PEMBAHASAN
2.6 Komplikasi
Menurut Dwienda (2014), komplikasi pada anak penderita diare adalah
sebagai berikut:
1. Dehidrasi (ringan, sedang dan berat).
2. Hipokalemia (ditandai dengan lemah, brakikardi)
3. Hipoglikemi
4. Kejang apabila anak mengalami dehidrasi hipertonik.
2.7 Penatalaksanaan
Menurut Rianto (2017) penatalaksanaan merupakan pengobatan dengan cara
pengeluaran diet dan pemberian cairan:
1. Diare tanpa dehidrasi: diare ini hanya memerlukan cairan tambahan
seperti air putih, sari buah segar, air teh, dan air tajin.
2. Diare dengan dehidrasi: pada diare ini memerlukan cairan yang khusus,
seperti campuran gula dan garam yang biasanya disebut dengan larutan
dehidrasi oral. Biasanya dalam pembuatan larutan ini di campur dengan
garam rehidrasi ke dalam air satu liter air besar.
1. Fahrunnisa. & Fibriana, A.I. (2017). Pendidikan Kesehatan Dengan Media
Kalender “PINTARE” (Pintar Atasi Diare). Journal of Health Education, 2
(1), 47-55.ISSN: 2527-4252
2. Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem
Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta: Selemba Medika.
3. Dwienda. (2014). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita Dan Anak
Prasekolah. Yogyakrata: Deepublish.
4. Susilaningrum. (2013). Askep bayi dan anak. Jakarata. Salemba Medika.
5. Depkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare Lima
Langkah
6. Tuntaskan Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
7. Juffrie, dkk., 2011. Gastroenterologi-hepatologi, jilid 1. Jakarta : Badan
Penerbit IDAI
8. Freysi Mantiri, Michelles Sihombing. 2022. Penyakit Diare. Universitas
Sam Ratulangi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Manado.
9. Sari Rahmawati Tajudin. 2020. Manifestasi Klinis Diare. Yogyakarta.