1083 4600 1 PB
1083 4600 1 PB
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
Abstrak
Penyakit ginjal kronik merupakan penyakit dengan fungsi ginjal menurun secara progresif yang
ireversibel dengan berbagai macam etiologi. Pasien dengan gangguan penyakit ginjal kronik
pada umumnya mengalami keadaan imunosupresi dan rentan terhadap infeksi. Beberapa
penyebabnya adalah adanya abnormalitas pada leukosit polimorfonuklear dan limfosit. Hasil
beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada pasien yang menjalani hemodialisis didapati
kadar vitamin larut air yang rendah. Penurunan angka leukosit juga dapat terjadi akibat
penurunan neutrofil dan limfosit yang mungkin disebabkan oleh defisiensi vitamin B6 dan B12
akibat hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan angka leukosit,
persentase limfosit, dan konsentrasi absolut limfosit setelah pemberian vitamin B1, B6, dan B12
(kombinasi vitamin B) pada pasien dengan penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuasi eksperimental design, One Group
Pretest Posttest, pada 115 pasien yang terpilih. Pasien diberikan vitamin B1, B6, B12 secara
parenteral setiap kali melakukan hemodialisis yaitu dua kali dalam seminggu yang diberikan
selama 1 bulan saat hemodialisis. Data yang diambil berupa angka leukosit, persentase limfosit,
dan konsentrasi absolut limfosit. Intervensi yang diberikan berupa pemberian vitamin B1, B6, B12
secara parenteral kepada pasien. Setelah pengambilan data selanjutnya dilihat angka leukosit,
persentase limfosit dan konsentrasi absolut limfosit sebelum dan sesudah diberi intervensi
kemudian dilihat bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1, B6, B12 secara parenteral terhadap
angka leukosit, persentase limfosit dan konsentrasi absolut limfosit pada pasien yang menjalani
hemodialisis. Dari hasil penelitian didapatkan 115 pasien yang terdiri dari 72 laki-laki (62,6%)
dan 43 perempuan (37,4%). Terdapat perbedaan berupa peningkatan rerata angka leukosit
secara bermakna pada visit 1-2 dengan p-value = 0.033 setelah pemberian B1, B6, dan B12. Terjadi
perubahan rerata persentase limfosit dan konsentrasi absolut limfosit setelah pemberian
vitamin B1, B6, B12, namun perubahan yang terjadi tidak bermakna.
Kata kunci: penyakit ginjal kronik, defisiensi vitamin B1, B6, B12, perubahan kadar
leukosit dan limfosit
27
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
Abstract
Keywords: chronic kidney disease, deficiency of vitamins B1, B6, B12, changes in levels of
leukocytes and lymphocytes
28
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
negara yang termasuk dalam GBD memiliki merupakan jenis leukosit paling banyak
lebih dari 1 juta kasus prevalensi penyakit dapat mengalami penurunan, sehingga
ginjal kronik pada tahun 2017 (Bikbov et al, penurunan leukosit juga dapat terjadi
2020) (Wilson et al, 2017).
Secara umum pasien dengan Dari literatur dan penelitian
gangguan ginjal kronik mengalami keadaan sebelumnya diduga bahwa pada penderita
imunosupresi dan rentan terhadap infeksi penyakit ginjal kronik dapat mengalami
meskipun seringkali nilai hitung leukosit abnormalitas leukosit dan limfosit.
didapati normal. Beberapa penyebabnya Gangguan pada limfosit dikarenakan
adalah adanya abnormalitas pada leukosit beberapa hal yaitu keadaan uremia,
polimorfonuklear dan limfosit. Limfosit pajanan membrana sefalon pada saat
merupakan kunci utama dari respon imun hemodialisis, serta defisiensi vitamin B6
adaptif melawan patogen yang berhasil yang mungkin terjadi apabila tidak dibantu
melewati imunitas alami (Abbas et al, dengan suplemen. Penurunan angka
2016). leukosit juga dapat terjadi akibat
Hasil beberapa penelitian penurunan neutrofil dan limfosit yang
menunjukkan bahwa pada pasien yang mungkin disebabkan oleh defisiensi
menjalani hemodialisis didapati kadar vitamin B6 dan B12 akibat hemodialisis.
vitamin larut air yang rendah. Salah satu Maka dari itu peneliti tertarik untuk
penyebab utamanya adalah karena mengukur perbedaan leukosit dan limfosit
hilangnya vitamin larut air yang berlebihan setelah pemberian vitamin B1, B6, dan B12
dalam dialisat. Defisiensi vitamin B6 (kombinasi vitamin B) pada pasien dengan
menyebabkan atrofi jaringan limfoid, penyakit ginjal kronik yang menjalani
penurunan jumlah limfosit pada jaringan hemodialisis, sehingga dapat menjadi
limfe, penurunan produksi antibodi, juga pertimbangan di masa depan terkait
penurunan proliferasi limfosit serta efektivitas pemberian vitamin B kombinasi
toksisitas sel T (Donati et al, 2002). Selain sebagai suplementasi rutin pada pasien
vitamin B6, defisiensi vitamin B12 juga yang menjalani hemodialisis.
menyebabkan penurunan signifikan jumlah
sel T sitotoksik dan sel natural killer (NK) BAHAN DAN METODE
yang dapat berpengaruh terhadap angka Desain Penelitian
limfosit (Mikkelsen et al, 2017). Pada Desain penelitian yang digunakan adalah
defisiensi vitamin B12, neutrofil yang analitik dengan metode quasi
29
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
30
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
Pemberian vitamin B
kombinasi injeksi
Setelah
3-4 hari
Minggu Kedua Hemodialisis ke- I Hemodialisis ke- II
Pengukuran darah
lengkap (Visit 2)
Setelah
3-4 hari
Minggu Ketiga Hemodialisis ke- I Hemodialisis ke- II
Setelah
3-4 hari
Minggu Keempat Hemodialisis ke- I Hemodialisis ke- II
Pengukuran darah
lengkap (Visit 3)
31
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
HASIL
Tabel 2. Gambaran angka leukosit, persentase limfosit, nilai konsentrasi absolut limfosit sampel
penelitian
Tabel 3. Hasil analisis angka leukosit, persentase limfosit, nilai konsentrasi absolut limfosit sampel
penelitian
Persentase 19.06 19.13 0.531 19.13 18.48 0.126 19.06 18.48 0.284
limfosit (%) ± ± ± ± ± ±
7.00 7.60 7.60 7.51 7.00 7.51
Nilai
konsentrasi 1286.33 ± 1362.02 ± 0.119 1362.02 ± 1317.69 ± 0.119 1286.33 ± 1317.69 0.530
absolut limfosit 462.49 594.45 594.45 580.49 462.49 ±
9
(x10 / L darah) 580.49
32
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
Usia (Tahun)
< 60 tahun -491.82 ± 0.099 -465.00 197.68 ± 0.323 300.00 -294.14 0.593 -250.00
1671.16 1692.33 ±1863.71
≥ 60 tahun -171.21 ± 280.00 -52.12 ± 20.00 -223.33 ± -120.00
1908.29 866.39 1569.47
33
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
Angka Leukosit
Variabel Visit 1 – Visit 2 Visit 2 – Visit 3 Visit 1 – Visit 3
Mean± p- value Median Mean± p- value Median Mean± p- value Median
SD SD SD
Hipertensi
Ya -434.15 ± 0.309 -390.00 141.48 ± 0.596 220.00 -292.67± 0.248 -300.00
1760.51 1558.56 1826.85
Tidak -152.14 ± 115.00 14.28 ± 255.00 -137.85 ± 480.00
1623.07 1051.02 1421.11
Diabetes Melitus
Ya -206.41 ± 0.535 -260.00 255.64 ± 0.444 270.00 49.23 ± 0.514 -130.00
1632.14 1912.35 2100.94
Tidak -499.07 ± -400.00 59.47 ± 215.00 -439.60 ± -290.00
1795.29 1251.71 1576.49
Penyakit Kardiovaskular
Ya -431.93 ± 0.857 -70.00 460.64 ± 0.157 470.00 28.70 ± 0.152 300.00
1784.79 1537.19 1824.27
Tidak -387.97 ± -375.00 2.50 5.00 - -365.00
1733.98 ±1480.11 385.47±17
58.16
Anemia
Ya -423.63 ± 0.881 -360.00 82.82 ± 0.881 240.00 -340.80 ± 0.958 -210.00
1754.11 1494.35 1671.97
Tidak -252.50 ± -145.00 393.12 ± -20.00 140.62 ± -480.00
1697.50 1576.94 2354.24
Semua faktor perancu pada tidak signifikan. Pada visit 1-3 terjadi
penelitian ini tidak memiliki hubungan yang peningkatan rerata angka leukosit secara
bermakna (p>0,05) terhadap angka tidak signifikan pada variabel jenis kelamin
leukosit. Pada visit 1-2 semua variabel pria, usia <60 tahun dan ≥ 60 tahun, pasien
mengalami peningkatan rerata angka dengan komorbid hipertensi dan anemia.
