Anda di halaman 1dari 13

No Judul artikel Penulis Tahun Metode Hasil atau kesimpulan

1 Analisis Inflasi di Agus Budi 2017 Analisis terhadap inflasi


Indonesia Santoso di Indonesia
menunjukkan bahwa
inflasi masih merupakan
masalahklassik yang
dapat

menyebabkan
terganggunya
perekonomian makro.
Mengingat pentingnya
variabel inflasi maka
Bank Indonesia masing

melakukan pengeloaan
terhadap inflasi melalui
inflation targeting.
Penelitian ini
menyimpulan bahwa
dengan

menggunakan model
vitaliano menunjukkan
bahwa variabel jumlah
uang beredar dan
pendapatan nasional
berpengaruh

terhadap inflasi. Piranti


yang digunakan dalam
pengendalian inflasi
adalalah kebijakan
moneter melalui
manajemen

tingkat bunga dan


jumlah uang beredar.

2 Inflasi di Adwin Masalah inflasi di


Indonesia : S.atmadja Mei 1999 Indonesia ternyata bukan
sumber-sumber saja merupakan
penyebab dan fenomena jangka
pengendaliannya
pendek, tetapi juga
merupakan fenomena
jangka panjang. Dalam
arti, bahwa inflasi

di Indonesia bukan
semata-mata hanya
disebabkan oleh
gagalnya pelaksanaan

kebijaksanaan di sektor
moneter oleh
pemerintah, yang
seringkali dilakukan
untuk

tujuan menstabilkan
fluktuasi tingkat harga
umum dalam jangka
pendek, tetapi

juga mengindikasikan
masih adanya hambatan-
hambatan struktural
dalam

perekonomian Indonesia
yang belum sepenuhnya
dapat diatasi. Apabila
mengacu
pada usaha
pengeliminasian
hambatan-hambatan
struktural tersebut, maka
mau
tidak mau harus
memperhatikan dengan
seksama pembangunan
ekonomi di sektor riil.
Dengan melakukan
pembenahan di sektor
riil secara tepat, bahkan
mungkin sampai pada
tahap messo dan micro
ekonomi, maka
kemantapan fundamental
ekonomi Indonesia dapat
diperkokoh.

3 Pengaruh faktor- Andrian September Inflasi merupakan tolak


faktor ekonomi sutawijaya 2012 ukur perekonomian di
inflasi di Zulfahmi Indonesia oleh karena itu
Indonesia pemerintah harus
mampu mengendalikan
inflasi dari variabel-
variabel yang
mempengaruhinya,
seperti tingkat suku
bunga, jumlah uang
beredar dan nilai tukar
rupiah terhadapdollar
AS. Untuk
mengendalikan inflasi
kebijakan ekonomi yang
dapat diambil
pemerintah diantaranya
adalah kebijakan
moneter, dalam hal
ini adalah fungsi Bank
Indonesia selaku bank
sentral. Mengingat
besaran moneter (M1)
mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
laju inflasi, maka upaya
yang perlu dilakukan
untuk mengendalikan
inflasi seyogyanya
memperhatikan
perubahan besaran
moneter. Antara lain
dengan menggunakan
instrumen kebijakan
moneter, yaitu fasilitas
diskonto, operasi pasar
terbuka, dan cadangan
wajib minimum yang
diharapkan nantinya
dapat menekan laju
inflasi.

4 Faktor-faktor yang 1. Meita Desember bahwa variabel jumlah


mempengaruhi Nova Yanti 2016 uang beredar dan BI
inflasi di Panjaitan Rate mempunyai
Indonesia 2. Wardoyo pengaruh secara
signifikan terhadap laju
inflasi di Indonesia.
Sedangkan variabel
lainnya yaitu, kurs dan
ekspor bersih tidak
mempunyai pengaruh
secara signifikan
terhadap inflasi di
Indonesia. Hasil
pengujian yang
dilakukan secara
simultan (bersama-sama)
menunjukkan bahwa
kurs, jumlah uang
beredar, BI rate dan
ekspor bersih
mempunyai pengaruh
terhadap inflasi di
Indonesia.
5 Pengaruh Inflasi 1. Amir Agustus Penelitian ini bertujuan
Terhadap Salim, Fadilla 2021 untuk menguji pengaruh
Pertumbuhan 2. Anggun Inflasi terhadap
Ekonomi Purnamasari Pertumbuhan
Indonesia
Ekonomi Indonesia
Tahun 2016-2020.
Penelitian ini di analisis
menggunakan program

SPSS 24. Maka penulis


mengambil kesimpulan
bahwa, inflasi
berpengaruh signifikan

dan negatif terhadap


Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia Tahun 2016-
2020. Hal ini
dikarenakan
permasalahan ekonomi
yang tidak terduga
terjadi di Indonesia
terutama

contohnya inflasi yang


terjadi di tahun 2020 ini
yaitu inflasi yang
meningkat disebabkan

adanya pandemi Covid-


19 yang melanda
Indonesia yang
berdampak pada
naiknnya

harga BBM dan


sembako, menurunnya
minat beli masyarakat
serta meningkatnya
jumlah pengangguran di
Indonesia. Semakin
tingginya angka inflasi
di Indonesia maka
akan semakin
mempengaruhi angka
pertumbuhan ekonomi.
Jika dilihat pada
angkanya,
nilai inflasi yang terjadi
di Indonesia pada
periode 2016-2020 ini
masih berada di kisaran
normal dan dapat masih
dapat memberikan
kesempatan bagi negara
Indonesia
untuk meningkatkan
perekonomiannya
6 Analisis Ismail Fahmi 2013 Korelasi antara inflasi
Hubungan Antara Lubis dan pertumbuhan
Inflasi dan ekonomi di Indonesia
Pertumbuhan dalam
Ekonomi : Kasus tahun 1968-2012 adalah
Indonesia berkorelasi negatif
sebesar 4,3%. Hubungan

kausalitas satu arah


terjadi Produk Domestik
Bruto mempengaruhi
Indeks Harga Konsumen
sebaliknya hubungan
kausalitas satu arah tidak
terjadi
terhadap Indeks Harga
Konsumen
mempengaruhi Produk
Domestik Bruto di
Indonesia dalam tahun
1968-2012. Hubungan
jangka pendek dan
jangka
panjang antara inflasi
dan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia
dalam
tahun 1968-2012
terdapat secara
signifikan
7 Inflasi Dalam Idris Juni 2016 Dalam teori
Prespektif ISLAM Parakkasi konvensional inflasi
ialah gejala kenaikan
harga barangbarang yang
bersifat umum dan terus
menerus. Inflasi
disebabkan oleh dua hal,
yaitu, inflasi tarikan
penawaran (demand full
inflation), dan inflasi
desakan biaya ( Cost
push inflation).
Disamping hal tersebut
dalam Islam inflasi
disebabkan tiga keadaan
yaitu pertama, natural
inflation yang
diakibatkan oleh sebab-
sebab alamiah, di mana
orang tidak mempunyai
kendali dalam menekan
inflasi. Kedua human
error inflation human
sebagai inflasi yang
diakibatkan oleh
kesalahan dari manusia
itu sendiri. Ketiga,
emotional market, yaitu
permintaan yang tinggi
terhadap barang dan jasa
karena isu-isu, kegiatan
keagamaan, atau terkait
dengan budaya atau
perilaku. Dampak dari
inflasi ialah menurunnya
tingkat kesejahteraan
rakyat. Makin buruknya
distribusi pendapatan,
dan
terganggunya stabilitas
ekonomi. Di dalam
pandangan ekonom
muslim, inflasi dapat
menimbulkan gangguan,
melemahkan semangat
masyarakat untuk
menabung,
meningkatkan
kecendrungan
berbelanja, dan
mengarahkan
masyarkat untuk
berinvestasi ke sektor
non produktif. Cara
mencegahnya
dengan menggunakan
kebijakan moneter,
fiskal, dan output yang
dilakukan
oleh pemerintah serta
perbaikan perilaku moral
pejabat dan masyarakat.

8 Inflasi dan Cara Reni Mulyani Desember 1. Inflasi adalah suatu


mengatasinya 2020 keadaan dimana terjadi
dalam Islam peningkatan harga-harga
secara umum dan

berlangsung secara
terus-menerus. Dengan
kata lain, Inflasi juga
merupakan suatu
keadaan

menurunnya nilai mata


uang secara terus-
menerus.

2. Secara umum Inflasi


disebabkan
oleh:banyaknya
permintaan masyarakat
terhadap suatu barang,

kenaikan biaya produksi,


dan peredaran uang di
masyarakat sangat
tinggi. Sedangkan
menurut

Al- Maqrizi Taqyudin


(1996:412), dalam
ekonomi islam Inflasi
disebabkan oleh natural
inflation

(secara alamiah) dan


human errorr inflation
(oleh manusia).

3. Menurut sifatnya
Inflasi dibagi menjadi
Inflasi merayap
(creeping inflation),
Inflasi menengah

(galloping inflation),
Inflasi tinggi (hyper
inflation). Menurut
sebab terjadinya Inflasi
dibagi menjadi

Demand Pull Inflation


dan Cosh Push Inflation.
Menurut asalnya Inflasi
dibagi menjadi Inflasi
yang

berasal dari dalam negeri


dan dari luar negeri.
Sedangkan menurut
harapan masyarakat
dibagi

menjadi Expected
inflation dan Unexpected
inflaion.

