PENDAHULUAN
2
obat-obatan yang harus diwaspadai, memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benat, mengurangi resiko infeksi
akibat perawatan kesehatan dan menguranngi resiko cidera pasien akibat terjatuh.
Maksud dan tujuan Sasaran Keselamatan Pasien adalah untuk mendorong puskesmas
agar melakukan perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran ini menyoroti
bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan puskesmas dan menjelaskan bukti
serta solusi dari konsensus para ahli atas permasalahan ini. Sistem yang baik akan
berdampak pada peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan keselamatan pasien.
Salah satu indikator Sasaran Keselamatan Pasien yaitu tidak terjadinya pasien
jatuh. Puskesmas melakukan evaluasi tentang pasien jatuh dan melakukan upaya
mengurangi resiko pasien jatuh. Puskesmas diharapkan membuat program untuk
mengurangi resiko pasien jatuh yang meliputi manajemen resiko dan assessment
ulang secara berkala pada pasien dan atau lingkungan tempat pelayanan dan asuhan
yang diberikan. Puskesmas menjalankan program pengurangan resiko jatuh dengan
menetapkan kebijakan dan prosedur yang sesuai dengan lingkungan dan fasilitas di
puskesmas.
Berdasarkan data penilaian indikator keselamatan pasien yang dilakukan oleh
tim mutu pelayanan di Puskesmas Panti diketahui pada tahun 2018 diketahui bahwa
di ruang rawat inap presentase screening pasien jatuh 100% hal ini berarti sudah
dilakukan screening pasien resiko jatuh pada pasien rawat inap. Data hasil observasi
dari penulis ditemukan satu kejadian pasien jatuh di ruang rawat inap Puskesmas
Panti pada bulan September 2019. Hasil observasi dari penulis juga tidak menemukan
lembar penilaian resiko jatuh pada rekam medis pasien. Sehingga, selama ini dalam
melakukan screening resiko jatuh belum dilakukan sesuai dengan standar pelayannan.
Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk mengambil inovasi mengenai sasaran
keselamatan pasien dengan judul “Penggunaan Lembar Penilaian Resiko Jatuh untuk
Meningkatkan Status Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap Puskesmas Panti
Kabupaten Jember” dan diharapkan inovasi ini dapat meningkatkan mutu pelayanan
di puskesmas.
3
Lembar pengkajian resiko jatuh merupakan lembar yang digunakan oleh
tenaga kesehatan khususnya perawat untuk mengkaji resiko jatuh pada pasien yang
dirawat inap. Lembar resiko jatuh ini memiliki point-point berupa pertanyaan tertutup
yang masing-masing memiliki skor tertentu. Apabila pasien yang dirawat dilakukan
pengkajian menggunakan lembar pengkajian resiko jatuh diharapkan setiap pasien
yang dirawat diketahui tingkat resiko jatuh dari tempat tidur yang dimilikinya.
Sehingga tenaga kesehatan dapat melakukan upaya-upaya pencegahan untuk tidak
terjadinya resiko jatuh yang tinggi pada pasien.
1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya kegiatan aktualisasi di Puskesmas Panti
Kabupaten Jember, antara lain.
1. Meningkatkan profesionalisme perawat dan pemahaman nilai-nilai ANEKA;
2. Meningkatkan keterampilan perawat dalam melakukan pengkajian pada lembar
penilaian pasien resiko jatuh Puskesmas Panti Jember;
3. Meningkatkan kewaspadaan pasien resiko jatuh dan cara penanggulangannya.
4. Dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pelayanan kesehatan di
Puskesmas Panti Jember;
4
5. Dapat meningkatkan status keselamatan pasien selama rawat inap di Puskesmas
Panti