leukosit namun tidak terjadi perningkatan Sedangkan penurunan rerata angka leukosit
secara signifikan. Pada visit 2-3 semuanya secara tidak signifikan pada visit 1-3 terjadi
mengalami penurunan rerata kecuali pada pada variabel jenis kelamin wanita, pasien
variabel usia ≥ 60 tahun, yaitu terjadi dengan komorbid DM dan penyakit
peningkatan rerata angka leukosit namun kardiovaskular
Tabel 5. Gambaran persentase limfosit dengan variabel perancu
Persentasae Limfosit
Variabel Visit 1 – Visit 2 Visit 2 – Visit 3 Visit 1 – Visit 3
Mean± p- value Median Mean± p- value Median Mean±SD p- value Median
SD SD
Jenis Kelamin
Pria -0.23 ± 4.92 0.314 0.00 0.72 ± 0.475 0.00 0.48 ± 0.397 0.00
4.97 5.67
Wanita 0.20 ± 4.90 1.00 0.53 ± 0.00 0.74 ± 1.00
3.73 5.22
34
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
Persentasae Limfosit
Variabel Visit 1 – Visit 2 Visit 2 – Visit 3 Visit 1 – Visit 3
Mean± p- value Median Mean± p- value Median Mean±SD p- value Median
SD SD
Usia (Tahun)
< 60 tahun 0.51 ± 4.16 0.064 1.00 0.96 ± 0.615 0.00 1.47 ± 0.004 1.00
4.47 5.06
≥ 60 tahun -1.51 ± -1.00 -0.12 ± 0.00 -1.63 ± -1.00
6.21 4.66 5.93
Hipertensi
Ya -0.09 ± 5.10 0.784 1.00 0.68 ± 0.757 0.00 0.58 ± 0.898 0.00
4.64 5.60
Tidak 0.14 ± 3.13 0.00 0.42 ± 0.00 0.57 ± 0.50
3.77 4.68
Diabetes Melitus
Ya 0.07 ± 5.02 0.864 0.00 0.05 ± 0.348 0.00 0.12 ± 0.291 -1.00
4.72 5.29
Tidak -0.14 ± 4.87 1.00 0.96 ± 0.00 0.81 ± 1.00
4.42 5.60
Penyakit Kardiovaskular
Ya -0.12 ± 4.50 0.884 1.00 1.12 ± 0.934 0.00 1.00 ± 0.997 0.00
4.68 6.00
Tidak -0.04 ± 5.06 1.00 0.47 ± 0.00 0.42 ± 0.00
4.48 5.31
Anemia
Ya -0.10 ± 5.09 0.871 1.00 0.70 ± 0.706 0.00 0.60 ± 0.881 0.00
4.67 5.74
Tidak 0.12 ± 3.63 1.00 0.31 ± 0.00 0.43 ± -0.50
3.64 3.65
35
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
Sebagian besar faktor perancu pada konsentrasi absolut limfosit pada semua
penelitian tidak memiliki hubungan variabel perancu mengalami peningkatan
bermakna (p>0,05), hanya satu variabel namun tidak signifikan. Pada visit 2-3 terjadi
yang didapati memiliki hubungan bermakna penurunan rerata nilai konsentrasi absolut
dengan nilai konsentrasi absolut limfosit. limfosit pada semua variabel perancu
Pada visit 1-3 didapati hubungan bermakna kecuali pada kelompok usia ≥ 60 tahun. Dan
terdapat pada variabel jenis kelamin pria, pada visit 1-3 terjadi peningkatan rerata
yang menunjukkan perubahan rerata nilai konsentrasi absolut limfosit pada
konsentrasi absolut limfosit secara semua variabel perancu kecuali pada pasien
bermakna. Pada visit 1-2 rerata nilai dengan komorbid kardiovaskular.
