Anda di halaman 1dari 26

Laporan Pendahuluan

Gambaran Umum

Lokasi Pekerjaan

2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN

2.1 UMUM
Lokasi pekerjaan Detail Engineering Desain (DED) Ruas
Jalan .......................................................................... melalui dua kabupaten yaitu
Kabupaten ................... dengan koordinat ........................... Lintang Utara (LU)
dan .........................Bujur Timur (BT) serta Kabupaten ............................ yang
memiliki posisi sekitar ............................. Lintang Utara (LU) dan ............................
Bujur Timur (BT). Kabupaten ............................ dan Kabupaten .............................
memiliki Ibu Kota Masing-masing ...............................

Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah berkenaan dengan otonomi


daerah maka Provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang
No. 38 tahun 2000 tertanggal 22 Desember tahun 2000 yang menerangkan
bahwa Kabupaten ………………. dan Kota …………………… merupakan wilayah
administrasi dari Provinsi …………………. dan terlepas dari Provinsi
…………………

2.2 KONDISI FISIK DAERAH PERENCANAAN


2.2.1 Provinsi ……………………………
2.2.1.1 Letak Geografis
Provinsi ………………….. terletak antara ................. Lintang Utara dan ………………..
Bujur Timur. Wilayah Provinsi ……………… berbatasan dengan dua Provinsi
lain, diantaranya Provinsi …………….. dan Provinsi …………………..
Secara administratif Provinsi …………….. memiliki batas wilayah sebagai
berikut :

a. Sebelah Utara :

b. Sebelah Selatan :

1
Laporan Pendahuluan

c. Sebelah Barat :

d. Sebelah Timur :

Luas wilayah Provinsi ………….. secara keseluruhan adalah …………….. km2.


Jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia maka luas wilayah Provinsi
………….. hanya sebesar ………..%.

Provinsi …………… terdiri dari ……… Kabupaten dan …………. Kota, yaitu
Kabupaten ………….., Kabupaten ………., Kabupaten ……….., Kabupaten
………….. dan Kabupaten …………… serta Kota …………... Gambar 2 .1
menampilkan wilayah Provinsi ………………...

PETA PROPINSI

Gambar 2.1 Peta Wilayah Provinsi ……………..

2.2.1.2 Topografi
Permukaan tanah di Provinsi ............. sebagian besar adalah perbukitan. Oleh
karenanya, provinsi ini mempunyai banyak gunung dengan ketinggian yang
berbeda-beda.

Di samping mempunyai banyak gunung, provinsi ini juga dilintasi banyak


sungai. Sungai terpanjang adalah Sungai ................ yang terletak di Kabupaten
............. dengan panjang aliran ............ km. Sedangkan sungai yang terpendek
adalah Sungai .............. dengan panjang aliran 5,3 km yang terletak di
Kabupaten ................. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi topografi di
Provinsi ……………… dapat dilihat pada Gambar 2 .2.

2
Laporan Pendahuluan

PETA PROPINSI

Gambar 2.2 Peta Topografi Provinsi ………………….

2.2.1.3 Geologi
Wilayah ............ yang ditempati oleh Cekungan ................ berada pada bagian
lengan utara ..........., dimana sebagian besar daerah ini ditempati oleh satuan
batuan Gunung Api Tersier. Di wilayah bagian tengah daerah ini dijumpai
dataran rendah berbentuk memanjang yang terbentang dari arah barat-
barat laut ke timur-tenggara yang diduga semula merupakan danau dengan
pusatnya berada di ................ Wilayah Cekungan ................. dapat
dikelompokkan menjadi 3(tiga) satuan morfologi, yaitu : satuan morfologi
satuan pegunungan berlereng terjal, satuan morfologi perbukitan
bergelombang dan satuan morfologi dataran rendah.

Susunan batuan di daerah Cekungan ............ disusun oleh beberapa satuan


batuan yang berumur muda hingga tua , terdiri dari: Endapan Danau (Qpl),
terdiri dari: batu lempung, batu pasir, dan kerikil. Satuan batuan ini
umumnya didominasi oleh batu lempung yang berwama abu-abu
kecoklatan, setempat mengandung sisa tumbuhan dan lignit, di beberapa
tempat terdapat batu pasir berbutir halus hingga kasar, serta kerikil. Pada
batu pasir secara setempat terdapat struktur sedimen silang siur berskala
kecil. Umumnya satuan batuan ini masih belum mampat dan diperkirakan
berumur Pliosen hingga Holosen. Sebaran satuan batuan ini menempati
daerah dataran yang terhampar di sekitar Danau ............... Ketebalan satuan
batuan ini mencapai 94 meter dan dialasi oleh batuan diorit (Trail, 1974).
Batu Gamping Terumbu (QI), terdiri dari: batu gamping korat. Umur dari
satuan batuan ini diperkirakan Pliosen Akhir hingga Holosen dengan
ketebalan mencapai 100 meter, sedangkan sebarannya terdapat di daerah

3
Laporan Pendahuluan

dekat danau ............. dan pantai selatan. Batu Gamping Klastik (TQI), terdiri
dari : kalkarenit, kalsirudit dan batu gamping koral: Satuan batuan ini
diperkirakan berumur Pliosen Akhir hingga Pliosen Awal dengan ketebalan
antara 100 hingga 200 meter,sedangkan sebarannya terdapat di bagian
utara cekungan yaitu sebelah barat Danau ................. Batuan Gunungapi
Pinogu (TQpv), terdiri dari : perselingan aglomerat, tuf dan lava. satuan
batuan ini diperkirakan berumur Pliosen Akhir hingga Pliosen Awal dengan
ketebalan mencapai 250 meter, sedangkan sebarannya terdapat di sebelah
selatan dan sebelah barat Cekungan .................. dan di beberapa tempat
membentuk bukit bukit terpisah. Formasi Tinombo (Teot), terdiri dari : lava
basal, lava andesit, breksi gunung api, dengan selingan batu pasir wake,
batu pasir hijau, batu lanau, batu gamping merah, batu gamping kelabu, dan
sedikit batuan termalihkan. Umur dari satuan batuan ini diperkirakan
Eosen hingga Miosen Awal. Satuan batuan dari formasi ini terdapat di
daerah sebelah selatan Tolotio (bagian timur). Batuan Gunung api Bilungala
(Tmbv), terdiri dari : breksi gunung api, tuf dan lava. satuan batuan ini
diperkirakan berumur Miosen Tengah hingga awal Miosen Akhir dengan
tebal lebih dari 1.000 meter. Kondisi Hidrogeologi Daerah .....................

Sebaran dari satuan batuan ini terdapat di bagian timur ……………., yaitu di
daerah Tolotio menerus ke arah timur.

2.2.1.4 Iklim
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut dari permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Dengan
kondisi wilayah Provinsi .................. yang letaknya di dekat garis khatulistiwa,
menjadikan daerah ini mempunyai suhu udara yang cukup panas.

Suhu minimum terjadi di bulan Februari yaitu 23,0°C. Sedangkan suhu


maksimum terjadi di bulan Maret dengan suhu 33,9°C. Jadi pada tahun
2010, suhu udara rata-rata Provinsi ................. berkisar antara 24,4 — 28,0°C.

Provinsi ............................... mempunyai kelembaban udara yang relatif tinggi,


rata rata kelembaban pada tahun 2010 mencapai 83,5 persen. Sedangkan
untuk curah hujan tertinggi terdapat di bulan Mei dengan 378 mm, tetapi
jumlah hari hujan terbanyak ada pada bulan Juli sebanyak 22 hari.

4
Laporan Pendahuluan

Rata-rata kecepatan angin pada tahun 2010 yang tercatat di stasiun


meteorologi umumnya merata untuk setiap bulannya, yaitu berkisar antara
1,0 — 3,0 m/detik.

Gambar 2.3 Grafik Curah Hujan tahun 2010

Tabel 2.1 Suhu Udara Minimum dan Maksimum di Provinsi ……………………….

5
Laporan Pendahuluan

2.2.2 Kabupaten ………………

2.2.2.1 Letak Geografis


Kabupaten ……………….. terletak pada posisi di antara 00o 24” - 01o 02” Lintang
Utara (LU) dan 121o 59” - 123o 32” Bujur Timur (BT), dengan batas wilayah
sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten ................;

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten ................... dan


Kota ..................;

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten .......................;

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini.

Kabupaten ............... memiliki luas wilayah sebesar ± .................... Km² terbagi


dalam 18 Kecamatan dan 205 desa/kelurahan.

