perusahaan yang percaya bahwa konsumen menginginkan produk yang terjangkau dan mudah didapatkan, sehingga mudah dipasarkan. Perusahaan yang menganut konsep ini melakukan produksi dalam jumlah besar untuk mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, mereka bisa menekan modal dengan produksi massal. Konsep ini bisa sukses diterapkan apabila permintaan pasar lebih tinggi daripada produk yang ditawarkan. Konsep Produk Konsep produk dilandasi oleh asumsi bahwa konsumen lebih menyukai produk berkualitas, di mana harga dan ketersediaan produk tidak terlalu berpengaruh pada keputusan pembelian. Perusahaan yang menggunakan konsep ini akan memproduksi barang dengan kualitas terbaik, yang tentunya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi. Produk yang relatif lebih mahal ini tidak akan menarik pembeli yang masih memilih produk dengan harga lebih murah. Konsep Penjualan
konsep penjualan berfokus pada
pemasaran produk. Konsep ini meyakini bahwa produk apapun; terlepas dari kualitas, harga, ataupun permintaan pasar; akan bisa dipasarkan apabila perusahaan menjual secara agresif. Konsep ini tidak mementingkan hubungan dengan konsumen, dan cenderung hanya mengutamakan target penjualan dengan keuntungan yang didapat. Karena itu, perusahaan cenderung mengabaikan kepuasan pelanggan dan loyalitas konsumen. Konsep Pemasaran Perusahaan yang menganut konsep manajemen pemasaran satu ini menjadikan konsumen sebagai pusat perhatian. Perusahaan akan lebih fokus pada kebutuhan konsumen dan berusaha untuk memahami apa yang diinginkan pasar. Tak jarang, perusahaan akan melakukan riset terlebih dahulu sebelum mulai memproduksi dan memasarkan produk. Perusahaan yang menggunakan konsep pemasaran ini bisa memiliki nilai lebih dibandingkan kompetitornya, dan juga membuat konsumen menjadi lebih loyal kepada satu brand dibanding brand lain. Konsep Pemasaran Sosial Konsep manajemen pemasaran ini terbilang lebih baru dibandingkan empat konsep sebelumnya. Selain menekankan fokus pada konsumen, konsep pemasaran sosial juga menekankan kepentingan konsumen dan masyarakat secara umum. Perusahaan yang menggunakan konsep ini akan mempertimbangkan etika dalam praktik pemasaran mereka. Tidak hanya fokus pada keuntungan, perusahaan juga akan berusaha mengimbangi kebutuhan, kepuasan, dan minat konsumen. Strategi Pemasaran untuk Startup Zaman sekarang banyak perusahaan yang baru dirintis dan masih berada dalam tahap berkembang. Umumnya, startup yang berdiri menerapkan teknologi dalam produk utamanya. Dengan bantuan teknologi inilah perusahaan startup bisa menjawab kebutuhan dan masalah di masyarakat. Berikut ini adalah beberapa strategi pemasaran berbasis teknologi yang bisa digunakan untuk pemasaran produk perusahaan startup. Social Media Marketing Kemunculan beragam media sosial tidak hanya menguntungkan individu, melainkan juga para pelaku bisnis.Media sosial bisa dimanfaatkan untuk memasarkan produk hingga berinteraksi dengan konsumen. Kunci dari kesuksesan social media marketing tidak lain adalah konten yang menarik. Jika dilakukan dengan tepat, penggunaan media sosial juga bisa berpengaruh pada reputasi perusahaan, lho! Email dan Konten Marketing Manfaatkan fitur subscribe untuk mengumpulkan email calon konsumen yang tertarik dengan produk perusahaan. Apabila bisnis yang dijalankan memungkinkan publik untuk sign up dengan email, gunakan juga kesempatan ini untuk membuat strategi customer relationship mana gement (CRM). Selain menggunakan trik tersebut, perusahaan sekarang juga sudah beralih ke konten marketing dengan membuat blog yang berisikan informasi relevan terkait jenis usaha. Komunitas Baik itu secara online maupun offline, perusahaan bisa mencoba meningkatkan loyalitas konsumen dengan membangun komunitas pengguna. Komunitas online bisa dibangun melalui media sosial ataupun forum yang ada di website perusahaan. Komunitas online ini juga bisa dimanfaatkan untuk menciptakan komunitas offline melalui kegiatan- kegiatan yang dibuat khusus bagi para anggotanya. Remarketing Trik satu ini merupakan trik menargetkan iklan online kepada pengunjung website perusahaa n. Misalnya, seseorang yang baru saja membuka website A kemungkinan besar akan mendapatkan iklan seputar produk A meskipun Ia sudah berada di website lain. Taktik ini bermanfaat untuk meningkatkan awareness (kesadaran), traffic, hingga penjualan. Bersambung Pada Pertemuan Selanjutnya