Anda di halaman 1dari 12

SIKLUS EKONOMI MODEL GOODWIN BERDASARKAN RELASI WORKERS SHARE DAN

EMPLOYMENT RATE DI INDONESIA

$ILIDWXU 5D¶LGDK
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Negeri Surabaya
afifatur_raidah@yahoo.co.id

Dr. Abadi, M.Sc


Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
abadi4@yahoo.com

Abstrak
Salah satu model ekonomi yang memprediksi siklus ekonomi adalah
*RRGZLQ¶V&ODVV6WUXQJJOH0RGHO (Model Goodwin). Model ini mencoba memperlihatkan suatu
siklus ekonomi berdasarkan relasi antar workers share dan employment rate. Pada skripsi ini akan dikaji
mengenai model Goodwin yang terdiri dari dari dua variabel yaitu workers share dan employment rate yang
diterapkan pada data ekonomi Indonesia yang diambil dari BPS. Dalam konstruksinya, model ini
menggabungkan dua aspek teori ekonomi yaitu teori model pertumbuhan Harrod Domar, dan teori model Kurva
Phillips. Analisis dinamik seperti penentuan titik kritis, kestabilan titik kritis, dan simulasi solusi sistem model
Goodwin dilakukan secara numerik beserta interpretasinya secara ekonomi.

Kata kunci : Model Goodwin, Model Pertumbuhan Harrod Domar, Model Kurva Phillips.

Abstract
One of the economic models which predictthe economic cycle is Goodwin's Class Strunggle Model or
known as Goodwin models, where the model is trying to present an economic cycle based on relation between
workers share and employment rate. This paper will discuss about Goodwin model consisting of two variables:
workers share and employment rate that are applied to the data of Indonesian economic taken from BPS. In
constructing of the model, two aspects of economic theory, that are growth model theory of Harrod Domar and
Phillips Curve, are combined. Analysis of dynamic such as determination of the critical points, the stability of
the critical points, and the simulation of solutions Goodwin model is done numericallyas well as their
interpretation economically.

Key words : GoodwinModel, Growth Model of Harrod Domar, Phillips Curve Model .
arah ekspansi lagi.
1. PENDAHULUAN Tahap ekspansi
ditandai oleh
Kegiatan ekonomi
kegiatan ekonomi
masyarakat senantiasa
yang semakin
bergerak menurut pola
menaik. Adanya pola
yang secara periodik
siklus ekonomi juga
umumnya mengalami
dialami negara
gelombang pasang surut.
Indonesia, sebagai
Dalam ilmu ekonomi,
contoh ketika masa
kegiatan ekonomi yang
pemerintahan orde
mengalami gelombang
lama tahun 1956-
pasang surut tersebut
1967, perekonomian
dikenal sebagai siklus
Indonesia porak
ekonomi. Siklus ekonomi
poranda, hal ini
menyangkut segala segi
terlihat dari tingkat
kegiatan ekonomi dalam
inflasi yang sangat
kehidupan masyarakat
tinggi mencapai lebih
yang akhirnya tercermin
dari 500%. Namun
pada pendapatan nasional .
setelah pemerintahan
Pola siklus ekonomi
orde baru tahun
mencakup tahap ekspansi
1966-1998, Indonesia mengalami
yang pada suatu saat
berbalik menuju tahap tahap
kemunduran yang kelak
disusul oleh pemulihan ke
1
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

2. Besarnya tabungan
ekspansi yaitu meningkatnya pendapatan rata adalah proposional
rata perkapita mencapai diatas US $1000 , dengan besarnya
tentunya hal ini membuat permintaan akan pendapatan nasional.
barang meningkat disusul dengan S = sY , dimana S adalah
meningkatnya produksi dan kesempatan tabungan dalam jumlah
kerja. tertentu, s adalah profit
Salah satu model ekonomi yang rate, dan sY adalah
memprediksi adanya siklus ekonomi dan tabungan dari
menggambarkan fluktuasi dari keadaan pendapatan nasional.
ekonomi adalah *RRGZLQ¶V FODVV 3. Investasi didefinisikan
VWUXJJOH model / atau yang dikenal sebagai perubahan stok
dengan Model Goodwin (Goodwin,1967).
Model Goodwin mencoba memperlihatkan modal (K) yang dapat
suatu siklus ekonomi berdasarkan relasi diwakili K , atau dapat
antara workers share dan employment rate.
dituliskan persamaan I
Model Goodwin menggabungkan dua
aspek teori ekonomi, yaitu Teori Model =K.
Pertumbuhan Harrod Domar, dan Model 4. Jumlah stokmodal K
Kurva Phillips.. Kedua Teori ekonomi ini mempunyai hubungan
menggambarkan mengenai pertumbuhan langsung dengan jumlah
ekonomi yang terus berubah berdasarkan pendapatan nasional (Y),
faktor-faktor yang ada di dalamnya. maka rasio antara nilai
Model Goodwin ini terinspirasi dari modal
permodelan mangsa-pemangsa Lotka WHUKDGDS
Volterra. Sehingga perilaku dari sistem Model SHQGDSDWDQ 1
Goodwin sama seperti perilaku permodelan capital output ratio)
mangsa-pemangsa Lotka Volterra. dirumuskan sebagai . <
Berdasarkan uraian diatas, 1, dan bersifat konstan.
penulis akan mengkaji
5. Jumlah tabungan (S)
mengenai bagaimana
sama dengan jumlah
mengkonstruksi sistem Model
Investasi (I), dan dapat
Goodwin, serta menganalisis
dituliskan persamaan
dan melakukan simulasi solusi
S = I.
sistem Model Goodwin
berdasarkan data ekonomi Persamaan model
Indonesia yang diambil dari pertumbuhan Harrod-
Badan Pusat Statistik Domar ditulis sebagai
Indonesia sebagai input dari berikut :
parameter parameter pada
model tersebut. S sY VY I , atau YsY.
V
2.2 Model Kurva Phillips
2. KAJIAN PUSTAKA
Model Kurva
2.1 Model Pertumbuhan Harrod
Phillips menggambarkan
Domar
hubungan negatif yang
Teori pertumbuhan Harrod
didasarkan atas
Domar (Harrod Domar Model)
pengamatan antara tingkat
dikembangkan oleh dua
perubahan upah dan
ekonom yaitu R.F.Harrod
tingkat pengangguran
(1939) dan Evsey D Domar
(unemployment rate),
(1946). Teori Harrod-Domar
dengan bentuk linear
ini mempunyai beberapa
sebagai berikut :
asumsi yaitu :
W
1. Perekonomian dalam J UU GHQJDQ ! > 0
keadaan pengerjaan penuh W di mana
(full employment) dan W adalah
barang-barang modal dalam upah, W adalah
masyarakat digunakan secara pertumbuhan upah, W
penuh.
2
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

menunjukkan tingkat W ««‹ai1 aii »…


«
pertumbuhan upah, 7
‹x x
adalah tingkat
pengangguran, adalah (2.4)
perpotongan sumbu-y dan ! dengan i 1,2,3, ,n dan Mx adalah
adalah kemiringan kurva fungsi tak linier yang memenuhi
(menunjukkan perubahan kondisi
tingkat pertumbuhan upah
yang dipengaruhi tingkat M x . Selanjutnya Ax pada
pengangguran). sistem lim 0
Tingkat pertumbuhan upah

ro0 x
(2.3) merupakan pelinieran dari
sistem (2.2), yang didapatkan
dalam bentuk x Ax . Matriks
koefisien A untuk sistem (2.3)
merupakan matriks Jacobi di
sekitar titik kritis x .
Tingkat pengangguran 2.6 Nilai Eigen dan Vektor Eigen
Diberikan sistem persamaan
Gambar diatas diferensial linier homogen orde
memperlihatkan korelasi negatif antara satu sebagai berikut
tingkat pengangguran dan tingkat
“ ”x1 x Ax , x«
pertumbuhan upah.
2.3 Sistem Persamaan Diferensial »« », A “««a11 a1n”»»
Sistem persamaan differensial
adalah gabungan dari n buah persamaan (2.5)
differensial dengan n buah fungsi tak
diketahui, dalam hal « »‹ …xn «‹an1 ann»…
ini, n Solusi dari sistem (2.5)
PHUXSDNDQELODQJDQEXODWSRVLWLI adalah x t( ) e vOt ,
2.4 Titik kritis dimana v adalah vektor
Diberikan sistem persamaan diferensial eigen dan ª adalah
yang berbentuk berikut nilai eigen dari A,
dx dengan nilai eigen ª dari
,x Rn A adalah suatu akar
(2.1) x f x( ) dt persamaan
Titik x* disebut titik kritis dalam persamaan “a11 O a12 a1n
« » a21
(2.1), jika f x( ) 0. *
a22 O
2.5 Pelinieran a2n
0 det(A OI) det« »
Diberikan n persamaan diferensial tak
« »
linier « »
xfx (2.2) ‹ an1 an2 ann O…
dengan menggunakan ekspansi Taylor di dan vektor eigen dari A
sekitar titik kritis x , maka persamaan adalah solusi taknol dari
(2.2) dapat ditulis sebagai (A OI v) 0, untuk suatu
nilai ª.
x Ax Mx (2.3)
di mana persamaan (2.3) adalah persamaan 2.7 Kestabilan Titik Kritis
diferensial tak linier Misalkan ªF
dengan adalah nilai eigen dari
matriks Jacobi # pada
«“a11 persamaan (2.5), dengan
a1i ”
«
j = 1,2. Kestabilan titik
« kritis mempunyai
»
beberapa kriteria
A { Df x { Df x x x « « » sebagai berikut :
3
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

