Anda di halaman 1dari 144

Lembaga Sertifikasi Pendidikan Internal Audit (LSP PIA)

YPIA, Graha Permata Pancoran Blok B 5-6


Jl. Raya Pasar Minggu Kav. 32, Pancoran, Jaksel 12780
Telp. 021- 7972255, email: lsppia@ypia.co.id

0
• MERENCANAKAN AUDIT TAHUNAN
1
• MERENCANAKAN PENUGASAN
2
• MELAKSANAKAN PENUGASAN
3
• MENGKOMUNIKASIKAN HASIL PENUGASAN
4
• MEMANTAU PELAKSANAAN TINDAKAN KOREKSI
5
1
2
3
 Salah satu tugas pokok dan penting Kepala
Audit Internal adalah menyusun dan
merencanakan audit tahunan yang
merupakan komitmen kinerja dari fungsi
audit internal yang dikelolanya
 Komitmen kinerja ini merupakan nilai tambah
bagi organisasinya

4
Certified Practitioner of Internal Audit

5
1. • Menetapkan Tujuan Audit

2. • Menyusun Audit Universe

3. • Memilih Audit Unit

4. • Sumber Daya dan Alokasi Waktu

5. • Jadwal dan Anggaran Audit

6. • Persetujuan dan Komunikasi

6
ELEMEN 1

7
8
9
10
11
Tujuan audit ditetapkan dengan mengacu
pada tujuan dan rencana strategi
organisasi, dengan mempertimbangkan:
- Pengembangan proses tata kelola
- Strategi, tujuan dan risiko-risiko
- Pengelolaan risiko & pengendalian
- Assurance yang relevan.

12
 Memastikan tercapainya Efektivitas, Efisiensi
dan Ekonomis (3E) terhadap proses dan
operasional organisasi
 Menjamin ketaatan terhadap hukum,
peraturan perundang-undangan, kebijakan,
dan prosedur yang berlaku;
 Memastikan terjaminnya keandalan data
serta laporan keuangan dan laporan
manajemen.
13
ELEMEN 2

14
Penting yang dimaksud adalah unit
organisasi/entitas yang memiliki kontribusi
dalam pencapaian tujuan organisasi
Proses identifikasi penyusunan audit
universe dilakukan terhadap:
- Unit Organisasi
- Proses/aktifitas fungsional
- Produk/system/tools/project/lainnya
15
Tujuan melakukan validasi adalah untuk
memastikan apakah masih ada unit penting
yang terlewat dimasukkan dalam daftar
unit yang layak diaudit.
Validasi dapat dilakukan dengan melihat
daftar telepon, laporan keuangan, rencana
stratejik perusahaan, permintaan audit dari
auditi atau stakeholders, dan benchmarking.

16
Audit Universe disusun dan dikomunikasikan
kepada manajemen senior dan dewan untuk
memperoleh pemahaman mengenai strategi
organisasi, tujuan bisnis utama, risiko-risiko
terkait, dan proses pengelolaan risiko.

17
Penilaian risiko (risk assessment) dilakukan
terhadap audit universe dengan pertimbangan:
 Penilaian risiko terdokumentasi (sekurang-
kurangnya setiap tahun)
 Masukan dan harapan dari manajemen senior /
dewan atau pemangku kepentingan lain
 Potensi peningkatan pengelolaan risiko, nilai
tambah dan peningkatan kegiatan operasional
18
No Kriteria
1 Struktur Organisasi (Divisi / Cabang)
2 Proses (Front / Back Office), TI
3 Produk (DPK / Pinjaman / Layanan)

Catatan:
DPK= Dana Pihak Ketiga

19
No Area Audit
1 Komite Kredit Kantor Pusat/Kantor Cabang
2 Pinjaman/Layanan/Simpanan DPK
3 Marketing Kantor Pusat/Cabang
4 Sumber Daya Manusia
5 Kantor Pusat/Kantor Cabang
6 Manajemen Risiko
7 Teknologi Informasi

20
No Kriteria Area Audit
1 Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia
(Divisi / Cabang)
2 Struktur Organisasi Divisi Operasional
(Divisi / Cabang)
3 Proses (Front / Back Keuangan
Office)

21
No Kriteria Area Audit
4 Proses (Front / Back Teknologi Informasi
Office)
5 Produk (DPK / Pinjaman Modal Kerja
Pinjaman / Layanan)
6 Produk (DPK / Deposito
Pinjaman / Layanan)

22
ELEMEN 3

23
Audit unit dipilih mengacu pada
indikator risiko (risk indicator) yang
telah ditetapkan sebagai obyek audit
yang akan diperiksa.