36
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
orang dan wanita sebanyak 43 orang. Hal ini faktor resiko gangguan ginjal lainnya (Hallan
menunjukkan bahwa responden pria lebih et al, 2012).
banyak daripada subjek wanita. Penurunan Penelitian terdahulu menunjukkan
fungsi ginjal terjadi lebih cepat pada pria bahwa wanita memiliki tekanan sistolik 10
dibanding wanita karena adanya efek mmHg lebih rendah dibanding pria.
protektif pada hormon estrogen dan Tekanan darah diketahui merupakan salah
adanya efek perusak pada testosteron serta satu penentu utama terbentuknya
perbedaan dari gaya hidup yang tidak sehat aterosklerosis dan berkembangnya
(Carrero et al, 2018). Pengaruh lain dari penyakit ginjal tahap akhir, sehingga
hormon sex adalah testosteron juga perbedaan tekanan darah sistolik pada
menginduksi sistem renin-angiotensin dan masing-masing jenis kelamin mungkin
dihambat oleh estrogen, estrogen juga berkontribusi dalam memperlambat
berperan dalam mengurangi stress oksidatif penurunan LFG pada wanita (Chang et al,
37
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
perubahan yaitu berupa peningkatan rerata pada pasien penyakit ginjal kronik. Pada
angka leukosit setelah pemberian intervensi pasien penyakit ginjal kronik, keadaan
vitamin B1, B6, B12 pada visit 1-2 secara uremia juga berperan pada penurunan
signifikan dengan nilai p-value = 0,033. Hal asupan makanan. Hal ini menyebabkan
ini menunjukkan pemberian vitamin B1, B6, kemungkinan terjadinya defisiensi vitamin,
B12 pada visit 1-2 berperan dalam sehingga perlu diberi suplementasi vitamin
peningkatan rerata angka leukosit. termasuk vitamin B1, B6 dan B12. (Elia et al,
Sedangkan pada visit 2-3 dan visit 1-3, tidak 2013)
didapatkan perubahan rerata angka Pasien dengan penyakit ginjal kronik
leukosit secara signifikan (p-value>0,05). pada umumnya terjadi penurunan imunitas
Pasien dengan terapi pengganti ginjal dibandingkan dengan orang yang normal.
pada umumnya sering mengalami Limfosit adalah salah satu jenis dari leukosit
penurunan kadar vitamin yang dapat yang berfungsi sebagai sistem imun.
mempengaruhi angka sel darah putih. Terdapat dua jenis limfosit yaitu limfosit sel
Penurunan vitamin dapat terjadi akibat T dan limfosit sel B. Sel B berperan dalam
asupan diet yang tidak adekuat, penurunan imunitas humoral dan sel T berperan dalam
absorbsi gastrointestinal, metabolisme imunitas selular (Abbbas et al, 2016).
ginjal abnormal, dan hilangnya vitamin saat Limfosit merupakan jenis sel darah putih
dialisis. Defisiensi vitamin utamanya terjadi terbanyak setelah netrofil. Persentase
pada vitamin larut air yang didalamnya limfosit normal adalah 20% - 40%. Hasil
termasuk vitamin B1, B6, B12. Penurunan penelitian ini menunjukkan bahwa rerata
nafsu makan terkait asupan diet terjadi persentase limfosit pasien penyakit ginjal
akibat kadar leptin plasma yang tinggi serta pada visit 1 (19,06%), visit 2 (19,13 %), dan
adanya inflamasi yang menyebabkan visit 3 (18,48%) berada di bawah nilai
produksi sitokin anoreksigenik (Elia et al, normal persentase limfosit.
2013). Rerata persentase limfosit pada visit
Pemberian vitamin B1, B6 dan B12 pada 1-2 terjadi sedikit kenaikan rerata yaitu
penelitian ini dapat dilihat telah 0,7%, namun terjadi penurunan pada visit 1-
meningkatkan angka limfosit responden 3. Total penurunan persentase dari visit 1
terutama pada visit ke-3 yaitu setelah satu (19,06%) ke visit 3 (18,48%) adalah sebesar
bulan pemberian vitamin. Vitamin B6 0,58%. Berdasarkan hasil uji statistik tidak
bermanfaat dan berperan sebagai prekusor ditemukan perubahan persentase limfosit
glutathion menjadi antioksidan terutama secara signifikan pada semua visit. Hal ini
38
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
39
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
40
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
dan peradangan telah terbukti mengurangi semakin menurun sesuai peningkatan usia,
responsif terhadap agen perangsang termasuk dalam hal kecepatan respons
erythropoiesis dengan meningkatkan imun melawan infeksi penyakit ginjal kronik
pelepasan proinflamasi sitokin. Stres ini, dikarenakan pada lansia produksi
oksidatif dan peradangan bisa terjadi imunoglobulin juga akan menurun
dilemahkan oleh vitamin B12 dan (Hasdinah et al, 2014).