4. Pada ekonomi
kovensional cara yang
dilakukan untuk
mengatasi Inflasi adalah
dengan

menerapkan kebijakan
Moneter, kebijakan
fiskal, kebijakan
nonMoneter/nonfiskal.
Sedangkan

dalam islam Inflasi


diatasi dengan mencetak
uang dengan jumlah
yang rendah/minimal,

menerapkan strategi
Dues Idle Fund, dan
menerapkan kebijakan
fiskal.
9 Perspektif Inflasi Mashudi Desember Dalam Islam tidak
dalam Ekonomi Hariyanto 2019 dikenal dengan inflasi,
Islam karena mata uang yang
dipakai
adalah dinar dan dirham,
yang mana mempunyai
nilai yang stabil dan
dibenarkan

oleh Islam. Ketika Islam


melarang praktek
penimbunan harta, Islam
hanya

mengkhususkan larangan
tersebut untuk emas dan
perak, padahal harta itu

mencakup semua barang


yang bisa dijadikan
sebagai kekayaan.
Dalam perspektif

ekonomi Islam
penurunan nilai dinar
atau dirham memang
masih mungkin terjadi,

yaitu ketika nilai emas


yang menopang nilai
nominal dinar itu
mengalami

penurunan. Diantaranya
akibat ditemukannya
emas dalam jumlah yang
besar, tapi

keadaan ini kecil sekali


kemungkinannya

Dalam teori
konvensional inflasi
ialah gejala kenaikan
harga barang- barang
yang

bersifat umum dan terus


menerus. Inflasi
disebabkan oleh dua hal,
yaitu, inflasi tarikan

penawaran (demand full


inflation), dan inflasi
desakan biaya ( Cost
push inflation).

Disamping hal tersebut


dalam Islam inflasi
disebabkan tiga keadaan
yaitu pertama,
natural inflation yang
diakibatkan oleh sebab-
sebab alamiah, di mana
orang tidak

mempunyai kendali
dalam menekan inflasi.
Kedua human error
inflation human sebagai

inflasi yang diakibatkan


oleh kesalahan dari
manusia itu sendiri.
Ketiga, emotional

market, yaitu permintaan


yang tinggi terhadap
barang dan jasa karena
isu-isu, kegiatan

keagamaan, atau terkait


dengan budaya atau
perilaku. Dampak dari
inflasi ialah

menurunnya tingkat
kesejahteraan rakyat.
Makin buruknya
distribusi pendapatan,
dan

terganggunya stabilitas
ekonomi. Di dalam
pandangan ekonom
muslim, inflasi dapat

menimbulkan gangguan,
melemahkan semangat
masyarakat untuk
menabung,

meningkatkan
kecendrungan
berbelanja, dan
mengarahkan masyarkat
untuk berinvestasi

ke sektor non produktif.


Cara mencegahnya
dengan menggunakan
kebijakan moneter,

fiskal, dan output yang


dilakukan oleh
pemerintah serta
perbaikan perilaku moral
pejabat dan masyarakat.

10 Teori Inflasi 1. Syarifah Juni 2019 1. Inflasi merupakan


menurut Al- Siregar gejala kenaikan
Maqrizi 2. T. Masri
harga barang-barang
yang bersifat

umum dan terus


menerus. Sedangkan

menurut Sukirno
(2004:333),

2. Al-Maqrizi
menggolongkan
penyebab

terjadinya inflasi kepada


dua sebab

yaitu: inflasi alamiah


(natural

inflation) dan inflasi


yang terjadi karena
kesalahan manusia
(human

error inflation), inflasi


jenis ini di bagi

lagi pada tiga bagian,


yaitu korupsi

dan administrasi yang


buruk, pajak

yang berlebihan, dan


peningkatan

sirkulasi mata uang


fulus.

3. Untuk melihat
dampak inflasi kepada

masyarakat, Al-Maqrizi

menggolongkannya
kepada tujuh

bagian, yaitu Pemerintah


dan

jajarannya, para
penguasa, pedagang

besar dan orang yang


hidupnya

mewah, golongan
menengah dari

penguasa dan pedagang


besar

termasuk kaum
professional, Petani

yang umumnya hidup


dipedesaan.,

golongan fakir yang


menurut AlMaqrizi
adalah semua fuqaha,

mahasiswa dan prajurit,


Para pekerja

kasar dan para nelayan,


golongan

papa dan meminta-


minta. Dengan
penggolongan ini Al-
Maqrizi ingin

melihat seberapa parah


setiap

golongan merasakan
dampak inflasi.

4. Sesuai dengan judul


bukunya

Ighatsah Al-Ummah bi
Kasyfil

Ghummah yaitu
menolong

permasalahn ummat
dengan

menyembuhkan
penyebab krisisnya

solusi yang ditawarkan


Al-Maqrizi

untuk mengatasi inflasi


ialah dengan

mengatasi semua
penyebab inflasi

seperti korupsi, pajak


yang

berlebihan, dan sirkulasi


mata uang

fulus. Serta menjadikan


mata uang

dinar dan dirham


menjadi satusatunya
mata uang yang layak
untuk

dijadikan alat transaksi.

Anda mungkin juga menyukai