Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

(Refleksi Pada Manusia)

Jumlah SKS : 3(2-1) SKS


Dosen Pengampu : Dr. Tri Jalmo, M.Si.
Dr. Dina Maulina, M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 8 B

1. Salsabilla Maharani 2113024004


2. Lima Andini 2113024024
3. Desraya Laden Na'ilah 2113024026
4. Syifa Nur Rahmah 2113024032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022/2023
LEMBAR KERJA MAHASISWA

Judul Praktikum : Refleksi Pada Manusia


Tujuan Praktikum : 1. Mengetahui tempat-tempat pengukuran tendon
2. Mengetahui cara pengukuran refleks tendon
3. Melakukan pemeriksaan refleks tendon
Alat dan bahan :
1. Hammer refleks
2. Kursi

Cara Kerja :
1. Probandus duduk dengan tenang (nyaman) di atas kursi atau meja dengan kedua kakinya
menyilang. Ujung kaki tergantung dengan bebas. Ketuk tendon patela (tendon dibawah
lutut) dengan hammer refleks dan catatlah reaksinya. Kerjakan perlakuan ini pada kedua
kaki secara bergantian.
2. Kerjakan perlakuan refleks patela dalam keadaan sebagai berikut :
a. Probandus sedang konsentrasi, seperti sedang memasukkan benang kedalam lobang
jarum.
b. Probandus memegang jari-jarinya didepan dada dan kedua tangannya saling dorong
mendorong.
c. Kedua alat penglihatan probandus ditutup dengan kain/serbet.
d. Sesudah probandus menjadi lelah dengan lari-lari di tempat.
3. Catatlah semua hasilnya.
4. Gambarkan lengkung refleks dari percobaan ini.
BAB 1
HASIL PENGAMATAN

Gambar 1 : Sumber Video: Mikhe Crisyha


Link Video: https://youtu.be/-mTy_-USyc0

Gambar 2 : Sumber Video: Departemen Fisiologi FK UNTAD


Link Video: https://youtu.be/0O08EePUQqo

Tabel Contoh Pengamatan


Sumber Tabel Pengamatan: Wanda Khairina, Aisyah Rizky, Inge Oktavianti,
Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Jakarta 2020.

No Nama OP Refleks Refleks Refleks Refleks


Biseps Triseps Patella Achilles
1 Ari + - + +
2 Junaidi + + + +
3 Davni + + + +
BAB II
PEMBAHASAN

Pada praktikum gerak refleks dengan melakukan percobaan refleks biseps, triseps,
patella dan Achilles kepada 3 OP. Praktikum ini bertujuan agar praktikan mengetahui tempat-
tempat pengukuran tendon, mengetahui cara pengukuran refleks tendon dan melakukan
pemeriksaan refleks tendon.
Proses terjadinya gerak refleks ini tentunya diawali dengan adanya rangsangankemudian
rangsangan tersebut akan di teruskan ke otak atau sumsum tulang belakang melalui neuron
sensorik dengan kecepatan yang sangat tinggi kemudian menuju ke efektor (luar tubuh)
melalui neuron motorik sebagai tanggapan terhadap rangsangan yang diperoleh.
a. Refleks Biseps
Pada percobaan refleks biseps langkah yang dilakukan yaitu membuka lengan baju sampai
di atas saku lalu pemeriksa menyangga tangan OP hingga posisi fleksi 90. Kemudian
mencari tendon bisep dengan cara meraba bagian distal otot biseps. Jika antebranchi fleksi
maksimal maka tendon teraba bergerak dan memukul pada bagian tendon tersebut
menggunakan sendok kayu atau lainyarefleks biseps positif (+) ditandai dengan terdapat
gerakan halus pada tendon otot sampai dengan gerakan fleksi pada antebranchi.
Pada hasil pengamatan seluruh OP positif mengalami refleks pada otot bisep ketika diberi
rangsangan dengan alat yang mirip dengan reflex hammerterjadi kontraksi otot bisep
ditandai dengan kedutan pada lengan bawah ke arah dalam tubuh atau adanya gerakan
halus pada tendon otot sampai dengan gerakan fleksi pada antebranchi. Refleks bisep
tersebut gerakannya menjauh dan monosinaps. Monosinaps adalah gerak refleks yang
hanya menghasilkan satu gerakan. Hasil positif serentak sama yang didapat oleh para OP
juga dapat dipengaruhi oleh sumber stimulus yang sama yaitu hentakkan dari reflex
hammer pada bagian muskulus tendon brachii di otot bisep sehingga respon yang
diberikan oleh para OP pun sama semua (Pearce, 2006).
Pada pemeriksaan refleks biseps didapatkan hasil yaitu terjadi fleksi lengan siku dan
tampak kontraksi otot bisepsPerjalanan impulsnya yaitu:
Rangsangan (ketukan tendon otot biseps) Impuls reseptor →→ saraf sensorik/afferent (N.
Musculocutaneus) medulla spinalis C5-C6 (pusat)-> neuron asosiasi perantara -> saraf
motorik (N. Musculocutaneus) -> efektor (M. Biceps Brachii).

