• Stres adalah respon reaksi respon tubuh terhadap stresor
Psikososial (tekanan mental) beban kehidupan (WHO,2003) • Stres adalah sekumpulan perubahan fisiologis akibat tubuh terpapar terhadap bahaya ancaman • Stres adalah tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang (Jenita DT Donsu, 2017) • Stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang di hadapi oleh mental, fisik dan emosional dan spiritual manusia yang suatu saat dapat mempengaruhi keadaan fisik manusia tersebut. Tingkatan Stres menurut • Keperawatan Jiwa menggunakan model Stres adaptasi dalam mengidentifikasi perilaku. Model ini mengidentifikasi sehat sakit sebagai hasil berbagai karakteristik • Model ini mengintegrasikan komponen biologis, psikologis, serta sosial dalam pengkajian dan penyelesaian masalahnnya. STRES ADAPTASI MENURUT STUART DAN LARAIA Faktor Presisposisi
• Adalah faktor resiko yang menjadi sumber terjadinnya stres yang
mempengaruhi tipe dan sumber dari Individu untuk menghadapi stres baik biologis, psikologis maupun sosialkultural secara bersama-sama Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi
• Faktor presipitasi adalah stimulus yang mengancam individu.
Faktor presipitasi memerlukan energi yang besar dalam menghadapi stres atau tekanan hidup. Faktor presipitasi ini dapat bersifat biologis, psikologis, dan sosiokultural. Faktor yang mempengaruhi Stresor adalah
• Berapa lama terpapar
• Berapa kali terjadinya stresor • Adapun faktor Presipitasi yang sering terjadi adalah : kejadian yang menekan (stresfull) dan ketegangan hidup Tiga katagori yang menekan kehidupan yaitu
• Aktivitas sosial : keluarga, pekerjaan, pendidikan dan
sosial,kesehatan, keuangan aspek legal dan krisis komunitas • Lingkungan Sosial : jalan masuk atau jalan keluar seseorang yang baru masuk kedalam lingkungan sosial • Keiginan Sosial : keinginan sosial adalah keinginan secara umum seperti keinginana menikah, keiginana mempunyai sesuatu dan keiginan lainnya. Penilaian Terhadap Stresor
• Penilaian terhadap stresor meliputi penentuan arti dan
pemahaman terhadap pengaruh situasi yang penuh dengan stres bagi individu. Penilaian terhadap stresor ini meliputi respons kognitif, afektif, fisiologis, perilaku, dan respons sosial. Penilaian adalah dihubungkan dengan evaluasi terhadap pentingnya sustu kejadian yang berhubungan dengan kondisi sehat. Penilaian terhadap stresor
• Respon Kognitif
• Faktor kognitif memainkan peran sentral dalam adaptasi. Faktor
kognitif mencatat kejadian yang menekan, memilih pola koping yang digunakan, serta emosional, fisiologis, perilaku, dan reaksi sosial seseorang. Penilaian kognitif merupakan jembatan psikologis antara seseorang dengan lingkungannya dalam menghadapi kerusakan dan potensial kerusakan. Terdapat tiga tipe penilaian stresor primer dari stres yaitu kehilangan, ancaman, dan tantangan. Respon Afektif
• Respons afektif adalah membangun perasaan. Dalam penilaian
terhadap stresor respons afektif utama adalah reaksi tidak spesifik atau umumnya merupakan reaksi kecemasan, yang hal ini diekpresikan dalam bentuk emosi. Respons afektif meliputi sedih, takut, marah, menerima, tidak percaya, antisipasi, atau kaget. Emosi juga menggambarkan tipe, durasi, dan karakter yang berubah sebagai hasil dari suatu kejadian. Respon fisiologis
• Respons fisiologis merefleksikan interaksi beberapa neuroendokrin
yang meliputi hormon, prolaktin, hormon adrenokortikotropik (ACTH), vasopresin, oksitosin, insulin, epineprin morepineprin, dan neurotransmiter lain di otak. Respons fisiologis melawan atau menghindar (the fight-or-fligh) menstimulasi divisi simpatik dari sistem saraf autonomi dan meningkatkan aktivitas kelenjar adrenal. Sebagai tambahan, stres dapat memengaruhi sistem imun dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk melawan penyakit Respon Perilaku
• Hasil dari respon emosi dan psikologis
Respon sosial
• Respon yang di dasarkan pada tiga aktifitas yaitu : Arti, Atribut
dan perbandingan sosial Sumber koping
• Sumber koping meliputi aset ekonomi, kemampuan dan
keterampilan, teknik pertahanan, dukungan sosial, serta motivasi. Mekanisme Koping
Tiga Tipe mekanisme koping yaitu :
Mekanisme koping problem focus Mekanisme ini terdiri atas tugas dan usaha langsung untuk mengatasi ancaman diri. Contoh: negosiasi, konfrontasi, dan mencari nasihat. Mekanisme koping cognitively focus Mekanisme ini berupa seseorang dapat mengontrol masalah dan menetralisasinya. Contoh: perbandingan positif, selective ignorance, substitution of reward, dan devaluation of desired objects. Mekanisme koping emotion focus Pasien menyesuaikan diri terhadap distres emosional secara tidak berlebihan. Contoh: menggunakan mekanisme pertahanan ego seperti denial, supresi, atau proyeksi. Mekanisme KOPING dapat Bersifat
• Konstruktif : konstruktif terjadi ketika kecemasan diperlakukan
sebagai sinyal peringatan dan individu menerima sebagai tantangan untuk menyelesaikan masalah • Destruktif : Menghindari kecemasan tanpa menyelesaikan Konflik Mekanisme Koping
• Mekanisme Koping Fantasi : Keinginan yang tidak terkabul di puaskan
dalam imaginasi, mengkhayal seolah-olah menjadi seperti yang diiginkan. • Mekanisme Koping penyangkalan (denial) : melindungi terhadap diri dari kenyataan yang tidak menyenagkan dengan menolak menghadapi hal yang sering dilakukan dengan cara melarikan diri, tidak berani melihat dan mengakui kenyataan yang menakutkan. • Mekanisme Koping rasionalisasi : berusaha membuktikan perbuatannya (yang sebenarnya tidak baik) rasional adanya sehingga dapat disetujui dan diterima oleh diri sendiri dan masyarakat. ` • Mekanisme Koping Identifikasi : Menambah harga diri dan menyamakan dirinya dengan orang lain atau suatu hal yang mengaumi Contoh kebiasaan merokok mengikuti ayahnya • Mekanisme Koping Intropeksi : Identifikasi yang berbentuk Primitif, menyatukan nilai dan norma luar denga struktur egonnya sehingga individu tidak tergantung pada belas kasihan tentang hal-hal yang dirasakan sebagai ancaman. Contoh : memasukan aspek kepercayaan kedalam pendiriannya dalam menghadapi keadaan yang mengancam Mekanisme Koping
• Mekanisme Koping represi : secara tidak sadar menekan pikiran yang
berbahaya dan menyedihkan dari alam sadar kealam tidak sadar, Contoh : Melihat temannya meninggal perilakunya seolah-olah lupa akan kejadian tersebut • Mekanisme Koping supresi : individu secara sadar menolak pikirannya keluarg dari alam sadarnnya dan memikirkan hal-hal yang lain. Supresi tidak terlalu berbahaya karena dilakukn secara sengaja dan individu mengetahui apa yang dibuatnnya. • Mekanisme Koping Regresi : mundur ke tingkat perkembangan yang lebih rendah dengan respon yang kurang matang dan biasanya dengan respon aspirasi yang kurang, Contoh Anak yang punya adik lagi jadi mengisap jempol, ngompol Mekanisme Koping
• Mekanisme Koping proyeksi : Menyalahkan orang lain mengenai
kesulitannya sendiri atau melemparkan kepada orang lain keiginan yang tidak baik. Contoh : mahasiswa tidak lulus karena dosen sentimen • Penyusunan reaksi(reaksi Formasi) : mencegah keiginan yang berbahaya bila di ekspresikan dengan melebih-lebihkan sikap dan perilaku yang berlawanan dan mengunakanya sebagai rintangan. Contoh Fanatik dalam mengutuk perjudian agar menindas kecenderungan diri kearah itu. Mekanisme Koping
• Mekanisme koping Sublimasi : mencari
pemuasanan/menghilangkan keinginan seksual dalam kegiatan non seksual. Nafsu yang tidak terpenuhi di salurkan kepada kegiatan lain yang dapat diterima oleh masyarakat. Contohnya Seseorang yang belum menikah mementingkan mengejar karier untuk mendapatkan kepuasan. • Mekanisme koping Kompensasi : menutupi kelemahan dengan menonjolkan sikap yang baik atau frustasi terhadap satu bidang bisa juga mencari kepuasan berlebihan terhadap bidang lain Mekanisme Koping
• Mekanisme Koping pemindahan (diplacement) : emosi atau fantasi
terhadap seseorang atau benda di curahkan terhadap seseorang atau benda lain yang biasanya lebih kurang berbahaya dari benda lain. Contoh anak dimarahi ibu maka anak akan memarahi adiknnya • Mekanisme Koping pelepasan atau penebusan: meniadakan atau membatalkan suatu pikiran kecenderungan atau tindakan yang tidak disetujui/tidak bermoral pemenebus antara lain meminta maaf, meyesalkan, memberi pilihan . Contoh pegawai yang korupsi memberikan sumbangan yang besar terhadap kegiatan sosial Mekanisme Koping
• Penyekatan emosional ; mengurangi keterlibatan ego dan menarik
diri menjadipasif, melindungi diri sendiri dari kesakitan dan kekecewaan. • Isolasi : suatu bentuk penyekatan emosional karena beban emosi dalam suatu keadaan yang menyakitkan • Simpatisme : berusaha mendapatkan simpati dengan cara menceritakan berbagai kesukarannya • Memberontak(acting out) mengurangi kecemasan yang dibangkitkan oleh berbagai keiginan yang terlarang Terima kasih
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu