Anda di halaman 1dari 3

Psikologi klinis adalah tentang

1. Bekerja utk memahami mengapa org punya distress psikologis

2. Bekerja utk mencegah gangguan/ distress psikologis

3. Bekerja utk mengurangi gangguan/ distress psikologis

4. Promosi kesejahteraan psikologis

5. Promosi tentang perkembangan dan pertumbuhan

Stress merupakan tuntutan terhadap sistem yang menghasilkan ketegangan, kecemasan dan
kebutuhan akan energi yang ekstra

 Stress mempengaruhi imunitas tubuh


 Adapun stress posistif (eustress)/tantangan yang membangun

Coping merupaka salah satu istilah yang sering digunakan dalam ilmu psikologi klisnis. Coping sendiri
adalah cara sistem mengatasi masalah-masalah dan usaha-usaha untuk mengatasi stres. Berikut
macam-macam coping

 Emotion focused coping : usaha idividu untuk menghilangakn stress yagn dirasakannya tidak
dengan cara menghadapinya secara langsung, tetapi lebih pada usaha untuk
mempertahankan keseimbangan afeksinya (perasaan/emosi). Contohnya adalah meditasi,
curhat, atau menuliskan tentang masalah yang dihadapi. Terdapat dua penggolongan dari
EFC
a) Adaptif, adalah strategi coping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan,
belajar dan mencapai tujuan. Contohnya yaitu berbicara dengan orang lain,
memecahkan masalah secara efektif, terknik relaksasi, latihan seimbang dan
aktivitas konstruktif.
b) Maladaptif, adalah strategi coping yang menghambat fungsi intregasi, memecahkan
pertumbuhan, menurunkan otonomi, dan cenderung mengusai lingkungan.
Contohnnya yaitu makan berlebihan atau tidak makan, bekerja berlebihan atau
menghindari pekerjaan.

Adapun teknik yang dapat digunakan sebagai langkah dalam strategi ini adalah teknik 3 P sebagai
berikut:

a. Teknik Perenungan: antara lain mengisolasi diri untuk memikirkan betapa buruknya
perasaan kita
b. Teknik Pengalihan: antara lain melibatkan diri dalam aktviitas yang menyenangkan.
Contohnya dengan menonton bioskop bersama teman-teman, tujuannya adalah untuk
menjauhkan diri dari masalah dan mendapatkan kembali perasaan menguasai masalah
c. Teknik Penghindaran Negatif : aktifitas yang dapat mengalihkan kita dari mood. Contohnya
adalah minum-minuman sampai mabuk, ngebut-ngebutan di jalanan
 Problem focused coping : usaha satu individu untuk menghilangkan stress dengan cara
menghadapai secara langsung masalah yang dialami.
a) Menghadapi masalah secara aktif, yaitu proses menggunakan strategi untuk mencoba
menghilangkan stressor. Strategi ini meliputi memulai tindakan langsung, meningkatkan
usaha, dan menghadapi masalah dengan cara-cara yang bijaksana.
b) Perencanaan, adalah berpikir mengenai bagaimana menghadapi stresor. Membuat
strategi yang akan dilakukan, juga memikirkan bagaimana cara untuk mengurangi
masalah dan bagaimana mengatasi masalah.
c) Mengurangi aktifitas-aktifitas persaingan yaitu individu mengurangi keterlibatan dalam
aktifitas yang menimbulkan persaingan sebagai cara untuk dapat lebih fokus pada
masalah yang dihadapinya.
d) Pengendalian, yaitu menunggu kesempatan yang tepat untuk bertindak, menahan diri,
dan tidak bertindak secara gegabah. Pada dasarnya strategi ini tidak dianggap sebagai
suatu strategi menghadapi masalah yang potensial, tetapi terkadang responnya cukup
bermanfaat dan diperlukan untuk mengatasi tekanan, karena perilaku seseorang yang
melakukan strategi pengendalian diri difokuskan untuk menghadapi tekanan secara
efektif.
e) Mencari dukungan sosial karena alasan instrumental, yaitu mencari nasehat, bantuan
atau informasi

Abnormal dan normal

Tingkat ke normalan seseorag dikuru melalu beberapa aspek

1. Batasan moral : menggunakan sisten pekatutuan perilaku. Hal yang baik, buruk, memalulkan
dan menyebabkan masalah menjadi kategori-kategori yang terdapat didalam batasan ini.
Terkhusunya untuk kategori terakhir, digunakan sebagai batasan untuk mengatakan normal
atau tidaknnya suatu individu berdasarkan perlakunya.
2. Kerusakan dan gangguan fungsi tertentu : orang yang abnormal biasanya memiliki
keterbatasan atau gangguan dalam fungsi tertentu, entah itu secara fisik maupun mental,
biasanya didapati pada pasien di rumah sakit mental/jiwa maupun pusat-pusat rehabilitasi
3. Deviasi sosial/penyimpangan sosial : adanya perbedaan perilaku suatu indivu yang tidak
sesuai dengan kebiasaan atau dapat dikatakn aspek kultural sangat berpengaruh, dimana
tindakan yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dialkukan di suatu komunitas atau
perkumpulan masyarakat sosial akan dianggap abnormal (konotasi yang diberikan adalah
terdapat deviasi sosial).
4. Vaariansi statistik : adanya pegukuran tingkat kenormalan seseorang yang kemudi
menghasilkan data secara statistik dengan angka yang akurat dengan hasil yang
diakumulasikan, sebagai contoh test IQ. IQ dibawah rata-rata maka dapat dikatakan
abnormal secara psikometrik. Adapun data terkait IQ yang menunjukan kualitas hidup
seseorang mengingat tingkat kepandaian atau dalam hal ini IQ sangat dipengaruhi oleh pola
hidup
5. Cermatan sintom : adanya gangguan pada seseorang akan tercemin atau terlihat lewat
setiap gejala yang muncul. orang yang abnormal cenderung menunjukan suatu gejala khusus
terhadap usatu kejadian atau situasi yang menimpannya. Gejala-gelaja ini yang biasanya
digunakan sebagai indikator dari kenormalan seseorang.
6. Metode utopian : pandangan bahwa hanya merek ayang mencapai potensi maksimalnya
yang memiliki hidup bebas dari masalah kesehatan mental. Beberapa penanda akan adanay
masalah kesehatan mental yakni
a) Adanya proses psikologi yang terdistorsi ( distorted psychological processes)
b) Perilaku disfungsi (dysfunctional) dan merupakan akibat distress
c) Respon unik dan tidak serupa akan satu situasi yang bersifat stresful.

Anda mungkin juga menyukai