Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diare


Diare adalah keadaan tidak normalnya pengeluaran feses yang ditandai
dengan peningkatan volume dan keenceran feses encer atau bahkan dapat
berupa air saja (mencret) biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare atau
penyakit diare (Diarrhead Disease) berasal dari bahasa yunani yaitu Diarroi
yang artinya mengalir terus, adalah keadaan abnormal dari pengeluaran tinja
yang frekuen (Freysi & Michelles 2022).

2.2 Penyebab Diare


Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokan dalam 6 golongan besar
yaitu infeksi (disebakan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit),
malabsorbsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan sebab-sebab lainya
(DEPKES RI, 2011). Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air
minum yang sudah tercemar, baik sudah tercemar dari sumbernya, tercemar
dalam perjalanan sampai kerumah, atau tercemar pada waktu penyimpanan di
rumah. Pembagian diare menurut Juffrie 2011 berdasarkan etiologi:
a. Diare Spesifik
Diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit. Contohnya
seperti disentri.
b. Diare Non Spesifik
Diare yang disebabkan oleh malabsorbsi makanan, rangsangan oleh zat
makanan, gangguan saraf.

2.3 Tanda dan Gejala Diare


Manifestasi klinis diare akibat virus dan bakteri berbeda. Gejala klinis yang
didapat pada diare akibat Rotavirus antara lain (Sari 2020):
a. BAB cair 5 - 10 x/hari
b. Volume tinja banyak, warna kuning-hijau, konsisten cair, tidak ada
darah, tidak berbau, tidak berbuih
c. Lamanya sakit ± 5 - 7 hari
d. Sering terjadi pada musim dingin
e. Panas
f. Sering mual-muntah
g. Nyeri perut
h. Ditemukan virus dalam tinja
i. Penderita dengan kasus ringan gejalanya berlangsung selama 3-5 hari,
kemudiansembuh sempurna. Diare karena Adenovirus cenderung ringan
dan sembuh sendiri. Gejalanya meliputi demam ringan, tinja cair, muntah
dan kadang-kadang ada gejala-gejala pernafasan.

2.4 Klasifikasi Diare


Diare dibagi menjadi empat yang pertama yaitu:
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari umumnya
kurang dari 7 hari). Gejala dan tanda sudah berlangsung < 2 minggu
sebelumdatang berobat. Akibat diare akut adalah dehidrasi, sedangkan
dehidrasimerupakan penyebab utama kematian bagi penderita diare.
2. Diare kronik, yaitu diare yang gejala dan tanda sudah berlangsung > 2
minggusebelum dating berobat atau sifatnya berulang.
3. Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat dari
disentriadalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat,
kemungkinan terjadikomplikasi pada mukosa.
4. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara
terusmenerus. Akibat dari diare persisten adalah penurunan berat badan
dangangguan metabolisme.
Sodikin (2011) dalam (Mahanani, 2020).

2.5 Pemeriksaan Penunjang


Menurut Susilaningrum (2013) pada pasien diare pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan yaitu:
1. Pemeriksaan tinja
Pada pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan makroskopis dan
mikroskopis, Ph dan kadar gula dalam tinja hingga colok dubur.
2. Menganalisa gas darah ketika didapatkan tanda – tanda gangguan
keseimbangan asam basa
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4. Pemeriksaan elektrolit terutama pada kadar Na, Kalsium dan prosfat.

2.6 Komplikasi
Menurut Dwienda (2014), komplikasi pada anak penderita diare adalah
sebagai berikut:
1. Dehidrasi (ringan, sedang dan berat).
2. Hipokalemia (ditandai dengan lemah, brakikardi)
3. Hipoglikemi
4. Kejang apabila anak mengalami dehidrasi hipertonik.

2.7 Penatalaksanaan
Menurut Rianto (2017) penatalaksanaan merupakan pengobatan dengan cara
pengeluaran diet dan pemberian cairan:
1. Diare tanpa dehidrasi: diare ini hanya memerlukan cairan tambahan
seperti air putih, sari buah segar, air teh, dan air tajin.
2. Diare dengan dehidrasi: pada diare ini memerlukan cairan yang khusus,
seperti campuran gula dan garam yang biasanya disebut dengan larutan
dehidrasi oral. Biasanya dalam pembuatan larutan ini di campur dengan
garam rehidrasi ke dalam air satu liter air besar.
1. Fahrunnisa. & Fibriana, A.I. (2017). Pendidikan Kesehatan Dengan Media
Kalender “PINTARE” (Pintar Atasi Diare). Journal of Health Education, 2
(1), 47-55.ISSN: 2527-4252
2. Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem
Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta: Selemba Medika.
3. Dwienda. (2014). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita Dan Anak
Prasekolah. Yogyakrata: Deepublish.
4. Susilaningrum. (2013). Askep bayi dan anak. Jakarata. Salemba Medika.
5. Depkes RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare Lima
Langkah
6. Tuntaskan Diare. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
7. Juffrie, dkk., 2011. Gastroenterologi-hepatologi, jilid 1. Jakarta : Badan
Penerbit IDAI
8. Freysi Mantiri, Michelles Sihombing. 2022. Penyakit Diare. Universitas
Sam Ratulangi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Manado.
9. Sari Rahmawati Tajudin. 2020. Manifestasi Klinis Diare. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai