STI-Being Jesus Online-Content Web
STI-Being Jesus Online-Content Web
DUNIA MAYA
menekan sebuah tombol. Kita juga sadar bahwa sekali kita
mengirim, mengunggah, atau berkicau tentang sesuatu,
hal itu akan terpampang selamanya di dunia maya. Jadi,
bagaimana kita dapat menjelajahi dunia maya dengan
cara yang berkenan kepada Juruselamat kita? Meski ditulis Hikmat Alkitabiah bagi Ranah Digital
ribuan tahun lalu, Alkitab menyampaikan banyak kebenaran
abadi yang dapat diterapkan dalam setiap aspek hidup kita,
termasuk hikmat yang kita butuhkan dalam interaksi kita
di ranah digital. Bayangkan apa yang akan terjadi jika Anda
setia menjadi duta Kristus di dunia maya setiap hari!
Dennis Moles
www.dhdindonesia.com
pengantar
Menjadi Duta Kristus
di Dunia Maya
Hikmat Alkitabiah bagi Ranah Digital
1
Alkitab mengatakan banyak hal penting tentang
bagaimana kita saling berkomunikasi dan berelasi,
dan semua itu terlebih relevan di dalam ranah digital
yang serba cepat pada masa kini. Di halaman-halaman
selanjutnya, Anda tidak akan menemukan panduan
tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
Namun Anda akan mempelajari prinsip-prinsip abadi
yang akan menolong Anda menjadi duta Kristus dalam
ruang-ruang komunikasi Anda di dunia maya.
Dennis Moles
satu
Apa yang akan Dikicaukan Yesus? � � � � � � � � � � � � � � � � � � 5
dua
Inti Masalah � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � 11
tiga
Gunakan Filter yang Tepat � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � 17
empat
Sebelum Menekan “Kirim” � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � 29
Kutipan ayat diambil dari teks Alkitab Terjemahan Baru Indonesia, LAI © 1974.
5
Sebuah tagar biasanya terdiri dari tanda pagar (#) diikuti
kata-kata atau frasa. Tagar tersebut menolong orang mengenali
pesan-pesan yang terkait dengan topik tertentu. Pembawa acara
bincang-bincang di TV itu menggunakan tagar untuk mendorong
pengikutnya supaya meramaikan percakapan lewat Twitter.
11
makhluk ciptaan-Nya. Dr. Michael Pasquale menyatakan
bahwa bahasa manusia adalah salah satu karunia Allah yang
dengan jelas membedakan umat manusia dari makhluk lainnya.1
Inti Masalah 13
Dalam pengajaran-Nya, Yesus menegur kata-kata kita yang
menyakiti sesama maupun niat kita yang buruk.
Para pengikut Yesus yang mula-mula kebanyakan adalah
orang Yahudi. Mereka sangat peduli pada ketaatan dalam
menjalankan hukum dan peraturan yang digariskan dalam
Kitab Suci mereka, yang kini kita kenal sebagai Perjanjian Lama.
Mereka sungguh-sungguh ingin memastikan bahwa mereka
makan makanan yang tepat, mengenakan pakaian yang benar,
dan mempersembahkan korban yang benar. Hidup mereka
dijalankan dengan sangat disiplin dan perilaku mereka diatur
dengan sangat ketat.
1 Pasquale, Michael dan Nathan L.K. Bierma, Every Tribe and Tongue: A Biblical Vision
for Language in Society, Pickwick Publications, Eugene: 2011.
17
Mengapa kisah-kisah semacam itu beredar luas lewat
media sosial? Salah satu alasannya mungkin karena kita sering
menggunakan media sosial untuk menyatakan pendapat, bukan
untuk mencari atau menjelaskan kebenaran. Sayangnya dalam
menyampaikan pendapat sering kali kebenaran jadi terabaikan.
Dalam Yohanes 14:6, Yesus memberitahukan kepada para
pengikut-Nya bahwa kebenaran tidak didasarkan pada berbagai
ideologi atau dalil, melainkan pada diri-Nya sendiri! “Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
29
oleh Allah yang mengasihi mereka. Allah bekerja tanpa lelah
untuk memulihkan kita kembali pada hubungan yang sempurna
dengan Allah dan dengan sesama manusia. Peraturan dan hukum
tidak akan dapat melakukannya untuk kita. Hanya Yesus yang
sanggup melakukannya. Kasih telah mendorong-Nya untuk
mati di kayu salib. Setelah menerima kasih Kristus, kita pun
dimampukan-Nya untuk mengasihi.
Kasih yang dipulihkan Allah itu seharusnya tidak hanya
mewarnai interaksi kita saat bertatap muka dengan orang lain,
tetapi juga meresap dalam segala perbuatan dan perkataan kita
di dunia maya. Memilih untuk mengasihi satu sama lain melalui
kicauan, kiriman, dan komentar kita memang membutuhkan
kerja keras. Memang lebih mudah mengkritik daripada bermurah
hati terhadap orang yang berbeda pandangan dengan kita.
Dibutuhkan usaha lebih besar untuk menjadi rendah hati dan
lemah lembut daripada bersikap arogan dan agresif. Dibutuhkan
lebih banyak waktu, tenaga, dan
kesabaran untuk melibatkan diri
dalam percakapan yang tulus daripada
menceramahi mereka. Mendengarkan
lebih sulit daripada berbicara. Menjalin
percakapan yang tulus lebih sulit
daripada memberikan ceramah.
Jika menengok apa yang Salah satu
terpampang di halaman Twitter dan
Facebook kita, kita akan tahu betapa dampak yang
itu mungkin masih jauh dari kenyataan. merusak dari
Mungkin kita merasa tidak sanggup dosa adalah
melakukannya. Dengan kekuatan
melemahnya
kita sendiri memang tidak mungkin.
Namun apa yang akan terjadi, kesanggupan kita
seandainya hari demi hari setiap dari untuk mengasihi
kita memutuskan untuk secara sadar dan dikasihi.
menyerahkan interaksi digital kita
kepada Kristus? Apa yang akan terjadi
DONASI