Gambar 2 .4 menampilkan peta wilayah Kabupaten …………………….

PETA PROPINSI

Gambar 2.4 Peta Wilayah Kabupaten ……………………

2.2.2.2 Topografi

6
Laporan Pendahuluan

Kondisi Kabupaten .................., sebagian besar datar, perbukitan rendah dan


dataran tinggi, tersebar pada ketinggian 0 – 500 M di atas permukaan laut.
Sementara keadaan topografi didominasi oleh kemiringan 15 – 40º (45 – 46%)
dengan jenis tanah yang sering mengalami erosi. Kondisi dan struktur utama
geologi adalah patahan yang berpotensi menimbulkan gerakan tektonik,
menyebabkan rawan bencana alam seperti gempa bumi, gerakan tanah, erosi,
abrasi, gelombang pasang, pendangkalan dan banjir.

Kabupaten …………… memiliki 52 buah sungai besar dan kecil yang bermura
pada 1 danau ……………….. Sumber air untuk keperluan penduduk disuplai
melalui PDAM, namun sebagian besar masyarakat masih menggunakan air
tanah dangkal dan sumur serta sebagian yang lainnya masih menggunakan air
sungai.

Gambar 2.5 Peta Topografi Kabupaten ………………………..

2.2.2.3 Geologi

7
Laporan Pendahuluan

Kabupaten ……………….. merupakan bagian dari lajur volkano – plutonik


Sulawesi Utara yang dikuasai oleh batuan gunung api eosen – pliosen dan
batuan terobosan. Pembentukan batuan gunung api dan sedimen di
Kabupaten ………………. berlangsung relatif dan menerus sejak Eosen – Miosen
awal sampai kuarter, dengan lingkungan laut dalam sampai darat, atau
merupakan suatu runtunan regresif. Pada batuan gunung api umumnya
dijumpai selingan batuan sedimen dan sebaliknya pada satuan batuan
sedimen dijumpai selingan batuan gunung api sehingga kedua batuan tersebut
menunjukan hubungan superposisi yang jelas. Geologi umum daerah
Kabupaten ............................... dan Kabupaten ............................... disusun oleh batuan
dengan urutan stratigrafi sebagai berikut:

a. Batuan Beku berupa : Gabro, Diorit, Granodiorit, Granit, Dasit dan


Munzonit Kwarsa

b. Batuan Piroklastik berupa : Lava Basalt, Lava Andesit, Tuf, Tuf Lapili dan
Breksi Gunungapi

c. Batuan Sedimen berupa : Batupasir Wake, Batulanau, Batupasir Hijau


dengan sisipan Batu Gamping Merah, Batugamping Klastik dan Batu
Gamping terumbu, Endapan Danau, Sungai Tua dan Endapan Alluvial.

8
Laporan Pendahuluan

Batuan Gunungapi Pani

Formasi Dolokapa

Batuan Terobosan Diorit, Diorit Kuarsa

Gambar 2.6 Peta Geologi Kabupaten ………………..

2.2.2.4 Iklim
Iklim di wilayah Kabupaten …………………. termasuk dalam tipe C (menurut
Schmit dan Fergoson) dengan curah hujan rata‐rata 1500 mm/tahun dan
temperatur udara rata‐rata 31,8 ºC. Suhu tertinggi (32,9 ºC) terjadi pada bulan
Mei dan terendah (22, 8 ºC) pada bulan Agustus. Rata-rata curah hujan selama
tahun 2009 berkisar 104 mm dan hari hujan rata-rata 13 hh. Pada tahun 2009,
shuru rata-rata berkisar antara 30,9 ºC sampai 33,4 ºC, sedangkan suhu udara
pada malam hari berkisar antara 26,7 ºC sampai 29,3 ºC.

2.2.3 Kabupaten …………………….


2.2.3.1 Letak Geografis
Secara geografis, letak wilayah Kabupaten ................... berada di bagian selatan
Wilayah Provinsi ......................., adapun batas-batas wilayah Kabupaten ...................
dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sumalata
Kabupaten ..................;

9
Laporan Pendahuluan

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini;

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan ................ Kabupaten ...............;

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan .................. Kabupaten ...............


Secara administrasi, wilayah Kabupaten .......................... memiliki luas wilayah
daratan mencapai 2.300,90 km2, terdiri dari 7 (Tujuh) wilayah kecamatan
yang terbagi dalam 82 Desa.

Pusat kegiatan Kabupaten ............... berada di Kota .............. yang juga merupakan
ibukota Kabupaten ...................... Jarak kota ............................... dengan Kota ..............
kurang lebih 115 Km.

PETA KABUPATEN

Gambar 2.7 Peta Wilayah Kabupaten ………………….

2.2.3.2 Topografi
Kabupaten ………….. mempunyai topografi yang bervariasi, ada yang datar,
bergelombang hingga berbukit. Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan
0-8% adalah kawasan yang berada di bagian utara dan barat wilayah
Kabupaten …………….. Semakin ke Timur kemiringan semakin besar karena
kawasan tersebut merupakan perbukitan yang membentang dari Utara ke
Selatan.

Wilayah Kabupaten ……………… sebagian besar datar, perbukitan rendah dan


dataran tinggi, tersebar pada ketinggian 0 – 2000 meter di atas permukaan
laut. Keadaan topografi didominasi oleh kemiringan 15 – 40 0 dengan jenis
tanah yang sering mengalami erosi.

Kondisi dan struktur utama geologi di Kabupaten …………… adalah patahan


yang berpotensi menimbulkan gerakan tektonik, menyebabkan rawan
bencana alam seperti gempa bumi, gerakan tanah, erosi, abrasi, gelombang
pasang, pendangkalan dan banjir. Tabel 2 .2 menampilkan ketinggian lahan di
Kabupaten ……………… dan Gambar 2 .8 menampilkan peta topografi
Kabupaten …………...

10
Laporan Pendahuluan

Tabel 2.2 Ketinggian Lahan di Kabupaten ……………….

No Ketinggian Luas Area (%)


1 0 – 25 m 1,54
2 25 – 50 m 24
3 100 – 500 m 42,52
4 1.000 m 13,03
Sumber : Renstra 2007-2012

Gambar 2.8 Peta Topografi Kabupaten …………………

2.2.3.3 Geologi
Kabupaten ……………… memiliki kondisi geologi yang tidak jauh berbeda
dengan Kabupaten ……………….. Hal ini dapat dilihat dari kondisi Geologi umum

11
Laporan Pendahuluan

daerah Kabupaten ………………. dan Kabupaten …………….. disusun oleh batuan


dengan urutan stratigrafi batuan yang sama.

2.2.3.4 Iklim
Kabupaten ………………. sebagai bagian dari wilayah Indonesia mengalami 2
musim yakni musim penghujan dan musim kemarau. Bulan juni sampai
dengan september arah angin berasal dari Australia dan tidak banyak
mengandung uap air, sehingga kondisi inilah yang menyebabkan musim
kemarau. Pada bulan desember sampai dengan maret arus angin banyak
berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan.

Suhu udara di suatu tempat salah satunya ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Suhu
udara rata-rata pada siang hari berkisar antara 32,1 0C sampai dengan 33,50C
sedangkan temperatur pada malam hari berkisar antara 22,5 0C sampai dengan
24,40C. Kelembaban relatif berkisar antara 73% pada bulan September sampai
dengan 85% pada bulan April dan Desember.

Jumlah curah hujan cukup bervariasi dari 11 mm sampai 266 mm. Kadar curah
hujan dipengaruhi oleh keadaan orografi dan perputaran atau pertemuan arus
udara. Tabel 2 .3 menampilkan data curah hujan per bulan di
Kabupaten ................................
Tabel 2.3 Curah Hujan per Bulan Kabupaten ...............................
Curah Hujan Jumlah Hari
No Bulan
(mm) Hujan
1 Januari 89 12
2 Februari 56 12
3 Maret 215 22
4 April 266 17
5 Mei 192 18
6 Juni 11 6
7 Juli 64 12
8 Agustus 46 12
9 September 65 7
10 Oktober 35 10
11 November 82 13
12 Desember 222 26
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten ……………………….

12
Laporan Pendahuluan

2.3 KONDISI SOSIAL EKONOMI DAERAH PERENCANAAN


2.3.1 Provinsi ……………………..

2.3.1.1 Penduduk
Jumlah penduduk Provinsi ..................... pada tahun 2011sebanyak 1.062.883
jiwa, yang terdiri dari 534.027 jiwa penduduk laki-laki dan 528.856 jiwa
penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk .................... tahun 2000-
2010 mencapai 2,28 persen. Kepadatan penduduk terbanyak berada di
Kota ..................... dengan 2.791 jiwa/km 2, sedangkan wilayah dengan kepadatan
penduduk terkecil adalah Kabupaten ....................., yaitu hanya sekitar 30
jiwa/km2. Kepadatan penduduk Provinsi .......................... dapat dilihat pada
Tabel 2 .4 sedangkan perbandingan jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada Gambar 2 .9.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

13
Laporan Pendahuluan

Gambar 2.9 Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

2.3.1.2 Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah salah satu indikator
pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya infrastruktur ekonomi. Indikator ini biasanya
digunakan untuk menilai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu
daerah dalam periode waktu tertentu.
Gambaran perekonomian secara makro di provinsi ............................... melalui
besaran PDRB dilihat dari 2 (dua) sisi pendekatan, yaitu sektoral maupun
penggunaan.

Dari sisi sektoral, pada tahun 2010, PDRB Provinsi ............................... Atas Dasar
Harga Berlaku (ADHB) adalah sebesar Rp. 8,056 milyar. Sedangkan PDRB Atas
dasar Harga Konstan 2000 (ADHK) adalah sebesar Rp. 2,917 milyar.
Sedangkan PDRB Provinsi ............................... menurut penggunaan, pengeluaran
konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar, yaitu
sebesar Rp. 5,330 milyar diikuti oleh impor luar negeri dan antar pulau
sebesar Rp. 3,888 milyar.

14
Laporan Pendahuluan

Laju pertumbuhan perekonomian provinsi ............................... mengalami


peningkatan yaitu mencapai 7,63 persen jika dibandingkan dengan laju
pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya yang mencapai 7,54 persen.
Untuk lebih jelasnya mengenai PDRB dan laju pertumbuhan PDRB di
Provinsi ............................... dapat dilihat pada Gambar 2 .10 dan Gambar 2 .11.

Gambar 2.10 PDRB Provinsi ...............................

Gambar 2.11 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di
provinsi ...............................
2.3.2 Kabupaten ...............................
2.3.2.1 Penduduk
Pada Tahun 2011 Kabupaten ............................... memiliki jumlah penduduk
sebanyak 369.997 jiwa yang tersebar pada 18 kecamatan. Kecamatan yang
memiliki jumlah penduduk tertinggi adalah Kecamatan ............................... dengan

15
Laporan Pendahuluan

jumlah penduduk sebesar 41.418 jiwa diikuti oleh Kecamatan Tibawa dengan
jumlah penduduk sebesar 40.063 jiwa. Sementara itu Kecamatan dengan
jumlah penduduk terendah adalah Kecamatan Bilato sebagai kecamatan baru
dari pemekaran di Kabupaten ............................... dengan hanya memiliki jumlah
penduduk sebesar 8.838 jiwa. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah
penduduk di Kabupaten ............................... dapat dilihat pada Tabel 2 .5.

LUAS JUMLAH JUMLAH JLH.


NO KECAMATAN WILAYAH DESA/ DUSUN/ PENDUDUK
(KM2) KEL LINGK. (JIWA)
1 Limboto 52,58 14 56 41,418
2 Limboto Barat 98,25 10 40 23,456
3 Telaga 53,07 9 29 20,819
4 Tilango 3,95 8 26 12,948
5 Telaga Biru 108,25 15 41 26,775
6 Pulubala 240,85 11 44 24,253
7 Mootilango 151,20 10 43 19,731
8 Batudaa Pantai 61,00 9 28 11,865
9 Biluhu 91,10 8 21 9,366
10 Tolangohula 121,00 15 39 22,376
11 Asparaga 90,00 10 21 13,320
12 Boliyohuto 107,253 13 56 15,031
13 Batudaa 69,60 8 23 14,013
14 Tabongo 46,49 9 30 17,503
15 Bongomeme 189,42 25 81 37,741
16 Tibawa 192,28 16 60 40,063
17 Talaga Jaya 4,60 5 19 10,481
18 *Bilato 125,79 10 - 8,838
JUMLAH 1.806,68 205 657 369.997

Sumber : Kabupaten ............................... dalam Angka Tahun 2011


*(Kec. baru hasil pemekaran)
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk di Kabupaten ...............................

