Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MINGGU 14

EKONOMI MAKRO
TUGAS KELOMPOK

A. MENCARI DEFINISI
• Beban uang
• Bonus kredibilitas
• Kebijakan yang kredibel
• Rasio utang-pendapatan
• Pengeluaran discretionary
• Entitlement program
• Kendala anggaran pemerintah
• Belanja Pemerintah
• Great Depression
• Pendekatan stabilisasi heterodoks
• Hiperinflasi
• Pajak inflasi
• Inflation-adjusted deficit
• Inersia inflasioner
• Intergenerational accounting
• Revolusi Keynesia
• Pengeluaran mandatory
• Monetisasi
• New Deal
• Sistem (jaminan sosial) pay-as-you-go
• Defisit primer (non-bunga)
• Teori kuantitas uang
• Rasio pengorbanan
• Seigniorage
• Pembayaran transfer
• Kecepatan peredaran

B. TUGAS STUDIO
https://youtu.be/SUbBGHB4hGk
https://youtu.be/ZBIA-pLMZmA
https://youtu.be/Q1iAkzWyiho

Aanalisis bagaimana bursa saham dapat anjlok, fakor apa saja yang mempengaruhi sehingga
bursa saham mengalami penurunan yang sangat drastis. Apa yang harus di lakukan bagi para
investor dalam menghadapi hal tersebut
Jawaban :

A. MENCARI DEFINISI
• Beban uang
Beban uang dalam ekonomi makro mengacu pada konsep inflasi. Inflasi terjadi ketika
harga-harga umum dalam suatu ekonomi meningkat secara berkelanjutan selama periode
waktu tertentu. Dalam konteks ini, beban uang mengacu pada efek negatif yang
ditimbulkan oleh inflasi terhadap individu, rumah tangga, dan masyarakat secara
keseluruhan.

• Bonus kredibilitas
Bonus kredibilitas dalam ekonomi makro merujuk pada keuntungan yang diperoleh oleh
suatu negara atau entitas ekonomi ketika mereka berhasil membangun dan
mempertahankan kredibilitas yang tinggi di mata pasar, investor, dan lembaga keuangan
internasional.

• Kebijakan yang kredibel


Kebijakan yang kredibel merujuk pada kebijakan ekonomi yang diadopsi dan dijalankan
oleh pemerintah atau otoritas kebijakan yang mendapatkan kepercayaan dan keyakinan
dari pelaku pasar, investor, dan masyarakat umum.

• Rasio utang-pendapatan
Rasio utang-pendapatan (debt-to-income ratio) adalah salah satu indikator yang
digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan utang seseorang atau rumah tangga dalam
kaitannya dengan pendapatan yang mereka hasilkan. Rasio ini menggambarkan seberapa
besar jumlah utang yang dibebankan pada pendapatan seseorang atau rumah tangga.

• Pengeluaran discretionary
Pengeluaran discretionary merujuk pada jenis pengeluaran yang bersifat pilihan atau tidak
penting secara mendesak. Pengeluaran ini mencakup pembelian barang atau jasa yang

bukan kebutuhan dasar, tetapi lebih merupakan preferensi atau keinginan individu. Pengeluaran
discretionary sering kali dapat disesuaikan atau dikurangi sesuai dengan keadaan keuangan
individu atau rumah tangga.

• Entitlement program
Program entitlement (entitlement program) merujuk pada program pemerintah yang
memberikan hak atau klaim terhadap manfaat atau bantuan kepada individu atau
kelompok yang memenuhi syarat tertentu. Program ini didesain untuk memberikan
jaminan sosial dan perlindungan kepada warga negara yang membutuhkan.

• Kendala anggaran pemerintah


Kendala anggaran pemerintah merujuk pada hambatan atau pembatasan yang dihadapi
oleh pemerintah dalam perencanaan, pengelolaan, dan penggunaan anggaran negara.
Kendala ini dapat timbul karena berbagai faktor, seperti sumber daya yang terbatas,
kebijakan fiskal yang ketat, atau tekanan politik.

• Belanja Pemerintah
Belanja pemerintah (government expenditure) merujuk pada pengeluaran yang dilakukan
oleh pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi-fungsi publik dan membiayai
program-program yang dikelola oleh pemerintah. Belanja pemerintah mencakup berbagai
sektor dan bidang, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertahanan, kesejahteraan
sosial, penelitian dan pengembangan, dan banyak lagi.

• Great Depression
Great Depression adalah sebuah periode resesi ekonomi yang sangat parah yang terjadi di
seluruh dunia pada tahun 1930-an, dimulai dari Amerika Serikat. Peristiwa ini merupakan
krisis ekonomi yang paling parah dan berkepanjangan pada abad ke-20.
Great Depression dipicu oleh keruntuhan pasar saham pada tanggal 29 Oktober 1929,
yang dikenal sebagai Black Tuesday. Keruntuhan tersebut menyebabkan penurunan
signifikan dalam pengeluaran konsumen, produksi industri, dan lapangan kerja. Bank-
bank gagal, bisnis-bisnis gulung tikar, dan jutaan orang kehilangan pekerjaan dan
tabungan hidup mereka. Dampak penurunan ekonomi ini menyebar ke seluruh dunia,
mempengaruhi banyak negara di seluruh dunia.

Beberapa faktor berkontribusi terhadap keparahan dan lamanya Great Depression. Salah
satu faktor utama adalah ketidakstabilan dalam sistem perbankan, dengan banyak bank
yang gagal dan orang kehilangan tabungan mereka. Faktor lainnya adalah kebijakan
perdagangan yang restriktif, yang menyebabkan penurunan drastis dalam perdagangan
internasional. Kurangnya intervensi pemerintah dan kegagalan kebijakan moneter juga
berperan dalam memperpanjang durasi resesi ekonomi tersebut.

Dampak dari Great Depression sangat signifikan. Kesenjangan sosial meningkat, banyak
orang mengalami kemiskinan dan pengangguran, dan tingkat kehidupan turun secara
dramatis. Krisis ekonomi ini juga memberikan dampak yang kuat dalam hal kepercayaan
terhadap pemerintah dan sistem ekonomi kapitalis.

Great Depression berakhir secara bertahap selama dekade 1930-an, terutama dengan
adopsi kebijakan pemulihan ekonomi oleh pemerintah AS, seperti New Deal yang
diluncurkan oleh Presiden Franklin D. Roosevelt. Upaya pemulihan ekonomi tersebut
membantu mengurangi tingkat pengangguran dan memulihkan stabilitas ekonomi secara
bertahap.

• Pendekatan stabilisasi heterodoks


Pendekatan stabilisasi heterodoks adalah suatu pendekatan kebijakan ekonomi yang
bertentangan dengan pendekatan konvensional atau ortodoks. Pendekatan stabilisasi
heterodoks menekankan peran pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi dan
mempromosikan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
• Hiperinflasi
Hiperinflasi adalah kondisi di mana tingkat inflasi dalam suatu negara atau wilayah
meningkat secara ekstrem, biasanya dalam skala puluhan atau bahkan ratusan persen per
bulan. Dalam situasi hiperinflasi, nilai mata uang mengalami penurunan yang sangat
cepat, sehingga harga barang dan jasa naik dengan cepat dan tidak terkendali.

• Pajak inflasi
"Pajak inflasi" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dampak negatif
inflasi terhadap pendapatan dan kekayaan individu. Meskipun bukan pajak yang
dikenakan oleh pemerintah secara langsung, pajak inflasi mengacu pada efek
pengurangan daya beli dan nilai nyata dari uang yang dimiliki seseorang akibat inflasi.

