Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BORONG
Jalan. Ir.Soekarno, Kel. Rana Loba ,Kec. Borong Kode Pos: 86571

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KETUK PINTU


PASIEN TBC DI PUSKESMAS BORONG

A. Pendahuluan
Penyakit TB Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan nasional
bahkan mendunia, karena menyerang pada bagian paru-paru, bisa menular kepada orang
lain dan bisa diobati dengan minum obat rutin selama 6 bulan. Seseorang yang terkena TB
yang tidak diobati, dapat menyebarkan kuman TB atau menularkan penyakit TB kepada orang
lain 10-15 orang jika kontak dekat selama satu tahun. Kuman TB dapat tersebar ke udara pada
saat penderita batuk, bersin atau berbicara. Penyakit TB ini bukanlah penyakit akibat kutukan,
guna-guna atau penyakit turunan. Dengan masih banyaknya penderita TB yang belum
terdeteksi maka diperlukan peran serta aktif masyarakat dalam memberantasnya. Gejala
pertama orang yang terindikasi TB adalah orang yang batuk berdahak selama 2 minggu
atau lebih, gejala-gejala lainnya antara lain: sesak nafas dan nyeri dada, demam meriang
berkepanjangan, badan lemas dan nafsu makan berkurang, berat badan menurun, berkeringat
tanpa melakukan aktifitas di malam hari atau batuk berdahak dan bercampur darah. Kegiatan
ketuk pintu merupakan kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh Kader TB yang
bertujuan memberikan informasi mengenai TB sekaligus melakukan skrining/pemilahan
untuk menemukan orang yang terduga terkena penyakit TB serta merujuk orang tersebut ke
fasilitas kesehatan atau puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Bagi penderita TB
akan diberikan pengobatan dengan obat yang berkualitas yang disediakan pemerintah pada
seluruh puskesmas secara gratis. Gerakan TOSS TB (temukan obati sampai sembuh)
merupakan gerakan nasional dalam kampanye penemuan kasus TB secara aktif dan masif yang
melibat seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat.

B. Latar Belakang

Prevalensi TB yng dilakukan oleh Badan Litbangkes Kemenkes tahun 2013 – 2014, angka
insiden TB adalah 399 per 100.000 penduduk, dan angka prevalensi TB sebesar 647 per
100.000 penduduk (WHO, 2015). Jika jumlah penduduk Indonesia berkisar 250 juta orang,
maka diperkirakan ada sekitar 1 juta pasien TB baru dan ada sekitar 1.6 juta pasien TB setiap
tahunnya. Sedangkan jumlah kematian karena TB 100.000 orang per tahun, atau 273 orang
perhari. Situasi tersebut menyebabkan Indonesia menempati peringkat ke 2 negara yang
memiliki beban TB tinggi di dunia, setelah India. Berdasarkan laporan WHO (2015) juga
dipaparkan bahwa angka kasus TB baru yang tidak ditemukan hanya 32% atau 324.000 kasus
dari total 1.000.000 kasus TB. Berdasarkan data tersebut berarti masih ada sekitar 676.000 atau
68% kasus TB baru yang masih belum di temukan, diobati dan dilaporkan. Kerjasama yang baik
antara pemerintah, sektor swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Civil
Society Organization (CSO) sanga diperlukan, sehingga dapat mendorong peningkatan
penemuan kasus TB, agar TB dapat segera didiagnosis dan diobati hingga sembuh. Kegiatan
“ketuk pintu” merupakan kegiatan yang dilakukan petugas TB.

C. Tujuan
Tujuan Umum
Melakukan penjaringan kasus TB dengan pelaksanaan program ketuk pintu TB.
Tujuan Khusus
a. Penemuan secara aktif atau beresiko tinggi tertular TB
b. Penemuan secara aktif Kelompok yang rentan tertular TBC seperti keluarga atau kontak
pasien TBC, terutama mereka yang dengan TBC BTA positif.
c. Penemuan secara aktif Pemeriksaan terhadap anak dibawah 5 tahun pada keluarga TBC
d. Penemuan secara aktif Suspek TBC MDR dengan 9 kriteria

D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan

Persiapan

Mendapatkan komitmen Puskesmas dan kesiapannya untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan ketuk pintu dan pemeriksaan terduga TB

b. Pelaksanaan

a) Memberikan edukasi tentang TB sesuai dengan informasi yang tertulis pada

leaflet TB

b) Melakukan skrining pada anggota rumah dengan gejala utama : batuk berdahak

(tidak harus 2 minggu) dapat disertai dengan gejala lain seperti batuk

bercampur darah, sesak nafas dan nyeri dada, nafsu makan menurun, berkeringat

di malam hari, demam meriang berkepanjangan, berat badan menurun

c) Melakukan pencatatan

d) Memberikan surat rujukan ke Puskesmas untuk yang mempunyai gejala TB

e) Menyiapkan perangkat Ketuk Pintu diantaranya leaflet TB

f) Berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk menginformasikan adanya

kegiatan ketuk pintu dan jika memungkinkan mereka dapat terlibat didalamnya.
Rincian Kegiatan
1. Sasaran
Masyarakat terduga TB
2. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada bulan maret

Borong, 07 Agustus 2023


Kepala Puskesmas Borong

Yosefina Nirma, S.ST


NIP : 198108092006032025

Anda mungkin juga menyukai