1. Jelaskan dogma sentral dalam biologi molekuler!
2. Sebut dan jelaskan tiga jenis RNA yang berperan dalam sintesis protein! 3. Terdapat tiga hipotesis mengenai mekanisme replikasi DNA: model konservatif, model semikonservatif, dan model dispersif. Untuk menguji ketiga model tersebut, seorang peneliti mengkulturkan bakteri di dalam medium yang hanya mengandung 15N, sehingga DNA bakteri tersebut hanya mengandung isotop 15N. Setelah jenuh, bakteri kemudian dipindahkan ke dalam medium yang hanya mengandung 14N, sehingga pada replikasi-replikasi berikutnya, untai yang baru hanya mengandung isotop 14N. Dari medium baru tersebut diambil dua sampel: sampel 1 diambil setelah replikasi pertama, dan sampel 2 diambil setelah replikasi kedua. Kedua sampel ini disentrifugasi, sehingga komponen yang berbeda densitasnya akan terpisah. Dari hasil percobaan didapat bahwa pada hasil sentrifugasi sampel 1 hanya didapat satu lapisan, sedangkan pada hasil sentrifugasi sampel 2 didapat dua lapisan. Jelaskan bagaimana peneliti ini dapat menyimpulkan bahwa model yang benar adalah model semikonservatif! 4. Mengapa dalam replikasi DNA terdapat leading strand dan lagging strand? 5. Suatu untai DNA memiliki urutan pasangan basa seperti berikut. Asumsikan di ujung 5’ untai ini sudah ada promoter. 5’-...GAATGGGGTTTAAACCCACACCATAGA...-3’ a. Tentukan untai DNA komplemen dari untai tersebut! b. Bila untai DNA awal menjadi untai template transkripsi, berapakah panjang peptida yang akan terbentuk dari proses translasi? c. Bila untai DNA pada soal a yang menjadi untai template, berapakah panjang peptida yang akan terbentuk dari proses translasi? d. Tuliskan urutan asam-asam amino peptida yang terbentuk pada soal b dan c! 6. Suatu untai DNA memiliki urutan pasangan basa seperti berikut. Untai ini sama dengan untai pada soal nomor 4. 5’-...GAATGGGGTTTAAACCCACACCATAGA...-3’ Pada suatu saat, replikasi sedang terjadi. Ternyata saat replikasi tersebut, basa yang ditandai dengan digarisbawahi dan dicetak tebal sedang dalam bentuk tautomernya, sehingga basa yang dipasangkan dengannya salah. a. Tuliskan untai DNA pasangannya tersebut! b. Tuliskan pula untai yang terbentuk ketika untai pasangan yang baru ini direplikasi! c. Tuliskan mRNA yang akan terbentuk ketika untai DNA pada soal b menjadi template transkripsi! d. Tuliskan urutan asam-asam amino peptida yang terbentuk dari translasi mRNA tersebut! Jenis mutasi apakah ini? 7. Dalam menentukan urutan basa DNA, kita terkadang tidak dapat menentukan urutan basa pada DNA tersebut secara tepat, tetapi kita sudah menentukan kemungkinannya. Misalnya, pada suatu posisi di DNA, kita yakin bahwa pada posisi tersebut basanya pasti A atau G, tidak mungkin T atau C. Untuk itu dibutuhkan simbol-simbol ambiguitas yang dapat membantu. Berikut ini adalah simbol-simbol ambiguitas yang lazim digunakan. N: bisa basa apapun B: bukan A D: bukan C H: bukan G V: bukan T M: A atau C K: G atau T R: basa purin Y: basa pirimidin W: basa dua ikatan hidrogen S: basa tiga ikatan hidrogen a. Suatu untai DNA diketahui memiliki urutan basa seperti berikut. 5’-DKATRWBGG-3’ Tentukan jumlah kemungkinan urutan basa sebenarnya! b. Seorang peneliti lain meneliti komplemen dari fragmen DNA tersebut dan mendapatkan hasil sebagai berikut. 5’-DSYMVNTHK-3’ Tentukan untai ganda DNA yang sebenarnya! (Tuliskan semua kemungkinannya bila ada lebih dari satu kemungkinan.) TABEL KODOGEN