• Inflation-adjusted deficit
Inflation-adjusted deficit adalah ukuran defisit anggaran yang disesuaikan dengan efek
inflasi. Defisit anggaran adalah selisih antara pengeluaran pemerintah dan pendapatan
pemerintah dalam suatu periode tertentu, biasanya dalam satu tahun fiskal.

• Inersia inflasioner
Inersia inflasioner adalah fenomena di mana inflasi cenderung berlanjut atau bertahan
pada tingkat yang tinggi atau meningkat secara perlahan dalam jangka waktu yang lama.
Istilah ini mengacu pada kecenderungan inflasi untuk terus bergerak ke arah yang sama,
terutama jika telah terjadi periode inflasi tinggi dalam waktu yang lama.

Inersia inflasioner sering kali disebabkan oleh faktor-faktor seperti harapan inflasi yang
tinggi di kalangan masyarakat, indeks harga yang melekat pada sistem ekonomi, dan
perubahan perilaku konsumen dan produsen yang terjadi akibat inflasi yang
berkelanjutan.

Intergenerational accounting
Intergenerational accounting adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mengukur
dan menganalisis konsekuensi keuangan dari kebijakan dan tindakan ekonomi dalam
jangka panjang, dengan fokus pada efeknya terhadap generasi yang berbeda. Pendekatan
ini melibatkan perhitungan dan pemodelan aliran pendapatan, pengeluaran, dan utang di
antara generasi yang berbeda dalam suatu masyarakat.

• Revolusi Keynesia
Revolusi Keynesia merujuk pada perubahan signifikan dalam pemikiran ekonomi yang
terjadi pada pertengahan abad ke-20 berkat kontribusi ekonom John Maynard Keynes.
Konsep-konsep Keynesian menjadi dasar dari pendekatan kebijakan ekonomi yang
dikenal sebagai kebijakan Keynesianisme.

Keynesianisme menekankan pentingnya intervensi pemerintah dalam perekonomian


untuk mengatasi masalah seperti pengangguran, ketidakstabilan ekonomi, dan
ketidakseimbangan dalam pasar. Pemikiran Keynes menantang pandangan ekonomi
klasik yang mendukung pasar bebas dan kurangnya campur tangan pemerintah.

• Pengeluaran mandatory
Pengeluaran mandatory adalah pengeluaran yang diperlukan atau wajib dilakukan oleh
pemerintah dalam rangka pemenuhan kewajiban dan komitmen yang telah ditetapkan
secara hukum. Pengeluaran ini biasanya melibatkan pembayaran untuk program-program
sosial, kesehatan, pendidikan, jaminan sosial, pensiun, dan pembayaran utang yang telah
ditetapkan.

• Monetisasi
Dalam konteks ekonomi, monetisasi merujuk pada proses mengubah aset non-moneter
menjadi bentuk moneter atau uang tunai.

New Deal
Dalam konteks ekonomi makro, "New Deal" merujuk pada serangkaian program
kebijakan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah Amerika Serikat pada era Depresi
Besar (Great Depression) pada tahun 1930-an. New Deal diterapkan oleh Presiden
Franklin D. Roosevelt dengan tujuan untuk mengatasi dampak ekonomi yang parah
akibat Depresi Besar dan memulihkan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi
pengangguran.

• Sistem (jaminan sosial) pay-as-you-go


• Sistem jaminan sosial pay-as-you-go (PAYG) adalah suatu mekanisme pendanaan yang
digunakan dalam program jaminan sosial untuk membiayai manfaat yang diberikan
kepada peserta saat ini melalui kontribusi finansial dari peserta yang aktif secara
ekonomi saat ini. Dalam sistem PAYG, peserta yang bekerja saat ini membayar kontribusi
ke sistem jaminan sosial, dan dana tersebut langsung digunakan untuk membayar
manfaat kepada peserta yang memenuhi syarat saat ini, seperti tunjangan pensiun,
jaminan sosial, atau manfaat kesehatan.

