Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Ghoffar

Rosyidu Noor Aziz


NIM : 1910912310033

Tugas Resume Dasar Epidomiologi

Materi : Perhitungan Frekuensi Masalah Kesehatan (2)


Hari, Tanggal : Selasa, 24 Maret 2020

STANDARISASI

 PENGERTIAN
Seperangkat teknis yang digunakan untuk menyingkirkan sejauh mungkin efek dari perbedaan
dari karakteristik tertentu/variabel pengacau lainnya, ketika membandingkan dua/lebih populasi
(JM last, 1988)

•Berhubungan dengan ukuran rate


•Rate dipengaruhi karakteristik lain, misalnya:
-Komposisi penduduk rural-urban
-Komposisi pekerjaan
-Komposisi pendapatan
-Komposisi menurut jenis kelamin
-Komposisi status kawin

 PENDUDUK STANDAR
•Komposisi penduduk menurut umur yang digunakan untuk standarisasi: PENDUDUK
STANDAR

•Penduduk standar yang digunakan akan menentukan besar kecilnya CDR dari suatu negara
•Tujuan: membandingkan antara satu negara dengan negara lain.
•Tentukan penduduk standar. Kalau negara A, maka CDR negara A tetap

•Sedangkan CDR negara B berubah menjadi:

1000 X 30 + 4000 x 45 = 42
5000 5000

 ALASAN STANDARISASI
• Menghilangkan efek adanya perbedaan
komposisi pada populasi yg akan dibandingkan
•Menghasilkan ringkasan ukuran sederhana utk dip’bandingkan
•Jika ASDR tidak tepat; jelas; diketahui 
•kecil, mis: sulitnya diperoleh numerator &
•denominator  shg tdk dpt dibandingkan

 TEKNIK STANDARISASI
•Standarisasi Langsung (= penyesuaian langsung)
Salah satu struktur populasi yang dibandingkan dipilih sebagai standar & dibagi dalam strata
(kategori) faktor perancu (mis. Umur).
Struktur populasi yang telah distratifikasi itu selanjutnya dipakai sebagai acuan dalam
menghitung kejadian (penyakit / kematian) pada populasi lainnya.

 INDIRECT
Langkah (direct)
•Hitung angka kejadian (IR, CDR, PR)
•Pilih populasi standar
•Hitung kasus : angka kejadian x pop. Standart
•HitungTotal kasus yang setelah distandar
•Hitung angka kejadian setelah standar
•Buat kesimpulan : sebanding atau tidak
•Pilih proporsi dari populasi standar
•Hitung kasus : proporsi x populasi kelomp.
•Hitung total kasus
•Hitung SMR --- membandingkan kasus observer dgn kasus yang diharapkan (setelah
distandarisasi)

 ANALISIS/STUDI KOHORT
STUDI KOHORT
•Studi epidemiologi observasional longitudinal yang dapat dilakukan prospektif maupun
retrospektif dengan prinsip studi dimulai dengan faktor resiko (exposure) menelusuri ke
depan untuk memastikan ada tidaknya outcome atau efek.
CIRI-CIRI KOHORT
Pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, kemudian dilakukan pengamatan
dan pencatatan apakah subyek mengalami outcome yang diamati atau tidak. Bisa bersifa
retrospektif atau prospektif.

 KEUNTUNGAN KOHORT
•Kesesuaian dengan logika normal dalam membuat inferensi kausal
•Dapat menghitung laju insidensi
•Untuk meneliti paparan langka
•Dapat mempelajari beberapa akibat dari suatu paparan

 KELEMAHAN KOHORT
•Lebih mahal dan butuh waktu lama
•Pada kohort retrospektif, butuh data sekunder yang lengkap dan handal
•Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus penyakit langka

 SUMBER KELOMPOK TERPAPAR


•Populasi umum, untuk keadaan
berikut:
•Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi
•Mempunyai batas geografik yang jelas
•Secara demografik stabil
•Ketersediaan catatan demografik yang lengkap dan up to date

Anda mungkin juga menyukai