Tabel 2.1 Kriteria kestabilan dx px qxy


titik kritis x p( qy)
berdasarkan nilai dt
eigen
Tipe Titik dy ry sxy y
Nilai Eigen Stabilitas r( sx) dt
Kritis
ª1 > ª2 > 0, y merupakan jumlah
Node Tidak Stabil dy
O1,2 R populasi pemangsa,
ª1 < ª2 < 0, Stabil adalahperubahan pertumbuhan
Node Asimtotik dt
O1,2 R pemangsa, x merupakan jumlah
ª1 < 0 < ª2, populasi
Titik Sadel Tidak Stabil dx
O1,2 R mangsa, adalah perubahan
ª1 = ª2 > 0, Improper pertumbuhan dt
Node Tidak Stabil mangsa, p adalah parameter
O1,2 R tingkat ertumbuhan mangsa, r
ª1 = ª2 < 0, Improper Stabil adalah tingkat kematian
Node Asimtotik pemangsa, dan q,s adalah
O1,2 R parameter yang menunjukkan
ª1, ª2 = ± E > 0 Titik Spiral Tidak Stabil interaksi kedua spesies, dengan p
q r s, , , ! 0. (Boyce dan Diprima,
ª1, ª2 = ± E < 0 1997)
Stabil Model ini memiliki
Titik Spiral
Asimtotik nilai kesetimbangan positif pada
ª1 = E , ª2 = saat koordinat berada di titik §r
Center Stabil
FE p•.Solusi dari persamaan
,
¤ ‚
2.8 Metode Kuadrat Terkecil 's q „
(Ordinary Least Squares)
Lotka Voltera berupa data periodik
untuk Regresi Linier
antara mangsa dan pemangsa.
Diberikan persamaan
regresi linier yang berbentuk :
Y a bX
Dengan koefisien-koefisien a
Pupulasi mangsa

dan b dihitung menggunakan


rumus sebagai berikut :
2

ƒ ƒY i Xi ƒ ƒ Xi XYii
a

2 , i = 1 . . . n n Xƒ ƒi2 Populasi pemangsa


Xi n XYƒ i i ƒ ƒX i Yi b Gambar diatas memperlihatkan
2 interaksi antara populasi pemangsa
2 n Xƒ ƒ i Xi dan populasi mangsa, sedangkan
panah menunjukkan pergerakan
2.9 Model Lotka Volterra waktu (t).
Lotka-Volterra 2.10 Model Goodwin
membangun model Model Goodwin pertama kali
interaksi dua spesies yakni dikemukakan oleh ekonom
mangsa (prey) dan Amerika Richard M. Goodwin.
pemangsa (predator) Model ini merupakan model yang
dengan menganggap bahwa mendiskripsikan siklus ekonomi
x sebagai (prey) dan y berdasarkan relasi antara workers
sebagai pemangsa share dan employment rate.
(predator) yang saling Dimana workers share adalah
berinteraksi pada suatu saham dari pendapatan yang akan
ekosistem tertentu. diterma pekerja, dan employment
Sistem persamaan Lotka Volterra adalah
4
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

