Anda di halaman 1dari 3

Ringkasan Bacaan Pertemuan Keempat Kelompok 9

Literatur Johnson dan Polloma


1. Ringkasan Bacaan Literatur Johnson
a) Logika dasar pemikiran Goffman
Goffman menjelaskan interaksi yang dilakukan individu di pertunjukan dalam
kehidupan sehari-hari seolah-olah individu menampilkan perilaku dan karakter pada
diri sendiri dipertunjukkan di sebuah panggung drama yaitu panggung depan dan
panggung belakang yang memberikan kesan kepada penonton.
b) Konsep-konsep yang dipikirkan oleh Goffman dalam Menyusun Dramaturgi
Konsep yang dipikirkan oleh Goffman dalam teori dramaturgi yang banyak
dipengaruhi oleh konsep ‘diri’, yaitu mengenai situasi dan perilaku serta gaya
interaksi individu. Teori dramaturgi ini merupakan hal baru dalam kajian sosiologis,
namun konsep ini lebih dahulu dikemukakan oleh Shakespeare, ia menyatakan bahwa
dunia ini merupakan suatu panggung dan manusia hanyalah pemain-pemain diatas
panggung tersebut (Johnson, 1986).
c) Paradigma dan level analisis yang digunakan oleh Erving Goffman
Teori Dramaturgi adalah salah satu jenis teori yang masuk ke dalam
paradigma definisi sosial. Paradigma definisi sosial ialah paradigma yang berisikan
mengenai pemikiran dari individu dapat mempengaruhi struktur di masyarakat dan
struktur itu sendiri tidak dapat memaksa individu. Teori Dramaturgi masuk ke dalam
level analisis mikro, karena letak penelitian atau fokus analisisnya terhadap individu.
d) Kritik terhadap pemikiran Erving Goffman
Goffman menganggap manusia sebagai calon bintang yang menyajikan
tindakan meyakinkan bagi orang lain dan hal ini sekaligus menjadi langkah
meninggalkan determinisme dan struktural fungsional. Dalam teori dramaturgi, semua
kegiatan yang melibatkan individu, tunduk pada interpretasi alternatif serta ditentukan
oleh konteks dimana kegiatan itu terjadi, artinya manusia dilihat sebagai makhluk
pasif dan menolak adanya pemberontakan.
2. Ringkasan Bacaan Literatur Polloma
a) Logika dasar pemikiran Goffman
Pemikiran Goffman menekankan tindakan manusia ditekankan melalui situasi
yang memiliki struktur. Teori Goffman juga sering digolongkan ke dalam ahli yang
memperhatikan analisa interaksi manusia. Goffman juga menganggap individu
sebagai struktur yang besar dalam satuan analisa di mana hal ini di praktekan dalam
analogi drama dan teater. Sehingga bisa disebut sebagai seorang dramaturgi (Polloma,
2007).
b) Konsep-konsep yang dipikirkan oleh Goffman dalam Menyusun Dramaturgi
Dalam literature Poloma, konsep teori dramaturgi menurut Goffman dunia ini
seperti arena pertunjukan. Seluruh kegiatan dan partisipan tertentu dianggap sebagai
suatu penampilan, dan orang-orang lain yang terlibat dikatakan sebagai pengamat atau
partisipan lainnya. Dalam suatu pertunjukan, individu dapat menyajikan suatu
pertunjukan (show) bagi orang lain, tetapi orang-orang tersebut dapat menangkap
kesan (impression) berbeda-beda dari apa yang ditunjukan oleh individu tersebut
(Poloma, 2007).
c) Paradigma dan level analisis yang digunakan oleh Goffman
Teori Dramaturgi termasuk ke dalam paradigma definisi sosial, dimana di
dalam paradigma ini, individu bergerak sesuai keinginannya sendiri. Hal ini terdapat
dalam teori dramaturgi dimana individu sebelum melakukan tindakannya akan
menginterpretasikan sesuai dengan peran dan situasi sosialnya. Untuk level analisis
dari Dramaturgi termasuk ke dalam analisis mikro karena fokus dari teori ini adalah
analisis mengenai interaksi yang dilakukan oleh antar individu atau singkatnya
analisis terhadap individu.
d) Kritik terhadap pemikiran Goffman
Pendekatan Goffman merupakan pergeseran ke arah humanisme dan
penghindaran dari model ilmiah. Dalam analisisnya, Goffman juga dinilai gagal
dalam menjawab pertanyaan penting seperti; mengapa beberapa self tertentu saja,
bukan self lain yang dipilih dan diketengahkan oleh aktor, mengapa orang dapat
menerima atau menolak self itu, apakah konsekuensi dari beberapa self itu lebih
memuaskan bagi self dan bagi orang lain, bagaimana kekuasaan dan kekayaan
berhasil menyediakan sumber yang memengaruhi kemampuan rancangan self.

DAFTAR PUSTAKA

Polloma , M. M. (2007). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Johnson, D. P. (1986). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai