ARTIKEL-Kewarganegaraan Domisili Dan Kedudukan Anggota Direksi (Umar Kasim)
ARTIKEL-Kewarganegaraan Domisili Dan Kedudukan Anggota Direksi (Umar Kasim)
Yang tidak dapat dan tidak boleh Apabila salah seorang anggota Direksi
dilakukan adalah apabila ia bertindak menjadi Direktur Utama, dan yang
melebihi kapasitas dan kewenangan yang lainnya menjabat sebagai anggota Direksi
dimilikinya (ultra vires). Atau tanpa kuasa tertentu sesuai dengan bidang tugasnya
dan tanpa memenuhi syarat sahnya suatu masing-masing, seperti Direktur
perbuatan hukum, ia melakukan tindakan Keuangan, Direktur Produksi, Direktur
hukum untuk kepentiangan dan tujuan Pemasaran, maka masing-masing
perseroan. Tindakan-tindakan anggota diantaranya hanya boleh bertindak dalam
Direksi tersebut, tidaklah mengikat secara kapasitasnya sendiri sesuai dengan
korporasi. Dengan demikian tindakan nomenclaturnya. Artinya, ia hanya
tersebut termasuk dalam kategori bertindak dan bertanggung-jawab sesuai
tindakan pribadi dengan konsekwensi ia dengan job discription yang
harus bertanggung-jawab secara pribadi diembannya. Bagi seorang anggota
untuk keseluruhan (tanggung-jawab Direksi yang menjabat sebagai
renteng, hoofdelijkheid aansprakkelijk). Direktur Utama, maka ia bertanggung-
Sebagaimana disebutkan pada bagian jawab secara keseluruhan untuk
awal, bahwa suatu perseroan dapat semuanya. Namun apabila seorang
memiliki seorang atau lebih anggota anggota Direksi yang membidangi
Direksi. Bahkan untuk suatu perseroan keuangan, tanggung-jawabnya hanya
tertentu, diwajibkan memiliki sekurang- sebatas segala hal-ihwal yang berkaitan
kurangnya dua orang anggota Direksi. dengan keuangan.
Apabila kemudian melakukan tindakan Artinya sebagai “manajer”, sepanjang
hukum yang membidangi (misalnya) anggota Direksi me-manage perseroan
produksi, tanpa amanat dan kuasa, maka dalam batas-batas kewenangan dan
ia dapat dikatakan melakukan tindakan kapasitasnya, maka ia representative
yang ultra vires. mewakili perseroan di dalam dan di luar
Demikian halnya apabila Direktur pengadilan. Dalam mewakili tindakan
Produksi, tanggung-jawab dan perseroan di dalam pengadilan, dapat
kewenangannya adalah segala sesuatu dilakukan sepanjang tidak terdapat
kegiatan atau pekerjaan yang berkenaan conflict of interest. Dan dalam mewakili
dengan bidang produksi di perseroan, perseroan di luar pengadilan, hemat saya,
sejak mulai penyediaan bahan sampai selain dapat dilakukan di dalam wilayah
keluarnya suatu product. Hal yang sama Republik Indonesia, juga dapat dilakukan
pada Direktur Pemasaran (CEO/Manager di luar negeri.
of Marketing) berwenang dan hanya Lagi-lagi sepanjang dalam fungsi, tugas
bertanggung-jawab terhadap semua hal dan kewenangannya, mungkin sulit
mengenai marketing. untuk dibayangkan, seorang anggota
Direksi bidang pemasaran yang bertugas
Seperti dikemukakan oleh LPHI FH-UI ke luar negeri dan mendapat “order”
yang menyitir pendapat Munir Fuady, untuk perseroan di Indonesia, kemudian
bahwa Direksi merupakan trustee dari ia tidak dapat melakukan tindakan hukum
perseroan. Dengan demikian anggota untuk dan atas nama perseroan di
Direksi masing-masing adalah trustee Indonesia, sementara ia (Direktur
sesuai dengan bidangnya. Dalam kaitan Pemasaran tersebut) harus menanda
itu, saya sependapat seperti apa yang tanagani PO dengan rekan bisnisnya
dikemukakan oleh LPHI FH-UI yang (buyer) di luar negeri. Kalaulah
merujuk pada pendapat Munir Fuady perbuatan hukum tersebut dianggap
tersebut, bahwa berdasarkan teori tidak sah dan tidak mengikat perseroan,
fiduciary duty, dalam menjalankan maka tentu batallah semua order yang
fungsinya, Direksi memiliki dua fungsi, ditanda-tangani dan (penerimaan)
yakni selain menjalankan fungsi (sebagai) pembayaran yang dilakukan tentunya
manajemen, juga menjalankan fungsi tidak bisa didapatkan oleh Direktur
representasi. Keuangan.
Terkait dengan Surat Keputusan Kepala anggota Direksi dan sebagai investor
BKPM memang tidak secara tegas yang juga pemegang saham dan menjadi
menyatakan dapat-tidaknya seorang anggota Direksi di perusahaan lain di
anggota Direksi berkewarganegaraan negaranya.
asing (tetap) bertempat tinggal di luar
negeri dan me-manage perseroan di Adalah kenyataan dan bukan rahasia lagi,
Indonesia dari luar melalui kecanggihan demikian juga pihak LPHI FH-UI
tehnologi kontemporer (IT). Namun mengakui adanya fakta, bahwa banyak
dalam kaitannya itu apabila suatu WNA yang menjadi anggota Direksi
perseroan akan going public dan harus perseroan di Indonesia, tetap saja
membuat prospektus*, dan Badan bertempat tinggal di luar negeri.
Pengawas Pasar Modal mensyaratkan Walaupun dengan persyaratan (termasuk
dalam legal due deligent, emiten harus IMTA) yang cukup, kenyataan itu benar
mencantumkan daftar “jajaran” personil dan tidak dapat diingkari, karena -hemat
tingkat anggota Direksi dan management saya- seseorang warga negara asing atau
level menengah ke atas, termasuk TKA (yang berindak) sebagai investor
tercantum penggunaan tenaga kerja asing yang mewakili suatu company, juga
(TKA). Berkaitan dengan TKA ini, dalam (mungkin) menjadi anggota Direksi pada
daftar tersebut, tercantum detail company lain di negaranya, atau bahkan
“background”, status dan tempat tinggal menjadi anggota Direksi pada company
serta kewarganegaraan personil yang menjadi investor di Indonesia dan ia
dimaksud. Demikian juga tertera syarat- (anggota Direksi yang bersangkutan)
syarat yang belum atau telah dimilikinya hanya sebagai fiduciary duty datang ke
masing-masing, termasuk mengenai Indoneisia dalam rangka melaksanakan
IMTA, jenis Visa serta Kartu Izin Tinggal salah satu fungsi manajemen (controling).
yang dipegang oleh si TKA. Ini artinya, Demikian itu, dengan kenyataan dan
bahwa TKA yang akan menjadi fakta, kita tidak dapat menutup mata,
“supporter” dari company yang akan bahwa pada zaman modern sekarang ini,
going public tersebut, bisa saja ia seorang dengan teknologi informasi IT,
warga negara asing yang beralamat dan berkembang sangat pesat,
bertempat tinggal di masing-masing memungkinkan seseorang berkomunikasi
negaranya, terlebih jika ia seorang tanpa batasan ruang dan waktu.
Seseorang dapat melakukan pertemuan, tangani Tax Treaty, yakni perjanjian
meeting dalam satu forum rapat tanpa penghapusan pajak berganda (P3B) antara
harus berada pada satu tempat, bahkan ia Indonesia dengan (hingga saat ini) 42
berada pada negara yang berbeda dan Negara di dunia, yakni Australia,
berjauhan. Seseorang dapat mengakses Amerika, Suriah, Belanda, Belgia,
informasi dan menyaksikan suatu Denmark, India, Inggris, Italia, Jepang,
peristiwa atau kejadian seketika dan Jerman, Canada, Korea, Kuwait,
secara bersama-sama antara informan dan Luxembourg, Malaysia, Mesir, Mongolia,
penerima informasi. Antara satu pihak Prancis, Philipina, Polandia, Rumania,
dengan pihak lainnya membuat China, Saudi Arabia, Leychelles,
agreement, demikian halnya tentunya, Slovakia, Spanyol, Sri Lanka, Sudan,
seorang anggota Direksi dapat melakukan Suriname, Swiss, Taiwan, Thailand,
hubungan komunikasi di manapun ia Tunisia, Turky, Uni Emirat Arab,
berada dan memberikan perintah atau Ukraina, Uzbekistan, Venezuela,
instruksi kepada siapa ia menghendaki. Ia Vietnam, Yordan dan Mexico.
dapat memberikan perintah dan menerima Atas dasar Tax Treaty tersebut, kedua
laporan pada saat yang bersamaan dan negara yang menanda-tangani perjanjian,
seketika. Siapa yang bisa menyangkal dan sepakat tidak akan menarik pajak secara
mencegahnya? berganda (doble) di negara asal mereka
Permasalahannya, kalaulah ia menjadi dan juga di Indonesia. Dengan demikian,
anggota Direksi di negara lain, bagaimana apabila telah dibayarkan di Indonesia,
dengan pajak atas upah dan tunjangan maka di Negara asalnya, tidak perlu lagi
sebagai anggota Direksi yang diterima dibayarkan. Demikian sebaliknya, apabila
sebagai akibat itu di Indonesia. Demikian telah dibayarkan di negaranya, maka di
juga apabila anggota Direksi yang Indonesia tidak perlu lagi menagihnya.
bersangkutan kebetulan adalah
shareholder dari perseroan yang KESIMPULAN
dipimpinnya, apakah pajak atas deviden Dari uraian dan analisa yang telah
yang ia dapatkan harus dibayar di dikemukakan di atas, dapat ditarik suatu
Indonesia? Atas permasalahan ini, konklusi bahwa tidak ada ketentuan
Pemerintah cq. Direktorat Jenderal Pajak dalam UU PT bahwa seseorang WNA
Departemen Keuangan telah menanda- yang menjadi anggota Direksi di
Indonesia harus berada dan bertempat Mengenai persyaratan IMTA yang tidak
tinggal di Indoneisa. Artinya, seorang dimiliki adalah persoalan lain, yakni
warga negara asing yang menjadi anggota persoalan adminisratif yang –hemat saya-
Direksi bagi suatu perseroan di Indonesia, tidak menjadi syarat mutlak sebagai
tidak harus bertempat tinggal di Indonesia legalitas tindakan hukum yang
dan tidak harus selamanya berada di dilakukakannya yang tidak terkait dengan
Indonesia, tidak perlu visa dengan sah atau tidaknya tindakan hukum yang
maksud untuk bekerja. Demikian juga dilakukan untuk maksud dan tujuan yang
tindakan hukum yang dilakukan oleh mengikat perseroan.
anggota Direksi di luar negeri untuk dan Demikian komentar saya, semoga
atas nama perseroan di Indonesia, bermanfaat. ***
sepanjang dalam kapasitas dan
kewenangannya, sah secara hukum.
Referensi
Gatot Supramono, S.H., Hukum Perseroan Terbatas, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1996;
Munir Fuady, S.H.,M.H., LL.M., Hukum Perusahaan Dalam Paradigma Hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1999;
Rai Widjaja, S.H., M.H., I.G., Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas, Penerbit Megapoin, Jakarta, 1996;
Sutantya R. Hadhikusuma, S.H., R.T., Dr. Sumantoro, Pengertian Pokok Hukum Perusahaan, Rajawali Pers,
Jakarta, 1995;