Anda di halaman 1dari 17

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi, penetapan Isu, dan Gagasan Pemecahan Isu


3.1.1 Identifikasi Isu
Ruang rawat inap di UPT Puskesmas Panti terdiri dari 12 bed yang dibedakan
menjadi 4 bed ruangan laki-laki, 4 bed ruangan perempuan dan 4 bed ruang anak.
Berdasarkan pengalaman melakukan pelayanan keperawatan selama 2 bulan di
ruang rawat inap ditemukan beberapa kendala yang dihadapi perawat diantaranya,
sebagai berikut:
a. Kurang lengkapnya pengisian dokumentasi asuhan keperawata oleh
perawat di ruang rawat inap Puskesmas Panti
b. Kurangnya pencapaian nilai indikator mutu pelayanan pada point
pengisian inform consent di ruang rawat inap Puskesmas Panti.
c. Tingginya angka penyakit diare pada anak-anak dan dewasa di ruang
rawat inap Puskesmas Panti
d. Belum adanya lembar pengkajian resiko jatuh pada pasien rawat inap di
Puskesmas Panti.
e. Ketidakpatuhan tenaga kesehatan melakukan 5 (lima) momen hand
hygiene di Puskesmas Panti Jember
3.1.2 Penetapan Isu
Berdasarkan beberapa isu yang ada pada nomor 1 (satu) di atas maka
dilakukan penilaian terhadap masing-masing isu dengan mempertimbangkan
Aktual, Khalayak, Problematik, dan Kelayakan atau yang dikenal dengan metode
AKPL.
Tabel 3.1 Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No Isu/Masalah A K P L Total Rating
1. Belum adanya lembar monitoring 3 5 4 5 17 1
pasien resiko jatuh pada pasien rawat
inap di Puskesmas Panti
2. Kurang lengkapnya pengisian
dokumentasi keperawatan asuhan
4 3 3 4 14 4
keperawatan oleh perawat di ruang
rawat inap Puskesmas Panti
3. Kurangnya pencapaian nilai indikator
mutu pelayanan pada point
3 4 4 4 15 3
pengisian inform consent di ruang
rawat inap Puskesmas Panti..
4. Tingginya angka penyakit diare pada
anak-nk dan dewasa di ruang rawat 3 4 5 4 16 2
inap Puskesmas Panti
5. Ketidakpatuhan tenaga kesehatan
melakukan 5 (lima) momen hand
3 3 4 3 13 5
hygiene di Puskesmas Panti
Jember
Sumber: Hasil diskusi dengan mentor dan teman sejawat
Kriteria penetapan:
Aktual
1: pernah benar-benar terjadi
2: benar-benar sering terjadi
3: benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Khalayak
1: tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1: masalah sederhana
17
2: masalah kurang kompleks
3: masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: masalah kompleks
5: masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Layak
1: masuk akal.
2: realistis.
3: cukup masuk akal dan realistis.
4: masuk akal dan realistis.
5: masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Berdasarkan beberapa isu yang ada pada nomor 1 (satu) di atas, maka
dilakukan penilaian terhadap masing-masing isu dengan mmempertimbangkan
aspek Urgency (Kegawatan), Seriousness (Mendesak), Growth (Pertumbuhan)
dengan menggunakan skala Likert 1-5 untuk menentukan prioritas masalah.
Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
No Isu U S G Total Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth)
1 Belum adanya lembar 5 5 5 15 1
monitoring pasien resiko
jatuh pada pasien rawat
inap di Puskesmas Panti
2 Tingginya angka penyakit 5 5 4 14 2
diare pada anak-nk dan
dewasa di ruang rawat
inap Puskesmas Panti.
3 Kurangnya pencapaian 3 4 3 11 3
nilai indikator mutu
pelayanan di ruang rawat
inap Puskesmas Panti..
Sumber: Hasil diskusi dengan mentor dan teman sejawat
Kriteria penetapan:
18
Skala Likert : 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2=kecil pengaruhnya,
3=sedang/cukup pengaruhnya, 4=besar/tinggi pengaruhnya, dan 5=sangat
besar/tinggi pengaruhnya
Urgency
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4. : penting
5. : sangat penting
Seriousness
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : akibat yang ditimbulkan serius
5. : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1 : tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4. : berkembang
5 : sangat berkembang
Setelah dilakukan dengan menggunakan metode USG maka isu utama yang
diperoleh adalah “Belum adanya lembar penilaian resiko jatuh di ruang rawat inap
Puskesmas Panti” dengan analisis dampak jika isu itu tidak segerah dipecahkan
akan menyebabkan:
1. Kurang tercapainya nilai mutu pelayanan pada indikator sasaran
keselamatan pasien;
2. Kurangnya pemahaman dari petugas kesehatan tentang keselamatan
pasien;
3. Tidak adanya tindakan pencegahan pada pasien rawat dengan resiko
jatuh tinggi;
19
3.2 Gagasan Pemecahan Isu
Permasalahan ini muncul karena kurang optimalnya upaya preventif untuk
meningkatkan sasaran keselamatan pasien. Salah satu upaya untuk meningkatkan
sasaran keselamatan pasien yaitu pencegahan resiko jatuh. Sehingga diharapkan
pasien yang dirawat di rawat inap terjaga keselamatannya terutama untuk resiko
jatuh dari bed pasien. Gagasan pemecahan isu yang dilakukan adalah Penggunaan
Lembar Penilaian Resiko Jatuh untuk Meningkatkan Sasaran Keselamatan Pasien
di Ruang Rawat Inap UPT Puskesmas Panti”. Pengkajian ini dilakukan pada
setiap pasien yang akan menjalani rawat inap di puskesmas panti. Lembar form
pengkajian yang digunakan disesuaikan sesuai usia pasien. Tersedia tiga form
pengkajian yang dibedakan berdasarkan usia pasien yaitu pediatri, dewasa, dan
geriatri. Setelah dilakukan pengkajian resiko jatuh akan diketahui skala jatuh
pasien yang akan menjalani rawat inap di puskesmas panti. Sehingga, tindakan
pencegahan-pencegahan dapat dilakukan dengan tepat. Pada pasien dengan resiko
tinggi akan dipasangkan label penanda pada tiang infus pasien hal ini sehingga
diharapkan keluarga dan petugas dapat melakukan monitoring pasien yag berisiko
jatuh tinggi. Selain itu, label penanda resiko jatuh ini juga terpasang pada gelang
pasien berupa sticker resiko jatuh berwarna kuning.
Oleh karena itu, diusulkan beberapa kegiatan untuk memcahkan isu tersebut
diantaranya:
1. Koordinasi dan konsultasi terkait ide atau gagasan mengenai rencana
kegiatan kepada Kepala Puskesmas;
2. Pelaksanaan koordinasi dengan penanggung jawab mutu pelayanan di
Puskesmas Panti;
3. Penyusunan bentuk lembar penilaian resiko jatuh untuk pasien rawat inap
dan label resiko jatuh untuk pasien rawat inap di puskesmas panti;
4. Penyusunan SOP Penggunaan Lembar Penilaian Resiko Jatuh;
5. Mensosialisasikan penggunaan lembar penilaian resiko pasien jatuh pada
perawat di rawat inap Puskesmas Panti;
6. Implementasi penggunaan lembar monitor resiko jatuh pada setiap pasien
rawat inap Puskesmas Panti;
20
7. Monitoring dan evaluasi penerapan lembar monitor resiko jatuh pada
pasien rawat inap;
8. Pengumpulan laporan hasil monitoring dan evaluasi kepada kepala
Puskesmas Panti untuk bahan rencana tindak lanjut
9. Penyusunan laporan aktualisasi.
3.2 .1 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu
Proses kegiatan pemecahan isu dapat dilihat dari diagram alur di bawah ini:
Bagan 2. Diagram Alur Kegiatan Pemecah Isu

Koordinasi dan konsultasi ide atau gagasan mengenai rencana kegiatan dengan Kepala
Puskesmas

Melaksanakan koordinasi dengan Penanggung Jawab Mutu Pelayanan

Penyusunan lembar pengkajian resiko jatuh untuk pasien rawat inap dan label resiko
jatuh untuk pasien rawat inap di puskesmas panti

Penyusunan SOP Penggunaan Lembar Pengkajian Resiko Jatuh

Mensosialisasikan penggunaan lembar penilaian resiko pasien jatuh pada perawat di


rawat inap Puskesmas Panti

Implementasi penggunaan lembar monitor resiko jatuh pada setiap pasien rawat inap
Puskesmas Panti

Monitoring, evaluasi penerapan lembar monitor resiko jatuh pada pasien


rawat inap

Pengumpulan dokumentasi hasil kegiatan pasien rawat inap ke kepala


puskemas sebagai bahan tindak lanjut

Penyusunan21laporan aktualisasi
22
Tabel 3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi
KOMSTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ HASIL NILAI-NILAI TENTANG VISI
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN NILAI
KEGIATAN DASAR DAN MISI
ORGANISASI
ORGANISASI
1. Melakukan 1. Menghubungi kepala 1. Lembar Persetujuan Akuntabilitas Misi UPT Tata nilai yang
koordinasi dan puskesmas untuk Rencana Aktualisasi (Transparansi, Puskesmas Panti tercipta terutama
konsultasi terkait kontrak pertemuan 2. Dokumentasi Foto kejelasan,konsistensi) point pertama memberikan
ide dan gagasan 2. Menemui kepala Etika Publik akan tercapai: pelayanan
yang ingin puskesmas sesuai (Hormat,Sopan, Taat “Memberikan prima/berkualitas:
dirancang dalam jadwal yang sudah pada perintah, pelayanan Yang memiliki kemampuan
rancangan disepakati sebelumnya menghargai berkualitas”. dan kompetensi dalam
aktualisasi dengan 3. Berdiskusi rancangan komunikasi, konsultasi memberikan
kepala Puskesmas aktualisasi tentang dan kerjasama) pelayanan kesehatan
dan mentor Panti lembar penilaian Komitmen Mutu yang terbaik. Selain
terkait isu yang resiko jatuh pada (Inovasi,Efektifitas, itu juga tercemin pada
diangkat pasien rawat inap efisiensi) point Amanah yaitu
4. Meminta pendapat, melaksanakan tugas
saran, dan persetujuan yang dipercayakan
dari kepala puskesmas dengan baik

23
2. Melakukan 1. Menghubungi PJ Mutu 1. Dokumentasi Foto Akuntabilitas Misi UPT Tata nilai yang
koordinasi dan Pelayanan Puskesmas 2. Data laporan (Transparansi, Puskesmas Panti tercipta terutama
konsultasi dengan Panti untuk kontrak indikator Integritas,Kejelasan, point pertama memberikan
Penanggung Jawab pertemuan keselamatan pasien Konsistensi) juga tercapai: pelayanan
Mutu Pelayanan di 2. Menemui PJ Mutu di puskesmas panti Etika Publik (hormat, “Memberikan prima/berkualitas:
Puskesmas Panti Pelayanan Puskesmas sopan,menghargai pelayanan Yang memiliki kemampuan
Panti sesuai jadwal komunikasi, konsultasi berkualitas”. dan kompetensi dalam
yang sudah disepakati dan kerjasama) memberikan
sebelumnya Komitmen Mutu pelayanan kesehatan
3. Berdiskusi rancangan (Membangun yang terbaik. Selain
aktualisasi tentang kerjsama yng dilandasi itu juga tercemin pada
lembar penilaian kepercayaan dan point keikhlasan:
resiko jatuh pada kejujuran, memberikan
pasien rawat inap Inovasi,efisiensi dan pelayanan terbaik
4. Meminta masukan dari Efektifitas) kepada pasien dengan
PJ mutu pelayanan sepenuh hati tanpa
terkait penerapan pamrih.
lembar penilaian
resiko jatuh

24
3. Penyusunan lembar 1. Pembuatan lembar 1. Adanya form lembar Akuntabilitas Tata nilai akan
Misi UPT
pengkajian resiko penilaian resiko jatuh penilaian resiko (berintegrasi tinggi, tercipta terutama point
Puskesmas Panti
jatuh untuk pasien 2. Pembuatan label jatuh pasien rawat kepentingan publik) ulet: menjadi petugas
point kedua juga
rawat inap dan label penanda pasien resiko inap Etika Publik yang ulet dan
tercapai:
resiko jatuh untuk jatuh 2. Adanya label (mengutamakan konsisten dalam
“Meningkatkan
pasien rawat inap di penanda pasien pencapaian hasil dan bekerja
kualitas Sumber
puskesmas panti resiko jatuh tinggi mendorong kinerja
Daya Manusia”.
pegawai)
Komitment Mutu
(Kreatifitas, inovasi)
4. Penyusunan SOP 1. Penyusunan SOP 1. SOP pengkajian Akuntabilitas Tata nilai yang
Misi UPT
Penggunaan lembar penilaianan pasien resiko jatuh (berintegrasi tinggi, tercipta terutama
Puskesmas Panti
Lembar Penilaian resiko jatuh kepentingan publik) memberikan
point kedua juga
Resiko Jatuh Etika Publik pelayanan
tercapai:
(mengutamakan prima/berkualitas:
“Meningkatkan
pencapaian hasil dan memiliki kemampuan
kualitas Sumber
mendorong kinerja dan kompetensi dalam
Daya Manusia”.
pegawai) memberikan
Komitmen Mutu pelayanan kesehatan
(Efektifitas, Efisiensi yang terbaik. Selain
itu juga tercemin pada
25
Inovasi) point ulet: menjadi
petugas yang ulet dan
konsisten dalam
bekerja
5. Mensosialisasikan 1. Membuat kontrak 1. Undangan acara
Akuntabilitas Misi UPT Tata nilai Dan juga
penggunaan lembar pertemuan dengan 2. Daftar Hadir
(kepemimpinan, Puskesmas Panti mengutamakan point
penilaian resiko perawat rawat inap 3. Notulen
Integritas tinggi, point pertama Amanah yaitu
pasien jatuh pada 2. Melakukan pertemuan 4. Dokumentasi
tanggung jawab) juga tercapai: menjalankan tugas
perawat di rawat dengan perawat rawat kegiatan
“Memberikan dengan baik dan
Etika Publik
inap Puskesmas inap
pelayanan Yang berkualitas dalam
(menciptakan
Panti 3. Mensosialisakan
berkualitas” dan memberikan
lingkungan kerja yang
terkait pengaplikasian
point kedua juga pelayanan terhadap
non diskriminatif,
lembar penilaian
tercapai :” pasien
kerjasama,
resiko jatuh pada
Meningkatkan
komunikasi)
pasien rawat inap
kualitas sumber
4. Diskusi terkait Komitmen Mutu
daya manusia”
penerapan lembar (Efektifitas,
penilaian resiko jatuh Berorientasi mutu)

6. Implementasi 1. Melakukan pengkajian 1. Tersedianaya Tata nilai yang


Akuntabilitas Misi UPT
penggunaan lembar resiko jatuh pada lembar pengkajian tercipta terutama
(Transparansi, Puskesmas Panti

26
monitor resiko pasien rawat inap resiko jatuh pada memberikan
Integritas) point kedua juga
jatuh pada setiap 2. Memberikan label dokumen rekam pelayanan
tercapai :”
Etika Publik
pasien rawat inap resiko jatuh pada medis prima/berkualitas:
Meningkatkan
(menjalankan tugas
Puskesmas Panti pasien resiko jatuh 2. Pemasangan label memiliki kemampuan
kualitas sumber
profesionalisme)
tinggi resiko jatuh pada dan kompetensi dalam
daya manusia”
pasien dengan Komitmen Mutu memberikan
resiko jatuh tinggi (Efektifitas, Efisiensi, pelayanan kesehatan
3. Dokumentasi Foto inovasi) yang terbaik. Selain
itu juga tercemin pada
point Amanah yaitu
melaksanakan tugas
yang dipercayakan
dengan baik