rate adalah tingkat pekerja . Workers


share ini berupa

Employment rate
v
rasio antara upah pekerja terhadap
pendapatan, yang merupakan indikator
suatu pendistribusian pendapatan.
Workers share menunjukkan berapa
banyak pendapatan yang didistribusikan
kepada tenaga kerja dan modal.
Sedangkan employment rate merupakan Workers share u
tingkat pekerja yang berupa rasio antara 2.11 Kajian Penelitian Model
jumlah pekerja terhadap jumlah Goodwin oleh Lars
angkatan kerja. Weber Menggunakan
Sistem dari Model Goodwin terdiri Data Ekonomi German
dari dua persamaan diferensial yaitu: Dalam artikelnya,
dv Lars Weber (2005)
v f gu mencoba menerapkan
dt ,dengan 0 <u<1, dan 0 <v < 1 Model Goodwin pada
d negara German. Nilai
u parameter yang digunakan
pada sistem berupa data
u ekonomi German yang
telah diestimasi D.Harvie
h SDGD DUWLNHO ‡
( Testing Goodwin :
growth cycles in ten
i OECD contries· +DVLO
v perilaku siklus
) menggunakan data
estimasi D.Harvie
d ditunjukkan pada gambar
t 2.1.
dv
v adalah employment rate,
adalah dt
pertumbuhan employment rate.
u adalah
du
workers share,
adalah Gambar 2.1 Perilaku
pertumbuha siklus interaksi workers
n dt share dan
employment rate
workers share. f g h i, , , adalah menggunakan data
parameter parameter yang D.Harvie
mempengaruhi perilaku Dari hasil penelitian yang dilakukan Lars
variabel workers share dan
Weber (2005) dengan
emploment rate.
menggunakan parameter
Perilaku interaksi mangsa estimasi D.Harvie
pemangsa antara workers menunjukkan jika hasil
share dan employment rate dari prediksi siklus berada
model Goodwin diperlihatkan diluar domain variabel
pada gambar dibawah ini. workers share (u), dan
employment rate (v) yaitu
pada (0;0) – (1;1) (Weber,
2005). Atas dasar
tersebut, Weber
melakukan perubahan
nilai parameter yang telah
diestimasi D.Harvie
5
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

dengan memilih nilai ekonomi berdasarkan relasi antara


parameter lain yaitu pada workers share dan employment rate
parameter capital output ratio, di Indonesia.
dan parameter kemiringan
kurva phillips. Hasil prediksi 4. PEMBAHASAN
perilaku siklus setelah 4.1 Rekonstruksi sistem dari model
perbaikan nilai parameter Goodwin Variabel-variabel dan
ditunjukkan pada gambar 2.2. parameter-parameter pada sistem
Model Goodwin didefinisikan
secara ekonomi adalah sebagai
berikut : Y = q : pendapatan
nasional
G: modal
J: angkatan kerja
H: tenaga kerja (employment)
q: produktivitas tenaga kerja
Gambar 2.2 Perilaku siklus interaksi
workers share dan employment rate setelah a
perbaikan nilai parameter oleh Lars Weber.
l
Setelah dilakukan pemilihan
W: upah tenaga kerja
parameter lain pada parameter capital
output ratio dan parameter kemiringan
Kurva Phillips, dihasilkan prediksi siklus
W Wl :
q a
di dalam domain workers share (u), dan
l :
Employment rate (v) yaitu pada (0;0) –
(1;1), sehingga sesuai dengan n
interprestasi secara ekonomi jika kedua :
variabel tersebut tidak akan melebihi 1. workers share u

3. METODE PENELITIAN v employment rate


3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk studi k
V capital
literatur yang memfokuskan pada sistem
output ratio
dari model Goodwin dalam memprediksi
q
siklus ekonomi berdasarkan relasi
workers share dan employment rate. Untuk mencari persamaan pertumbuhan
3.2 Rancangan Penelitian Rancangan employment
penelitian dalam skripsi ini dv
rate§ •
dideskripsikan sebagai berikut: ,dimulai dari rumusan
1. Peneliti mengumpulkan sumber-sumber ¤ ‚
yang diperlukan dengan menggunakan '
metode studi literatur (media jurnal
maupun buku cetak), d
2. Selanjutnya menentukan t
parameterparameter sistem dari model
Goodwin, „
3. Kemudian mengkonstruksi sistem dari pendapatan nasional (M),
model Goodwin, produtivitas tenaga kerja
4. Kemudian menentukan titik kritis dari (=), dan employment rate
model tersebut, (R), dan diasumsikan
5. Menganalisis kestabilan sistem, keadaan ini terjadi pada
setiap waktu (t ), maka
6. Melakukan analisis dan simulasi sistem
dengan mengestimasi nilai didapatkan tingkat
parameterparameter yang didapat dari data pertumbuhan pendapatan
ekonomi Indonesia. nasional sebagai berikut :
7. Menyimpulkan bagaimana Model
Goodwin dalam menggambarkan siklus
6
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