b. Refleks Triseps
Pada percobaan refleks triseps langkah yang dilakukan yaitu membuka lengan baju
sampai di atas siku. Kemudian pemeriksa menyangga tangan OP hingga posisi adduksi
lalu mencari tendon otot branchii triseps dengan cara meraba bagian distal otot branchii
triseps. Jika antebranchii adduksi maksimal maka tendon teraba bergerak dan pemeriksa
memukul pada bagian tendon tersebutRefleks triseps dikatakan positif (+) bila terdapat
gerakan halus pada tendon otot sampai dengan gerakan adduksi pada antebranchii.
Refleks Trisep adalah suatu respons involunter terhadap sebuah stimulus. Secara
sederhana lengkung refleks terdiri dari organ reseptorneuron aferenneuron efektordan
organ efektor. Lengkapnya impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas yaitu dimulai
dari reseptor penerima rangsang kemudian diteruskan oleh saraf sensorik ke pusat saraf
lalu diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah dalam otak namun
langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor (otot atau
kelenjar). Jalan pintas inilah yang dapat menjelaskan apa itu lengkung refleks
(Syaifuddin2009).
Pada hasil pengamatan tidak semua OP positif mengalami refleks pada otot trisep yaitu
ketika diberi rangsangan dengan benda yang mirip reflex hammerterjadi kontraksi pada
otot trisep ke arah luar tubuh (fleksi Refleks trisep gerakannya menjauh dan monosinaps.
Monosinaps adalah gerak refleks yang hanya menghasilkan satu gerakan. Hasil positif
serentak sama yang didapat oleh para OP juga dapat dipengaruhi oleh sumber stimulus
yang sama yaitu hentakkan dari reflex hammer pada bagian muskulus tendon brakii di otot
trisep, sehingga respon yang diberikan oleh para OP pun sama semua (Pearce, 2006).
Selain itu, apabila terdapat perbedaan dari setiap individu dapat disebabkan oleh gerak
refleks yang dapat dihambat oleh kemauan sadar dan stimulus yang diberikan dapat
diubah menjadi bentuk aksi-aksi yang berbeda oleh reseptor, reseptor tersebut yang
menimbulkan gerakan atau aksi-aksi yang berbeda dari setiap individu (Blumenthal2007).
Pada pemeriksaan refleks triseps didapatkan hasil yaitu terjadi ekstensi tangan dan
kontraksi otot triseps perjalanan impulsnya yaitu:
Rangsangan (ketukan tendon otot triseps) Impuls -> reseptor -> saraf sensorik/ afferent
(NRadialis) -> medulla spinalis/ C5-C7 (pusat) neuron asosiasi/perantara -> saraf motorik
(NRadialis) -> efektor (MTriceps Brachii).

c. Refleks Patella
Pada percobaan refleks patella yang dilakukan dengan cara OP duduk dengan posisi kaki
menggantung lalu praktikan meraba bagian distal lutut untuk untun mencari tendon patella
dan emukul pada bagian tendon tersebut, dikatakan refleks patela positif (+) bila tedapat
gerakan eksistensi cruris atau lutut bergoyang ke depan, yang merupakan refleks stretch.
Hal ini disebabkan karena adanya kerja dari musculus quadriceps femoris yang
menyampaikan impuls sensori ke corda spinalis dan menghasilkan impuls berupa
kontraksi otot. Pada hasil pengamatan yang kami dapat semua OP menunjukan refleks
patella positif, yaitu adanya respon kaki bergoyang ke depan sesuai dengan teoriMenurut
Soewolo (2005) adanya respon menggoyangkan kaki kedepan karena pada saat
ligamentum patella dipukul, respon berupa quadriseps berkontraksi menggerakkan otot ke
depanBurhan (2009) menyatakan bahwa refleks patella ini terjadi gerakan menjauhi dan
termasuk refleks monosinaptikyang hanya melibatkan satu sinaps sajaPada pemeriksaan
knee pess/ patella refleks didapatkan hasil yaitu terjadi ekstensi tungkai disertai kontraksi
otot kuadriseps berarti orang coba normalPerjalanan impulsnya yaitu:
Rangsangan (ketukan pada patella) Impuls reseptor-> saraf sensorik/ afferent (N. Femoris)
> medulla spinalis L3-L4 (pusat)-> neuron asosiasi perantara -> saraf motorik (N.
Femoris) -> efektor (N. Quadratus femoris).

