Session 6-NEPHROLOGY

Sabtu, 27 Februali 2018 dr. syaiful Azmi Sp.PD, KGH, FINASIM menyampaikan materi
pertama pada sesi ke-6 dengan topik Long-term Effect of Ketoanalogue Amino Acid Supplementary
in Patient With Chronic Renal Failure. Masalah asupan pada protein pada penderita penyakit ginjal
kronik ada dua, yang pertama asupan kurang ; penyebabnya karena kebutuhan energi dan protein
meningkat, asupan makanan kurang (toksin, sering opname, komplikasi diabetes melitus dan
penyakit lain, disis dialisi kurang, obat). Mengakibatkan katabolisme meningkat, anabolisme
menurun, dan inflamasi. Yang kedua asupan protein berlebih resiko uremia meningkat,
hiperfosfatemia, asidosis met, gangguan eliktrolit, mempercepat penurunan fungsi ginjal sisa
sehingga mengaibatkan makin progresifnya penyakit ginjal. Jadi penambahan asam keto pada
Penyakit ginjal kronik yang di berikan diet rendah protein, memperlambat progresivitas penyakit
ginjal kronik, mengurangi protein urin, mengurangi toksin uremik, memperbaiki hiperfosfatemia
mengurangi kebutuhan eritopoeitin.

Topik kedua yaitu The Role of Erythropoeitin in Anemia of Chronic Disease. Anemia pada
penyakit ginjal kronik disebabkan oleh banyak penyebab. Yang menjadi penyebab primernya adalah
defisiensi hormon eritropoeitin, sedangkan penyebab lainnya adalah defisiensi asam folat, besi,
vitamin B12, malnutrisi, infeksi, inflamasi, proses dialisis, obat-obatan dan toksin uremik yang
menekan kerja sum-sum tulang. Tatalaksana definitif yang dapat diberikan kepada pasien adalah
dengan memberikan eritopoeitin, baik disuntikkan secara subkutan ataupun langsung ke intravena,
tergantung apakah pasien tersebut sedang menjalani hemodialisis atau tidak. Eritopoeitin yang
diinjeksikan dapat berupa eritopoeitin alamiah maupun sintetik. Tidak perlu khawatir, karena kedua
jenis eritropoeitin ini memiliki struktur, mekanisme kerja dan efek biologis yang sama. Dengan
pemberian eritopoeitin, diharapkan dapat meningkatkan kadar hemoglobin, hematokrit dan hitung
eritrosit selama 2-6 minggu. (LKS)