7. Monitoring, 1. Melakukan diskusi 1. Lembar monitor Akuntabilitas Tata nilai nilai yang
Misi UPT
evaluasi penerapan bersama perawat penerapan lembar 1. Jujur tercipta terutama point
Puskesmas Panti
lembar pengkajian terkait penerapan pengkajian 2. Disiplin jujur: memiliki
point pertama
resiko jatuh pada lembar penilaian 2. Dokumentasi 3. Transparansi kemampuan dan
juga tercapai:
pasien rawat inap resikojatuh 4. Tanggungjawab kompetensi dalam
“Memberikan
2. Meminta masukan Komitmen Mutu memberikan
pelayanan Yang
untuk rencana ke Pelayanan kesehatan
27
depan (Efektifitas, Efisiensi) pada pasien dengan
berkualitas” dan
baik dan jujur
point kedua juga
tercapai :”
Meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia”

8 Pengumpulan 1. Mendokumentasikan 1. Laporan hasil Akuntabilitas Tata nilai nilai yang


Misi UPT
dokumentasi hasil hasil kegiatan secara kegiatan dan 1. Jujur tercipta terutama point
Puskesmas Panti
kegiatan,montoring detail dan lengkap monitoring evaluasi 2. Disiplin jujur: memiliki
point pertama
dan evaluasi untuk 2. Menyusun laporan 2. Dokumentasi foto 3. Tanggungjawab kemampuan dan
juga tercapai:
diserahkan kepada kegiatan kompetensi dalam
“Memberikan
Kapala Puskesmas memberikan
pelayanan Yang
untuk bahan Pelayanan kesehatan
berkualitas” dan
rencana tindak pada pasien dengan
point kedua juga
lanjut baik dan jujur
tercapai :”
Meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia”

9. Penyusunan laporan 1. Menyusun laporan Laporan Akhir Akuntabilitas Tata nilai nilai yang
Misi UPT

28
Aktualisasi kegiatan Aktualisasi 3. Jujur tercipta terutama point
Puskesmas Panti
2. Menyusun 4. Disiplin jujur: memiliki
point pertama
dokumentasi sesuai 5. Tanggungjawab kemampuan dan
juga tercapai:
waktu pelaksanaan kompetensi dalam
“Memberikan
memberikan
pelayanan Yang
Pelayanan kesehatan
berkualitas” dan
pada pasien dengan
point kedua juga
baik dan jujur
tercapai :”
Meningkatkan
kualitas sumber
daya manusia”

29
a. Jadwal Rencana Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan Aktualisasi diperlukan jadwal tang sudah harus tersusun agar rencana aktualisasi bisa terwujud sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Berikut merupakan jadwal rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Puskesmas Panti.
Tabel 3.4 Jadwal Kegiatan Rencana Aktualisasi

Oktober November Desember


No Kegiatan
4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Koordinasi dan Konsultasi terkait ide dan gagasan kepada Kepala Puskesmas

Koordinasi dan Konsultasi terkait ide dan gagasan kepada penanggung jawab
2
mutu pelayanan Puskesmas;
Penyusunan lembar pengkajian resiko jatuh untuk pasien rawat inap dan label
3
resiko jatuh untuk pasien rawat inap di puskesmas panti
Penyusunan SOP Penggunaan Lembar Pengkajian dan Penatalaksanaan Resiko
4
Jatuh
Mensosialisasikan penggunaan lembar pengkajian resiko pasien jatuh pada
5 perawat di rawat inap Puskesmas Panti

Implementasi penggunaan lembar pengkajian resiko jatuh pada setiap pasien


6
rawat inap Puskesmas Panti
Monitoring dan evaluasi penerapan lembar pengakjian resiko jatuh pada pasien
7
rawat inap;
8 Pengumpulan dokumentasi hasil kegiatan dan hasil evaluasi untuk kepala
30
puskesmas sebagai bahan rencana tindak lanjut.
9 Penyusunan Laporan Akhir Aktualisasi

: Sudah dilakukan : Belum dilakukan

31
32

Anda mungkin juga menyukai