d. Refleks Achilles
Pada percobaan refleks achilles yang dilakukan dengan cara OP duduk dengan posisi kaki
sejajar dengan lantai. Kemudian pemeriksa melakukan dorso fleksi pasa plantar pedis dan
meraba tendon Achilles. Lalu memukul pada bagian tendon tersebutdikatakan refleks
achilles (+) bila terdapat gerakan dordo fleksi.
Fenomena refleks achilles ini merupakan salah satu contoh dari refleks tendon yang
melibatkan neuron asosiasi dan neuron motor. Refleks tendon terpola untuk
melindungi tendon dari kerusakan yang mungkin dihasilkan karena tegangan yang
berlebihan. Adanya organ neuron tendinose sebagai mekanoreseptor dapat
mengakibatkan kontraksi tendon (Burhan, 2009). Pusat pengintegrasi refleks ini pada
segmen sakral ke-1 dan kedua dari sumsum tulang belakang. Jika pelaku tidak dapat
merasakan refleks ini maka telah terjadi kerusakan saraf pada otot kaki posterior atau
sel saraf di dalam wilayah lumbosacral cordaspinal.
Pada hasil pengamatan semua OP menunjukan refleks Achilles positif yaitu, setelah
dipukul pada bagian tendon achillesnyamaka terdapat respon pada pelaku berupa kaki
langsung bergerak/adanya gerakan kakiSehingga hal ini menunjukan bahwa gerakan
kaki pelaku dalam keadaan normal merespon refleks. Refleks ini menunjukkan
kontraksi gastrocnemius dan solius. Seperti yang dinyatakan Burhan (2009) bahwa
Refleks tendon terpola untuk melindungi tendon dari kerusakan yang mungkin
dihasilkan karena tegangan yang berlebihan. Dalam praktikum ini OP memberikan
respon berupa adanya gerakan kaki yang artinya refleks tendon OP masih baikPada
reflex Achilles Pess Refleks (APR) gerakan yang terjadi menjauhi martil refleks dan
merupakan gerak refleks monosinaps karena hanya gerakan kaki yang adaPada respon
yang terjadi ketika tendon Achilles diketuk berupa fleksi dari kaki dan kontraksi otot
gastrocnemius.
Pada pemeriksaan achilles pess reflex didapatkan hasil yaitu terjadi plantar fleksi dari
kaki dan kontraksi otot gastrocnemiusPerjalanan Impulsnya yaitu:
Rangsangan (ketukan tendo acilles) Impuls-> reseptor-> saraf sensorik/ afferent (N.
Tibialis) -> medulla spinalis/L5&S2 (pusat)->n.asosiasi/perantara -> s.motorik (N.
Tibialis) -> efektor (M. gastocnemius).
BAB III
KESIMPULAN

1. Gerak refleks ialah gerakan spontan yang tidak melibatkan kerja otakGerak refleks
dilakukan tanpa kesadaran. Mekanisme gerak refleks berlangsung secara spontan
dibawah kontrol medulla spinalis, yakni; rangsang reseptor neuron sensorik →
interneuron medulla spinalis → interneuron → neuron motorik → efektor→ gerakan
impuls dari neuron motorik langsung menuju efektor diluar kontrol otak.
2. Refleks biseps berupa fleksi lengan pada siku dan kontraksi otot biseps.
3. Ketukan pada tendon otot triseps diatas siku akan menyebabkan refleks berupa gerakan
fleksi dalam hal ini berupa ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps.
4. Knee pess/ patella refleks, ketukan pada tendon patella menggunakan palu refleks akan
menimbulkan refleks berupa ekstensi tungkai yang disertai dengan kontraksi otot
kuadriseps.
5. Achilles pess refleks, ketukan pada tendon achiles akan menimbulkan rerfleks berupa
plantar refleksi dari kaki dan kontraksi otot gastroknemius.
6. Apabila terdapat perbedaan dari setiap individu dapat disebabkan oleh gerak refleks yang
dapat dihambat oleh kemauan sadar dan stimulus yang diberikan dapat diubah menjadi
bentuk aksi-aksi yang berbeda oleh reseptor.
DAFTAR PUSTAKA

Basoeki, soedjono. 2003. Fisiologi Manusia, JICA: Malang.


Burhan, 2009. Macam Refleks Pada Manusia Online, (http://biologi-itey.com/2010/01/macam
refleks-pda-menusia.html, diakses tanggal 27 Mei 2023).
Blumenthal, Louis. 2007, Atlas anatomi. Djambatan: Jakarta
Ganong, 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC. Penerbit Buku Kedokteran: Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Ilmu: Jakarta
Socwolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Universitas Negeri Malang: Malang
Syaifuddin. 2006. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Salemba
Medika: Jakarta.
Taiyeb, mushawwir. 2016. Anatomi dan Fisiologi Manusia, Jurusan Biologi FMIPA UNM:
Makassar.
Wulandari, puspita. 2009. Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia Berbasis
Mikrokontroller AT 8958252, Jurnal Neutrino, Vol1 No. 2, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai