DISUSUN OLEH
Mochamad Bahri S.Kep. Ns.
A. PENDAHULUAN
Penyakit TB Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
menjadi tantangan nasional bahkan mendunia, karena menyerang pada bagian
paru-paru, bisa menular kepada orang lain dan bisa diobati dengan minum obat
rutin selama 6-8 bulan. Seseorang yang terkena TB yang tidak diobati, dapat
menyebarkan kuman TB atau menularkan penyakit TB kepada orang lain 10-15
orang jika kontak dekat selama satu tahun. Kuman TB dapat tersebar ke udara
pada saat penderita batuk, bersin atau berbicara. Penyakit TB ini bukanlah
penyakit akibat kutukan, guna-guna atau penyakit turunan. Dengan masih
banyaknya penderita TB yang belum terdeteksi maka diperlukan peran serta aktif
masyarakat dalam memberantasnya. Gejala pertama orang yang terindikasi TB
adalah orang yang batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih, gejala-gejala
lainnya antara lain: sesak nafas dan nyeri dada, demam meriang
berkepanjangan, badan lemas dan nafsu makan berkurang, berat badan
menurun, berkeringat tanpa melakukan aktifitas di malam hari atau batuk
berdahak dan bercampur darah.
Kegiatan gerakan 120 TB adalah temuan satu suspect penderita TB akan
dilakukan pemeriksaan 20 warga disekitarnya, kegiatan ini merupakan
kunjungan rumah yang dilakukan oleh Kader TB dan di damping oleh Petugas
Pengelola TB dari Puskesmas Tegalsiwalan yang bertujuan menemukan suspect
TB yang sudah kontak langsung dengan penderita TB dengan BTA positif
sekaligus melakukan skrining/ pemilahan untuk menemukan orang yang terduga
terkena penyakit TB serta merujuk orang tersebut ke fasilitas kesehatan atau
puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Bagi penderita TB akan
diberikan pengobatan dengan obat yang berkualitas yang disediakan pemerintah
pada seluruh puskesmas secara gratis. Gerakan TOSS TB (temukan obati
sampai sembuh) merupakan gerakan nasional dalam kampanye penemuan
kasus TB secara aktif dan masif yang melibatkan seluruh pihak baik pemerintah
maupun masyarakat.
Sesuai dengan Pasal 40 Ayat (1) Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
menyatakan RPJPD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, wajib jadi pedoman bagi visi, misi dan
program kepala daerah dan wakil kepala daerah. Untuk itu dengan Visi Bupati
Probolinggo yaitu “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Probolinggo Berakhlak
Mulia Yang Sejahtera, Berkeadilan, dan berdaya Saing” yang jabarkan dalam
misi ke 2 Bupati Probolinggo yaitu “Peningkatan Kualitas SDM dan Menurunkan
Angka Kemiskinan” dengan salah satu sasarannya adalah Meningkatnya
Kualitas Kesehatan, maka program P2P TBC menjadi Program penting untuk
dilaksanakan di Puskesmas Tegalsiwalan.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit yang mudah menular
dimana dalam tahun-tahun terakhir memperlihatkan peningkatan dalam
jumlah kasus baru maupun jumlah angka kematian yang disebabkan oleh
TBC. WHO telah mencanangkan kedaruratan global penyakit TBC, karena di
sebagian besar Negara di dunia, penyakit TBC tidak terkendali. Hal ini
disebabkan banyaknya penderita TBC yang tidak berhasil disembuhkan.
WHO melaporkan adanya 3 juta orang meninggal akibat TBC setiap tahun
dan diperkirakan 5000 orang setiap harinya. Setiap tahun ada 9 juta penderita
TB baru dan 75% kasus kematian dan kesakitan di masyarakat diderita oleh
orang-orang pada usia produktif dari 15 sampai 54 tahun. Di Negara-negara
miskin, kematian TB merupakan 25% dari seluruh kematian yang sebenarnya
dapat dicegah. Daerah Asia Tenggara menanggung bagian yang terberat dari
beban TB global yakni sekitar 38% dari kasus TBC dunia. Dengan munculnya
HIV/ AIDS di dunia, diperkirakan penderita TBC akan meningkat (Fitriani,
2012).
Kegiatan gerakan 120 TB adalah temuan satu suspect penderita TB akan
dilakukan pemeriksaan 20 warga disekitarnya, kegiatan ini merupakan
kunjungan rumah yang dilakukan oleh Kader TB dan di damping oleh Petugas
Pengelola TB dari Puskesmas Tegalsiwalan yang bertujuan menemukan suspect
TB yang sudah kontak langsung dengan penderita TB dengan BTA positif
sekaligus melakukan skrining/ pemilahan untuk menemukan orang yang terduga
terkena penyakit TB serta merujuk orang tersebut ke fasilitas kesehatan atau
puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Program P2P di Puskesmas
Tegalsiwalan mendapatkan perannya masing-masing dalam program yang ada
di Puskesmas Tegalsiwalan dengan tata nilai IDAMAN ( Inovatif, Disiplin, Adil,
Mudah, Aman ,Nyaman).
F. SASARAN
Penderita TB dengan hasil TCM ( tes cepat molekuler) positif
Gerakan 120 TB √ √ √
2. Tempat
Rumah penderita TB dengan TCM positif yang akan di skrining dilaksanakan
pada bulan April, Juli, dan Oktober 2022.
1. Lintas Program
2. Lintas Sektor
Bekerjasama dalam penemuan
Kader TBC di desa
terduga TB yang ada di desa setempat
J. SUMBER DANA
L. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
Pelayanan TBC Paru Tahun 2022 di Puskesmas Tegalsiwalan.
Ditetapkan di : TEGALSIWALAN
Pada tanggal : 03 JANUARI 2022
KEPALA PUSKESMAS TEGALSIWALAN,