24
Indikator risiko yang ditetapkan untuk
memilih audit universe menjadi audit unit
antara lain adalah:
1. Jumlah dana yang dikelola
2. Dampak
3. Kondisi pengendalian internal

25
Prioritas audit ditentukan dengan menggunakan
pendekatan audit berbasis risiko dengan cara:
1. Berdasarkan daftar risiko (risk register) untuk
organisasi yang sudah mengimplementasikan
manajemen risiko
2. Menggunakan ranking atas faktor risiko
untuk organisasi yang belum
mengimplementasikan manajemen risiko,
26
No Auditable Unit Tingkat Risiko
1 Kantor Cabang Bogor Tinggi
2 Kantor Cabang Tangerang Tinggi
3 Deposito Berjangka Tinggi
4 Layanan Tinggi
5 Divisi SDM Sedang
6 Divisi Operasional Sedang
7 Marketing Kantor Cabang Sedang

27
ELEMEN 4

28
29
Memastikan ketersediaan pengelolaan sumber
daya audit internal telah sesuai, memadai, dan
dapat digunakan secara efektif dalam rangka
pencapaian rencana yang telah disetujui.

30
No Auditor Jumlah
1 Kepala SKAI 1
1 Kepala Bagian 3
2 Operasional 2
3 Kredit 2
4 Teknologi Informasi 1
Total 9

31
Alokasi dilakukan terhadap:
- Penetapan waktu pelaksanaan audit
- Lama waktu pelaksanaan audit
- Batas penerbitan laporan hasil audit

32
Ketersediaan waktu 220hari/tahun
Jumlah personil audit 8 orang
(2 supervisor + 6 staff)
Audit Universe 25
Jumlah hari penugasan 20 hari
(asumsi 1 penugasan membutuhkan waktu 8 hari
(perencanaan, 8 hari pelaksanaan dan 4 hari
pelaporan)

33
ELEMEN 5

34
Pembuatan jadwal audit disusun dengan jelas
dan lengkap berdasarkan:
 Urutan nilai risiko dari auditi yang terbesar
 Permintaan Manajemen Senior
 Potensi peningkatan pengelolaan risiko /
dugaan kecurangan

35
Mengkomunikasikan kepada manajemen
senior dan dewan untuk meminta
persetujuan terhadap Rencana Audit
Tahunan yang telah disusun, termasuk jika
terdapat hal-hal signifikan yang diakibatkan
adanya keterbatasan sumber daya yang ada

36
Menghitung biaya audit yang perlu
dipersiapkan untuk pelaksanaan Rencana
Audit Tahunan yang meliputi:
- Biaya Transportasi
- Biaya Akomodasi
- Biaya Perjalanan Dinas, dll

37
Anggaran biaya audit tahunan disampaikan
kepada pimpinan organisasi untuk
mendapatkan persetujuan political budgeting

38
ELEMEN 6

39
40
Rencana Audit Tahunan harus mendapatkan
persetujuan dari manajemen senior, Dewan
(termasuk Komite Audit) sebelum
dilaksanakan oleh unit audit intern

41
Rencana Audit Tahunan yang telah disetujui
harus dikomunikasikan kepada manajemen
terkait agar aktivitas audit intern nantinya
dapat berjalan lancar sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun

42
Certified Practitioner of Internal Audit

43
Auditor Internal harus menyusun dan
mendokumentasikan rencana untuk setiap
penugasan yang mencakup tujuan penugasan,
ruang lingkup, waktu, dan alokasi sumber daya.
Rencana penugasan harus mempertimbangkan
strategi organisasi, tujuan dan risiko-risiko yang
relevan untuk penugasan itu.

44
Dalam merencanakan penugasan, auditor internal
harus mempertimbangkan:
 Strategi dan sasaran dari kegiatan yang sedang
diperiksa dan mekanisme yang digunakan dalam
mengendalikan kinerjanya, Risiko signifikan atas
sasaran, sumber daya, dan operasi aktivitas yang
diperiksa, dan bagaimana menurunkan dampak risiko
tersebut sampai pada tingkat yang dapat diterima,
 Kecukupan dan efektivitas tata kelola, manajemen
risiko dan proses pengendalian dibandingkan dengan
kerangka atau model yang relevan,
 Peluang untuk meningkatkan secara signifikan tata
kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian
45
• Menentukan Tujuan Penugasan
1.

• Menentukan Ruang Lingkup Penugasan


2.

• Mengalokasikan Sumber Daya Penugasan


3.

• Menyusun Program Penugasan


4.

46
ELEMEN 1

47
Tujuan harus ditetapkan untuk setiap
penugasan

48
Penyusunan tujuan penugasan dilakukan dengan
mempertimbangkan ruang lingkup:
 organisasi entitas
 prosedur
 peraturan2, kebijakan
 laporan
 form2
 personalia
dll terkait kegiatan dan bisnis proses
49
Penilaian risiko menggunakan survey
pendahuluan untuk:
 memahami kegiatan auditi, risiko dan
pengendalian;
 mengidentifikasi area / bidang penugasan
yang memerlukan perhatian;
 mendapatkan komentar serta saran dari
auditi.
50
Evaluasi terhadap manajemen risiko dapat
dilakukan melalui:
 Review terhadap komitmen
 Review terhadap penerapan
 Review terhadap strategi yang diterapkan

51
Evaluasi terhadap penerapan pengendalian
internal dan tatakelola mitigasi risiko dapat
dilakukan melalui antara lain:
 Formalisasi, pemutakhiran dan sosialisasi
kebijakan dan prosedur
 Pemisahan fungsi
 Supervisi oleh atasan

52
o Persetujuan o Pencocokkan
o Perhitungan o Pemantauan
o Pendokumentasian o Pembatasan
o Penelaahan o Pemisahan

53
Evaluasi terhadap tatakelola dapat
dilakukan melalui:
 Hasil audit
 Isu-isu tata kelola
 Hasil kerja audit lainnya

54
 Susunlah tujuan penugasan,
 Lakukan identifikasi ruang lingkup tujuan
penugasan
 Susunlah penilaian risiko terhadap area /
obyek yang menjadi tujuan penugasan

55
ELEMEN 2

56
Ruang lingkup penugasan yang ditetapkan
harus memadai untuk dapat mencapai tujuan
penugasan

57
Menyusun ruang lingkup penugasan beserta
tugas dan tanggung jawab masing-masing
berdasarkan:
- sistem dan catatan yang relevan
- personalia
- aset fisik
- aset di bawah pengelolaan pihak ketiga

58
Susunlah ruang lingkup penugasan beserta
tugas dan tanggung jawab masing-masing
pihak

59
ELEMEN 3

60
Auditor Internal harus menentukan sumber
daya yang sesuai dan memadai untuk
mencapai tujuan penugasan, berdasarkan
evaluasi atas sifat dan tingkat kompleksitas
setiap penugasan, keterbatasan waktu, dan
sumber daya yang dapat digunakan.

61
Mengidentifikasi kompleksitas penugasan
meliputi:
 alokasi jumlah dan susunan tim audit
 jangka waktu penugasan audit
 biaya penugasan audit, meliputi:
transportasi, akomodasi dan biaya
perjalanan dinas audit

62
Alokasi sumber daya audit internal diharapkan
agar dapat tepat, cukup dan efektif, mencakup:
 karyawan
 penyedia layanan eksternal
 dukungan keuangan
 teknik audit berbasis teknologi

63
 Susunlah daftar sumber daya yang
diperlukan untuk penugasan audit
 Buatlah laporan hasil survey
pendahuluan

64
ELEMEN 4

65
Auditor Internal harus menyusun dan
mendokumentasikan program kerja untuk
mencapai tujuan penugasan.

66
Dalam proses ini, auditor
merencanakan langkah audit yang
tepat dan memadai untuk
menentukan apakah kondisi yang
diduga terjadi, benar2 terjadi atau
sebaliknya.

