Disusun Oleh
Novita sari
202204070278
Disusun Oleh:
Novita Sari
202204070278
Pembimbing/Koordinator Sub-Prodi
Nama Lengkap
NIP.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena
atas segala rahmat, karunia dan ridho-Nya akhirnya Laporan Portofolio TPI-505
tentang K3L Keinsinyuran dapat penulis selesaikan. Laporan portofolio ini disusun
untuk sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Insinyur (Ir). Oleh karena
itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat
1. Ir. Jimmy Chandra, S.T., M.Eng., Ph.D IPM, Ir. Enny Widawati, M.T., IPM dan Prof.
Hadi Sutanto, M.M.A.E., Ph.D. IPM, sebagai pengajar, yang telah membantu
2. Suami dan orang tua tercinta, anak tersayangku serta seluruh keluarga dan
3. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung dan tidak
Laporan Portofolio ini tentu saja masih memiliki kelemahan dan kekurangan, untuk
itu demi kesempurnaan penulisan dan isinya dalam tujuan memberikan manfaat
Novita Sari
ii
RINGKASAN
kode etik dan etika keinsinyuran. Tugas dan tanggungjawab yang dikerjakan harus
Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup. Adapun peran, putusan insinyur dan K3L
Dalam menjalankan tugas sebagai dosen, ada beberapa hal yang menjadi
4. Menunjukkan kerja sama dengan dosen lain, petugas administrasi baik tingkat
6. Menjelaskan kepada taruna prosedur dan cara yang dapat ditempuh dalam
melaporkan berbagai jenis pelanggaran etika akademik baik oleh dosen, staf
Sebagai seorang dosen, ada beberapa putusan keinsinyuran yang harus diambil
antara lain:
2. Pemilihan Bahan dan Peralatan: Seorang dosen harus memilih bahan dan
iv
dan bangunan telah diperiksa dan disetujui oleh ahli keselamatan dan
kesehatan kerja.
dengan benar dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dosen harus
FormBottom of Form
penelitian.
2. Mengevaluasi potensi bahaya atau risiko keselamatan yang mungkin
timbul
3. Membuat rencana tindakan dan pengendalian risiko untuk
memastikan keselamatan dan kesehatan semua orang yang terlibat
dalam kegiatan
4. Memilih bahan dan peralatan yang aman dan sesuai untuk kegiatan
v
kesehatan kerja yang relevan dan mematuhi aturan dan regulasi yang
berlaku.
7. Melakukan inspeksi dan perawatan terhadap peralatan dan bangunan
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam peraturan pemerintah ini dinyatakan bahwa penerapan SMK3 harus menjadi
bagian dari Sistem Manajemen Perusahaan dalam rangka pengendalian risiko di
tempat kerja. PP No. 50 Tahun 2012 ini juga mengamanatkan bahwa Instansi
Pembina Sektor usaha dapat mengembangkan pedoman penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
8
tersebut dilakukan dengan aman dan tidak membahayakan lingkungan hidup serta
kesehatan manusia.
Ruang lingkup praktik keinsinyuran ini diambil dari pengalaman sebagai dosen di
1.3. Permasalahan
9
alat dan bahan yang aman dan sesuai. Hal ini dapat menyebabkan
kecelakaan dan memperburuk lingkungan hidup.
d. Kurangnya Pemahaman tentang Regulasi: Dosen perlu memahami regulasi
dan aturan yang berlaku terkait K3LH, terutama jika mereka melakukan
kegiatan penelitian yang melibatkan bahan berbahaya. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa semua kegiatan dilakukan sesuai dengan regulasi dan
10
BAB II. PENGERTIAN K3L
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tujuan dari penerapan SMK3 antara lain:
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
buruh; serta
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
produktivitas.
11
K3LH keinsinyuran sangat penting untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan
dari kegiatan insinyur. Dengan memperhatikan aspek K3LH, insinyur dapat
memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan standar keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan yang berlaku. Hal ini juga dapat membantu melindungi
karyawan dan lingkungan sekitar dari risiko yang terkait dengan kegiatan insinyur,
serta meminimalkan kerugian finansial yang mungkin timbul akibat kecelakaan atau
kerusakan lingkungan.
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup (K3LH)
keinsinyuran dapat berbeda-beda di setiap negara, namun umumnya didasarkan
pada beberapa peraturan dan undang-undang berikut:
Selain itu, di beberapa negara, terdapat lembaga atau organisasi yang bertanggung
jawab dalam mengatur dan menetapkan standar keselamatan dan lingkungan hidup
bagi insinyur, seperti Occupational Safety and Health Administration (OSHA) di
Amerika Serikat dan Health and Safety Executive (HSE) di Inggris.