suplementasi asam folat (Stenvinkel, 2003). KETERBATASAN PENELITIAN
Pada penelitian ini dilakukan juga Penelitian ini dilakukan dengan durasi
pengujian data statistik antara angka yang singkat yaitu selama 4 minggu dan
leukosit, perentase limfosit dan konsentrasi pemberian kombinasi vitamin B hanya
absolut limfosit dengan variabel perancu. diberikan 2x dalam seminggu setiap kali
Sebagian besar didapatkan hasil yang tidak hemodialisis oleh sebab itu perubahan
signifikan yaitu p-value>0,05. Pada berupa peningkatan rerata angka leukosit,
pengujian data konsentrasi absolut limfosit persentase limfosit dan konsentrasi absolut
di visit 1-3 berdasarkan jenis kelamin limfosit setelah pemberian vitamin B1, B6,
didapatkan hasil yang signifikan dengan dan B12 belum terjadi secara signifikan.
nilai p-value =0.044. Pada pengujian data Penelitian ini juga tidak memiliki kelompok
persentasae limfosit di visit 1-3 terdapat kontrol perlakuan (tidak diberikan vitamin).
hasil yang signifikan pada kategori usia
dengan p-value = 0.004. KESIMPULAN
Penurunan fungsi ginjal dalam skala Pemberian vitamin B1, B6, dan B12
kecil merupakan proses normal seiring dalam penelitian ini terbukti aman. Tidak
bertambahnya usia tetapi tidak ditemukan adanya efek samping pemberian
menyebabkan kelainan jika masih dalam obat pada seluruh subjek penelitian.
batas yang normal dan dapat ditoleransi Terdapat perbedaan berupa peningkatan
oleh ginjal dan tubuh. Salah satu faktor rerata angka leukosit secara bermakna pada
penurunan fungsi ginjal adalah usia, karena visit 1-2 dengan p-value = 0.033 setelah
dengan bertambahnya usia maka semakin pemberian B1, B6, dan B12. Tidak ada
berkurang fungsi ginjal dan juga perbedaan yang bermakna setelah
berhubungan dengan penurunan kecepatan pemberian vitamin B1, B6, B12 terhadap
ekskresi glomeruli serta memburuknya rerata persentase limfosit dan konsentrasi
fungsi tubuli ginjal. Kemampuan sistem absolut limfosit. Pemberian vitamin B1, B6,
imun pada kelompok lanjut usia akan dan B12 berdasarkan hasil penelitian ini
41
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
masih belum cukup untuk menjadi masukan Chang P, Chien L, Lin Y, Wu M, Chiu W, Chiou
sebagai terapi pada pasien penyakit ginjal H, 2016. Risk Factors of Gender for
kronik yang menjalani hemodialisis, Renal Progression in Patients with
sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut Early Chronic Kidney Disease.
dengan jumlah sampel yang lebih besar Medicine. 95(30): e4203.
untuk mempertimbangkan pemberian Dalrymple L, Go A, 2008. Epidemiology of
vitamin B kombinasi sebagai terapi Acute Infections Among Patients
tambahan pada pasien penyakit ginjal With Chronic Kidney Disease.
kronik. Clinical Journal of the American
Society of Nephrology. 3(5):1487-
dan Kelainan Sistem Imun. 5th ed. ed. Wiley-Blackwell, John Wiley &
Bikbov B, Purcell CA, Levey AS, Smith M, Measures with Mortality and End-
42
ISSN 1978-2071 (Print); ISSN 2580-5967 (Online)
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma 10(1): 27- 44, Maret 2021
43
Perbedaan Kadar Leukosit dan Limfosit Paska Pemberian Kombinasi Vitamin B Parenteral…
Rizaldy Taslim Pinzon, Ester Novitasari, Nining Sri Wuryaningsih
44