67
Identifikasi metodologi pengujian terhadap
proses, transaksi, periode pemeriksaan, dan
aspek teknis termasuk pengujian yang akan
dilaksanakan, penetapan jumlah pengujian
(menyeluruh / sampling), periode
pemeriksaan.

68
Program penugasan disusun dan dimintakan
persetujuan pimpinan audit intern, terhadap:
 alokasi waktu
 lama pelaksanaan
 batas waktu penerbitan laporan hasil audit

69
 Tetapkan prosedur dan langkah audit
 Menyusun metode pengujian yang akan
dilaksanakan, penetapan jumlah
pengujian (menyeluruh / sampling),
periode pemeriksaan

70
No. Kriteria Prosedur Pemeriksaan Ketentuan Auditor
SUMBER DAYA MANUSIA
1 Rekruitmen Terdapat proses pengecekan Prosedur
calon karyawan terhadap: Penerimaan
meliputi − Keuangan Karyawan Baru
Background − Domisili
checking − Ijazah
− Sertifikasi
Rekruitmen Terdapat proses pengecekan Prosedur
calon karyawan terhadap: Penerimaan
meliputi Sosial − Facebook Karyawan Baru
Media checking. − Instragram
− Tweeter
− Dll

71
Rencana
Aktivitas KKA
Komponen Realisasi
Proses Risiko Pengendalian Langkah pengujian
Kegiatan No.
Yang diperlukan Oleh Waktu
Indeks
Rekruitmen  Dilakukan  Penerimaan  Terdapat proses Lakukan pemeriksaan
Karyawan nya karyawan pengecekan apakah proses
backgound yang tidak terhadap aspek: pengecekan terhadap:
checking jujur − Keuangan background dan media
− Domisili social checking telah
− Ijazah dijalankan?
− Sertifikasi
Siapa yang melakukan
 Dilakukan  Penerimaan  Terdapat proses proses tersebut
nya media karyawan pengecekan
social yang terhadap media Serta siapa yang
checking memiliki social: melakukan monitoring
masalah − Facebook terhadap pelaksanaan
social − Instragram proses pengecekan
− Tweeter
− dll

72
Jumlah hari kerja Audit
Audit Area Detail Area
Total AA BB CC
1 Sub Unit Kerja 1
2 Sub Unit Kerja 2

3 Sub Unit Kerja 3

Dst...
Administrasi

Jumlah hari Pelaksanaan Audit

Persiapan dan Perapian Dokumen


Total Kapasitas Perencanaan

73
Tanggal Biaya
Tahapan Audit Durasi Auditor
Mulai Akhir Hotel Transport SPJ
Persiapan Audit hari
Pelaksanaan Audit hari
Komunikasi Audit hari
Dokumentasi hari
Training hari
Total Jumlah hari Rupiah Rupiah Rupiah

74
 Buatlah program penugasan - tujuan penugasan
- penilaian risiko
- ruang lingkup
- alokasi sumber daya (tim audit, waktu dan
biaya penugasan)
- pelatihan auditor
- kebutuhan auditor eksternal
- administrasi
- program audit
- metodologi pengujian

75
Certified Practitioner of Internal Audit

76
Auditor Internal harus mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan
mendokumentasikan informasi yang memadai
untuk mencapai tujuan penugasan

77
• Mengumpulkan dan
1. Mengidentifikasi Informasi

• Menganalisa dan Mengevaluasi


2. Informasi

• Mendokumentasikan Informasi
3.

78
ELEMEN 1

79
Auditor Internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai,
handal, relevan, dan berguna untuk mencapai tujuan penugasan.
Interpretasi:
 Informasi yang memadai adalah informasi yang faktual, cukup, dan
meyakinkan sehingga seseorang yang memiliki sifat kehati-hatian
(prudent) akan mencapai kesimpulan yang sama dengan auditor.
 Informasi yang handal adalah informasi terbaik yang dapat
diperoleh melalui penggunaan teknik-teknik penugasan yang tepat.
 Informasi yang relevan adalah informasi yang mendukung
observasi dan rekomendasi penugasan dan konsisten dengan tujuan
penugasan.
 Informasi yang berguna membantu organisasi mencapai tujuannya.