12
2.1. Prinsip Dasar K3L
13
BAB III. STUDI KASUS
Pada bab ini dijabarkan beberapa studi kasus yang berhubungan dengan profesi
penulis sebagai dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi di Politekik
Bidang : Penelitian
Prabumulih merupakan daerah rawan kecelakaan. Guna lahan pada daerah kajian
tersebut terdiri dari wilayah pendidikan, komersil (stasiun dan pabrik, kesehatan,
dan pertanian). Setelah dilakukan inventarisasi dan survei kecepatan pada tikungan
tersebut.
Uraian Tugas:
pemahahaman.
pengumpulan data
14
3. Melakukan koordinasi dengan anggota peneliti dalam melakukan analisis data
5. Menyusun karya tulis ilmiah hasil penelitian dan hasil pemikiran ilmiah.
3. Melakukan survei inventarisasi dengan menentukan titik survei yang aman bagi
pelaksanaan survei
Survei inventarisasi di jalan merupakan kegiatan yang melibatkan risiko tinggi terkait
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), seperti terkena kecelakaan lalu lintas, jatuh,
terkena panas matahari, dan risiko lainnya. Oleh karena itu, penting untuk
a. Menjaga jarak dari kendaraan dan lalu lintas yang berlangsung di jalan. Hal ini
15
b. Menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm, sepatu safety, dan rompi
pengaman. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko terkena cidera pada
seperti saat terik matahari atau hujan deras. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
risiko terkena panas matahari atau terjatuh akibat jalan yang licin.
d. Menghindari melakukan survei inventarisasi di jalan pada saat jam sibuk. Hal ini
jalan, termasuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi jalan dan lalu lintas
jalan raya jika perlu. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan
16
3.2. Studi Kasus 2
Perilaku pengemudi angkutan umum di Kota Jakarta yang tidak tertib sering
dikeluhkan oleh masyarakat. Hal yang sering dikeluhkan oleh pengguna angkutan
umum adalah para pengemudi angkutan umum itu sering memacu kendaraan yang
melampaui batas kecepatan yang ada, kurang menghormati pengguna jalan lain,
berhenti untuk menunggu penumpang dengan waktu yang tidak pasti (lama), dan
Secara umum tidak ada pengemudi angkutan umum yang memulai profesinya
sebagai pengemudi, seperti yang diamanatkan dalam UU LLAJ No. 22 Tahun 2009.
Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 telah menyelenggarakan
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan meliputi teori dan praktek, di focuskan
pada sikap dan prilaku pengemudi serta pemahaman terhadap peraturan berlalu
lintas. Pada tahun 2018 pendidikan dan pelatihan diikuti oleh sebanyak 750 orang
dan pelatihan bagi pengemudi dilaksanakan secara bertahap yang diikuti oleh wakil-
wakil pengemudi angkutan umum yang ada di wilayah DKI Jakarta. Setelah mengikuti
17
Dalam rangka memastikan hasil Pendidikan dan Pelatihan Pengemudi Angkutan
Umum sesuai dengan tujuan dan terjadi perubahan perilaku terhadap pengemudi,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
Uraian Tugas:
1. Melakukan kajian terhadap permasalahan yang ada sesuai dengan kaidah dan
pengumpulan data.
3. Melakukan koordinasi tim yang lain dalam melakukan analisis data agar data
yang didapat di lapangan tepat guna dan memenuhi kebutuhan data untuk
kelanjutan analisis.
dibutuhkan dilapangan.
18
keterampilan dalam mengemudi, serta kognitif meliputi etika dalam berlalu
lintas.
lapangan.
19
3. Memperhatikan kondisi lingkungan sekitar saat melakukan wawancara,
seperti kondisi jalan, cuaca, dan waktu yang tepat untuk melakukan
wawancara.
4. Menghindari melakukan wawancara saat berkendara sendiri, karena
20
3.3. Studi Kasus 3
Indramayu
Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi sebagai unit pelaksana diklat
Diklat Pemeriksaan Emisi Gas Buang yang ditujukan untuk siswa Sekolah Menengah
Kejuruan guna menyiapkan dan membekali siswa Sekolah Menengah Kejuruan agar
dan keterampilan dalam pemeriksaan emisi gas buang kendaraan bermotor. Diklat
ini diikuti oleh Pelajar SMK di wilayah Kabupaten Indramayu. Peserta yang telah
mengikuti Diklat Pemeriksaan Emisi Gas Buang dengan 30 Jam Pelajaran dan
yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Transportasi Darat yang ditanda tangani oleh
Uraian Tugas:
21
6. Menilai hasil uji kompetensi bahwa telah memenuhi bukti yang dipersyaratkan
Kompetensi).
