DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WATUNGGERE
Jl. Trans Ende - Nida, Detuara, Maurole Selatan, Kode Pos: 86371
1. PENDAHULUAN
Sejak tahun 1995,proram pemberantasan tubercolosis paru telas dilaksanakan dengan strategis
DOTS ( Dirently observet treatmen, sorcourse Cemotrapi ) yang direkomendasikan oleh WHO.
Kemudian berkembang seiring dengan pembentukan GERDUNAS – TBC ( Gerakan Terpadu
Nasional) maka pemberantasan penyakit tubercolosis paru berubah menjadi program
penanggulangan tubercolosis ( TB ). Penganggulangan dengan strategis DOTS dapat memberikan
angka kesembuhan yang tinggi. Bank dunia mengatakan strategis DOTS merupakan strategis
kesehatan yang paling cors – efektife.
a. Cara Penularan
Pada waktu batuk atau bersin
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam
waktu yang lama
b. Gejala Klinis pasien TB
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2- 3 mingguatau
lebih
Dapat diikuti gejal tambahan yaitu dahak bercampur darah , batuk darah , sesak
napas , badan lemas, maksud makan menurun , BB menurun , berkeringat
malam hari tanpa kegiatan fisik , demam meriang lebih dari 1 bulan .
2. LATAR BELAKANG
Penanggulangan TB di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman penjajahan Belanda namun
terbatas pada kelompok tertentu. Setelah perang kemerdekaan TB di tanggulangi melalui balai
pengobatan penyakit paru – paru ( BP4 ) . Sejak Tahun 1969 penanggulangan dilakukan secara
nasional melalui Puskesmas dengan penyediaan obat gratis. Pada tahun 1994 , Indonesia telah
melakukan uji coba implementasi strategis DOTS dengan demontrasi area di Propinsi Jambi dan
Jawa Timur. Hasil uju coba lapangan ini memberi angka kesembuhan yang tinggi lebih dari 85 % .
Angka kesembuhan ini sangat pentingn untuk memutuskan mata rantai penularan dan
mencegah resistensi atau obat ganda Multi Drug Resistance (MDR ) yang merupakan ancaman
besar bagi masyarakat , tubercolosis merupakan problem yang sangat komplek terutama di
Negara yang sedang berkembang morbilitas anak merupakan parameter daripada berhasil atau
tidaknya pemberantasan tubercolosis disuatu daerah atau satu Negara. Secara klinik
mengatakan diagnosis anak karena gambaran klinik radiologi tidak khas terutama stadium dini.
3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC
Dengan cara memutuskan mata rantai penularan , penyakit TBC tidak lagi
merupakan masalah kesehatan Masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Tercapainya angka kesembuhan minimal 85 % dari semua kasus penderita baru BTA
+ yang ditemukan .
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehigga tahun 2022
dapat mencapai 70 % dari perkiraan semua penderita baru BTA +
4. KEGIATAN
Penemuan Kasus aktif TB
Investigasi Kontak TB
Kunjungan Rumah pemantauan minum obat TB
Sosialisasi tentang TB ke Masyarakat
6. JADWAL PELAKSANAAN
Pengelola TB Mengetahui
Kepala Puskesmas Wolowaru