80
Tujuan pengumpulan data awal adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai auditi.
Informasi awal tersebut perlu dikonfirmasi
kepada auditi / pihak ketiga yang memberikan
informasi tersebut guna mendapatkan
keyakinan mengenai keabsahan informasi
awal tersebut.

81
Selain informasi awal, auditor dapat
mengumpulkan informasi lain selama
pelaksanaan audit dengan cara:
 Inspeksi
 Pengamatan
 Wawancara
 Meninjau catatan auditi
 Menganalisa data

82
Berdasarkan sumbernya, data / informasi
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
1. Data Primer
Pengumpulannya menggunakan metode
survei atau observasi.
2. Data Sekunder:
Pengumpulannya melalui reviu dokumen
ataupun penelitian arsip.

83
Berdasarkan jenisnya, informasi / data
dibedakan menjadi:
1. Bukti fisik
2. Dokumenter
3. Kesaksian (testimonial)

84
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecukupan,
kehandalan dan relevansi informasi adalah:
 Sumber informasi
 Ketepatan waktu
 Objektivitas
 Materialitas
 Risiko audit
 Faktor-faktor ekonomi
 Ukuran dan karakteristik populasi
85
Tahapan Pelaksanaan Audit
Tanggal Mulai Audit ddmmyyyy

Tanggal Akhir Audit (Closing Meeting) ddmmyyyy

Exit Meeting ddmmyyyy

Tanggal Pengiriman Laporan Hasil Audit ddmmyyyy

Tanggal Monitoring Hasil Audit Sesuai Target Date

86
• [Sub-area 1.1]
• [Sub-area 1.2]
[Sub Unit Kerja] • [Sub-area 1.3] PIC
• [Sub-area 1.4]

• [Sub-area 2.1]
• [Sub-area 2.2]
[Sub Unit Kerja] • [Sub-area 2.3] PIC
• [Sub-area 2.4]

• [Sub-area 3.1]
• [Sub-area 3.2]
[Sub Unit Kerja] • [Sub-area 3.3] PIC
• [Sub-area 3.4]

87
PIC Hari dan Tanggal Jam

PIC Hari dan Tanggal Jam

PIC Hari dan Tanggal Jam

88
Buatlah Materi Pertemuan Awal yang berisi
tujuan dan ruang lingkup penugasan, tim audit,
jangka waktu, serta tahapan pelaksanaan audit
(Lembar penyusunan materi pertemuan awal;
Lembar checklist informasi awal)

89
ELEMEN 2

90
Auditor Internal harus mendasarkan
kesimpulan dan hasil penugasannya pada
analisis dan evaluasi yang sesuai.

91
Teknik-teknik untuk menganalisa dan
mengevaluasi informasi antara lain:
 Inspeksi
 Pengamatan (observation)
 Permintaan Keterangan (enquiry)
 Konfirmasi
 Penelusuran (tracing)
 Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
 Perhitungan (counting)
 Scanning
 Pelaksanaan ulang (reperforming)
 Computer-assisted audit techniques
92
Evaluasi informasi harus bersikap obyektif, hati-
hati, dan menyeluruh:
 Pada akhir pekerjaan lapangan untuk
menyiapkan laporan audit yang tepat,
 Selama audit sebagai verifikasi atas asersi
 Pada akhir pekerjaan lapangan untuk
memutuskan pendapat yang akan dinyatakan
dalam laporan audit.

93
Setelah analisa dan pengujian terhadap data /
informasi selesai dilakukan, maka auditor:
 Membuat kesimpulan sementara secara
umum
 Mengkomunikasikan dengan auditi untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman.
 Komunikasi lebih efektif jika dilakukan
secara tertulis, dengan meminta tanggapan
dari auditi.
94
 Mengisi Program Kerja Audit, dengan
menggunakan beberapa bukti pendukung
pelaksanaan audit

(Lembar pengisian program/langkah audit yang


disesuaikan dengan bukti / kondisi di lapangan)

95
Risiko Target
No. Kondisi / Temuan Penyebab Dampak Rekomendasi Tanggapan
L/M/H Date / PIC

[Area Penugasan 1]
1

[Area Penugasan 2]

96
ELEMEN 3

97
Auditor Internal harus mendokumentasikan
informasi yang memadai, handal, relevan dan
berguna untuk mendukung kesimpulan dan
hasil penugasan.

98
Setiap penugasan harus disupervisi dengan
tepat untuk memastikan bahwa sasaran
tercapai, kualitas terjamin, dan staf dapat
berkembang.
Interpretasi:
 Tingkat supervisi yang diperlukan tergantung kepada kemampuan
dan pengalaman Auditor Internal dan kompleksitas penugasan.
Kepala Audit Internal bertanggungjawab secara menyeluruh untuk
melakukan supervisi penugasan, baik dilaksanakan oleh atau untuk
aktivitas audit internal, namun dapat juga menunjuk anggota
aktivitas audit internal yang berpengalaman untuk melaksanakan
pemeriksaan tersebut. Bukti yang sesuai harus didokumentasikan
99
dan disimpan.
Mendokumentasikan kesimpulan hasil audit
yang sesuai dengan bukti-bukti audit:
 relevan
 akurat
 obyektif
 Kompeten
Dan memastikan telah dilakukan supervisi
oleh ketua tim
100
Memastikan penyimpanan arsip dan retensi
penyimpanannya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan dikendalikan bersama
pimpinan unit audit intern

101
 Mendokumentasikan kesimpulan hasil audit
yang sesuai dengan bukti-bukti audit
(Lembar pengisian kesimpulan audit dengan
cross reference terhadap bukti-bukti audit)
 Buatlah dokumentasi data arsip audit sebagai
penyimpanan arsip
(Lembar dokumentasi data arsip audit)

102
1 [Audit Area 1]
Temuan Rekomendasi Tanggapan Manajemen
1.1 [Audit Finding 1] [Rekomendasi 1] Setuju / Tidak Setuju
<Tanggapan>
Target Date Penyelesaian
PIC
1.2 [Audit Finding 2] [Rekomendasi 2] Setuju / Tidak Setuju
<Tanggapan>
Target Date Penyelesaian
PIC

103
Certified Practitioner of Internal Audit

104
Auditor Internal harus mengkomunikasikan
hasil penugasannya.

105
Komunikasi harus mencakup tujuan, ruang
lingkup dan hasil penugasan.

106
Komunikasi yang disampaikan harus akurat,
objektif, jelas, ringkas, konstruktif, lengkap,
dan tepat waktu.
Interpretasi:
 Komunikasi yang akurat berarti bebas dari kesalahan
dan distorsi, dan didasarkan atas fakta.
 Komunikasi yang objektif berarti adil, tidak memihak,
tidak berat sebelah, dan merupakan hasil dari
pemikiran adil dan seimbang atas seluruh fakta dan
keadaan yang relevan.
107
 Komunikasi yang jelas berarti mudah dipahami dan
logis, terhindar dari pemakaian istilah teknis yang
tidak penting dan menyajikan seluruh informasi yang
signifikan dan relevan.
 Komunikasi yang ringkas berarti langsung pada
masalahnya, dan menghindari uraian yang tidak
perlu, detail yang berlebihan, pengulangan, dan
terlalu panjang.
 Komunikasi yang konstruktif berarti memiliki sifat
membantu klien penugasan dan organisasi, dan
tertuju pada upaya perbaikan yang diperlukan.
108
 Komunikasi yang lengkap berarti tidak meninggalkan
hal-hal penting bagi pengguna hasil penugasan dan
telah mencakup seluruh informasi dan observasi
signifikan dan relevan untuk mendukung kesimpulan
dan rekomendasi.
 Komunikasi yang tepat waktu berarti pada waktunya
dan bermanfaat dengan mempertimbangkan tingkat
signifikansi isu, sehingga memungkinkan manajemen
dapat melakukan tindakan koreksi yang tepat.

109
• Menyusun draft laporan
hasil penugasan audit
1.

• Mengkomunikasikan
laporan hasil penugasan
2. audit ke auditi

110
ELEMEN 1

111
 Analisa risiko dalam temuan audit; risiko
strategis, risiko operasional, risiko pelaksana
 Mengumpulkan kertas kerja audit
 Analisis terhadap temuan audit
 Mengelompokkan berdasarkan prioritasnya

112
 Menuangkan temuan-temuan yang
mempunyai risiko tinggi dan sedang
 Draft laporan berisi: Tujuan audit, Ruang
lingkup, Uraian hasil audit
 Laporan harus memenuhi kriteria kualitas:
akurat, objektif, jelas,ringkas, konstruktif,
lengkap, tepat waktu

113
 Draft laporan disampaikan dari anggota tim
kepada ketua tim untuk dilakukan review
 Draft laporan yang telah direview oleh ketua
tim selanjutnya direview oleh supervisor
 Draft laporan yang telah di review oleh
supervisor selanjutnya direview oleh Kepala
SPI dan untuk mendapatkan persetujuannya.

114
1 [Audit Area 1]
Temuan Bukti Audit Rekomendasi
1.1 [Audit Finding 1] [Bukti 1] [Rekomendasi 1]
[Bukti 2]
[Bukti 3]

1.2 [Audit Finding 2] [Bukti 1] [Rekomendasi 2]


[Bukti 2]
[Bukti 3]

115
1. Gambaran Umum
2. Tujuan Penugasan Audit
3. Ruang Lingkup
4. Penilaian Hasil Audit
5. Ringkasan Audit Signifikan
6. Data Temuan Audit
7. Penutup

116
 Buatlah draft laporan hasil audit termasuk
kesimpulan, rekomendasi dan atau saran
tindakan perbaikan yang dapat diterapkan:
 Lembar penyusunan temuan audit disertai
bukti audit;
 Lembar penyusunan laporan hasil
penugasan audit

117
ELEMEN 2

118
Jika komunikasi akhir mengandung kesalahan
atau kealpaan, Kepala Audit Internal harus
mengkomunikasikan informasi yang telah
dikoreksi kepada semua pihak yang
sebelumnya telah menerima komunikasi asli.

119
Menunjukkan bahwa hasil penugasan
“Dilaksanakan sesuai dengan Standar
Internasional Praktik Profesional Audit
Internal”, dapat dilakukan hanya jika didukung
dengan hasil program asurans dan peningkatan
kualitas

120
Apabila ketidakpatuhan terhadap Kode Etik,
atau Standar mempengaruhi suatu penugasan,
komunikasi hasil penugasan harus
mengungkapkan:
 Prinsip(-prinsip) atau aturan(-aturan) perilaku pada
Kode Etik, atau Standar yang tidak sepenuhnya
dipatuhi;
 Alasan ketidakpatuhan,
 Dampak ketidakpatuhan tersebut terhadap
penugasan dan hasil penugasan yang
dikomunikasikan. 121
Kepala Audit Internal harus mengkomunikasikan
hasil penugasan kepada pihak yang
berkepentingan.
Interpretasi:
Kepala Audit Internal bertanggungjawab memeriksa dan
menyetujui komunikasi final penugasan sebelum diterbitkan,
serta menentukan bagaimana dan kepada siapa komunikasi
tersebut akan disampaikan. Apabila Kepala Audit Internal
mendelegasikan tugas tersebut, dia tetap bertanggungjawab
sepenuhnya atas hal tersebut.
122
 Apabila terdapat opini umum (menyeluruh),
maka opini tersebut harus memperhatikan
strategi, sasaran, dan risiko-risiko organisasi
dan ekspektasi Manajemen Senior dan
Dewan, serta pemangku kepentingan
lainnya. Opini umum harus didukung oleh
informasi yang cukup, reliabel, relevan dan
bermanfaat.

123
Interpretasi:
Komunikasi penugasan meliputi:
 Ruang lingkup, termasuk periode waktu yang terkait dengan
pendapat umum tersebut;
 Batasan ruang lingkup;
 Pertimbangan terhadap proyek terkait lainnya termasuk
keterkaitannya dengan penyedia jasa asurans lain;
 Ikhtisar dari informasi yang mendukung opini;
 Risiko atau kerangka pengendalian, atau kriteria lain yang
dipergunakan sebagai dasar pengungkapan opini umum;
 Opini, pertimbangan, atau kesimpulan yang bersifat umum yang
dapat ditarik.
 Alasan atas opini umum yang tidak memuaskan harus dijelaskan.
124
 Memberikan draft laporan kepada auditi
dengan maksud dan tujuan yang jelas
mengenai kebenaran isi dan substansi dari
laporan tersebut
 Menjelaskan bila adanya pertanyaan dari auditi
 Menentukan pejabat yang berwenang untuk
hadir
 Menentukan waktu pembahasan

