Latar belakang
Penanggulangan TB dengan strategi DOTS ke dalam pelayanan kesehatan dasar
melalui Puskesmas telah dilakukan sejak tahun 1995. Khusus untuk institusi pelayanan
rumah sakit dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) intervensi baru dilakukan secara
aktif sejak tahun 2000. Pelaksanaan DOTS di rumah sakit mempunyai daya ungkit dalam
penemuan kasus (case detection rate/CDR), angka keberhasilan pengobatan (cure rate) dan
angka keberhasilan rujukan (success referal rate). Bukan hanya Rumah Sakit, Puskesmas
juga memegang peran penting dalam pengendalian Tuberculosis sebagai garda terdepan
kesehatan di Masyarakat. Pelaksanaan program TB DOTS di Puskesmas Kabupaten Buton
khususnya Puskesmas Lasalimu Selatan juga diharapkan dapat memberikan pelayanan
terpadu, sama bagi seluruh pasien, dan menyeluruh.
Tujuan Khusus :
- Melindungi pasien dan pengunjung lain dari risiko penularan infeksi TB di lingkungan
Puskesmas Lasalimu Selatan.
Gambaran
Kegiatan ini memilah di bagian pendaftaran pasien berdasarkan status penderita apakah
termasuk peserta JKN/BPJS atau non JKN/NPJS. Penderita non BPJS yang mempunyai
keluhan batuk berdahak lebih 2 minggu, nafsu makan menurun, demam dimalam hari tanpa
alasan yang jelas diarahkan untuk mendaftar di Poliklinik DOTS, dilakukan oleh petugas
pendaftaran. Penderita BPJS yang mempunyai keluhan batuk berdahak lebih 2 minggu, berat
badan menurun, demam dimalam hari tanpa alasan yang jelas diarahkan untuk mendaftar
sesuai poliklinik rujukan yang dituju dan diberitahukan untuk menuju ruang tunggu yang
telah disediakan. Penderita yang mempunyai keluhan batuk berdahak lebih 2 minggu,
minggu, nafsu makan menurun, demam di malam hari tanpa alasan yang jelas diberikan
masker dan dipastikan cara pemakaian masker dengan benar serta dilakukan edukasi cara
batuk yang benar.
Sasaran
1. Pasien dengan Keluhan Batuk 2 Minggu/ Keringat malam/ Penurunan berat badan drastis/
kontak dengan pasien TB
Hasil
Pasien yang datang ke poliklinik umum dan laboratorium puskesmas Lasalimu Selatan pada 7
Maret 2022 pukul 11.00 WITA. Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mendeteksi
penularan penyakit tuberculosis (TB). Penapisan TB ini dilakukan melalui beberapa langkah,
yaitu anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari hasil anamnesis
didapatkan bahwa pasien bahwa keluhan pasien berupa batuk berdahak >2 minggu yang lalu
disertai bercak darah, sesak napas, demam, keringat malam dan penurunan berat badan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan adanya ronkhi halus di apex paru, sedangkan pada pemeriksaan
foto thorax didapatkan kesan TB paru aktif bilateral dominant dextra sehingga kemudian
dilanjutkan dengan pemeriksaan sputum BTA untuk membantu skrining sekaligus diagnosis
TB Paru.
Hasil skrining penderita TB di Puskesmas Lasalimu Selatan Periode Februari Maret 2022
Berdasarkan diagram dan data diatas jumlah penderita dengan curiga TB terbanyak di bulan
februari 2022 dengan 2 penderita. Setiap bulan lebih banyak penderita suspek TB paru yang
periksa di poli klinik paru atau DOTS. Total jumlah penderita suspek TB paru Puskesmas
Lasalimu Selatan Periode Januari - Maret Tahun 2022 adalah 30 pasien dan terkonfirmasi
sebanyak 3 penderita.