3. Menguji asesi sesuai dengan materi uji kompetensi dan berusaha secara objektif
6. Memberikan putusan kompeten terhadap asesi yang lolos uji pada aspek kritis
dan memberikan putusan belum kompeten pada asesi yang tidak lulus pada uji
aspek kritis.
Dalam melakukan pengujian emisi gas buang kendaraan, terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), antara lain:
2. Gunakan alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan, untuk
menghindari terpapar langsung dengan gas buang yang keluar dari knalpot
kendaraan.
3. Pastikan semua alat dan peralatan yang digunakan dalam pengujian dalam
22
4. Pastikan kendaraan yang akan diuji dalam kondisi aman dan layak jalan untuk
5. Pastikan semua prosedur pengujian diikuti dengan benar dan sesuai dengan
6. Lakukan pengujian dengan hati-hati dan teliti untuk memastikan hasil yang
23
3.4. Studi Kasus 4
Bidang : Pengajaran
dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara pengajar dan peserta ajar dalam
komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen
tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil dari proses
metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan
efektif dan efisien salah satu tolak ukurnya adalah dengan melakukan evaluasi di
akhir pembelajaran.
24
Uraian Tugas:
pengetahuan serta teknologi dan juga seni melalui pendidikan, penelitian, serta
1. Menentukan materi yang akan diajarkan: Dosen harus memilih materi yang
sesuai dengan tingkat pendidikan peserta ajar serta kaitannya dengan tujuan
2. Metode pengajaran: Dosen harus memilih metode pengajaran yang tepat untuk
Keputusan ini harus didasarkan pada tujuan pembelajaran dan dapat mencakup
4. Tindakan perbaikan: Jika dosen menemukan bahwa peserta ajar kesulitan dalam
25
pembelajaran, memberikan bimbingan, atau merekomendasikan sumber
belajar tambahan.
Dalam proses pengajaran di kelas, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu
diterapkan untuk melindungi dosen dan mahasiswa dari risiko cedera dan penyakit.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan K3 di kelas antara lain:
2. Menggunakan alat pelindung diri jika diperlukan pada saat praktek untuk
melindungi dosen dan mahasiswa dari paparan bahan kimia atau risiko fisik.
bahaya seperti kabel atau benda lain berceceran di lantai untuk mencegah
5. Memastikan ruangan kelas tidak terlalu padat agar dosen dan mahasiswa
dapat bergerak dengan bebas dan tidak merasa sesak atau tidak nyaman.
dalam kelas, terutama jika bahan-bahan tersebut dapat memicu alergi atau
26
BAB IV. PENUTUP
4.1. Umum
pada pemahaman yang memadai tentang risiko keselamatan, bahan dan peralatan
limbah. Hal ini bertujuan untuk memastikan kegiatan pengajaran dan penelitian
dilakukan dengan aman, tidak membahayakan lingkungan hidup, dan sesuai dengan
dilakukan dengan aman, tidak membahayakan lingkungan hidup, dan sesuai dengan
regulasi yang berlaku. Dosen harus selalu memperhatikan dan mematuhi peraturan
dan regulasi yang berlaku, serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kegiatan yang dilakukan. Dosen juga harus meminta dukungan dari institusi mereka
dalam hal sumber daya dan pelatihan K3LH. Dengan memperhatikan K3LH, dosen
dapat memastikan keamanan dan kesehatan bagi diri mereka, mahasiswa, serta
lingkungan hidup.
27
4.2. Kesimpulan
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Lingkungan Hidup sangat
penting untuk diterapkan dalam segala aspek kegiatan, baik dalam proses
pengajaran di kelas, maupun dalam kegiatan survei dan pengujian. Penerapan K3L
Melalui pengalaman dalam penerapan K3L sebagai seorang dosen, dapat diambil
1. Profesi insinyur merupakan bagian dari pengurus tempat kerja atau badan
usaha sebagai sumber daya manusia yang andal dan profesional dalam
3. Seorang dosen harus memahami dan mengikuti prinsip dasar K3L, serta
memiliki kesadaran etis dan standar integritas yang tinggi. Hal ini akan
28
DAFTAR PUSTAKA
29
30