125
 Menyiapkan temuan audit yang berisi
kondisi, kriteria, dampak, penyebab,
rekomendasi disertai dengan dokumen
pendukungnya
 Dibahas hanya dengan pejabat yang dapat
dan mempunyai kewenangan untuk
mengambil keputusan

126
 Bila terdapat perbedaan pendapat dengan
auditi agar disiapkan progam eskalasinya
 Dibuatkan berita acara hasil pembahasan
auditi dengan auditor
 Dibuat rencana tindak lanjut yang disetujui
oleh auditi

127
 Memastikan hasil diskusi dan tanggapan
telah sesuai dengan yang disepakati dan bila
perlu didukung oleh bukti-bukti
 Memenuhi prinsip kecukupan, kelayakan,
kejelasan
 Peran reviewer

128
 Dilakukan pengecekan kembali atas draft
laporan agar sesuai dengan koreksi dan
disepakati oleh auditor dan auditi
 Review berjenjang
 Disampaikan kepada auditi untuk mendapatkan
persetujuannya
 Laporan disampaikan kepada pemberi tugas
serta atasan auditi dan juga kepada pihak-pihak
yang terkait
129
Susunlah final laporan hasil penugasan audit
(Lembar berita acara hasil exit meeting; Laporan
final hasil penugasan audit)

130
Certified Practitioner of Internal Audit

131
Kepala Audit Internal harus menetapkan dan
memelihara sistem untuk memantau tindak
lanjut atas hasil penugasan yang telah
dikomunikasikan kepada manajemen.

132
• Mengevaluasi dan
menganalisa tindakan
1. koreksi

• Mengkomunikasikan Hasil
Pemantauan Tindakan
2. Koreksi

133
ELEMEN 1

134
 Daftar pemantauan tindakan koreksi
terhadap hasil audit

 Tindakan yang telah dilakukan untuk


memperbaiki situasi kelemahan
pengendalian yang telah diidentifikasi
oleh auditor dan dilaporkan ke
manajemen
135
 Kesesuaian Waktu
 Tindakan yang telah dilakukan auditee
 Rencana tindakan ke depan

136
 Terbatasnya sumberdaya
 Waktu
 Psikologis - Defense Mechanism audite

137
 Buatlah daftar pemantauan tindakan koreksi
terhadap hasil audit, target dan penyelesaian
dari auditi (Lembar tindakan koreksi berisi:
rekomendasi, tanggapan auditi, PIC dan
atasan PIC, Target Waktu penyelesaian;
Lembar evaluasi/analisa bhw rekomendasi
yang dilakukan telah menghilangkan akar
masalah; Lembar komunikasi auditor dan
auditi untuk konsultasi)
138
ELEMEN 2

139
Dalam hal Kepala Audit Internal menyimpulkan bahwa
manajemen telah menanggung tingkat risiko yang
mungkin tidak dapat diterima oleh organisasi, Kepala
Audit Internal harus membahas masalah ini dengan
manajemen senior.
Jika Kepala Audit Internal meyakini bahwa
permasalahan tersebut belum terselesaikan, maka
Kepala Audit Internal harus mengkomunikasikan hal
tersebut kepada Dewan Pengawas

140
Interpretasi:
 Identifikasi atas risiko yang diterima oleh
manajemen dapat dilakukan melalui penugasan
asurans maupun konsultansi, monitoring
perkembangan atas tindakan yang dilakukan
manajemen atas hasil penugasan sebelumnya, atau
melalui media lainnya. Mengatasi risiko bukan
merupakan tanggung jawab dari Kepala Audit
Internal.

141
 Manajemen Senior
 Komite Audit

142
 Buatlah daftar tindakan koreksi yang tidak
dilakukan
 Mintalah tanggapan dari manajemen senior
terhadap tindakan koreksi yang masih belum
dijalankan oleh auditee (Lembar eskalasi
penyelesaian) secara informal, Lembar eskalasi
(penyelesaian) secara formal berupa SPK
(Surat Permintaan Keterangan) kepada auditi;
Lembar SPM (Surat Pelimpahan Masalah) bila
SPK tidak ditanggapi
143

Anda mungkin juga menyukai