Anda di halaman 1dari 2

NAMA : EDITYA ANGGAWIJAYA

NIM : D052222003

Strategi Transportasi Laut Untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Di Karimunjawa

Deskripsi singkat Kepulauan Karimunjawa

Kepulauan Karimunjawa adalah sebuah gugusan kepulauan yang terletak di Laut Jawa,
sekitar 80 kilometer di sebelah barat laut Kota Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau kecil yang mayoritas masih sangat alami dan belum terlalu
banyak dijamah oleh manusia.
Kepulauan Karimunjawa terkenal dengan keindahan alamnya yang masih sangat asri,
terumbu karang yang indah, dan pantai-pantai berpasir putih yang memukau. Pulau-pulau di
kepulauan ini dihuni oleh penduduk lokal yang ramah dan masih memegang teguh adat dan
budaya setempat.
Kepulauan Karimunjawa juga menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di
Indonesia, terutama bagi mereka yang mencari ketenangan, keindahan alam, dan kegiatan
snorkeling dan diving. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di sini adalah menyelam,
memancing, snorkeling, berkeliling pulau dengan perahu, dan menikmati pemandangan sunset
yang spektakuler.

Sistem Transportasi:
Prasarana : Pelabuhan
Sarana : Kapal

Sistem aktivitas:

Sistem aktivitas di Kepulauan Karimunjawa berkaitan erat dengan keindahan alam dan
lingkungan yang masih sangat asri.
Permasalahan yang dihadapi:
Minimya infrastruktur dan cuaca ekstrim mengakibatkan terhambatnya potensi wisata
kepulauan karimunjawa, sehingga kapal-kapal penumpang berukuran kecil tidak dapat berlayar
saat kondisi cuaca ekstrim.
Solusi:
Pembangunan pelabuhan Legon Bajak agar kapal dengan ukuran besar dapat bersandar di
Kepulauan Karimunjawa, dengan adanya kapal berukuran besar juga menjadi solusi dikarenakan
kapal dengan ukuran besar masih mampu berlayar meski kondisi cuaca yang ekstrim.

Tanggapan
Berdasarkan pembahasan diatas, metode yang digunakan dalam mengatasi pemasalahan sistem
tranposrtasi laut pada kepulauan karimunjawa adalah metode aspek tranportasi dengan
penambahan armada (kapal berukuran besar) disertai pembangunan pelabuhan sebagai prasarana.
Akan tetapi hal ini masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut, dikarenakan solusi yang
dikeluarkan belum mencakup rencapa operasi (plan operation) serta tidak adanya observasi
terkait minat penggunaan fasilitas pelabuhan, hal tersebut terbukti dengan pengoperasian
pelabuhan Legon Bajak selaku penyedia jasa dan masyarakat selaku pengguna jasa belum
efektif.

Anda mungkin juga menyukai