Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SILACAK GALUH

A. PENDAHULUAN
Makna Silacak Galuh Toss TB adalah sebagai representasi dari Tatar
Galuh atau Kabupaten Ciamis yang terdiri dari keseluruhan komponen dan memiliki tugas
untuk menelusuri, mengatasi dan menyelesaikan masalah penyakit Tuberkulosis
secara sistemik, terintegrasi, terencana dan berkelanjutan.
Permasalahan kesehatan yang dihadapi seluruh lapisan masyarakat saat ini cukup
kompleks baik ditingkat individu.
Proporsi penduduk dengan gejala TB Paru batuk lebih dari 2 minggu dan batuk darah
cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, pendidikan rendah dan tidak bekerja.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan
mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat
terutama keluarga miskin.diantaranya dengan upaya kesehatan wajib yang terdiri program
pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya
kesehatan pengembangan.
Kegiatan ketuk pintu merupakan kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader TB
yang bertujuan memberikan informasi mengenai TB sekaligus melakukan skrining atau
pemilahan untuk menemukan orang yang terduga terkena penyakit TB serta merujuk orang
tersebut ke Fasilitas kesehatan atau puskesma terdekat utnuk dilakukan pemeriksaan.

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Peraturan Bupati Ciamis no 78 thn 2020 tentang Rencana Aksi Daerah
Penanggulangan TB di Kabupaten Ciamis tahun 2021-2024 diperlukan adanya suatu
strategi ,program dan langkah bersama dengan menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai kerjasama,kepedulian,kebersamaan,kemandirian dan ke disiplinan.
Untuk itu pemerintah Kabupaten Ciamis mempunyai gagasan atau inovasi guna
mempercepat pencapaian program penanggulangan TB menuju gerakan eliminasi TB di
kabupaten Ciamis 2030 melalui Strategi Pelacakan dan Penanggulangan Menyeluruh
untuk Temukan Obati Sampai Sembuh TB (SILACAK GALUH TOSS TB )
Berdasarkan laporan WHO (2015) bahwa angka kasus TB Paru yang ditemukan
sekitar 32 %. Berdasarkan data tersebut berarti masih ada sekitar 68% kasus TB yang masih
belum ditemukan, diobati dan dilaporkan. Kerjasama yang baik antara pemerintah, sector
swasta dan LSM sangat diperlukan, sehingga dapat mendorong peningkatan penemuan kasus
TB, agar TB dapat segera didiagnosis dan diobati hingga sembuh.
Sebagai acuan langkah-langkah petugas dalam melaksakan Penjaringan Suspek TB
maka diperlukan adanya kerja sama dari semua pihak baik dari petugas kesehatan dan
masyarakat setempat supaya masyarakat yang dicurigai menderita suspek TB dapat
diberikan pengobatan yang sesuai.

1. Tujuan Umum
Maksud disusunnya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman dalam rangka
pelaksanaan
Silacak Galuh Toss TB di Kabupaten Ciamis.
2. Tujuannya dibentuknya Peraturan Bupati ini adalah:
a. Meningkatkan peran serta dan kerjasama stakeholde dalam
penanggulangan TB secara komprehensif, sistematis dan sinergis
b. Optimalisasi potensi yang dimiliki seluruh stakeholder dalam penyelesaian
masalah kesehatan penyakit TB;
c. Terbentuknya langkah gerak bersama diantara para stakeholder dalam satu peta
jalan (roadmap)
untuk penyelesaian masalah kesehatan penyakit TB di Kabupaten Ciamis.

2. Tujuan Khusus
a. Penemuan secara aktif atau beresiko tinggi tertular TB
b. Penemuan secara aktif Kelompok yang tertular TB seperti keluarga atau kontak
pasien TB
c. Penemuan secara aktif Pemeriksaan terhadap anak dibawah 5 Tahun pada
keluarga TB

C. KEGIATAN
a. Persiapan
1) Mendapatkan komitmen puskesmas dan kesiapannya untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan ketuk pintu dan pemeriksaan terduga TB
2) Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan ketuk pintu/ kunjungan
rumah
3) Menentukan koordinator lapangan
4) Mempersiapkan perangkat kegiatan ketuk pintu : leaflet TB dan Formulir Rekap.
b. Pelaksanaan
1) Memberikan edukasi tentang TB
2) Melakukan skrining pada anggota rumah dengan gejala utama :
a. Batuk terus menerus lebih dari 2 minggu
b. Batuk berdahak, kadang bisa disertai dengan darah
c. Dapat diserta : demam meriang lebih dari 1 bulan, nafsu makan menurun,
berat badan menurun, malaise, berkeringat malam.
d. Pasien yang kontak erat dengan pasien TB
e. Pasien dengan gejala TB ekstra paru (sesuai organ yang diserang :
pembesaran kelenjar limfe multiple, gibbus, skrofuloderma, dll).
3) Catat data identitas suspek pasien TB pada Form TB
4) Dilakukan konseling dan edukasi mengenai : pentingnya dilakukan 2 x
pemeriksaan dahak dan cara mengeluarkan dahak yang benar dan pasien
dipersilahkan ke laboratorium.
5) Setelah dilakukan pemeriksaan dan didapatkan hasil pemeriksaan maka dilakukan
pengobatan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit TB berpengaruh besar pada kualitas sumber daya manusia di Negara
Indonesia, apalagi TB menyerang keluarga usia produktif 25 sampai dengan 54 Tahun.
Dengan adanya penemuan dan pengobatan TB di Indonesia diharapkan terwujudnya
Indonesia bebas TB.

B. Saran
Diperlukan adanya strategi nasional pengendalian TB dengan penggerakan Ketuk
pintu oleh kader TB dalam kegiatan SILACAK GALUH.

Anda mungkin juga menyukai