du
dq dv u[ (D U J U(
dt dt D ) ( v)] (4.4)
dt
E (4.1) q v
Sehingga persamaan akhir sistem
Selanjutnya diasumsikan dari model Goodwin adalah du
bahwa pendapatan u[ (D U J U( ) ( v)]
didistribusikan pada tingkat dt (4.5)
keuntungan dan workers share
(1=p+u). Jika semua dv “§ 1 • § •1
” v«¤ (D E)‚ ¤
§ dk • ‚u » dt ‹'V
keuntungan diinvestasikan kembali ¤ dt p ‚ „ ' „V …

¤q ‚ dimana adalah pertumbuhan


' „ workers share, yang bertindak
dan berdasarkan model sebagai pupulasi pemangsa,
pertumbuhan Harrod sedangkan adalah pertumbuhan
employment rate yang bertindak
Domar jika Π= G
M dan pq V sebagai populasi mangsa.
dq
, maka 4.2 Penentuan Titik Kritis
dt Titik kritis untuk sistem pada
persamaan (4.1) menjadi : persamaan (4.5) adalah:
1. K1(0,0)
dv v“«§¤ 1 ( )• § 1 u•” (4.2)
D U J
D 2. K2 (u ,v ) = (1 (D EV) ,
E‚ ¤ ‚» dt ( )
)
‹'V
„ 'V „… U
Untuk mencari persamaan pertumbuhan 4.3 Analisis Kestabilan Titik Kritis
employment rate§ •du ,dimulai dengan Matriks Jacobi untuk sistem pada
¤‚ persamaan (4.5)sebagai berikut :
' „dt § (D U J U( )) v Uu •
mentransformasikan Kurva §1 • ‚
Phillips sehingga mengubah ¤
A 1( ¤
(D E)‚ (4.
unemployment rate ¤ v 'V
„ 3)
(tingkat ¤ 1
pengangguran), menjadi ' V
employment rate. Angkatan u‚‚
kerja terdiri dari V„
pekerja (employment) (4.6)
dan pengangguran 4.3.1 Kestabilan Titik Kritis K1
(unemployment) (1 = v + U ,
Untuk menentukan kestabilan titik
dimana v adalah employment
kritis K1(0,0) yaitu dengan
rate dan U adalah
pelinearan pada (4.5) diatas. Titik
unemployment rate), sehingga
K1(0,0) disubtitusi ke matriks
diperoleh persamaan baru
Jacobi (4.6), sehingga diperoleh
yaitu:
nilai eigen yaitu:

dW dt/ (U J U) v (4.3) O D U J1
)atau O2 1(D E)
W V
Selanjutnya dengan Kestabilan titik kritis K1
menurunkan persamaan W dianalisis
terhadap t, dan berdasarkan nilai eigennya sebagai berikut :
mensubstitusikan (4.6)
u
a a. Titik kritis K1 stabil dan jenis
kepersamaan (4.3) diperoleh: kestabilannya berupa titik node
jika masing-masing nilai eigen
bernilai negatif(
7
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

OO1, 2 0). Karena semua parameter Pertumbuhan Upah


bernilai positif maka batas parameter di Indonesia pada
tingkat pertumbuhan produktifitas periode tahun 1998-
1 2010
agar K1 stabil adalah D! E. Tingkat
Tingkat
V Tahun Pertumbuhan
Pengangguran
b. Titik Kritis K1 tak stabil dan jenis Upah
kestabilannya berupa titik sadel jika 1998 0.0546 0.1752 0.1896
ª1 < 0 < ª2. Karena semua parameter 1999 0.0636 0.2295
bernilai positif maka batas parameter 2000 0.0648
tingkat pertumbuhan produktifitas 2001 0.081 0.2766 0.1811
agar K1 tak stabil adalah 0 (4Dd . 2002 0.0906 0.1017
1 2003 0.0934
7 ) E.
2004 0.0985 0.15
V 2005 0.1027 0.1602
4.3.2 Kestabilan Titik Kritis K2 Untuk 2006 0.1027 0.126 0.119
menentukan kestabilan titik kritis K2( u 2007 0.0910 0.128
v, ) yaitu dengan pelinearan pada (4.5) 2008 0.0839 0.04
0.0787 0.04
diatas. Titik K2(u v, ) disubtitusi ke 2009
0.0713
matriks 2010
Jacobi (4.6), sehingga diperoleh nilai eigen Sumber : Badan Pusat Statistik
Indonesia(19982010)
(4.10) sebagai berikut:
Dari tabel diatas
§1 •
terlihat jika teori Kurva
O1,2 ri D U J( )¤ (D E)‚
Phillips hanya terpenuhi
'V „
pada periode 2001-
Titik kritis K2 stabil karena 2003. Sehingga
semua parameter yang terlibat diperoleh hasil yang
bernilai positif maka kedua lebih rasional adalah
nilai eigen bernilai imajiner persamaan Kurva
berbeda tanda, dan jenis Phillips pada periode
kestabilannya berupa titik 2000-2004 dan periode
center O2 !0, dengan batas tahun 2001-2003 . Hal
parameter tingkat pertumbuhan ini disebabkan prediksi
produktifitas agar K2 stabil siklus model Goodwin
adalah menjajikan berada
. dalam interval (0;0) -
1
(1;1). Dua persamaan
0 Dd E kurva Phillips adalah
V sebagai berikut :
4.4 Analisis dan Simulasi Sistem 1. Persamaan Kurva
Sebelum melakukan Phillips untuk
analisis dan simulasi sistem periode 2001-2003
dari model Goodwin, terlebih :
dahulu menentukan nilai
parameter parameter dari W
1.3661 13.3551U (4.1)
sistem. Penentuan nilai W
parameter dimulai dari Kurva
2. Persamaan Kurva
Phillips Model yang
Phillips untuk
membangun sistem dari
periode 2000-2004
model Goodwin. Teori Kurva
:
Phillips ini memperlihatkan W
korelasi negatif antara tingkat 0.4872 3.4963U (4.2)
pengangguran dan tingkat W
pertumbuhan upah. 4.4.1. Estimasi Parameter
Tabel 4.1 Tingkat Pengangguran a. Parameter tingkat pertumbuhan
dan Tingkat angkatan kerja( ) diperoleh dari

8
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

persamaan eksponensial berikut n ne 0


Et
menggunakan nilai parameter pada
, tabel 4.2, dan tabel 4.3 untuk
persamaan Kurva Phillips periode tahun
b. Parameter Capital output ratio 1
20002004. Untuk simulasi dipilih D 0.7
diperoleh dari rata rata nilai capital
dan
output ratio dari tahun 2001 -2003.
D 0.4
c. Parameter perpotongan sumbu-y pada
Kurva
3KLOOLSV
GDQNHPLULQJDQNXUYD3KLOOL
SV! diperoleh menggunakan OLS
berdasarkan data pada tabel 4.1.
Karena teori kurva Phillips yang
membangun sistem dari model Goodwin
hanya terpenuhi pada periode 2001 -
2003, maka untuk analisis dan simulasi Grafik 4.1 a Orbit kestabilan Saat
sistem digunakan nilai parameter berupa D 0.7
data yang didapat dari pengolahan data Proyeksi di Bidang u-v
ekonomi Indonesia tahun 2001 – 2003.
Tabel 4.2 Notasi untuk variabel dan parameter
beserta nilainya
Variabel dan
Nilai yang ditentukan
parameter
u Variabel
v Variabel
. Parameter yang
dikontinuasi
0.0158
1 1.6471 Grafik 4.1 b Orbit kestabilan Saat
0.4
Proyeksi di Bidang u-v
Tabel 4.3 Nilai parameter berdasarkan
persamaan Kurva Phillips periode 2001-
2003, dan periode 2000-2004. 4.4.3 Analisis Titik Kritis K2
Nilai yang Titik kritis K2 untuk persamaan kurva
Periode
ditentukan Phillips periode 2001-
Tahun 2003, dan periode 2000-
!
2001-2003 1.3661 13.3551 2004 mempunyai kriteria
yang sama yaitu titik
2000-2004 0.4872 3.4963
K kritisK2 stabil jika D
4.4.2 Analisis Titik Kritis 1 Titik kritis 0.5913 dan jenis
K1untuk persamaan kurva Phillips periode kestabilannya berupa
center dan stabil.
2001-2003, dan periode 2000-2004 Berikut diberikan orbit
mempunyai kriteria titik kritis yang sama kestabilan titik kritis K2
yaitu: untuk persmaan Kurva
Phillips periode tahun
a. Titik kritis K1 stabil jika D! 0.5913, 2001-2003 dan 2000-
dan jenis kestabilan titik kritis K1 2004, dengan D
0.1071(hasil estimasi
berupa titik node dan stabil asimtotik. data),
b. Titik kritis K1 tak stabil jika D 0.5913,
dan jenis kestabilan titik kritis K1
berupa titik sadel dan tak stabil.
Berikut diberikan orbit kestabilan
titik kritis K1(0,0) untuk sistem Model
Goodwin pada persamaan (4.5)

9
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

u0 0.0351 , v0 0.9189

Grafik 4.2b Orbit kestabilan titik kritis K 2 (uv, )


Grafik 4.3 b Perilaku siklus berdasarkan persamaan
untuk persamaan Kurva Phillips periode kurva Phillipsperiode 2000-
2000-2004 GHQJDQSHUXEDKDQSDUDPHWHU1
Proyeksi di Bidang u-v
Dari kedua siklus diatas, secara
numerik terlihat jika siklus yang lebih ideal
dan lebih baik untuk hasil prediksi siklus
antara workers share dan employment rate
adalah siklus yang terbentuk berdasarkan
persamaan Kurva Phillips periode 2000-
2004. Dari grafik 4.3b akan diperlihatkan
jika dari hasil solusi sistem model Godwin
terdapat 4 fase dalam perilaku siklus
mangsa pemangsa antara workers share
Grafik 4.2a Orbit kestabilan titik kritis
dan employment rateyang terbentuk dari
du dv
K
2 (u v,
) dua garis saat 0, dan 0, yang dt
untuk persamaan Kurva Phillips periode 2001-2003 dt
Proyeksi di Bidang u-v digambarkan pada grafik dibawah ini.

Dari hasil simulasi titik kritis K2 pada


grafik 4.2a dan grafik 4.2b, terlihat jika kedua
siklus yang terbentuk berada diluar (0;0)-
(1;1). Hal ini menunjukkan jika kedua siklus
yang terbentuk tidak ideal. Mengacu pada
artikel Lars Weber mengenai perubahan nilai
parameter, maka pada simulasi berikutnya
akan digunakan nilai parameter lain pada
parameter capital output ratio 1GHQJDQ
PHPLOLKQLODL1\DQJOHELKEHVDU\DLW
X1
Grafik 4.4 Empat fase dalam perilaku siklus mangsa
memangsa antara wokers share dan
employmentrate
5. SIMPULAN dan SARAN
5.1 Simpulan
Sistem Model
Goodwin dalam siklus
ekonomi berdasarkan
relasi antara wokers share
dan employment rate
adalah sebagai berikut :

Grafik 4.3 a Perilaku siklus berdasarkan persamaan kurva du u[ (D


U J U( ))
Phillips periode 2001-2003
GHQJDQSHUXEDKDQSDUDPHWHU1
(
v)] dt

dv
v“«§¤ 1
(D E)• §
10
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

•‚ ¤ ‚1 ” u » employment rate diluar


dt ‹'V „ ' „V … interval (0,1), sehingga
Dua titik kritis dari sistem dilakukan perubahan
model Goodwin, denganE terhadap nilai parameter
0.0158,J 0.4872,V 1.6471, danU capital output ratio yaitu
3.4963 yaitu: V 7. Dari perubahan nilai
parameter lain tersebut
1.
K1 (0,0) diperoleh solusi sistem
2. berupa prediksi siklus
K2 0.974 1.6471 , Model Goodwin yang
0.286D D 0.8606 ideal dengan nilai variabel
Dari hasil analisis titik workers share dan
kritis K1 dan K2 diperoleh jenis employment rate di dalam
kestabilan masing masing titik interval (0,1).
kritis sebagai berikut:
1. Titik kritis K1 stabil saat 5.2 Saran
parameter tingkat Agar terjadi prediksi
pertumbuhan produktifitas siklus Model Goodwin yang
D! 0.5913dan jenis ideal di Indonesia, seharusnya
kestabilannya berupa titik untuk jumlah pendapatan yang
node, stabil asimtotik. Dan telah dicapai selama ini,
titik kritis K1 tak stabil saat pemerintah harus
meningkatkan modal atau
0 D 0.5913dan jenis investasi yang ditanam di
kestabilannya berupa titik Indonesia minimal tiga kali
sadel, tak stabil. Berdasarkan lipat dari jumlah modal
hasil simulasi, saat nilai sekarang agar capital output
parameter tingkat ratio dapat meningkat.
pertumbuhan produktifitas D!
0.5913, akan terjadi DAFTAR PUSTAKA
penurunan aktivitas
[1] Aguiar,L.F. 2001. The Stability
ekonomi,yaitu terjadi
Properties of
penurunan employment rate
*RRGZLQ¶V *ZRZWK &\FOH
secara drastis, penurunan
0RGHO %UDJD
employment rate ini juga
:Universidade di Minho, Nipe Working
akan diiringi dengan
Papers.
penurunan pada workers
share dan peristiwa ini akan [2] Boyce dan DiPrima.
terjadi berkepanjangan, 1997. Elementary
sehingga aktivitas ekonomi Differential Equations and
dimasa depan akan berhenti. Boundary Value Problems. New
2. Titik kritis K2 stabil saat York : John Wiley & Sons,Inc.
parameter tingkat [3] Braun , M. 1983. Differential
pertumbuhan produktifitas 0 Equations and Their
D 0.5913 dan jenis Applications. New York:
kestabilannya berupa titik SpringerVerlag.
center dan stabil. [4] Chiang,A.C. 1991. Dasar-Dasar
Berdasarkan hasil simulasi, Matematika Ekonomi. Jakarta :
saat nilai parameter tingkat Erlangga.
pertumbuhan produktifitas D [5] Domar, Evsey. 19946. Capital
0.5913,solusi sistem berupa Expansion, Rete of Growth, and
siklus berbentuk kurva tertutup Employment. Ekonometica 14 ,137-
(center) yang analog dengan 147.
solusi dari permodelan mangsa [6] Dornbusch,R., Fischer,S., &
pemangsa Lotka Volterra. Startz,R. 2004.
Tetapi dari siklus yang Makroekonomi.Jakarta : PT. Media
terbentuk menunjukkan jika Global Edukasi.
nilai variabel wokers share dan

11
Silkus Ekonomi Model Goodwin Berdasarkan Relasi Workers Share dan Employment Rate di Indonesia

[7] Finizio dan Ladas. 1998. Penerapan


Diferensial Biasa dengan Penerapan
Modern, Edisi Kedua. Terjemahan
Widiarti Santoso. Jakarta:Erlangga.
[8] Goodwin, R.M. 1967. A Growth
Cycle.
Feinstein, C.H. (ed). Socialism, Capitalism
and Economic Growth. Cambridge :
Cambridge
University Press, 54-58.
[9] Harrod, R.F. 1939. An Essay in
Dynamic Theory. The Ekonomic Journal
49,14-33.
[10] Harvie, D. 2000. Testing Goodwin :
Groeth Cycles in Ten OECD countries.
Cambridge : Journal of Economic 24,
349-376.
[11] Lipsey, R.G., Steiner, P.O,. &
Purvis,D.D.
1991. Pengantar Makroekonomi. Jakarta :
Erlangga.
[12] Mankiw, N. G. 2000. Teori
Makroekonomi.
Jakarta : Erlangga.
[13] Phillips,A.W. 1958. The Rate of Change
of Money Wage Rates in the United
Kingdom, 1861-1957. Economica,283-
299.
[14] Sudjana.2005.Metoda Statistika.
Bandung :
Tarsito.
[15] Schneider,D.2011.The Labor Share : A
Review of Theory and Evidence.
Germany: HumboldtUniversitat zu
Berlin.
[16] Tebaldi, Claudio. Tanpa
Tahun. Chaotic
%DKDYLRU LQ D 0RGLILHG
*RRGZLQ¶V *URZWK
Cycle Model. Department of Mathematics
Italy.
[17] Tu PNV. 1994. Dynamical System,
An Introduction with Applications in
Economics and Biology.: Heidelberg,
Germany: SpringerVerlag.
[18] Weber ,Lars .2005. A
Contribution To
*RRGZLQ¶V *URZWK &\FOH 0RGHO )
URP $
System Dynamics Perspective. Germany :
Brandenburg University of Technology
Cottbus.

12

Anda mungkin juga menyukai