Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS PUSKESMAS YOSOWILANGUN


JLN. STADION NO : 334 TELP ( 0334 ) 390 265 – 391
118
YOSOWILANGUN - 67382

KERANGKA ACUAN

PROGRAM TB PARU

I. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB


(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lainnya

Sejak tahun 1995,Program pemberantasan penyakit Tuberkulosis Paru telah


dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course) yang
direkomnebdasikan WHO. Penanggulangn TB dengan strategi DOTS dapat memberikan
angka kesembuhan yang tinggi. Menurut bank dunia strategi DOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling efektif.

II. LATAR BELAKANG

Menurut WHO jumlah pasien Tuberkulosis di Indonesia sekitar 10% jumlah pasien
TB di dunia dan merupakan ke 3 terbanyak di dunia setelah India dan China. Diperkirakan
saat ini jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 5,8 % dari total jumlah pasien TB di dunia dan
setiap tahun terdapat 539.000 kasus baru.Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007
menyatakan penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit stroke,
baik di perkotaan maupun di pedesaan. Kondisi ini diperparah oleh kejadian HIV yang
semakin meningkat dan bertambahnya jumlah kasus kekebalan ganda kuman TB terhadap
OAT atau MDR-TB bahkan XDR-TB. Keadaan ini akan memicu epidemic TB yang sulit dan
terus menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama.
Pada tahun 2015 jumlah penduduk di Puskesmas Yosowilangun sebanyak 564 6
jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan suspek TB sebanyak 604 suspek sedangkan target
penemuan BTA positif sebanyak 61 pasien. Pencapaian suspek di Puskesmas Yosowilangun
dari bulan Januari sampai Desember 2015 sebanyak 482 suspek.sedangkan untuk pencapaian
BTA positif sebanyak 56 Dari data tersebut penemuan suspek belum mencapai target, dan
penemuan BTA positif belum memenuhi target berdasr setimasi dari dinas kesehatan..

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Menurunkan angka kesakitan dan kematian dengan cara memutuskan rantai
penularan sehingga penyakit TB tidak lagi menjadi masalah kesehatan
masyarakat
2. TUJUAN KHUSUS
Meningkatkan kasus baru TB Paru BTA positif
Tercapainya angka kesembuahan minimal 85 %
Meningkatkan cakupan penjaringan suspek TB

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. KEGIATAN POKOK
Memberikan pengobatan pada pasien yang positif menderita TB Paru
2. RINCIAN KEGIATAN
a. Penemuan dan diagnose penderita TB di pelayanan kesehatan
b. Penemuan secara aktif selektif yaitu melakukan pemeriksaan kontak serumah pada
pasien TB
c. Memberikan penyuluhan tentang TB Paru dan pengobatan strategi dots pada
masyarakat
d. Melakukan pelacakan pasien yang mangkir berobat

V. TEMPAT DAN RUANG LINGKUP


1. Tempat untuk melakukan kegiatan dapat ;
a) Di dalam gedung yaitu di Puskesmas
b) Di luar gedung yaitu Posyandu, dan pada waktu kunjungan rumah atau kunjungan
lapangan

VI. SASARAN
Cakupan penjaringan suspek tb 100%
Cakupan penemuan bta positif meningkat 10% dari suspek TB
Angka keberhasilan pengobatan meningkat 90%
VII. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan penjaringan suspek dan pengobatan TB Paru di lakukan setiap hari di
hari efektif kerja,
Sedang untuk penyuluhan dilakukan satu kali untuk setiap desa (jadwal terlampir)
Pemeriksaan kontak dilakukan jika ada pasien positif TB Paru
Pelacakan pasien mangkir dilakukan jika adapasien yang mangkir atau tidak mau
minum obat

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap tribulan sekali oleh Penanggung Jawab
program TB, selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN.


Pencatatan atau pelaporan kegiatan dilakukan tribulan ke dinas kesehatan.

Lumajang , 2016

Mengetahui

Kepala Puskesmas Yosowilangun pemegang program

dr.Tjahjo Bagus EK Titin Ngasiati

NIP.19720422 200203 1 005 NIP.19721109 199903 2 005

Anda mungkin juga menyukai