkan gambar terbaik sesuai perencanaan visual yang sudah
dibuat. Pada kamera, lensa tersusun atas beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur
sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.
Di bagian luar lensa fotografi biasanya ditempatkan tiga cincin pengatur, yaitu cincin
panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus. Fokus
adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa. Diafragma berfungsi seperti pupil
dalam mata yang berguna untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke dalam kamera. Jika
cahaya terang, maka diafragma akan menyempit. Jika cahaya redup, maka diafragma
melebar. Cahaya yang masuk ke dalam kamera membentuk gambar pada film. Bayangan
benda yang terbentuk harus jatuh pada film.

Jenis lensa fotografi bisa dijelaskan sebagai berikut.


1) Lensa Standar
Dinamakan lensa standar karena lensa ini memiliki fokus yang sesuai dengan pandangan
mata manusia. sudut pandang sama dengan sudut pandang mata manusia sehingga,
tidak menjauhkan objek maupun mendekatkan objek. Fokus pada
lensa standar adalah 50 mm.

2) Lensa Sudut Lebar


Lensa sudut lebar disebut dengan wide angle
lens. Dengan lensa ini kita dapat menangkap
objek lebih banyak dikarenakan sudut lensa
ini lebih lebar. Fokus pada lensa ini adalah 17
mm, 20 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.

Gambar : Lensa Sudut Lebar


Sumber: https://qrgo.page.link/dA418

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 29


3) Lensa Mata Ikan
Lensa mata ikan dinamakan juga fish eye lens karena sesuai
dengan bentuk lensa ini yang memiliki permukaan yang sangat
cembung seperti mata ikan koki yang melotot. Lensa ini
sebenarnya dapat dikategorikan sebagai lensa sudut lebar, tapi
memiliki sudut yang sangat lebar dan memiliki titik fokus yang
begitu pendek, yaitu 14 mm
15 mm atau 16 mm.

4) Lensa Tele
Lensa ini adalah lensa yang dapat
menangkap dan mendekatkan jarak objek.
Dengan menggunakan lensa tele objek yang
jauh dapat terlihat lebih dekat. Contohnya
adalah dapat digunakan untuk memotret
singa yang sedang kelaparan dari jarak yang
Gambar : Lensa Tele
aman.
Sumber: https://qrgo.page.link/zUG2u

5) Lensa Zoom
Lensa zoom adalah lensa yang sangat
populer karena kepraktisannya. Dengan
memiliki sebuah lensa zoom sama
artinya dengan memiliki beberapa
lensa karena kemampuannya
mengubah titik fokusnya. Dengan
kelebihan yang dimiliki lensa ini, tidak
perlu membawa lensa terlalu banyak
dan tidak perlu lagi mengganti-ganti
jenis lensa apabila hendak mencari foto.
Ukuran lensa Zoom bervariasi seperti
28 - 80 mm,
35 - 70 mm, 80 - 200 mm, 70 - 300 mm.
Gambar : Lensa Zoom
Sumber: https:// qrgo.page.link/zUG2u

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 30

Anda mungkin juga menyukai