2.3.2.2 Perekonomian
Kabupaten ............................... merupakan salah satu Kabupaten di
Provinsi ............................... yang cukup potensial, hal ini dapat dilihat dari nilai
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten ............................... sebesar
Rp. 8,62 milyar atas dasar harga konstan. Sektor pertanian menjadi
penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten ............................... yang
mencapai 28,86% dari total PDRB Kabupaten ................................ Untuk lebih
jelasnya mengenai nilai PDRB Kabupaten ............................... dapat dilihat pada
Tabel 2 .6.

Tabel 2.6 PDRB Kabupaten ...............................

16
Laporan Pendahuluan

2010 2009
Sektor
Rp. (Juta) % Rp. (Juta) %
Pertanian 248.728 28,86 226.761 28,46
Pertambangan 9.725 1,13 9.112 1,14
Industri Pengolahan 65.380 7,59 61.286 7,69
Listrik dan Air Bersih 3.839 0,45 3.399 0,43
Bangunan 44.673 5,18 41.805 5,25
Perdagangan, Hotel,
78.402 9,10 72.460 9,09
restoran
Angkutan/Komunikasi 112.262 13,03 98.776 12,40
Bank/Keu/Perum 103.274 11,98 97.919 12,29
Jasa 195.442 22,68 185.234 23,25
Total 861.725 100,00 796.752 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten ...............................

2.3.3 Kabupaten ...............................


2.3.3.1 Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten ............................... berdasarkan data statistik pada
tahun 2010 adalah sebanyak 129.177 orang, yang terdiri atas 65.791 laki-laki
dan 63.386 perempuan. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan
Paguyaman yakni sebesar 152 jiwa/km2. Angka ini hampir tiga kali lipat jika
dibandingkan dengan angka kepadatan penduduk ............................... yang hanya
sebesar 56 jiwa/km2. Kecamatan ............................... berada di bawah kecamatan
Paguyaman dalam hal tingkat kepadatan penduduk yakni sebesar 85
jiwa/km2. Sementara itu yang memiliki tingkat kepadatan penduduk terendah
adalah Kecamatan Mananggu dengan hanya 27 jiwa/km2.

Untuk lebih jelasnya mengenai kepadatan penduduk di


Kabupaten ............................... dapat dilihat pada Gambar 2 .12 dan Tabel 2 .7
menampilkan Jumlah penduduk di Kabupaten ............................... berdasarkan
Jenis kelamin.

17
Laporan Pendahuluan

Gambar 2.12 Kepadatan penduduk di Kabupaten ...............................


(Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten ...............................)

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk di Kabupaten ...............................

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten ...............................

2.3.3.2 Perekonomian
Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten ...............................
pada Tahun 2010 sebesar Rp. 3,33 milyar atas dasar harga konstan. Sektor
pertanian menjadi penyumbang terbesar terhadap PDRB

18
Laporan Pendahuluan

Kabupaten ............................... yang mencapai 38,26% dari total PDRB


Kabupaten ................................ Untuk lebih jelasnya mengenai nilai PDRB
Kabupaten ............................... dapat dilihat pada Tabel 2 .8

Tabel 2.8 PDRB Kabupaten ...............................


2010 2009
Sektor
Rp. (Juta) % Rp. (Juta) %
Pertanian 127.485 38,26 112.194 37,30
Pertambangan 2.262 0,68 2.084 0,69
Industri Pengolahan 15.620 4,69 15.156 5,04
Listrik dan Air Bersih 1.935 0,58 1.763 0,59
Bangunan 30.083 9,03 28.375 9,43
Perdagangan, Hotel,
49.414 14,83 45.305 15,06
restoran
Angkutan/Komunikasi 17.256 5,18 13.348 4,44
Bank/Keu/Perum 31.922 9,58 29.419 9,78
Jasa 57.268 17,18 53.110 17,66
Total 333.245 100,00 300.754 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten ...............................