• Defisit primer (non-bunga)


Defisit primer (non-bunga) merujuk pada perbedaan antara pengeluaran pemerintah
(excluding bunga utang) dan pendapatan pemerintah dalam suatu periode tertentu. Dalam
konteks keuangan publik, defisit primer menggambarkan kondisi di mana pemerintah
mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang diterimanya, tetapi tidak termasuk biaya
bunga yang harus dibayarkan atas utang yang ada.

• Teori kuantitas uang


Teori kuantitas uang adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan langsung antara jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian dan
tingkat harga barang dan jasa. Teori ini berdasarkan pada prinsip bahwa peningkatan
jumlah uang yang beredar secara berlebihan cenderung menyebabkan inflasi.
• Rasio pengorbanan
Rasio pengorbanan adalah rasio ekonomi yang mengukur pengaruh kenaikan dan
penurunan inflasi terhadap total produksi dan output suatu negara . Biaya dikaitkan
dengan perlambatan output ekonomi sebagai tanggapan terhadap penurunan inflasi .
Ketika harga turun, perusahaan kurang terdorong untuk memproduksi barang dan
mungkin mengurangi produksi.

Rasio ini mengukur kerugian output per setiap 1% perubahan inflasi. Dengan memeriksa
sejarah rasio pengorbanan suatu negara dari waktu ke waktu, badan pengatur dapat
memprediksi apa pengaruh kebijakan fiskal mereka terhadap output negara tersebut.

• Seigniorage
Seigniorage adalah keuntungan yang diperoleh oleh pemerintah atau lembaga yang
bertanggung jawab atas pencetakan dan pengeluaran mata uang. Istilah ini merujuk pada
selisih antara nilai nominal mata uang yang dicetak dengan biaya produksinya. Sebagai
contoh, jika biaya produksi sebuah koin atau uang kertas senilai 1 dolar hanya 10 sen,
maka pemerintah memperoleh seigniorage sebesar 90 sen.

• Pembayaran transfer
Pembayaran transfer dalam ekonomi makro merujuk pada aliran dana antara sektor-sektor
ekonomi yang tidak melibatkan pertukaran barang atau jasa. Ini berarti pembayaran
transfer tidak menghasilkan tambahan produksi atau pendapatan bagi penerima transfer.

B. TUGAS STUDIO
https://youtu.be/SUbBGHB4hGk
https://youtu.be/ZBIA-pLMZmA
https://youtu.be/Q1iAkzWyiho

Aanalisis bagaimana bursa saham dapat anjlok, fakor apa saja yang mempengaruhi
sehingga bursa saham mengalami penurunan yang sangat drastis. Apa yang harus di
lakukan bagi para investor dalam menghadapi hal tersebut
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan drastis di bursa saham. Berikut
adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan pasar saham:

 Sentimen pasar negatif: Sentimen pasar adalah persepsi dan emosi kolektif para
pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi dan politik. Jika terjadi kekhawatiran atau
kecemasan yang meluas, seperti ketidakstabilan politik, krisis keuangan, perang,
atau kejatuhan sektor ekonomi tertentu, maka dapat memicu penurunan drastis
di pasar saham.

 Kinerja perusahaan yang buruk: Jika perusahaan-perusahaan yang terdaftar di


bursa saham mengalami penurunan kinerja keuangan yang signifikan, seperti
penurunan pendapatan, laba yang mengecewakan, atau kegagalan strategi bisnis,
hal ini dapat membuat investor kehilangan kepercayaan dan memicu penjualan
saham secara besar-besaran, yang kemudian mempengaruhi pasar secara
keseluruhan.

 Ketidakstabilan ekonomi makro: Kondisi ekonomi makro yang tidak stabil, seperti
inflasi yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang melambat, atau kebijakan
moneter yang ketat, dapat menyebabkan investor khawatir tentang masa depan
dan mengambil tindakan untuk menjual saham mereka. Ini dapat memicu
penurunan pasar saham secara keseluruhan.

 Krisis keuangan global: Krisis keuangan global, seperti krisis kredit tahun 2008,
memiliki efek yang jauh dan dapat menyebabkan penurunan yang drastis di
seluruh bursa saham. Ketika ada kekhawatiran tentang stabilitas sistem keuangan
secara keseluruhan, investor dapat mengambil tindakan defensif dengan menjual
saham mereka, yang kemudian memicu penurunan pasar saham secara besar-
besaran.

 Perubahan kebijakan pemerintah: Keputusan kebijakan pemerintah yang tidak


terduga atau drastis, seperti perubahan dalam peraturan pajak, kebijakan
perdagangan, atau kebijakan moneter, dapat mempengaruhi pasar saham. Jika
kebijakan tersebut dianggap tidak menguntungkan bagi perusahaan atau investor,
maka pasar saham dapat merespons dengan penurunan yang signifikan.

 Ketidakpastian geopolitik: Ketidakpastian politik dan konflik geopolitik dapat


mempengaruhi pasar saham secara negatif. Misalnya, terjadinya perang, konflik
bersenjata, atau ketegangan antara negara dapat membuat investor khawatir
tentang stabilitas dan menghindari risiko dengan menjual saham mereka.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil oleh para investor dalam menghadapi
penurunan pasar saham:

 Jangan panik: Penurunan pasar saham adalah hal yang umum dan wajar terjadi
di pasar. Penting untuk tetap tenang dan tidak mengambil keputusan impulsif
berdasarkan emosi. Panik hanya akan memperburuk situasi dan menyebabkan
kerugian yang lebih besar.

 Evaluasi portofolio: Gunakan penurunan pasar sebagai kesempatan untuk


mengevaluasi portofolio investasi Anda. Tinjau ulang tujuan investasi Anda,
alokasi aset, dan kinerja masing-masing investasi. Jika ada perubahan
fundamental dalam perusahaan atau aset yang Anda pegang, pertimbangkan
untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan.

 Diversifikasi: Pastikan portofolio Anda telah terdiversifikasi dengan baik.


Diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko karena tidak semua aset akan
merespons secara negatif terhadap penurunan pasar yang sama. Memiliki
alokasi yang seimbang antara saham, obligasi, mata uang, dan instrumen
investasi lainnya dapat membantu melindungi nilai portofolio Anda.

 Hindari mengambil pinjaman untuk berinvestasi: Ketika pasar mengalami


penurunan, meminjam uang untuk berinvestasi dapat meningkatkan risiko
keuangan Anda. Leverage yang tinggi dapat mengakibatkan kerugian yang lebih
besar dan kesulitan membayar hutang jika nilai investasi turun.

 Tetap berpegang pada rencana investasi jangka panjang: Jika tujuan investasi
Anda adalah jangka panjang, tetaplah berpegang pada rencana tersebut. Pasar
saham memiliki siklus naik-turun yang normal, dan seiring waktu, pasar
cenderung pulih dari penurunan. Fokus pada faktor-faktor fundamental
perusahaan dan tren jangka panjang yang mendasari investasi Anda.

 Manfaatkan kesempatan beli: Penurunan pasar saham juga bisa menjadi


kesempatan untuk membeli saham dengan harga yang lebih rendah. Jika Anda
memiliki dana yang tersedia dan keyakinan pada fundamental perusahaan,
Anda dapat memanfaatkan penurunan tersebut untuk memperoleh saham
dengan harga diskon.
 Pertimbangkan nasihat dari profesional keuangan: Jika Anda merasa tidak yakin
atau kesulitan menghadapi penurunan pasar, pertimbangkan untuk
berkonsultasi dengan seorang penasihat keuangan yang dapat memberikan
nasihat dan panduan yang sesuai dengan situasi keuangan dan tujuan investasi
Anda.

Anda mungkin juga menyukai