2.4 KONDISI SISTEM TRANSPORTASI


2.4.1 Provinsi ...............................
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian masyarakat. Status jalan menurut
kewenangannya dan sumber pembiayaannya dapat dibedakan ke dalam 3
(tiga) kelompok besar yaitu Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan
Kabupaten/Kota. Pada tahun 2010 panjang jalan negara di
Provinsi ............................... tercatat sepanjang 441,57 km sedangkan panjang
jalan provinsi adalah sejauh 478,67 km. Jenis permukaan jalan aspal yang
terdapat di Provinsi ............................... sebesar 48,39%, jalan tidak aspal sebesar
30,68% sedangkan jalan lainnya sebesar 20,92%. Untuk lebih jelasnya
mengenai panjang jalan di Provinsi ............................... menurut status jalan dapat
dilihat pada Tabel 2 .9 sementara itu panjang jalan Provinsi ...............................
berdasarkan kondisi permukaan dapat dilihat pada Tabel 2 .10.

Tabel 2.9 Panjang Jalan Provinsi ............................... menurut Status Jalan

19
Laporan Pendahuluan

Tabel 2.10 Panjang Jalan Provinsi ............................... menurut Jenis Permukaan

20
Laporan Pendahuluan

2.4.2 Kabupaten ...............................


Wilayah Kapubaten ............................... memang dapat diakses dengan jalur
transportasi darat yang memadai, namun belum sepenuhnya didukung oleh
sarana fisik (jalan raya) yang menunjang.
Kabupaten ............................... memiliki jalan raya sepanjang 1.785,17 km. Kondisi
jalan tersebut sebagian besar rusak yakni mencapai 66,4% atau 1.185,12 km.
Potensi infrastruktur jalan di Kabupaten ............................... dirinci sebagai
berikut. Untuk lebih jelasnya mengenai panjang jalan dan kondisi jalan di
Kabupaten ............................... dapat dilihat pada Tabel 2 .11.
Tabel 2.11 Panjang Jalan di Kabupaten ...............................

2.4.3 Kabupaten ...............................


Jika dilihat berdasarkan jumlah panjang jalan di Provinsi ..............................., maka
Kabupaten ............................... memiliki panjang jalan sepanjang 873,28 km
berdasarkan status jalan atau sekitar 22,05% dari total panjang jalan di
Provinsi ................................

Kabupaten ............................... memiliki jenis jalan dengan kondisi permukaan


diaspal, tidak diaspal dan lainnya dengan 60,99% kondisi permukaan jalan
tersebut telah di aspal dan hanya 1,11% permukaan jalan lainnya. Untuk lebih
jelasnya mengenai panjang jalan berdasarkan status jalan dan kondisi
permukaan di Kabupaten ............................... dapat dilihat pada Tabel 2 .12.

Tabel 2.12 Panjang Jalan di Kabupayen ...............................


Panjang Kondisi Panjang Jalan
Status Jalan
Jalan (km) Permukaan (km)
1 Jalan Negara 102,00 1 Aspal 422,83
2 Jalan Provinsi 78,10 2 Tidak Diaspal 262,66
3 Jalan Kabupaten / Kota 693,18 3 Lainnya 7,69
JUMLAH 873,28 JUMLAH 693,18

21
Laporan Pendahuluan

2.5 RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI ...............................


Penataan Ruang Wilayah Provinsi memiliki tujuan mewujudkan tatanan ruang
wilayah provinsi yang memiliki keseimbangan ekonomi, ekologi dan sosial
budaya serta mendukung pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka
optimalisasi potensi sumber daya alam.

2.5.1 Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi ...............................


Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
transportasi, telekomunikasi, energi dan sumber daya air yang terpadu
merupakan salah satu kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah
Provinsi ............................... dimana Strategi dalam peningkatan akses pelayanan
perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang terkait
dengan sistem transportasi adalah dengan meningkatkan kualitas jaringan
prasarana transportasi dan mewujudkan keterpaduan pelayanan
transportasi inter moda, baik darat, laut maupun udara.

2.5.2 Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Darat


a. Rencana pengembangan sistem jaringan primer, meliputi:
1. Jalan Arteri
2. Jalan Kolektor
3. Pengembangan Jalan Bebas Hambatan
b. Rencana pengembangan jaringan jalan arteri di Provinsi ...............................,
meliputi:
1. Jalan Lintas Barat …………………….. :
…………………………………………………..
2. Jalan Lintas Tengah ………………….
…………………………………………………
3. Jalan Pengumpan antar jalan lintas …………….
……………………………..
c. Rencana pengembangan jaringan jalan kolektor di Provinsi ...............................,
meliputi:
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................

22
Laporan Pendahuluan

5. …………………….
6. ………………………
d. Rencana pengembangan sistem jaringan jalan bebas hambatan di
Provinsi ..............................., meliputi :
1. ...............................
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
5. ……………………………

2.6 LOKASI PERENCANAAN PEKERJAAN


Pada Perencanaan Pekerjaan DED Ruas
Jalan .............................................................. ini memiliki total jarak sepanjang
100,6 Km. Lokasi Perencanaan dapat dilihat pada Gambar 2 .13 di bawah ini.

PETA PROPINSI

Gambar 2.13 Lokasi Rencana DED Ruas Jalan ...............................-Biluhu-Bilato-Tangkobu-


Pentadu-...............................

23
Laporan Pendahuluan

DAFTAR ISI

2 GAMBARAN UMUM LOKASI PEKERJAAN...............................................................2-1

2.1 UMUM......................................................................................................................................... 2-1

2.2 KONDISI FISIK DAERAH PERENCANAAN...................................................................2-1

2.2.1 Provinsi ............................................................................................................................ 2-1

2.2.2 Kabupaten ....................................................................................................................... 2-6

2.2.3 Kabupaten .................................................................................................................... 2-10

2.3 KONDISI SOSIAL EKONOMI DAERAH PERENCANAAN.......................................2-13

2.3.1 Provinsi .......................................................................................................................... 2-13

2.3.2 Kabupaten .................................................................................................................... 2-16

2.3.3 Kabupaten .................................................................................................................... 2-18

2.4 KONDISI SISTEM TRANSPORTASI............................................................................... 2-19

2.4.1 Provinsi .......................................................................................................................... 2-19

2.4.2 Kabupaten .................................................................................................................... 2-21

2.4.3 Kabupaten .................................................................................................................... 2-22

2.5 RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI ......................................................2-22

2.5.1 Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi ....................................................2-22

24
Laporan Pendahuluan

2.5.2 Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Darat..................................2-22

2.6 LOKASI PERENCANAAN PEKERJAAN......................................................................... 2-23

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Provinsi ....................................................................................2-2

Gambar 2.2 Peta Topografi Provinsi .................................................................................2-3

Gambar 2.3 Grafik Curah Hujan tahun 2010.....................................................................2-5

Gambar 2.4 Peta Wilayah Kabupaten ...............................................................................2-7

Gambar 2.5 Peta Topografi Kabupaten ...........................................................................2-8

Gambar 2.6 Peta Geologi Kabupaten ................................................................................2-9

Gambar 2.7 Peta Wilayah Kabupaten ...............................................................................2-10

Gambar 2.8 Peta Topografi Kabupaten .........................................................................2-12

Gambar 2.9 Perbandingan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin........2-14

Gambar 2.10 PDRB Provinsi ..............................................................................................2-15

Gambar 2.11 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di
provinsi ......................................................................................................................................... 2-16

Gambar 2.12 Kepadatan penduduk di Kabupaten ...................................................2-18

Gambar 2.13 Lokasi Rencana DED Ruas Jalan ...............................-Biluhu-Bilato-


Tangkobu-Pentadu-.................................................................................................................. 2-24

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Suhu Udara Minimum dan Maksimum di Provinsi ................................2-6

Tabel 2.2 Ketinggian Lahan di Kabupaten ....................................................................2-11

Tabel 2.3 Curah Hujan per Bulan Kabupaten ..............................................................2-13

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk...........................................2-14

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk di Kabupaten ..................................................................2-17

Tabel 2.6 PDRB Kabupaten .................................................................................................2-17

25
Laporan Pendahuluan

Tabel 2.7 Jumlah Penduduk di Kabupaten .....................................................................2-19

Tabel 2.8 PDRB Kabupaten .................................................................................................2-19

Tabel 2.9 Panjang Jalan Provinsi ............................... menurut Status Jalan............2-20

Tabel 2.10 Panjang Jalan Provinsi ............................... menurut Jenis Permukaan.....2-


21

Tabel 2.11 Panjang Jalan di Kabupaten ..........................................................................2-21

Tabel 2.12 Panjang Jalan di Kabupayen ..........................................................................2-22

26

Anda mungkin juga menyukai